SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
TEKNIK
PENELITIAN KUALITATIF
Oleh:
Kelompok II
 Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai
merupakan sumber data utama. Sumber data utama diperoleh dengan cara
melihat, mendengar, dan bertanya yang kita lakukan pada saat wawancara
atau pengamatan berperan serta.
 Pada dasarnya kegiatan melihat,mendengar, dan bertanya adalah kegiatan
yang biasa dilakukan oleh semua orang, namun pada penelitian kualitatif
kegiatan-kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah, dan senantiasa
bertujuan memperoleh suatu informasi yang dilakukan
Walaupun dikatakan bahwa sumber di luar kata dan tindakan merupakan
sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan
tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumbur buku dan
majalah ilmiah, sumber dari arsip, dikumen pribadi, dan dokumen resmi.
 Buku, disertasi atau karya ilmiah lainnya, dan majalah ilmiah .
 Arsip dari lembaga arsip nasional atau ditempat arsi-arsip penting lainnya .
 Sumber tertulis lainnya adalah dokumen pribadi.
 Pada instansi-instansi pemerintah biasanya ada dokumen resmi.
Ada dua kategori foto yang dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto
yang dhasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri (Bogdan dan
Biklen, 1982:102).
Foto dapat memberikan gambaran tentang dstribusi penduduk, letak geografis,
sistem persekolahan, dan lain-lain. Dianjurkan agar foto dianalisis bersama sumber-
sumber lainnya. Foto digunakan pula oleh peneliti untuk memahami bagaimana
para subjek memandang dunianya.
Pada umunya foto tidak digunakan secara tunggal untuk menganalisis data.
Dengan kata lain, sebaiknya foto digunakan sebagai pelengkap pada cara dan teknik
lainnya.
Peneliti kualitatif sering juga menggunakan data statistik yang telah tersedia sebagai
sumber data tambahan bagi keperluannya. Mempelajari statistik dapat membantu peneliti
memahami persepsi subjeknya. Walaupun dapat membantu peneliti, hendaknya peneliti
menyadari bahwa statistik pada umumnya berlandaskan paradigma yang mengutamakan
dapatnya digeneralisasikan sehingga dapat mengurangi makna subjek secara perseorangan
dalam segala liku kehidupan yang unik namun utuh itu. memnfaatkan data statistik hanya
sebagai cara yang mengantar dan mengarahkannya pada kejadian dan peristiwa yang
ditemukan dan dicari sendiri sesuai dengan tujuan penelitiannya.
Keseluruhan sumber dan jenis data yang diuraikan tadi pada dasarnya banyak
bergantung pada peneliti untuk menyaringnya sehingga yang diharapkan itu saja yang dapat
dicapai. Dengan kata lain, peranan manusia sebagai alat atau instrumen penelitian, besar
sekali dalam penelitian kualitatif. Peranan manusia sebagai instrumen tersebut diuraikan
pada bagian berikut.
Pengamatan berperanserta menceritakan kepada peneliti apa yang dilakukan oleh
orang-orang, dalam situasi peneliti memperoleh kesempatan mengadakan pengamatan.
Bogdan (1972:3) mendefinisikan secara tepat pengamatan berperanserta sebagai
penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang memakan waktu cukup lama antara peneliti
dengan subjek dalam lingkungan subjek, dan selama itu data dalam bentuk catatan
lapangan dikumpulkan secara sistemasis dan berlaku tanpa gangguan.
Menjadi sebagai “anggota” kelompok subjek yang ditelitinya menyebabkan peneliti
tidak lagi dipandang sebagai “peneliti asing”, tetapi sudah menjadi teman yang dapat
dipercaya. Dengan tindakan demikian tanpa memandang apa pun yang diperbuat oleh para
subjeknya, peneliti akan memperoleh pengalaman tangan pertama tentang kegiatan
subjeknya dalam arti dan pandangan subjeknya itu sendiri (Crane dan Angrosino 1984:64).
Bagi mereka yang baru pertama kali terjun ke dalam bidang ini, biasanya
pengalaman hari-hari pertama merupakan ujian mental dan ujian kemampuan. Peneliti
demikian dianjurkan agar mengikuti beberapa petunjuk sebagaimana yang
dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (1975:127) sebagai berikut :
 Jangan mengambil sesuatu dari lapangan secara pribadi.
 Rencanakan kunjungan pertama untuk menemui seorang perantara yang nantinya
akan memperkenalkan peneliti.
 Jangan berambisi untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi pada hari-hari
pertama berada di lapangan.
 Bertindaklah secara relatif pasif.
 Bertindaklah dengan lemah lembut.
Instrumen penelitian dimaksudkan sebagai alat mengumpulkan data seperti tes
pada penelitian kulitatif. Ada tiga hal yang dibahas di sini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Giba dan Linciln (1981:128-150), yaitu mencakup ciri-ciri umum,
kualitas yang diharapkan, dan kemungkinan peningkatan manusia sebgai instrumen.
 Ciri-ciri Umum Manusia Sebagai Instrumen
Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif, dapat
menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan,
memproses data secepatnya, dan memanfaatkan kesempatan mencari respons yang
tidak lazim atau idiosinkratik.
 Kualitas yang diharapkan
Pada dasarnya peneliti itu hendaknya memiliki sejumlah kualitas pribadi seperti :
toleran, sabar, menunjukkan empati, menjadi pendengar yang baik, manusiawi, bersikap
terbuka, jujur, objektif, penampilannya menarik, mencintai pekerjaan wawancara, senang
berbicara, dan semacamnya. Selain itu ia tidak cepat jenuh terhadap pekerjaan yang
melembaga, bisa bekerja lama tanpa merasakan keletihan, dapat mengatasi tekanan batin
karena tekanan psikologis di lapangan, kesepian, merasa terasing, perasaan rindu akan
keluarga dan rindu akan pulang.
 Peningkatan Kemampuan Peneliti Sebagai Instrumen
Kemampuan peneliti sebagai instrumen dapat ditingkatkan dengan jalan pertama-tama
peneliti hendaknya selalu pergi kepada situasi baru untuk memperoleh pengalaman,
kemudian berusaha mencatat apa saja yang terjadi dan, mewawancarai beberapa orang
serta mencatat apa saja yang menjadi hasil pembicaraan.
Menurut Gunawan (2013:143) istilah observasi diarahkan pada
kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul,
dan mempertimbangkan hubungan antaraspek dalam fenomena tersebut.
observasi selalu menjadi bagian dalam penelitian, dapat berlangsung dalam
konteks laboratorium (eksperimental) maupun dalam konteks alamiah.
Moleong, 2014:174
 Teknik pengamatan ini didasarkan
atas pengalaman secara langsung.
 Teknik pengamatan memungkinkan
melihat dan mengamati sendiri.
 Pengamatan memungkinkan peneliti
mencatat peristiwa dalam situasi
yang berkaitan.
 Sering terjadi ada keraguan pada
peneliti.
 Teknik pengamatan memungkinkan
peneliti mampu memahami situasi-
situasi yang rumit.
 Untuk kasus-kasus tertentu di mana
teknik komunikasi lainnya tidak
dimungkinkan.
Buford Junker (dalam Moleong, 2014:176) dengan tepat memberikan
gambaran tentang peranan peneliti sebagai pengamat.
 Berperan serta secara lengkap
 Pemeranserta sebagai pengamat
 Pengamat sebagai pemeranserta
 Pengamat penuh.
Menurut Moleong (2014:176) pengamatan dapat
diklasifikasikan atas:
 Pengamatan melalui cara berperanserta dan yang tidak
berperanserta.
 Pengamatan terbuka dan pengamatan tertutup.
 Pengamatan pada latar alamiah dan pada latar buatan.
Untuk melengkapi apa yang
seharusnya diamati, Patton (dalam
Moleong, 2014:179) menyatakan
bahwa hal itu bergantung pada jenis
dan variasi pendekatan pengamatan
yang diperankan oleh pengamat itu
sendiri. Ada lima dimensi pada suatu
kontinum, yaitu sebagai berikut:
 Ditinjau dari segi peranan pengamat
yang diamati.
 Ditinjau dari segi gambaran peranan
peneliti terhadap yang lainnya.
 Berkenaan dengan gambaran maksud
pengamat terhadap lainnya.
 Dimensi ini berkenaan dengan
lamanya pengamatan dilakukan.
 Fokus suatu pengamatan.
Beberapa petunjuk penting diberikan
oleh Guba dan Lincoln (dalam
Moleong, 2014:180) mengenai
pembuatan catatan sebagai berikut:
 Buatlah catatan lapangan
 Buku harian pengalaman lapangan.
 Catatan tentang satuan-satuan
tematis.
 Catatan kronologis.
 Peta konteks.
 Taksonomi dan sistem kategori.
 Jadwal.
 Sosiometrik.
 Panel.
 Balikan melalui kuesioner.
 Balikan melalui pengamat lainnya:.
 Daftar cek.
 Alat eletronika yang disembunyikan:.
 Alat yang dinamakan topeng steno.
 Menurut Moleong (2014:183)
ada dua macam kemungkinan
hal tersebut terjadi: pertama,
peranan pengamat pasif, diam,
hanya mencatat dan tidak
memperlihatkan ekspresi
muka apa-apa.
Kedua, sebaliknya sebagai
manusia biasanya pengamat
bertindak aktif tidak hanya
mengamati, tetapi dalam
keadaan tertentu berbicara,
berkelakar dan sebagainya.
Pada pelaksanaan pengamatan, baik dari
segi praktisnya maupun dari segi pengamat
sendiri, terdapat beberapa kelemahan yang
dirangkum dari tulisan Moleong (2014: 184-
186) sebagai berikut:
a) pengamatan terbatas dalam mengamati karena
kedudukannya dalam kelompok, hubungannya
dengan anggota dan yang semacamnya.
b) Pengamatan yang berperanserta sering sukar
memisahkan diri walaupun hanya sesaat untuk
membuat catatan hasil pengamatannya.
c) Hasil pengamatan berupa sejumlah besar data
