SlideShare a Scribd company logo
KONSEP DASAR
  IMUNISASI




 By Dwi Sapta Aryantiningsih
            2006
IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA


 Pendahuluan
               MENJELASKAN
               Pengertian imunisasi
PENGERTIAN     Tujuan Imunisasi
               Macam-macam Imunisasi
  TUJUAN




MACAM-MACAM
PENGERTIAN IMUNISASI

Imunisasi suatu usaha untuk memberikan
kekebalan pada anak terhadap suatu penyakit
tertentu
Antigen  kuman atau racun kuman (toksin) atau
bagian dari protein kuman/protein racun yang
hidup/sdh diinaktifkan
Antibodi zat anti yang dibuat tubuh sebagai reaksi
adanya antigen yang berbentuk kuman
REAKSI ANTIGEN-
ANTIBODI




    Keberhasilan tubuh dalam menghancurkan
     antigen (kuman) tergantung pada jumlah
           antibodi yang dibentuk tubuh
TUJUAN IMUNISASI




menurunkan morbiditas dan mortalitas
menghindari kecacatan
dapat mencegah penyakit-penyakit
tertentu.
MACAM-MACAM KEKEBALAN
           pasif bawaan ( passive congenital )
                 Neonatus mendapat kekebalan dari
                 ibunya melalui plasenta pd 1-2 bln akhir
Pasif            kehamiln
           pasif didapat ( passive acquired )
                 produk darah untuk transfusi,
                 Imunoglobulin, homolog human
                 hiperimun globulin, heterolog H serum

        aktif didapat secara alami ( naturally acquired )
              Ada setelah sembuh dari penyakit tertentu

Aktif   aktif buatan ( artificially induced )
                Pemberian imunisasi
Klasifikasi vaksin
1. Live Attenuated  vaksin hidup yang berasal dari virus
   atau bakteri liar (wild) dan dilemahkan di Lab.
   berkembang biak tanpa menyebabkan penyakit
  Vaksin dr virus  campak, gondong, rubella, polio, yellow fever,
  varicella
  Vaksin dr bakteri  BCG, tifoid oral


2. Inactived  dihasilkan dg menumbuhkan bakteri/virus
   pada media kultur, lalu diinaktifkan dg pemanasan atau
   kimiawi  tidak hidup dan tidak bisa berkembang biak

3. Polisakarida dr molekul gula yg melapisi dinding bakteri
   cth : pneumococus, Hib
4. Rekombinan dr rekayasa genetik. Cth Hep B,typoid
PENGGOLONGAN VAKSIN

• Sensitif terhadap beku
  (Freeze sensitive)
  DPT,DT,TT,HiB, DPT-     JENIS VAKSIN
  HiB
                           •   BCG
• Sensitif panas (heat
  sensitive)               •   DPT
  campak,polio,BCG        •   TT
                           •   DT
                           •   POLIO
                           •   CAMPAK
                           •   HEPATITIS B
                           •   DPT/HIB
Vaksin BCG
•   Indikasi u/ pemberian kekebalan aktif thp TBC
•   Cara :
    sebelum disuntikkan, vaksin dilarutkan dgn ADS 5 ml
    Dosis pemberian : 0,05 ml sebanyak 1 kali
     IC pada lengan kanan atas
•   Vaksin yg sdh dilarutkan hrs digunakan sebelum lewat 3 jam

•   Kontra indikasi :
    Penyakit kulit menahun (eksim,furunkulosis), penderita TBC

