Dokumen tersebut membahas tentang garis bilangan yang digunakan untuk membantu penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, serta mengatur urutan bilangan dari yang terkecil hingga terbesar dan sebaliknya menggunakan garis bilangan. Dokumen ini juga menjelaskan operasi hitung bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, serta sifat-sifat operasi tersebut.
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Persamaan Eksponen, Pertidaksamaan Eksponen serta Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen.
Baca lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/06/persamaan-fungsi-pertidaksamaan-eksponen.html
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTsFraisa Fatiyah
Β
Di awal tahun baru 2014, saya mau share bahan ajar matematika nih...
tapi kayaknya sinyal kurang bersahabat, lama bener uploadnya, huuuftt..
Dan akhirnya bisa tayang juga, horeeeyy!!
Selamat membaca, semoga bermanfaat... :)
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Persamaan Eksponen, Pertidaksamaan Eksponen serta Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen.
Baca lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/06/persamaan-fungsi-pertidaksamaan-eksponen.html
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTsFraisa Fatiyah
Β
Di awal tahun baru 2014, saya mau share bahan ajar matematika nih...
tapi kayaknya sinyal kurang bersahabat, lama bener uploadnya, huuuftt..
Dan akhirnya bisa tayang juga, horeeeyy!!
Selamat membaca, semoga bermanfaat... :)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Β
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Definisi
Angka adalah unit matematika yang paling kecil yang
telah didefinisikan tertentu
Bilangan adalah kumpulan dari beberapa angka tertentu,
yang telah didefinisikan
Contoh Angka : 1 (di def. βSatuβ), - 8 (di def. βdelapanβ)
dst
Contoh Bilangan : 1, 2, 3, 4, β¦ dst
(di def. βBilangan Asliβ)
4. Garis Bilangan
Sebuah garis bilangan dapat digunakan untuk membantu penjumlahan pada
bilangan bulat. Jika suatu bilangan dijumlah dengan bilangan bulat positif,
maka arah panah ke kanan dan jika dijumlah dengan bilangan bulat negatif,
maka arah panah ke kiri.
Angka semakin ke βKananβ semakin Besar
...
...
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Angka semakin ke βKiriβ semakin Kecil
Garis bilangan ini adalah kasus jika
dilihat secara Horizontal alias
Mendatar
5. Garis Bilangan
Mari kita coba mengisi titik-titik pada garis bilangan berikut
dengan angka-angka yang tepat
4
...
...
...
7
... 10
...
Jawaban :
4
5 6
7
8 9
10
11
8. a. Membaca Lambang Bilangan Bulat
Himpunan Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat
positif, bilangan bulat negatif, dan
nol, yaitu: { β¦ , β3, β2, β1, 0, 1, 2, 3, β¦ }
....... -3
-2
-1
0
1
2
3 .....
netral
Bilangan bulat negatif
Bilangan bulat positif
9. Keterangan dan Contoh
β’ Garis bilangan di atas menggambarkan himpunan bilangan bulat.
Arah panah ke kanan menunjukkan bilangan positif (Bilangan bulat positif sebelah
kanan bilangan nol).
β’ Arah panah ke kiri menunjukkan bilangan negatif (Bilangan bulat negatif terletak di
sebelah kiri bilangan nol) .
β’ Amatilah garis bilangan tersebut! Kapan nilainya akan semakin besar dan kapan
semakin kecil? Ternyata, Makin ke kanan letak bilangan pada garis bilangan makin
besar. Kebalikannya, makin ke kiri letak bilangan pada garis bilangan, nilai bilangan
itu makin kecil.
