SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
20 Jenis Obat
1. Oskamag
Oskamag oleh apotekobat.blogspot.com Informasi obat kali ini akan menjelaskan jenis
obat pencernaan kembung, dispepsia, yang diantaranya menjelaskan dosis obat, komposisi atau
kandungan obat, manfaat atau kegunaan dan khasiat atau dalam bahasa medis indikasi, aturan
pakai Oskamag, cara minum/makan atau cara menggunakannya, juga akan menerangkan efek
samping atau kerugian, pantangan atau kontra indikasi serta bahayanya, over dosis atau
keracunan, dan farmakologi serta meknisme kerja dan harga dari obat Oskamag, dan inilah
penjelasannya:
OSKAMAG
GOLONGAN
Obat Bebas
KANDUNGAN
Al(OH)3-Mg Karbonat gel kering 275 mg, Mg(OH)2 100 mg, Simetikon 40 mg.
INDIKASI
Hiperasiditas, ulkus peptikum, kembung, dispepsia.
KONTRA INDIKASI
Insufisiensi ginjal.
PERHATIAN
Gunakan selama 2 minggu berturut-turut.
Hipertensi.
Interaksi obat : hindari pengunaan bersama dengan Tetrasiklin dan Simetidin.
EFEK SAMPING
Hipofosfatemia (kadar Fosfat dalam darah rendah), osteomalasia (keadaan yang ditandai dengan
melunaknya tulang-tulang karena gangguan kalsifikasi sebagai akibat kekurangan Vitamin D dan
Kalsium).
KEMASAN
DOSIS
Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 tablet.
2. Ofloxacin / Ofloksasin.
*INDIKASI*
Infeksi saluran kemih, infeksi yang berat & berkomplikasi, infeksi saluran napas, uretritis
gonokokal yang tidak berkomplikasi & servisitis (termasuk infeksi PPNG/Gonore Neisseria yang
menghasilkan penisilinase), uretritis non gonokokal, infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi
kebidanan dan kandungan, enteritis bakterial.
*KONTRA INDIKASI*
# Hipersensitivitas terhadap Ofloksasin & derivat Quinolon.
2
# Wanita hamil & menyusui.
# Anak-anak yang belum puber.
*PERHATIAN*
Penurunan fungsi ginjal.
/Interaksi obat/ :
- antasida yang mengandung Al atau Mg(OH)_2 .
- penggunaan bersama dengan anti inflamasi non-steroid bisa menimbulkan kejang.
- dapat meningkatkan kadar Teofilin dalam plasma.
- mengintensifkan efek Warfarin.
*EFEK SAMPING*
Gangguan pencernaan & susunan saraf pusat.
Reaksi hipersensitivitas.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*C*: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal
atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita
dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial
memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
*DOSIS*
# Infeksi saluran kemih : 2 kali sehari 100-400 mg selama 1-10 hari.
# Infeksi berat & berkomplikasi : dosis dinaikkan sampai dengan 600 mg sehari selama 20 hari.
# Infeksi saluran pernapasan : 2 kali sehari 200-400 mg.
# Uretritis gonokokal tanpa kompilkasi dan servisitis (termasuk infeksi PPNG) : 200-600 mg
sebagai dosis tunggal.
# Uretritis non gonokokal : 400 mg sehari sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi selama 9 hari.
# Infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi kebidanan dan kandungan, enteritis bakterial : 400 mg
sehari selama 7 hari.
3. Clindamycin / Klindamisin HCl
*INDIKASI*
Pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri anaerob yang sensitif terhadap
Klindamisin, turunan Streptococcus, Pneumococus, Staphylococcus yang retan terhadap
Klindamisin. Infeksi yang disebabkan Streptococcus ?-hemolitik (waktu pengobatan minimal 10
hari).
*KONTRA INDIKASI*
Hipersensitivitas.
*PERHATIAN*
Riwayat penyakit saluran pencernaan, terutama kolitis, penyakit hati dan atau ginjal, superinfeksi
& pertumbuhan jamur yang berlebihan, kehamilan.
*EFEK SAMPING*
Perut terasa tidak enak, diare, kolitis, mual, muntah.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
Untuk orang dewasa.
# Infeksi serius : 150-300 mg tiap 6 jam.
# Infeksi yang lebih berat lagi : 300-450 mg tiap 6 jam.
3
4. Amoxicillin/Amoksisilina Na
*INDIKASI*
Infeksi saluran nafas, saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin, kulit & jaringan lunak
yang disebabkan oleh bakteri Gram positif & Gram negatif.
*KONTRA INDIKASI*
Hipersensitif terhadap Penisilin. Mononukleosis infeksiosa.
*PERHATIAN*
# Hipersensitif terhadap Sefalosporin.
# Kerusakan ginjal.
# Leukemia limfatik. /Interaksi obat/ : - Probenesid memperpanjang waktu paruh Amoksisilin
dalam plasma. - Allopurinol memicu timbulnya kemerahan pada kulit. - Mengurangi efektifitas
kontrasepsi oral.
*EFEK SAMPING*
Gangguan pencernaan, reaksi alergi, anafilaksis, kelainan darah, superinfeksi.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
Dewasa : 250-500 mg tiap 8 jam. Gonore akut : 3 gram sebagai dosis tunggal.
5. Amoksisilin &Asam klavulanat
*INDIKASI*
Pengobatan jangka pendek infeksi saluran pernafasan bagian atas & bawah, infeksi saluran
kemih, sinusitis, infeksi kulit, otitis media (radang rongga gendang telinga).
*KONTRA INDIKASI*
Hipersensitif terhadap Penisilin. Mononukleosis infeksiosa.
*PERHATIAN*
Gangguan ginjal & hati. Superinfeksi. /Interaksi obat / : Probenesid, Allopurinol.
*EFEK SAMPING*
# Reaksi pada saluran pencernaan & reaksi hipersensitivitas.
# Hepatitis & sakit kuning kolestatik yang bersifat sementara.
# Rasa tidak enak pada perut, sakit kepala, pusing, vaginitis, kandidiasis.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
# Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun atau dengan berat badan lebih dari 40 kg : - infeksi
ringan-sedang : 250 mg tiap 8 jam. - infeksi berat : 500 mg tiap 8 jam.
# Anak berusia kurang dari 12 tahun: 25-50 mg/kg berat badan/hari tergantung pada beratnya
infeksi. Infeksi berat : dosis bisa ditingkatkan.
6. Ampicillin trihydrate / Ampisilin trihidrat.
*INDIKASI*
Infeksi Gram positif & Gram negatif pada saluran pernafasan, saluran empedu, saluran
pencernaan, dan meninges. Infeksi saluran kemih.
*KONTRA INDIKASI*
4
Hipersensitif terhadap Penisilin. Mononukleosis infeksiosa.
*PERHATIAN*
# Hipersensitif terhadap Sefalosporin.
# Penggunaan jangka panjang memerlukan pemeriksaan fungsi ginjal, hati & hematopetik.
# Kerusakan ginjal.
# Leukemia limfatik.
/Interaksi obat/ :
- Probenesid mengganggu ekskresi obat.
- Mengurangi keampuhan kontrasepsi oral & Atenolol.
- Allopurinol meningkatkan resiko kemerahan pada kulit.
*EFEK SAMPING*
Gangguan saluran pencernaan. Kemerahan pada kulit, gatal-gatal, biduran/kaligata, demam,
anafilaksis, kelainan darah, superinfeksi.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
# Dewasa : 4 kali sehari 250 mg atau 2 kali sehari 500 mg.
# Anak berusia 5-10 tahun : 4 kali sehari 125-250 mg.
# Anak berusia 2-5 tahun : 4 kali sehari 125 mg.
# Anak berusia kurang dari 2 tahun : 4 kali sehari 62,5 mg.
# Gonore : 3,5 gram sebagai dosis tunggal, sebaiknya digunakan dengan Probenesid 1 gram.
7. Cefadroxil / Sefadroksil monohidrat.
*INDIKASI*
Infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi
saluran kemih & kelamin.
*KONTRA INDIKASI*
Hipersensitivitas terhadap Sefalosporin.
*PERHATIAN*
Hipersensitivitas terhadap Penisilin, kerusakan ginjal, kehamilan.
*EFEK SAMPING*
Mual, muntah, diare, reaksi alergi, kolitis pseudomembranosa
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita
hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
# Dewasa & anak-anak dengan berat badan 40 kg atau lebih : 1-2 gram sehari
dalam 2 dosis terbagi.
# Anak-anak dengan berat badan kurang dari 40 kg : 25 mg/kg berat
badan/hari dalam 2 dosis terbagi.
8. Cefotiam
*INDIKASI*
Bronkhitis, peritonitis (radang selaput perut), osteomyelitis (radang sumsum tulang).
5
*KONTRA INDIKASI*
Hipersensitivitas.
*PERHATIAN*
Kehamilan, menyusui, gangguan saluran esofagus. Alergi terhadap Penisilin. /Interaksi obat/ :
aminoglikosida, diuretika.
*EFEK SAMPING*
Sakit kepala, syok, nyeri pada dada, kolitis pseudomembranosa, sakit kuning,
hipoprotrombinemia, sindroma Steven-Johnson.
*DOSIS*
Dewasa : 0,5-2 gram/hari secara intravena atau intramuskular.
9. Azithromycin / Azitromisina
*INDIKASI*
Infeksi saluran pernafasan bagian atas & bawah, infeksi kulit ringan dan sedang, uretritis (radang
uretra/aliran kandung kemih) non komplikasi & servisitis (radang leher rahim) non gonoreal
yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis.
*KONTRA INDIKASI*
Hipersensitivitas terhadap antibiotik makrolida.
*PERHATIAN*
Kerusakan hati atau kerusakan berat ginjal. Pasien pneumonia. /Interaksi obat/ : - antasida yang
mengandung Alumunium dan Magnesium, Warfarin, derivat Ergot. - mengganggu metabolisme
Siklosporin. - meningkatkan kadar Digoksin.
*EFEK SAMPING*
Diare, mual, muntah, kembung, nyeri lambung, dispepsia, sakit kuning kolestatik. Kemerahan
pada kulit, gangguan saluran kemih & kelamin, sakit kepala, vertigo, somnolen (ketagihan
tidur/mengantuk terus), kelemahan.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
# Infeksi saluran pernafasan bagian atas & bawah, infeksi kulit ringan dan sedang : 500 mg
sebagai dosis tunggal pada hari pertama, dilanjutkan dengan 250 mg sebagai dosis tunggal untuk
4 hari berikutnya.
# Uretritis non komplikasi & servisitis non gonoreal yang disebabkan oleh Chlamydia
trachomatis : 1 gram sebagai dosis tunggal.
10. Co-trimoxazole: Trimethoprim 80 mg, sulfamethoxazole 400 mg.
*INDIKASI*
Infeksi saluran pencernaan, saluran pernapasan, kulit dan infeksi lain yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang rentan terhadap Kotrimoksazol.
*KONTRA INDIKASI*
# Gangguan berat fungsi ginjal atau hati.
# Hipersensitif terhadap sulfonamida, diskrasia darah.
# Wanita hamil dan menyusui.
# Bayi berusia kurang dari 2 bulan.
# Porfiria.
*PERHATIAN*
# Kekurangan Asam folat atau G6PD.
6
# Status gizi buruk.
# Usia lanjut dan pasien dengan penurunan fungsi ginjal.
/Interaksi obat/ :