•   Efek samping :
     tidak demam, stlh 1-2 mgg akan timbul indurasi dan kemerahan
    pada tmpt suntikan pustula, pecah & mjd luka luka parut
Vaksin DPT
•   DPT Dipteri Pertusis Tetanus Toxoid dipteri & tetanus yang
    dimurnikan serta bakteri Pertusis yang diinaktivasi.
•   Indikasi  u/ pemberian kekebalan thp difteri, pertusis, tetanus
•   Cara :
     slm digunakan, vksn dikocok terlebih dahulu agar suspensi
    menjadi homogen
     Im dengan 0,5 ml sebanyak 3 dosis
     Dosis I : umur 2 bln, dosis selanjutnya diberikan dg interval paling
    cepat 4 mgg(1 bln)
•   Kontra indikasi : keabnormalan otak pada periode BBL X pertusis,
    alami gejala yg parah pd dosis I  dosis ke II diberi DT
•   Efek samping :
    gejala bersifat sementara : lemas, demam, kemerahan ditmpt
    penyuntikan.
     Gejala berat : demam tinggi, iritabilitas, meracau dlm 24 jam stlh
    imunisasi
Vaksin TT
•   Tetanus Toksoid  mengandung toxoid tetanus yg telah dimurnikan
    dan terabsorbsi kedlm 3 mg/ml aluminium fosfat, trimerosal 0,1 ml/ml
    sbg pengawet
•   0,5 ml vaksin mengandung potensi 40 IU  WUS atau bumil.
•   Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp tetanus
•   Cara:
     sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi
      homogen
     2 dosis Primer , IM, 0,5 ml, interval 4 mgg,
     Dosis Ke3 dilanjutkan setelah 6 bln berikutnya
     u/ pertahankan kekebalan pd WUS  5 dosis, dosis ke 4 &5 interval
      minimal 1 th setelah dosis 3 & 4
     TT aman selama kehamilan bahkan pada Tmr I

•   Kontraindikasi  gejala berat pd dosis I TT
•   Efeks samping : lemas, kemerahan pada lokasi suntikan, demam.
Vaksin DT


•   Dipteri Tetanus  toxoid dipteri & tetanus yg telah dimurnikan
•   Indikasi : u/ pemberian kekebalan thp D & T
•   Cara :
     sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi
      homogen
     IM, dosis 0,5 ml, Dianjurkan u/ anak usia dibawah 8 th.
•   Kontraindikasi  gejala berat pd dosis I DT
•   Efeks samping : lemas, kemerahan pada lokasi suntikan, demam.
Vaksin polio
• Oral Polio  Vaksin Polio Trivalent, terdiri dari suspensi poliomyelitis
  tipe I,2,3( stairn sabin) yagn sudah dilemahkan, dibuat dlm biakan
  jaringan ginjal kera dan distabilkan dg sukrosa

• Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp poliomielitis

• Cara :
  Peroral, 1 dosis adl 2 tetes, 4 kali pemberian, interval minimal 1 dosis
  4 minggu
   Setiap membuka vial baru hrs menggunakan penetes yg baru.
• Kontra indikasi
  Penderita immune deficiency tdk ada efek samping beri polio pd anak
  sakit, jika ragu maka dpt diberikan stlh sembuh.
• Efek samping
  Tidak ada, jarang Paralisis
Vaksin campak
•   Vaksin virus hidup yang dilemahkan, dosis 0,5 ml mengandung tidak
    kurang dr 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100
    mg residu kanamycin dan 30 mcg residu erytromycin
•   Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp peny.campak
•   Cara :
     sebelum disuntikkan, vaksin dilarutkan dg pelarut steril yg tersedia
    berisi 5 ml cairan pelarut
     Dosis 0,5 ml, SC pada lengan kiri atas, Dosis I 9-11 bln, ulangan
    (booster) pada usia 6-7 th (kls 1 SD)
•   Konta indikasi
    pengidap immune deficiency, ggn respon imun kr leukemia, limfoma
•   Efek Samping
     demam ringan, kemerahan slm 3 hr setelah 8-12 hr stlh vaksinasi.
Vaksin hepatitis B
•   Virus recombinan yg diinaktivasikan dan non infecsious berasal dr
    HBsSg yg dihasilkan dlm sel ragi using DNA rekombinan
•   Indikasi  u/ pemberian kekebalan aktif thp infeksi yd disebabkab HB
•   Cara
     sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi
        homogen
     Dosis 0,5 ml atau 1 bh HB PID, IM sebaiknya anterolateral paha, 3
    kali pemberian.
     Dosis I usia 0-7 hr, dosis berikutnya interval min 4 mgg
•   Kontra Indikasi
     Hipersensitive thp komponen vaksin, X pd kejagn, infeksi berat
•   Efek samping
     reaksi lokal : rasa sakit, kemerahan, pembengkakan lokasi suntikan,
    hilang stlh 2 hr.
Vaksin DPT/HB
•   Toxoid dipteri & tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang
    diinaktivasi dan vaksin hepatitis B yg diinaktivasikan dan non
    infecsious berasal dr HBsSg yg dihasilkan dlm sel ragi