sering sukar dan sangat memakan waktu untuk
menganalisisnya.
d) Di samping itu, dalam situasi pengamatan
berperanserta, pengamat cenderung melakukan
pengamatan secara tidak sistematis. Untuk itu
hendaknya peneliti selalu siap dengan jadwal
pengamatan agar hal demikian tidak terjadi.
Menurut Moleong (2014:186) wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Patton (dalam moleong, 2014:187-188)
 Wawancara Pembicaraan Informal
 Pendekatan Menggunakan Petunjuk
Umum Wawancara
 Wawancara Baku Terbuka
Guba dan Lincoln (dalam moleong,
2014:188-191)
 Wawancara oleh tim atau panel
 Wawancara tertutup dan wawancara
terbuka
 Wawancara riwayat secara lisan
 Wawancara terstruktur dan wawancara
tak terstruktur.
Patton (dalam Moleong, 2014:192-196) memberikan enam jenis pertanyaan dan setiap
pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara akan terkait dengan salah satu
pertanyaan lainnya.
 Pertanyaan yang berkaitan dengan dengan pengalaman atau perilaku
 Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat atau nilai
 Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan
 Pertanyaan tentang pengetahuan
 Pertanyaan yang berkaitan dengan indera
 Pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi
 Bentuk cerobong
 Kebalikan dari cerobong
 Rencana kuintamensional
a. Mulai dengan suatu hal yang
menentukan kesadaran
b. Pertnyaan kedua harus berupa
pertanyaan terbuka yang berkaitan
dengan perasaan umum,
c. Pertanyaan ketiga harus memfokus
pada bagian-bagian khusus tentang
suatu isu.
d. Pertanyaan keempat harus dimulai
dengan pertanyaan mengapa dan
e. Terakhir pewancara harus
menanyakan intensitasnya, yaitu
pertanyaan yang bermaksud
mendalami intensitas dari akibatnya
disekitar peristiwa itu.
Menurut Moleong (2014:199) persiapan wawancara tak terstruktur dapat
diselenggarakan menurut tahap-tahap tertentu.
 Tahap pertama ialah menemukan siapa yang akan diwawancarai.
 Tahap kedua ialah mencari tahu bagaimana cara yang sebaiknya untuk mengadakan
kontak dengan responden.
 Lankah ketiga ialah mengadakan persiapan yang matang untuk pelaksanaan
wawancara.
Menurut Moleong (2014:200-208) pelaksanaan dan kegiatan sesudah
wawancara adalah:
(a) bagaimana melaksanakan wawancara,
(b) strategi dan taktik berwawancara,
(c) pencatatan data wawancara, kemudian diakhiri dengan
(d) kegiatan sesudah wawancara.
Menurut Bogdan dan Biklen (1982:74), catatan lapangan adalah
catatan tertullis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan
dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap
data dalam penelitian kualitatif.
Bogdan dan Biklen (1982:84-89) membagi isi catatan lapangan menjadi dua bagian,
yaitu:
 Bagian Deskriptif, berisi hal-hal berikut:
 Gambaran diri subjek
 Rekonstruksi dialog
 Catatan tentang perisiwa khusus
 Perilaku pengamat
Bogdan dan Biklen (1982:84-89) membagi isi catatan lapangan menjadi dua bagian,
yaitu:
 Bagian Reflektif, berisi hal-hal berikut:
 Refleksi mengenai analisis
 Refleksi mengenai metode
 Refleksi mengenai dilema etik dan konflik
 Refleksi mengenai kerangka berpikir peneliti
 klarifikasi
Adapun beberapa proses penulisan catatan lapangan, sebagai
berikut:
 Pencatatan awal
 Pembuatan catatan lapangan lengkap setelah kembali ke tempat
tinggal
 Apabila terdapat bagian tertentu yang belum dimasukkan ke
dalam catatan lapangan, hal tersebut segera dimasukkan.
Guba dan Lincoln (1981:228) mendefinisikan Record dan dokumen
sebagai berikut:
 Record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang
atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau
menyajikan akunting.
 Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film, yang tidak
diersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.
Dokumen terbagi atas dua, diantaranya:
 Dokumen Pribadi, terdiri atas:
 Buku harian
 Surat pribadi
 Otobiografi
 Dokumen Resmi, terdiri atas:
 Dokumen internal
 Dokumen eksternal
Menurut Holsti (1969, dalam Guba dan Lincoln, 1981:240), kajian isi adalah
teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha
menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan
sistematis.
Guba dan Lincoln (1981:247) menguraikan prinsip dasar kajian isi. Ciri-ciri
kajian isi ada lima, diantaranya:
 Proses mengikuti aturan.
 Kajian isi adalah proses sistematis.
 Kajian isi merupakan proses yang diarahkan untuk menggeneralisasi.
 Kajian isi mempersoalkan isi yang termanifestasikan
 Kajian isi menekankan analisis secara kuantitatif, namun dapat pula
dilakukan bersama analisis kualitatif.
Kategorisasi merupakan langkah yang sangat penting dan harus mengikuti aturan,
diantaranya:
 Kategori harus berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian.
 Kategori itu harus tuntas.
 Kategori tidak saling tergantung.
 Kategori harus bebas.
 Kategori harus diperoleh atas dasar prinsip klasifikasi tunggal
Menurut Philipp Mayring,
langkah-langkahnya
digambarkan dalam bagan
disamping:
Sampling dan Satuan Kajian
dan
Teknik Penelitian Lainnya dalam
Penelitian Kualitatif
By : Abd Halim Samir
 Teknik sampling dalam penelitian kualitatif berbeda dengan yang
non kualitatif.
 Maksud sampling dalam ialah untuk menjaring sebanyak mungkin
informasi dari pelbagai macam sumber dan
bangunannya(constructions).
 Tujuan sampling adalah untuk mencari kekhususan yang ada
dalam ramuan konteks yang unik.
 Pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel
bertujuan (purposive sample).
1. Rancangan sampel yang muncul
2. Pemilihan sampel secara berurutan
3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel
4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan
Biasanya ditetapkan juga dalam rancangan penelitian.
Keputusan tentang penentuan sampel, besarnya dan
strategi sampling begitu, pada dasarnya bergantung
pada penetapan satuan kajian.
Satuan Kajian bisa bersifat perorangan, kelompok , atau
bersifat keseluruhan program atau keseluruhan latar.
1. Wawancara kelompok fokus dalam penelitian
kualitatif
2. Teori Dari Dasar (Grounded Theory)
3. Etnografi
4. Penelitian tindakan (action reseach)
Wawancara Kelompok Fokus dalam
Penelitian Kualitatif
Kreuger (1988) menyatakan bahwa wawancara
kelompok fokus lahir pada akhir 1930an oleh ilmuwan
sosial yang meragukan tentang ketepatan metode
pengumpulan data secara tradisional
Menurut stewart dan shamdasani (1990), program radio
pada tahun 1994 oleh robert merton, seorang ahli ilmu
sosial terkenal. Merton menerapkan teknik wawancara
pada pelatihan militer dan film-film moral selama
perang dunia ke-2.
 Wawancara kelompok
Smith (1954) mendefenisikan
wawancara kelompok sebagai
sesuatu yang membatasi pada
situasi dimana kelompok yang
dibangun cukup kecil untuk
membangun diskusi yang pantas
di antara sesama anggotanya.
 Kelompok fokus
Kreuger (1988) mendefinisikan
kelompok fokus sebagai diskusi
yang dirancang dengan baik untuk
memperoleh persepsi dalam
bidang perhatiannya pada
lingkungan yang permisif dan yang
tidak menekan.
Wawancara kelompok pada dasarnya adalah
teknik pengumpulan data kualitatif yang
wawancaranya dipandu oleh moderator dengan
cara baik secara terstruktur atau pun secara tidak
terstruktur, bergantung pada maksud dan tujuan
wawancara (denzin dan lincoln-1994).
1. Memperoleh latar belakang informasi secara umum tentang suatu topik yang
diperhatikan.
2. Mengumpulkan hipotesis penelitian yang dapat diberikan pada penelitian lainnya
dengan menggunakan penelitian yang lebih kuantitatif.
3. Mendorong gagasan baru dan konsep yang kreatif.
4. Mendiagnosis potensi masalah dalam suatu program baru, pelayanan, atau produk.
5. Membangun kesan tentang produk, program, pelayanan, lembaga atau bidang
perhatian lainnya.
6. Belajar bagaimana para responden berbicara tentang fenomena yang diperhatikan
yang bisa memfisilitasi penelitian kuantitatif.
7. Menginterpretasikan hasil penelitian kualitatif sebelumnya.
Stewart dan shamdasani (1990) menyarankan
sampling yang memadai dapat disusun yaitu
kelompok harus terdiri dari anggota anggota
dari suatu populasi yang lebih besar. Peserta
dipilih sekitar 20% dari orang orang yang ada.
Beberapa studi memerlukan dan menghendaki
beberapa kelompok, sekitar 3-4 buah. Menurut
morgan (1988) faktor penentu jumlah kelompok
adalah jumlah sub-sub kelompok yang diperlukan.
• Anggota kelompok biasanya terdiri atas 6-12 orang
• Jumlah peserta tergantung pada tujuan penelitian
Alur Pertanyaan
Sewaktu memformulasikan pertanyaan untuk
panduan wawancara, para ahli menyarankan bahwa hal
hal yang perlu dipertimbangkan adalah :
1. Pertanyaan diurutkan dari yang umum ke yang
khusus.
2. Pertanyaan penting harus didahulukan pada awal
diskusi dan yang dipandang kurang penting nanti
dikemukakan kemudian pada bagian akhir.
Disarankan agar wawancara terfokus pada upaya mengajukan
kurang dari 10 pertanyaan atau sekitar 6-7 pertanyaan saja.
Namun ada penulis/ahli yang menyarankan agar pertanyaan
sebaiknya kurang dari 12 buah banyaknya.
Pertanyaan-tidak-terstruktur atau pertanyaan terbuka membuka
