SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Oleh :
Moch. Arif Setiawan
145020201111050
*KONSEP ALOKASI MENURUT DEPARTEMEN
Alokasi menurut departemen bagi overhead pabrik berarti
membagi pabrik menurut segmen-segmen yang disebut sebagai
departemen, pusat biaya, atau kelompok biaya, yang akan
dibebani dengan biaya-biaya yang terjadi.
*DEPARTEMEN PRODUKSI DAN JASA
Departemen produksi terlibat langsung dalam pengolahan
produk dengan mengubah betuk, potongan, dan sifat bahan
yang dikerjakan, ataupun dengan cara merakit suku cadang
menjadi suatu barang jadi.
Departemen jasa memberikan jasa yang secara tidak langsung
membantu pengolahan produk tanpa pengadaan perubahan
dalam potongan, bentuk, maupun sifat bahan yang diolah
menjadi barang jadi.
Faktor yang harus diperhatikan dalam memutuskan jenis
departement guna menetapkan tarif biaya overhead
departemental untuk pengendalian biaya adalah:
1. Kemiripan operasi, proses,dan mesin-mesin pada setiap
departemen
2. Lokasi operasi, proses, dan mesin-mesin
3. Tanggungjawab,proses, dan biaya
4. Hubungan antara operasi dengan arus produk
5. Banyaknya departemen atau pusat biaya
Jasa atau pelayanan yang disediakan bagi departemen produksi
dan departmenen jasa lainnya dapat di kelola dengan
bebearapa cara yaitu :
1. Membentuk departemen jasa tersendiri
2. Menggabungkan beberapa kegiatan dibawah satu
departemen
3. Mengumpulkan semua biaya pelayanan dalam satu
departmen”kelompok biaya umum pabrik”.
Sebagai besar biaya overhead langsung dari departemen-departemen
dapat dikategorikan sebagai berikut
1. Kepenyeliaan, pekerja tidak langsung dan kerja lembur
(kategorinya tidak mengubah bentuk ataupun isi produk,hanya
pelengkap)
2. Tunjangan karyawan( mencangkup biaya seperti tunjangan
cuti,hari libur, pajak)
3. Bahan tidak langsung ( bahan sebagai pelengkap untuk membantu
dalam operasi dan tidak jadi bagian essensial dari bahan jadi)
4. Reparasi dan pemelihaaraan( tarif reparasi dihitung dari berdasar
pengalaman tahun lalu )
5. Penyusutan peralatan (untuk menghitung penyusutan departemen,
bersarkan harga perolehan peralatan yang tercatat pada daftar
aktiva
*
Beban departemen tidak langsung merupakan pembebanan
tidak dapat dilakukan secara langsung ke suatu departemen karena
penggunaan biaya tersebut secara bersama-sama. Misalnya : beban
sumber tenaga, penerangan, sewa, dan penyusutan pabrik
Pemilihan dasar yang tepat bagi pendistribusian beban tidak
langsung departemen adalah sulit dan bersifat arbitrer.
Biaya yang terjadi seandainya setiap departemen memperoleh
jasa secara terpisah,yaitu biaya “yang berdikari” bisa dipakai sebagai
dasar yang paling adil untuk mengalokasikan biaya yang
disentalisasikan.
Langkah-langkah menentukan tarif overhead pabrik per departemen :
1. Estimasikan atau anggarkan jumlah total overhead pabrik
langsung untuk deparemen produksi dan biaya langsung
departemen jasa untuk tingkat kegiatan yang ditentukan.
2. Siapkan laporan survai pabrik dalam rangka membagi overhead
pabrik tidak langsung dan biaya departemen jasa.
3. Estimasikan atau anggarkan jumlah total overhead pabrik tidak
langsung pada tingkat kegiatan yang ditentukan, kemudian
alokasikan beban ini berdasarkan metode yang dipilih.
4. Distribusikan biaya departemen jasa untuk departemen yang
menggunakannya.
5. Hitung tarif overhead per departemen.
Ada dua metode akuntansi yang dianjurkan untuk biaya
prasarana/utilitas:
*Membebankan semua biaya sumber tenaga dan bahan bakar ke
departemen prasarana tersendiri, lalu alokasikan ke departemen
yang menggunakannya.
*Membebani departemen tertentu dengan biaya sumber tenaga
dan bahan bakar jika dipasang meter pengukur serta bebankan
kelebihan biaya sumber tenaga dan bahan bakar ke departemen
jasa tersendiri atau perkiraan biaya umum pabrik; Sisa ini
kemudian dialokasikan ke departemen yang juga telah menerima
jasa tersebut.
Estimasi Beban Langsung Departemen
*Penaksiran atau penganggaran beban langsung bagi departemen