•   Indikasi  u/ pemberian kekebalan aktif thp infeksi yd disebabkab
    HB, difteri, pertusis, tetanus
•   Cara
     IM, Dosis 0,5 ml, 3 kali pemberian
     Dosis I usia 2 bln, dosis selanjutnya interval min 4 mgg
•   Kontra indikasi dan efek samping
     sda DPT, HB
RANTAI VAKSIN/DINGIN
                                                    Sistem Kompresi
Jenis Peralatan
• Lemari Es  Sistem Pendingin                      Sistem Absorpsi

                                        Buka atas
                  Buka Pintu
                                        Buka samping

  • Bila suhu lemari es sudah stabil yaitu antara + 2oC s/d +8o C maka
    posisi Termostat jgn dirubah-rubah  beri selotip
  • Merubah termostat jika suhu lemari es dibawah + 2oC dan diatas +8o C
  • Perubahan termostat tidak dapat merubah suhu lemari es dalam
  sesaat.
• Vaccine Carrier/Thermos  Alat u/ mengirim/ membawa vaksin dr
  puskesmas ke tmp pely imunisasi lainnya yg dpt memperthnkan suhu
+       2oC s/d +8o C

• Kotak Dingin Cair (cool Pack) Wadah plastik berbentuk segiempat
  yg diisi dg air dan didinginkan pd lemari es selama 24 jam
Perawatan lemari es
Harian                Mingguan               Bulanan
• Cek suhu lemari     • Bersihkan bagian     • Bersihkan bagian
  es 2x/hr (P,S),        luar lemari es        luar dan dalam
  catat suhu pd          cegah karat            lemari es 
  buku grafik                                   cegah karat
                      • Cek kontak listrik
  suhu/kartu suhu
                         pd stop kontak      • Bersihkan karet
• Hindari seringnya                             seal pintu dan cek
  buka tutup lemari                             kerapatannya
  es                                         • Cek segel pintu
• Periksa freeze                                lemari es
  watch                                      • Pencairan bunga
                                                es
Penempatan lemari es
•   Jarak min dg dinding blkg : ±10-15 cm atau sampai pintu dpt dibuka
•   Jarak dg lemari es lainnya : ± 15 cm
•   Tidak boleh terkena matahari langsung
•   Ruangan hrs punya sirkulasi udara yg cukup
•   1 unit lemari es 1 stop kontak listrik

     Pemantau lemari es

•   Setiap lemari es dipantau dg 1 bh termometr dial/muller
•   Sebuah freeze watch
•   Buku grafik suhu
Penyimpanan Vaksin
•   Semua vaksin disimpan pd suhu + 2oC s/d +8o C
•    Bagian bawah lemari diletakkan cool pack sbgi penahan dingin dan
    kestabilan suhu
•   Peletakkan dus vaksin min 1-2 cm atau 1jr tgn
•   Vaksin HS (BCG,Campak,Polio) diletakkan dekat dg evaporator
•   Vaksin FS (DPT,DT,HB,DPR/HB) diletakkan jauh dg evaporator
•   Vaksin dalam lemari es hrs diletakkan dlm kotak vaksin

• Vaksin HB uniject disimpan pd suhu ruangan ataupun dibawa saat
  kunjugn tanpa rantai vaksin  penilaian dengan melihat status VVM
• Pelarut vaksin BCG dan Campak jgn disimpan dlm lemari es, simpan
  ditempt sejuk atau suhu kamar
• Pelarut tdk boleh beku
• Lemari es tmpt vaksin tdk blh dicampur dg brg lain
Lemari es

                                         Menyusun vaksin dlm
                                         vaksin carier
          Cool Pack                      • Masukkan cool pack 4
                                           bh
                             Termostat   • letakkan vaksin
                                           ditengan-tengah
Polio     BCG       campak               • Tutup vaksin carier
                                         • Vaksin siap dibawa
Freeze watch        Termometer


DPT      Hep B      Hb Uniject


        DT        TT

        Cool Pack
Cek VVM
•    Kondisi yg dpt digunakan  warna
    segiempat bagian dalam lebih terang
    dari warna gelap sekelilingnya.

• Kondisi yg harus segera digunakan 
  warna segiempat bagian dalam sudah
  mulai BERWARNA GELAP namun
  masih lebih terang dari warna gelap
  sdisekelilingnya

•    Vaksin jangan digunakan  warna
    segiempat bagian dalam SAMA atau
    LEBIH GELAP dengan warna gelap
    disekelilingnya.

