SlideShare a Scribd company logo
KESEBANGUNAN
Untuk SMP Kelas IX
Ika Deavy Martyaningrum (4101414013)
Desinta Yosopranata (4101414008)
 Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan
aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai
wujud implementasi mempelajari sifat-sifat segitiga
sebangun dan kongruen (KI 2)
 Memahami konsep kesebangunan dan kekongruenan
geometri melalui pengamatan (KI 3)
 Menyelesaikan permasalahan nyata hasil pengamatan
yang terkait penerapan kesebangunan dan
kekongruenan (KI 4)
 Mengetahui 2 bidang datar
kongruen
 Mengetahui 2 bidang datar
sebangun
 Mengetahui Segitiga kongruen
 Mengetahui Segitiga sebangun
 Aplikasi kesebangunan
 Bangun datar (kelas VII)
 Perbandingan
 Mengidentifikasi besaran-besaran bangun datar
yang berkaitan dengan bentuk dan ukuran bangun.
 Mengidentifikasi dua bangun datar sebangun atau
kongruen.
 Mengetahui syarat 2 bidang datar kongruen
 Mengetahui syarat 2 bidang datar sebangun
 Mengetahui sifat 2 bidang datar kongruen
 Mengetahui sifat 2 bidang datar sebangun
 Mengidentifikasi segitiga kongruen atau sebangun
 Mengetahui syarat segitiga kongruen
 Mengetahui syarat segitiga sebangun
 Mengetahui sifat segitiga kongruen
 Mengetahui sifat segitiga sebangun
 Memecahkan masalah sederhana yang berkaitan
dengan kesebangunan
:
PETA KONSEP
Kesebangunan
Bangun Datar
2 bidang datar kongruen 2 bidang datar sebangun
segitiga kongruen segitiga sebangun
Syarat Sifat
Aplikasi
Persegi panjang ABCD dengan AB = 30 cm dan AD = 12 cm dibagi menjadi 4 persegi, yaitu
persegi AEMH, EBFM, HMND, dan MFCN.
Dengan melihat pada gambar di atas, maka kita mungkin bertanya, sebagai contoh, apakah
persegi panjang AEMH bentuknya sama dengan persegi panjang ABCD?
Untuk menjawab pertanyaan ini, perhatikan persegi panjang AEMH dan ABCD.
Dan kita dapatkan,
i. = = ; = =
= = ; = =
ii. m = m ; m = m ; m = m ; m = m
Jadi, dapat dikatakan bahwa persegi panjang AEMH sebangun dengan persegi panjang ABCD,
dan bentuk kedua persegi panjang tersebut adalah sama.
Kita dapat menuliskan, persegi panjang AEMH ~ persegi panjang ABCD, yang dibaca β€œpersegi
panjang AEMH sebangun dengan persegi panjang ABCD”
Bangun-Bangun Goemetri yang SebangunA.
Dua bangun geometri dikatakan sebangun jika dan hanya jika bentuknya sama.
A BE
D C
FH
M
N
6 cm
6 cm
6 cm
6 cm
15 cm 15 cm
15 cm 15 cm
12 cm
30 cm
Perhatikan gambar berikut.
Dua bangun geometri dengan sisi-sisi lurus dikatakan sebangun jika:
a. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah sama
b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
Lambang ~ biasa digunakan untuk menunjukkan kesebangunan.
Contoh :
AD = 2 cm, dan CD = 3 cm ; EH = 2 cm, dan GH = 4 cm.
Apakah persegi panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang EFGH?
Jawab :
Hanya ada dua jenis sisi pada sebuah persegi panjang, yang satu disebut panjang dan yang
satu lagi disebut lebar. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah perbandingan dari panjang
terhadapa panjang dan lebar terhadap lebar. Di mana panjang adalah sisi yang lebih panjang dan
lebar adalah sisi yang lebih pendek.
Perbandingan dalam panjang = =
Perbandingan dalam lebar = = = 1
Karena perbandingan dalam panjang tidak sama dengan perbandingan dalam lebar, maka
persegi panjang ABCD tidak sebangun dengan persegi panjang EFGH.
Dapat ditulis sebagai :
Persegi panjang ABCD persegi panjang EFGH
A B
D C
E F
H G
Untuk keindahan estetika, gambar yang memiliki bentuk yang sama sering digunakan dalam desain
arsitektur. Jika kita berjalan-jalan disekitar lingkangan, kita dapat menemukan bangunan dengan
desain dinding dan lantai yang memiliki gambar yang bentuk dan ukurannya identik/ sama.
Disamping tujuan keindahan gambar, bentuk yang sama juga dapat digunakan untuk memecahkan
masalah dalam situasi nyata. Misalnya untuk menentukan ketinggian pohon yang tinggi tanpa
memanjatnya atau untuk memperkirakan jarak untuk melintasi danau.
Motif batikMotif wallpaper dinding Motif ubin
