Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Obligasi dan Saham
1.
2. REFERENCES
1. Bodie, Zvi, Alex Kane, and Alan J. Marcus (B-K-M), 2017, Investments, McGrow-Hill.11th Edition
2. Elton, Edwin J, and Martin J. Gruher (E-G), Modern Portfolio Theory and Investment Aanalysis,
John Wiley & Son, Inc. 9th Edition
3. Reilly, Fran K, and Keith C. Brown (R-B), 2012, Analysis of Investments and Management of
Portfolios, South-Western Education Publishing, 10th Edition
4. John, Charles P, Jensen, Geral R, 2013, Investment, Analysis and Management, John Wiley &
Son, Inc. 13th Edition
5. Sharpe, Williem F. Gordon J. Alexander, and Peffrey V. Bailley, 1998, Investments, Prentice Hall,
6th Edition
6. Husnan, Suad, 2015, Dasar-Dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 8, UPP AMP YKPN
7. Hartono, Jogiyanto, 2013, Teori Portfolio dan Analisis Investasi, Edisi 5, Penerbit FE-UGM,
Yogyakarta
8. Hartono, Jogiyanto, 2015, Pasar Efisien Secara Keputusan, Gramedia Pusat Utama
6. Obligasi (Bond)
Obligasi pada prinsipnya merupakan surat hutang
jangka panjang, merupakan suatu instrumen
pendanaan (Funding Instrument) yang sangat efektif
guna mengumpulkan dana dari masyarakat.
• Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana
peminjam (penerbit obligasi) setuju untuk membayar
bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada
waktu tertentu.
7. Karakteristik Obligasi
1. Nilai par atau nilai nominal
Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang
dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo
(maturity).
2. Kupon/ tingkat bunga (coupon rate)
Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang
mengeluarkan obligasi.
Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon
sebesar 10%.
8. 3. Maturity date (jatuh tempo)
Tanggal dimana nilai par harus dibayar.
Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang (PV) dari
aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan
datang.
9. Faktor-faktor yg menyebabkan tinggi rendahnya tingkat keuntungan
yang diminta atau dipersyaratkan (kd):
1. Premi maturity
Semakin lama jatuh tempo suatu obligasi, maka
semakin tinggi kd. Sebaliknya semakin pendek
jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin rendah
kd.
2. Premi kebangkrutan
Dikaitkan dengan utang perusahaan. Semakin
besar utang perusahaan menyebabkan risiko yg
semakin besar pula (kebangkrutan), sehingga kd
akan meningkat. Begitu juga sebaliknya.
10. 3. Premi likuiditas
Semakin likuid suatu aset, semakin rendah tingkat
keuntungan yang disyaratkan (kd). Begitu juga
sebaliknya.
4. Premi Inflasi
Jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga bebas
risiko juga meningkat, sehingga mengakibatkan
kenaikan kd untuk obligasi tersebut.
11.
12.
13.
14.
15.
16. Perpetual Bond
Perpetual bond merupakan obligasi yang diterbitkan tanpa masa pelunasan dan pembayaran kupon dilakukan
periodik untuk selamanya.
Keuntungan perpetual bond ini memiliki fitur bersifat ekuitas yaitu perpetual mengendap jangka panjang,
memiliki opsi penangguhan pembayaran kupon, dan berada dalam posisi subordinasi dibandingkan utang biasa.
Dilihat dari sisi biayanya, perpetual bond juga berbiaya lebih rendah karena merupakan modal non-dilutif ekuitas
Perpetual bond diterbitkan biasanya dengan call option dari penerbit dan memiliki step-up pada tingkat
kuponnya setelah tenggat call pertama.
Dalam prioritas pembayarannya, perpetual bond bersifat deeply subordinated
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencari pendanaan untuk kebutuhan tahun depan. Emiten konstruksi pelat merah
ini berencana menerbitkan obligasi abadi alias perpetual bond senilai total Rp2 triliun.
Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih mengatakan perpetual bond akan diterbitkan secara bertahap
hingga Januari 2019. Surat utang itu menawarkan kupon 10,5 persen per tahun selama tiga tahun dengan step-up
rate.
17. Penilaian Obligasi
Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua
aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi tsb (yaitu:
kupon dan nilai par) di diskon pada tingkat return
yang diminta
Atau Nilai obligasi dicari sebagai nilai sekarang dari
anuitas (pembayaran bunga) ditambah nilai sekarang
dari lump sum (pokok)
Nilai obligasi sekarang = PVannuitas + PV par value
18. Rumus Penilaian Obligasi
cpn = coupon
r = tingkat return yang diminta atau yg dipersyaratkan (discount
rate)/ YTM
Par = nilai par (par value)
PV
cpn
r
cpn
r
cpn par
r t
( ) ( )
....