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
Mariza Mustika
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
Aprillia Indah Fajarwati
 
Manuver leopold
Manuver leopoldManuver leopold
Manuver leopold
Faisal Budi
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
Kohita Perdana
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPZakiah dr
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
elisa novi
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
dr. Rachel Sagrim
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
iinintansari99
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasiJoni Iswanto
 
Materi Mtbs
Materi MtbsMateri Mtbs
Materi Mtbs
gunksho
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
Estiza Havel
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
Amalia Senja
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
harry christama
 
Mengenali bayi kuning dan penanganannya
Mengenali bayi kuning dan penanganannyaMengenali bayi kuning dan penanganannya
Mengenali bayi kuning dan penanganannya
regiregene
 
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILAN
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILANKONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILAN
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILAN
Melly anti
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
amriljambak
 
Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2wiwik yuniarti
 
Penggunaan obat pada pediatrik
Penggunaan obat pada pediatrikPenggunaan obat pada pediatrik
Penggunaan obat pada pediatrik
Fadhol Romdhoni
 

What's hot (20)

Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
Asfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorumAsfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorum
 
Manuver leopold
Manuver leopoldManuver leopold
Manuver leopold
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasi
 
Materi Mtbs
Materi MtbsMateri Mtbs
Materi Mtbs
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Mengenali bayi kuning dan penanganannya
Mengenali bayi kuning dan penanganannyaMengenali bayi kuning dan penanganannya
Mengenali bayi kuning dan penanganannya
 
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILAN
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILANKONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILAN
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILAN
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
 
Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2
 
Penggunaan obat pada pediatrik
Penggunaan obat pada pediatrikPenggunaan obat pada pediatrik
Penggunaan obat pada pediatrik
 

Similar to Imunisasi

Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
sugi purwanti
 
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]Faris Andrianto
 
Imunisasi 2011
Imunisasi 2011Imunisasi 2011
Imunisasi 2011
ssuser1017eb
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasikenggi
 
sifat dan jenis vaksin.pptx
sifat dan jenis vaksin.pptxsifat dan jenis vaksin.pptx
sifat dan jenis vaksin.pptx
intankusuma37
 
Cold Chain Vaccine.pdf
Cold Chain Vaccine.pdfCold Chain Vaccine.pdf
Cold Chain Vaccine.pdf
Asrock2
 
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
Nurul Adeatma
 
1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf
RigaAyuDinar
 
Imunisasi Dasar
Imunisasi DasarImunisasi Dasar
Imunisasi Dasar
Hanifa Rahmadilla
 
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.pptPencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
JulianToni4
 
IMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptxIMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptx
RiskaNadi
 
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.pptPPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
erlenstikeskharisma
 
konsep imunisasi pada anak power point.
konsep imunisasi pada anak  power point.konsep imunisasi pada anak  power point.
konsep imunisasi pada anak power point.
andielvi1
 
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannyaBeberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannyaIbnu Kamajaya
 
12. DISTRIBUSI PRODUK RANTAI DINGIN (1).pptx
12. DISTRIBUSI PRODUK RANTAI DINGIN (1).pptx12. DISTRIBUSI PRODUK RANTAI DINGIN (1).pptx
12. DISTRIBUSI PRODUK RANTAI DINGIN (1).pptx
MayantiaMaya
 
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptxPuskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
DedeRusmana5
 
LP BCG.docx
LP BCG.docxLP BCG.docx
LP BCG.docx
rudhirinaldhi3
 
Imunisasi, sutik sumarniningsih, S.ST, M.Kes
Imunisasi, sutik sumarniningsih, S.ST, M.KesImunisasi, sutik sumarniningsih, S.ST, M.Kes
Imunisasi, sutik sumarniningsih, S.ST, M.Kes
Sutik Hidayah
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
BidangTFBBPKCiloto
 

Similar to Imunisasi (20)

Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]
 
Imunisasi 2011
Imunisasi 2011Imunisasi 2011
Imunisasi 2011
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
sifat dan jenis vaksin.pptx
sifat dan jenis vaksin.pptxsifat dan jenis vaksin.pptx
sifat dan jenis vaksin.pptx
 
Cold Chain Vaccine.pdf
Cold Chain Vaccine.pdfCold Chain Vaccine.pdf
Cold Chain Vaccine.pdf
 
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
 
1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf
 
Imunisasi Dasar
Imunisasi DasarImunisasi Dasar
Imunisasi Dasar
 
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.pptPencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
 
IMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptxIMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptx
 
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.pptPPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
 
konsep imunisasi pada anak power point.
konsep imunisasi pada anak  power point.konsep imunisasi pada anak  power point.
konsep imunisasi pada anak power point.
 
