SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
BAB 1
BILANGAN BULAT DAN BILANGAN PECAHAN
Ayu Hardiyanti
PENDAHULUAN
Sewaktu di Sekolah Dasar, kamu tentu sudah pernah
belajar tentang bilangan bulat dan pecahan. Masih ingatkah
kamu dengan pelajaran tersebut? Pada bab ini, kita akan
mempelajari bilangan bulat dan pecahan lebih mendalam
lagi. Dalam kehidupan sehari-hari penerapan bilangan bulat
sangatlah banyak. Salah satunya seperti pada gambar di
samping. Alat tersebut merupakan termometer ruangan.
Pada termometer ruangan digunakan dua satuan suhu, yaitu
derajat Celcius dan Fahrenheit. Pada pengukuran
menggunakan termometer, untuk menyatakan suhu di
bawah 0oC digunakan tanda negatif. Pada tekanan 1
atmosfer, suhu air mendidih 100o C dan membeku pada
suhu 0oC. Jika air berubah menjadi es, suhunya kurang dari
0oC. Misalkan, es bersuhu –7oC, artinya suhu es tersebut
7oC di bawah nol. Selain contoh tersebut, masih banyak
penerapan bilangan bulat dan bilangan pecahan lainnya
yang dapat kamu temui dalam kehidupan sehari-hari.
Pada bab ini, kita akan membahas tentang bilangan. Materi yang akan kita
pelajari antara lain membandingkan bilangan bulat, membandingkan bilangan
pecahan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan bilangan bulat dan
pecahan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu. setelah memempelajari
materi pada bab 1 ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian bilangan bulat (positif dan negatif)
2. Menjelaskan pengertian bilangan pecahan (biasa, campuran, desimal,
persen)
3. Membandingkan bilangan bulat (positif dan negatif)
4. Membandingkan bilangan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa bilangan
bulat (positif dan negatif)
6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa bilangan
pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, modul ini dibagi ke dalam dua
sub bab sebagai berikut :
Sub Bab 1 : Bilangan Bulat
Sub Bab 2 : Bilangan Pecahan
Untuk memahami materi diatas, kalian di tuntut untuk membaca setiap uraian
materi dengan cermat, mencatat kata-kata kuncinya, serta mengerjakan latihan dan
tes formatif secara disiplin. Dengan mengikuti petunjuk ini,, mudah-mudahan
mempelajari modul akan menjadi pekerjaan yang menyenangkan bagi anda dan
kesuksesan menanti kita.
BAB 1
1. BILANGAN BULAT
A. Pengertian Bilangan Bulat
Sebelumnya kita sudah mengenal himpunan bilang asli, yaitu A =
{1,2,3,4,...} dan himpunan bilangan cacah, yaitu C = {0,1,2,3,4,...}. Jika kita
melakukan pengurangan dua bilangan (cacah atau asli) maka hasilnya tidak
selalu bilangan cacah maupun bilangan asli. Misalnya hasil dari 3 – 2 = 1
tetapi hasil dari 2 – 3 = -1. Oleh karena itu, kita akan bahas himpunan
bilangan yang lebih luas, yaitu himpunan bilangan bulat.
Perhatikan ilustrasi berikut !
Seseorang berdiri di atas lantai berpetak. Ia memilih satu garis lurus yang
menghubungkan petak-petak lantai tersebut. Ia berdiri di satu titik dan ia
namakan titik 0.
Gambar 1.1 Garis bilangan
Garis pada petak di depannya ia beri angka 1, 2, 3, 4, .... Jika ia maju 4
langkah ke depan, ia berdiri di angka +4. Selanjutnya, jika ia mundur 2
langkah ke belakang, ia berdiri di angka +2. Lalu ia mundur lagi 3
langkah ke belakang. Berdiri di angka berapakah ia sekarang? Di angka
berapa pulakah ia berdiri, jika ia mundur
lagi 1 langkah ke belakang?
Perhatikan bahwa posisi 4 langkah ke depan dari titik nol (0) dinyatakan
dengan +4. Demikian pula posisi 2 langkah ke depan dinyatakan dengan
+2. Oleh karena itu, posisi 4 langkah ke belakang dari titik nol (0)
dinyatakan dengan –4. Adapun posisi 2 langkah ke belakang dari titik nol
(0) dinyatakan dengan –2.
Bilangan bulat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bilangan bulat negatif, nol,
dan bilangan bulat positif. Himpunan bilangan bulat dapat dinotasikan dengan
B = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, ...}. Pada garis bilangan, bilangan bulat positif
terletak di kanan bilangan nol. Sedangkan bilangan bulat negatif terletak di kiri
nol. Untuk lebih jelasnya, perhatikan garis bilangan berikut
Gambar 1.2 Pembagian bilangan bulat pada garis bilangan
Anggota bilang bulat negatif adalah -1, -1, -2, -4, -5,....
Anggota bilangan bulat positif atau bilanga asli 1, 2, 3, 4, 5,....
Anggota bilangan cacah adalah 0,1, 2, 3, 4, 5,...
Contoh Soal :
Tuliskanlah:
a. Himpunan bilangan bulat di antara –8 dan 4!
b. Himpunan bilangan genap di antara –6 dan 3!
c. Himpunan bilangan ganjil di antara –5 dan 2!
Penyelesaian :
a.
Himpunan bilangan bulat di antara –8 dan 4 adalah {–7, –6, –5, –4, –3, –2, –
1, 0, 1, 2, 3}
b.
Himpunan bilangan bulat genap di antara –6 dan 3 adalah –4, –2, 0, 2}.
c.
Himpunan bilangan bulat ganjil di antara –5 dan 2 adalah {–3, –1, 1}.
B. Membandingkan Bilangan Bulat
Gambar 1.3 Garis bilangan bulat
Perhatikan garis bilangan di atas.
Pada garis bilangan tersebut, makin ke kanan letak bilangan, makin besar nilainya.
Sebaliknya, makin ke kiri letak bilangan, makin kecil nilainya. Sehingga dapat
dikatakan bahwa untuk setiap p, q bilangan bulat berlaku
a. jika p terletak di sebelah kanan q maka p > q;
b. jika p terletak di sebelah kiri q maka p < q.
Namun untuk membandingkan bilangan-bilangan bulat positif yang sangat
besar, atau bilangan-bilangan bulat negatif yang sangat kecil, tentunya tidak
efektif menggunakan garis bilangan. Untuk membandingkan bilangan bulat positif
yang sangat besar atau bilangan bulat negatif yang sangat kecil, kalian bisa
dengan mengamati angka-angka penyusunnya. Bilangan tersusun atas angka 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
 Bilangan 7 “baca tujuh” tersusun dari angka 7 saja
 Bilangan 12 “baca dua belas” tersusun dari angka 1 dan 2
 Bilangan 123 “baca seratus dua puluh tiga” tersusun dari angka 1, 2, dan 3
 Bilangan 6123987 “baca enam juta seratus dua puluh tiga ribu sembilan
ratus
delapan puluh tujuh” tersusun dari angka 1, 2, 3, 6, 7, 8, dan 9
Angka 6 pada posisi jutaan, bernilai 6 × 1.000.000 = 6.000.000
Angka 1 pada posisi ratusribuan, bernilai 1 × 100.000 = 100.000
Angka 2 pada posisi puluhribuan, bernilai 2 × 10.000 = 20.000
Angka 3 pada posisi ribuan, bernilai 3 × 1.000 = 3.000
Angka 9 pada posisi ratusan, bernilai 9 × 100 = 900
Angka 8 pada posisi puluhan, bernilai 8 × 10 = 80
Angka 7 pada posisi satuan, bernilai 7 × 1 = 1.
Contoh Soal :
Tentukan manakah yang lebih besar (kuantitas) antara 47653 dengan 8699
Penyelesaian :
Kedua bilangan tersebut memiliki banyak angka penyusun yang berbeda.
Bilangan 47653 memiliki lima angka penyusun. Sedangkan 8699 hanya memiliki
empat angka penyusun. Oleh karena itu, untuk membandingkan kedua bilangan
tersebut kita dapat menentukan dengan mudah, yaitu 47654 lebih besar dari 8699
karena angka penyusunnya lebih banyak.
Angka 4 pada bilangan 47653 menempati nilai puluh ribuan, sehingga nilainya
adalah 40.000 (dibaca: empat puluh ribu). Nilai angka terbesar pada bilangan
8699 adalah ribuan yang ditempati oleh angka “8“, sehingga nilainya adalah 8.000
(dibaca: depalan ribu). Tanpa melihat nilai angka lain pada kedua bilangan
tersebut kita bisa menentukan bahwa 47654 lebih besar dari 8699.
LATIHAN 1.1
Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi di atas, coba kerjakan
latihan di bawah ini!
1. Dengan menggunakan garis bilangan
Tentukan :
a. lima bilangan bulat yang terletak di sebelah kiri 3
b. enam bilangan bulat yang terletak di sebelah kanan –2
2. Diketahui bilangan bulat positif K dan bilangan bulat negatif L. Bilangan K
