SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Disusun oleh :
 Cholida Adiba
 Retno Anjani
 Sarah Sabila.P.Z
 Vania Rahmawaty
 Zakiah Rosidah
NEMATODA
NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema =
benang, helminthes = cacing) disebut sebagai cacing
gilig karena tubuhnya berbentuk bulat panjang atau
seperti benang.
 Berbeda dengan Platyhelminthes yang belum memiliki
rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga
tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati.Oleh karena
memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut
sebagai hewan Pseudoselomata
A. CIRI-CIRI NEMATHELMINTHES :
1. Memiliki tubuh berbentuk bulat panjang seperti
benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
2. Memiliki rongga tubuh semu, sehingga disebut
sebagai hewan pseudoselomata.
3. Umumnya memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis,
tapi ada juga yang mencapai panjang 1 m.
4. Permukaan tubuh dilapisi kutikula
5. Sistem pencernaannya sudah lengkap, terdiri dari
mulut, faring, usus dan anus
6. Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi
7. Pernafasan berlangsung secara difusi melalui
permukaan tubuh
Nemathelmintes dibagi menjadi 2 kelas,
yaitu:
1. Nematophora
2. Nematoda
 Pada kelas nematophora, tubuhnya dilapisi
kulit kutikula yang polos dan tidak
bercincin.
 Larvanya hidup parasit pada tubuh manusia
ataupun athropoda, ketika dewasa hidup
bebas di air tawar atau laut.
 ciri-cirinya: bentuknya silindris panjang dan
langsing, sistem saraf terdiri dari ganglion
cerebrale dan berkas syaraf medio-ventral,
larva bersifat parasit sedangkan bentuk
dewasa hidup bebas.
 Contoh-contoh : Gordius sp, Nectonema
STRUKTUR TUBUH
Tubuh simetribilateral, bulat panjang (gilig) disebut
cacing gilig
 Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (tripoblastik),
yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah
(mesoderm), lapisan dalam (endoderm).
 Memiliki saluran pencernaan.
 Dioceous (berumah dua) reproduksi seksual
(jantan dan betina ).
 Memiliki rongga badan palsu Triploblastik
Pseudoselomata.
Kosmopolitan, ada yang parasit dan ada yang
hidup bebas.
Nematoda berasal dari kata nematos yang artinya
benang dan oidos yang artinya bentuk.
CONTOH:
1. Cacing Tambang (Ancylostoma).
2. Cacing Gelang/cacing perut (Ascaris lumbrioides).
3. Cacing Kremi (Oxyrus vermicularis atau Enterobius
vermicularis).
4. Cacing Filaria (Wuchereria bancrofit atau Filaria
bancrofit).
5. Heterodera radicicola.
1. CACING TAMBANG
Ancylostoma duodenale Necator americanus
Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
 Cacing ini dinamakan cacing tambang karena di
temukan di pertambangan daerah tropis.
 Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan
menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus
manusia .
 Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih
kecil dari cacing perut.
 Cacing tambang Ancylostoma
memiliki ujung anterior melengkung membentuk
kapsul mulut dengan 1-4 pasang kait kitin atau gigi pada
sisi ventralnya.
Ascaris lumbricoides
(parasit pada kuda)
Ascaris suillae (parasit
pada babi).
Ascaris lumbricoides (Cacing perut)
• Cacing ini umumnya hidup parasit didalam usus halus
Manusia sehingga sering kali disebut cacing perut.
• Ascaris lumbricoides merupakan hewan
dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan
hemafrodit.
• Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual.
• Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk
kait yang menyembul dari anus disebut spikula.
3. Cacing Kremi (Oxyuris vermicularis)
Oxyuris vermicularis(cacing kremi)
Enterobius-vermicularis adalah nama lain
dari cacing
kremi.
 Cacing ini disebut cacing kremi karena
ukurannya yang sangat kecil sekitar 10-15
mm.
Cacing kremi hidup didalam usus besar
manusia.
Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit
yang berbahaya namun cukup mengganggu.
Infeksi cacing kremi tidak memerlukan
perantara.
Telur cacing dapat tertelan bila kita
memakan makanan yang
terkontaminasi telur cacing ini.
Oxyuris vermicularis
 Wuchereria bancrofti atau Filaria bancrofti
disebut juga Cacing Filaria adalah kelas dari
anggota hewan tak bertulang belakang yang
termasuk dalam filum Nemathelminthes.
 Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti
benang maka disebut filarial.
 Cacing filaria penyebab penyakit kaki
gajah berasal dari genus wuchereria dan brugia.
 Di Indonesia cacing yang dikenal sebagai
penyebab penyakit tersebut adalah wuchereria
bancrofti, brugia malayi, dan brugia timori.
5. HETERODERA RADICICOLA
Heterodera radicicola
hewan dari anggota
hewan tak bertulang
belakang yang termasuk
dalam filum Nematoda.
Cacing ini hidup
pada akar tanaman dan
dapat menyebabkan
bengkak pada akar
tanaman.
REPRODUKSI DENGAN SIKLUS HIDUP
1. Siklus hidup cacing tambang :
Cacing usus telur keluar bersama feses tempat
becek menetas menembus kulit manusia (pada kaki) aliran darah,
menuju jantung paru-paru kerongkongan masuk lagi ke usus
halus, tumbuh menjadi cacing dewasa.
REPRODUKSI DENGAN SIKLUS HIDUP
2. Siklus hidup cacing gelang :
Telur yang sudah dibuahi dalam usus keluar ke alam bersama feses
tertelan kembali bersama makanan & minuman menuju usus halus
menetas menjadi larva kecil menembus dinding usus menuju
jantung dan paru-paru dalam aliran darah ke trakea tertelan
kembali ke usus halus menjadi cacing dewasa.
C. PERANAN DALAM KEHIDUPAN
Peranan nemathelminthes bagi kehidupan manusia banyak sekali
yang merugikan, diantaranya :
 Parasit yang masuk menembus kulit kaki pada manusia, contoh
: Necator americanus.
 Penyebab penyakit filariasis atau elephantiasis (kaki
gajah),contoh : Wucheria bancrofit atau Filaria bancrofit.
 Penyebab cacingan pada manusia, dimana cacing tersebut
menyerap sari makanan pada usus manusia, contoh Oxyuris
vermikularis.
 Dapat menyebabkan penyakit trichinosis pada manusia yang
berada pada daging babing atau tikus, contoh : Trichinella
spiralis.
 Infeksi cacing Ascaris lumbricodes menyebabkan penyakit
askariasis/cacingan pada anak-anak.
 Hidup parasit pada akar tanaman dan menyebabkan bengkak
pada akar, contoh : Heterodera radicicola.
Peranan nematoda yang menguntungkan :
1. Nematoda mampu memodifikasi lingkungan dan
menyediakan unsur hara bagi organisme lain.
2. Dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit tifus dan
sebagai bahan kosmetik dalam bentuk tepung untuk
menghaluskan kulit. Di China dimanfaatkan sebagai
bahan campuran kue. Di Indonesia digunakan untuk
makanan ternak.
3. Berperan dalam sustainable agriculture yang
berprinsip mengurangi pupuk kimia yang mencemari
lingkungan dan polusi air tanah yang akan
mempengaruhi kehidupan organisme perairan.
Thanks for
Your
Attention

