SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
CHAPTER 7
                 ALOKASI BIAYA
             DEPARTEMEN PENDUKUNG
Tujuan Pembelajaran ;
•Menggambarkan perbedaan antara departemen
pendukung dan departemen produksi
•Menjelaskan lima alasan mengapa biaya departemen
pendukung dibebankan ke departemen produksi
•Menghitung tarif pembebanan dan membedakan antara
tarif tunggal dan tarif rangkap
•Mengalokasikan biaya pusat pendukung ke drpartemen
produksi dengan menggunakan metode langsung,
berurutan dan timbal balik atu resiprokal
•Menghitung tarif overhead departemental
1. Menggambarkan perbedaan antara
  departemen pendukung dan departemen
                produksi
Departemen produksimembuat produk atau jasa
dimana perusahaan bermain didunia usaha
tersebut untuk memproduksi dan menjual.

Departemen pendukungmenyediakan dukungan
departemen produksi tetapi mereka tidak
membuat produk jadi.

Karena departemen pendukung ini ada untuk
mendukung departemen produksi, maka biaya
departemen pendukung secara umum dibebankan
pada semua departemen produksi.
Contoh departementalisasi perusahaan manufaktur

             Perusahaan manufaktur ; pembuat furniture
DEPARTEMEN PRODUKSI               DEPARTEMEN PENDUKUNG
PERAKITAN                         RUANG PENYIMPANAN BAHAN
Gaji supervisor                   Gaji klerk
Peralatan kecil                   Penyusutan forklift
Bahan tidak langsung
Penyusutan mesin                  KANTIN
                                  Makanan
PENYELESAIAN                      Gaji tukang masak
Sandpaper                         Penyusutan kompor
Penyusutan sander dan buffer
                                  PEMELIHARAAN
                                  Gaji pembersih WC
                                  Perlengkapan kebersihan
                                  Oli mesin dan minyak pelumas

                                  BAGIAN UMUM
                                  Penyusutan gedung
                                  Keamanan dan utilitas
Contoh departementalisasi perusahaan jasa

                        Perusahaan jasa ; BANK
DEPARTEMEN PRODUKSI                DEPARTEMEN PENDUKUNG
PINJAMAN LANGSUNG                  DRIVE THROUGH
Gaji pemroses pinjaman             Gaji teller
Formulir dan perlengkapan          Penyusutan peralatan

PINJAMAN KOMERSIAL                 PEMROSESAN DATA
Gaji karyawan kredit               Gaji karyawan
Penyusutan peralatan kantor        Perangkat lunak/software
Perangkat lunak prediksi           Penyusutan hardware
kebangkrutan
                                   ADMINISTRASI BANK
PERSONAL BANKING                   Gaji CEO
Perlengkapan dan peranko/materai   Gaji recepsionis
                                   Biaya telepon
2. Menjelaskan 5 alasan mengapa biaya
 departemen pendukung dibebankan ke
          departemen produksi
5 alasan/tujuan pengalokasian biaya departemen pendukung
ke departemen produksi adalah ;
3. Untuk menghasilkan satu kesepakatan harga yang
   menguntungkan
4. Untuk menghitung profitabilitas lini produk
5. Untuk memprediksi pengaruh ekonomi dari perencanaan
   dan pengendalian
6. Untuk menilai persediaan
7. Untuk memotivasi para manajer
3. Menghitung tarif yang dibebankan dan
   membedakan antara tarif tunggal dan
                berganda
Tarif tunggal mengkombinasikan biaya tetap dan
variabel departemen pendukung untuk menghasilkan
tarif pembebanan.

Tarif berganda memisahkan biaya variabel dan tetap.

Biaya tetap departemen pendukung dialokasikan
berdasarkan kapasitas awal.

Biaya variabel dikembangkan atas dasar penggunaan
yang dianggarkan.
4. mengalokasikan biaya pusat
    pendukung ke departemen produksi

Ada 3 metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya
departemen pendukung ke departemen produksi ;
•Metode langsunglangsung mengalokasikan biaya departemen
pendukung ke departemen produksi

•Metode berurutanalokasi biaya dilakukan secara bertahap
(step-down fashion), mengikuti prosedur penetapan peringkat
yang ditentukan terlebih dahulu.