- efek Bactoprim Combi dikurangi oleh PABA (Asam paraaminobenzoat) dan obat bius/anestesi
lokal tipe Prokain dan dipertinggi oleh obat-obat dengan ikatan tinggi.
- dapat mempotensiasi efek Metotreksat, Warfarin, Sulfonilurea.
*EFEK SAMPING*
Gangguan saluran pencernaan, sindroma Stevens-Johnson & Lyell.Jarang : hepatitis, kelainan
darah, kolitis pseudomembranosa.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*C*: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian
pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan
potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
*DOSIS*
# Dewasa : 2 kali sehari 2 tablet.
# Anak berusia 5-12 tahun : 2 kali sehari 1 tablet.
# Anak berusia 1-5 tahun : 2 kali sehari ½ tablet. Pada infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan.
11. Ciprofloxacin / Siprofloksasin HCl.
*INDIKASI*
Infeksi saluran kemih, saluran pernapasan, kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi, saluran
pencernaan, osteomielitis (radang sumsum tulang) akut.
*KONTRA INDIKASI*
Wanita hamil dan penyusui. Anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
*PERHATIAN*
Diketahui atau diduga terdapat gangguan pada sistem saraf pusat. Kerusakan ginjal. /Interaksi
obat/ : - absorpsi/penyerapan Siprofloksasin dikurangi oleh antasida yang mengandung
Alumunium atau Mg(OH)_2 . - meningkatkan kadar Teofilin dalam plasma.
*EFEK SAMPING*
Gangguan saluran pencernaan, pusing, sakit kepala, insomnia (sulit tidur), halusinasi, gemetar,
perasaan lelah, gangguan penglihatan, reaksi kulit, meningkatkan jumlah enzim hati untuk
sementara waktu.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*C*: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian
pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan
potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin
*DOSIS*
# Infeksi saluran kemih : - ringan atau sedang : 2 kali sehari 250 mg. - berat : 2 kali sehari 500
mg.
# Infeksi saluran pernapasan, kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi : - ringan atau sedang : 2
kali sehari 500 mg. - komplikasi yang lebih berat : 2 kali sehari 750 mg.
# Infeksi saluran pencernaan : 2 kali sehari 500 mg. # Osteomielitis akut : dosis tidak boleh
kurang dari 750 mg 2 kali sehari.
12. Cefadroxil / Sefadroksil monohidrat
*INDIKASI*
Infeksi saluran nafas, kulit & jaringan lunak, saluran kemih dan kelamin, & infeksi lain yang
disebabkan mikroorganisme Gram positif & Gram negatif termasuk organisme yang
7
memproduksi penisillinase.
*KONTRA INDIKASI*
Hipersensitivitas terhadap Sefalosporin.
*PERHATIAN*
# Pasien yang alergi Penisilin.
# Gangguan fungsi ginjal.
# Riwayat penyakit lambung-usus (kolitis/radang usus besar).
/Interaksi obat/ : aminoglikosida, diuretika poten, dan probenesid.
*EFEK SAMPING*
Kolitis pseudomembranosa, alergi, gatal-gatal pada alat kelamin, moniliasis genital (infeksi pada
alat kelamin yang disebabkan oleh salah satu spesies Candida/jamur), vaginitis (radang pada
vagina), neutropenia (penurunan jumlah sel darah putih neutrofil) sedang yang bersifat sementara
& peningkatan ringan transaminase serum, superinfeksi.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
# Dewasa : 1-2 gram sehari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi.
# Anak-anak : 30 mg/kg berat badan/hari dalam 2 dosis terbagi yang diberikan tiap 12 jam.
Untuk infeksi berat mungkin dibutuhkan dosis yang lebih tinggi.
13 Griseofulvin (ultramikrokristalin)
*INDIKASI*
Infeksi jamur pada kulit, rambut dan kuku.
*KONTRA INDIKASI*
Porfiria, gangguan fungsi hati, hamil.
*PERHATIAN*
Penggunaan jangka panjang : dianjurkan memperhatikan/memeriksakan fungsi ginjal, hati dan
hematopetik secara teratur. /Interaksi obat/ : - Barbiturat mengurangi efek Biogrisin. - penurunan
efektifitas Warfarin.
*EFEK SAMPING*
Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, biduran/kaligata, parestesia (gangguan perasaan
kulit seperti kesemutan), gangguan tidur, SLE/Lupus Eritematosus Sistemik (jarang).
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*C*: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian
pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan
potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
*DOSIS*
# Dewasa : 250-500 mg/hari.
# Anak berusia lebih dari 2 tahun : 5 mg/kg berat badan/hari.
14. Lincomycin / Linkomisin HCl
*INDIKASI*
Infeksi serius yang disebabkan Streptococcus, Pneumococcus, dan Staphylococcus Gram positif
yang rentan terhadap Linkomisin.
*KONTRA INDIKASI*
# Hipersensitivitas terhadap Klindamisin.
8
# Pasien yang dalam keadaan diare.
# Bayi baru lahir.
*PERHATIAN*
Gangguan fungsi hati atau ginjal. Hamil. /Interaksi obat/ : mempertinggi efek Tubokurarin dalam
memblok neuromuskular.
*EFEK SAMPING*
Gangguan saluran pencernaan, reaksi hipersensitifitas.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
# Dewasa : 3-4 kali sehari 500 mg.
# Anak berusia lebih dari 1 bulan : 30-60 mg/kg berat badan/hari dalam 3-4 dosis terbagi.
15. Thiamphenicol / Tiamfenikol
*INDIKASI*
Infeksi yang disebabkan oleh Salmonella, H. Influenzae (terutama infeksi meningokokal),
Rickettsia, organisme Gram negatif yang menyebabkan bakteremia (beredarnya bakteri dalam
darah), meningitis (radang selaput otak).
*KONTRA INDIKASI*
Disfungsi ginjal & hati berat, hipersensitifitas.
*PERHATIAN*
# Bayi prematur dan bayi baru lahir.
# Hamil dan menyusui.
# Superinfeksi.
/Interaksi obat/ : Dikumarol, Fenitoin, Tolbutamid, Fenobarbital.
*EFEK SAMPING*
Diskrasia darah, anafilaksis, biduran/kaligata, gangguan saluran pencernaan, Gray syndrome.
*DOSIS*
# Dewasa, anak-anak, dan bayi berusia lebih dari 2 minggu : 50 mg/kg berat badan/hari dibagi
dalam 3-4 kali pemberian.
# Bayi berusia 2 minggu atau kurang dan bayi prematur : 25 mg/kg berat badan/hari dibagi
dalam 4 kali pemberian.
16. Roxithromycin / Roksitromisin
*INDIKASI*
Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap Roxithromycin termasuk
otitis media (radang rongga gendang telinga), sinusitis, infeksi bronkhopulmoner, infeksi
genital/alat kelamin (selain gonokokal) & manifestasi infeksi kulit.
*PERHATIAN*
/Interaksi obat/ : memperpanjang waktu paruh Midazolam, meningkatkan kadar Tofilin dalam
plasma, meningkatkan absorpsi/penyerapan Digoksin.
*EFEK SAMPING*
Gangguan saluran pencernaan, reaksi alergi, jarang : hepatotoksisitas.
*DOSIS*
# Dewasa : 2 kali sehari 150 mg.
# Anak-anak : 5-8 mg/kg berat badan/hari dalam 2 dosis terbagi.
9
17. Cefalexin / Sefaleksin monohidrat
*INDIKASI*
Infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan kelamin, kulit & jaringan lunak.
*KONTRA INDIKASI*
Hipersensitif terhadap Sefalosporin.
*PERHATIAN*
Hipersensitif terhadap Penisilin. Gangguan fungsi ginjal. /Interaksi obat/ : - Antibiotik
bakteriostatik dapat mengurangi efektifitas Sefalosporin. - Probenesid dapat meningkatkan dan
memperpanjang toksisitas dan kadar Sefalosporin dalam plasma.
*EFEK SAMPING*
Gangguan saluran pencernaan. Reaksi alergi, eosinofilia, angioedema, anafilaksis, neutropenia,
superinfeksi, kolitis pseudomembranosa.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
# Dewasa : 1-2 kapsul tiap 4-6 jam.
# Anak-anak : 25-50 mg/kg berat badan/hari dalam 4 dosis terbagi.
18. Cefazolin / Sefazolin
*INDIKASI*
# Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram positif dan Gram negatif.
# Infeksi saluran pernafasan, saluran kemih & kelamin, kulit & jaringan lunak, tulang & sendi,
septikemia (keracunan darah oleh bakteri patogenik dan atau zat-zat yang dihasilkan oleh bakeri
tersebut), endokarditis (radang endokardium jantung) & infeksi lain.
# Pencegahan infeksi perioperasi.
*KONTRA INDIKASI*
Hipersensitivitas.
*PERHATIAN*
Hipersensitivitas terhadap Penisilin, gangguan fungsi ginjal.
/Interaksi obat/ :
- antibiotik bakteriostatik dapat mengurangi efektifitas Sefalosporin.
- Probenesid dapat meningkatkan dan memperpanjang toksisitas dan kadar Sefalosporin dalam
plasma. - pasien yang menerima diuretika poten dan antibiotik nefrotoksis.
*EFEK SAMPING*
Reaksi hipersensitivitas, diare, eosinofilia, kandidiasis pada rongga mulut dan alat kelamin.
Jarang : kolitis pseudomembranosa, anafilaksis, neuotropenia, trombositopenia, leukopenia.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
# Pencegahan infeksi sebelum operasi : 1 gram secara intravena/intramuskular ½-1 jam sebelum
pembedahan dimulai. Untuk prosedur yang panjang/lama : ½-1 gram secara
intravena/intramuskular selama pembedahan. Setelah operasi : ½-1 gram tiap 6-8 jam selama 24
jam.
# Infeksi : - dewasa : 1 gram sehari, dapat ditingkatkan menjadi 3-5 gram. - anak-anak : 20-40
10
mg/kg berat badan/hari dalam 2-4 dosis terbagi, dapat ditingkatkan sampai 100 mg/kg berat
badan. - bayi baru lahir : 2 kali sehari 10-20 mg/kg berat badan.
19. Cefpirome / Sefpirom
*INDIKASI*
Infeksi saluran kemih berkomplikasi, neutropenik, infeksi saluran pernafasan bagian bawah,
infeksi kulit & jaringan lunak. Septikemia (keracunan darah oleh bakteri patogenik dan atau zat-
zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut) & infeksi berat pada pasien yang sedang dalam unit
perawatan intensif.
*KONTRA INDIKASI*
Hipersensitif terhadap Sefalosporin.
*PERHATIAN*
Hipersensitif terhadap Penisilin. Awasi fungsi ginjal bila digunakan bersama dengan "loop
diuretics" atau aminoglikosida.
/Interaksi obat/ : dapat mempotensiasi efek nefrotoksis aminoglikosida atau "loop diuretics".
*EFEK SAMPING*
Reaksi hipersensitif, gatal-gatal, demam karena obat.
*DOSIS*
2-4 gram/hari dalam dosis terbagi yang diberikan tiap 12 jam.