More Related Content

What's hot

Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthesevarahma70
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
 
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaLaporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaNor Hidayati
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanLampung University
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopRohma Vnitha
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiJessy Damayanti
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coliArini Utami
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaf' yagami
 
Laporan Praktikum Mikrometri@Lab Bio UNNES
Laporan Praktikum Mikrometri@Lab Bio UNNESLaporan Praktikum Mikrometri@Lab Bio UNNES
Laporan Praktikum Mikrometri@Lab Bio UNNESdewisetiyana52
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiVivi Yunisa
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
 

What's hot (20)

Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthes
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Tremotoda
TremotodaTremotoda
Tremotoda
 
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaLaporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan Mikroskop
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
Laporan Praktikum Mikrometri@Lab Bio UNNES
Laporan Praktikum Mikrometri@Lab Bio UNNESLaporan Praktikum Mikrometri@Lab Bio UNNES
Laporan Praktikum Mikrometri@Lab Bio UNNES
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
powerpoint insecta
powerpoint insectapowerpoint insecta
powerpoint insecta
 

Viewers also liked

Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematodaR Januari
 
Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2tyvaniaRsashi
 
Nematoda (biologi kelas x)
Nematoda (biologi kelas x)Nematoda (biologi kelas x)
Nematoda (biologi kelas x)Iratika Aulia
 
Makalah nematoda
Makalah nematoda Makalah nematoda
Makalah nematoda R Januari
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesImawaty Yulia
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...iniPurwokerto
 
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarCacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarPangestu S
 
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularisMulkan Fadhli
 
Filum nemathelminthes
Filum nemathelminthesFilum nemathelminthes
Filum nemathelminthesamelia_tizar
 

Viewers also liked (20)

Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematoda
 
Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2
 
Nematoda (biologi kelas x)
Nematoda (biologi kelas x)Nematoda (biologi kelas x)
Nematoda (biologi kelas x)
 
Ppt nematoda.
Ppt nematoda.Ppt nematoda.
Ppt nematoda.
 
Phylum Nematoda
Phylum NematodaPhylum Nematoda
Phylum Nematoda
 
Makalah nematoda
Makalah nematoda Makalah nematoda
Makalah nematoda
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
 
Phylum nematoda
Phylum nematodaPhylum nematoda
Phylum nematoda
 
NEMANTHELMINTHES
NEMANTHELMINTHESNEMANTHELMINTHES
NEMANTHELMINTHES
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes
 
Kingdom Animalia
Kingdom AnimaliaKingdom Animalia
Kingdom Animalia
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes
 
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarCacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
 
Nemathelmintes
NemathelmintesNemathelmintes
Nemathelmintes
 
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularis
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes
 
Filum nemathelminthes
Filum nemathelminthesFilum nemathelminthes
Filum nemathelminthes
 
Nematoda
NematodaNematoda
Nematoda
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 

Similar to NEMATODA

Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaYuga Rahmat S
 
nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthesandy rizal
 
presentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthespresentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthesdewii_er
 
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang BelakangHewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakangtaufan123
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA NematodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA NematodaFauzan Ardana
 
Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )Kurnia Wati
 
Zoologi Invertebrata Philum Nemathelmintes
Zoologi Invertebrata Philum NemathelmintesZoologi Invertebrata Philum Nemathelmintes
Zoologi Invertebrata Philum NemathelmintesYuni Ariyanti Part II
 
Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Hevliza Tiara
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Fera Widyawati
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesImawaty Yulia
 
Group 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthesGroup 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthesMaman Sulaeman
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes02807
 
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesBioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesKaoruShinomori
 
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)akmallala
 
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfcacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfAgathaHaselvin
 

Similar to NEMATODA (20)

Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nema
 
nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthes
 
presentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthespresentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthes
 
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang BelakangHewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA NematodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
 
Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )
 
Zoologi Invertebrata Philum Nemathelmintes
Zoologi Invertebrata Philum NemathelmintesZoologi Invertebrata Philum Nemathelmintes
Zoologi Invertebrata Philum Nemathelmintes
 
invertebrata Phylum Nemathelmintes
invertebrata Phylum Nemathelmintes invertebrata Phylum Nemathelmintes
invertebrata Phylum Nemathelmintes
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Vermes fix
Vermes fixVermes fix
Vermes fix
 
Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Group 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthesGroup 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthes
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes
 
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesBioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
 
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
 
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfcacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
 

More from Kurnia Wati

Mikrosporogenesis
MikrosporogenesisMikrosporogenesis
MikrosporogenesisKurnia Wati
 
Discussion text 12 ipa 3
Discussion text 12 ipa 3Discussion text 12 ipa 3
Discussion text 12 ipa 3Kurnia Wati
 
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan areaPertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan areaKurnia Wati
 
Hukum internasioanlee [autosaved]
Hukum internasioanlee [autosaved]Hukum internasioanlee [autosaved]
Hukum internasioanlee [autosaved]Kurnia Wati
 