tersusun dari 4 angka, sedangkan bilangan L tersusun dari 5 angka. Manakah
bilangan yang lebih besar? Jelaskan
3. Diketahui bilangan X, Y, dan Bilangan Z.
Bilangan X = 123abc
Bilangan Y = 45bcde
Bilangan Z = 9abcde
Jika setiap huruf pada bilangan tersebut mewakili suatu angka, urutkan
bilangan tersebut dari yang terbesar? Jelaskan.
4. Pak Adri dan Pak Beni adalah peternak ayam
didesanya. Saat musim panen Pak Adri berhasil
memanen 231.475 ekor ayam sedangkan Pak Beni
berhasil memanen 231.574 ekor ayam. Siapakah yang
memanen ayam paling banyak?
5. Amir dan Budi menyembunyikan dua bilangan berbeda. Ani mengatakan
bahwa bilanganya terdiri dari 6 angka dengan susunan abcdef. Sedangkan budi
mengatakan bahwa bilangannya terdiri dari 7 angka dengan susunan abcdefg.
Tentukan :
a. Jika kedua bilangan yang dimiliki oleh Ani dan Budi adalah bilangan bulat
positif, maka siapakah yang memiliki bilangan lebih besar? Jelaskan.
b. Jika kedua bilangan yang dimiliki Ani dan Budi adalah bilangan negatif,
maka siapakah yang memiliki bilangan lebih besar? Jelaskan.
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Kalian Cermati kembali konsep bilangan bulat pada garis bilangan
2. Dalam menjawab soal ini anda harus memahami terlebih dahulu cara
membandingkan bilangan bulat pada garis bilangan
3. Untuk menjawab soal ini, kalian harus pahami terlebih dahulu cara
membandingkan bilangan bulat dengan mengamati angka-angka
penyusunnya
4. Kalian pahami kembali cara membandingkan bilangan bulat dengan
memperhatikan angka-angka penyusunnya
5. Kalian pahami terlebih dahulu soal tersebut dan pahami kembali cara
membandingkan bilangan bulat sehingga kalian akan bisa menjawab soal
tersebut.
2. BILANGAN PECAHAN
A. Pengertian Bilangan Pecahan
Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah kamu melihat benda-
benda yang telah terbagi menjadi beberapa bagian yang sama? Misal:
1. roti terbagi menjadi tiga bagian yang sama
2. kertas dipotong menjadi dua bagian yang sama
3. jeruk terbagi menjadi beberapa bagian yang sama
4. skala centimeter pada mistar terbagi menjadi sepuluh skala milimeter
Semua bagian yang sama itu berkaitan dengan pecahan.
Perhatikan gambar dibawah ini
Gambar 1.4 Potongan jeruk
Sebuah jeruk mula-mula dibagi menjadi dua bagian yang sama. Satu bagian
jeruk dari dua bagian yang sama itu disebut “seperdua” atau “setengah” dan
ditulis
𝟏
𝟐
Kedua bagian tersebut masing-masing dibagi dua lagi sehingga
menjadi dua bagian yang sama. Dengan demikian dari sebuah jeruk diperoleh
empat bagian jeruk yang sama. Satu bagian jeruk dari empat bagian yang
sama itu disebut “seperempat” dan ditulis
𝟏
𝟒
Bilangan
𝟏
𝟐
dan
𝟏
𝟒
ini disebut bilangan pecahan. Pada pecahan
𝟏
𝟐
𝑑𝑎𝑛
𝟏
𝟒
,
bilangan 1 disebut pembilang dan bilangan 2 dan 4 disebut penyebut.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pecahan merupakan
bagian dari
keseluruhan suatu bilangan dan dirumuskan dengan
Tabel 1.1 Ilustrasi pecahan
Jika a dan b bilangan bulat dengan b ≠ 0 maka
𝑎
𝑏
merupakan bilangan
pecahan dengan a disebut pembilang dan b disebut penyebut.
Contoh soal :
Dari gambar diatas, Bagaimana menyatakan :
(a) banyak kue yang tersisa,
(b) banyak air dalam gelas,
(c) panjang potongan kain.
Penyelesaian:
a. Pada gambar (a) kue dibagi menjadi 4 bagian yang sama. Bagian yang tersisa
adlah 3 bagian. Sehingga banyak kue adalah 3 dari 4 bagian kue atau
3
4
bagian
kue.
b. Pada gambar (b) tinggi gelas dibagi menjadi 5 bagian sama. Tinggi air yang
tersisa di dalam gelas adalh 3 dari 5 bagian. Sehingga banyak air adalah
3
5
gelas air.
c. Pada gambar (c) panjang kain dibagi menjadi 3 bagian sama. Panjang kain
yang tersisa adalah 2 dari 3 bagian. Sehingga panjang kain yang tersisa adalah
2
3
potongan kain.
B. Jenis bilangan pecahan
Ada beberapa jenis bilangan pecahan, yaitu :
1. Pecahan biasa
Pecahan biasa adalah pecahan dengan pembilang dan penyebut merupakan
bilangan bulat.
Contoh :
2
3
,
4
5
,
6
7
,
10
3
,
15
8
𝑑𝑎𝑛
17
9
2. Pecahan Murni
Pecahan murni adalah pecahan dengan pembilang dan penyebut bilangan
bulat, dan berlaku pembilang kurang dari penyebut. Pecahan murni dapat
dikatakan pecahan biasa, tetapi pecahan biasa belum tentu dapat dikatakan
sebagai pecahan murni.
Contoh :
1
2
,
1
3
,
2
3
, 𝑑𝑎𝑛
3
4
3. Pecahan campuran
Pecahan campuran adalah gabungan dari bilangan bulat dan pecahan.
Contoh :
2
1
2
= 2 +
1
2
, 4
2
3
= 4 +
2
3
4. Pecahan Desimal
Pecahan desimal adalah pecahan dengan penyebut 10, 100, 1.000 dan ditulis
dengan tanda koma.
Contoh :
5
10
= 0,5 ,
25
100
= 0,25 dan
15
1000
= 0,015
5. Persen
Persen adalah pecahan dengan penyebut 100 dan dilambangkan dengan %
Contoh :
2% 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖
2
100
=
1
50
10% 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖
10
100
=
1
10
6. Pecahan Senilai
Coba kalian perhatikan daerah yang diarsir pada
Gambar 1.5 di samping.
Pada gambar tersebut sebuah persegi dibagi menjadi
beberapa bagian. Pada Gambar 1.8 (a) sebuah persegi
dibagi menjadi dua bagian yang sama, daerah yang
diarsir adalah
1
2
dari seluruh bagian persegi. Pada
Gambar 1.5 (b) sebuah persegi dibagi
menjadi empat bagian yang sama, daerah yang diarsir adalah
2
4
dari seluruh
bagian persegi. Gambar 1.5 (c) sebuah persegi dibagi menjadi delapan bagian
yang sama, daerah yang diarsir adalah
4
8
dari seluruh bagian persegi.
Apakah
1
2
,
2
4
dan
4
8
merupakan bilangan-bilangan yang senilai? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut coba kalian perhatikan luas daerah yang diarsir pada masing-
masing persegi. Apakah luasnya sama? Ternyata luas daerah yang diarsir untuk
masing-masing persegi sama besar sehingga dapat kita simpulkan bahwa
1
2
=
2
4
=
4
8
Jika diberikan sebuah pecahan, bagaimana kita menuliskan pecahan-pecahan lain
yang senilai? Perhatikan contoh berikut ini.
1
2
=
1 × 2
2 × 2
=
2
4
1
2
=
1 ×4
2 ×4
=
4
8
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sebuah pecahan
dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan lain yang senilai. Untuk sembarang
pecahan
𝑎
𝑏
dengan
b ≠ 0 berlaku :
C. Membandingkan Bilangan Pecahan
Perhatikan Gambar 1.6 di samping.
Luas daerah arsiran pada Gambar 1.6 (a) menunjukkan
1
3
dari
luas keseluruhan. Adapun luas daerah arsiran pada Gambar 1.6
(b) menunjukkan
2
3
dari luas keseluruhan. Tampak bahwa luas
arsiran pada Gambar 1.6 (b) lebih besar dari luas arsiran pada
Gambar 1.6 (a) atau dapat ditulis
2
3
>
1
3
atau
1
3
<
2
3
Dari uraian di
atas dapat dikatakan bahwa untuk membandingkan bilangan
pecahan, bandingkan pembilangnya, jika penyebut kedua
pecahan sama. Adapun jika penyebut kedua pecahan berbeda, untuk
membandingkan pecahan tersebut, samakan terlebih dahulu penyebut kedua
pecahan (dengan menentukan KPK dari penyebut kedua pecahan), kemudian
bandingkan pembilangnya.
Contoh soal :
Berilah tanda > atau < pada pecahan berikut ini.
a.
1
3
…
2
5
b.
3
4
…
2
3
Penyelesaian :
a. KPK dari 3 dan 5 adalah 15 b. KPK dari 4 dan 3 adalah 12
1
3
=
5
15
.
3
4
=
9
12
2
5
=
6
15
2
3
=
8
12
Jadi,
5
15
<
6
15
𝑎𝑡𝑎𝑢
1
3
<
2
5
Jadi,
9
12
>
8
12
𝑎𝑡𝑎𝑢 .
3
4
>
2
3
LATIHAN 1.2
Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi di atas, coba kerjakan
latihan di bawah ini!
1. Tuliskan bentuk pecahan yang ditunjukkan oleh daerah yang diarsir pada
gambar berikut.
2. Dengan menggunakan tanda “=” sama dengan “>” lebih dari atau “<”
kurang dari
Bandingkan pecahan-pecahan berikut
a.
3
100
…
5
100
b.
1
10
…
1
100
c.
99
100
…
100
101
d.
2
5
…
1
4