20. Ceftazidime /Seftazidim
*INDIKASI*
Infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap Seftazidim.
*KONTRA INDIKASI*
Hipersensitif terhadap Sefalosporin.
*PERHATIAN*
Hipersensitif terhadap Penisilin. Kerusakan ginjal. /Interaksi obat/ : penggunaan bersama dengan
obat-obat yang dapat menyebabkan nefrotoksis.
*EFEK SAMPING*
# Gangguan saluran pencernaan, efek pada susunan saraf pusat.
# Flebitis (radang pembuluh balik) atau tromboflebitis pada tempat penyuntikan secara intravena.
# Nyeri dan atau meradang setelah injeksi intramuskular (IM).
# Sangat jarang : reaksi hipersensitivitas.
# Perubahan hematologis yang bersifat sementara.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
# Dewasa : 1-6 gram sehari, diberikan secara Intravena (IV) atau intramuskular (IM).
# Anak berusia lebih dari 2 bulan : 30-100 mg/kg berat badan/hari dibagi dalam 2-3 dosis.
# Anak berusia 2 bulan atau kurang : 25-60 mg/kg berat badan/hari dibagi dalam 2 dosis.
21. Cefuroxime / Sefuroksim aksetil
*INDIKASI*
Infeksi yang umum terjadi, infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, bronkhitis & pneumonia,
pielonefritis (radang ginjal serentak dengan radang pasu ginjal), gonorrhea tanpa
komplikasi. *KONTRA INDIKASI*
Hipersensitif terhadap Sefalosporin.
11
*PERHATIAN*
Reaksi anafilaksis terhadap Penisilin.
*EFEK SAMPING*
Gangguan saluran pencernaan, kolitis pseudomembranosa, sakit kepala, superinfeksi.
*INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL*
*B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada
wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
*DOSIS*
# Infeksi yang umum terjadi :
- dewasa : 2 kali sehari 250 mg.
- anak-anak : 2 kali sehari 125 mg, jika perlu dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 kali sehari 250
mg.
# *Bronkhitis dan pneumonia : 2 kali sehari 500 mg. *
# *Pielonefritis : 2 kali sehari 250 mg. *
# *Gonore tanpa komplikasi : dosis tunggal sebesar 1 gram.
12
Pengertian Resep
1. Resep standar (R/. Officinalis), yaitu resep yang komposisinya telah
dibakukan dan dituangkan ke dalam buku farmakope atau buku standar
lainnya. Penulisan resep sesuai dengan buku standar.
2. Resep magi
strales (R/. Polifarmasi), yaitu resep yang sudah dimodifikasi atau diformat
oleh dokter, bisa berupa campuran atau tunggal yang diencerkan dalam
pelayanannya harus diracik terlebih dahulu.
3. Resep medicinal. Yaitu resep obat jadi, bisa berupa obat paten, merek
dagang maupun generik, dalam pelayanannya tidak mangalami peracikan.
Buku referensi : Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO), Indonesia
Index Medical Specialities (IIMS), Daftar Obat di Indonesia (DOI), dan lain-
lain.
4. Resep obat generik, yaitu penulisan resep obat dengan nama generik dalam
bentuk sediaan dan jumlah tertentu. Dalam pelayanannya bisa atau tidak
mengalami peracikan (Jas 2009)
5. Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter
hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku kepada apoteker pengelola apotek untuk menyiapkan dan atau
membuat, meracik serta menyerahkan obat kepada pasien (Syamsuni, 2006).
Salinan Resep
1. Copy Resep
Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik, selain memuat semua keterangan yang
terdapat dalam resep asli juga harus memuat :
1). Nama dan alamat apotik
2). Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik.
3). Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik
4) Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet (nedetur) untuk obat
yang belum diserahkan, pada resep dengan tanda ITER …X diberi tanda detur orig / detur
…..X
5). Nomor resep dan tanggal pembuatan.
Contoh salinan resep.
APOTIK BAHARI
Jl. Thamrin No. 3
13
Jakarta - Telp. 378945
APA : Drs. Bambang Hariyanto, Apt
SIK .....................................................
Salinan resep No : 259
Dari dokter : Joko Susilo
Ditulis tanggal : 5 Nofember 2001
Pro : Nn. Andriani
R/ Amoxycillin 500 No. XII
S.3.d.d.I ----- det
R/ Ponstan FCT No. XII
S.p.r.n. I -----ne det
Jakarta, 5 Nofember 2001
Cap apotik pcc
Tanda tangan APA
2. APOGRAPH {SALINAN RESEP}
Di Apotek, apograph diperlukan sama dengan resep asli dari dokter [ kirain resepnya di
fotokopi], suatu apograph dibuatkan oleh Apotek atas:
1. permintaan dokter: kalau ada tanda iteratur di kertas resep orisinal.
Misalnya tanda “iter.1x”, berarti rese itu boleh diulang satukali lagi tanpa resep
baru dari dokter. Sebaliknya tanda N.I. {ne iteratur} berarti resep terebut tidak boleh
diulang {walau pun tidak mengandung obat berbahaya berupa narkotika atau obat
beracun}.
2. permintaan penderita: dalam hal ini ulangan pembuatan obat dengan Apograph, hanya
dapat bila resep orisinal {asli} dari dokter tidak mengandung bahan obat Narkotika atau
obat golongan Psikotropika atau obat Daftar G {obat keras}
3. Ketentuan tambahan
Salinan resep harus ditandatangani apoteker. Apabila berhalangan, penandatanganan atau paraf
pd salinan resep dapat dilakukan oleh apoteker pendamping atau apoteker pengganti dgn
mencantumkan nama terang dan status yg bersangkutan.
• Resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek dgn baik selama 3 tahun.
• Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep, pasien yg
bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yg berwenang menurut peraturan UU yg
berlaku.
• Apoteker pengelola apotek, apoteker pendamping atau pengganti diizinkan untuk menjual obat
keras yang disebut obat wajib apotek (OWA).
• OWA ditetapkan oleh menteri kesehatan.
• OWA  obat keras yg dpt diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter.
• Pelaksanaan OWA tersebut oleh apoteker harus sesuai yg diwajibkan pd diktum kedua SK.
Menteri Kesehatan Nomor : 347/Menkes/SK/VII/1990 ttg OWA yaitu sbb :
14
1. Memenuhi ketentuan & batasan tiap jenis obat per pasien yg disebutkan dlm OWA yg
bersangkutan.
2. Membuat catatan pasien serta obat yg telah diserahkan.
3. Memberikan informasi ttg obat yg diperlukan pasien.
Pengertian Obat
1. Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis,
mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau
hewan.
2. Menurut Kep. MenKes RI No. 193/Kab/B.VII/71
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka
atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan
untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia.
3. Menurut PerMenkes RI No. 242/1990
Obat jadi adalah Sediaan/paduan bahan-bahan yang digunakan untuk
mempengaruhi/ menyelidiki sistem fisiologi/keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi.
4. Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993
Obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
5. Dimana obat dalam arti luas adalah setiap zat kimia yang dapat
mempengaruhi proses hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat
luas cakupannya. Namun untuk seorang dokter, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu
agar dapat menggunakan obat untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan
pengobatan penyakit. Selain itu, agar mengerti bahwa penggunaan obat dapat
mengakibatkan berbagai gejala penyakit.
15
Alat Pengisi Kapsul Detil Deskripsi produk
Vakum standar GMP farmasi Full otomatis mesin mengisi, kapsul pengisi mesin
Kapsul otomatis mengisi mesin adalah dirancang peralatan terbaru, yang benar-benar memenuhi
persyaratan GMP, ISO dan FDA Amerika Serikat.
Mesin ini sangat bagus, baik, dan mudah untuk beroperasi, terutama kabinet kontrol listrik
independen dari mesin, yang memenuhi persyaratan FDA dan CE, mengenai keselamatan
operator.Ini adalah mesin baru dibuat otomatis penuh tertutup intermiten kapsul mengisi dengan
beberapa stasiun pemadat.
Ini melengkapi proses berikut: makan kapsul, memisahkan kapsul, mengisi, mendepak kapsul
rusak, menutup kapsul, pemakaian selesai kapsul secara otomatis. Mesin ini dapat dilengkapi
dengan vacuumm loader untuk kapsul dan bubuk, yang mengurangi biaya wokers, dan semua
operasi dilakukan pada layar sentuh, yang merupakan mesin otomatisasi sangat air, listrik dan
pneumatik.
1. Akurat orientasi, kapsul vakum diposisikan mekanisme untuk membuat kapsul upload
persentase lebih dari 99%.
2. Dengan bebas menyesuaikan dosis, pilihan mudah kecepatan dan penyesuaian tertutup
panjang kapsul.
3. PLC program control panel dengan layar LCD.touch operasi, dan pemantauan fungsi.
4. Menampilkan waktu kecepatan dan akumulatif output.
5. Auto-trouble shooting, kurangnya bahan, kurangnya kapsul, blok dalam materi channel dan
masalah lain mesin, membuat alarm dan berhenti secara otomatis.
6. Alat kontrol sistem listrik disetujui untuk CE, dan standar internasional.
7. Cepat dan akurat perubahan bagian set-up, mudah untuk menghapus rotary tabel dan cincin
pembawa perakitan.
8. Sepenuhnya tertutup dosis stasiun dan berputar meja untuk integrasi dari seluruh kapsul
mengisi tanaman.
9. bekerja Stasiun cam berjalan di bawah kondisi baik pelumas, memperluas operasi kehidupan
parts.cam perubahan dibuat oleh mesin USA HASS CNC.
16
Parameter teknis:
Model Keluaran No. dari lubang mati persentase mengisi kekosongan kekuasaan (kw)
Mesin dimensi emisi kebisingan berat (kg)
NJP800 48000 6 ≥ 99% 380V.50Hz 3.5KW 27m3/h-0.02~-0.08Mpa
1350 * 1020 * 1850 850 Kg < 73dB(A)
Kami berpengalaman dalam kosmetik yang membuat mesin dengan insinyur profesional. Seperti
kita semua tahu bahwa produk yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda, kami dapat
merekomendasikan Anda cocok mesin dan model sesuai spesifikasi Anda, jika Anda tertarik
pada penuh otomatis garis lurus tipe pistone mengisi mesin atau mesin-mesin kosmetik lainnya,