No
Lambang Bilangan
Dibaca
1
Contoh:
1
Satu
2
3
Tiga
3
-2
Negatif dua
4
-4
Negatif empat
10. Urutan Bilangan Bulat
Mengurutkan bilangan dari terkecil ke terbesar atau
sebaliknya
Mengurutkan Bilangan Bulat dari Terkecil ke Terbesar
Urutkan bilangan : 1, 6, 0, 5, 4, 2, 7, - 1, - 2, -3, 3
Perhatikan garis bilangan berikut,
-3 -2 -1
0
1
2
3
4
5
6
7
Dapat dilihat urutan dari terkecil adalah :
-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
11. Urutan Bilangan Bulat
Mengurutkan Bilangan Bulat dari Terkecil ke Terbesar
Berilah tanda urutan yang tepat pada soal berikut
Buku kerja, hal. 3 kaji latih 1.2
Urutkan bilangan :
a. -8, -3, -5, -1, 0, 1, -4, -7, -6, 2, -2
b. 2, -1, 4, 0, 7, -2, 3, 1, 5, -3, 6
c. -3, 0, 4, 2, -2, 3, 1, -1, 5, -4
a. -8, -7, -6, -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2
b. -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
c. -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5
12. Urutan Bilangan Bulat
Mengurutkan Bilangan Bulat dari Terbesar ke Terkecil
Mengurutkan bilangan bulat dari terbesar ke terkecil,
memiliki cara yang hampir mirip dengan mengurutkan dari
terkecil sampai keterbesar, hanya saja urutannya dibalik
Urutkan bilangan : 1, 6, 0, 5, 4, 2, 7, - 1, - 2, -3, 3
Perhatikan garis bilangan berikut,
-3 -2 -1
0
1
2
3
4
5
6
7
Dapat dilihat urutan dari terbesar adalah :
7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, 0, -1, -2, -3
13. Urutan Bilangan Bulat
Mengurutkan Bilangan Bulat dari Terbesar ke Terkecil
Berilah tanda urutan yang tepat pada soal berikut
Buku kerja, hal. 3 kaji latih 1.2
Urutkan bilangan :
a. -8, -3, -5, -1, 0, 1, -4, -7, -6, 2, -2
b. 2, -1, 4, 0, 7, -2, 3, 1, 5, -3, 6
c. -3, 0, 4, 2, -2, 3, 1, -1, 5, -4
a. 2, 1, 0, -1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8
b. 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, 0, -1, -2, -3
c. 5, 4, 3, 2, 1, 0, -1, -2, -3, -4
14. Urutan Bilangan Bulat
Kembali melihat 2 contoh sebelumnya
2 < 3 (2 kurang dari 3) juga dapat ditulis
3 > 2 (3 lebih dari 2)
Kedua bentuk ini
memiliki pengertian
yang sama, hanya saja
-2>-3 (-2 lebih dari -3) juga dapat ditulis bentuknya berbeda
-3<-2 (-3 kurang dari -2)
Mari Berlatih :
Tentukan urutan yang tepat untuk bilangan-bilangan berikut
ini ;
-9 .......... -7
-6 .......... -5
0 β¦β¦β¦. -8
-5 β¦β¦β¦ -9
-7 β¦β¦β¦ -1
-12 β¦β¦.. 12
15. Urutan Bilangan Bulat
Mari Menjawab Soal :
Berilah tanda urutan yang tepat pada soal berikut
Buku kerja, hal. 3 kaji latih 1.2
a. - 10 ......... - 6
b. - 1 .......... - 8
c. - 5 ......... - 9
d. - 7 .......... 6
e. - 1 .......... - 6
16. 3. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
β’ Pengurangan bilangan bulat
Untuk mengurangi bilangan bulat, ubahlah dahulu menjadi bentuk
penjumlahan.
1) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
Contoh:
38 β 14 = 38 + (lawan 14)
Mengurangi 38 dengan 14 sama artinya dengan
= 38 + (β14)
menambah 38 dengan lawan 14.
= 24
Lawan dari 14 adalah β14
2) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
Contoh:
21 β (β7) = 21 + (lawan β7)
= 21 + 7
= 28
17. 3. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
β’ 3) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat positif
Contoh:
β32 β13 = β32 + (lawan 13)
= β32 + (β13)
= β45
β’ 4) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat negatif
Contoh:
β11 β (β9) = β11 + (lawan β9)
= β11 + 9
=β2
18. 4. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
a. Perkalian Bilangan Bulat
β’ 1) Mengalikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
positif
Contoh:
a) 8 Γ 5 = 5 Γ 8 = 40
b) 3 Γ 5 Γ 9, dapat dihitung
3 Γ 5 Γ 9 = 15 Γ 9 = 135 atau
3 Γ 5 Γ 9 = 3 Γ 45 = 135
β’ 2) Mengalikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
negatif
Contoh:
a) 6 Γ (β3) = β3 + (β3) + (β3) + (β3) + ( β3) + (β3)
= β18
b) β11 Γ 5 = 5 Γ (β11) (dengan adanya sifat komutatif)
= (β11) + (β11) + (β11) + (β11) + (β11)
= β55
19. 4. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
3) Mengalikan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
Contoh:
a) β2 Γ (β3) = ....
b) β7 Γ (β2)= .....
Bagaimana cara menjawabnya? Lihat pola perkalian di bawah ini!
a) β2 Γ 3 = β6
+2
b) Dengan cara seperti a
β2 Γ 2 = β4
diperoleh: β7 Γ (β2) = 14
Jadi, β7 Γ (β2) = 14
+2
β2 Γ 1 = β2
+2
β2 Γ 0 = 0
Catatan:
+2
Bilangan positif dikalikan dengan bilangan
β2 Γ (β1) = 2
negatif hasilnya bilangan negatif.
Bilangan negatif dikalikan dengan bilangan
+2
negatif hasilnya bilangan positif.