3. Urutkan bilangan pecahan berikut dari yang terbesar
a.
1
2
, 1
5
6
, 0,125, 75%
b. 3
1
8
, 3,25, 75%, 2
3
5
c.
3
8
, 0,625,
5
16
, 12,5%
d.
3
4
, 65%, 1
1
3
, 0,57
4. Pak RT memiliki 2 kolam ikan, ia memanen kolam-kolam tersebut. Kolam
pertama mendapatkan hasil sebanyak
7
8
ton dan kolam kedua 0,75 ton.
Kolam manakah yang memanen ikan paling banyak? Jelaskan
5. Hadi Wahyu dan Anto berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Waktu
yang dibutuhkan Hadi untuk berjalan kaki dari rumah ke sekolah adalah
1
6
jam Wahyu membutuhkan waktu
1
4
jam dan Anto membutuhkan waktu
2
3
jam. Tuliskan urutan siswa dari yang lama sampai di sekolah ?
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Kalian pahami kembali mengenai pengertian pecahan
2. Kalian pahami terlebih dahulu cara membandingkan bilangan pecahan
3. Pahami kembali cara mengubah dan membandingkan bentuk pecahan,
selanjutnya urutkan pecahan tersebut sesuai dengan soal
4. kalian cermati soal penyelesaian masalah tersebut, selanjutnya pahami
kembali bagaiman cara membandingkan bilangan pecahan
5. Untuk menjawab soal ini, cermati kembali soal penyelesaian masalah
tersebut, kemudian pahami kembali konsep pecahan dan cara
membandingkan pecahan.
RANGKUMAN
1. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat
positif.
Yang dinotasikan B = {...,-5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5,....}
2. Untuk setiap p, q bilangan bulat berlaku :
a. jika p terletak di sebelah kanan q maka p > q;
b. jika p terletak di sebelah kiri q maka p < q.
3. Untuk membandingkan bilangan bulat positif yang sangat besar atau
bilangan bulat negatif yang sangat kecil, kalian bisa dengan mengamati
angka-angka penyusunnya.
4. Jika a dan b bilangan bulat dengan b ≠ 0 maka
𝑎
𝑏
merupakan bilangan
pecahan dengan a disebut pembilang dan b disebut penyebut.
5. Jenis bilangan pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan murni, pecahan
campuran, pecahan desimal, persen dan pecahan senilai.
6. Untuk membandingkan bilangan pecahan, bandingkan pembilangnya, jika
penyebut kedua pecahan sama. Adapun jika penyebut kedua pecahan
berbeda, untuk membandingkan pecahan tersebut, samakan terlebih dahulu
penyebut kedua pecahan (dengan menentukan KPK dari penyebut kedua
pecahan), kemudian bandingkan pembilangnya.
TES FORMATIF 1
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi ini, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut
1. Perhatikan garis bilangan di bawah ini
Manakah himpunan bilangan bulat yang terletak di antara -3 dan 2 ....
a. {-2, -1, 0, 1} c. {-4, -3, -2, -1, 0}
b. {-2, -1, 0, 1, 2} d. {-3, -2, -1, 0, 1, 2}
2. Perhatikan garis bilangan dibawah ini
Manakah himpunan bilangan bulat genap yang terletak di antara -6 dan 4
...
a. {-6, -4, -2, 0, 2, 4} c. {-4, -2, 0, 2, 4}
b. {-6, -4, -2, 0, 2 } d. {-4, -2, 0, 2}
3. Pada gambar berikut yang menyatakan arsiran
2
3
adalah ...
a. c.
b. d.
4. Perhatikan gambar dibawah ini
Manakah pecahan yang sesuai dengan daerah yang diarsir diatas ...
a.
2
8
c.
1
8
b.
1
4
d.
3
4
5. Berapa bagian dari 1 jam yang sama dengan 40 menit dan 90 menit ...
a.
1
2
jam dan
3
2
jam c.
2
3
jam dan
1
4
jam
b.
2
3
jam dan
3
4
jam d.
2
3
jam dan
3
2
jam
6. Bilangan bulat dibawah ini yang memiliki nilai paling kecil adalah ....
a. 566.379 c. 566.479
b. 566.389 d. 566.378
7. Bilangan bulat dibawah ini yang memiliki nilai paling besar adalah ...
a. -43651 c. -4325
b. -43632 d. -43763
8. Pernyataan yang benar dari membandingkan dua bilangan pecahan di
bawah ini adalah ...
a.
4
7
>
5
8
c.
7
12
>
3
8
b.
5
6
<
7
9
d.
4
9
>
3
5
9. Pernyataan yang tidak sesuai dari membandingkan dua bilangan pecahan
di bawah ini adalah ....
a. 0,4 <
4
7
c.
5
8
< 12,5%
b. 3
2
10
>
10
70
d.
12
40
<
8
15
10.
4
5
, 2
1
5
, 0,7, 15%
Dari bilangan pecahan diatas, urutkanlah bilangan tersebut dari yang
terkecil...
a. 15%, 2
1
5
, 0,7,
4
5
c. 15%,
4
5
, 2
1
5
, 0,7
b. 15%, 0,7, 2
1
5
,
4
5
d. 15%, 0,7,
4
5
, 2
1
5
11. Andi, Anto dan Irwan mempunyai kelereng, Andi mempunyai 62341
kelereng, Anto mempunyai 62043 kelereng dan Irwan mempunyai 62314
kelereng. Dari masalah tersebut manakah pernyataan di bawah ini yang
benar ...
a. Kelereng Anto lebih banyak dari kelereng Irwan
b. Kelereng Andi lebih sedikit dari kelereng Irwan
c. Kelereng Irwan lebih sedikit dari kelereng Anto
d. Kelereng Anto lebih sedikit dari kelereng Andi
12. Ani, Dita dan Riski masing-masing menyembunyikan sebuah bilangan
bulat. Ani mengatakan bahwa bilangannya terdiri dari 7 angka yaitu
2abcde5, Dita mengatakan bahwa bilangannya terdiri dari 8 angka yaitu
2abcdef5, sedangkan Riski mengatakan bahwa bilangannya terdiri dari 7
angka yaitu 2abcde3. Jika setiap huruf pada bilangan tersebut mewakili
suatu angka, urutkan bilangan tersebut dari yang terkecil ...
a. 2abcde3, 2abcde5, 2abcdef5 c. 2abcde5, 2abcdef5, 2abcde3
b. 2abcde3, 2abcdef5, 2abcde5 d. 2abcde5, 2abcde3, 2abcdef5
13. Pak Sandi memiliki 4 kebun yang masing-masing ia tanami singkong,
jagung, Mangga dan sayuran. Kebun singkong memiliki luas
11
8
hektar,
Kebun jagung 1
1
4
hektar, kebun mangga 0,25 dan kebun sayuran
12
7
hektar
Dari 4 kebun tersebut yang mana kebun yang ukurannya paling kecil ...
a. Kebun singkong c. Kebun jagung
b. Kebun Mangga d. Kebun Sayuran
14.
Dalam suatu acara ulang tahun, undangan yang datang dibagi menjadi 4
kelompok untuk menikmati kue yang sama (bentuk dan ukuran) yang
sudah dihidangkan pada masing-masing meja di kelompok tersebut. Kue
tersebut dibagi sama rata kepada anak yang menghadap ke meja. Setiap
undangan yang datang boleh memilih duduk di bangku meja manapun.
Adit adalah peserta undangan yang datang terakhir, melihat bangku meja
A sudah ada 6 anak, meja B ada 7 anak, meja C ada 8 anak dan meja D ada
9 anak. Jika Adit ingin mendapatkan bagian kue yang paling banyak
diantara keempat pilihan, maka adit memilih meja ....
a. Meja A c. Meja C
b. Meja B d. Meja D
15. Tasya, Putri dan Arla memiliki pita yang masing-masing panjangnya
10
3
meter , 3
5
6
meter dan
17
4
meter. Tuliskan urutan nama anak yang memiliki
pita paling panjang...
a. Tasya, Putri dan Arla c. Arla, Putri dan Tasya
b. Putri, Arla dan Tasya d. Arla, Tasya dan Putri
UMPAN BALIK
Apabila Anda telah mengerjakan tes formatif, cocokkanlah jawaban Anda dengan
kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir unit ini, Kemudian
hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi ini.
Rumus :
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90% − 100% = baik sekali
80% − 89% = baik
70% − 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Bagus Anda dapat
melanjutkan dengan mempelajari materi pada bab berikutnya. Tetapi, bila tingkat
penguasaan Anda kurang dari 80%, Anda harus membaca kembali uraian materi
Bab 1, terutama pada bagian yang belum Anda kuasai.
Kunci Jawaban Tes Formatif 1
1. A
2. D
3. D
4. B
5. D
6. D
7. C
8. C
9. C
10. D
11. D
12. A
13. B
14. A
15. C
DAFTAR PUSTAKA
Dris, J dan Tasari. 2011. Matematika Jilid I Untuk SMP dan MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan
Nasional.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Matematika. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Manik, D. R. 2009. Penunjang Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Nuharini, Dewi, dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Wagiyo, A, F. Surati dan Irene Supradiarini. 2008. Pegangan Belajar Matematika
I Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarata: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