Bangun datar dikatakan kongruen jika dan hanya jika bangun-bangun datar tersebut mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama. Lambang biasa digunakan untuk menunjukkan kekongruenan.
Bangun-Bangun Goemetri yang Sama dan Sebangun (Kongruen)B.
Dua bangun geometri dengan sisi-sisi lurus adalah kongruen jika
a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
Ikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Buatlah jajargenjang ABCD dan EFGH seperti pada gambar di bawah ini.
2. Guntinglah kedua gambar tersebut dengan mengikuti sisi-sisinya.
3. Tempelkan jajargenjang ABCD di atas jajargenjang EFGH sedemikian hingga menutup
dengan sempurna jajargenjang EFGH.
4. Sekarang perhatikan masing-masing sisi dan sudut yang saling berhimpitan.
5. Diskusikan dengan dengan teman, apakah pada kedua bangun di atas terdapat pasangan sisi-
sisi yang sama panjang dan sudut-sudut yang sama besar? Apakah kedua segitiga itu
kongruen? Jelaskan alasanmu.
A
B
D
C
E
F
H
G
1. Sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) sama besar.
2. Sisi-sisi yang bersesuaian (seletak) sama panjang.
Contoh :
m = 30 dan m = 150
ABCD dan EFGH adalah jajar genjang - jajar genjang. Apakah ABCD kongruen dengan EFGH?
Jawab :
AB = EF = 6 cm; CD = GH = 6 cm
BC = FG = 4 cm; DA = HE = 4 cm
m = m = 150 ; m = m = 150
m = m = 30 ; m = m = 30
Jadi, ABCD EFGH
Seni Mozaik dan Kekongruenan
Seni mozaik adalah pola yang dibentuk oleh pengulangan bentuk utama, dengan tidak saling
tumpang tindih dan tidak ada celah diantara bentuk yang diulang.
Polygon beraturan yang dapat menjadi seni mozaik adalah persegi, segitiga sama sisi dan segienam
beraturan.
Seni mozaik juga dapat dibentuk dari polygon tak beraturan atau kombinasi dari dua atau lebih
polygon beraturan.
G
H
F EA
B C
D
6 cm
4 cm
6 cm
4 cm E
Banyak bentuk lain yang dikombinasikan ada dimodifikasi dari polygon yang dapat menjadi seni
mozaik.
Bentuk mozaik juga dapat ditemukan di alam. Misalnya, sarang lebah yang terdiri dari banyak sel
berbentuk segienam atau heksagonal.
Pola berulang dari bentuk kongruen biasanya juga digunakan dalam desain dan arsitektur.
Contohnya seni mozaik juga digunakan dalam gambar islami yang dapat dinikmati pada elemen
arsitektur.
Maurits Cornelis Escher (1898-1972) seniman Belanda terkenal dengan seni gambar mozaik.
Contoh :
1.
Jika persegi panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang EFGH, maka tentukan panjang sisi
EH!
Jawab :
Perbandingan dalam lebar = perbandingan dalam panjang
 =
 EH = 6 x = 9 cm
2. Pada segitiga ABC, AC = 8 cm dan m = 80 . Pada segitiga DEF, m = 40 . Jika
segitiga ABC kongruen dengan segitiga DEF, maka tentukan :
a. m
b. DF
Jawab :
a. m = m = 80
m = 180 - m - m = 180 - 40 - 80 = 60
b. DF = AC = 8 cm
Menentukan Sisi yang Belum Diketahui dari Bangun-
Bangun Geometri yang Sebangun atau Kongruen
C.
A B
C D
E F
G H
A
B
C
E
D F
Dalil kekongruenan segitiga:
1. Dalil S S S (sisi sisi sisi)
Dua segitiga kongruen jika semua sisi dari segitiga yang pertama kongruen dengan semua
sisi pada segitiga yang kedua.
2. Dalil S Sd S (sisi sudut sisi)
Jika dua sisi dan sudut diantara kedua sisi tadi pada suatu segitiga kongruen dengan dua sisi
dan dan sudut diantara kedua sisi pada segitiga lainnya, maka kedua segitiga tersebut kongruen.
3. Dalil Sd S Sd (Sudut Sisi Sudut)
Jika dua sudut dan sisi diantara kedua sudut tadi pada suatu segitiga kongruen dengan dua
sudut dan sisi diantara kedua sudut pada segitiga lainnya, maka kedua segitiga tersebut
kongruen.
A B
C
Q
Segitiga-segitiga kongruenD.
𝐴𝐡 𝑃𝑄 atau 𝐴𝐡 = 𝑃𝑄
𝐡𝐢 𝑄𝑅 atau 𝐡𝐢 = 𝑄𝑅
𝐢𝐴 𝑅𝑃 atau 𝐢𝐴 = 𝑅𝑃
Maka menurut dalil S S S, segitiga ABC
kongruen dengan segitiga PQR dapat ditulis:
βˆ†π΄π΅πΆ βˆ†π‘ƒπ‘„π‘… (S S S)
Maka ∠𝐴𝐡𝐢 βˆ π‘ƒπ‘„π‘…, ∠𝐡𝐢𝐴 βˆ π‘„π‘…π‘ƒ,
∠𝐢𝐴𝐡 βˆ π‘…π‘ƒπ‘„
𝐴𝐡 𝑄𝑅 atau 𝐴𝐡 = 𝑄𝑅
∠𝐴 βˆ π‘ƒ atau π‘šβˆ π΄ = π‘šβˆ π‘ƒ
𝐢𝐴 𝑃𝑄 atau 𝐢𝐴 = 𝑃𝑄
Maka menurut dalil S Sd S, segitiga ABC kongruen
dengan segitiga PQR dapat ditulis: βˆ†π΄π΅πΆ βˆ†π‘ƒπ‘„π‘…
(SSdS)
Maka: 𝐡𝐢 𝑅𝑃, ∠𝐴𝐡𝐢 βˆ π‘ƒπ‘„π‘…, ∠𝐡𝐢𝐴 βˆ π‘„π‘…π‘ƒ
Contoh :
∠𝐴 βˆ π‘ƒ atau π‘šβˆ π΄ = π‘šβˆ π‘ƒ
𝐴𝐡 𝑃𝑄 atau 𝐴𝐡 = 𝑃𝑄
