Dokumen tersebut membahas tentang teknik penelitian kualitatif yang meliputi pengumpulan data primer melalui wawancara dan observasi partisipasi, pengumpulan data sekunder dari dokumen tertulis, foto, dan statistik, serta penggunaan manusia sebagai instrumen penelitian melalui kemampuan berinteraksi dengan subjek penelitian.
3. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai
merupakan sumber data utama. Sumber data utama diperoleh dengan cara
melihat, mendengar, dan bertanya yang kita lakukan pada saat wawancara
atau pengamatan berperan serta.
Pada dasarnya kegiatan melihat,mendengar, dan bertanya adalah kegiatan
yang biasa dilakukan oleh semua orang, namun pada penelitian kualitatif
kegiatan-kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah, dan senantiasa
bertujuan memperoleh suatu informasi yang dilakukan
4. Walaupun dikatakan bahwa sumber di luar kata dan tindakan merupakan
sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan
tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumbur buku dan
majalah ilmiah, sumber dari arsip, dikumen pribadi, dan dokumen resmi.
Buku, disertasi atau karya ilmiah lainnya, dan majalah ilmiah .
Arsip dari lembaga arsip nasional atau ditempat arsi-arsip penting lainnya .
Sumber tertulis lainnya adalah dokumen pribadi.
Pada instansi-instansi pemerintah biasanya ada dokumen resmi.
5. Ada dua kategori foto yang dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto
yang dhasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri (Bogdan dan
Biklen, 1982:102).
Foto dapat memberikan gambaran tentang dstribusi penduduk, letak geografis,
sistem persekolahan, dan lain-lain. Dianjurkan agar foto dianalisis bersama sumber-
sumber lainnya. Foto digunakan pula oleh peneliti untuk memahami bagaimana
para subjek memandang dunianya.
Pada umunya foto tidak digunakan secara tunggal untuk menganalisis data.
Dengan kata lain, sebaiknya foto digunakan sebagai pelengkap pada cara dan teknik
lainnya.
6. Peneliti kualitatif sering juga menggunakan data statistik yang telah tersedia sebagai
sumber data tambahan bagi keperluannya. Mempelajari statistik dapat membantu peneliti
memahami persepsi subjeknya. Walaupun dapat membantu peneliti, hendaknya peneliti
menyadari bahwa statistik pada umumnya berlandaskan paradigma yang mengutamakan
dapatnya digeneralisasikan sehingga dapat mengurangi makna subjek secara perseorangan
dalam segala liku kehidupan yang unik namun utuh itu. memnfaatkan data statistik hanya
sebagai cara yang mengantar dan mengarahkannya pada kejadian dan peristiwa yang
ditemukan dan dicari sendiri sesuai dengan tujuan penelitiannya.
Keseluruhan sumber dan jenis data yang diuraikan tadi pada dasarnya banyak
bergantung pada peneliti untuk menyaringnya sehingga yang diharapkan itu saja yang dapat
dicapai. Dengan kata lain, peranan manusia sebagai alat atau instrumen penelitian, besar
sekali dalam penelitian kualitatif. Peranan manusia sebagai instrumen tersebut diuraikan
pada bagian berikut.
7.
8. Pengamatan berperanserta menceritakan kepada peneliti apa yang dilakukan oleh
orang-orang, dalam situasi peneliti memperoleh kesempatan mengadakan pengamatan.
Bogdan (1972:3) mendefinisikan secara tepat pengamatan berperanserta sebagai
penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang memakan waktu cukup lama antara peneliti
dengan subjek dalam lingkungan subjek, dan selama itu data dalam bentuk catatan
lapangan dikumpulkan secara sistemasis dan berlaku tanpa gangguan.
Menjadi sebagai “anggota” kelompok subjek yang ditelitinya menyebabkan peneliti
tidak lagi dipandang sebagai “peneliti asing”, tetapi sudah menjadi teman yang dapat
dipercaya. Dengan tindakan demikian tanpa memandang apa pun yang diperbuat oleh para
subjeknya, peneliti akan memperoleh pengalaman tangan pertama tentang kegiatan
subjeknya dalam arti dan pandangan subjeknya itu sendiri (Crane dan Angrosino 1984:64).