More Related Content

What's hot

What's hot (6)

Farmakologi i
Farmakologi iFarmakologi i
Farmakologi i
 
Torch pada kehamilan
Torch pada kehamilanTorch pada kehamilan
Torch pada kehamilan
 
Kelompok 1 malaria
Kelompok 1 malariaKelompok 1 malaria
Kelompok 1 malaria
 
Antibakteri, analgetik, antipiretik (t6)
Antibakteri, analgetik, antipiretik (t6)Antibakteri, analgetik, antipiretik (t6)
Antibakteri, analgetik, antipiretik (t6)
 
asuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malariaasuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malaria
 
Rangkuman ppt
Rangkuman pptRangkuman ppt
Rangkuman ppt
 

Viewers also liked

Apr_2015_lo-res Why invest in Real Estate 2 of 3
Apr_2015_lo-res Why invest in Real Estate 2 of 3Apr_2015_lo-res Why invest in Real Estate 2 of 3
Apr_2015_lo-res Why invest in Real Estate 2 of 3Mendell Gosnell, CPM
 
Summary of research
Summary of researchSummary of research
Summary of researchAl Amin
 
May_2015_lo-res Why Invest in Real Estate 3 of 3
May_2015_lo-res Why Invest in Real Estate 3 of 3May_2015_lo-res Why Invest in Real Estate 3 of 3
May_2015_lo-res Why Invest in Real Estate 3 of 3Mendell Gosnell, CPM
 
Drinking and driving offence defence lawyer
Drinking and driving offence   defence lawyerDrinking and driving offence   defence lawyer
Drinking and driving offence defence lawyerthedefencegroup
 
Progressief op de Planken
Progressief op de PlankenProgressief op de Planken
Progressief op de PlankenJan Ruijgrok
 
Ppt Special Effects 2010
Ppt Special Effects 2010Ppt Special Effects 2010
Ppt Special Effects 2010patriatsanjay
 
Universidad técnica de ambato listo
Universidad técnica de ambato listoUniversidad técnica de ambato listo
Universidad técnica de ambato listoorlandowe
 
Connecting Open Practice
Connecting Open PracticeConnecting Open Practice
Connecting Open PracticeJosie Fraser
 
Innovate xerox digitek-webinar-ppt
Innovate xerox digitek-webinar-pptInnovate xerox digitek-webinar-ppt
Innovate xerox digitek-webinar-pptInTwo Comm
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Firm performance following CEO turnover
Firm performance following CEO turnoverFirm performance following CEO turnover
Firm performance following CEO turnoverNick Fraser
 
Second Natur
Second NaturSecond Natur
Second Naturfegome1
 

Viewers also liked (18)