•Metode timbal balik (resiprocal)memperhitungkan interaksi
departemen pendukung, total biaya mencerminkan interaksi
diantara departemen pendukung.
5. menghitung tarif overhead
           departemental

 Tarif overhead departemental dihitung dengan
 menambahkan secara langsung biaya overhead
departemental pada biaya yang dialokasikan dari
departemen pendukung dan membagi jumlahnya
  dengan dasar yang dianggarkan departemen.
Thanks a lot
See U Again

More Related Content

What's hot

Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikAkuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikRiriany Ririany
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFERBAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFEREmilia Wati
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
 
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaAkuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaArif Setiawan
 
117694134 anggaran-bahan-baku
117694134 anggaran-bahan-baku117694134 anggaran-bahan-baku
117694134 anggaran-bahan-bakuPuput Arianingsih
 
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASBAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASEmilia Wati
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutanmsahuleka
 
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORANSIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORANPELANGI ANGGITA
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesPerhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesAbu Tholib
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMENErmawati Syahrudi
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTEDIS BLOG
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 

What's hot (20)

Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikAkuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFERBAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaAkuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
117694134 anggaran-bahan-baku
117694134 anggaran-bahan-baku117694134 anggaran-bahan-baku
117694134 anggaran-bahan-baku
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
 
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASBAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutan
 
Analisis trend
Analisis trendAnalisis trend
Analisis trend
 
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORANSIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesPerhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 

Viewers also liked

ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG) anisslutfia
 
Overhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmenOverhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmenArif Setiawan
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Dwi Wahyu
 
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costingMetode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costingImam Nor Chamid
 
Alokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjangAlokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjangNida Chusna
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenFika Ratnasari
 

Viewers also liked (8)

ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
 
Overhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmenOverhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmen
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
 
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costingMetode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
 
Alokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjangAlokasi biaya departemen penunjang
Alokasi biaya departemen penunjang
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemen
 
La sociedad novohispana
La sociedad novohispanaLa sociedad novohispana
La sociedad novohispana
 
Reino Vegetal
Reino VegetalReino Vegetal
Reino Vegetal
 

Similar to Akuntansi mjm bab vii

PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxNurulmutia12
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxNurulmutia12
 
Activity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementActivity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementWulanDari129
 
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1“KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1“KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...Indah Dwi Lestari
 
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptxKelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptxsulaihawati1
 
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptxKelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptxsulaihawati1
 
2. Mutu di perusahaan manufaktur.pptx
2. Mutu di perusahaan manufaktur.pptx2. Mutu di perusahaan manufaktur.pptx
2. Mutu di perusahaan manufaktur.pptxNettiSiskaNurhayati1
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costingbudieto
 
Perhitungan OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...
Perhitungan  OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...Perhitungan  OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...
Perhitungan OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...Kanaidi ken
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxChintyaYuna
 
PPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxPPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxtrysutriani1
 
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptxKONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptxdesan45
 
Pert6 presentasi
Pert6 presentasiPert6 presentasi
Pert6 presentasiAstra Motor
 
studi kasus ABC dan JIT.pptx
studi kasus ABC dan JIT.pptxstudi kasus ABC dan JIT.pptx
studi kasus ABC dan JIT.pptxIwanIpwija
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAii Lelasari
 

Similar to Akuntansi mjm bab vii (20)

PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptx
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptx
 
Activity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementActivity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based management
 
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1“KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1“KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
 
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptxKelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
 
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptxKelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
 
2. Mutu di perusahaan manufaktur.pptx
2. Mutu di perusahaan manufaktur.pptx2. Mutu di perusahaan manufaktur.pptx
2. Mutu di perusahaan manufaktur.pptx
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costing
 
Perhitungan OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...
Perhitungan  OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...Perhitungan  OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...
Perhitungan OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
 