∠𝐡 βˆ π‘„ atau π‘šβˆ π΅ = π‘šβˆ π‘„
Maka menurut dalil Sd S Sd, segitiga
ABC kongruen dengan segitiga PQR
dapat ditulis: βˆ†π΄π΅πΆ βˆ†π‘ƒπ‘„π‘… (Sd S Sd)
Maka: ∠𝐡𝐢𝐴 βˆ π‘„π‘…π‘ƒ, 𝐡𝐢 𝑄𝑅,
𝐢𝐴 𝑅𝑃
Syarat kekongruenan pada segitiga
H
A B
C
D
E F
G
ABCD.EFGH adalah sebuah
kubus. Buktikan bahwa βˆ†π΅π»π·
βˆ†π΄πΊπΆ!
Jawab:
Misalkan AB=a, maka:
BH = AG = a 3
HD = GC = a
BD = AC = a 2
Jadi, βˆ†π΅π»π· βˆ†π΄πΊπΆ (SSS)
G
J
K
Mengapa Sudut Sudut Sudut bukan
merupakan dalil kekongruenan dua segitiga?
Gambarlah dua segitiga dengan (model) ruas garis dan / atau sudut yang diketahui. Gunakan jangka
untuk β€œmemindahkan” ruas garis dan sudut yang diketahui. (Guru memberi contoh terlebih dahulu)
1.
2.
Dari komponen yang diketahui pada soal nomor (1), (2), (3) dan (4), manakah yang dapat digambar
menjadi dua segitiga yang bentuk, panjang sisi dan besar sudutnya sama pada masing-masing soal?
Berikan tanggapan / argumen dari gambar yang kamu miliki!
Untuk mengetahi jawabannya, lakukan kegiatan
berikut!
A B
C
B
A
C
5 cm
2 cm
4 cm
D E5 cm
D F
4 cm
D 30Β°
3.
Titik sudut ketiga adalah titik I
4.
80Β°
G H
3 cm
30Β°
H
80Β°
L
60Β°
40Β°
J
G
Dalil kesebangunan segitiga:
1. Dua segitiga adalah sebangun jika terdapat kesesuaian antara dua sudut pada kedua segitiga
tersebut.
Contoh :
2. Dua segitiga adalah sebangun jika terdapat kesesuaian antara perbandingan panjang dua sisi dan
sudut yang terletak diantara kedua sisi tersebut pada kedua segitiga.
3. Dua segitiga adalah sebangun jika terdapat kesesuaian antara perbandingan panjang semua sisi
pada kedua segitiga.
Segitiga-segitiga sebangunE.
A B
C
K L
M
π‘šβˆ π΄ = π‘šβˆ πΎ
π‘šβˆ π΅ = π‘šβˆ πΏ
Maka π‘šβˆ πΆ = π‘šβˆ π‘€
Bukti :
π‘šβˆ π΄ + π‘šβˆ π΅ + π‘šβˆ πΆ = 180 (jumlah sudut dalam segitiga)
 π‘šβˆ πΆ = 180 βˆ’ π‘šβˆ π΄ βˆ’ π‘šβˆ π΅
π‘šβˆ πΎ + π‘šβˆ πΏ + π‘šβˆ π‘€ = 180 (jumlah sudut dalam segitiga)
 π‘šβˆ π‘€ = 180 βˆ’ π‘šβˆ πΎ βˆ’ π‘šβˆ πΏ
 π‘šβˆ π‘€ = 180 βˆ’ π‘šβˆ π΄ βˆ’ π‘šβˆ π΅ ( π‘šβˆ πΎ = π‘šβˆ π΄ dan π‘šβˆ πΏ = π‘šβˆ π‘€)
 π‘šβˆ π‘€ = π‘šβˆ πΆ
 π‘šβˆ πΆ = π‘šβˆ π‘€
A B
C
K L
M
𝐴𝐡
𝐴𝐢
=
𝐾𝐿
𝐾𝑀
dan π‘šβˆ π΄ = ∠𝐾
𝐴𝐡
𝐡𝐢
=
𝐾𝐿
𝐿𝑀
dan π‘šβˆ π΅ = π‘šβˆ πΏ
𝐡𝐢
𝐴𝐢
=
𝐿𝑀
𝐾𝑀
dan π‘šβˆ πΆ = π‘šβˆ π‘€
A B
C
K L
M
𝐴𝐡
𝐾𝐿
=
𝐴𝐢
𝐾𝑀
=
𝐡𝐢
𝑀𝐿
Contoh :
1.
Syarat kesebangunan pada segitiga
𝛼
𝐴
B
C
D
Buktikan βˆ†π΄π·π΅~βˆ†π΄π΅πΆ!
Jawab :
π‘šβˆ π΄π·π΅ = π‘šβˆ π΄π΅πΆ = 90
π‘šβˆ π΅π΄π· = π‘šβˆ πΆπ΄π΅ = 𝛼
Jadi, βˆ†π΄π·π΅~βˆ†π΄π΅πΆ (Sd Sd Sd)
Rumus-rumus yang diperoleh dari kesebangunan segitigaD.
𝐴
𝐡𝐢
𝐷𝐸
𝑐𝑏
𝑒𝑑
𝑓
π‘Ž
atau
atau
i) Jika garis yang memuat 𝐢𝐡 sejajar dengan 𝐢𝐡
ii) AC = b, AB = c, CE = d, BD = e, ED = a, CB = f
maka
(i)
(ii)
𝑏
𝑏 + 𝑑
=
𝑐
𝑐 + 𝑒
=
𝑓
π‘Ž
𝑏
𝑑
=
𝑐
𝑒
𝐴𝐢
𝐴𝐸
=
𝐴𝐡
𝐴𝐷
=
𝐢𝐡
𝐸𝐷
𝑏𝑒 = 𝑑𝑐
2.
3.
𝐴
𝐡
𝐢
𝐷𝐸
𝑐𝑏
𝑒𝑑
πœ€
𝑓
𝛿
𝛾
Jika:
i) 𝛾 + 𝛿 = 180 atau πœ€ + 𝛽 = 180
ii) AC=b, AB=c, CE=d, BD=e, ED=a, CB=f, maka:
𝐴𝐡
𝐴𝐸
=
𝐴𝐢
𝐴𝐷
=
𝐡𝐢
𝐸𝐷
𝑐
𝑏 + 𝑑
=
𝑏
𝑐 + 𝑒
=
𝑓
π‘Ž
atau
𝐢
A
B
D
Jika:
iv) 𝐢𝐷 =
𝐢𝐴.𝐢𝐡
𝐴𝐡
v) 𝐢𝐷 = 𝐷𝐴. 𝐷𝐡
vi) 𝐢𝐴 = 𝐴𝐷. 𝐴𝐡
Jika ∠𝐴𝐢𝐡 adalah sudut siku-siku dan garis yang
memuat 𝐢𝐷 tegak lutus dengan garis yang memuat
𝐴𝐡, maka:
i) 𝐢𝐡 = 𝐡𝐷. 𝐡𝐴
ii) 𝐴𝐢 =
𝐡𝐢.𝐢𝐷
𝐷𝐡
iii) 𝐡𝐢 =
𝐢𝐴.𝐢𝐷
𝐴𝐷
𝛽
1.
2.
3.
~ Selamat Mengerjakan ~
LEMBAR EVALUASI PESERTA DIDIK
KESEBANGUNAN
𝐡
C
A
D
Pada gambar di samping, segitiga ABC siku-
siku di titik B.
Garis yang memuat 𝐡𝐷 βŠ₯ garis yang memuat
𝐴𝐢. Jika panjang AB = 40 cm, AC = 50 cm, dan
panjang BD adalah…
a. 18 cm
b. 24 cm
c. 30 cm
d. 32 cm
Perhatikan gambar limas di samping!
Bila garis yang memuat 𝑇𝑂 βŠ₯ bidang 𝐴𝐡𝐢𝐷,
maka dua segitiga yang kongruen adalah…
a. βˆ†TOG dan βˆ†π‘‡π‘‚D
b. βˆ†TOG dan βˆ†TOG
c. βˆ†TOH dan βˆ†TOG
d. βˆ†ADT dan βˆ†CDF
PQST adalah sebuah trapezium dan garis yang
memuat π‘ˆπ‘… sejajar dengan garis yang memuat
𝑇𝑆. Jika PQ=8 cm, PU=5 cm, UT=7 cm dan
TS=20cm. Carilah panjang π‘ˆπ‘… !
𝑄
π‘…π‘ˆ
𝑆𝑇
𝑃
5 π‘π‘š
7 π‘π‘š
20 π‘π‘š
8 π‘π‘š
𝐺
𝐻
Jawaban
1. Jawab : b
BC = βˆ’ = 50 βˆ’ 40 = 30 cm
BD = = = 24 cm
2. Jawab : c
βˆ†EFH βˆ†EFG (S Sd S)
3.
π‘ŒZ 8 π‘π‘š
𝑄
π‘…π‘ˆ
𝑆𝑇
𝑃
5 π‘π‘š
7 π‘π‘š
20 π‘π‘š
8 π‘π‘š
π‘‹π‘Š
8 π‘π‘š
Karena TZ=YS, maka 𝑇𝑍 = π‘Œπ‘† =
βˆ’
= 6
βˆ†π‘ƒπ‘ˆπ‘Š~βˆ†π‘ƒπ‘‡π‘ (sd sd sd)
π‘ˆπ‘Š
𝑇𝑍
=
π‘ƒπ‘ˆ
π‘ƒπ‘ˆ+π‘ˆπ‘‡