Jayant Banerjee
Jayant BanerjeeJayant Banerjee
Jayant Banerjee
 
НМК.pptx
НМК.pptxНМК.pptx
НМК.pptx
 
Apr_2015_lo-res Why invest in Real Estate 2 of 3
Apr_2015_lo-res Why invest in Real Estate 2 of 3Apr_2015_lo-res Why invest in Real Estate 2 of 3
Apr_2015_lo-res Why invest in Real Estate 2 of 3
 
Summary of research
Summary of researchSummary of research
Summary of research
 
May_2015_lo-res Why Invest in Real Estate 3 of 3
May_2015_lo-res Why Invest in Real Estate 3 of 3May_2015_lo-res Why Invest in Real Estate 3 of 3
May_2015_lo-res Why Invest in Real Estate 3 of 3
 
Drinking and driving offence defence lawyer
Drinking and driving offence   defence lawyerDrinking and driving offence   defence lawyer
Drinking and driving offence defence lawyer
 
Progressief op de Planken
Progressief op de PlankenProgressief op de Planken
Progressief op de Planken
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Ppt Special Effects 2010
Ppt Special Effects 2010Ppt Special Effects 2010
Ppt Special Effects 2010
 
Be going to
Be going toBe going to
Be going to
 
Avaluant i aprenent
Avaluant i aprenentAvaluant i aprenent
Avaluant i aprenent
 
Universidad técnica de ambato listo
Universidad técnica de ambato listoUniversidad técnica de ambato listo
Universidad técnica de ambato listo
 
Connecting Open Practice
Connecting Open PracticeConnecting Open Practice
Connecting Open Practice
 
Innovate xerox digitek-webinar-ppt
Innovate xerox digitek-webinar-pptInnovate xerox digitek-webinar-ppt
Innovate xerox digitek-webinar-ppt
 
Daftar susunan keluarga
Daftar susunan keluargaDaftar susunan keluarga
Daftar susunan keluarga
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Firm performance following CEO turnover
Firm performance following CEO turnoverFirm performance following CEO turnover
Firm performance following CEO turnover
 
Second Natur
Second NaturSecond Natur
Second Natur
 

Similar to 20ObatPopuler

RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdf
RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdfRespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdf
RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdfamanda119491
 
Antibiotik tbc-slide
Antibiotik tbc-slideAntibiotik tbc-slide
Antibiotik tbc-slideRara Indriani
 
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatanInfeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatanHendrikkho4
 
farmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurfarmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurDuik Agustini
 
05tbc1
05tbc105tbc1
05tbc1teput
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanSusanti Suhartati
 
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusuiKonsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusuiFina Ratih Wiraputri
 
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptxMI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptxAhmadSofyan99
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANUDAYANA UNIVERSITY
 
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptxkuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptxmarlinarays2
 
Farmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotikFarmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotikaantanzilali
 

Similar to 20ObatPopuler (20)

Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdf
RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdfRespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdf
RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdf
 
PPT FARTOKS YUSTAN 1.pptx
PPT FARTOKS YUSTAN 1.pptxPPT FARTOKS YUSTAN 1.pptx
PPT FARTOKS YUSTAN 1.pptx
 
Tugas farmakologi
Tugas farmakologiTugas farmakologi
Tugas farmakologi
 
Tugas farmakologi
Tugas farmakologiTugas farmakologi
Tugas farmakologi
 
Antibiotika
AntibiotikaAntibiotika
Antibiotika
 
Antibiotik tbc-slide
Antibiotik tbc-slideAntibiotik tbc-slide
Antibiotik tbc-slide
 
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatanInfeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
 
farmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamurfarmakologi antibiotik dan anti jamur
farmakologi antibiotik dan anti jamur
 
Amoksisillin
AmoksisillinAmoksisillin
Amoksisillin
 
Antibiotika
AntibiotikaAntibiotika
Antibiotika
 
05tbc1
05tbc105tbc1
05tbc1
 
Antibiotik done
Antibiotik doneAntibiotik done
Antibiotik done
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
 
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusuiKonsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
 
Tugas so
Tugas soTugas so
Tugas so
 
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptxMI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
MI 1 - Farmakologi ARV_final.P.pptx
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
 
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptxkuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
 
Farmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotikFarmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotik
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (9)

Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

20ObatPopuler

  • 1. 1 20 Jenis Obat 1. Oskamag Oskamag oleh apotekobat.blogspot.com Informasi obat kali ini akan menjelaskan jenis obat pencernaan kembung, dispepsia, yang diantaranya menjelaskan dosis obat, komposisi atau kandungan obat, manfaat atau kegunaan dan khasiat atau dalam bahasa medis indikasi, aturan pakai Oskamag, cara minum/makan atau cara menggunakannya, juga akan menerangkan efek samping atau kerugian, pantangan atau kontra indikasi serta bahayanya, over dosis atau keracunan, dan farmakologi serta meknisme kerja dan harga dari obat Oskamag, dan inilah penjelasannya: OSKAMAG GOLONGAN Obat Bebas KANDUNGAN Al(OH)3-Mg Karbonat gel kering 275 mg, Mg(OH)2 100 mg, Simetikon 40 mg. INDIKASI Hiperasiditas, ulkus peptikum, kembung, dispepsia. KONTRA INDIKASI Insufisiensi ginjal. PERHATIAN Gunakan selama 2 minggu berturut-turut. Hipertensi. Interaksi obat : hindari pengunaan bersama dengan Tetrasiklin dan Simetidin. EFEK SAMPING Hipofosfatemia (kadar Fosfat dalam darah rendah), osteomalasia (keadaan yang ditandai dengan melunaknya tulang-tulang karena gangguan kalsifikasi sebagai akibat kekurangan Vitamin D dan Kalsium). KEMASAN DOSIS Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 tablet. 2. Ofloxacin / Ofloksasin. *INDIKASI* Infeksi saluran kemih, infeksi yang berat & berkomplikasi, infeksi saluran napas, uretritis gonokokal yang tidak berkomplikasi & servisitis (termasuk infeksi PPNG/Gonore Neisseria yang menghasilkan penisilinase), uretritis non gonokokal, infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi kebidanan dan kandungan, enteritis bakterial. *KONTRA INDIKASI* # Hipersensitivitas terhadap Ofloksasin & derivat Quinolon.
  • 2. 2 # Wanita hamil & menyusui. # Anak-anak yang belum puber. *PERHATIAN* Penurunan fungsi ginjal. /Interaksi obat/ : - antasida yang mengandung Al atau Mg(OH)_2 . - penggunaan bersama dengan anti inflamasi non-steroid bisa menimbulkan kejang. - dapat meningkatkan kadar Teofilin dalam plasma. - mengintensifkan efek Warfarin. *EFEK SAMPING* Gangguan pencernaan & susunan saraf pusat. Reaksi hipersensitivitas. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *C*: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin. *DOSIS* # Infeksi saluran kemih : 2 kali sehari 100-400 mg selama 1-10 hari. # Infeksi berat & berkomplikasi : dosis dinaikkan sampai dengan 600 mg sehari selama 20 hari. # Infeksi saluran pernapasan : 2 kali sehari 200-400 mg. # Uretritis gonokokal tanpa kompilkasi dan servisitis (termasuk infeksi PPNG) : 200-600 mg sebagai dosis tunggal. # Uretritis non gonokokal : 400 mg sehari sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi selama 9 hari. # Infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi kebidanan dan kandungan, enteritis bakterial : 400 mg sehari selama 7 hari. 3. Clindamycin / Klindamisin HCl *INDIKASI* Pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri anaerob yang sensitif terhadap Klindamisin, turunan Streptococcus, Pneumococus, Staphylococcus yang retan terhadap Klindamisin. Infeksi yang disebabkan Streptococcus ?-hemolitik (waktu pengobatan minimal 10 hari). *KONTRA INDIKASI* Hipersensitivitas. *PERHATIAN* Riwayat penyakit saluran pencernaan, terutama kolitis, penyakit hati dan atau ginjal, superinfeksi & pertumbuhan jamur yang berlebihan, kehamilan. *EFEK SAMPING* Perut terasa tidak enak, diare, kolitis, mual, muntah. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* Untuk orang dewasa. # Infeksi serius : 150-300 mg tiap 6 jam. # Infeksi yang lebih berat lagi : 300-450 mg tiap 6 jam.
  • 3. 3 4. Amoxicillin/Amoksisilina Na *INDIKASI* Infeksi saluran nafas, saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin, kulit & jaringan lunak yang disebabkan oleh bakteri Gram positif & Gram negatif. *KONTRA INDIKASI* Hipersensitif terhadap Penisilin. Mononukleosis infeksiosa. *PERHATIAN* # Hipersensitif terhadap Sefalosporin. # Kerusakan ginjal. # Leukemia limfatik. /Interaksi obat/ : - Probenesid memperpanjang waktu paruh Amoksisilin dalam plasma. - Allopurinol memicu timbulnya kemerahan pada kulit. - Mengurangi efektifitas kontrasepsi oral. *EFEK SAMPING* Gangguan pencernaan, reaksi alergi, anafilaksis, kelainan darah, superinfeksi. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* Dewasa : 250-500 mg tiap 8 jam. Gonore akut : 3 gram sebagai dosis tunggal. 5. Amoksisilin &Asam klavulanat *INDIKASI* Pengobatan jangka pendek infeksi saluran pernafasan bagian atas & bawah, infeksi saluran kemih, sinusitis, infeksi kulit, otitis media (radang rongga gendang telinga). *KONTRA INDIKASI* Hipersensitif terhadap Penisilin. Mononukleosis infeksiosa. *PERHATIAN* Gangguan ginjal & hati. Superinfeksi. /Interaksi obat / : Probenesid, Allopurinol. *EFEK SAMPING* # Reaksi pada saluran pencernaan & reaksi hipersensitivitas. # Hepatitis & sakit kuning kolestatik yang bersifat sementara. # Rasa tidak enak pada perut, sakit kepala, pusing, vaginitis, kandidiasis. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* # Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun atau dengan berat badan lebih dari 40 kg : - infeksi ringan-sedang : 250 mg tiap 8 jam. - infeksi berat : 500 mg tiap 8 jam. # Anak berusia kurang dari 12 tahun: 25-50 mg/kg berat badan/hari tergantung pada beratnya infeksi. Infeksi berat : dosis bisa ditingkatkan. 6. Ampicillin trihydrate / Ampisilin trihidrat. *INDIKASI* Infeksi Gram positif & Gram negatif pada saluran pernafasan, saluran empedu, saluran pencernaan, dan meninges. Infeksi saluran kemih. *KONTRA INDIKASI*
  • 4. 4 Hipersensitif terhadap Penisilin. Mononukleosis infeksiosa. *PERHATIAN* # Hipersensitif terhadap Sefalosporin. # Penggunaan jangka panjang memerlukan pemeriksaan fungsi ginjal, hati & hematopetik. # Kerusakan ginjal. # Leukemia limfatik. /Interaksi obat/ : - Probenesid mengganggu ekskresi obat. - Mengurangi keampuhan kontrasepsi oral & Atenolol. - Allopurinol meningkatkan resiko kemerahan pada kulit. *EFEK SAMPING* Gangguan saluran pencernaan. Kemerahan pada kulit, gatal-gatal, biduran/kaligata, demam, anafilaksis, kelainan darah, superinfeksi. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* # Dewasa : 4 kali sehari 250 mg atau 2 kali sehari 500 mg. # Anak berusia 5-10 tahun : 4 kali sehari 125-250 mg. # Anak berusia 2-5 tahun : 4 kali sehari 125 mg. # Anak berusia kurang dari 2 tahun : 4 kali sehari 62,5 mg. # Gonore : 3,5 gram sebagai dosis tunggal, sebaiknya digunakan dengan Probenesid 1 gram. 7. Cefadroxil / Sefadroksil monohidrat. *INDIKASI* Infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi saluran kemih & kelamin. *KONTRA INDIKASI* Hipersensitivitas terhadap Sefalosporin. *PERHATIAN* Hipersensitivitas terhadap Penisilin, kerusakan ginjal, kehamilan. *EFEK SAMPING* Mual, muntah, diare, reaksi alergi, kolitis pseudomembranosa *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* # Dewasa & anak-anak dengan berat badan 40 kg atau lebih : 1-2 gram sehari dalam 2 dosis terbagi. # Anak-anak dengan berat badan kurang dari 40 kg : 25 mg/kg berat badan/hari dalam 2 dosis terbagi. 8. Cefotiam *INDIKASI* Bronkhitis, peritonitis (radang selaput perut), osteomyelitis (radang sumsum tulang).
  • 5. 5 *KONTRA INDIKASI* Hipersensitivitas. *PERHATIAN* Kehamilan, menyusui, gangguan saluran esofagus. Alergi terhadap Penisilin. /Interaksi obat/ : aminoglikosida, diuretika. *EFEK SAMPING* Sakit kepala, syok, nyeri pada dada, kolitis pseudomembranosa, sakit kuning, hipoprotrombinemia, sindroma Steven-Johnson. *DOSIS* Dewasa : 0,5-2 gram/hari secara intravena atau intramuskular. 9. Azithromycin / Azitromisina *INDIKASI* Infeksi saluran pernafasan bagian atas & bawah, infeksi kulit ringan dan sedang, uretritis (radang uretra/aliran kandung kemih) non komplikasi & servisitis (radang leher rahim) non gonoreal yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. *KONTRA INDIKASI* Hipersensitivitas terhadap antibiotik makrolida. *PERHATIAN* Kerusakan hati atau kerusakan berat ginjal. Pasien pneumonia. /Interaksi obat/ : - antasida yang mengandung Alumunium dan Magnesium, Warfarin, derivat Ergot. - mengganggu metabolisme Siklosporin. - meningkatkan kadar Digoksin. *EFEK SAMPING* Diare, mual, muntah, kembung, nyeri lambung, dispepsia, sakit kuning kolestatik. Kemerahan pada kulit, gangguan saluran kemih & kelamin, sakit kepala, vertigo, somnolen (ketagihan tidur/mengantuk terus), kelemahan. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* # Infeksi saluran pernafasan bagian atas & bawah, infeksi kulit ringan dan sedang : 500 mg sebagai dosis tunggal pada hari pertama, dilanjutkan dengan 250 mg sebagai dosis tunggal untuk 4 hari berikutnya. # Uretritis non komplikasi & servisitis non gonoreal yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis : 1 gram sebagai dosis tunggal. 10. Co-trimoxazole: Trimethoprim 80 mg, sulfamethoxazole 400 mg. *INDIKASI* Infeksi saluran pencernaan, saluran pernapasan, kulit dan infeksi lain yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan terhadap Kotrimoksazol. *KONTRA INDIKASI* # Gangguan berat fungsi ginjal atau hati. # Hipersensitif terhadap sulfonamida, diskrasia darah. # Wanita hamil dan menyusui. # Bayi berusia kurang dari 2 bulan. # Porfiria. *PERHATIAN* # Kekurangan Asam folat atau G6PD.