produksi dan jasa merupakan upaya bersama dari para kepala
departemen, penyelia, dan karyawan departemen anggaran atau
departemen biaya perusahaan.
Survai Pabrik
*Suatu survai atas fasilitas pabrik dan catatan pabrik biasanya
dapat memberikan informasi yang diperlukan, seperti kemampuan
peralatan pada setiap departemen yang diukur dengan tenaga
kuda, estimasi pemakaian listrik berupa kilowatt/jam, jumlah
karyawan dalam setiap departemen, estimasi biaya gaji, luas
lantai, estimasi pemakaian bahan, dan nilai aktiva.
Mengestimasi dan Mengalokasikan Beban Tidak
Langsung
*Beban tidak langsung per departemen, seperti
penggunaan A/C, tenaga listrik, bahan bakar, air,
dan penyusutan bangunan harus diperkirakan dan
kemudian dialokasi ke departemen produksi maupun
departemen jasa atau barangkali hanya ke
departemen produksi saja.
Distribusi ini dapat didasarkan pada jumlah karyawan,
atau pemakaian listrik dalam kilowatt/jam, tenaga kuda
perjam, luas lantai, nilai aktiva, atau biaya bahan yang
diminta.
Biaya dari departemen jasa harus ditransfer ke
departemen produksi untuk menentukan tarif biaya
overhead pabrik yang telah ditentukan terlebih dahulu
untuk membuat analisis varians.
Metode yang biasa digunakan untuk mengalokasikan
overhead departemen jasa ada 3, Metode Langsung,
metode bertahap, dan metode aljabar.
Metode Langsung
*BOP departemen jasa dialokasikan ke tiap-tiap departemen
produksi yang menikmatinya.
*Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yang
dihasilkan oleh departemen jasa hanya
dinikmati/dimanfaatkan oleh departemen produksi, dan
tidak ada departemen jasa lain yang memakai jasa tersebut.
*Akan tetapi prosedur ini tidak bisa mengukur total biaya dari
setiap departemen jasa apabila informasi seperti itu
diperlakukan untuk pengendalian dan perencanaan biaya.
Metode Bertahap
*Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan
departemen jasa tidak hanya dinikmati oleh departemen
produksi melainkan digunakan juga oleh departemen jasa
lain.
*Beban yang didistribusikan menurut urutan/peringkat
departemen yang memberikan pelayanan kepada paling
banyak departemen dan menerima pelayanan dari paling
sedikit departemen
*Akan tetapi apabila jasa yang diberikan dan diterima tidak
dapat ditentukan dengante[at, maka pendistribusian mulai
dari departemen jasa dengan beban terbesar.
Metode Aljabar
*Metode ini diterapkan jika antar departemen saling
memberikan jasa, pada metode ini biaya departemen
jasa dialokasikan secara simultan dengan menggunakan
teknik aljabar.
*Metode ini muncul karena metode langsung, dan
metode bertahap tidak mampu mengukur seluruh biaya
dari setiap departemen jasa.
*Informasi total biaya ini sangat berguna untuk
pengendalian dan perencanaan biaya.
*Overhead pabrik diterapkan ke pekerjaan atau
produk dengan memasukkan angka overhead yang
diterapkan ke dalam kolom overhead dalam kartu
pekerjaan atau laporan produksi.
Barang dalam proses xxx
Overhead pabrik yang diterapkan-Departemen Pemotongan xxx
Overhead pabrik yang diterapkan-Departemen Penyerutan xxx
Overhead pabrik yang diterapkan-Departemen Perakitan xxx
Overhead pabrik yang diterapkan-Departemen Pelapisan xxx
*Alokasi overhead ke setiap departement
mengharuskan pembebanan biaya ke
departement serta ke perkiraan biaya
tertentu.Pembebanan seperti itu dihimpun
dalam suatu kartu analisis beban
departemen,yang berfungsi sebagai buku besar
tambahan.
1. Siapkan ikhtisar dari overhead pabrik langsung yang aktual
dari setiap departemen produksi dan beban langsung yang
aktual
2. Lakukan survai pabrik kedua perdasarkan data aktual
selama tahun yang bersangkutan
3. Alokasikan biaya overhead pabrik tidak langsung yang
aktual berdasarkan hasil survai yang dibuat akhir tahun.
4. Distribusikan biaya aktual departemen jasa berdasarkan
hasil survai pabrik pada akhir tahun
5. Bandingkan overhead pabrik aktual dengan overhead
pabrik yang diterapkan ke perkerjaan dan produk selama
tahun itu.
Overhead pabrik alokasi menurut departmen