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemilu
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemiluKasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemilu
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemiluKurnia Wati
 
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01Kurnia Wati
 
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01Kurnia Wati
 
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01Kurnia Wati
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanKurnia Wati
 
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02Kurnia Wati
 
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02Sistempernapasan 100202011920-phpapp02
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02Kurnia Wati
 
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01Kurnia Wati
 
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9Kurnia Wati
 
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02Respirasi seluler-1286107109-phpapp02
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02Kurnia Wati
 
Proses pembuatan tape ketan
Proses pembuatan tape ketanProses pembuatan tape ketan
Proses pembuatan tape ketanKurnia Wati
 
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatProses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatKurnia Wati
 
Praktikum respirometer
Praktikum respirometerPraktikum respirometer
Praktikum respirometerKurnia Wati
 

More from Kurnia Wati (20)

Sentralisasi
SentralisasiSentralisasi
Sentralisasi
 
Mikrosporogenesis
MikrosporogenesisMikrosporogenesis
Mikrosporogenesis
 
Discussion text 12 ipa 3
Discussion text 12 ipa 3Discussion text 12 ipa 3
Discussion text 12 ipa 3
 
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan areaPertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
 
Hukum internasioanlee [autosaved]
Hukum internasioanlee [autosaved]Hukum internasioanlee [autosaved]
Hukum internasioanlee [autosaved]
 
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemilu
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemiluKasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemilu
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemilu
 
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01
 
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01
 
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
 
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
 
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02Sistempernapasan 100202011920-phpapp02
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02
 
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
 
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sel
SelSel
Sel
 
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02Respirasi seluler-1286107109-phpapp02
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02
 
Proses pembuatan tape ketan
Proses pembuatan tape ketanProses pembuatan tape ketan
Proses pembuatan tape ketan
 
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatProses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
 
Praktikum respirometer
Praktikum respirometerPraktikum respirometer
Praktikum respirometer
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