9. Bagi mereka yang baru pertama kali terjun ke dalam bidang ini, biasanya
pengalaman hari-hari pertama merupakan ujian mental dan ujian kemampuan. Peneliti
demikian dianjurkan agar mengikuti beberapa petunjuk sebagaimana yang
dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (1975:127) sebagai berikut :
Jangan mengambil sesuatu dari lapangan secara pribadi.
Rencanakan kunjungan pertama untuk menemui seorang perantara yang nantinya
akan memperkenalkan peneliti.
Jangan berambisi untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi pada hari-hari
pertama berada di lapangan.
Bertindaklah secara relatif pasif.
Bertindaklah dengan lemah lembut.
10. Instrumen penelitian dimaksudkan sebagai alat mengumpulkan data seperti tes
pada penelitian kulitatif. Ada tiga hal yang dibahas di sini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Giba dan Linciln (1981:128-150), yaitu mencakup ciri-ciri umum,
kualitas yang diharapkan, dan kemungkinan peningkatan manusia sebgai instrumen.
Ciri-ciri Umum Manusia Sebagai Instrumen
Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif, dapat
menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan,
memproses data secepatnya, dan memanfaatkan kesempatan mencari respons yang
tidak lazim atau idiosinkratik.
11. Kualitas yang diharapkan
Pada dasarnya peneliti itu hendaknya memiliki sejumlah kualitas pribadi seperti :
toleran, sabar, menunjukkan empati, menjadi pendengar yang baik, manusiawi, bersikap
terbuka, jujur, objektif, penampilannya menarik, mencintai pekerjaan wawancara, senang
berbicara, dan semacamnya. Selain itu ia tidak cepat jenuh terhadap pekerjaan yang
melembaga, bisa bekerja lama tanpa merasakan keletihan, dapat mengatasi tekanan batin
karena tekanan psikologis di lapangan, kesepian, merasa terasing, perasaan rindu akan
keluarga dan rindu akan pulang.
Peningkatan Kemampuan Peneliti Sebagai Instrumen
Kemampuan peneliti sebagai instrumen dapat ditingkatkan dengan jalan pertama-tama
peneliti hendaknya selalu pergi kepada situasi baru untuk memperoleh pengalaman,
kemudian berusaha mencatat apa saja yang terjadi dan, mewawancarai beberapa orang
serta mencatat apa saja yang menjadi hasil pembicaraan.
12.
13. Menurut Gunawan (2013:143) istilah observasi diarahkan pada
kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul,
dan mempertimbangkan hubungan antaraspek dalam fenomena tersebut.
observasi selalu menjadi bagian dalam penelitian, dapat berlangsung dalam
konteks laboratorium (eksperimental) maupun dalam konteks alamiah.
14. Moleong, 2014:174
Teknik pengamatan ini didasarkan
atas pengalaman secara langsung.
Teknik pengamatan memungkinkan
melihat dan mengamati sendiri.
Pengamatan memungkinkan peneliti
mencatat peristiwa dalam situasi
yang berkaitan.
Sering terjadi ada keraguan pada
peneliti.
Teknik pengamatan memungkinkan
peneliti mampu memahami situasi-
situasi yang rumit.
Untuk kasus-kasus tertentu di mana
teknik komunikasi lainnya tidak
dimungkinkan.
15. Buford Junker (dalam Moleong, 2014:176) dengan tepat memberikan
gambaran tentang peranan peneliti sebagai pengamat.
Berperan serta secara lengkap
Pemeranserta sebagai pengamat
Pengamat sebagai pemeranserta
Pengamat penuh.
16. Menurut Moleong (2014:176) pengamatan dapat
diklasifikasikan atas:
Pengamatan melalui cara berperanserta dan yang tidak
berperanserta.
Pengamatan terbuka dan pengamatan tertutup.
Pengamatan pada latar alamiah dan pada latar buatan.