β2 Γ (β2) = 4
+2
β2 Γ (β3) = 6
20. β’ b. Pembagian bilangan bulat
Contoh:
1) 36 : 4 = 9 sebab 4 Γ 9 = 36
2) 72 : β9 = β8 sebab β9 Γ (β8) = 72
3) β98 : 7 = β14 sebab 7 Γ (β14) = β98
4) β156 : (β12) = 13 sebab (β12) Γ 13 = β156
Pada pembagian bilangan bulat kita peroleh:
β’ Bilangan positif dibagi bilangan positif hasilnya bilangan
positif
β’ Bilangan positif dibagi bilangan negatif hasilnya bilangan
negatif
β’ Bilangan negatif dibagi bilangan positif hasilnya bilangan
negatif
β’ Bilangan negatif dibagi bilangan negatif hasilnya bilangan
positif
21. 5. Sifat Operasi Hitung
a. Sifat Pertukaran (Komutatif)
1) Sifat Komutatif Penjumlahan (dapat dikerjakan dengan
urutan sembarang)
β’ Contoh:
a) 12 + 35 = 35 + 12 = 47
b) 58 + (β49) = β49 + 58 = 9
c) β61 + 47 = 47 + (β61) = β14
2) Sifat Komutatif Perkalian (juga dapat dikerjakan dengan
urutan sembarang)
β’ Contoh:
a) 12 Γ 4 = 4 Γ 12 = 48
b) 25 Γ (β8) = β8 Γ 25 = β200
22. b. Sifat Pengelompokan (Asosiatif)
1) Sifat Asosiatif Penjumlahan
β’ Contoh:
9 + 12 + 8 dapat diselesaikan dengan 9 + (12 + 8) = (9 + 12)
+8
9 + 20 = 21 + 8
29 = 29
2) Sifat Asosiatif Perkalian
β’ Contoh:
15 Γ 6 Γ 7 dapat diselesaikan dengan 15 Γ (6 Γ 7) = (15 Γ 6)
Γ7
15 Γ 42 = 90 Γ 7
630 = 630
24. 6. Membulatkan Bilangan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menaksir jumlah. Menaksir dapat
dilakukan
melalui pembulatan bilangan.
a) Pembulatan sampai satu tempat desimal. Apabila angka pada
desimal keduacadalah 5 atau lebih maka desimal pertamanya
dinaikkan (ditambahkan) satu dan jika di bawah 5 angkadi belakang
koma pada desimal kedua dihilangkan tetapi angka pada desimal
pertama tetap.
β’ Contoh:
1) 9,48 dibulatkan menjadi 9,5
2) 21,44 dibulatkan menjadi 21,4
b) Pembulatan sampai satuan terdekat. Apabila angka pada desimal
pertama adalah 5 atau lebih maka satuannya dinaikkan (ditambahkan)
satu dan jika di bawah 5 maka angka di belakang koma dihilangkan
tetapi satuannya tetap.
β’ Contoh:
1) 5,72 dibulatkan menjadi 6
2) 27,32 dibulatkan menjadi 27
25. c) Pembulatan sampai puluhan terdekat. Apabila angka
pada satuan adalah 5 atau lebih maka puluhannya
dinaikkan (ditambahkan) satu dan jika di bawah 5 maka
angka satuannya dihilangkan tetapi puluhannya tetap.
β’ Contoh:
1) 36 dibulatkan menjadi 40
2) 93 dibulatkan menjadi 90
d) Pembulatan sampai ratusan terdekat. Apabila angka
pada puluhan adalah 5 atau lebih maka ratusannya
dinaikkan (ditambahkan) satu dan jika di bawah 5 maka
angka puluhan dan satuannya dihilangkan tetapi
ratusannya tetap.
β’ Contoh:
1) 678 dibulatkan menjadi 700
2) 142 dibulatkan menjadi 100
26. 7. Menaksir Hasil Operasi Hitung
β’ Contoh 1:
Taksirlah hasilnya dalam satuan terdekat!
a. 8,3 + 6,3 = β¦.
b. 3,56 Γ 7,18 = β¦.
β’ Jawab:
a. 8,3 + 6,6 kira-kira adalah 8 + 7 = 15
b. 3,56 Γ 7,18 kira-kira 4 Γ 7 = 28
β’ Contoh 2:
Taksirlah hasilnya dalam puluhan terdekat!
a. 59 + 321 = β¦
b. 326 β 72 = β¦
c. 27 Γ 53 = β¦.
d. 103 : 17 = β¦.
β’ Jawab:
a. 59 + 321 kira-kira adalah 60 + 320 = 380
b. 326 β 72 kira-kira adalah 330 β 70 = 250
c. 27 Γ 53 kira-kira adalah 30 Γ 50 = 1.500
d. 103 : 17 kira-kira adalah 100 : 20 = 5
27. β’ Contoh 3:
Taksirlah hasilnya dalam ratusan terdekat!
a. 187 + 630 = β¦
b. 284 β 136 = β¦
c. 564 Γ 99 = β¦.
d. 5.789 : 186 = β¦
β’ Jawab:
a. 187 + 630 kira-kira adalah 200 + 600 = 800
b. 284 β 136 kira-kira adalah 300 β 100 = 200
c. 564 Γ 99 kira-kira adalah 600 Γ 100 = 60.000
d. 5.789 : 186 kira-kira adalah 5.800 : 200 = 29