Dokumen tersebut membahas tentang kelompok hewan Vermes yang terdiri dari empat filum yaitu Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, dan Nematoda. Setiap filum memiliki ciri khas tertentu dalam bentuk tubuh, sistem organ, dan cara hidupnya.
1. TUGAS IPA
“VERMES”
Oleh :
Isna Amanatul Hayati (12312241008)
Roisah Nurbaiti (12312241023)
Alvionita (12312241024)
Prema Kurniawati Santosa (12312241025)
Fauzia Budi Mariska (12312241038)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2. VERMESVERMES
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
AnnelidaAnnelida
a. Turbellaria (cacing rambut
getar)
b. Trematoda (cacing isap)
c. Cestoda (cacing pita)
a. Turbellaria (cacing rambut
getar)
b. Trematoda (cacing isap)
c. Cestoda (cacing pita)
NematodaNematoda
a. Polychaeta (cacing
berambut banyak),
b. Oligochaeta (cacing
berambut sedikit)
c. Hirudinea.
a. Polychaeta (cacing
berambut banyak),
b. Oligochaeta (cacing
berambut sedikit)
c. Hirudinea.
3. PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Tubuhnya berbentuk pipih, tidak bersegmen, bersimetri bilateral, dan tidak memiliki
leher.
Ukuran tubuh beragam, (dari yang berukuran hampir microskopis hingga yang
panjangnya 20 cm)
Belum memiliki anus dan rongga badan
Tergolong triploblastik aselomata
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, dan usus (tanpa anus)*
tidak memiliki sistem peredaran darah (sirkulasi) sistem respirasi dan eksresi
Alat reproduksi terdapat pada bagian ventral tubuh.
Platyhelminthes ada yang hidup bebas maupun parasit
bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan
perkawinan silang
Tubuhnya berbentuk pipih, tidak bersegmen, bersimetri bilateral, dan tidak memiliki
leher.
Ukuran tubuh beragam, (dari yang berukuran hampir microskopis hingga yang
panjangnya 20 cm)
Belum memiliki anus dan rongga badan
Tergolong triploblastik aselomata
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, dan usus (tanpa anus)*
tidak memiliki sistem peredaran darah (sirkulasi) sistem respirasi dan eksresi
Alat reproduksi terdapat pada bagian ventral tubuh.
Platyhelminthes ada yang hidup bebas maupun parasit
bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan
perkawinan silang
TURBELARIA TREMATODA CESTODA
4. TURBELARIATURBELARIA
Sebagian besar anggota hidup bebas sebagai parasit, dapat di temui di
ekosistem sungai, laut, maupun terestrial, bentuk tubuh bervariasi,
oval, memanjang, dan seperti daun, tubuh pipih dorsoventral, kepala
jelas, pada tubuh terdapat otot memanjang dan melingkar, karnivora,
pemakan hewan yang lebih kecil .
Turbellaria memiliki ukuran tubuh bersilia dengan ukuran 15 – 18
mm.Silia digunakan untuk bergerak.Pergerakan juga dapat
menggunakan otot dengan gerakan seperti gelombang.
Kulit pada spesies ini terdiri dari satu lapisan sel yang memiliki
beberapa silia.
Turbrlaria memiliki faring sederhana yang dilapisi silia untuk
menyapu partikel makanan dan mangsa kecil ke dalam mulutnya.
Sebagian turbelaria memiliki alat kelami yang hemaprodit, memiliki sel
kelamin jentan dan betina, dan membuahi telurnya seara internal
melalui kopulasi.
contoh : Planaria
Sebagian besar anggota hidup bebas sebagai parasit, dapat di temui di
ekosistem sungai, laut, maupun terestrial, bentuk tubuh bervariasi,
oval, memanjang, dan seperti daun, tubuh pipih dorsoventral, kepala
jelas, pada tubuh terdapat otot memanjang dan melingkar, karnivora,
pemakan hewan yang lebih kecil .
Turbellaria memiliki ukuran tubuh bersilia dengan ukuran 15 – 18
mm.Silia digunakan untuk bergerak.Pergerakan juga dapat
menggunakan otot dengan gerakan seperti gelombang.
