SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Mengalokasikan biaya departemen jasa pada departemen produksi
Biaya departemen produksi yang digunakan untuk menghitung tarif meliputi biaya yang terjadi di
departemen tersebut ditambah dengan biaya alokasi dari departemen jasa. Biaya departemen jasa
dapat dialokasikan dengan menggunakan metode langsung, bertahap dan aljabar.
a). Metode langsung
Pada metode ini biaya departemen jasa hanya dialokasikan ke departemen produksi. Metode ini
dapat diterapkan jika selisih hasil perhitungan biaya produk dibandingkan dengan metode lain
tidak material atau suatu departemen jasa tidak menggunakan jasa departemen jasa lainnya.
Contoh:
Keterangan Departemen Produksi Departemen Jasa
A B 1 2
BOP sebelum alokasi
Biaya Departemen Jasa
Rp120.000 Rp160.000
Rp72.600 Rp40.000
Dasar alokasi:
Departemen 1 (jml karyawan)
Departemen 2 (jml kwh)
40
200
40
500 300
20
Keterangan Total Departemen Produksi Departemen Jasa
A B 1 2
BOP sebelum
alokasi
Biaya Departemen
Jasa
Rp280.000
Rp112.600
Rp392.600
Rp120.000 Rp160.000
Rp72.600 Rp40.000
Alokasi departemen
jasa:
Departemen 1
Departemen 2
Rp36.300
11.429
Rp36.300
28.571
*(Rp72.600)
**(Rp40.000)
BOP setelah alokasi Rp392.600 Rp167.729 Rp224.871 0 0
*(40/80)xRp72.600 ke Dept A dan B
**(200/700)xRp40.000 ke Dept A, (500/700)xRp40.000 ke Dept B
b). Metode bertahap/bertingkat/sekuensial
Pada metode ini biaya departemen jasa dialokasikan secara bertahap ke departemen jasa lainnya
dan departemen produksi yang telah menerima jasa, dimulai dari biaya departemen jasa yang
terbesar. Setelah alokasi biaya departemen jasa pertama dilakukan, departemen tersebut tidak akan
mendapatkan alokasi dari departemen jasa lain.
Contoh:
Keterangan Total Departemen Produksi Departemen Jasa
A B 1 2
BOP sebelum
alokasi
Biaya
Departemen Jasa
Rp280.000
Rp112.600
Rp392.600
Rp120.000 Rp160.000
Rp72.600 Rp40.000
Alokasi
departemen jasa:
Departemen 1
Departemen 2
Rp29.040
15.577
Rp29.040
38.943
*(Rp72.600) Rp14.520
**(Rp54.520)
BOP setelah
alokasi
Rp392.600 Rp164.617 Rp227.983 0 0
*(40/100)xRp72.600 ke Dept A dan B, (20/100)xRp72.600 ke Dept 2
**(200/700)xRp54.520 ke Dept A, (500/700)xRp54.520 ke Dept B
c).Metode aljabar/resiprokal/matriks/simultan
Metode ini dapat diterapkan jika antar departemen jasa saling memberikan jasa. Pada metode ini
biaya departemen jasa dialokasikan secara simultan dengan menggunakan teknik aljabar. Metode
ini mengalokasikan biaya ke departemen produksi dan antar departemen jasa.
Contoh:
Misalkan biaya departemen 1 setelah alokasi adalah Y dan biaya departemen 2 setelah alokasi
adalah Z, maka persamaan aljabar dirumuskan sebagai berikut:
Y = 72.600 + 0,30Z
Z = 40.000 + 0,20Y
penyelesaian persamaan diatas:
Y = 72.600 + 0,30(40.000 + 0,20Y)
= 72.600 + 12.000 + 0,06Y
0,94Y = 84.600
Y = 90.000
Z = 40.000 + (0,20x90.000)
Z = 58.000
Keterangan Total Departemen
Produksi
Departemen Jasa
A B 1 / Y 2 / Z
BOP sebelum
alokasi
Biaya
Departemen Jasa
Rp280.000
Rp112.600
Rp392.600
Rp120.00
0
Rp160.000
Rp72.600 Rp40.000
Alokasi
departemen jasa:
Departemen 1
Departemen 2
Rp36.000
11.600
Rp36.000
29.000
*(Rp90.000)
Rp17.400
Rp18.000
**(Rp58.000)
BOP setelah
alokasi
Rp392.600 Rp167.60
0
Rp225.000 0 0
*(40/100)xRp90.000 ke Dept A dan Dept B, (20/100)xRp90.000 ke Dept 2
**(200/1000)xRp58.000 ke Dep A, (500/1000)xRp58.000 ke Dept B,
(300/1000)xRp58.000 ke Dept 1