  • 6. 6 # Status gizi buruk. # Usia lanjut dan pasien dengan penurunan fungsi ginjal. /Interaksi obat/ : - efek Bactoprim Combi dikurangi oleh PABA (Asam paraaminobenzoat) dan obat bius/anestesi lokal tipe Prokain dan dipertinggi oleh obat-obat dengan ikatan tinggi. - dapat mempotensiasi efek Metotreksat, Warfarin, Sulfonilurea. *EFEK SAMPING* Gangguan saluran pencernaan, sindroma Stevens-Johnson & Lyell.Jarang : hepatitis, kelainan darah, kolitis pseudomembranosa. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *C*: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin. *DOSIS* # Dewasa : 2 kali sehari 2 tablet. # Anak berusia 5-12 tahun : 2 kali sehari 1 tablet. # Anak berusia 1-5 tahun : 2 kali sehari ½ tablet. Pada infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan. 11. Ciprofloxacin / Siprofloksasin HCl. *INDIKASI* Infeksi saluran kemih, saluran pernapasan, kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi, saluran pencernaan, osteomielitis (radang sumsum tulang) akut. *KONTRA INDIKASI* Wanita hamil dan penyusui. Anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan. *PERHATIAN* Diketahui atau diduga terdapat gangguan pada sistem saraf pusat. Kerusakan ginjal. /Interaksi obat/ : - absorpsi/penyerapan Siprofloksasin dikurangi oleh antasida yang mengandung Alumunium atau Mg(OH)_2 . - meningkatkan kadar Teofilin dalam plasma. *EFEK SAMPING* Gangguan saluran pencernaan, pusing, sakit kepala, insomnia (sulit tidur), halusinasi, gemetar, perasaan lelah, gangguan penglihatan, reaksi kulit, meningkatkan jumlah enzim hati untuk sementara waktu. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *C*: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin *DOSIS* # Infeksi saluran kemih : - ringan atau sedang : 2 kali sehari 250 mg. - berat : 2 kali sehari 500 mg. # Infeksi saluran pernapasan, kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi : - ringan atau sedang : 2 kali sehari 500 mg. - komplikasi yang lebih berat : 2 kali sehari 750 mg. # Infeksi saluran pencernaan : 2 kali sehari 500 mg. # Osteomielitis akut : dosis tidak boleh kurang dari 750 mg 2 kali sehari. 12. Cefadroxil / Sefadroksil monohidrat *INDIKASI* Infeksi saluran nafas, kulit & jaringan lunak, saluran kemih dan kelamin, & infeksi lain yang disebabkan mikroorganisme Gram positif & Gram negatif termasuk organisme yang
  • 7. 7 memproduksi penisillinase. *KONTRA INDIKASI* Hipersensitivitas terhadap Sefalosporin. *PERHATIAN* # Pasien yang alergi Penisilin. # Gangguan fungsi ginjal. # Riwayat penyakit lambung-usus (kolitis/radang usus besar). /Interaksi obat/ : aminoglikosida, diuretika poten, dan probenesid. *EFEK SAMPING* Kolitis pseudomembranosa, alergi, gatal-gatal pada alat kelamin, moniliasis genital (infeksi pada alat kelamin yang disebabkan oleh salah satu spesies Candida/jamur), vaginitis (radang pada vagina), neutropenia (penurunan jumlah sel darah putih neutrofil) sedang yang bersifat sementara & peningkatan ringan transaminase serum, superinfeksi. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* # Dewasa : 1-2 gram sehari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. # Anak-anak : 30 mg/kg berat badan/hari dalam 2 dosis terbagi yang diberikan tiap 12 jam. Untuk infeksi berat mungkin dibutuhkan dosis yang lebih tinggi. 13 Griseofulvin (ultramikrokristalin) *INDIKASI* Infeksi jamur pada kulit, rambut dan kuku. *KONTRA INDIKASI* Porfiria, gangguan fungsi hati, hamil. *PERHATIAN* Penggunaan jangka panjang : dianjurkan memperhatikan/memeriksakan fungsi ginjal, hati dan hematopetik secara teratur. /Interaksi obat/ : - Barbiturat mengurangi efek Biogrisin. - penurunan efektifitas Warfarin. *EFEK SAMPING* Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, biduran/kaligata, parestesia (gangguan perasaan kulit seperti kesemutan), gangguan tidur, SLE/Lupus Eritematosus Sistemik (jarang). *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *C*: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin. *DOSIS* # Dewasa : 250-500 mg/hari. # Anak berusia lebih dari 2 tahun : 5 mg/kg berat badan/hari. 14. Lincomycin / Linkomisin HCl *INDIKASI* Infeksi serius yang disebabkan Streptococcus, Pneumococcus, dan Staphylococcus Gram positif yang rentan terhadap Linkomisin. *KONTRA INDIKASI* # Hipersensitivitas terhadap Klindamisin.
  • 8. 8 # Pasien yang dalam keadaan diare. # Bayi baru lahir. *PERHATIAN* Gangguan fungsi hati atau ginjal. Hamil. /Interaksi obat/ : mempertinggi efek Tubokurarin dalam memblok neuromuskular. *EFEK SAMPING* Gangguan saluran pencernaan, reaksi hipersensitifitas. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* # Dewasa : 3-4 kali sehari 500 mg. # Anak berusia lebih dari 1 bulan : 30-60 mg/kg berat badan/hari dalam 3-4 dosis terbagi. 15. Thiamphenicol / Tiamfenikol *INDIKASI* Infeksi yang disebabkan oleh Salmonella, H. Influenzae (terutama infeksi meningokokal), Rickettsia, organisme Gram negatif yang menyebabkan bakteremia (beredarnya bakteri dalam darah), meningitis (radang selaput otak). *KONTRA INDIKASI* Disfungsi ginjal & hati berat, hipersensitifitas. *PERHATIAN* # Bayi prematur dan bayi baru lahir. # Hamil dan menyusui. # Superinfeksi. /Interaksi obat/ : Dikumarol, Fenitoin, Tolbutamid, Fenobarbital. *EFEK SAMPING* Diskrasia darah, anafilaksis, biduran/kaligata, gangguan saluran pencernaan, Gray syndrome. *DOSIS* # Dewasa, anak-anak, dan bayi berusia lebih dari 2 minggu : 50 mg/kg berat badan/hari dibagi dalam 3-4 kali pemberian. # Bayi berusia 2 minggu atau kurang dan bayi prematur : 25 mg/kg berat badan/hari dibagi dalam 4 kali pemberian. 16. Roxithromycin / Roksitromisin *INDIKASI* Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap Roxithromycin termasuk otitis media (radang rongga gendang telinga), sinusitis, infeksi bronkhopulmoner, infeksi genital/alat kelamin (selain gonokokal) & manifestasi infeksi kulit. *PERHATIAN* /Interaksi obat/ : memperpanjang waktu paruh Midazolam, meningkatkan kadar Tofilin dalam plasma, meningkatkan absorpsi/penyerapan Digoksin. *EFEK SAMPING* Gangguan saluran pencernaan, reaksi alergi, jarang : hepatotoksisitas. *DOSIS* # Dewasa : 2 kali sehari 150 mg. # Anak-anak : 5-8 mg/kg berat badan/hari dalam 2 dosis terbagi.
  • 9. 9 17. Cefalexin / Sefaleksin monohidrat *INDIKASI* Infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan kelamin, kulit & jaringan lunak. *KONTRA INDIKASI* Hipersensitif terhadap Sefalosporin. *PERHATIAN* Hipersensitif terhadap Penisilin. Gangguan fungsi ginjal. /Interaksi obat/ : - Antibiotik bakteriostatik dapat mengurangi efektifitas Sefalosporin. - Probenesid dapat meningkatkan dan memperpanjang toksisitas dan kadar Sefalosporin dalam plasma. *EFEK SAMPING* Gangguan saluran pencernaan. Reaksi alergi, eosinofilia, angioedema, anafilaksis, neutropenia, superinfeksi, kolitis pseudomembranosa. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* # Dewasa : 1-2 kapsul tiap 4-6 jam. # Anak-anak : 25-50 mg/kg berat badan/hari dalam 4 dosis terbagi. 18. Cefazolin / Sefazolin *INDIKASI* # Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram positif dan Gram negatif. # Infeksi saluran pernafasan, saluran kemih & kelamin, kulit & jaringan lunak, tulang & sendi, septikemia (keracunan darah oleh bakteri patogenik dan atau zat-zat yang dihasilkan oleh bakeri tersebut), endokarditis (radang endokardium jantung) & infeksi lain. # Pencegahan infeksi perioperasi. *KONTRA INDIKASI* Hipersensitivitas. *PERHATIAN* Hipersensitivitas terhadap Penisilin, gangguan fungsi ginjal. /Interaksi obat/ : - antibiotik bakteriostatik dapat mengurangi efektifitas Sefalosporin. - Probenesid dapat meningkatkan dan memperpanjang toksisitas dan kadar Sefalosporin dalam plasma. - pasien yang menerima diuretika poten dan antibiotik nefrotoksis. *EFEK SAMPING* Reaksi hipersensitivitas, diare, eosinofilia, kandidiasis pada rongga mulut dan alat kelamin. Jarang : kolitis pseudomembranosa, anafilaksis, neuotropenia, trombositopenia, leukopenia. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* # Pencegahan infeksi sebelum operasi : 1 gram secara intravena/intramuskular ½-1 jam sebelum pembedahan dimulai. Untuk prosedur yang panjang/lama : ½-1 gram secara intravena/intramuskular selama pembedahan. Setelah operasi : ½-1 gram tiap 6-8 jam selama 24 jam. # Infeksi : - dewasa : 1 gram sehari, dapat ditingkatkan menjadi 3-5 gram. - anak-anak : 20-40