Kulit pada spesies ini terdiri dari satu lapisan sel yang memiliki
beberapa silia.
Turbrlaria memiliki faring sederhana yang dilapisi silia untuk
menyapu partikel makanan dan mangsa kecil ke dalam mulutnya.
Sebagian turbelaria memiliki alat kelami yang hemaprodit, memiliki sel
kelamin jentan dan betina, dan membuahi telurnya seara internal
melalui kopulasi.
contoh : Planaria
5.
6. TREMATODATREMATODA
Mempunyai lubang pengisap terletak pada bagian bawah,
bentuk tubuh pipih, oval, tak bersilia, hidup parasit pada
hewan lain, mempunyai otot memanjang dan melingkar ,
hidup parasit pada hewan lain, siklus hidup memerlukan
inang antara satu dan bebrapa, Tidak mempunyai rongga
tubuh (body cavity), Mempunyai sistem excretory (flame
cell) dan sistem syaraf. Telur mempunyai operculum
(kecualiSchistosoma).
ORDO : MONOGENEA; DIGENEA DAN
ASPIDOBROTHEA
contoh cacaing hati
Mempunyai lubang pengisap terletak pada bagian bawah,
bentuk tubuh pipih, oval, tak bersilia, hidup parasit pada
hewan lain, mempunyai otot memanjang dan melingkar ,
hidup parasit pada hewan lain, siklus hidup memerlukan
inang antara satu dan bebrapa, Tidak mempunyai rongga
tubuh (body cavity), Mempunyai sistem excretory (flame
cell) dan sistem syaraf. Telur mempunyai operculum
(kecualiSchistosoma).
ORDO : MONOGENEA; DIGENEA DAN
ASPIDOBROTHEA
contoh cacaing hati
7. • DALAM SIKLUS HIDUPNYA HANYA
MEMBUTUHKAN 1 (SATU) INANG.
• SUCKERNYA BESAR PADA UJUNG
TUBUH (OPHISTAPTOR) UNTUK
MENEMPEL PADA INANG,
BIASANYA ADA DURI KAIT
• MEMPUNYAI BEBERAPA
PENGISAP, DILENGKAPI DENGAN
KAIT DARI KHITIN
• PARASIT PADA IKAN AIR TAWAR
MAUPUN LAUT, KATAK DAN
HEWAN REPTIL
• TELUR DENGAN PENUTUP
BENANG DAN KAIT
Ordo : Digenea
• BENTUK TUBUH PIPIH, SEPRTI
DAUN
• ENDOPARASIT PADA VERTEBRATA
• DALAM SIKLUS HIDUPNYA
MEMERLUKAN 2-4 INANG
ANTARA dan KOMPLEKS
• INANG ANTARA UTAMA BERUPA
SIPUT
• SUCKER 2 BUAH : ORAL SUCKER
DAN OCETABULUM PADA
VENTRAL TUBUH
Ordo :Monogea
9. CESTODACESTODA
Bentuk pipih panjang seperti pita, tubuh dilapisi
kutikula terdiri dari bagian anterior yang disebut
skoleks, leher, dan rangkaian proglotid. Pada skoleks
terdapat alat pengisap. Proglotid mngandung organ
kelamin betina. Cestoda bersifat parasit karena
menyerap sari makan dari usus halus inangnya.
Contoh,cacing pita
Bentuk pipih panjang seperti pita, tubuh dilapisi
kutikula terdiri dari bagian anterior yang disebut
skoleks, leher, dan rangkaian proglotid. Pada skoleks
terdapat alat pengisap. Proglotid mngandung organ
kelamin betina. Cestoda bersifat parasit karena
menyerap sari makan dari usus halus inangnya.
Contoh,cacing pita
10. NemathelminthesNemathelminthes
Berbentuk gilig tidak bersegmen tertutup kutikula, mempunyai selom
semu (pseudoselomata), tripoblastik. Permukaan tubuh dilapisi kutikula
sehingga tampak mengkilat.
Cacing betina lebih besar daripada cacing jantan, reproduksi denga
seksual.
Merupakan hewan triploblastik pseudoselomata
Saluran pencernakan mulai dari mulut sampai anus.