More Related Content

What's hot

PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS ...
PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE  PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS ...PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE  PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS ...
PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS ...Muhammad Alfiansyah Alfi
 
LKS Kekongruenan dan Kesebangunan
LKS Kekongruenan dan Kesebangunan LKS Kekongruenan dan Kesebangunan
LKS Kekongruenan dan Kesebangunan IwanSumantri5
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixAZLAN ANDARU
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...Sunardi Balong
 
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulat
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulatbuku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulat
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulatIrma Nurjannah
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatfauziahadni
 
RPP KD 3.3 Bilangan Berpangkat Kelas 7 SMP K13
RPP KD 3.3 Bilangan Berpangkat Kelas 7 SMP K13RPP KD 3.3 Bilangan Berpangkat Kelas 7 SMP K13
RPP KD 3.3 Bilangan Berpangkat Kelas 7 SMP K13Ira Marion
 
Materi Kisi Kisi Pada Pembelajaran Evaluasi
Materi Kisi Kisi Pada Pembelajaran EvaluasiMateri Kisi Kisi Pada Pembelajaran Evaluasi
Materi Kisi Kisi Pada Pembelajaran EvaluasiPutri Viona
 
Rpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanRpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanAYU Hardiyanti
 
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIAmodul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIAAnik Zahrotus Sajida
 
Analisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMP
Analisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMPAnalisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMP
Analisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMPRahma Tika
 
LKS Operasi Bentuk Aljabar
LKS Operasi Bentuk AljabarLKS Operasi Bentuk Aljabar
LKS Operasi Bentuk AljabarDuano Nusantara
 
Ulangan harian koordinat kartesius uraian
Ulangan harian koordinat kartesius uraianUlangan harian koordinat kartesius uraian
Ulangan harian koordinat kartesius uraianika rani
 

What's hot (20)

PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS ...
PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE  PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS ...PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE  PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS ...
PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS ...
 
LKS Kekongruenan dan Kesebangunan
LKS Kekongruenan dan Kesebangunan LKS Kekongruenan dan Kesebangunan
LKS Kekongruenan dan Kesebangunan
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Bab iv 1. konsep plsv
Bab iv   1. konsep plsvBab iv   1. konsep plsv
Bab iv 1. konsep plsv
 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
 
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulat
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulatbuku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulat
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulat
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulat
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
RPP KD 3.3 Bilangan Berpangkat Kelas 7 SMP K13
RPP KD 3.3 Bilangan Berpangkat Kelas 7 SMP K13RPP KD 3.3 Bilangan Berpangkat Kelas 7 SMP K13
RPP KD 3.3 Bilangan Berpangkat Kelas 7 SMP K13
 
Materi Kisi Kisi Pada Pembelajaran Evaluasi
Materi Kisi Kisi Pada Pembelajaran EvaluasiMateri Kisi Kisi Pada Pembelajaran Evaluasi
Materi Kisi Kisi Pada Pembelajaran Evaluasi
 
Rpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanRpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahan
 
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
 
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIAmodul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
 
Analisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMP
Analisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMPAnalisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMP
Analisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMP
 
3. lkpd 3.7
3. lkpd 3.73. lkpd 3.7
3. lkpd 3.7
 
LKS Operasi Bentuk Aljabar
LKS Operasi Bentuk AljabarLKS Operasi Bentuk Aljabar
LKS Operasi Bentuk Aljabar
 
Ulangan harian koordinat kartesius uraian
Ulangan harian koordinat kartesius uraianUlangan harian koordinat kartesius uraian
Ulangan harian koordinat kartesius uraian
 

Viewers also liked

Silabus smk matematika
Silabus smk matematikaSilabus smk matematika
Silabus smk matematikaYaniezz Xupry
 
Silabus Matematika SD kelas 1 'Pengalaman'
Silabus Matematika SD kelas 1 'Pengalaman'Silabus Matematika SD kelas 1 'Pengalaman'
Silabus Matematika SD kelas 1 'Pengalaman'nurkemaladewi
 
RPP Matematika kls 4 SD
RPP Matematika kls 4 SDRPP Matematika kls 4 SD
RPP Matematika kls 4 SDUjang Aip
 
Silabus matematika wajib kelas x
Silabus matematika wajib kelas xSilabus matematika wajib kelas x
Silabus matematika wajib kelas xAQib CnuL
 
Mini skripsi Media Pembelajaran Matematika
Mini skripsi Media Pembelajaran MatematikaMini skripsi Media Pembelajaran Matematika
Mini skripsi Media Pembelajaran MatematikaAYU Hardiyanti
 
Silabus Matematika SD kelas 1 'keluarga'
Silabus Matematika SD kelas 1 'keluarga'Silabus Matematika SD kelas 1 'keluarga'
Silabus Matematika SD kelas 1 'keluarga'nurkemaladewi
 
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDContoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDTatik prisnamasari
 
RPP silabus mtk bangun datar dan bangun ruang kls iv smt 2
RPP silabus mtk bangun datar dan bangun ruang kls iv smt 2RPP silabus mtk bangun datar dan bangun ruang kls iv smt 2
RPP silabus mtk bangun datar dan bangun ruang kls iv smt 2Agus Setiawan
 
Silabus matematika SMK kelas x
Silabus matematika SMK kelas xSilabus matematika SMK kelas x
Silabus matematika SMK kelas xKurosaki_akira
 
Rpp micro teaching PERBANDINGAN SKALA
Rpp micro teaching PERBANDINGAN SKALARpp micro teaching PERBANDINGAN SKALA
Rpp micro teaching PERBANDINGAN SKALAAYANAH SEPTIANITA
 
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDCONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDTatik prisnamasari
 
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/MtsMateri Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/MtsIrma Agustin
 