pemikiran para peserta diskusi sehingga dapat menanggapinya dari
berbagai dimensi. Pertanyaan harus dipilih secara berhati hati dan
dirumuskan sebelumnya dengan harapan banyak jawaban yang dapat
diberikan peserta.
Di pihak lain, ada ahli yang menganjurkan agar pertanyaan
‘mengapa’ agar tidak banyak digunakan karena pada wawancara kelompok
fokus yang diinginkan adalah jawaban cepat namun rasional atau sesuai
dengan situasi.
 Moderator boleh menggunakan berbagai peranan selama
diskusi berlangsung
 Harus tanggap memahami perilaku dan sikap peserta yang
muncul sewaktu diskusi
 Harus terampil mengatasi hal hal yang muncul sewaktu
diskusi dengan jalan mengarahkan sikap dan perilaku mereka,
memberi tantangan dan bisa menangahi pendapat yang
bertentangan dan juga bisa mengatasi emosi yang muncul.
Merupakan permulaan yang baik apabila para
peserta saling berkenalan terlebih dahulu dan
sedikit menceritakan tentang pengalamannya.
Moderator terlebih dahulu menyatakan selamat
datang, kemudian memberi gambaran umum
tantang topik diskusi, tujuan diskusi, aturan yang
digunakan dalam diskusi dan sesudah itu langsung
mengajukan pertanyaan pertama.
 Tanggap dan sigap secara mental dan menjaga jangan sampai diskusi
terhenti di tengah jalan,karena adanya ketakutan dan tekanan.
 Hafal urutan pertanyaan dan harus mendengarkan dan setiap saat
berpikir tentang hal hal yang terjadi selama diskusi berlangsung.
 memiliki daya antisipasi, memiliki kemampuan membangun
‘rapport’, paradoks bilateral (dominan tetapi submisif), tidak reaktif,
non-direktif, teurapetik, dan sabar dalam mengajukan ‘pertanyaan
menjajagi’ (probing questions)
 Moderator harus pula memiliki kemampuan mengelola waktu,
khususnya apabila topik banyak dipersoalkan dan didiskusikan lebih
lanjut namun hasil yang diperoleh barulah sedikit.
Tape recorder
 untuk menampung suara suara yang
muncul selama diskusi
Pembuatan catatan
 membuat catatan tentang frasa dan
pernyataan yang dikemukakan oleh
peserta
 Catatan harus dilengkapi dan bisa
digunakan dengan kelengkapan dari
‘tape recorder’.
 Ada ahli yang menyarankan agar
moderator membuat ‘catatan
lapangan’ pada setiap sesi diskusi
guna dimanfaatkan pada analisis
data.
 Informasi yang dikumpulkan dari diskusi kelompok fokus merupakan data
mentah
 Tugas peneliti adalah menyiapkan pernyataan berkaitan dengan
pengumpulan data.
 Langkah pertama yang harus dilakukannya adalah membuat transkrip dari
keseluruhan wawancara
 Langkah berikutnya ialah menganalisis isi/konten diskusi.
 Tujuan mengadaklan analisis ialah mencari kecenderungan
kecenderungan dan pola pola yang sering muncul baik
pada konten satu kelompok maupun pada berbagai
kelompok.
 Analisis isi/ konten mulai dengan membandingkan kata
kata yang digunakan sebagai jawaban.
 Peneliti harus mempertimbangkan penekanan atau
intensitas yang diberikan oleh para peserta.
 konsistensi dari tanggapan tanggapan dan kekhususan
jawaban dalam menindak lanjuti pertanyaan pertanyaan
menggali.
Orientasi filosofis
 Teori-dari-dasar didasarkan pada teori interaksi simbolik. Teori ini
memiliki banyak pandangan yang sama dengan fenomenologi.
 interaksi simbolik menjajagi bagaimana orang mendefenisikan
realitas dan bagaimana kepercayaan mereka berkaitan dengan
tindakan tindakannya.
 Kenyataan diciptakan oleh orang dengan jalan memberikan makna
pada situaisi situasi
 Makna diekspresikan oleh simbol simbol seperti kata kata, objek
objek keagamaan, dan pakaian
 Makna simbolik ini merupakan landasan untuk melakukan tindakan
tindakan dan interaksi
Metodolgi
Langkah langkah teori-dari-dasar terjadi secara
simultan. Peneliti akan melaksanakan pengamatan,
mengumpulkan data, dan membangun teori pada
waktu yang bersamaan
Proses perbandingan secara tetap dan di dalamnya
setiap bagian data dibandingkan dengan setiap
bagian data lainnya.
Pengumpula data dan teknik analisis
 Data dapat dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan, dari dokumen atau
secara gabungan daripadanya
 Pengumpulan data biasanya menghasilkan catatan tertulis yang sangat banyak,
transkrip wawancara yang diketik, atau pita video/audio tentang percakapan
yang berisi penggalan data yang jamak nantinya dipilah pilah dan dianilisis.
Proses ini dilaksanakan dengan jalan membuat kode dan mengkategorisasikan
data.
 Hasilnya adalah teori yang menjelaskan fenomena yang diteliti. Hasil penelitian
melaporkan teori yang ditunjang dengan contoh contoh dari dari data.
Hasil
 Etnografi memfokuskan diri pada budaya dari sekelompok orang
 Asumsi yang melatarbelakangi para etnografer adalah bahwa pada setiap
kelompok manusia pada dasarnya terlibat dalam budaya yang membimbing
pandangan dunia para anggota anggotanya dan cara mereka menstruktur
pengalamannya
 Tujuan para etnografer adalah belajar (daripada meneliti) anggota anggota
suatu kelompok budaya, memahami pandangan dunianya sebagai yang
didefinisikan oleh mereka yang diteliti
 Peneliti etnografi mengacu pada perspektif emik atau etik
 Penelitian etnografi merupakan usaha yang memerlukan kerja keras yang
membutuhkan waktu yang cukup panjang kadang kadang berbulan bulan
berada dilapangan malah kadang kadang bertahun tahun
Perspektif emik
 Perspektif emik adalah cara
anggota kelompok budaya
memandang dunianya, jadi melihat
dan memandang dari sisi dirinya
 Pendekatan emik dalam penelitian
melibatkan meneliti perilaku dari
sisi dari dalam anggota anggota
kelompok budaya
Perspektif etik
 Perspektif etik merupakan
interpretasi pengalaman
pengalaman budaya.
 Pendekatan etik melibatkan upaya
meneliti perilaku dari sisi orang
luar dan menguji kesamaan
kesamaan dan perbedaan
perbedaan setiap budaya
Metodologi
Langkah langkah penelitian etnografi adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi budaya yang akan diteliti.
2. Mengidentifikasi variabel yang signifikan di dalam budaya yang diteliti.
3. Mengadakan penelaahan kepustakaan.
4. Memperoleh izin memasuki latar penelitian.
5. Mempelajari dan memahami budaya.
6. Mencari informan.
7. Mengumpulkan data, menganalisis data, mendeskripsikan buadaya,
mengembangkan teori.
Pengumpulan dan analisis data
Pengumpulan data melibatkan terutama melalui
pengamatan dan wawancara. Peneliti dapat saja
menjadi pengamat berperan serta dalam budaya yang
sedang diteliti selama penelitian itu berlangsung
Analisis data melibatkan upaya mengidentifikasi ciri
ciri sesuatu objek dan kejadian oleh anggoata
anggoata budaya
Penelitian etnografi dalam pelayanan
kesehatan
 Etno-pelayanan-kesehatan memfokuskan diri terutama pada upaya
mengamati dan membuat dokumen tentang interaksi interaksi yang
terjadi antar manusia tentang bagaimana kondisi kehidupannya sehari
hari dan pola pola yang terjadi yang mempengaruhi pelayanan kesehatan
manusia dan praktek pelayanan kesehatan.
Ahli mengidentifikasi tiga maslah berkaitan dengan penggunaan metodologi
etnografi oleh para perawat
1. peneliti pelayanan kesehatan barangkali tidak secukupnya mengenal
kepercayaan budaya anggota anggotanya yang sedang diteliti dan juga
kurang mengenal bahasa yang dipakainya
2. penelitian kadang kadang menggunakan pengukuran, yang diasumsikan
tidak akurat, untuk dapat digunakan sama dengan seluruh budaya
3. interpretasi temuan temuan tampaknya tidak mencukupi karena
pengetahuan yang terbatas tentang budaya yang sedang diteliti.
 Penelitian tindakan adalah cara melakukan penelitian dan
berupaya bekerja untuk memecahkan masalah pada saat
yang bersamaan (cormack 1991).
 Penelitian tindakan ini dilihat sebagai metode yang
didasarkan pada masyarakat dan seringkali
diselenggarakan pada suatu latar yang luas, apakah itu
disekolah, di pengadilan, di rumah sakit, atau di pabrik.
 penelitian tindakan adalah proses untuk memperoleh hasil
perubahan dan memanfaatkan hasil perubahan yang
diperoleh dalam penelitian itu (smith & cormack1991).
Ciri ciri penelitian tindakan menurut hart & bond (1995) yaitu
dengan membandingkan penelitian tindakan dengan
penelitian penelitian lainnya, adalah :
1. Memiliki fungsi pendidikan.
2. Bertkaitan dengan individu sebagai anggota sesuatu kelompok sosial
3. Merupakan kegiatan yang terfokus masalah, terikat konteks, dan berorientasi
masa depan.
4. Melibatkan intervensi perubahan.
5. Bertujuan untuk perbaikan dan keikut-sertaan.
6. Melibatkan proses secara siklus dimana penelitian, tindakan, dan keterkaitan
dengan evaluasi.
7. Ditemukan dalam hubungan penelitian dimana mereka yang terlibat adalah
peserta dalam proses perubahan.
 Identifikasi masalah
 Diskusi dan negosiasi antara peneliti dan para pelaksana
 Penelaahan kepustakaan
 Re-definisi masalah
 Memilih metode penelitian atau evaluasi
 Menerapkan perubahan, pengumpulan data dan umpan balik. Hal ini sering
melibatkan mengubah langkah langkah sebelumnya menjadi suatu langkah
atau proses yang siklikal tentang penelitian dan perubahan.
 Barangkali ada juga kegiatan menelaah kembali tentang keseluruhan studi,
rekomendasi dan diseminasi kepada khalayak yang lebih luas.
Teknik penelitian