π‘ˆπ‘Š
=
+7
 π‘ˆπ‘Š = 6 Γ— = 2,5
XR = UW =2,5
UR = UW + WX +XR = 2,5 + 8 + 2,5 = 13
Jadi , panjang π‘ˆπ‘… adalah 13 cm

More Related Content

What's hot

Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viiiLembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
MartiwiFarisa
Β 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
Binti Wulandari
Β 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Aisyah Turidho
Β 
Bahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viiiBahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viii
MartiwiFarisa
Β 
Ppt kedudukan garis kelas VII SMP
Ppt kedudukan garis kelas VII SMPPpt kedudukan garis kelas VII SMP
Ppt kedudukan garis kelas VII SMP
Sindy Artilita
Β 
RPP Bangun Ruang Sisi Lengkung ( Tabung ) Matematika SMP kelas IX Semester 1
RPP Bangun Ruang Sisi Lengkung ( Tabung ) Matematika SMP kelas IX Semester 1RPP Bangun Ruang Sisi Lengkung ( Tabung ) Matematika SMP kelas IX Semester 1
RPP Bangun Ruang Sisi Lengkung ( Tabung ) Matematika SMP kelas IX Semester 1
mia amelia
Β 
Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik NilaiPerbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik NilaiFauziah Nofrizal
Β 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
matematikauntirta
Β 
PPT Garis dan Sudut Kelas 7 Semester 2
PPT Garis dan Sudut Kelas 7 Semester 2PPT Garis dan Sudut Kelas 7 Semester 2
PPT Garis dan Sudut Kelas 7 Semester 2
Kevin Arthur
Β 
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/MtsMateri Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/MtsIrma Agustin
Β 
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...
Shinta Novianti
Β 
PowerPoint Bangun Datar
PowerPoint Bangun DatarPowerPoint Bangun Datar
PowerPoint Bangun Datar
Ardi Yusuf Setiawan
Β 
PPT Hubungan Antar Sudut
PPT Hubungan Antar SudutPPT Hubungan Antar Sudut
PPT Hubungan Antar Sudut
Septiani Maudy
Β 
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
ZainulHasan13
Β 
Ppt kesebangunan
Ppt kesebangunanPpt kesebangunan
Ppt kesebangunan
1nursa_bae
Β 
LKDP-PBL BANGUN RUANG SISI DATAR.pdf
LKDP-PBL BANGUN RUANG SISI DATAR.pdfLKDP-PBL BANGUN RUANG SISI DATAR.pdf
LKDP-PBL BANGUN RUANG SISI DATAR.pdf
DikaPratama68
Β 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Muhamad Husni Mubaraq
Β 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptx
YanniFryda
Β 
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
reno sutriono
Β 
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
Shinta Novianti
Β 

What's hot (20)

Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viiiLembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Β 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
Β 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Β 
Bahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viiiBahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viii
Β 
Ppt kedudukan garis kelas VII SMP
Ppt kedudukan garis kelas VII SMPPpt kedudukan garis kelas VII SMP
Ppt kedudukan garis kelas VII SMP
Β 
RPP Bangun Ruang Sisi Lengkung ( Tabung ) Matematika SMP kelas IX Semester 1
RPP Bangun Ruang Sisi Lengkung ( Tabung ) Matematika SMP kelas IX Semester 1RPP Bangun Ruang Sisi Lengkung ( Tabung ) Matematika SMP kelas IX Semester 1
RPP Bangun Ruang Sisi Lengkung ( Tabung ) Matematika SMP kelas IX Semester 1
Β 
Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik NilaiPerbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Β 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
Β 
PPT Garis dan Sudut Kelas 7 Semester 2
PPT Garis dan Sudut Kelas 7 Semester 2PPT Garis dan Sudut Kelas 7 Semester 2
PPT Garis dan Sudut Kelas 7 Semester 2
Β 
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/MtsMateri Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Β 
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...
Β 
PowerPoint Bangun Datar
PowerPoint Bangun DatarPowerPoint Bangun Datar
PowerPoint Bangun Datar
Β 
PPT Hubungan Antar Sudut
PPT Hubungan Antar SudutPPT Hubungan Antar Sudut
PPT Hubungan Antar Sudut
Β 
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Β 
Ppt kesebangunan
Ppt kesebangunanPpt kesebangunan
Ppt kesebangunan
Β 
LKDP-PBL BANGUN RUANG SISI DATAR.pdf
LKDP-PBL BANGUN RUANG SISI DATAR.pdfLKDP-PBL BANGUN RUANG SISI DATAR.pdf
LKDP-PBL BANGUN RUANG SISI DATAR.pdf
Β 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Β 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptx
Β 
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
Β 
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
Β 

Viewers also liked

Kekongruenan Bangun Datar dan 2 Segitiga
Kekongruenan Bangun Datar dan 2 SegitigaKekongruenan Bangun Datar dan 2 Segitiga
Kekongruenan Bangun Datar dan 2 Segitiga
Sriut_16
Β 
E-book matematika kls IX
E-book matematika kls IXE-book matematika kls IX
E-book matematika kls IXarvinefriani
Β 
Ppt kesebangunan-bangun-datar
Ppt kesebangunan-bangun-datarPpt kesebangunan-bangun-datar
Ppt kesebangunan-bangun-datarLive Live
Β 
Kesebangunan dan kekongruenan
Kesebangunan dan kekongruenanKesebangunan dan kekongruenan
Kesebangunan dan kekongruenan06081181320031
Β 
Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
zul fahmi
Β 
Ppt tutorial pembljaran
Ppt tutorial pembljaranPpt tutorial pembljaran
Ppt tutorial pembljaranRoheni heni
Β 
Powerpoint Kesebangunan
Powerpoint Kesebangunan Powerpoint Kesebangunan
Powerpoint Kesebangunan Anggraini Yunita
Β 
Rpp 1 kesebangunan
Rpp 1 kesebangunanRpp 1 kesebangunan
Rpp 1 kesebangunan
ALI MUTOHAR
Β 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
Nailul Hasibuan
Β 
Ppt matematika
Ppt matematikaPpt matematika
Ppt matematika
Sinung Nurcahya
Β 
Modul sebangun mulyati
Modul sebangun mulyatiModul sebangun mulyati
Modul sebangun mulyatiMulyati Rahman
Β 
Ppt media untuk kesebangunan 2
Ppt media untuk kesebangunan 2Ppt media untuk kesebangunan 2
Ppt media untuk kesebangunan 2masawanwinanto
Β 
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitigaLK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
rianika safitri
Β 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
Β 
Media Pembelajaran Powerpoint "Untuk anak Kelas 4 SD" tentang "Family"
Media Pembelajaran Powerpoint "Untuk anak Kelas 4 SD" tentang "Family"Media Pembelajaran Powerpoint "Untuk anak Kelas 4 SD" tentang "Family"
Media Pembelajaran Powerpoint "Untuk anak Kelas 4 SD" tentang "Family"MendraSadnyana
Β 
Bangun datar ppt
Bangun datar pptBangun datar ppt
Bangun datar ppt
hanifaazulfitrii
Β 

Viewers also liked (18)