More Related Content

What's hot

Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Falanni Firyal Fawwaz
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukankaromah95
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasireidjen raden
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Amrul Rizal
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaYABES HULU
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 

What's hot (20)

Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Akuntansi mjm bab vii
Akuntansi mjm bab viiAkuntansi mjm bab vii
Akuntansi mjm bab vii
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosa
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 

Viewers also liked

Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkanOverhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkanArif Setiawan
 
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaAkuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaArif Setiawan
 
Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9khazin2008
 
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabungan
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabunganKalkulasi biaya produk sampingan dan gabungan
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabunganArif Setiawan
 
modul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetikmodul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetikWSKT
 
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Tanya Andjani
 
Sistem harga pokok proses
Sistem harga pokok prosesSistem harga pokok proses
Sistem harga pokok prosesArif Setiawan
 
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy ( Perencanaan dan...
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy  ( Perencanaan dan...ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy  ( Perencanaan dan...
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy ( Perencanaan dan...Kartika Dwi Rachmawati
 
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi prosesManajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi prosesArif Setiawan
 
Metode pelaksanaan urugan tanah
Metode pelaksanaan urugan tanahMetode pelaksanaan urugan tanah
Metode pelaksanaan urugan tanahSamuel Sitorus
 
Standard cost – materials and labor
Standard cost – materials and laborStandard cost – materials and labor
Standard cost – materials and laborArif Setiawan
 
shalat berjamaah dan mufarid
shalat berjamaah dan mufaridshalat berjamaah dan mufarid
shalat berjamaah dan mufaridmuhammadhawari
 
PPT tentang shalat jumat
PPT tentang shalat jumatPPT tentang shalat jumat
PPT tentang shalat jumatukhtimaritsa
 
Perkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutPerkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutOki Endrata Wijaya
 
Konsep konsep dasar dalam akuntansi biaya
Konsep  konsep dasar dalam akuntansi biayaKonsep  konsep dasar dalam akuntansi biaya
Konsep konsep dasar dalam akuntansi biayaArif Setiawan
 
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementTQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementArif Setiawan
 

Viewers also liked (20)

Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkanOverhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
 
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaAkuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
 
Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9
 
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabungan
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabunganKalkulasi biaya produk sampingan dan gabungan
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabungan
 
modul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetikmodul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetik
 
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
 
Perkerasan kaku dan lentur
Perkerasan kaku dan lenturPerkerasan kaku dan lentur
Perkerasan kaku dan lentur
 
Sistem harga pokok proses
Sistem harga pokok prosesSistem harga pokok proses
Sistem harga pokok proses
 
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy ( Perencanaan dan...
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy  ( Perencanaan dan...ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy  ( Perencanaan dan...
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy ( Perencanaan dan...
 