More Related Content

What's hot

Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifRoyadi Nusa
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 
Konsep dasar metode kualitatif
Konsep dasar metode kualitatifKonsep dasar metode kualitatif
Konsep dasar metode kualitatifSiti Sahati
 
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiContoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiArry Rahmawan
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerDeady Rizky Yunanto
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSMuliadin Forester
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifSiti Sahati
 
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1Jihan Hidayah Putri
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Sistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatifSistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatifAlorka 114114
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif EnvaPya
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenMuel DJaja
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiahmateri-x2
 

What's hot (20)

Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Literature Review
Literature ReviewLiterature Review
Literature Review
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatif
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
Konsep dasar metode kualitatif
Konsep dasar metode kualitatifKonsep dasar metode kualitatif
Konsep dasar metode kualitatif
 
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiContoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
 
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 
Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi Kasus
 
Sistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatifSistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatif
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
 

Similar to Teknik penelitian

Metode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatifMetode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatifSanti Susanti
 
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5ALMAISYA
 
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...Tyaseta Sardjono
 
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfInstrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfesdeenduaranggailung
 
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan dataJan Hutahaean
 
METODE PENELITIAN FH UPN PERTEMUAN VII.ppt
METODE PENELITIAN FH UPN PERTEMUAN VII.pptMETODE PENELITIAN FH UPN PERTEMUAN VII.ppt
METODE PENELITIAN FH UPN PERTEMUAN VII.pptTriajiRifqi
 
Teknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasiTeknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasiBellarmino Krishna Wardhana
 
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (TEKNIK ANALISIS)
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (TEKNIK ANALISIS)METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (TEKNIK ANALISIS)
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (TEKNIK ANALISIS)lizanora
 
7._TEKNIK_PENELITIAN_KUALITATIF.ppt
7._TEKNIK_PENELITIAN_KUALITATIF.ppt7._TEKNIK_PENELITIAN_KUALITATIF.ppt
7._TEKNIK_PENELITIAN_KUALITATIF.pptkhoerul6
 
Tugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifTugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifcherry121082
 
pen. pengembangan_043226.pptx
pen. pengembangan_043226.pptxpen. pengembangan_043226.pptx
pen. pengembangan_043226.pptxSintiaParamita1
 
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptxPaparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptxrahmameisya99
 
pen. pengembangan kelompok 3_044137.pptx
pen. pengembangan kelompok 3_044137.pptxpen. pengembangan kelompok 3_044137.pptx
pen. pengembangan kelompok 3_044137.pptxSintiaParamita1
 
Penelitian-Sosbudaya-2015 penelitian kualitatif.ppt
Penelitian-Sosbudaya-2015 penelitian kualitatif.pptPenelitian-Sosbudaya-2015 penelitian kualitatif.ppt
Penelitian-Sosbudaya-2015 penelitian kualitatif.ppt162012300009
 

Similar to Teknik penelitian (20)

Metode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatifMetode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatif
 
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
 
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
 
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfInstrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
 
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
 
Gru individu
Gru individuGru individu
Gru individu
 
metodelogi penelitian
metodelogi penelitianmetodelogi penelitian
metodelogi penelitian
 
Kul metpen2
Kul metpen2Kul metpen2
Kul metpen2
 
Paradigma & ragam penelitian kualitatif
Paradigma & ragam penelitian kualitatifParadigma & ragam penelitian kualitatif
Paradigma & ragam penelitian kualitatif
 
Bab3revisi
Bab3revisiBab3revisi
Bab3revisi
 
METODE PENELITIAN FH UPN PERTEMUAN VII.ppt
METODE PENELITIAN FH UPN PERTEMUAN VII.pptMETODE PENELITIAN FH UPN PERTEMUAN VII.ppt
METODE PENELITIAN FH UPN PERTEMUAN VII.ppt
 
Teknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasiTeknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasi
 
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (TEKNIK ANALISIS)
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (TEKNIK ANALISIS)METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (TEKNIK ANALISIS)
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (TEKNIK ANALISIS)
 
7._TEKNIK_PENELITIAN_KUALITATIF.ppt
7._TEKNIK_PENELITIAN_KUALITATIF.ppt7._TEKNIK_PENELITIAN_KUALITATIF.ppt
7._TEKNIK_PENELITIAN_KUALITATIF.ppt
 
Tugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifTugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatif
 
pen. pengembangan_043226.pptx
pen. pengembangan_043226.pptxpen. pengembangan_043226.pptx
pen. pengembangan_043226.pptx
 
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptxPaparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
 
Teknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdfTeknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdf
 
pen. pengembangan kelompok 3_044137.pptx
pen. pengembangan kelompok 3_044137.pptxpen. pengembangan kelompok 3_044137.pptx
pen. pengembangan kelompok 3_044137.pptx
 
Penelitian-Sosbudaya-2015 penelitian kualitatif.ppt
Penelitian-Sosbudaya-2015 penelitian kualitatif.pptPenelitian-Sosbudaya-2015 penelitian kualitatif.ppt
Penelitian-Sosbudaya-2015 penelitian kualitatif.ppt
 

More from Muhammad Alfiansyah Alfi

Pencegahan-dan-Penanganan-Kekerasan-di-Lingkungan-Sekolah.pdf
Pencegahan-dan-Penanganan-Kekerasan-di-Lingkungan-Sekolah.pdfPencegahan-dan-Penanganan-Kekerasan-di-Lingkungan-Sekolah.pdf
Pencegahan-dan-Penanganan-Kekerasan-di-Lingkungan-Sekolah.pdfMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Bab v 2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
Bab v   2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbedaBab v   2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
Bab v 2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbedaMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Bab iv 3. menyelesaikan persamaan menggunakan perkalian dan pembagian
Bab iv   3. menyelesaikan persamaan menggunakan perkalian dan pembagianBab iv   3. menyelesaikan persamaan menggunakan perkalian dan pembagian
Bab iv 3. menyelesaikan persamaan menggunakan perkalian dan pembagianMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Bab iv 2. menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan dan pengurangan
Bab iv   2. menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan dan penguranganBab iv   2. menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan dan pengurangan
Bab iv 2. menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan dan penguranganMuhammad Alfiansyah Alfi
 

More from Muhammad Alfiansyah Alfi (20)

Pencegahan-dan-Penanganan-Kekerasan-di-Lingkungan-Sekolah.pdf
Pencegahan-dan-Penanganan-Kekerasan-di-Lingkungan-Sekolah.pdfPencegahan-dan-Penanganan-Kekerasan-di-Lingkungan-Sekolah.pdf
Pencegahan-dan-Penanganan-Kekerasan-di-Lingkungan-Sekolah.pdf
 
Infografis Laporan Aktualisasi.pdf
Infografis Laporan Aktualisasi.pdfInfografis Laporan Aktualisasi.pdf
Infografis Laporan Aktualisasi.pdf
 
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
 
ANALISIS KKM
ANALISIS KKMANALISIS KKM
ANALISIS KKM
 
PROGRAM SEMESTER KELAS 8
PROGRAM SEMESTER KELAS 8PROGRAM SEMESTER KELAS 8
PROGRAM SEMESTER KELAS 8
 
PROGRAM TAHUNAN KELAS 8
PROGRAM TAHUNAN KELAS 8PROGRAM TAHUNAN KELAS 8
PROGRAM TAHUNAN KELAS 8
 
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
 
Bab v 2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
Bab v   2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbedaBab v   2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
Bab v 2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
 
Bab v 1. perbandingan dua besaran
Bab v   1. perbandingan dua besaranBab v   1. perbandingan dua besaran
Bab v 1. perbandingan dua besaran
 
Bab iv 8. remedial dan pengayaan ke-4
Bab iv   8. remedial dan pengayaan ke-4Bab iv   8. remedial dan pengayaan ke-4
Bab iv 8. remedial dan pengayaan ke-4
 
Bab iv 7. ujian harian ke-4
Bab iv   7. ujian harian ke-4Bab iv   7. ujian harian ke-4
Bab iv 7. ujian harian ke-4
 
Bab iv 6. tugas projek ke-4
Bab iv   6. tugas projek ke-4Bab iv   6. tugas projek ke-4
Bab iv 6. tugas projek ke-4
 
Bab iv 5. menyelesaikan masalah pt lsv
Bab iv   5. menyelesaikan masalah pt lsvBab iv   5. menyelesaikan masalah pt lsv
Bab iv 5. menyelesaikan masalah pt lsv
 
Bab iv 4. konsep pt lsv
Bab iv   4. konsep pt lsvBab iv   4. konsep pt lsv
Bab iv 4. konsep pt lsv
 
Bab iv 3. menyelesaikan persamaan menggunakan perkalian dan pembagian
Bab iv   3. menyelesaikan persamaan menggunakan perkalian dan pembagianBab iv   3. menyelesaikan persamaan menggunakan perkalian dan pembagian
Bab iv 3. menyelesaikan persamaan menggunakan perkalian dan pembagian
 
Bab iv 2. menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan dan pengurangan
Bab iv   2. menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan dan penguranganBab iv   2. menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan dan pengurangan
Bab iv 2. menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan dan pengurangan
 
Bab iv 1. konsep plsv
Bab iv   1. konsep plsvBab iv   1. konsep plsv
Bab iv 1. konsep plsv
 
Bab iii 8. remedial dan pengayaan ke-3
Bab iii   8. remedial dan pengayaan ke-3Bab iii   8. remedial dan pengayaan ke-3
Bab iii 8. remedial dan pengayaan ke-3
 
Bab iii 7. ujian harian ke-3
Bab iii   7. ujian harian ke-3Bab iii   7. ujian harian ke-3
Bab iii 7. ujian harian ke-3
 
Bab iii 6. tugas projek ke-3
Bab iii   6. tugas projek ke-3Bab iii   6. tugas projek ke-3
Bab iii 6. tugas projek ke-3
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