17. Untuk melengkapi apa yang
seharusnya diamati, Patton (dalam
Moleong, 2014:179) menyatakan
bahwa hal itu bergantung pada jenis
dan variasi pendekatan pengamatan
yang diperankan oleh pengamat itu
sendiri. Ada lima dimensi pada suatu
kontinum, yaitu sebagai berikut:
Ditinjau dari segi peranan pengamat
yang diamati.
Ditinjau dari segi gambaran peranan
peneliti terhadap yang lainnya.
Berkenaan dengan gambaran maksud
pengamat terhadap lainnya.
Dimensi ini berkenaan dengan
lamanya pengamatan dilakukan.
Fokus suatu pengamatan.
18. Beberapa petunjuk penting diberikan
oleh Guba dan Lincoln (dalam
Moleong, 2014:180) mengenai
pembuatan catatan sebagai berikut:
Buatlah catatan lapangan
Buku harian pengalaman lapangan.
Catatan tentang satuan-satuan
tematis.
Catatan kronologis.
Peta konteks.
Taksonomi dan sistem kategori.
Jadwal.
Sosiometrik.
Panel.
Balikan melalui kuesioner.
Balikan melalui pengamat lainnya:.
Daftar cek.
Alat eletronika yang disembunyikan:.
Alat yang dinamakan topeng steno.
19. Menurut Moleong (2014:183)
ada dua macam kemungkinan
hal tersebut terjadi: pertama,
peranan pengamat pasif, diam,
hanya mencatat dan tidak
memperlihatkan ekspresi
muka apa-apa.
Kedua, sebaliknya sebagai
manusia biasanya pengamat
bertindak aktif tidak hanya
mengamati, tetapi dalam
keadaan tertentu berbicara,
berkelakar dan sebagainya.
20. Pada pelaksanaan pengamatan, baik dari
segi praktisnya maupun dari segi pengamat
sendiri, terdapat beberapa kelemahan yang
dirangkum dari tulisan Moleong (2014: 184-
186) sebagai berikut:
a) pengamatan terbatas dalam mengamati karena
kedudukannya dalam kelompok, hubungannya
dengan anggota dan yang semacamnya.
b) Pengamatan yang berperanserta sering sukar
memisahkan diri walaupun hanya sesaat untuk
membuat catatan hasil pengamatannya.
c) Hasil pengamatan berupa sejumlah besar data
sering sukar dan sangat memakan waktu untuk
menganalisisnya.
d) Di samping itu, dalam situasi pengamatan
berperanserta, pengamat cenderung melakukan
pengamatan secara tidak sistematis. Untuk itu
hendaknya peneliti selalu siap dengan jadwal
pengamatan agar hal demikian tidak terjadi.
21.
22. Menurut Moleong (2014:186) wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
23. Patton (dalam moleong, 2014:187-188)
Wawancara Pembicaraan Informal
Pendekatan Menggunakan Petunjuk
Umum Wawancara
Wawancara Baku Terbuka
Guba dan Lincoln (dalam moleong,
2014:188-191)
Wawancara oleh tim atau panel
Wawancara tertutup dan wawancara
terbuka
Wawancara riwayat secara lisan
Wawancara terstruktur dan wawancara
tak terstruktur.
24. Patton (dalam Moleong, 2014:192-196) memberikan enam jenis pertanyaan dan setiap
pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara akan terkait dengan salah satu
pertanyaan lainnya.
Pertanyaan yang berkaitan dengan dengan pengalaman atau perilaku
Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat atau nilai
Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan
Pertanyaan tentang pengetahuan
Pertanyaan yang berkaitan dengan indera
Pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi
25. Bentuk cerobong
Kebalikan dari cerobong
Rencana kuintamensional
a. Mulai dengan suatu hal yang
menentukan kesadaran
b. Pertnyaan kedua harus berupa
pertanyaan terbuka yang berkaitan
dengan perasaan umum,
c. Pertanyaan ketiga harus memfokus
pada bagian-bagian khusus tentang
suatu isu.
d. Pertanyaan keempat harus dimulai
dengan pertanyaan mengapa dan
e. Terakhir pewancara harus
menanyakan intensitasnya, yaitu
pertanyaan yang bermaksud
mendalami intensitas dari akibatnya
disekitar peristiwa itu.