  • 10. 10 mg/kg berat badan/hari dalam 2-4 dosis terbagi, dapat ditingkatkan sampai 100 mg/kg berat badan. - bayi baru lahir : 2 kali sehari 10-20 mg/kg berat badan. 19. Cefpirome / Sefpirom *INDIKASI* Infeksi saluran kemih berkomplikasi, neutropenik, infeksi saluran pernafasan bagian bawah, infeksi kulit & jaringan lunak. Septikemia (keracunan darah oleh bakteri patogenik dan atau zat- zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut) & infeksi berat pada pasien yang sedang dalam unit perawatan intensif. *KONTRA INDIKASI* Hipersensitif terhadap Sefalosporin. *PERHATIAN* Hipersensitif terhadap Penisilin. Awasi fungsi ginjal bila digunakan bersama dengan "loop diuretics" atau aminoglikosida. /Interaksi obat/ : dapat mempotensiasi efek nefrotoksis aminoglikosida atau "loop diuretics". *EFEK SAMPING* Reaksi hipersensitif, gatal-gatal, demam karena obat. *DOSIS* 2-4 gram/hari dalam dosis terbagi yang diberikan tiap 12 jam. 20. Ceftazidime /Seftazidim *INDIKASI* Infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap Seftazidim. *KONTRA INDIKASI* Hipersensitif terhadap Sefalosporin. *PERHATIAN* Hipersensitif terhadap Penisilin. Kerusakan ginjal. /Interaksi obat/ : penggunaan bersama dengan obat-obat yang dapat menyebabkan nefrotoksis. *EFEK SAMPING* # Gangguan saluran pencernaan, efek pada susunan saraf pusat. # Flebitis (radang pembuluh balik) atau tromboflebitis pada tempat penyuntikan secara intravena. # Nyeri dan atau meradang setelah injeksi intramuskular (IM). # Sangat jarang : reaksi hipersensitivitas. # Perubahan hematologis yang bersifat sementara. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* # Dewasa : 1-6 gram sehari, diberikan secara Intravena (IV) atau intramuskular (IM). # Anak berusia lebih dari 2 bulan : 30-100 mg/kg berat badan/hari dibagi dalam 2-3 dosis. # Anak berusia 2 bulan atau kurang : 25-60 mg/kg berat badan/hari dibagi dalam 2 dosis. 21. Cefuroxime / Sefuroksim aksetil *INDIKASI* Infeksi yang umum terjadi, infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, bronkhitis & pneumonia, pielonefritis (radang ginjal serentak dengan radang pasu ginjal), gonorrhea tanpa komplikasi. *KONTRA INDIKASI* Hipersensitif terhadap Sefalosporin.
  • 11. 11 *PERHATIAN* Reaksi anafilaksis terhadap Penisilin. *EFEK SAMPING* Gangguan saluran pencernaan, kolitis pseudomembranosa, sakit kepala, superinfeksi. *INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL* *B*: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). *DOSIS* # Infeksi yang umum terjadi : - dewasa : 2 kali sehari 250 mg. - anak-anak : 2 kali sehari 125 mg, jika perlu dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 kali sehari 250 mg. # *Bronkhitis dan pneumonia : 2 kali sehari 500 mg. * # *Pielonefritis : 2 kali sehari 250 mg. * # *Gonore tanpa komplikasi : dosis tunggal sebesar 1 gram.
  • 12. 12 Pengertian Resep 1. Resep standar (R/. Officinalis), yaitu resep yang komposisinya telah dibakukan dan dituangkan ke dalam buku farmakope atau buku standar lainnya. Penulisan resep sesuai dengan buku standar. 2. Resep magi strales (R/. Polifarmasi), yaitu resep yang sudah dimodifikasi atau diformat oleh dokter, bisa berupa campuran atau tunggal yang diencerkan dalam pelayanannya harus diracik terlebih dahulu. 3. Resep medicinal. Yaitu resep obat jadi, bisa berupa obat paten, merek dagang maupun generik, dalam pelayanannya tidak mangalami peracikan. Buku referensi : Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO), Indonesia Index Medical Specialities (IIMS), Daftar Obat di Indonesia (DOI), dan lain- lain. 4. Resep obat generik, yaitu penulisan resep obat dengan nama generik dalam bentuk sediaan dan jumlah tertentu. Dalam pelayanannya bisa atau tidak mengalami peracikan (Jas 2009) 5. Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola apotek untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat kepada pasien (Syamsuni, 2006). Salinan Resep 1. Copy Resep Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli juga harus memuat : 1). Nama dan alamat apotik 2). Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik. 3). Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik 4) Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet (nedetur) untuk obat yang belum diserahkan, pada resep dengan tanda ITER …X diberi tanda detur orig / detur …..X 5). Nomor resep dan tanggal pembuatan. Contoh salinan resep. APOTIK BAHARI Jl. Thamrin No. 3
  • 13. 13 Jakarta - Telp. 378945 APA : Drs. Bambang Hariyanto, Apt SIK ..................................................... Salinan resep No : 259 Dari dokter : Joko Susilo Ditulis tanggal : 5 Nofember 2001 Pro : Nn. Andriani R/ Amoxycillin 500 No. XII S.3.d.d.I ----- det R/ Ponstan FCT No. XII S.p.r.n. I -----ne det Jakarta, 5 Nofember 2001 Cap apotik pcc Tanda tangan APA 2. APOGRAPH {SALINAN RESEP} Di Apotek, apograph diperlukan sama dengan resep asli dari dokter [ kirain resepnya di fotokopi], suatu apograph dibuatkan oleh Apotek atas: 1. permintaan dokter: kalau ada tanda iteratur di kertas resep orisinal. Misalnya tanda “iter.1x”, berarti rese itu boleh diulang satukali lagi tanpa resep baru dari dokter. Sebaliknya tanda N.I. {ne iteratur} berarti resep terebut tidak boleh diulang {walau pun tidak mengandung obat berbahaya berupa narkotika atau obat beracun}. 2. permintaan penderita: dalam hal ini ulangan pembuatan obat dengan Apograph, hanya dapat bila resep orisinal {asli} dari dokter tidak mengandung bahan obat Narkotika atau obat golongan Psikotropika atau obat Daftar G {obat keras} 3. Ketentuan tambahan Salinan resep harus ditandatangani apoteker. Apabila berhalangan, penandatanganan atau paraf pd salinan resep dapat dilakukan oleh apoteker pendamping atau apoteker pengganti dgn mencantumkan nama terang dan status yg bersangkutan. • Resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek dgn baik selama 3 tahun. • Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep, pasien yg bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yg berwenang menurut peraturan UU yg berlaku. • Apoteker pengelola apotek, apoteker pendamping atau pengganti diizinkan untuk menjual obat keras yang disebut obat wajib apotek (OWA). • OWA ditetapkan oleh menteri kesehatan. • OWA  obat keras yg dpt diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter. • Pelaksanaan OWA tersebut oleh apoteker harus sesuai yg diwajibkan pd diktum kedua SK. Menteri Kesehatan Nomor : 347/Menkes/SK/VII/1990 ttg OWA yaitu sbb :
  • 14. 14 1. Memenuhi ketentuan & batasan tiap jenis obat per pasien yg disebutkan dlm OWA yg bersangkutan. 2. Membuat catatan pasien serta obat yg telah diserahkan. 3. Memberikan informasi ttg obat yg diperlukan pasien. Pengertian Obat 1. Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan. 2. Menurut Kep. MenKes RI No. 193/Kab/B.VII/71 Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. 3. Menurut PerMenkes RI No. 242/1990 Obat jadi adalah Sediaan/paduan bahan-bahan yang digunakan untuk mempengaruhi/ menyelidiki sistem fisiologi/keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi. 4. Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993 Obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi. 5. Dimana obat dalam arti luas adalah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun untuk seorang dokter, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit. Selain itu, agar mengerti bahwa penggunaan obat dapat mengakibatkan berbagai gejala penyakit.
  • 15. 15 Alat Pengisi Kapsul Detil Deskripsi produk Vakum standar GMP farmasi Full otomatis mesin mengisi, kapsul pengisi mesin Kapsul otomatis mengisi mesin adalah dirancang peralatan terbaru, yang benar-benar memenuhi persyaratan GMP, ISO dan FDA Amerika Serikat. Mesin ini sangat bagus, baik, dan mudah untuk beroperasi, terutama kabinet kontrol listrik independen dari mesin, yang memenuhi persyaratan FDA dan CE, mengenai keselamatan operator.Ini adalah mesin baru dibuat otomatis penuh tertutup intermiten kapsul mengisi dengan beberapa stasiun pemadat. Ini melengkapi proses berikut: makan kapsul, memisahkan kapsul, mengisi, mendepak kapsul rusak, menutup kapsul, pemakaian selesai kapsul secara otomatis. Mesin ini dapat dilengkapi dengan vacuumm loader untuk kapsul dan bubuk, yang mengurangi biaya wokers, dan semua operasi dilakukan pada layar sentuh, yang merupakan mesin otomatisasi sangat air, listrik dan pneumatik. 1. Akurat orientasi, kapsul vakum diposisikan mekanisme untuk membuat kapsul upload persentase lebih dari 99%. 2. Dengan bebas menyesuaikan dosis, pilihan mudah kecepatan dan penyesuaian tertutup panjang kapsul. 3. PLC program control panel dengan layar LCD.touch operasi, dan pemantauan fungsi. 4. Menampilkan waktu kecepatan dan akumulatif output. 5. Auto-trouble shooting, kurangnya bahan, kurangnya kapsul, blok dalam materi channel dan masalah lain mesin, membuat alarm dan berhenti secara otomatis. 6. Alat kontrol sistem listrik disetujui untuk CE, dan standar internasional. 7. Cepat dan akurat perubahan bagian set-up, mudah untuk menghapus rotary tabel dan cincin pembawa perakitan. 8. Sepenuhnya tertutup dosis stasiun dan berputar meja untuk integrasi dari seluruh kapsul mengisi tanaman. 9. bekerja Stasiun cam berjalan di bawah kondisi baik pelumas, memperluas operasi kehidupan parts.cam perubahan dibuat oleh mesin USA HASS CNC.
  • 16. 16 Parameter teknis: Model Keluaran No. dari lubang mati persentase mengisi kekosongan kekuasaan (kw) Mesin dimensi emisi kebisingan berat (kg) NJP800 48000 6 ≥ 99% 380V.50Hz 3.5KW 27m3/h-0.02~-0.08Mpa 1350 * 1020 * 1850 850 Kg < 73dB(A) Kami berpengalaman dalam kosmetik yang membuat mesin dengan insinyur profesional. Seperti kita semua tahu bahwa produk yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda, kami dapat merekomendasikan Anda cocok mesin dan model sesuai spesifikasi Anda, jika Anda tertarik pada penuh otomatis garis lurus tipe pistone mengisi mesin atau mesin-mesin kosmetik lainnya,