Latihan ulangkaji pecahan tahun 5
Latihan ulangkaji pecahan tahun 5Latihan ulangkaji pecahan tahun 5
Latihan ulangkaji pecahan tahun 5mazidah binti ali
 
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013Ana Safrida
 

Viewers also liked (20)

Lkpd soal
Lkpd soalLkpd soal
Lkpd soal
 
Silabus smk matematika
Silabus smk matematikaSilabus smk matematika
Silabus smk matematika
 
Rpp kelas iv bilangan
Rpp kelas iv bilanganRpp kelas iv bilangan
Rpp kelas iv bilangan
 
Silabus Matematika SD kelas 1 'Pengalaman'
Silabus Matematika SD kelas 1 'Pengalaman'Silabus Matematika SD kelas 1 'Pengalaman'
Silabus Matematika SD kelas 1 'Pengalaman'
 
RPP Matematika kls 4 SD
RPP Matematika kls 4 SDRPP Matematika kls 4 SD
RPP Matematika kls 4 SD
 
Silabus matematika wajib kelas x
Silabus matematika wajib kelas xSilabus matematika wajib kelas x
Silabus matematika wajib kelas x
 
Silabus kelas-7
Silabus kelas-7Silabus kelas-7
Silabus kelas-7
 
Mini skripsi Media Pembelajaran Matematika
Mini skripsi Media Pembelajaran MatematikaMini skripsi Media Pembelajaran Matematika
Mini skripsi Media Pembelajaran Matematika
 
Silabus Matematika SD kelas 1 'keluarga'
Silabus Matematika SD kelas 1 'keluarga'Silabus Matematika SD kelas 1 'keluarga'
Silabus Matematika SD kelas 1 'keluarga'
 
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDContoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
 
RPP silabus mtk bangun datar dan bangun ruang kls iv smt 2
RPP silabus mtk bangun datar dan bangun ruang kls iv smt 2RPP silabus mtk bangun datar dan bangun ruang kls iv smt 2
RPP silabus mtk bangun datar dan bangun ruang kls iv smt 2
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Silabus matematika SMK kelas x
Silabus matematika SMK kelas xSilabus matematika SMK kelas x
Silabus matematika SMK kelas x
 
Silabus sma n 5 manisah
Silabus sma n 5   manisahSilabus sma n 5   manisah
Silabus sma n 5 manisah
 
Rpp micro teaching PERBANDINGAN SKALA
Rpp micro teaching PERBANDINGAN SKALARpp micro teaching PERBANDINGAN SKALA
Rpp micro teaching PERBANDINGAN SKALA
 
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDCONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
 
Bangun Ruang Sisi Lengkung - Bola
Bangun Ruang Sisi Lengkung - BolaBangun Ruang Sisi Lengkung - Bola
Bangun Ruang Sisi Lengkung - Bola
 
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/MtsMateri Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
 
Latihan ulangkaji pecahan tahun 5
Latihan ulangkaji pecahan tahun 5Latihan ulangkaji pecahan tahun 5
Latihan ulangkaji pecahan tahun 5
 
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013
RPP Perbandingan dan Skala KURIKULUM 2013
 

Similar to OPTIMIZED TITLES FOR WHOLE NUMBERS AND FRACTIONS

Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2maudya09
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
 
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1Iman Lukman
 
Membandingkan bilangan bulat
Membandingkan bilangan bulatMembandingkan bilangan bulat
Membandingkan bilangan bulatErnawaty11
 
Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)NurulHasanah150
 
BAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptxBAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptxaulia486903
 
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Paul Aurel
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulatTeguh Sucipto
 
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptx
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptxBilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptx
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptxSantiKartini
 
BILANGAN part 1.pptx
BILANGAN part 1.pptxBILANGAN part 1.pptx
BILANGAN part 1.pptxSeptiAnisa7
 
Bilangan Kelas 7 SMP
Bilangan Kelas 7 SMPBilangan Kelas 7 SMP
Bilangan Kelas 7 SMPHeru Cahyadi
 
Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .Iwan Jogya
 
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SDPengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SDLet's learn Together
 
Bahan Ajar bilangan bulat2
Bahan Ajar bilangan bulat2Bahan Ajar bilangan bulat2
Bahan Ajar bilangan bulat2Dafid Kurniawan
 

Similar to OPTIMIZED TITLES FOR WHOLE NUMBERS AND FRACTIONS (20)

Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
 
Membandingkan bilangan bulat
Membandingkan bilangan bulatMembandingkan bilangan bulat
Membandingkan bilangan bulat
 
Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)
 
qrmu.pdf
qrmu.pdfqrmu.pdf
qrmu.pdf
 
New mp
New mpNew mp
New mp
 
BAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptxBAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptx
 
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptx
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptxBilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptx
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptx
 
Class 4 TPS (12 Mei 2022).pptx
Class 4 TPS (12 Mei 2022).pptxClass 4 TPS (12 Mei 2022).pptx
Class 4 TPS (12 Mei 2022).pptx
 
BILANGAN part 1.pptx
BILANGAN part 1.pptxBILANGAN part 1.pptx
BILANGAN part 1.pptx
 
Bilangan Kelas 7 SMP
Bilangan Kelas 7 SMPBilangan Kelas 7 SMP
Bilangan Kelas 7 SMP
 
Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .
 
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SDPengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
 
Bahan Ajar bilangan bulat2
Bahan Ajar bilangan bulat2Bahan Ajar bilangan bulat2
Bahan Ajar bilangan bulat2
 

More from AYU Hardiyanti

Normalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasNormalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasAYU Hardiyanti
 
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataHipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataAYU Hardiyanti
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitian
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitianDaftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitian
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitianAYU Hardiyanti
 
Penyajian data dan aplikasi pada data penelitian
Penyajian data dan aplikasi pada data penelitianPenyajian data dan aplikasi pada data penelitian
Penyajian data dan aplikasi pada data penelitianAYU Hardiyanti
 

More from AYU Hardiyanti (6)

Normalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasNormalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitas
 
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataHipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
 
Distribusi binomial
Distribusi binomialDistribusi binomial
Distribusi binomial
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitian
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitianDaftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitian
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitian
 
Penyajian data dan aplikasi pada data penelitian
Penyajian data dan aplikasi pada data penelitianPenyajian data dan aplikasi pada data penelitian
Penyajian data dan aplikasi pada data penelitian
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