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannyaBeberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
 
12. DISTRIBUSI PRODUK RANTAI DINGIN (1).pptx
12. DISTRIBUSI PRODUK RANTAI DINGIN (1).pptx12. DISTRIBUSI PRODUK RANTAI DINGIN (1).pptx
12. DISTRIBUSI PRODUK RANTAI DINGIN (1).pptx
 
Immunisasi
Immunisasi Immunisasi
Immunisasi
 
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptxPuskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
 
LP BCG.docx
LP BCG.docxLP BCG.docx
LP BCG.docx
 
Imunisasi, sutik sumarniningsih, S.ST, M.Kes
Imunisasi, sutik sumarniningsih, S.ST, M.KesImunisasi, sutik sumarniningsih, S.ST, M.Kes
Imunisasi, sutik sumarniningsih, S.ST, M.Kes
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
 

Recently uploaded

Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 

Recently uploaded (19)

Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 

Imunisasi

  • 1. KONSEP DASAR IMUNISASI By Dwi Sapta Aryantiningsih 2006
  • 2. IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA Pendahuluan MENJELASKAN Pengertian imunisasi PENGERTIAN Tujuan Imunisasi Macam-macam Imunisasi TUJUAN MACAM-MACAM
  • 3. PENGERTIAN IMUNISASI Imunisasi suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada anak terhadap suatu penyakit tertentu Antigen  kuman atau racun kuman (toksin) atau bagian dari protein kuman/protein racun yang hidup/sdh diinaktifkan Antibodi zat anti yang dibuat tubuh sebagai reaksi adanya antigen yang berbentuk kuman
  • 4. REAKSI ANTIGEN- ANTIBODI Keberhasilan tubuh dalam menghancurkan antigen (kuman) tergantung pada jumlah antibodi yang dibentuk tubuh
  • 5. TUJUAN IMUNISASI menurunkan morbiditas dan mortalitas menghindari kecacatan dapat mencegah penyakit-penyakit tertentu.
  • 6. MACAM-MACAM KEKEBALAN pasif bawaan ( passive congenital ) Neonatus mendapat kekebalan dari ibunya melalui plasenta pd 1-2 bln akhir Pasif kehamiln pasif didapat ( passive acquired ) produk darah untuk transfusi, Imunoglobulin, homolog human hiperimun globulin, heterolog H serum aktif didapat secara alami ( naturally acquired ) Ada setelah sembuh dari penyakit tertentu Aktif aktif buatan ( artificially induced ) Pemberian imunisasi
  • 7. Klasifikasi vaksin 1. Live Attenuated  vaksin hidup yang berasal dari virus atau bakteri liar (wild) dan dilemahkan di Lab.  berkembang biak tanpa menyebabkan penyakit Vaksin dr virus  campak, gondong, rubella, polio, yellow fever, varicella Vaksin dr bakteri  BCG, tifoid oral 2. Inactived  dihasilkan dg menumbuhkan bakteri/virus pada media kultur, lalu diinaktifkan dg pemanasan atau kimiawi  tidak hidup dan tidak bisa berkembang biak 3. Polisakarida dr molekul gula yg melapisi dinding bakteri cth : pneumococus, Hib 4. Rekombinan dr rekayasa genetik. Cth Hep B,typoid
  • 8. PENGGOLONGAN VAKSIN • Sensitif terhadap beku (Freeze sensitive) DPT,DT,TT,HiB, DPT- JENIS VAKSIN HiB • BCG • Sensitif panas (heat sensitive) • DPT campak,polio,BCG • TT • DT • POLIO • CAMPAK • HEPATITIS B • DPT/HIB
  • 9. Vaksin BCG • Indikasi u/ pemberian kekebalan aktif thp TBC • Cara : sebelum disuntikkan, vaksin dilarutkan dgn ADS 5 ml Dosis pemberian : 0,05 ml sebanyak 1 kali  IC pada lengan kanan atas • Vaksin yg sdh dilarutkan hrs digunakan sebelum lewat 3 jam • Kontra indikasi : Penyakit kulit menahun (eksim,furunkulosis), penderita TBC • Efek samping :  tidak demam, stlh 1-2 mgg akan timbul indurasi dan kemerahan pada tmpt suntikan pustula, pecah & mjd luka luka parut