Nemathelminthes hidup bebas ataupun parasit. Nemathelminthes yang
hidup bebas berperan dalam penguraian sampah organik, sedangkan
yang hidup secara parasit, dia mengambil makanan dari sari makanan
atau darah inangnya, Hampir seluruh hewan merupakan habitan bagi
Nemathelminthes.
Berbentuk gilig tidak bersegmen tertutup kutikula, mempunyai selom
semu (pseudoselomata), tripoblastik. Permukaan tubuh dilapisi kutikula
sehingga tampak mengkilat.
Cacing betina lebih besar daripada cacing jantan, reproduksi denga
seksual.
Merupakan hewan triploblastik pseudoselomata
Saluran pencernakan mulai dari mulut sampai anus.
Nemathelminthes hidup bebas ataupun parasit. Nemathelminthes yang
hidup bebas berperan dalam penguraian sampah organik, sedangkan
yang hidup secara parasit, dia mengambil makanan dari sari makanan
atau darah inangnya, Hampir seluruh hewan merupakan habitan bagi
Nemathelminthes.
NEMATODA
11. NEMATODA
a. Ancylostoma duodenale/ cacing tambang
Disebut cacing tambang karena pada awalnya hanya
ada pada daerah pertambangan. Larva cacing ini dapat
masuk melalui pori-pori kulit kaki.
b. Enterobius vermicularis / Caacing Kremi
Hdup dalam usus manusia. Ketika cacing ini akan bertelur,
mereka bergerak menuju anus dan bertelur di sana. Pada
telur yang ditinggalkan itu juga terdapat semacam lendir
yang menyebabkan rasa gatal pada daerah anus
penderita. Karena rasa gatal tersebut mengakibatkan
penderita akan menggaruknya, sehingga terjadi penularan
dengan sendiri atau autoinfeksi.
c. Wuchereria bancrofti
Cacing ini dapat menyebabkan penyakit kaki gajah
(filariasis). Penularannya melalui gigitan nyamuk Culex.
Cacing ini hidup dalam saluran limfe (getah bening) yang
ada di kaki
a. Ancylostoma duodenale/ cacing tambang
Disebut cacing tambang karena pada awalnya hanya
ada pada daerah pertambangan. Larva cacing ini dapat
masuk melalui pori-pori kulit kaki.
b. Enterobius vermicularis / Caacing Kremi
Hdup dalam usus manusia. Ketika cacing ini akan bertelur,
mereka bergerak menuju anus dan bertelur di sana. Pada
telur yang ditinggalkan itu juga terdapat semacam lendir
yang menyebabkan rasa gatal pada daerah anus
penderita. Karena rasa gatal tersebut mengakibatkan
penderita akan menggaruknya, sehingga terjadi penularan
dengan sendiri atau autoinfeksi.
c. Wuchereria bancrofti
Cacing ini dapat menyebabkan penyakit kaki gajah
(filariasis). Penularannya melalui gigitan nyamuk Culex.
Cacing ini hidup dalam saluran limfe (getah bening) yang
ada di kaki
12. d. Ascaris lumbricoides
Daur hidup cacing ini dimulai dari telur yang keluar bersama feses. Apabila
telur yang telah dibuahi tadi tertelan oleh manusia, di dalam usus telur tadi akan
menetas dan menembus dinding usus, ikut bersama aliran darah. Larva yang ikut
aliran darah akan menuju jantung lalu ke paruparu dan seterusnya akan ke
kerongkongan. Apabila larva yang berada di kerongkongan tadi tertelan lagi akan
tumbuh menjadi cacing dewasa dalam usus halus manusia.
d. Ascaris lumbricoides
Daur hidup cacing ini dimulai dari telur yang keluar bersama feses. Apabila
telur yang telah dibuahi tadi tertelan oleh manusia, di dalam usus telur tadi akan
menetas dan menembus dinding usus, ikut bersama aliran darah. Larva yang ikut
aliran darah akan menuju jantung lalu ke paruparu dan seterusnya akan ke
kerongkongan. Apabila larva yang berada di kerongkongan tadi tertelan lagi akan
tumbuh menjadi cacing dewasa dalam usus halus manusia.