( )
( )1 1 11 2
19. Rumus dgn Menggunakan Tabel
PVbond = INT(PVIFA r,n) + M(PVIF r, n)
• INT = kupon rate tahunan
• r = required rate of return ( YTM )
• n = lama waktu sampai jatuh tempo
• M = nilai par ( par value ), jumlah yang harus dibayar pd waktu jatuh
tempo
23. • Pengembalian yang diperoleh atas obligasi yang
disimpan hingga jatuh tempo didefinisikan sebagai
hasil hingga jatuh tempo (yield to maturity/YTM)
• Jika obligasi dapat ditarik sebelum jatuh tempo, dan
pengembalian yang diterima investor jika obligasi itu
ditarik didefinisikan sebagai hasil hingga penarikan
(yield to call/YTC)
24. • YTC ditentukan sebagai nilai sekarang dari
pembayaran bunga yang diterima ketika obligasi itu
beredar ditambah nilai sekarang dari harga penarikan
(nilai nominal ditambah premi penarikan)
25. • Provisi penarikan (call provision) memberikan hak
kepada perusahaan penerbit untuk menebus obligasi
sebelum jatuh tempo dengan syarat-syarat tertentu,
biasanya dengan harga yang lebih besar daripada nilai
jatuh tempo (perbedaan ini disebut premi penarikan)
• Perusahaan biasanya menarik obligasi jika suku bunga
turun secara substansial di bawah suku bunga kupon
26. Perubahan Nilai Obligasi Seiring dgn Berjalannya waktu
• Biasanya pertama kali di issued harganya sama atau
mendekati nilai par
• Suku bunga berubah-rubah seiring berjalannya waktu
tetapi kupon rate tetap setelah bond dikeluarkan.
27. • Setiap kali suku bunga (kd) naik diatas kupon rate,
harga obligasi akan berada dibawah nilai par value
dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut discount
bond.
Discount bond adalah obligasi yang dijual di bawah
nilai nominalnya.
• Setiap kali suku bunga (kd) turun dibawah kupon
rate, harga obligasi akan berada di atas nilai par value
dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut premium
bond.
Premium bond adalah obligasi yang dijual di atas nilai
nominalnya.
28. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga akan
mengakibatkan harga obligasi turun dan penurunan
suku bunga akan mengakibatkan harga obligasi naik.
(inverse relationship)
29. Risiko Kegagalan Obligasi
• Obligasi memiliki risiko kegagalan (default risk)
• Jika penerbit mengalami kegagalan, maka investor
akan menerima lebih sedikit daripada pengembalian
yang dijanjikan atas obligasi tersebut
• Oleh karena itu, investor harus mengevaluasi risiko
kegagalan obligasi sebelum melakukan pembelian
30. Peringkat, Risiko, dan Suku Bunga Obligasi
• Obligasi memiliki peringkat (rating) yang mencerminkan probabilitas
obligasi ini mengalami kegagalan
• Peringkat paling tinggi adalah AAA, dan menurun hingga D
• Semakin tinggi peringkat obligasi, semakin rendah risiko dan suku
bunganya
31. Penilaian surat berharga
1. Obligasi
A. Metode kapitalisasi pendapatan nilai obligasi dengan jatuh tempo sbb :
P0 = I1 /(1+kd)1
+ I2/(1+kd)2
+ ….+ In-1/(1+kd)3
+ In+M /(1+kd)n
P0 = present value oblogasi
I1 = pembayaran bungatahun 1, dst untuk 2 sampai ke n
n = periode waktu hingga jatuh tempo
M = pembayaran pada saat jatuh tempo
kd = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi
Karena pembayaran bunga setiap tahun sama, maka dapat disederhanakan :
P0 = ∑ I t / (1+kd)
t
+ M/(1+kd)
n
t = mulai 1 sampai ke n ( mis: 5 tahun)
n = periode akhir saat jatuh tempo (mis : th ke 5)
Contoh : Obligasi NN Rp 100.000, tingkat bunga 9,25% pertahun, obligasi
jatuh tempo 2026 (20 th). Berapa nilai obligasin sekarang atau akhir 2006
Maka : Po = Rp 9.250 (9,818) + Rp 100.000 (0.215) = Rp 112.236,50
(Nilai obligasi pada akhir tahun 2006)