  • 10. Vaksin DPT • DPT Dipteri Pertusis Tetanus Toxoid dipteri & tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang diinaktivasi. • Indikasi  u/ pemberian kekebalan thp difteri, pertusis, tetanus • Cara :  slm digunakan, vksn dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen  Im dengan 0,5 ml sebanyak 3 dosis  Dosis I : umur 2 bln, dosis selanjutnya diberikan dg interval paling cepat 4 mgg(1 bln) • Kontra indikasi : keabnormalan otak pada periode BBL X pertusis, alami gejala yg parah pd dosis I  dosis ke II diberi DT • Efek samping : gejala bersifat sementara : lemas, demam, kemerahan ditmpt penyuntikan.  Gejala berat : demam tinggi, iritabilitas, meracau dlm 24 jam stlh imunisasi
  • 11. Vaksin TT • Tetanus Toksoid  mengandung toxoid tetanus yg telah dimurnikan dan terabsorbsi kedlm 3 mg/ml aluminium fosfat, trimerosal 0,1 ml/ml sbg pengawet • 0,5 ml vaksin mengandung potensi 40 IU  WUS atau bumil. • Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp tetanus • Cara:  sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen  2 dosis Primer , IM, 0,5 ml, interval 4 mgg,  Dosis Ke3 dilanjutkan setelah 6 bln berikutnya  u/ pertahankan kekebalan pd WUS  5 dosis, dosis ke 4 &5 interval minimal 1 th setelah dosis 3 & 4  TT aman selama kehamilan bahkan pada Tmr I • Kontraindikasi  gejala berat pd dosis I TT • Efeks samping : lemas, kemerahan pada lokasi suntikan, demam.
  • 12. Vaksin DT • Dipteri Tetanus  toxoid dipteri & tetanus yg telah dimurnikan • Indikasi : u/ pemberian kekebalan thp D & T • Cara :  sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen  IM, dosis 0,5 ml, Dianjurkan u/ anak usia dibawah 8 th. • Kontraindikasi  gejala berat pd dosis I DT • Efeks samping : lemas, kemerahan pada lokasi suntikan, demam.
  • 13. Vaksin polio • Oral Polio  Vaksin Polio Trivalent, terdiri dari suspensi poliomyelitis tipe I,2,3( stairn sabin) yagn sudah dilemahkan, dibuat dlm biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dg sukrosa • Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp poliomielitis • Cara : Peroral, 1 dosis adl 2 tetes, 4 kali pemberian, interval minimal 1 dosis 4 minggu  Setiap membuka vial baru hrs menggunakan penetes yg baru. • Kontra indikasi Penderita immune deficiency tdk ada efek samping beri polio pd anak sakit, jika ragu maka dpt diberikan stlh sembuh. • Efek samping Tidak ada, jarang Paralisis
  • 14. Vaksin campak • Vaksin virus hidup yang dilemahkan, dosis 0,5 ml mengandung tidak kurang dr 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mg residu kanamycin dan 30 mcg residu erytromycin • Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp peny.campak • Cara :  sebelum disuntikkan, vaksin dilarutkan dg pelarut steril yg tersedia berisi 5 ml cairan pelarut  Dosis 0,5 ml, SC pada lengan kiri atas, Dosis I 9-11 bln, ulangan (booster) pada usia 6-7 th (kls 1 SD) • Konta indikasi pengidap immune deficiency, ggn respon imun kr leukemia, limfoma • Efek Samping  demam ringan, kemerahan slm 3 hr setelah 8-12 hr stlh vaksinasi.
  • 15. Vaksin hepatitis B • Virus recombinan yg diinaktivasikan dan non infecsious berasal dr HBsSg yg dihasilkan dlm sel ragi using DNA rekombinan • Indikasi  u/ pemberian kekebalan aktif thp infeksi yd disebabkab HB • Cara  sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen  Dosis 0,5 ml atau 1 bh HB PID, IM sebaiknya anterolateral paha, 3 kali pemberian.  Dosis I usia 0-7 hr, dosis berikutnya interval min 4 mgg • Kontra Indikasi  Hipersensitive thp komponen vaksin, X pd kejagn, infeksi berat • Efek samping  reaksi lokal : rasa sakit, kemerahan, pembengkakan lokasi suntikan, hilang stlh 2 hr.