1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt
 
PPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxPPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptx
 
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptxKONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
 
Pert6 presentasi
Pert6 presentasiPert6 presentasi
Pert6 presentasi
 
studi kasus ABC dan JIT.pptx
studi kasus ABC dan JIT.pptxstudi kasus ABC dan JIT.pptx
studi kasus ABC dan JIT.pptx
 
Abc dan jit
Abc dan jitAbc dan jit
Abc dan jit
 
Biaya+produksi
Biaya+produksiBiaya+produksi
Biaya+produksi
 
ABC Costing.ppt
ABC Costing.pptABC Costing.ppt
ABC Costing.ppt
 
Pengertian Dan Konsep Dasar Akuntansi Manajemen
Pengertian Dan Konsep Dasar Akuntansi ManajemenPengertian Dan Konsep Dasar Akuntansi Manajemen
Pengertian Dan Konsep Dasar Akuntansi Manajemen
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
 

More from NIngrum Murtiasih (20)

Transfer informasi intra industri newst
Transfer informasi intra industri newstTransfer informasi intra industri newst
Transfer informasi intra industri newst
 
Manajerial tugas latihan soal
Manajerial tugas latihan soalManajerial tugas latihan soal
Manajerial tugas latihan soal
 
Manajerial bab iv, v, vi
Manajerial bab iv, v, viManajerial bab iv, v, vi
Manajerial bab iv, v, vi
 
Muk bab iv
Muk bab ivMuk bab iv
Muk bab iv
 
Muk bab iii
Muk bab iiiMuk bab iii
Muk bab iii
 
Muk bab ii
Muk bab iiMuk bab ii
Muk bab ii
 
Muk bab i
Muk bab iMuk bab i
Muk bab i
 
Akuntansi mjm bab xiv
Akuntansi mjm bab xivAkuntansi mjm bab xiv
Akuntansi mjm bab xiv
 
Akuntansi mjm bab xiii
Akuntansi mjm bab xiiiAkuntansi mjm bab xiii
Akuntansi mjm bab xiii
 
Akuntansi mjm bab xii
Akuntansi mjm bab xiiAkuntansi mjm bab xii
Akuntansi mjm bab xii
 
Akuntansi mjm bab xi
Akuntansi mjm bab xiAkuntansi mjm bab xi
Akuntansi mjm bab xi
 
Akuntansi mjm bab x
Akuntansi mjm bab xAkuntansi mjm bab x
Akuntansi mjm bab x
 
Akuntansi mjm bab ix
Akuntansi mjm bab ixAkuntansi mjm bab ix
Akuntansi mjm bab ix
 
Akuntansi mjm bab viii
Akuntansi mjm bab viiiAkuntansi mjm bab viii
Akuntansi mjm bab viii
 
Akuntansi mjm bab vi
Akuntansi mjm bab viAkuntansi mjm bab vi
Akuntansi mjm bab vi
 
Akuntansi mjm bab v
Akuntansi mjm bab vAkuntansi mjm bab v
Akuntansi mjm bab v
 
Akuntansi mjm bab iv
Akuntansi mjm bab ivAkuntansi mjm bab iv
Akuntansi mjm bab iv
 
Akuntansi mjm bab iii
Akuntansi mjm bab iiiAkuntansi mjm bab iii
Akuntansi mjm bab iii
 
Akuntansi mjm bab ii
Akuntansi mjm bab iiAkuntansi mjm bab ii
Akuntansi mjm bab ii
 