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi prosesManajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
 
Metode pelaksanaan urugan tanah
Metode pelaksanaan urugan tanahMetode pelaksanaan urugan tanah
Metode pelaksanaan urugan tanah
 
Standard cost – materials and labor
Standard cost – materials and laborStandard cost – materials and labor
Standard cost – materials and labor
 
shalat berjamaah dan mufarid
shalat berjamaah dan mufaridshalat berjamaah dan mufarid
shalat berjamaah dan mufarid
 
Sholat jumat
Sholat jumatSholat jumat
Sholat jumat
 
PPT tentang shalat jumat
PPT tentang shalat jumatPPT tentang shalat jumat
PPT tentang shalat jumat
 
Perkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutPerkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambut
 
Konsep konsep dasar dalam akuntansi biaya
Konsep  konsep dasar dalam akuntansi biayaKonsep  konsep dasar dalam akuntansi biaya
Konsep konsep dasar dalam akuntansi biaya
 
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementTQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
 
Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
 
Penulisan esai
Penulisan esaiPenulisan esai
Penulisan esai
 

Similar to Overhead pabrik alokasi menurut departmen

PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxNurulmutia12
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxNurulmutia12
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxChintyaYuna
 
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitAsdar Munandar
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAii Lelasari
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biayamy3m
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikliishaque
 
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikAkuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikRiriany Ririany
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikMohamad Bastomii
 
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanPelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanKartika Lukitasari
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenFika Ratnasari
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikMohamad Bastomii
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikMohamad Bastomii
 
Bab 16 resume
Bab 16 resumeBab 16 resume
Bab 16 resumelaillanrr
 
Kalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesananKalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesananArif Setiawan
 
Perhitungan baiya berdasarkan aktivitas
Perhitungan baiya berdasarkan aktivitasPerhitungan baiya berdasarkan aktivitas
Perhitungan baiya berdasarkan aktivitasWawan Gunawan
 

Similar to Overhead pabrik alokasi menurut departmen (20)

PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptx
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptx
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
 
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unit
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrik
 
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikAkuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
 
1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
 
Ppt akmen
Ppt akmenPpt akmen
Ppt akmen
 
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanPelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
 
Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemen
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
 
Bab 16 resume
Bab 16 resumeBab 16 resume
Bab 16 resume
 
Kalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesananKalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesanan
 
Perhitungan baiya berdasarkan aktivitas
Perhitungan baiya berdasarkan aktivitasPerhitungan baiya berdasarkan aktivitas
Perhitungan baiya berdasarkan aktivitas
 