NEMATODA

  • 1. Disusun oleh :  Cholida Adiba  Retno Anjani  Sarah Sabila.P.Z  Vania Rahmawaty  Zakiah Rosidah NEMATODA
  • 2. NEMATHELMINTHES Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema = benang, helminthes = cacing) disebut sebagai cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang.  Berbeda dengan Platyhelminthes yang belum memiliki rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati.Oleh karena memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata
  • 3. A. CIRI-CIRI NEMATHELMINTHES : 1. Memiliki tubuh berbentuk bulat panjang seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing. 2. Memiliki rongga tubuh semu, sehingga disebut sebagai hewan pseudoselomata. 3. Umumnya memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis, tapi ada juga yang mencapai panjang 1 m. 4. Permukaan tubuh dilapisi kutikula 5. Sistem pencernaannya sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus dan anus 6. Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi 7. Pernafasan berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh
  • 4. Nemathelmintes dibagi menjadi 2 kelas, yaitu: 1. Nematophora 2. Nematoda
  • 5.  Pada kelas nematophora, tubuhnya dilapisi kulit kutikula yang polos dan tidak bercincin.  Larvanya hidup parasit pada tubuh manusia ataupun athropoda, ketika dewasa hidup bebas di air tawar atau laut.  ciri-cirinya: bentuknya silindris panjang dan langsing, sistem saraf terdiri dari ganglion cerebrale dan berkas syaraf medio-ventral, larva bersifat parasit sedangkan bentuk dewasa hidup bebas.  Contoh-contoh : Gordius sp, Nectonema
  • 6. STRUKTUR TUBUH Tubuh simetribilateral, bulat panjang (gilig) disebut cacing gilig  Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (tripoblastik), yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), lapisan dalam (endoderm).  Memiliki saluran pencernaan.  Dioceous (berumah dua) reproduksi seksual (jantan dan betina ).  Memiliki rongga badan palsu Triploblastik Pseudoselomata. Kosmopolitan, ada yang parasit dan ada yang hidup bebas.
  • 7. Nematoda berasal dari kata nematos yang artinya benang dan oidos yang artinya bentuk. CONTOH: 1. Cacing Tambang (Ancylostoma). 2. Cacing Gelang/cacing perut (Ascaris lumbrioides). 3. Cacing Kremi (Oxyrus vermicularis atau Enterobius vermicularis). 4. Cacing Filaria (Wuchereria bancrofit atau Filaria bancrofit). 5. Heterodera radicicola.
  • 8.
  • 9. 1. CACING TAMBANG Ancylostoma duodenale Necator americanus
  • 10. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)  Cacing ini dinamakan cacing tambang karena di temukan di pertambangan daerah tropis.  Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia .  Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.  Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1-4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.
  • 11. Ascaris lumbricoides (parasit pada kuda) Ascaris suillae (parasit pada babi).
  • 12. Ascaris lumbricoides (Cacing perut) • Cacing ini umumnya hidup parasit didalam usus halus Manusia sehingga sering kali disebut cacing perut. • Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan hemafrodit. • Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual. • Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari anus disebut spikula.
  • 13. 3. Cacing Kremi (Oxyuris vermicularis) Oxyuris vermicularis(cacing kremi) Enterobius-vermicularis adalah nama lain dari cacing kremi.  Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil sekitar 10-15 mm. Cacing kremi hidup didalam usus besar manusia. Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak memerlukan perantara. Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing ini. Oxyuris vermicularis
  • 14.  Wuchereria bancrofti atau Filaria bancrofti disebut juga Cacing Filaria adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Nemathelminthes.  Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut filarial.  Cacing filaria penyebab penyakit kaki gajah berasal dari genus wuchereria dan brugia.  Di Indonesia cacing yang dikenal sebagai penyebab penyakit tersebut adalah wuchereria bancrofti, brugia malayi, dan brugia timori.
  • 15. 5. HETERODERA RADICICOLA Heterodera radicicola hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Nematoda. Cacing ini hidup pada akar tanaman dan dapat menyebabkan bengkak pada akar tanaman.
  • 16. REPRODUKSI DENGAN SIKLUS HIDUP 1. Siklus hidup cacing tambang : Cacing usus telur keluar bersama feses tempat becek menetas menembus kulit manusia (pada kaki) aliran darah, menuju jantung paru-paru kerongkongan masuk lagi ke usus halus, tumbuh menjadi cacing dewasa.
  • 17. REPRODUKSI DENGAN SIKLUS HIDUP 2. Siklus hidup cacing gelang : Telur yang sudah dibuahi dalam usus keluar ke alam bersama feses tertelan kembali bersama makanan & minuman menuju usus halus menetas menjadi larva kecil menembus dinding usus menuju jantung dan paru-paru dalam aliran darah ke trakea tertelan kembali ke usus halus menjadi cacing dewasa.
  • 18. C. PERANAN DALAM KEHIDUPAN Peranan nemathelminthes bagi kehidupan manusia banyak sekali yang merugikan, diantaranya :  Parasit yang masuk menembus kulit kaki pada manusia, contoh : Necator americanus.  Penyebab penyakit filariasis atau elephantiasis (kaki gajah),contoh : Wucheria bancrofit atau Filaria bancrofit.  Penyebab cacingan pada manusia, dimana cacing tersebut menyerap sari makanan pada usus manusia, contoh Oxyuris vermikularis.  Dapat menyebabkan penyakit trichinosis pada manusia yang berada pada daging babing atau tikus, contoh : Trichinella spiralis.  Infeksi cacing Ascaris lumbricodes menyebabkan penyakit askariasis/cacingan pada anak-anak.  Hidup parasit pada akar tanaman dan menyebabkan bengkak pada akar, contoh : Heterodera radicicola.
  • 19. Peranan nematoda yang menguntungkan : 1. Nematoda mampu memodifikasi lingkungan dan menyediakan unsur hara bagi organisme lain. 2. Dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit tifus dan sebagai bahan kosmetik dalam bentuk tepung untuk menghaluskan kulit. Di China dimanfaatkan sebagai bahan campuran kue. Di Indonesia digunakan untuk makanan ternak. 3. Berperan dalam sustainable agriculture yang berprinsip mengurangi pupuk kimia yang mencemari lingkungan dan polusi air tanah yang akan mempengaruhi kehidupan organisme perairan.