Akuntansi mjm bab i
Akuntansi mjm bab iAkuntansi mjm bab i
Akuntansi mjm bab i
 

Akuntansi mjm bab vii

  • 1. CHAPTER 7 ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG Tujuan Pembelajaran ; •Menggambarkan perbedaan antara departemen pendukung dan departemen produksi •Menjelaskan lima alasan mengapa biaya departemen pendukung dibebankan ke departemen produksi •Menghitung tarif pembebanan dan membedakan antara tarif tunggal dan tarif rangkap •Mengalokasikan biaya pusat pendukung ke drpartemen produksi dengan menggunakan metode langsung, berurutan dan timbal balik atu resiprokal •Menghitung tarif overhead departemental
  • 2. 1. Menggambarkan perbedaan antara departemen pendukung dan departemen produksi Departemen produksimembuat produk atau jasa dimana perusahaan bermain didunia usaha tersebut untuk memproduksi dan menjual. Departemen pendukungmenyediakan dukungan departemen produksi tetapi mereka tidak membuat produk jadi. Karena departemen pendukung ini ada untuk mendukung departemen produksi, maka biaya departemen pendukung secara umum dibebankan pada semua departemen produksi.
  • 3. Contoh departementalisasi perusahaan manufaktur Perusahaan manufaktur ; pembuat furniture DEPARTEMEN PRODUKSI DEPARTEMEN PENDUKUNG PERAKITAN RUANG PENYIMPANAN BAHAN Gaji supervisor Gaji klerk Peralatan kecil Penyusutan forklift Bahan tidak langsung Penyusutan mesin KANTIN Makanan PENYELESAIAN Gaji tukang masak Sandpaper Penyusutan kompor Penyusutan sander dan buffer PEMELIHARAAN Gaji pembersih WC Perlengkapan kebersihan Oli mesin dan minyak pelumas BAGIAN UMUM Penyusutan gedung Keamanan dan utilitas
  • 4. Contoh departementalisasi perusahaan jasa Perusahaan jasa ; BANK DEPARTEMEN PRODUKSI DEPARTEMEN PENDUKUNG PINJAMAN LANGSUNG DRIVE THROUGH Gaji pemroses pinjaman Gaji teller Formulir dan perlengkapan Penyusutan peralatan PINJAMAN KOMERSIAL PEMROSESAN DATA Gaji karyawan kredit Gaji karyawan Penyusutan peralatan kantor Perangkat lunak/software Perangkat lunak prediksi Penyusutan hardware kebangkrutan ADMINISTRASI BANK PERSONAL BANKING Gaji CEO Perlengkapan dan peranko/materai Gaji recepsionis Biaya telepon
  • 5. 2. Menjelaskan 5 alasan mengapa biaya departemen pendukung dibebankan ke departemen produksi 5 alasan/tujuan pengalokasian biaya departemen pendukung ke departemen produksi adalah ; 3. Untuk menghasilkan satu kesepakatan harga yang menguntungkan 4. Untuk menghitung profitabilitas lini produk 5. Untuk memprediksi pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian 6. Untuk menilai persediaan 7. Untuk memotivasi para manajer
  • 6. 3. Menghitung tarif yang dibebankan dan membedakan antara tarif tunggal dan berganda Tarif tunggal mengkombinasikan biaya tetap dan variabel departemen pendukung untuk menghasilkan tarif pembebanan. Tarif berganda memisahkan biaya variabel dan tetap. Biaya tetap departemen pendukung dialokasikan berdasarkan kapasitas awal. Biaya variabel dikembangkan atas dasar penggunaan yang dianggarkan.
  • 7. 4. mengalokasikan biaya pusat pendukung ke departemen produksi Ada 3 metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya departemen pendukung ke departemen produksi ; •Metode langsunglangsung mengalokasikan biaya departemen pendukung ke departemen produksi •Metode berurutanalokasi biaya dilakukan secara bertahap (step-down fashion), mengikuti prosedur penetapan peringkat yang ditentukan terlebih dahulu. •Metode timbal balik (resiprocal)memperhitungkan interaksi departemen pendukung, total biaya mencerminkan interaksi diantara departemen pendukung.
  • 8. 5. menghitung tarif overhead departemental Tarif overhead departemental dihitung dengan menambahkan secara langsung biaya overhead departemental pada biaya yang dialokasikan dari departemen pendukung dan membagi jumlahnya dengan dasar yang dianggarkan departemen.

Editor's Notes

  1. rt
  2. Tem b
  3. Tem b
  4. Tem b
  5. Tem b