Ak211 072148-723-3
Ak211 072148-723-3Ak211 072148-723-3
Ak211 072148-723-3
 

Recently uploaded

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 

Overhead pabrik alokasi menurut departmen

  • 1. Oleh : Moch. Arif Setiawan 145020201111050
  • 2. *KONSEP ALOKASI MENURUT DEPARTEMEN Alokasi menurut departemen bagi overhead pabrik berarti membagi pabrik menurut segmen-segmen yang disebut sebagai departemen, pusat biaya, atau kelompok biaya, yang akan dibebani dengan biaya-biaya yang terjadi. *DEPARTEMEN PRODUKSI DAN JASA Departemen produksi terlibat langsung dalam pengolahan produk dengan mengubah betuk, potongan, dan sifat bahan yang dikerjakan, ataupun dengan cara merakit suku cadang menjadi suatu barang jadi. Departemen jasa memberikan jasa yang secara tidak langsung membantu pengolahan produk tanpa pengadaan perubahan dalam potongan, bentuk, maupun sifat bahan yang diolah menjadi barang jadi.
  • 3. Faktor yang harus diperhatikan dalam memutuskan jenis departement guna menetapkan tarif biaya overhead departemental untuk pengendalian biaya adalah: 1. Kemiripan operasi, proses,dan mesin-mesin pada setiap departemen 2. Lokasi operasi, proses, dan mesin-mesin 3. Tanggungjawab,proses, dan biaya 4. Hubungan antara operasi dengan arus produk 5. Banyaknya departemen atau pusat biaya
  • 4. Jasa atau pelayanan yang disediakan bagi departemen produksi dan departmenen jasa lainnya dapat di kelola dengan bebearapa cara yaitu : 1. Membentuk departemen jasa tersendiri 2. Menggabungkan beberapa kegiatan dibawah satu departemen 3. Mengumpulkan semua biaya pelayanan dalam satu departmen”kelompok biaya umum pabrik”.
  • 5. Sebagai besar biaya overhead langsung dari departemen-departemen dapat dikategorikan sebagai berikut 1. Kepenyeliaan, pekerja tidak langsung dan kerja lembur (kategorinya tidak mengubah bentuk ataupun isi produk,hanya pelengkap) 2. Tunjangan karyawan( mencangkup biaya seperti tunjangan cuti,hari libur, pajak) 3. Bahan tidak langsung ( bahan sebagai pelengkap untuk membantu dalam operasi dan tidak jadi bagian essensial dari bahan jadi) 4. Reparasi dan pemelihaaraan( tarif reparasi dihitung dari berdasar pengalaman tahun lalu ) 5. Penyusutan peralatan (untuk menghitung penyusutan departemen, bersarkan harga perolehan peralatan yang tercatat pada daftar aktiva
  • 6. * Beban departemen tidak langsung merupakan pembebanan tidak dapat dilakukan secara langsung ke suatu departemen karena penggunaan biaya tersebut secara bersama-sama. Misalnya : beban sumber tenaga, penerangan, sewa, dan penyusutan pabrik Pemilihan dasar yang tepat bagi pendistribusian beban tidak langsung departemen adalah sulit dan bersifat arbitrer. Biaya yang terjadi seandainya setiap departemen memperoleh jasa secara terpisah,yaitu biaya “yang berdikari” bisa dipakai sebagai dasar yang paling adil untuk mengalokasikan biaya yang disentalisasikan.
  • 7. Langkah-langkah menentukan tarif overhead pabrik per departemen : 1. Estimasikan atau anggarkan jumlah total overhead pabrik langsung untuk deparemen produksi dan biaya langsung departemen jasa untuk tingkat kegiatan yang ditentukan. 2. Siapkan laporan survai pabrik dalam rangka membagi overhead pabrik tidak langsung dan biaya departemen jasa. 3. Estimasikan atau anggarkan jumlah total overhead pabrik tidak langsung pada tingkat kegiatan yang ditentukan, kemudian alokasikan beban ini berdasarkan metode yang dipilih. 4. Distribusikan biaya departemen jasa untuk departemen yang menggunakannya. 5. Hitung tarif overhead per departemen.
  • 8. Ada dua metode akuntansi yang dianjurkan untuk biaya prasarana/utilitas: *Membebankan semua biaya sumber tenaga dan bahan bakar ke departemen prasarana tersendiri, lalu alokasikan ke departemen yang menggunakannya. *Membebani departemen tertentu dengan biaya sumber tenaga dan bahan bakar jika dipasang meter pengukur serta bebankan kelebihan biaya sumber tenaga dan bahan bakar ke departemen jasa tersendiri atau perkiraan biaya umum pabrik; Sisa ini kemudian dialokasikan ke departemen yang juga telah menerima jasa tersebut.