OPTIMIZED TITLES FOR WHOLE NUMBERS AND FRACTIONS

  • 1. BAB 1 BILANGAN BULAT DAN BILANGAN PECAHAN Ayu Hardiyanti PENDAHULUAN Sewaktu di Sekolah Dasar, kamu tentu sudah pernah belajar tentang bilangan bulat dan pecahan. Masih ingatkah kamu dengan pelajaran tersebut? Pada bab ini, kita akan mempelajari bilangan bulat dan pecahan lebih mendalam lagi. Dalam kehidupan sehari-hari penerapan bilangan bulat sangatlah banyak. Salah satunya seperti pada gambar di samping. Alat tersebut merupakan termometer ruangan. Pada termometer ruangan digunakan dua satuan suhu, yaitu derajat Celcius dan Fahrenheit. Pada pengukuran menggunakan termometer, untuk menyatakan suhu di bawah 0oC digunakan tanda negatif. Pada tekanan 1 atmosfer, suhu air mendidih 100o C dan membeku pada suhu 0oC. Jika air berubah menjadi es, suhunya kurang dari 0oC. Misalkan, es bersuhu –7oC, artinya suhu es tersebut 7oC di bawah nol. Selain contoh tersebut, masih banyak penerapan bilangan bulat dan bilangan pecahan lainnya yang dapat kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Pada bab ini, kita akan membahas tentang bilangan. Materi yang akan kita pelajari antara lain membandingkan bilangan bulat, membandingkan bilangan pecahan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan bilangan bulat dan pecahan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu. setelah memempelajari materi pada bab 1 ini, Anda diharapkan dapat:
  • 2. 1. Menjelaskan pengertian bilangan bulat (positif dan negatif) 2. Menjelaskan pengertian bilangan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen) 3. Membandingkan bilangan bulat (positif dan negatif) 4. Membandingkan bilangan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen) 5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat (positif dan negatif) 6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa bilangan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen) Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, modul ini dibagi ke dalam dua sub bab sebagai berikut : Sub Bab 1 : Bilangan Bulat Sub Bab 2 : Bilangan Pecahan Untuk memahami materi diatas, kalian di tuntut untuk membaca setiap uraian materi dengan cermat, mencatat kata-kata kuncinya, serta mengerjakan latihan dan tes formatif secara disiplin. Dengan mengikuti petunjuk ini,, mudah-mudahan mempelajari modul akan menjadi pekerjaan yang menyenangkan bagi anda dan kesuksesan menanti kita.
  • 3. BAB 1 1. BILANGAN BULAT A. Pengertian Bilangan Bulat Sebelumnya kita sudah mengenal himpunan bilang asli, yaitu A = {1,2,3,4,...} dan himpunan bilangan cacah, yaitu C = {0,1,2,3,4,...}. Jika kita melakukan pengurangan dua bilangan (cacah atau asli) maka hasilnya tidak selalu bilangan cacah maupun bilangan asli. Misalnya hasil dari 3 – 2 = 1 tetapi hasil dari 2 – 3 = -1. Oleh karena itu, kita akan bahas himpunan bilangan yang lebih luas, yaitu himpunan bilangan bulat. Perhatikan ilustrasi berikut ! Seseorang berdiri di atas lantai berpetak. Ia memilih satu garis lurus yang menghubungkan petak-petak lantai tersebut. Ia berdiri di satu titik dan ia namakan titik 0. Gambar 1.1 Garis bilangan Garis pada petak di depannya ia beri angka 1, 2, 3, 4, .... Jika ia maju 4 langkah ke depan, ia berdiri di angka +4. Selanjutnya, jika ia mundur 2 langkah ke belakang, ia berdiri di angka +2. Lalu ia mundur lagi 3 langkah ke belakang. Berdiri di angka berapakah ia sekarang? Di angka berapa pulakah ia berdiri, jika ia mundur lagi 1 langkah ke belakang? Perhatikan bahwa posisi 4 langkah ke depan dari titik nol (0) dinyatakan dengan +4. Demikian pula posisi 2 langkah ke depan dinyatakan dengan +2. Oleh karena itu, posisi 4 langkah ke belakang dari titik nol (0) dinyatakan dengan –4. Adapun posisi 2 langkah ke belakang dari titik nol (0) dinyatakan dengan –2.
  • 4. Bilangan bulat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif. Himpunan bilangan bulat dapat dinotasikan dengan B = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, ...}. Pada garis bilangan, bilangan bulat positif terletak di kanan bilangan nol. Sedangkan bilangan bulat negatif terletak di kiri nol. Untuk lebih jelasnya, perhatikan garis bilangan berikut Gambar 1.2 Pembagian bilangan bulat pada garis bilangan Anggota bilang bulat negatif adalah -1, -1, -2, -4, -5,.... Anggota bilangan bulat positif atau bilanga asli 1, 2, 3, 4, 5,.... Anggota bilangan cacah adalah 0,1, 2, 3, 4, 5,... Contoh Soal : Tuliskanlah: a. Himpunan bilangan bulat di antara –8 dan 4! b. Himpunan bilangan genap di antara –6 dan 3! c. Himpunan bilangan ganjil di antara –5 dan 2! Penyelesaian : a. Himpunan bilangan bulat di antara –8 dan 4 adalah {–7, –6, –5, –4, –3, –2, – 1, 0, 1, 2, 3} b. Himpunan bilangan bulat genap di antara –6 dan 3 adalah –4, –2, 0, 2}.
  • 5. c. Himpunan bilangan bulat ganjil di antara –5 dan 2 adalah {–3, –1, 1}. B. Membandingkan Bilangan Bulat Gambar 1.3 Garis bilangan bulat Perhatikan garis bilangan di atas. Pada garis bilangan tersebut, makin ke kanan letak bilangan, makin besar nilainya. Sebaliknya, makin ke kiri letak bilangan, makin kecil nilainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk setiap p, q bilangan bulat berlaku a. jika p terletak di sebelah kanan q maka p > q; b. jika p terletak di sebelah kiri q maka p < q. Namun untuk membandingkan bilangan-bilangan bulat positif yang sangat besar, atau bilangan-bilangan bulat negatif yang sangat kecil, tentunya tidak efektif menggunakan garis bilangan. Untuk membandingkan bilangan bulat positif yang sangat besar atau bilangan bulat negatif yang sangat kecil, kalian bisa dengan mengamati angka-angka penyusunnya. Bilangan tersusun atas angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.  Bilangan 7 “baca tujuh” tersusun dari angka 7 saja  Bilangan 12 “baca dua belas” tersusun dari angka 1 dan 2  Bilangan 123 “baca seratus dua puluh tiga” tersusun dari angka 1, 2, dan 3  Bilangan 6123987 “baca enam juta seratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus delapan puluh tujuh” tersusun dari angka 1, 2, 3, 6, 7, 8, dan 9 Angka 6 pada posisi jutaan, bernilai 6 × 1.000.000 = 6.000.000 Angka 1 pada posisi ratusribuan, bernilai 1 × 100.000 = 100.000 Angka 2 pada posisi puluhribuan, bernilai 2 × 10.000 = 20.000
  • 6. Angka 3 pada posisi ribuan, bernilai 3 × 1.000 = 3.000 Angka 9 pada posisi ratusan, bernilai 9 × 100 = 900 Angka 8 pada posisi puluhan, bernilai 8 × 10 = 80 Angka 7 pada posisi satuan, bernilai 7 × 1 = 1. Contoh Soal : Tentukan manakah yang lebih besar (kuantitas) antara 47653 dengan 8699 Penyelesaian : Kedua bilangan tersebut memiliki banyak angka penyusun yang berbeda. Bilangan 47653 memiliki lima angka penyusun. Sedangkan 8699 hanya memiliki empat angka penyusun. Oleh karena itu, untuk membandingkan kedua bilangan tersebut kita dapat menentukan dengan mudah, yaitu 47654 lebih besar dari 8699 karena angka penyusunnya lebih banyak. Angka 4 pada bilangan 47653 menempati nilai puluh ribuan, sehingga nilainya adalah 40.000 (dibaca: empat puluh ribu). Nilai angka terbesar pada bilangan 8699 adalah ribuan yang ditempati oleh angka “8“, sehingga nilainya adalah 8.000 (dibaca: depalan ribu). Tanpa melihat nilai angka lain pada kedua bilangan tersebut kita bisa menentukan bahwa 47654 lebih besar dari 8699.