DF anuitas, 20th, 8 % = 1/i (1 - (1/(1+i)n
)) = 1/0.08 (1 - (1/(1+0.08)^20)) =
DF PV, th ke 20, 8% = 1/(1+i)n = 1/(1/(1+0.08)^20) = 0.215
32. Penilaian surat berharga
B. Obligasi tanpa jatuh tempo atau Perpetual bond (Perpetual, kekal, abadi).
. Hanya membayar bunga secara periodik sampai waktu yang tak terbatas,
. maka formula penilaian :
P0 = ∑ 1 /(1+kd) t
kd = keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi (Rf = return freersik)
P0 = Nilai obligasi
atau disederhanakan :
P0 = I / kd
Contoh : Perpetuan bond membayar bunga Rp 800 tiap akhir tahun, keuntungan
yang disyartkan investor 10%
Maka : Nilai obligasi tsb sebesar :
P0 = Rp 800 / 0.10 = Rp 8.000
C. Yield (hasil) atas obligasi dengan jatuh tempo ( r ) dapat dicari dengan menggunakan
persamaan :
P0 = I / r
Mis : P0 = 800 / 10% = Rp 8.000
r = I / P
Mis : r = Rp 800/ Rp 8.000 = 10%
33. Penilaian surat berharga
2. Saham Preferen
Pembayaran dividen atas saham preferen adalah tetap, dengan asumsi bahwa modal
tsb akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu tidak terbatas, sehingga
nilai saham preferen adalah :
P0 = ∑ Dp / (1+kp)
t
t = mulai 1 sampai ke n atau tak terbatas
kp = keuntungan yang disyartakan (require rate of return) = 15%
Dp = dividen saham preferen = Rp 3.000 (asumsi tetap tiap th, selama 5 th)
P0 = 3000 / (DF An 15%,5) = 3.000 x DFAn =
DFAn = 1/0.15 x (1 - (1/1.15^5)) = 3.352
P0 = 3.000 x 3.352 =Rp 10.056
atau disederhanakan menjadi :
P0 = Dp / kp
P0 = Rp 3.000 / 0.15 = Rp 20.000
34. Stock valuation
• Differences between debt and equity capital
• Common and preferred stock
• Common stock valuation
(2) Penilaian Saham
35. 4. Stock valuation
• Common stock valuation
• Decision making and common stock value
60. 4. Penilaian surat berharga
b. Pertumbuhan konstan (normal) :
V0 = X ( 1-T )( 1-b )(1+g) =
k0 - g
dimana :
b = I / X(1 - T)
Invetasi (I =Rp 120.000) terhadap net opperating income (X =Rp 400.000)
Tax (T=40%) = 120000 / ( 400.000 x 60%) = 120.000 / 240.000 = 0.5 =50%
g = tingkat pertumbuhan NOI atau X(1 - T) = 8%
V0 = 400.000 (1-40%) (1- 50%) (1+ 8%) =
8% - 12%
V0 = (400.000 x 0.6) x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 =
V0 = (240.000 x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 =
V0 = 129.600 / 0.04 =
V0 = 3.240.000
61.
62.
63. 4. Penilaian surat berharga
V0 = ∑ (1+24%)
t
) = 5.193
1+12%)
t
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x 5.193 + (400.000)(1-40%) (1+24%)4
=
12% (1+12%)
4
V0 = (240.000 x 0.5 x 5.193) + ((240.000 / 0.12) x (1.5025))
V0 = 623.101 + (2.000.000 x 1.5025)
V0 = 623.101 + 3.005.000
V0 = 3.628.101
64.
65.
66. Conoh1: Perhitungan IHSG_Hari Dasar
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnyaIHSG = NPB/NDB
67. Conoh 2: Perhitungan IHSG_hari 1
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
IHSG = NPB/NDB
68. Conoh 3: Perhitungan IHSG_hari 2
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
69. Conoh 4: Perhitungan IHSG – hari 3
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
NDB = (NPB/NPS) x NDS
IHSG = NPB/NDB
70. Conoh 5: Perhitungan IHSG_hari 4
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
IHSG = NPB/NDB
NDB = (NPB/NPS) x NDS
72. Conoh 7: Perhitugan IHSG-hari 6
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
IHSG = NPB/NDB
NDB = (NPB/NPS) x NDS
73. Conoh 8: Perhitugan IHSG-hari 7
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
IHSG = NPB/NDB
NDB = (NPB/NPS) x NDS
74. Conoh 9: Perhitugan IHSG-hari 8
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
IHSG = NPB/NDB
NDB = (NPB/NPS) x NDS