  • 9. Estimasi Beban Langsung Departemen *Penaksiran atau penganggaran beban langsung bagi departemen produksi dan jasa merupakan upaya bersama dari para kepala departemen, penyelia, dan karyawan departemen anggaran atau departemen biaya perusahaan. Survai Pabrik *Suatu survai atas fasilitas pabrik dan catatan pabrik biasanya dapat memberikan informasi yang diperlukan, seperti kemampuan peralatan pada setiap departemen yang diukur dengan tenaga kuda, estimasi pemakaian listrik berupa kilowatt/jam, jumlah karyawan dalam setiap departemen, estimasi biaya gaji, luas lantai, estimasi pemakaian bahan, dan nilai aktiva.
  • 10. Mengestimasi dan Mengalokasikan Beban Tidak Langsung *Beban tidak langsung per departemen, seperti penggunaan A/C, tenaga listrik, bahan bakar, air, dan penyusutan bangunan harus diperkirakan dan kemudian dialokasi ke departemen produksi maupun departemen jasa atau barangkali hanya ke departemen produksi saja.
  • 11. Distribusi ini dapat didasarkan pada jumlah karyawan, atau pemakaian listrik dalam kilowatt/jam, tenaga kuda perjam, luas lantai, nilai aktiva, atau biaya bahan yang diminta. Biaya dari departemen jasa harus ditransfer ke departemen produksi untuk menentukan tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk membuat analisis varians. Metode yang biasa digunakan untuk mengalokasikan overhead departemen jasa ada 3, Metode Langsung, metode bertahap, dan metode aljabar.
  • 12. Metode Langsung *BOP departemen jasa dialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya. *Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen jasa hanya dinikmati/dimanfaatkan oleh departemen produksi, dan tidak ada departemen jasa lain yang memakai jasa tersebut. *Akan tetapi prosedur ini tidak bisa mengukur total biaya dari setiap departemen jasa apabila informasi seperti itu diperlakukan untuk pengendalian dan perencanaan biaya.
  • 13. Metode Bertahap *Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen jasa tidak hanya dinikmati oleh departemen produksi melainkan digunakan juga oleh departemen jasa lain. *Beban yang didistribusikan menurut urutan/peringkat departemen yang memberikan pelayanan kepada paling banyak departemen dan menerima pelayanan dari paling sedikit departemen *Akan tetapi apabila jasa yang diberikan dan diterima tidak dapat ditentukan dengante[at, maka pendistribusian mulai dari departemen jasa dengan beban terbesar.
  • 14. Metode Aljabar *Metode ini diterapkan jika antar departemen saling memberikan jasa, pada metode ini biaya departemen jasa dialokasikan secara simultan dengan menggunakan teknik aljabar. *Metode ini muncul karena metode langsung, dan metode bertahap tidak mampu mengukur seluruh biaya dari setiap departemen jasa. *Informasi total biaya ini sangat berguna untuk pengendalian dan perencanaan biaya.
  • 15. *Overhead pabrik diterapkan ke pekerjaan atau produk dengan memasukkan angka overhead yang diterapkan ke dalam kolom overhead dalam kartu pekerjaan atau laporan produksi.
  • 16. Barang dalam proses xxx Overhead pabrik yang diterapkan-Departemen Pemotongan xxx Overhead pabrik yang diterapkan-Departemen Penyerutan xxx Overhead pabrik yang diterapkan-Departemen Perakitan xxx Overhead pabrik yang diterapkan-Departemen Pelapisan xxx
  • 17. *Alokasi overhead ke setiap departement mengharuskan pembebanan biaya ke departement serta ke perkiraan biaya tertentu.Pembebanan seperti itu dihimpun dalam suatu kartu analisis beban departemen,yang berfungsi sebagai buku besar tambahan.
  • 18. 1. Siapkan ikhtisar dari overhead pabrik langsung yang aktual dari setiap departemen produksi dan beban langsung yang aktual 2. Lakukan survai pabrik kedua perdasarkan data aktual selama tahun yang bersangkutan 3. Alokasikan biaya overhead pabrik tidak langsung yang aktual berdasarkan hasil survai yang dibuat akhir tahun. 4. Distribusikan biaya aktual departemen jasa berdasarkan hasil survai pabrik pada akhir tahun 5. Bandingkan overhead pabrik aktual dengan overhead pabrik yang diterapkan ke perkerjaan dan produk selama tahun itu.