Teknik penelitian

  • 2.
  • 3.  Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama diperoleh dengan cara melihat, mendengar, dan bertanya yang kita lakukan pada saat wawancara atau pengamatan berperan serta.  Pada dasarnya kegiatan melihat,mendengar, dan bertanya adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh semua orang, namun pada penelitian kualitatif kegiatan-kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah, dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang dilakukan
  • 4. Walaupun dikatakan bahwa sumber di luar kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumbur buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dikumen pribadi, dan dokumen resmi.  Buku, disertasi atau karya ilmiah lainnya, dan majalah ilmiah .  Arsip dari lembaga arsip nasional atau ditempat arsi-arsip penting lainnya .  Sumber tertulis lainnya adalah dokumen pribadi.  Pada instansi-instansi pemerintah biasanya ada dokumen resmi.
  • 5. Ada dua kategori foto yang dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dhasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri (Bogdan dan Biklen, 1982:102). Foto dapat memberikan gambaran tentang dstribusi penduduk, letak geografis, sistem persekolahan, dan lain-lain. Dianjurkan agar foto dianalisis bersama sumber- sumber lainnya. Foto digunakan pula oleh peneliti untuk memahami bagaimana para subjek memandang dunianya. Pada umunya foto tidak digunakan secara tunggal untuk menganalisis data. Dengan kata lain, sebaiknya foto digunakan sebagai pelengkap pada cara dan teknik lainnya.
  • 6. Peneliti kualitatif sering juga menggunakan data statistik yang telah tersedia sebagai sumber data tambahan bagi keperluannya. Mempelajari statistik dapat membantu peneliti memahami persepsi subjeknya. Walaupun dapat membantu peneliti, hendaknya peneliti menyadari bahwa statistik pada umumnya berlandaskan paradigma yang mengutamakan dapatnya digeneralisasikan sehingga dapat mengurangi makna subjek secara perseorangan dalam segala liku kehidupan yang unik namun utuh itu. memnfaatkan data statistik hanya sebagai cara yang mengantar dan mengarahkannya pada kejadian dan peristiwa yang ditemukan dan dicari sendiri sesuai dengan tujuan penelitiannya. Keseluruhan sumber dan jenis data yang diuraikan tadi pada dasarnya banyak bergantung pada peneliti untuk menyaringnya sehingga yang diharapkan itu saja yang dapat dicapai. Dengan kata lain, peranan manusia sebagai alat atau instrumen penelitian, besar sekali dalam penelitian kualitatif. Peranan manusia sebagai instrumen tersebut diuraikan pada bagian berikut.
  • 7.
  • 8. Pengamatan berperanserta menceritakan kepada peneliti apa yang dilakukan oleh orang-orang, dalam situasi peneliti memperoleh kesempatan mengadakan pengamatan. Bogdan (1972:3) mendefinisikan secara tepat pengamatan berperanserta sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan subjek dalam lingkungan subjek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistemasis dan berlaku tanpa gangguan. Menjadi sebagai “anggota” kelompok subjek yang ditelitinya menyebabkan peneliti tidak lagi dipandang sebagai “peneliti asing”, tetapi sudah menjadi teman yang dapat dipercaya. Dengan tindakan demikian tanpa memandang apa pun yang diperbuat oleh para subjeknya, peneliti akan memperoleh pengalaman tangan pertama tentang kegiatan subjeknya dalam arti dan pandangan subjeknya itu sendiri (Crane dan Angrosino 1984:64).
  • 9. Bagi mereka yang baru pertama kali terjun ke dalam bidang ini, biasanya pengalaman hari-hari pertama merupakan ujian mental dan ujian kemampuan. Peneliti demikian dianjurkan agar mengikuti beberapa petunjuk sebagaimana yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (1975:127) sebagai berikut :  Jangan mengambil sesuatu dari lapangan secara pribadi.  Rencanakan kunjungan pertama untuk menemui seorang perantara yang nantinya akan memperkenalkan peneliti.  Jangan berambisi untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi pada hari-hari pertama berada di lapangan.  Bertindaklah secara relatif pasif.  Bertindaklah dengan lemah lembut.
  • 10. Instrumen penelitian dimaksudkan sebagai alat mengumpulkan data seperti tes pada penelitian kulitatif. Ada tiga hal yang dibahas di sini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Giba dan Linciln (1981:128-150), yaitu mencakup ciri-ciri umum, kualitas yang diharapkan, dan kemungkinan peningkatan manusia sebgai instrumen.  Ciri-ciri Umum Manusia Sebagai Instrumen Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses data secepatnya, dan memanfaatkan kesempatan mencari respons yang tidak lazim atau idiosinkratik.
  • 11.  Kualitas yang diharapkan Pada dasarnya peneliti itu hendaknya memiliki sejumlah kualitas pribadi seperti : toleran, sabar, menunjukkan empati, menjadi pendengar yang baik, manusiawi, bersikap terbuka, jujur, objektif, penampilannya menarik, mencintai pekerjaan wawancara, senang berbicara, dan semacamnya. Selain itu ia tidak cepat jenuh terhadap pekerjaan yang melembaga, bisa bekerja lama tanpa merasakan keletihan, dapat mengatasi tekanan batin karena tekanan psikologis di lapangan, kesepian, merasa terasing, perasaan rindu akan keluarga dan rindu akan pulang.  Peningkatan Kemampuan Peneliti Sebagai Instrumen Kemampuan peneliti sebagai instrumen dapat ditingkatkan dengan jalan pertama-tama peneliti hendaknya selalu pergi kepada situasi baru untuk memperoleh pengalaman, kemudian berusaha mencatat apa saja yang terjadi dan, mewawancarai beberapa orang serta mencatat apa saja yang menjadi hasil pembicaraan.
  • 12.
  • 13. Menurut Gunawan (2013:143) istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antaraspek dalam fenomena tersebut. observasi selalu menjadi bagian dalam penelitian, dapat berlangsung dalam konteks laboratorium (eksperimental) maupun dalam konteks alamiah.
  • 14. Moleong, 2014:174  Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung.  Teknik pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri.  Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan.  Sering terjadi ada keraguan pada peneliti.  Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi- situasi yang rumit.  Untuk kasus-kasus tertentu di mana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan.
  • 15. Buford Junker (dalam Moleong, 2014:176) dengan tepat memberikan gambaran tentang peranan peneliti sebagai pengamat.  Berperan serta secara lengkap  Pemeranserta sebagai pengamat  Pengamat sebagai pemeranserta  Pengamat penuh.
  • 16. Menurut Moleong (2014:176) pengamatan dapat diklasifikasikan atas:  Pengamatan melalui cara berperanserta dan yang tidak berperanserta.  Pengamatan terbuka dan pengamatan tertutup.  Pengamatan pada latar alamiah dan pada latar buatan.
  • 17. Untuk melengkapi apa yang seharusnya diamati, Patton (dalam Moleong, 2014:179) menyatakan bahwa hal itu bergantung pada jenis dan variasi pendekatan pengamatan yang diperankan oleh pengamat itu sendiri. Ada lima dimensi pada suatu kontinum, yaitu sebagai berikut:  Ditinjau dari segi peranan pengamat yang diamati.  Ditinjau dari segi gambaran peranan peneliti terhadap yang lainnya.  Berkenaan dengan gambaran maksud pengamat terhadap lainnya.  Dimensi ini berkenaan dengan lamanya pengamatan dilakukan.  Fokus suatu pengamatan.
  • 18. Beberapa petunjuk penting diberikan oleh Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2014:180) mengenai pembuatan catatan sebagai berikut:  Buatlah catatan lapangan  Buku harian pengalaman lapangan.  Catatan tentang satuan-satuan tematis.  Catatan kronologis.  Peta konteks.  Taksonomi dan sistem kategori.  Jadwal.  Sosiometrik.  Panel.  Balikan melalui kuesioner.  Balikan melalui pengamat lainnya:.  Daftar cek.  Alat eletronika yang disembunyikan:.  Alat yang dinamakan topeng steno.
  • 19.  Menurut Moleong (2014:183) ada dua macam kemungkinan hal tersebut terjadi: pertama, peranan pengamat pasif, diam, hanya mencatat dan tidak memperlihatkan ekspresi muka apa-apa. Kedua, sebaliknya sebagai manusia biasanya pengamat bertindak aktif tidak hanya mengamati, tetapi dalam keadaan tertentu berbicara, berkelakar dan sebagainya.
  • 20. Pada pelaksanaan pengamatan, baik dari segi praktisnya maupun dari segi pengamat sendiri, terdapat beberapa kelemahan yang dirangkum dari tulisan Moleong (2014: 184- 186) sebagai berikut: a) pengamatan terbatas dalam mengamati karena kedudukannya dalam kelompok, hubungannya dengan anggota dan yang semacamnya. b) Pengamatan yang berperanserta sering sukar memisahkan diri walaupun hanya sesaat untuk membuat catatan hasil pengamatannya. c) Hasil pengamatan berupa sejumlah besar data sering sukar dan sangat memakan waktu untuk menganalisisnya. d) Di samping itu, dalam situasi pengamatan berperanserta, pengamat cenderung melakukan pengamatan secara tidak sistematis. Untuk itu hendaknya peneliti selalu siap dengan jadwal pengamatan agar hal demikian tidak terjadi.