Kekongruenan Bangun Datar dan 2 Segitiga
Kekongruenan Bangun Datar dan 2 SegitigaKekongruenan Bangun Datar dan 2 Segitiga
Kekongruenan Bangun Datar dan 2 Segitiga
Β 
E-book matematika kls IX
E-book matematika kls IXE-book matematika kls IX
E-book matematika kls IX
Β 
Ppt kesebangunan-bangun-datar
Ppt kesebangunan-bangun-datarPpt kesebangunan-bangun-datar
Ppt kesebangunan-bangun-datar
Β 
Kesebangunan dan kekongruenan
Kesebangunan dan kekongruenanKesebangunan dan kekongruenan
Kesebangunan dan kekongruenan
Β 
Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
Β 
Ppt tutorial pembljaran
Ppt tutorial pembljaranPpt tutorial pembljaran
Ppt tutorial pembljaran
Β 
Powerpoint Kesebangunan
Powerpoint Kesebangunan Powerpoint Kesebangunan
Powerpoint Kesebangunan
Β 
Rpp 1 kesebangunan
Rpp 1 kesebangunanRpp 1 kesebangunan
Rpp 1 kesebangunan
Β 
Pecahan tahun 6
Pecahan tahun 6Pecahan tahun 6
Pecahan tahun 6
Β 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
Β 
Ppt matematika
Ppt matematikaPpt matematika
Ppt matematika
Β 
Modul sebangun mulyati
Modul sebangun mulyatiModul sebangun mulyati
Modul sebangun mulyati
Β 
Matematika SD.ppt
Matematika SD.pptMatematika SD.ppt
Matematika SD.ppt
Β 
Ppt media untuk kesebangunan 2
Ppt media untuk kesebangunan 2Ppt media untuk kesebangunan 2
Ppt media untuk kesebangunan 2
Β 
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitigaLK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
Β 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
Β 
Media Pembelajaran Powerpoint "Untuk anak Kelas 4 SD" tentang "Family"
Media Pembelajaran Powerpoint "Untuk anak Kelas 4 SD" tentang "Family"Media Pembelajaran Powerpoint "Untuk anak Kelas 4 SD" tentang "Family"
Media Pembelajaran Powerpoint "Untuk anak Kelas 4 SD" tentang "Family"
Β 
Bangun datar ppt
Bangun datar pptBangun datar ppt
Bangun datar ppt
Β 

Similar to Bahan Ajar kesebangunan

Chapter 6 revisi
Chapter 6 revisiChapter 6 revisi
Chapter 6 revisi
Sitiaminah232
Β 
fdokumen.com_kesebangunan-dan-kekongruenan-562a674081255.pptx
fdokumen.com_kesebangunan-dan-kekongruenan-562a674081255.pptxfdokumen.com_kesebangunan-dan-kekongruenan-562a674081255.pptx
fdokumen.com_kesebangunan-dan-kekongruenan-562a674081255.pptx
AzmiYasin2
Β 
Modul.kelas 7 smp.kd 3.11(anti antika)
Modul.kelas 7 smp.kd 3.11(anti antika)Modul.kelas 7 smp.kd 3.11(anti antika)
Modul.kelas 7 smp.kd 3.11(anti antika)
antiantika
Β 
Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1
siti sangidah
Β 
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPI
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPIKekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPI
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPI
Faliqul Jannah Firdausi
Β 
Presentation end
Presentation endPresentation end
Presentation endendangsw120891
Β 
Segitiga kongruen
Segitiga kongruenSegitiga kongruen
Segitiga kongruen
Faliqul Jannah Firdausi
Β 
BAB 1 KONGRUENSI SEGITIGA PENDIDIKAN MATEMATIKA
BAB 1 KONGRUENSI SEGITIGA PENDIDIKAN MATEMATIKABAB 1 KONGRUENSI SEGITIGA PENDIDIKAN MATEMATIKA
BAB 1 KONGRUENSI SEGITIGA PENDIDIKAN MATEMATIKA
SirkaAyuArini1
Β 
Sudut dalam Bangun Ruang
Sudut dalam Bangun RuangSudut dalam Bangun Ruang
Sudut dalam Bangun Ruang
Dinar Nirmalasari
Β 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
Taqiyyuddin Hammam 'Afiify
Β 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datarmatematikaunindra
Β 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datarYusuf Putra
Β 
R5a kelompok 2
R5a kelompok 2R5a kelompok 2
R5a kelompok 2Yusuf Putra
Β 
Power_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptx
Power_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptxPower_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptx
Power_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptx
NeirsySumule1
Β 
Indartia yuana a
Indartia yuana aIndartia yuana a
Indartia yuana a
gaje9000
Β 
Kesebangunan dan Kongruen
Kesebangunan dan KongruenKesebangunan dan Kongruen
Kesebangunan dan Kongruen
indartya
Β 

Similar to Bahan Ajar kesebangunan (20)

Chapter 6 revisi
Chapter 6 revisiChapter 6 revisi
Chapter 6 revisi
Β 
Kesebangunan
KesebangunanKesebangunan
Kesebangunan
Β 
fdokumen.com_kesebangunan-dan-kekongruenan-562a674081255.pptx
fdokumen.com_kesebangunan-dan-kekongruenan-562a674081255.pptxfdokumen.com_kesebangunan-dan-kekongruenan-562a674081255.pptx
fdokumen.com_kesebangunan-dan-kekongruenan-562a674081255.pptx
Β 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
Β 
Modul.kelas 7 smp.kd 3.11(anti antika)
Modul.kelas 7 smp.kd 3.11(anti antika)Modul.kelas 7 smp.kd 3.11(anti antika)
Modul.kelas 7 smp.kd 3.11(anti antika)
Β 
Kesebangunan
KesebangunanKesebangunan
Kesebangunan
Β 
R5 c kel 1
R5 c kel 1R5 c kel 1
R5 c kel 1
Β 
Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1
Β 
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPI
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPIKekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPI
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPI
Β 
Presentation end
Presentation endPresentation end
Presentation end
Β 
Segitiga kongruen
Segitiga kongruenSegitiga kongruen
Segitiga kongruen
Β 
BAB 1 KONGRUENSI SEGITIGA PENDIDIKAN MATEMATIKA
BAB 1 KONGRUENSI SEGITIGA PENDIDIKAN MATEMATIKABAB 1 KONGRUENSI SEGITIGA PENDIDIKAN MATEMATIKA
BAB 1 KONGRUENSI SEGITIGA PENDIDIKAN MATEMATIKA
Β 
Sudut dalam Bangun Ruang
Sudut dalam Bangun RuangSudut dalam Bangun Ruang
Sudut dalam Bangun Ruang
Β 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
Β 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datar
Β 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datar
Β 
R5a kelompok 2
R5a kelompok 2R5a kelompok 2
R5a kelompok 2
Β 
Power_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptx
Power_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptxPower_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptx
Power_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptx
Β 
Indartia yuana a
Indartia yuana aIndartia yuana a
Indartia yuana a
Β 
Kesebangunan dan Kongruen
Kesebangunan dan KongruenKesebangunan dan Kongruen
Kesebangunan dan Kongruen
Β 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
Β 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
Β 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Β 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
Β 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Β 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Β 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Β 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
Β 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
Β 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Β 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Β 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Β 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Β 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Β 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Β 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Β 