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Lia Ivvana
 
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANANHARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANANOwnskin
 
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenAkuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenSelfia Dewi
 
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetapMuhamad Jaenudin
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Majid
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasAli Wafa
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikAkuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikRiriany Ririany
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Livi Pungus
 
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)arkirusmana
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"risangaji febriyanto
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2DIANA LESTARI
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 

What's hot (20)

Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08
 
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANANHARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
 
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenAkuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
 
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
Pelepasan aktiva tetap
Pelepasan aktiva tetapPelepasan aktiva tetap
Pelepasan aktiva tetap
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikAkuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham
 
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 

Viewers also liked

Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenFika Ratnasari
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Dwi Wahyu
 
Akuntansi manajemen, www.didiarsandi.com
Akuntansi manajemen, www.didiarsandi.comAkuntansi manajemen, www.didiarsandi.com
Akuntansi manajemen, www.didiarsandi.comwww.didiarsandi.com
 
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOPbiaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOPOwnskin
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikliishaque
 
Contoh soal-akuntansi-biaya
Contoh soal-akuntansi-biayaContoh soal-akuntansi-biaya
Contoh soal-akuntansi-biayaIrfan Rusdi
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 

Viewers also liked (8)

Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemen
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
 
Akuntansi manajemen, www.didiarsandi.com
Akuntansi manajemen, www.didiarsandi.comAkuntansi manajemen, www.didiarsandi.com
Akuntansi manajemen, www.didiarsandi.com
 
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOPbiaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrik
 
Contoh soal-akuntansi-biaya
Contoh soal-akuntansi-biayaContoh soal-akuntansi-biaya
Contoh soal-akuntansi-biaya
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
 

Similar to Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar

Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9khazin2008
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biayamy3m
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikMohamad Bastomii
 
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptxANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptxSofiyanHidayat1
 
10 bop-departementalisasi
10 bop-departementalisasi10 bop-departementalisasi
10 bop-departementalisasikoranbekas
 
9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bop9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bopkoranbekas
 
9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bop9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bopAlak Dolokan
 
5 harga pokok proses
5 harga pokok proses5 harga pokok proses
5 harga pokok prosessugiartobyl
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikMohamad Bastomii
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikMohamad Bastomii
 
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptxBIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptxKomangEndrawan1
 
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiranAkuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiranYulianti Yulianti
 
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1Lia Ivvana
 
Overhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmenOverhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmenArif Setiawan
 
Laporan produksi dengan persediaan awal
Laporan produksi dengan persediaan awalLaporan produksi dengan persediaan awal
Laporan produksi dengan persediaan awalDiana Marlyna
 
4. boq kosong
4. boq kosong4. boq kosong
4. boq kosongsyamsul50
 
Harga pokok proses lanjutan 1
Harga pokok proses lanjutan 1Harga pokok proses lanjutan 1
Harga pokok proses lanjutan 1jhumanangshare
 

Similar to Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar (20)

Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9
 
Akt bop 2
Akt bop 2Akt bop 2
Akt bop 2
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
 
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptxANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
 
10 bop-departementalisasi
10 bop-departementalisasi10 bop-departementalisasi
10 bop-departementalisasi
 
9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bop9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bop
 
9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bop9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bop
 
5 harga pokok proses
5 harga pokok proses5 harga pokok proses
5 harga pokok proses
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
 
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptxBIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
 
3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx
 
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiranAkuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
 
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1
 
Overhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmenOverhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmen
 
Laporan produksi dengan persediaan awal
Laporan produksi dengan persediaan awalLaporan produksi dengan persediaan awal
Laporan produksi dengan persediaan awal
 
Prilaku biaya
Prilaku biayaPrilaku biaya
Prilaku biaya
 
4. boq kosong
4. boq kosong4. boq kosong
4. boq kosong
 
Harga pokok proses lanjutan 1
Harga pokok proses lanjutan 1Harga pokok proses lanjutan 1
Harga pokok proses lanjutan 1
 

Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar

  • 1. Mengalokasikan biaya departemen jasa pada departemen produksi Biaya departemen produksi yang digunakan untuk menghitung tarif meliputi biaya yang terjadi di departemen tersebut ditambah dengan biaya alokasi dari departemen jasa. Biaya departemen jasa dapat dialokasikan dengan menggunakan metode langsung, bertahap dan aljabar. a). Metode langsung Pada metode ini biaya departemen jasa hanya dialokasikan ke departemen produksi. Metode ini dapat diterapkan jika selisih hasil perhitungan biaya produk dibandingkan dengan metode lain tidak material atau suatu departemen jasa tidak menggunakan jasa departemen jasa lainnya. Contoh:
  • 2. Keterangan Departemen Produksi Departemen Jasa A B 1 2 BOP sebelum alokasi Biaya Departemen Jasa Rp120.000 Rp160.000 Rp72.600 Rp40.000 Dasar alokasi: Departemen 1 (jml karyawan) Departemen 2 (jml kwh) 40 200 40 500 300 20 Keterangan Total Departemen Produksi Departemen Jasa A B 1 2 BOP sebelum alokasi Biaya Departemen Jasa Rp280.000 Rp112.600 Rp392.600 Rp120.000 Rp160.000 Rp72.600 Rp40.000 Alokasi departemen jasa: Departemen 1 Departemen 2 Rp36.300 11.429 Rp36.300 28.571 *(Rp72.600) **(Rp40.000) BOP setelah alokasi Rp392.600 Rp167.729 Rp224.871 0 0 *(40/80)xRp72.600 ke Dept A dan B
  • 3. **(200/700)xRp40.000 ke Dept A, (500/700)xRp40.000 ke Dept B b). Metode bertahap/bertingkat/sekuensial Pada metode ini biaya departemen jasa dialokasikan secara bertahap ke departemen jasa lainnya dan departemen produksi yang telah menerima jasa, dimulai dari biaya departemen jasa yang terbesar. Setelah alokasi biaya departemen jasa pertama dilakukan, departemen tersebut tidak akan mendapatkan alokasi dari departemen jasa lain. Contoh: Keterangan Total Departemen Produksi Departemen Jasa A B 1 2 BOP sebelum alokasi Biaya Departemen Jasa Rp280.000 Rp112.600 Rp392.600 Rp120.000 Rp160.000 Rp72.600 Rp40.000 Alokasi departemen jasa: Departemen 1 Departemen 2 Rp29.040 15.577 Rp29.040 38.943 *(Rp72.600) Rp14.520 **(Rp54.520) BOP setelah alokasi Rp392.600 Rp164.617 Rp227.983 0 0 *(40/100)xRp72.600 ke Dept A dan B, (20/100)xRp72.600 ke Dept 2 **(200/700)xRp54.520 ke Dept A, (500/700)xRp54.520 ke Dept B
  • 4. c).Metode aljabar/resiprokal/matriks/simultan Metode ini dapat diterapkan jika antar departemen jasa saling memberikan jasa. Pada metode ini biaya departemen jasa dialokasikan secara simultan dengan menggunakan teknik aljabar. Metode ini mengalokasikan biaya ke departemen produksi dan antar departemen jasa. Contoh: Misalkan biaya departemen 1 setelah alokasi adalah Y dan biaya departemen 2 setelah alokasi adalah Z, maka persamaan aljabar dirumuskan sebagai berikut: Y = 72.600 + 0,30Z Z = 40.000 + 0,20Y penyelesaian persamaan diatas: Y = 72.600 + 0,30(40.000 + 0,20Y) = 72.600 + 12.000 + 0,06Y 0,94Y = 84.600 Y = 90.000 Z = 40.000 + (0,20x90.000) Z = 58.000
  • 5. Keterangan Total Departemen Produksi Departemen Jasa A B 1 / Y 2 / Z BOP sebelum alokasi Biaya Departemen Jasa Rp280.000 Rp112.600 Rp392.600 Rp120.00 0 Rp160.000 Rp72.600 Rp40.000 Alokasi departemen jasa: Departemen 1 Departemen 2 Rp36.000 11.600 Rp36.000 29.000 *(Rp90.000) Rp17.400 Rp18.000 **(Rp58.000) BOP setelah alokasi Rp392.600 Rp167.60 0 Rp225.000 0 0 *(40/100)xRp90.000 ke Dept A dan Dept B, (20/100)xRp90.000 ke Dept 2 **(200/1000)xRp58.000 ke Dep A, (500/1000)xRp58.000 ke Dept B, (300/1000)xRp58.000 ke Dept 1