  • 21.
  • 22. Menurut Moleong (2014:186) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
  • 23. Patton (dalam moleong, 2014:187-188)  Wawancara Pembicaraan Informal  Pendekatan Menggunakan Petunjuk Umum Wawancara  Wawancara Baku Terbuka Guba dan Lincoln (dalam moleong, 2014:188-191)  Wawancara oleh tim atau panel  Wawancara tertutup dan wawancara terbuka  Wawancara riwayat secara lisan  Wawancara terstruktur dan wawancara tak terstruktur.
  • 24. Patton (dalam Moleong, 2014:192-196) memberikan enam jenis pertanyaan dan setiap pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara akan terkait dengan salah satu pertanyaan lainnya.  Pertanyaan yang berkaitan dengan dengan pengalaman atau perilaku  Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat atau nilai  Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan  Pertanyaan tentang pengetahuan  Pertanyaan yang berkaitan dengan indera  Pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi
  • 25.  Bentuk cerobong  Kebalikan dari cerobong  Rencana kuintamensional a. Mulai dengan suatu hal yang menentukan kesadaran b. Pertnyaan kedua harus berupa pertanyaan terbuka yang berkaitan dengan perasaan umum, c. Pertanyaan ketiga harus memfokus pada bagian-bagian khusus tentang suatu isu. d. Pertanyaan keempat harus dimulai dengan pertanyaan mengapa dan e. Terakhir pewancara harus menanyakan intensitasnya, yaitu pertanyaan yang bermaksud mendalami intensitas dari akibatnya disekitar peristiwa itu.
  • 26. Menurut Moleong (2014:199) persiapan wawancara tak terstruktur dapat diselenggarakan menurut tahap-tahap tertentu.  Tahap pertama ialah menemukan siapa yang akan diwawancarai.  Tahap kedua ialah mencari tahu bagaimana cara yang sebaiknya untuk mengadakan kontak dengan responden.  Lankah ketiga ialah mengadakan persiapan yang matang untuk pelaksanaan wawancara.
  • 27. Menurut Moleong (2014:200-208) pelaksanaan dan kegiatan sesudah wawancara adalah: (a) bagaimana melaksanakan wawancara, (b) strategi dan taktik berwawancara, (c) pencatatan data wawancara, kemudian diakhiri dengan (d) kegiatan sesudah wawancara.
  • 28.
  • 29. Menurut Bogdan dan Biklen (1982:74), catatan lapangan adalah catatan tertullis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.
  • 30.
  • 31. Bogdan dan Biklen (1982:84-89) membagi isi catatan lapangan menjadi dua bagian, yaitu:  Bagian Deskriptif, berisi hal-hal berikut:  Gambaran diri subjek  Rekonstruksi dialog  Catatan tentang perisiwa khusus  Perilaku pengamat
  • 32. Bogdan dan Biklen (1982:84-89) membagi isi catatan lapangan menjadi dua bagian, yaitu:  Bagian Reflektif, berisi hal-hal berikut:  Refleksi mengenai analisis  Refleksi mengenai metode  Refleksi mengenai dilema etik dan konflik  Refleksi mengenai kerangka berpikir peneliti  klarifikasi
  • 33. Adapun beberapa proses penulisan catatan lapangan, sebagai berikut:  Pencatatan awal  Pembuatan catatan lapangan lengkap setelah kembali ke tempat tinggal  Apabila terdapat bagian tertentu yang belum dimasukkan ke dalam catatan lapangan, hal tersebut segera dimasukkan.
  • 34.
  • 35. Guba dan Lincoln (1981:228) mendefinisikan Record dan dokumen sebagai berikut:  Record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting.  Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film, yang tidak diersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.
  • 36. Dokumen terbagi atas dua, diantaranya:  Dokumen Pribadi, terdiri atas:  Buku harian  Surat pribadi  Otobiografi  Dokumen Resmi, terdiri atas:  Dokumen internal  Dokumen eksternal
  • 37. Menurut Holsti (1969, dalam Guba dan Lincoln, 1981:240), kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan sistematis.
  • 38. Guba dan Lincoln (1981:247) menguraikan prinsip dasar kajian isi. Ciri-ciri kajian isi ada lima, diantaranya:  Proses mengikuti aturan.  Kajian isi adalah proses sistematis.  Kajian isi merupakan proses yang diarahkan untuk menggeneralisasi.  Kajian isi mempersoalkan isi yang termanifestasikan  Kajian isi menekankan analisis secara kuantitatif, namun dapat pula dilakukan bersama analisis kualitatif.
  • 39. Kategorisasi merupakan langkah yang sangat penting dan harus mengikuti aturan, diantaranya:  Kategori harus berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian.  Kategori itu harus tuntas.  Kategori tidak saling tergantung.  Kategori harus bebas.  Kategori harus diperoleh atas dasar prinsip klasifikasi tunggal
  • 41. Sampling dan Satuan Kajian dan Teknik Penelitian Lainnya dalam Penelitian Kualitatif By : Abd Halim Samir
  • 42.  Teknik sampling dalam penelitian kualitatif berbeda dengan yang non kualitatif.  Maksud sampling dalam ialah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber dan bangunannya(constructions).  Tujuan sampling adalah untuk mencari kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik.  Pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sample).
  • 43. 1. Rancangan sampel yang muncul 2. Pemilihan sampel secara berurutan 3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel 4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan
  • 44. Biasanya ditetapkan juga dalam rancangan penelitian. Keputusan tentang penentuan sampel, besarnya dan strategi sampling begitu, pada dasarnya bergantung pada penetapan satuan kajian. Satuan Kajian bisa bersifat perorangan, kelompok , atau bersifat keseluruhan program atau keseluruhan latar.
  • 45. 1. Wawancara kelompok fokus dalam penelitian kualitatif 2. Teori Dari Dasar (Grounded Theory) 3. Etnografi 4. Penelitian tindakan (action reseach)
  • 46. Wawancara Kelompok Fokus dalam Penelitian Kualitatif
  • 47. Kreuger (1988) menyatakan bahwa wawancara kelompok fokus lahir pada akhir 1930an oleh ilmuwan sosial yang meragukan tentang ketepatan metode pengumpulan data secara tradisional Menurut stewart dan shamdasani (1990), program radio pada tahun 1994 oleh robert merton, seorang ahli ilmu sosial terkenal. Merton menerapkan teknik wawancara pada pelatihan militer dan film-film moral selama perang dunia ke-2.
  • 48.  Wawancara kelompok Smith (1954) mendefenisikan wawancara kelompok sebagai sesuatu yang membatasi pada situasi dimana kelompok yang dibangun cukup kecil untuk membangun diskusi yang pantas di antara sesama anggotanya.  Kelompok fokus Kreuger (1988) mendefinisikan kelompok fokus sebagai diskusi yang dirancang dengan baik untuk memperoleh persepsi dalam bidang perhatiannya pada lingkungan yang permisif dan yang tidak menekan.
  • 49. Wawancara kelompok pada dasarnya adalah teknik pengumpulan data kualitatif yang wawancaranya dipandu oleh moderator dengan cara baik secara terstruktur atau pun secara tidak terstruktur, bergantung pada maksud dan tujuan wawancara (denzin dan lincoln-1994).
  • 50. 1. Memperoleh latar belakang informasi secara umum tentang suatu topik yang diperhatikan. 2. Mengumpulkan hipotesis penelitian yang dapat diberikan pada penelitian lainnya dengan menggunakan penelitian yang lebih kuantitatif. 3. Mendorong gagasan baru dan konsep yang kreatif. 4. Mendiagnosis potensi masalah dalam suatu program baru, pelayanan, atau produk. 5. Membangun kesan tentang produk, program, pelayanan, lembaga atau bidang perhatian lainnya. 6. Belajar bagaimana para responden berbicara tentang fenomena yang diperhatikan yang bisa memfisilitasi penelitian kuantitatif. 7. Menginterpretasikan hasil penelitian kualitatif sebelumnya.
  • 51. Stewart dan shamdasani (1990) menyarankan sampling yang memadai dapat disusun yaitu kelompok harus terdiri dari anggota anggota dari suatu populasi yang lebih besar. Peserta dipilih sekitar 20% dari orang orang yang ada.
  • 52. Beberapa studi memerlukan dan menghendaki beberapa kelompok, sekitar 3-4 buah. Menurut morgan (1988) faktor penentu jumlah kelompok adalah jumlah sub-sub kelompok yang diperlukan. • Anggota kelompok biasanya terdiri atas 6-12 orang • Jumlah peserta tergantung pada tujuan penelitian
  • 53. Alur Pertanyaan Sewaktu memformulasikan pertanyaan untuk panduan wawancara, para ahli menyarankan bahwa hal hal yang perlu dipertimbangkan adalah : 1. Pertanyaan diurutkan dari yang umum ke yang khusus. 2. Pertanyaan penting harus didahulukan pada awal diskusi dan yang dipandang kurang penting nanti dikemukakan kemudian pada bagian akhir.
  • 54. Disarankan agar wawancara terfokus pada upaya mengajukan kurang dari 10 pertanyaan atau sekitar 6-7 pertanyaan saja. Namun ada penulis/ahli yang menyarankan agar pertanyaan sebaiknya kurang dari 12 buah banyaknya. Pertanyaan-tidak-terstruktur atau pertanyaan terbuka membuka pemikiran para peserta diskusi sehingga dapat menanggapinya dari berbagai dimensi. Pertanyaan harus dipilih secara berhati hati dan dirumuskan sebelumnya dengan harapan banyak jawaban yang dapat diberikan peserta. Di pihak lain, ada ahli yang menganjurkan agar pertanyaan ‘mengapa’ agar tidak banyak digunakan karena pada wawancara kelompok fokus yang diinginkan adalah jawaban cepat namun rasional atau sesuai dengan situasi.