Bahan Ajar kesebangunan

  • 1. KESEBANGUNAN Untuk SMP Kelas IX Ika Deavy Martyaningrum (4101414013) Desinta Yosopranata (4101414008)
  • 2.  Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai wujud implementasi mempelajari sifat-sifat segitiga sebangun dan kongruen (KI 2)  Memahami konsep kesebangunan dan kekongruenan geometri melalui pengamatan (KI 3)  Menyelesaikan permasalahan nyata hasil pengamatan yang terkait penerapan kesebangunan dan kekongruenan (KI 4)  Mengetahui 2 bidang datar kongruen  Mengetahui 2 bidang datar sebangun  Mengetahui Segitiga kongruen  Mengetahui Segitiga sebangun  Aplikasi kesebangunan  Bangun datar (kelas VII)  Perbandingan  Mengidentifikasi besaran-besaran bangun datar yang berkaitan dengan bentuk dan ukuran bangun.  Mengidentifikasi dua bangun datar sebangun atau kongruen.  Mengetahui syarat 2 bidang datar kongruen  Mengetahui syarat 2 bidang datar sebangun  Mengetahui sifat 2 bidang datar kongruen  Mengetahui sifat 2 bidang datar sebangun  Mengidentifikasi segitiga kongruen atau sebangun  Mengetahui syarat segitiga kongruen  Mengetahui syarat segitiga sebangun  Mengetahui sifat segitiga kongruen  Mengetahui sifat segitiga sebangun  Memecahkan masalah sederhana yang berkaitan dengan kesebangunan
  • 3. : PETA KONSEP Kesebangunan Bangun Datar 2 bidang datar kongruen 2 bidang datar sebangun segitiga kongruen segitiga sebangun Syarat Sifat Aplikasi
  • 4. Persegi panjang ABCD dengan AB = 30 cm dan AD = 12 cm dibagi menjadi 4 persegi, yaitu persegi AEMH, EBFM, HMND, dan MFCN. Dengan melihat pada gambar di atas, maka kita mungkin bertanya, sebagai contoh, apakah persegi panjang AEMH bentuknya sama dengan persegi panjang ABCD? Untuk menjawab pertanyaan ini, perhatikan persegi panjang AEMH dan ABCD. Dan kita dapatkan, i. = = ; = = = = ; = = ii. m = m ; m = m ; m = m ; m = m Jadi, dapat dikatakan bahwa persegi panjang AEMH sebangun dengan persegi panjang ABCD, dan bentuk kedua persegi panjang tersebut adalah sama. Kita dapat menuliskan, persegi panjang AEMH ~ persegi panjang ABCD, yang dibaca β€œpersegi panjang AEMH sebangun dengan persegi panjang ABCD” Bangun-Bangun Goemetri yang SebangunA. Dua bangun geometri dikatakan sebangun jika dan hanya jika bentuknya sama. A BE D C FH M N 6 cm 6 cm 6 cm 6 cm 15 cm 15 cm 15 cm 15 cm 12 cm 30 cm Perhatikan gambar berikut. Dua bangun geometri dengan sisi-sisi lurus dikatakan sebangun jika: a. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah sama b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar Lambang ~ biasa digunakan untuk menunjukkan kesebangunan.
  • 5. Contoh : AD = 2 cm, dan CD = 3 cm ; EH = 2 cm, dan GH = 4 cm. Apakah persegi panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang EFGH? Jawab : Hanya ada dua jenis sisi pada sebuah persegi panjang, yang satu disebut panjang dan yang satu lagi disebut lebar. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah perbandingan dari panjang terhadapa panjang dan lebar terhadap lebar. Di mana panjang adalah sisi yang lebih panjang dan lebar adalah sisi yang lebih pendek. Perbandingan dalam panjang = = Perbandingan dalam lebar = = = 1 Karena perbandingan dalam panjang tidak sama dengan perbandingan dalam lebar, maka persegi panjang ABCD tidak sebangun dengan persegi panjang EFGH. Dapat ditulis sebagai : Persegi panjang ABCD persegi panjang EFGH A B D C E F H G Untuk keindahan estetika, gambar yang memiliki bentuk yang sama sering digunakan dalam desain arsitektur. Jika kita berjalan-jalan disekitar lingkangan, kita dapat menemukan bangunan dengan desain dinding dan lantai yang memiliki gambar yang bentuk dan ukurannya identik/ sama. Disamping tujuan keindahan gambar, bentuk yang sama juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam situasi nyata. Misalnya untuk menentukan ketinggian pohon yang tinggi tanpa memanjatnya atau untuk memperkirakan jarak untuk melintasi danau. Motif batikMotif wallpaper dinding Motif ubin