  • 16. Vaksin DPT/HB • Toxoid dipteri & tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang diinaktivasi dan vaksin hepatitis B yg diinaktivasikan dan non infecsious berasal dr HBsSg yg dihasilkan dlm sel ragi • Indikasi  u/ pemberian kekebalan aktif thp infeksi yd disebabkab HB, difteri, pertusis, tetanus • Cara  IM, Dosis 0,5 ml, 3 kali pemberian  Dosis I usia 2 bln, dosis selanjutnya interval min 4 mgg • Kontra indikasi dan efek samping  sda DPT, HB
  • 17. RANTAI VAKSIN/DINGIN Sistem Kompresi Jenis Peralatan • Lemari Es  Sistem Pendingin Sistem Absorpsi Buka atas  Buka Pintu Buka samping • Bila suhu lemari es sudah stabil yaitu antara + 2oC s/d +8o C maka posisi Termostat jgn dirubah-rubah  beri selotip • Merubah termostat jika suhu lemari es dibawah + 2oC dan diatas +8o C • Perubahan termostat tidak dapat merubah suhu lemari es dalam sesaat. • Vaccine Carrier/Thermos  Alat u/ mengirim/ membawa vaksin dr puskesmas ke tmp pely imunisasi lainnya yg dpt memperthnkan suhu + 2oC s/d +8o C • Kotak Dingin Cair (cool Pack) Wadah plastik berbentuk segiempat yg diisi dg air dan didinginkan pd lemari es selama 24 jam
  • 18. Perawatan lemari es Harian Mingguan Bulanan • Cek suhu lemari • Bersihkan bagian • Bersihkan bagian es 2x/hr (P,S), luar lemari es  luar dan dalam catat suhu pd cegah karat lemari es  buku grafik cegah karat • Cek kontak listrik suhu/kartu suhu pd stop kontak • Bersihkan karet • Hindari seringnya seal pintu dan cek buka tutup lemari kerapatannya es • Cek segel pintu • Periksa freeze lemari es watch • Pencairan bunga es
  • 19. Penempatan lemari es • Jarak min dg dinding blkg : ±10-15 cm atau sampai pintu dpt dibuka • Jarak dg lemari es lainnya : ± 15 cm • Tidak boleh terkena matahari langsung • Ruangan hrs punya sirkulasi udara yg cukup • 1 unit lemari es 1 stop kontak listrik Pemantau lemari es • Setiap lemari es dipantau dg 1 bh termometr dial/muller • Sebuah freeze watch • Buku grafik suhu
  • 20. Penyimpanan Vaksin • Semua vaksin disimpan pd suhu + 2oC s/d +8o C • Bagian bawah lemari diletakkan cool pack sbgi penahan dingin dan kestabilan suhu • Peletakkan dus vaksin min 1-2 cm atau 1jr tgn • Vaksin HS (BCG,Campak,Polio) diletakkan dekat dg evaporator • Vaksin FS (DPT,DT,HB,DPR/HB) diletakkan jauh dg evaporator • Vaksin dalam lemari es hrs diletakkan dlm kotak vaksin • Vaksin HB uniject disimpan pd suhu ruangan ataupun dibawa saat kunjugn tanpa rantai vaksin  penilaian dengan melihat status VVM • Pelarut vaksin BCG dan Campak jgn disimpan dlm lemari es, simpan ditempt sejuk atau suhu kamar • Pelarut tdk boleh beku • Lemari es tmpt vaksin tdk blh dicampur dg brg lain
  • 21. Lemari es Menyusun vaksin dlm vaksin carier Cool Pack • Masukkan cool pack 4 bh Termostat • letakkan vaksin ditengan-tengah Polio BCG campak • Tutup vaksin carier • Vaksin siap dibawa Freeze watch Termometer DPT Hep B Hb Uniject DT TT Cool Pack
  • 22. Cek VVM • Kondisi yg dpt digunakan  warna segiempat bagian dalam lebih terang dari warna gelap sekelilingnya. • Kondisi yg harus segera digunakan  warna segiempat bagian dalam sudah mulai BERWARNA GELAP namun masih lebih terang dari warna gelap sdisekelilingnya • Vaksin jangan digunakan  warna segiempat bagian dalam SAMA atau LEBIH GELAP dengan warna gelap disekelilingnya.