  • 55.  Moderator boleh menggunakan berbagai peranan selama diskusi berlangsung  Harus tanggap memahami perilaku dan sikap peserta yang muncul sewaktu diskusi  Harus terampil mengatasi hal hal yang muncul sewaktu diskusi dengan jalan mengarahkan sikap dan perilaku mereka, memberi tantangan dan bisa menangahi pendapat yang bertentangan dan juga bisa mengatasi emosi yang muncul.
  • 56. Merupakan permulaan yang baik apabila para peserta saling berkenalan terlebih dahulu dan sedikit menceritakan tentang pengalamannya. Moderator terlebih dahulu menyatakan selamat datang, kemudian memberi gambaran umum tantang topik diskusi, tujuan diskusi, aturan yang digunakan dalam diskusi dan sesudah itu langsung mengajukan pertanyaan pertama.
  • 57.  Tanggap dan sigap secara mental dan menjaga jangan sampai diskusi terhenti di tengah jalan,karena adanya ketakutan dan tekanan.  Hafal urutan pertanyaan dan harus mendengarkan dan setiap saat berpikir tentang hal hal yang terjadi selama diskusi berlangsung.  memiliki daya antisipasi, memiliki kemampuan membangun ‘rapport’, paradoks bilateral (dominan tetapi submisif), tidak reaktif, non-direktif, teurapetik, dan sabar dalam mengajukan ‘pertanyaan menjajagi’ (probing questions)  Moderator harus pula memiliki kemampuan mengelola waktu, khususnya apabila topik banyak dipersoalkan dan didiskusikan lebih lanjut namun hasil yang diperoleh barulah sedikit.
  • 58. Tape recorder  untuk menampung suara suara yang muncul selama diskusi Pembuatan catatan  membuat catatan tentang frasa dan pernyataan yang dikemukakan oleh peserta  Catatan harus dilengkapi dan bisa digunakan dengan kelengkapan dari ‘tape recorder’.  Ada ahli yang menyarankan agar moderator membuat ‘catatan lapangan’ pada setiap sesi diskusi guna dimanfaatkan pada analisis data.
  • 59.  Informasi yang dikumpulkan dari diskusi kelompok fokus merupakan data mentah  Tugas peneliti adalah menyiapkan pernyataan berkaitan dengan pengumpulan data.  Langkah pertama yang harus dilakukannya adalah membuat transkrip dari keseluruhan wawancara  Langkah berikutnya ialah menganalisis isi/konten diskusi.
  • 60.  Tujuan mengadaklan analisis ialah mencari kecenderungan kecenderungan dan pola pola yang sering muncul baik pada konten satu kelompok maupun pada berbagai kelompok.  Analisis isi/ konten mulai dengan membandingkan kata kata yang digunakan sebagai jawaban.  Peneliti harus mempertimbangkan penekanan atau intensitas yang diberikan oleh para peserta.  konsistensi dari tanggapan tanggapan dan kekhususan jawaban dalam menindak lanjuti pertanyaan pertanyaan menggali.
  • 61.
  • 62. Orientasi filosofis  Teori-dari-dasar didasarkan pada teori interaksi simbolik. Teori ini memiliki banyak pandangan yang sama dengan fenomenologi.  interaksi simbolik menjajagi bagaimana orang mendefenisikan realitas dan bagaimana kepercayaan mereka berkaitan dengan tindakan tindakannya.  Kenyataan diciptakan oleh orang dengan jalan memberikan makna pada situaisi situasi  Makna diekspresikan oleh simbol simbol seperti kata kata, objek objek keagamaan, dan pakaian  Makna simbolik ini merupakan landasan untuk melakukan tindakan tindakan dan interaksi
  • 63. Metodolgi Langkah langkah teori-dari-dasar terjadi secara simultan. Peneliti akan melaksanakan pengamatan, mengumpulkan data, dan membangun teori pada waktu yang bersamaan Proses perbandingan secara tetap dan di dalamnya setiap bagian data dibandingkan dengan setiap bagian data lainnya.
  • 64. Pengumpula data dan teknik analisis  Data dapat dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan, dari dokumen atau secara gabungan daripadanya  Pengumpulan data biasanya menghasilkan catatan tertulis yang sangat banyak, transkrip wawancara yang diketik, atau pita video/audio tentang percakapan yang berisi penggalan data yang jamak nantinya dipilah pilah dan dianilisis. Proses ini dilaksanakan dengan jalan membuat kode dan mengkategorisasikan data.  Hasilnya adalah teori yang menjelaskan fenomena yang diteliti. Hasil penelitian melaporkan teori yang ditunjang dengan contoh contoh dari dari data. Hasil
  • 65.
  • 66.  Etnografi memfokuskan diri pada budaya dari sekelompok orang  Asumsi yang melatarbelakangi para etnografer adalah bahwa pada setiap kelompok manusia pada dasarnya terlibat dalam budaya yang membimbing pandangan dunia para anggota anggotanya dan cara mereka menstruktur pengalamannya  Tujuan para etnografer adalah belajar (daripada meneliti) anggota anggota suatu kelompok budaya, memahami pandangan dunianya sebagai yang didefinisikan oleh mereka yang diteliti  Peneliti etnografi mengacu pada perspektif emik atau etik  Penelitian etnografi merupakan usaha yang memerlukan kerja keras yang membutuhkan waktu yang cukup panjang kadang kadang berbulan bulan berada dilapangan malah kadang kadang bertahun tahun
  • 67. Perspektif emik  Perspektif emik adalah cara anggota kelompok budaya memandang dunianya, jadi melihat dan memandang dari sisi dirinya  Pendekatan emik dalam penelitian melibatkan meneliti perilaku dari sisi dari dalam anggota anggota kelompok budaya Perspektif etik  Perspektif etik merupakan interpretasi pengalaman pengalaman budaya.  Pendekatan etik melibatkan upaya meneliti perilaku dari sisi orang luar dan menguji kesamaan kesamaan dan perbedaan perbedaan setiap budaya
  • 68. Metodologi Langkah langkah penelitian etnografi adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi budaya yang akan diteliti. 2. Mengidentifikasi variabel yang signifikan di dalam budaya yang diteliti. 3. Mengadakan penelaahan kepustakaan. 4. Memperoleh izin memasuki latar penelitian. 5. Mempelajari dan memahami budaya. 6. Mencari informan. 7. Mengumpulkan data, menganalisis data, mendeskripsikan buadaya, mengembangkan teori.
  • 69. Pengumpulan dan analisis data Pengumpulan data melibatkan terutama melalui pengamatan dan wawancara. Peneliti dapat saja menjadi pengamat berperan serta dalam budaya yang sedang diteliti selama penelitian itu berlangsung Analisis data melibatkan upaya mengidentifikasi ciri ciri sesuatu objek dan kejadian oleh anggoata anggoata budaya
  • 70. Penelitian etnografi dalam pelayanan kesehatan  Etno-pelayanan-kesehatan memfokuskan diri terutama pada upaya mengamati dan membuat dokumen tentang interaksi interaksi yang terjadi antar manusia tentang bagaimana kondisi kehidupannya sehari hari dan pola pola yang terjadi yang mempengaruhi pelayanan kesehatan manusia dan praktek pelayanan kesehatan. Ahli mengidentifikasi tiga maslah berkaitan dengan penggunaan metodologi etnografi oleh para perawat 1. peneliti pelayanan kesehatan barangkali tidak secukupnya mengenal kepercayaan budaya anggota anggotanya yang sedang diteliti dan juga kurang mengenal bahasa yang dipakainya 2. penelitian kadang kadang menggunakan pengukuran, yang diasumsikan tidak akurat, untuk dapat digunakan sama dengan seluruh budaya 3. interpretasi temuan temuan tampaknya tidak mencukupi karena pengetahuan yang terbatas tentang budaya yang sedang diteliti.
  • 71.
  • 72.  Penelitian tindakan adalah cara melakukan penelitian dan berupaya bekerja untuk memecahkan masalah pada saat yang bersamaan (cormack 1991).  Penelitian tindakan ini dilihat sebagai metode yang didasarkan pada masyarakat dan seringkali diselenggarakan pada suatu latar yang luas, apakah itu disekolah, di pengadilan, di rumah sakit, atau di pabrik.  penelitian tindakan adalah proses untuk memperoleh hasil perubahan dan memanfaatkan hasil perubahan yang diperoleh dalam penelitian itu (smith & cormack1991).
  • 73. Ciri ciri penelitian tindakan menurut hart & bond (1995) yaitu dengan membandingkan penelitian tindakan dengan penelitian penelitian lainnya, adalah : 1. Memiliki fungsi pendidikan. 2. Bertkaitan dengan individu sebagai anggota sesuatu kelompok sosial 3. Merupakan kegiatan yang terfokus masalah, terikat konteks, dan berorientasi masa depan. 4. Melibatkan intervensi perubahan. 5. Bertujuan untuk perbaikan dan keikut-sertaan. 6. Melibatkan proses secara siklus dimana penelitian, tindakan, dan keterkaitan dengan evaluasi. 7. Ditemukan dalam hubungan penelitian dimana mereka yang terlibat adalah peserta dalam proses perubahan.
  • 74.  Identifikasi masalah  Diskusi dan negosiasi antara peneliti dan para pelaksana  Penelaahan kepustakaan  Re-definisi masalah  Memilih metode penelitian atau evaluasi  Menerapkan perubahan, pengumpulan data dan umpan balik. Hal ini sering melibatkan mengubah langkah langkah sebelumnya menjadi suatu langkah atau proses yang siklikal tentang penelitian dan perubahan.  Barangkali ada juga kegiatan menelaah kembali tentang keseluruhan studi, rekomendasi dan diseminasi kepada khalayak yang lebih luas.