  • 7. LATIHAN 1.1 Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi di atas, coba kerjakan latihan di bawah ini! 1. Dengan menggunakan garis bilangan Tentukan : a. lima bilangan bulat yang terletak di sebelah kiri 3 b. enam bilangan bulat yang terletak di sebelah kanan –2 2. Diketahui bilangan bulat positif K dan bilangan bulat negatif L. Bilangan K tersusun dari 4 angka, sedangkan bilangan L tersusun dari 5 angka. Manakah bilangan yang lebih besar? Jelaskan 3. Diketahui bilangan X, Y, dan Bilangan Z. Bilangan X = 123abc Bilangan Y = 45bcde Bilangan Z = 9abcde Jika setiap huruf pada bilangan tersebut mewakili suatu angka, urutkan bilangan tersebut dari yang terbesar? Jelaskan. 4. Pak Adri dan Pak Beni adalah peternak ayam didesanya. Saat musim panen Pak Adri berhasil memanen 231.475 ekor ayam sedangkan Pak Beni berhasil memanen 231.574 ekor ayam. Siapakah yang memanen ayam paling banyak? 5. Amir dan Budi menyembunyikan dua bilangan berbeda. Ani mengatakan bahwa bilanganya terdiri dari 6 angka dengan susunan abcdef. Sedangkan budi mengatakan bahwa bilangannya terdiri dari 7 angka dengan susunan abcdefg. Tentukan :
  • 8. a. Jika kedua bilangan yang dimiliki oleh Ani dan Budi adalah bilangan bulat positif, maka siapakah yang memiliki bilangan lebih besar? Jelaskan. b. Jika kedua bilangan yang dimiliki Ani dan Budi adalah bilangan negatif, maka siapakah yang memiliki bilangan lebih besar? Jelaskan. Petunjuk Jawaban Latihan 1. Kalian Cermati kembali konsep bilangan bulat pada garis bilangan 2. Dalam menjawab soal ini anda harus memahami terlebih dahulu cara membandingkan bilangan bulat pada garis bilangan 3. Untuk menjawab soal ini, kalian harus pahami terlebih dahulu cara membandingkan bilangan bulat dengan mengamati angka-angka penyusunnya 4. Kalian pahami kembali cara membandingkan bilangan bulat dengan memperhatikan angka-angka penyusunnya 5. Kalian pahami terlebih dahulu soal tersebut dan pahami kembali cara membandingkan bilangan bulat sehingga kalian akan bisa menjawab soal tersebut.
  • 9. 2. BILANGAN PECAHAN A. Pengertian Bilangan Pecahan Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah kamu melihat benda- benda yang telah terbagi menjadi beberapa bagian yang sama? Misal: 1. roti terbagi menjadi tiga bagian yang sama 2. kertas dipotong menjadi dua bagian yang sama 3. jeruk terbagi menjadi beberapa bagian yang sama 4. skala centimeter pada mistar terbagi menjadi sepuluh skala milimeter Semua bagian yang sama itu berkaitan dengan pecahan. Perhatikan gambar dibawah ini Gambar 1.4 Potongan jeruk Sebuah jeruk mula-mula dibagi menjadi dua bagian yang sama. Satu bagian jeruk dari dua bagian yang sama itu disebut “seperdua” atau “setengah” dan ditulis 𝟏 𝟐 Kedua bagian tersebut masing-masing dibagi dua lagi sehingga menjadi dua bagian yang sama. Dengan demikian dari sebuah jeruk diperoleh empat bagian jeruk yang sama. Satu bagian jeruk dari empat bagian yang sama itu disebut “seperempat” dan ditulis 𝟏 𝟒 Bilangan 𝟏 𝟐 dan 𝟏 𝟒 ini disebut bilangan pecahan. Pada pecahan 𝟏 𝟐 𝑑𝑎𝑛 𝟏 𝟒 , bilangan 1 disebut pembilang dan bilangan 2 dan 4 disebut penyebut.
  • 10. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pecahan merupakan bagian dari keseluruhan suatu bilangan dan dirumuskan dengan Tabel 1.1 Ilustrasi pecahan Jika a dan b bilangan bulat dengan b ≠ 0 maka 𝑎 𝑏 merupakan bilangan pecahan dengan a disebut pembilang dan b disebut penyebut.
  • 11. Contoh soal : Dari gambar diatas, Bagaimana menyatakan : (a) banyak kue yang tersisa, (b) banyak air dalam gelas, (c) panjang potongan kain. Penyelesaian: a. Pada gambar (a) kue dibagi menjadi 4 bagian yang sama. Bagian yang tersisa adlah 3 bagian. Sehingga banyak kue adalah 3 dari 4 bagian kue atau 3 4 bagian kue. b. Pada gambar (b) tinggi gelas dibagi menjadi 5 bagian sama. Tinggi air yang tersisa di dalam gelas adalh 3 dari 5 bagian. Sehingga banyak air adalah 3 5 gelas air. c. Pada gambar (c) panjang kain dibagi menjadi 3 bagian sama. Panjang kain yang tersisa adalah 2 dari 3 bagian. Sehingga panjang kain yang tersisa adalah 2 3 potongan kain. B. Jenis bilangan pecahan Ada beberapa jenis bilangan pecahan, yaitu : 1. Pecahan biasa Pecahan biasa adalah pecahan dengan pembilang dan penyebut merupakan bilangan bulat.
  • 12. Contoh : 2 3 , 4 5 , 6 7 , 10 3 , 15 8 𝑑𝑎𝑛 17 9 2. Pecahan Murni Pecahan murni adalah pecahan dengan pembilang dan penyebut bilangan bulat, dan berlaku pembilang kurang dari penyebut. Pecahan murni dapat dikatakan pecahan biasa, tetapi pecahan biasa belum tentu dapat dikatakan sebagai pecahan murni. Contoh : 1 2 , 1 3 , 2 3 , 𝑑𝑎𝑛 3 4 3. Pecahan campuran Pecahan campuran adalah gabungan dari bilangan bulat dan pecahan. Contoh : 2 1 2 = 2 + 1 2 , 4 2 3 = 4 + 2 3 4. Pecahan Desimal Pecahan desimal adalah pecahan dengan penyebut 10, 100, 1.000 dan ditulis dengan tanda koma. Contoh : 5 10 = 0,5 , 25 100 = 0,25 dan 15 1000 = 0,015 5. Persen Persen adalah pecahan dengan penyebut 100 dan dilambangkan dengan % Contoh : 2% 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 2 100 = 1 50 10% 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 10 100 = 1 10
  • 13. 6. Pecahan Senilai Coba kalian perhatikan daerah yang diarsir pada Gambar 1.5 di samping. Pada gambar tersebut sebuah persegi dibagi menjadi beberapa bagian. Pada Gambar 1.8 (a) sebuah persegi dibagi menjadi dua bagian yang sama, daerah yang diarsir adalah 1 2 dari seluruh bagian persegi. Pada Gambar 1.5 (b) sebuah persegi dibagi menjadi empat bagian yang sama, daerah yang diarsir adalah 2 4 dari seluruh bagian persegi. Gambar 1.5 (c) sebuah persegi dibagi menjadi delapan bagian yang sama, daerah yang diarsir adalah 4 8 dari seluruh bagian persegi. Apakah 1 2 , 2 4 dan 4 8 merupakan bilangan-bilangan yang senilai? Untuk menjawab pertanyaan tersebut coba kalian perhatikan luas daerah yang diarsir pada masing- masing persegi. Apakah luasnya sama? Ternyata luas daerah yang diarsir untuk masing-masing persegi sama besar sehingga dapat kita simpulkan bahwa 1 2 = 2 4 = 4 8 Jika diberikan sebuah pecahan, bagaimana kita menuliskan pecahan-pecahan lain yang senilai? Perhatikan contoh berikut ini. 1 2 = 1 × 2 2 × 2 = 2 4 1 2 = 1 ×4 2 ×4 = 4 8 Dari penjelasan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sebuah pecahan dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan lain yang senilai. Untuk sembarang pecahan 𝑎 𝑏 dengan b ≠ 0 berlaku :
  • 14. C. Membandingkan Bilangan Pecahan Perhatikan Gambar 1.6 di samping. Luas daerah arsiran pada Gambar 1.6 (a) menunjukkan 1 3 dari luas keseluruhan. Adapun luas daerah arsiran pada Gambar 1.6 (b) menunjukkan 2 3 dari luas keseluruhan. Tampak bahwa luas arsiran pada Gambar 1.6 (b) lebih besar dari luas arsiran pada Gambar 1.6 (a) atau dapat ditulis 2 3 > 1 3 atau 1 3 < 2 3 Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa untuk membandingkan bilangan pecahan, bandingkan pembilangnya, jika penyebut kedua pecahan sama. Adapun jika penyebut kedua pecahan berbeda, untuk membandingkan pecahan tersebut, samakan terlebih dahulu penyebut kedua pecahan (dengan menentukan KPK dari penyebut kedua pecahan), kemudian bandingkan pembilangnya. Contoh soal : Berilah tanda > atau < pada pecahan berikut ini. a. 1 3 … 2 5 b. 3 4 … 2 3 Penyelesaian : a. KPK dari 3 dan 5 adalah 15 b. KPK dari 4 dan 3 adalah 12 1 3 = 5 15 . 3 4 = 9 12 2 5 = 6 15 2 3 = 8 12 Jadi, 5 15 < 6 15 𝑎𝑡𝑎𝑢 1 3 < 2 5 Jadi, 9 12 > 8 12 𝑎𝑡𝑎𝑢 . 3 4 > 2 3