26. Menurut Moleong (2014:199) persiapan wawancara tak terstruktur dapat
diselenggarakan menurut tahap-tahap tertentu.
Tahap pertama ialah menemukan siapa yang akan diwawancarai.
Tahap kedua ialah mencari tahu bagaimana cara yang sebaiknya untuk mengadakan
kontak dengan responden.
Lankah ketiga ialah mengadakan persiapan yang matang untuk pelaksanaan
wawancara.
27. Menurut Moleong (2014:200-208) pelaksanaan dan kegiatan sesudah
wawancara adalah:
(a) bagaimana melaksanakan wawancara,
(b) strategi dan taktik berwawancara,
(c) pencatatan data wawancara, kemudian diakhiri dengan
(d) kegiatan sesudah wawancara.
28.
29. Menurut Bogdan dan Biklen (1982:74), catatan lapangan adalah
catatan tertullis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan
dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap
data dalam penelitian kualitatif.
30.
31. Bogdan dan Biklen (1982:84-89) membagi isi catatan lapangan menjadi dua bagian,
yaitu:
Bagian Deskriptif, berisi hal-hal berikut:
Gambaran diri subjek
Rekonstruksi dialog
Catatan tentang perisiwa khusus
Perilaku pengamat
32. Bogdan dan Biklen (1982:84-89) membagi isi catatan lapangan menjadi dua bagian,
yaitu:
Bagian Reflektif, berisi hal-hal berikut:
Refleksi mengenai analisis
Refleksi mengenai metode
Refleksi mengenai dilema etik dan konflik
Refleksi mengenai kerangka berpikir peneliti
klarifikasi
33. Adapun beberapa proses penulisan catatan lapangan, sebagai
berikut:
Pencatatan awal
Pembuatan catatan lapangan lengkap setelah kembali ke tempat
tinggal
Apabila terdapat bagian tertentu yang belum dimasukkan ke
dalam catatan lapangan, hal tersebut segera dimasukkan.
34.
35. Guba dan Lincoln (1981:228) mendefinisikan Record dan dokumen
sebagai berikut:
Record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang
atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau
menyajikan akunting.
Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film, yang tidak
diersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.
36. Dokumen terbagi atas dua, diantaranya:
Dokumen Pribadi, terdiri atas:
Buku harian
Surat pribadi
Otobiografi
Dokumen Resmi, terdiri atas:
Dokumen internal
Dokumen eksternal
37. Menurut Holsti (1969, dalam Guba dan Lincoln, 1981:240), kajian isi adalah
teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha
menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan
sistematis.
38. Guba dan Lincoln (1981:247) menguraikan prinsip dasar kajian isi. Ciri-ciri
kajian isi ada lima, diantaranya:
Proses mengikuti aturan.
Kajian isi adalah proses sistematis.
Kajian isi merupakan proses yang diarahkan untuk menggeneralisasi.
Kajian isi mempersoalkan isi yang termanifestasikan
Kajian isi menekankan analisis secara kuantitatif, namun dapat pula
dilakukan bersama analisis kualitatif.
39. Kategorisasi merupakan langkah yang sangat penting dan harus mengikuti aturan,
diantaranya:
Kategori harus berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian.
Kategori itu harus tuntas.
Kategori tidak saling tergantung.
Kategori harus bebas.
Kategori harus diperoleh atas dasar prinsip klasifikasi tunggal
41. Sampling dan Satuan Kajian
dan
Teknik Penelitian Lainnya dalam
Penelitian Kualitatif
By : Abd Halim Samir
42. Teknik sampling dalam penelitian kualitatif berbeda dengan yang
non kualitatif.
Maksud sampling dalam ialah untuk menjaring sebanyak mungkin
informasi dari pelbagai macam sumber dan
bangunannya(constructions).
Tujuan sampling adalah untuk mencari kekhususan yang ada
dalam ramuan konteks yang unik.
Pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel
bertujuan (purposive sample).
