Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Definisi dan Klasifikasi dari Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis
Etiologi & Faktor Risiko dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
Patogenesis Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis
Patofisiologi dan Manifestasi Klinis Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
Diagnosis (Anamnesis,P.Fisik,P.Penunjang) dari Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis
Penatalaksanaan [ Farmako & Non – farmako
( Edukasi, Pencegahan ) ] dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
7. Prognosis dari Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Definisi dan Klasifikasi dari Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis
Etiologi & Faktor Risiko dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
Patogenesis Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis
Patofisiologi dan Manifestasi Klinis Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
Diagnosis (Anamnesis,P.Fisik,P.Penunjang) dari Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis
Penatalaksanaan [ Farmako & Non – farmako
( Edukasi, Pencegahan ) ] dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
7. Prognosis dari Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis
A trauma refers to a serious—and possibly life-threatening—injury that requires immediate medical attention. These are the most critical injuries, which is why many hospitals are equipped with trauma centres to help treat time-sensitive traumas.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
4. PANKREATITIS
DEFINISI
Keadaan inflamasi ke atas pankreas
ETIOLOGI
1. Pengambilan alkohol berlebihan
2. Penyakit salur hempedu terutama kolelitiasis,
koleksistitis & kolangitis
3. Hiperlipidemia, kecederaan tumpul ke atas
abdomen, hiperkalsemia akibat
hiperparatiroidisma, jangkitan & ubat-ubatan
4. Idiopatik
5. PANKREATITIS
PATOFISIOLOGI
Berlaku pengaktifan pra-matang enzim-enzim pankreas
akibat;
1. Kesan toksik etanol (acetaldehyde) ke atas sel-sel &
salur asinar pankreas
2. Sekatan di bhgn ‘ampulla of vater’ / salur hempedu
utama
3. Refluks hempedu ke dlm salur pankreas
4. Iskemia
6. PANKREATITIS
PATOFISIOLOGI
PENGAKTIFAN PRAMATANG ENZIM
PANKREAS DARI SEL-SEL ASINAR
AUTODIGESTION
(SELURUH / SBHGN
KEL. PANKREAS)
PANKREAS ~ EDEMA,
NEKROSIS SEL / SALUR
ASINAR
PENYUSUPAN
SEL-SEL
INFLAMASI
MASSA INFLAMASI &
PERDARAHAN DI
DLM & SEKITAR
PANKREAS
8. PANKREATITIS
MANIFESTASI KLINIKAL
1. Kesakitan abdomen
Berterusan
Bhgn tengah epigastrium @ sekitar umbilikal
Menjalar ke bhgn belakang
1. Loya & muntah
2. Demam sederhana
3. Ketegaran otot luar kawalan, ketenderan
epigastrium ~ palpasi dalam, bunyi usus kurang
@ tiada
4. Membran mukus kering, takikardia & dehidrasi
5. Renjatan boleh berlaku
9. PANKREATITIS
PENYIASATAN
1. UJIAN DARAH
i. Se Amylase ~ meningkat
• 150unit/100ml – 600unit/100ml
i. Se lipase ~ meningkat
ii. Peningkatan se glukosa, bilirubin, alkaline phosphate,
potassium & kolesterol akibat pembebasan glukagon, paras
insulin rendah & kerosakan tisu
iii. Penurunan Se albumin, kalsium, sodium & magnesium akibat
dehidrasi, muntah & perlekatan kalsium ke dalam sel-sel
lemak yang mengalami nekrosis