  • 15. LATIHAN 1.2 Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi di atas, coba kerjakan latihan di bawah ini! 1. Tuliskan bentuk pecahan yang ditunjukkan oleh daerah yang diarsir pada gambar berikut. 2. Dengan menggunakan tanda “=” sama dengan “>” lebih dari atau “<” kurang dari Bandingkan pecahan-pecahan berikut a. 3 100 … 5 100 b. 1 10 … 1 100 c. 99 100 … 100 101 d. 2 5 … 1 4 3. Urutkan bilangan pecahan berikut dari yang terbesar a. 1 2 , 1 5 6 , 0,125, 75% b. 3 1 8 , 3,25, 75%, 2 3 5 c. 3 8 , 0,625, 5 16 , 12,5% d. 3 4 , 65%, 1 1 3 , 0,57
  • 16. 4. Pak RT memiliki 2 kolam ikan, ia memanen kolam-kolam tersebut. Kolam pertama mendapatkan hasil sebanyak 7 8 ton dan kolam kedua 0,75 ton. Kolam manakah yang memanen ikan paling banyak? Jelaskan 5. Hadi Wahyu dan Anto berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Waktu yang dibutuhkan Hadi untuk berjalan kaki dari rumah ke sekolah adalah 1 6 jam Wahyu membutuhkan waktu 1 4 jam dan Anto membutuhkan waktu 2 3 jam. Tuliskan urutan siswa dari yang lama sampai di sekolah ? Petunjuk Jawaban Latihan 1. Kalian pahami kembali mengenai pengertian pecahan 2. Kalian pahami terlebih dahulu cara membandingkan bilangan pecahan 3. Pahami kembali cara mengubah dan membandingkan bentuk pecahan, selanjutnya urutkan pecahan tersebut sesuai dengan soal 4. kalian cermati soal penyelesaian masalah tersebut, selanjutnya pahami kembali bagaiman cara membandingkan bilangan pecahan 5. Untuk menjawab soal ini, cermati kembali soal penyelesaian masalah tersebut, kemudian pahami kembali konsep pecahan dan cara membandingkan pecahan.
  • 17. RANGKUMAN 1. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif. Yang dinotasikan B = {...,-5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5,....} 2. Untuk setiap p, q bilangan bulat berlaku : a. jika p terletak di sebelah kanan q maka p > q; b. jika p terletak di sebelah kiri q maka p < q. 3. Untuk membandingkan bilangan bulat positif yang sangat besar atau bilangan bulat negatif yang sangat kecil, kalian bisa dengan mengamati angka-angka penyusunnya. 4. Jika a dan b bilangan bulat dengan b ≠ 0 maka 𝑎 𝑏 merupakan bilangan pecahan dengan a disebut pembilang dan b disebut penyebut. 5. Jenis bilangan pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan murni, pecahan campuran, pecahan desimal, persen dan pecahan senilai. 6. Untuk membandingkan bilangan pecahan, bandingkan pembilangnya, jika penyebut kedua pecahan sama. Adapun jika penyebut kedua pecahan berbeda, untuk membandingkan pecahan tersebut, samakan terlebih dahulu penyebut kedua pecahan (dengan menentukan KPK dari penyebut kedua pecahan), kemudian bandingkan pembilangnya.
  • 18. TES FORMATIF 1 Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut 1. Perhatikan garis bilangan di bawah ini Manakah himpunan bilangan bulat yang terletak di antara -3 dan 2 .... a. {-2, -1, 0, 1} c. {-4, -3, -2, -1, 0} b. {-2, -1, 0, 1, 2} d. {-3, -2, -1, 0, 1, 2} 2. Perhatikan garis bilangan dibawah ini Manakah himpunan bilangan bulat genap yang terletak di antara -6 dan 4 ... a. {-6, -4, -2, 0, 2, 4} c. {-4, -2, 0, 2, 4} b. {-6, -4, -2, 0, 2 } d. {-4, -2, 0, 2} 3. Pada gambar berikut yang menyatakan arsiran 2 3 adalah ... a. c. b. d.
  • 19. 4. Perhatikan gambar dibawah ini Manakah pecahan yang sesuai dengan daerah yang diarsir diatas ... a. 2 8 c. 1 8 b. 1 4 d. 3 4 5. Berapa bagian dari 1 jam yang sama dengan 40 menit dan 90 menit ... a. 1 2 jam dan 3 2 jam c. 2 3 jam dan 1 4 jam b. 2 3 jam dan 3 4 jam d. 2 3 jam dan 3 2 jam 6. Bilangan bulat dibawah ini yang memiliki nilai paling kecil adalah .... a. 566.379 c. 566.479 b. 566.389 d. 566.378 7. Bilangan bulat dibawah ini yang memiliki nilai paling besar adalah ... a. -43651 c. -4325 b. -43632 d. -43763 8. Pernyataan yang benar dari membandingkan dua bilangan pecahan di bawah ini adalah ... a. 4 7 > 5 8 c. 7 12 > 3 8 b. 5 6 < 7 9 d. 4 9 > 3 5 9. Pernyataan yang tidak sesuai dari membandingkan dua bilangan pecahan di bawah ini adalah .... a. 0,4 < 4 7 c. 5 8 < 12,5% b. 3 2 10 > 10 70 d. 12 40 < 8 15
  • 20. 10. 4 5 , 2 1 5 , 0,7, 15% Dari bilangan pecahan diatas, urutkanlah bilangan tersebut dari yang terkecil... a. 15%, 2 1 5 , 0,7, 4 5 c. 15%, 4 5 , 2 1 5 , 0,7 b. 15%, 0,7, 2 1 5 , 4 5 d. 15%, 0,7, 4 5 , 2 1 5 11. Andi, Anto dan Irwan mempunyai kelereng, Andi mempunyai 62341 kelereng, Anto mempunyai 62043 kelereng dan Irwan mempunyai 62314 kelereng. Dari masalah tersebut manakah pernyataan di bawah ini yang benar ... a. Kelereng Anto lebih banyak dari kelereng Irwan b. Kelereng Andi lebih sedikit dari kelereng Irwan c. Kelereng Irwan lebih sedikit dari kelereng Anto d. Kelereng Anto lebih sedikit dari kelereng Andi 12. Ani, Dita dan Riski masing-masing menyembunyikan sebuah bilangan bulat. Ani mengatakan bahwa bilangannya terdiri dari 7 angka yaitu 2abcde5, Dita mengatakan bahwa bilangannya terdiri dari 8 angka yaitu 2abcdef5, sedangkan Riski mengatakan bahwa bilangannya terdiri dari 7 angka yaitu 2abcde3. Jika setiap huruf pada bilangan tersebut mewakili suatu angka, urutkan bilangan tersebut dari yang terkecil ... a. 2abcde3, 2abcde5, 2abcdef5 c. 2abcde5, 2abcdef5, 2abcde3 b. 2abcde3, 2abcdef5, 2abcde5 d. 2abcde5, 2abcde3, 2abcdef5 13. Pak Sandi memiliki 4 kebun yang masing-masing ia tanami singkong, jagung, Mangga dan sayuran. Kebun singkong memiliki luas 11 8 hektar, Kebun jagung 1 1 4 hektar, kebun mangga 0,25 dan kebun sayuran 12 7 hektar Dari 4 kebun tersebut yang mana kebun yang ukurannya paling kecil ... a. Kebun singkong c. Kebun jagung b. Kebun Mangga d. Kebun Sayuran
  • 21. 14. Dalam suatu acara ulang tahun, undangan yang datang dibagi menjadi 4 kelompok untuk menikmati kue yang sama (bentuk dan ukuran) yang sudah dihidangkan pada masing-masing meja di kelompok tersebut. Kue tersebut dibagi sama rata kepada anak yang menghadap ke meja. Setiap undangan yang datang boleh memilih duduk di bangku meja manapun. Adit adalah peserta undangan yang datang terakhir, melihat bangku meja A sudah ada 6 anak, meja B ada 7 anak, meja C ada 8 anak dan meja D ada 9 anak. Jika Adit ingin mendapatkan bagian kue yang paling banyak diantara keempat pilihan, maka adit memilih meja .... a. Meja A c. Meja C b. Meja B d. Meja D 15. Tasya, Putri dan Arla memiliki pita yang masing-masing panjangnya 10 3 meter , 3 5 6 meter dan 17 4 meter. Tuliskan urutan nama anak yang memiliki pita paling panjang... a. Tasya, Putri dan Arla c. Arla, Putri dan Tasya b. Putri, Arla dan Tasya d. Arla, Tasya dan Putri
  • 22. UMPAN BALIK Apabila Anda telah mengerjakan tes formatif, cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir unit ini, Kemudian hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi ini. Rumus : Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% − 100% = baik sekali 80% − 89% = baik 70% − 79% = cukup < 70% = kurang Bila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Bagus Anda dapat melanjutkan dengan mempelajari materi pada bab berikutnya. Tetapi, bila tingkat penguasaan Anda kurang dari 80%, Anda harus membaca kembali uraian materi Bab 1, terutama pada bagian yang belum Anda kuasai.
  • 23. Kunci Jawaban Tes Formatif 1 1. A 2. D 3. D 4. B 5. D 6. D 7. C 8. C 9. C 10. D 11. D 12. A 13. B 14. A 15. C
  • 24. DAFTAR PUSTAKA Dris, J dan Tasari. 2011. Matematika Jilid I Untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Manik, D. R. 2009. Penunjang Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Nuharini, Dewi, dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Wagiyo, A, F. Surati dan Irene Supradiarini. 2008. Pegangan Belajar Matematika I Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarata: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.