  • 6. Bangun datar dikatakan kongruen jika dan hanya jika bangun-bangun datar tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Lambang biasa digunakan untuk menunjukkan kekongruenan. Bangun-Bangun Goemetri yang Sama dan Sebangun (Kongruen)B. Dua bangun geometri dengan sisi-sisi lurus adalah kongruen jika a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar Ikuti langkah-langkah berikut ini. 1. Buatlah jajargenjang ABCD dan EFGH seperti pada gambar di bawah ini. 2. Guntinglah kedua gambar tersebut dengan mengikuti sisi-sisinya. 3. Tempelkan jajargenjang ABCD di atas jajargenjang EFGH sedemikian hingga menutup dengan sempurna jajargenjang EFGH. 4. Sekarang perhatikan masing-masing sisi dan sudut yang saling berhimpitan. 5. Diskusikan dengan dengan teman, apakah pada kedua bangun di atas terdapat pasangan sisi- sisi yang sama panjang dan sudut-sudut yang sama besar? Apakah kedua segitiga itu kongruen? Jelaskan alasanmu. A B D C E F H G 1. Sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) sama besar. 2. Sisi-sisi yang bersesuaian (seletak) sama panjang.
  • 7. Contoh : m = 30 dan m = 150 ABCD dan EFGH adalah jajar genjang - jajar genjang. Apakah ABCD kongruen dengan EFGH? Jawab : AB = EF = 6 cm; CD = GH = 6 cm BC = FG = 4 cm; DA = HE = 4 cm m = m = 150 ; m = m = 150 m = m = 30 ; m = m = 30 Jadi, ABCD EFGH Seni Mozaik dan Kekongruenan Seni mozaik adalah pola yang dibentuk oleh pengulangan bentuk utama, dengan tidak saling tumpang tindih dan tidak ada celah diantara bentuk yang diulang. Polygon beraturan yang dapat menjadi seni mozaik adalah persegi, segitiga sama sisi dan segienam beraturan. Seni mozaik juga dapat dibentuk dari polygon tak beraturan atau kombinasi dari dua atau lebih polygon beraturan. G H F EA B C D 6 cm 4 cm 6 cm 4 cm E
  • 8. Banyak bentuk lain yang dikombinasikan ada dimodifikasi dari polygon yang dapat menjadi seni mozaik. Bentuk mozaik juga dapat ditemukan di alam. Misalnya, sarang lebah yang terdiri dari banyak sel berbentuk segienam atau heksagonal. Pola berulang dari bentuk kongruen biasanya juga digunakan dalam desain dan arsitektur. Contohnya seni mozaik juga digunakan dalam gambar islami yang dapat dinikmati pada elemen arsitektur. Maurits Cornelis Escher (1898-1972) seniman Belanda terkenal dengan seni gambar mozaik.
  • 9. Contoh : 1. Jika persegi panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang EFGH, maka tentukan panjang sisi EH! Jawab : Perbandingan dalam lebar = perbandingan dalam panjang  =  EH = 6 x = 9 cm 2. Pada segitiga ABC, AC = 8 cm dan m = 80 . Pada segitiga DEF, m = 40 . Jika segitiga ABC kongruen dengan segitiga DEF, maka tentukan : a. m b. DF Jawab : a. m = m = 80 m = 180 - m - m = 180 - 40 - 80 = 60 b. DF = AC = 8 cm Menentukan Sisi yang Belum Diketahui dari Bangun- Bangun Geometri yang Sebangun atau Kongruen C. A B C D E F G H A B C E D F
  • 10. Dalil kekongruenan segitiga: 1. Dalil S S S (sisi sisi sisi) Dua segitiga kongruen jika semua sisi dari segitiga yang pertama kongruen dengan semua sisi pada segitiga yang kedua. 2. Dalil S Sd S (sisi sudut sisi) Jika dua sisi dan sudut diantara kedua sisi tadi pada suatu segitiga kongruen dengan dua sisi dan dan sudut diantara kedua sisi pada segitiga lainnya, maka kedua segitiga tersebut kongruen. 3. Dalil Sd S Sd (Sudut Sisi Sudut) Jika dua sudut dan sisi diantara kedua sudut tadi pada suatu segitiga kongruen dengan dua sudut dan sisi diantara kedua sudut pada segitiga lainnya, maka kedua segitiga tersebut kongruen. A B C Q Segitiga-segitiga kongruenD. 𝐴𝐡 𝑃𝑄 atau 𝐴𝐡 = 𝑃𝑄 𝐡𝐢 𝑄𝑅 atau 𝐡𝐢 = 𝑄𝑅 𝐢𝐴 𝑅𝑃 atau 𝐢𝐴 = 𝑅𝑃 Maka menurut dalil S S S, segitiga ABC kongruen dengan segitiga PQR dapat ditulis: βˆ†π΄π΅πΆ βˆ†π‘ƒπ‘„π‘… (S S S) Maka ∠𝐴𝐡𝐢 βˆ π‘ƒπ‘„π‘…, ∠𝐡𝐢𝐴 βˆ π‘„π‘…π‘ƒ, ∠𝐢𝐴𝐡 βˆ π‘…π‘ƒπ‘„ 𝐴𝐡 𝑄𝑅 atau 𝐴𝐡 = 𝑄𝑅 ∠𝐴 βˆ π‘ƒ atau π‘šβˆ π΄ = π‘šβˆ π‘ƒ 𝐢𝐴 𝑃𝑄 atau 𝐢𝐴 = 𝑃𝑄 Maka menurut dalil S Sd S, segitiga ABC kongruen dengan segitiga PQR dapat ditulis: βˆ†π΄π΅πΆ βˆ†π‘ƒπ‘„π‘… (SSdS) Maka: 𝐡𝐢 𝑅𝑃, ∠𝐴𝐡𝐢 βˆ π‘ƒπ‘„π‘…, ∠𝐡𝐢𝐴 βˆ π‘„π‘…π‘ƒ