13. AnnelidaAnnelida
Tubuh bilateral simetris,memiliki segmen yang jelas
Permukaan tubuh tertutup lapisan kutikula yang lembab, memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm – 3
m
Memiliki alat tambahan berupa rambut kecil menyerupai batang
Alat pencernaan makanan telah berkembang sempurna
Alat eksresi berupa nefridim, alat peredara darah tertutup, pernapasan dilakukan di seluruh
permukaan tubuh, bersifat hemafrodit
Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.Antara satu segmen dengan segmen
lainya terdapat sekat yang disebut septa
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel pada
vertebrata, termasuk manusia
PolychaetaPolychaeta OligochaetaOligochaeta HirudineaHirudinea
14. PolychaetaPolychaeta
Poly = banyak , pada setiap segmen tubuhnya ada alat gerak,
disebut parapodia. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti
dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada
setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat
gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat
berfungsi juga seperti insang.
Pada prostomium ada kepala yang dilengkapi: mata, antena,
palpus dan nuchal
Mulut pada bagian depan bawah peristomium
Hidup bebas di air laut, sebagai herbivora, carnivora dan scavenger
Reproduksi : hermaprodit.
Poly = banyak , pada setiap segmen tubuhnya ada alat gerak,
disebut parapodia. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti
dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada
setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat
gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat
berfungsi juga seperti insang.
Pada prostomium ada kepala yang dilengkapi: mata, antena,
palpus dan nuchal
Mulut pada bagian depan bawah peristomium
Hidup bebas di air laut, sebagai herbivora, carnivora dan scavenger
Reproduksi : hermaprodit.
Acrocircus
Cacing kipas
15. OligochaetaOligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani,
oligo = sedikit, chaetae = rambut
kaku) yang merupakan annelida
berambut sedikit.Oligochaeta tidak
memiliki parapodia, namun
memiliki seta pada tubuhnya yang
bersegmen.Contoh Oligochaeta
yang paling terkenal adalah cacing
tanah. Terdiri dari 3100 jenis
cacing tanah, memmpunyai sedikit
rambut. Hidup sebagai
dekomposer, berperan dalam
pembentukan tanah
Oligochaeta (dalam bahasa yunani,
oligo = sedikit, chaetae = rambut
kaku) yang merupakan annelida
berambut sedikit.Oligochaeta tidak
memiliki parapodia, namun
memiliki seta pada tubuhnya yang
bersegmen.Contoh Oligochaeta
yang paling terkenal adalah cacing
tanah. Terdiri dari 3100 jenis
cacing tanah, memmpunyai sedikit
rambut. Hidup sebagai
dekomposer, berperan dalam
pembentukan tanah
16. HirudineaHirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini
tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen
tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih
dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior
dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel
dan bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit
pada permukaan tubuh inangnya. Contoh Hirudinea parasit adalah
Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini
tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen
tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih
dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior
dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel
dan bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit
pada permukaan tubuh inangnya. Contoh Hirudinea parasit adalah
Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Haemadipsa/Pacet
hirudine
17. Filum Annelida banyak manfaatnya bagi
kehidupan manusia. Beberapa jenis cacing
tanah, membantu menyuburkan tanah karena
dapat menguraikan zat sampah dan membantu
aerasi di dalam tanah. Beberapa jenis
polychaeta, seperti cacing wawo dan cacing
palolo, merupakan sumber protein di daerah
Maluku. Sedangkan, golongan hirudenia yang
mampu menghasilkan Zat anti pembekuan
darah, banyak digunakan untuk pengobatan.
Filum Annelida banyak manfaatnya bagi
kehidupan manusia. Beberapa jenis cacing
tanah, membantu menyuburkan tanah karena
dapat menguraikan zat sampah dan membantu
aerasi di dalam tanah. Beberapa jenis
polychaeta, seperti cacing wawo dan cacing
palolo, merupakan sumber protein di daerah
Maluku. Sedangkan, golongan hirudenia yang
mampu menghasilkan Zat anti pembekuan
darah, banyak digunakan untuk pengobatan.