  • 11. Contoh : ∠𝐴 βˆ π‘ƒ atau π‘šβˆ π΄ = π‘šβˆ π‘ƒ 𝐴𝐡 𝑃𝑄 atau 𝐴𝐡 = 𝑃𝑄 ∠𝐡 βˆ π‘„ atau π‘šβˆ π΅ = π‘šβˆ π‘„ Maka menurut dalil Sd S Sd, segitiga ABC kongruen dengan segitiga PQR dapat ditulis: βˆ†π΄π΅πΆ βˆ†π‘ƒπ‘„π‘… (Sd S Sd) Maka: ∠𝐡𝐢𝐴 βˆ π‘„π‘…π‘ƒ, 𝐡𝐢 𝑄𝑅, 𝐢𝐴 𝑅𝑃 Syarat kekongruenan pada segitiga H A B C D E F G ABCD.EFGH adalah sebuah kubus. Buktikan bahwa βˆ†π΅π»π· βˆ†π΄πΊπΆ! Jawab: Misalkan AB=a, maka: BH = AG = a 3 HD = GC = a BD = AC = a 2 Jadi, βˆ†π΅π»π· βˆ†π΄πΊπΆ (SSS)
  • 12. G J K Mengapa Sudut Sudut Sudut bukan merupakan dalil kekongruenan dua segitiga? Gambarlah dua segitiga dengan (model) ruas garis dan / atau sudut yang diketahui. Gunakan jangka untuk β€œmemindahkan” ruas garis dan sudut yang diketahui. (Guru memberi contoh terlebih dahulu) 1. 2. Dari komponen yang diketahui pada soal nomor (1), (2), (3) dan (4), manakah yang dapat digambar menjadi dua segitiga yang bentuk, panjang sisi dan besar sudutnya sama pada masing-masing soal? Berikan tanggapan / argumen dari gambar yang kamu miliki! Untuk mengetahi jawabannya, lakukan kegiatan berikut! A B C B A C 5 cm 2 cm 4 cm D E5 cm D F 4 cm D 30Β° 3. Titik sudut ketiga adalah titik I 4. 80Β° G H 3 cm 30Β° H 80Β° L 60Β° 40Β° J G
  • 13. Dalil kesebangunan segitiga: 1. Dua segitiga adalah sebangun jika terdapat kesesuaian antara dua sudut pada kedua segitiga tersebut. Contoh : 2. Dua segitiga adalah sebangun jika terdapat kesesuaian antara perbandingan panjang dua sisi dan sudut yang terletak diantara kedua sisi tersebut pada kedua segitiga. 3. Dua segitiga adalah sebangun jika terdapat kesesuaian antara perbandingan panjang semua sisi pada kedua segitiga. Segitiga-segitiga sebangunE. A B C K L M π‘šβˆ π΄ = π‘šβˆ πΎ π‘šβˆ π΅ = π‘šβˆ πΏ Maka π‘šβˆ πΆ = π‘šβˆ π‘€ Bukti : π‘šβˆ π΄ + π‘šβˆ π΅ + π‘šβˆ πΆ = 180 (jumlah sudut dalam segitiga)  π‘šβˆ πΆ = 180 βˆ’ π‘šβˆ π΄ βˆ’ π‘šβˆ π΅ π‘šβˆ πΎ + π‘šβˆ πΏ + π‘šβˆ π‘€ = 180 (jumlah sudut dalam segitiga)  π‘šβˆ π‘€ = 180 βˆ’ π‘šβˆ πΎ βˆ’ π‘šβˆ πΏ  π‘šβˆ π‘€ = 180 βˆ’ π‘šβˆ π΄ βˆ’ π‘šβˆ π΅ ( π‘šβˆ πΎ = π‘šβˆ π΄ dan π‘šβˆ πΏ = π‘šβˆ π‘€)  π‘šβˆ π‘€ = π‘šβˆ πΆ  π‘šβˆ πΆ = π‘šβˆ π‘€ A B C K L M 𝐴𝐡 𝐴𝐢 = 𝐾𝐿 𝐾𝑀 dan π‘šβˆ π΄ = ∠𝐾 𝐴𝐡 𝐡𝐢 = 𝐾𝐿 𝐿𝑀 dan π‘šβˆ π΅ = π‘šβˆ πΏ 𝐡𝐢 𝐴𝐢 = 𝐿𝑀 𝐾𝑀 dan π‘šβˆ πΆ = π‘šβˆ π‘€ A B C K L M 𝐴𝐡 𝐾𝐿 = 𝐴𝐢 𝐾𝑀 = 𝐡𝐢 𝑀𝐿
  • 14. Contoh : 1. Syarat kesebangunan pada segitiga 𝛼 𝐴 B C D Buktikan βˆ†π΄π·π΅~βˆ†π΄π΅πΆ! Jawab : π‘šβˆ π΄π·π΅ = π‘šβˆ π΄π΅πΆ = 90 π‘šβˆ π΅π΄π· = π‘šβˆ πΆπ΄π΅ = 𝛼 Jadi, βˆ†π΄π·π΅~βˆ†π΄π΅πΆ (Sd Sd Sd) Rumus-rumus yang diperoleh dari kesebangunan segitigaD. 𝐴 𝐡𝐢 𝐷𝐸 𝑐𝑏 𝑒𝑑 𝑓 π‘Ž atau atau i) Jika garis yang memuat 𝐢𝐡 sejajar dengan 𝐢𝐡 ii) AC = b, AB = c, CE = d, BD = e, ED = a, CB = f maka (i) (ii) 𝑏 𝑏 + 𝑑 = 𝑐 𝑐 + 𝑒 = 𝑓 π‘Ž 𝑏 𝑑 = 𝑐 𝑒 𝐴𝐢 𝐴𝐸 = 𝐴𝐡 𝐴𝐷 = 𝐢𝐡 𝐸𝐷 𝑏𝑒 = 𝑑𝑐
  • 15. 2. 3. 𝐴 𝐡 𝐢 𝐷𝐸 𝑐𝑏 𝑒𝑑 πœ€ 𝑓 𝛿 𝛾 Jika: i) 𝛾 + 𝛿 = 180 atau πœ€ + 𝛽 = 180 ii) AC=b, AB=c, CE=d, BD=e, ED=a, CB=f, maka: 𝐴𝐡 𝐴𝐸 = 𝐴𝐢 𝐴𝐷 = 𝐡𝐢 𝐸𝐷 𝑐 𝑏 + 𝑑 = 𝑏 𝑐 + 𝑒 = 𝑓 π‘Ž atau 𝐢 A B D Jika: iv) 𝐢𝐷 = 𝐢𝐴.𝐢𝐡 𝐴𝐡 v) 𝐢𝐷 = 𝐷𝐴. 𝐷𝐡 vi) 𝐢𝐴 = 𝐴𝐷. 𝐴𝐡 Jika ∠𝐴𝐢𝐡 adalah sudut siku-siku dan garis yang memuat 𝐢𝐷 tegak lutus dengan garis yang memuat 𝐴𝐡, maka: i) 𝐢𝐡 = 𝐡𝐷. 𝐡𝐴 ii) 𝐴𝐢 = 𝐡𝐢.𝐢𝐷 𝐷𝐡 iii) 𝐡𝐢 = 𝐢𝐴.𝐢𝐷 𝐴𝐷 𝛽
  • 16. 1. 2. 3. ~ Selamat Mengerjakan ~ LEMBAR EVALUASI PESERTA DIDIK KESEBANGUNAN 𝐡 C A D Pada gambar di samping, segitiga ABC siku- siku di titik B. Garis yang memuat 𝐡𝐷 βŠ₯ garis yang memuat 𝐴𝐢. Jika panjang AB = 40 cm, AC = 50 cm, dan panjang BD adalah… a. 18 cm b. 24 cm c. 30 cm d. 32 cm Perhatikan gambar limas di samping! Bila garis yang memuat 𝑇𝑂 βŠ₯ bidang 𝐴𝐡𝐢𝐷, maka dua segitiga yang kongruen adalah… a. βˆ†TOG dan βˆ†π‘‡π‘‚D b. βˆ†TOG dan βˆ†TOG c. βˆ†TOH dan βˆ†TOG d. βˆ†ADT dan βˆ†CDF PQST adalah sebuah trapezium dan garis yang memuat π‘ˆπ‘… sejajar dengan garis yang memuat 𝑇𝑆. Jika PQ=8 cm, PU=5 cm, UT=7 cm dan TS=20cm. Carilah panjang π‘ˆπ‘… ! 𝑄 π‘…π‘ˆ 𝑆𝑇 𝑃 5 π‘π‘š 7 π‘π‘š 20 π‘π‘š 8 π‘π‘š 𝐺 𝐻
  • 17. Jawaban 1. Jawab : b BC = βˆ’ = 50 βˆ’ 40 = 30 cm BD = = = 24 cm 2. Jawab : c βˆ†EFH βˆ†EFG (S Sd S) 3. π‘ŒZ 8 π‘π‘š 𝑄 π‘…π‘ˆ 𝑆𝑇 𝑃 5 π‘π‘š 7 π‘π‘š 20 π‘π‘š 8 π‘π‘š π‘‹π‘Š 8 π‘π‘š Karena TZ=YS, maka 𝑇𝑍 = π‘Œπ‘† = βˆ’ = 6 βˆ†π‘ƒπ‘ˆπ‘Š~βˆ†π‘ƒπ‘‡π‘ (sd sd sd) π‘ˆπ‘Š 𝑇𝑍 = π‘ƒπ‘ˆ π‘ƒπ‘ˆ+π‘ˆπ‘‡  π‘ˆπ‘Š = +7  π‘ˆπ‘Š = 6 Γ— = 2,5 XR = UW =2,5 UR = UW + WX +XR = 2,5 + 8 + 2,5 = 13 Jadi , panjang π‘ˆπ‘… adalah 13 cm