43. 1. Rancangan sampel yang muncul
2. Pemilihan sampel secara berurutan
3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel
4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan
44. Biasanya ditetapkan juga dalam rancangan penelitian.
Keputusan tentang penentuan sampel, besarnya dan
strategi sampling begitu, pada dasarnya bergantung
pada penetapan satuan kajian.
Satuan Kajian bisa bersifat perorangan, kelompok , atau
bersifat keseluruhan program atau keseluruhan latar.
45. 1. Wawancara kelompok fokus dalam penelitian
kualitatif
2. Teori Dari Dasar (Grounded Theory)
3. Etnografi
4. Penelitian tindakan (action reseach)
47. Kreuger (1988) menyatakan bahwa wawancara
kelompok fokus lahir pada akhir 1930an oleh ilmuwan
sosial yang meragukan tentang ketepatan metode
pengumpulan data secara tradisional
Menurut stewart dan shamdasani (1990), program radio
pada tahun 1994 oleh robert merton, seorang ahli ilmu
sosial terkenal. Merton menerapkan teknik wawancara
pada pelatihan militer dan film-film moral selama
perang dunia ke-2.
48. Wawancara kelompok
Smith (1954) mendefenisikan
wawancara kelompok sebagai
sesuatu yang membatasi pada
situasi dimana kelompok yang
dibangun cukup kecil untuk
membangun diskusi yang pantas
di antara sesama anggotanya.
Kelompok fokus
Kreuger (1988) mendefinisikan
kelompok fokus sebagai diskusi
yang dirancang dengan baik untuk
memperoleh persepsi dalam
bidang perhatiannya pada
lingkungan yang permisif dan yang
tidak menekan.
49. Wawancara kelompok pada dasarnya adalah
teknik pengumpulan data kualitatif yang
wawancaranya dipandu oleh moderator dengan
cara baik secara terstruktur atau pun secara tidak
terstruktur, bergantung pada maksud dan tujuan
wawancara (denzin dan lincoln-1994).
50. 1. Memperoleh latar belakang informasi secara umum tentang suatu topik yang
diperhatikan.
2. Mengumpulkan hipotesis penelitian yang dapat diberikan pada penelitian lainnya
dengan menggunakan penelitian yang lebih kuantitatif.
3. Mendorong gagasan baru dan konsep yang kreatif.
4. Mendiagnosis potensi masalah dalam suatu program baru, pelayanan, atau produk.
5. Membangun kesan tentang produk, program, pelayanan, lembaga atau bidang
perhatian lainnya.
6. Belajar bagaimana para responden berbicara tentang fenomena yang diperhatikan
yang bisa memfisilitasi penelitian kuantitatif.
7. Menginterpretasikan hasil penelitian kualitatif sebelumnya.
51. Stewart dan shamdasani (1990) menyarankan
sampling yang memadai dapat disusun yaitu
kelompok harus terdiri dari anggota anggota
dari suatu populasi yang lebih besar. Peserta
dipilih sekitar 20% dari orang orang yang ada.
52. Beberapa studi memerlukan dan menghendaki
beberapa kelompok, sekitar 3-4 buah. Menurut
morgan (1988) faktor penentu jumlah kelompok
adalah jumlah sub-sub kelompok yang diperlukan.
• Anggota kelompok biasanya terdiri atas 6-12 orang
• Jumlah peserta tergantung pada tujuan penelitian
53. Alur Pertanyaan
Sewaktu memformulasikan pertanyaan untuk
panduan wawancara, para ahli menyarankan bahwa hal
hal yang perlu dipertimbangkan adalah :
1. Pertanyaan diurutkan dari yang umum ke yang
khusus.
2. Pertanyaan penting harus didahulukan pada awal
diskusi dan yang dipandang kurang penting nanti
dikemukakan kemudian pada bagian akhir.
54. Disarankan agar wawancara terfokus pada upaya mengajukan
kurang dari 10 pertanyaan atau sekitar 6-7 pertanyaan saja.
Namun ada penulis/ahli yang menyarankan agar pertanyaan
sebaiknya kurang dari 12 buah banyaknya.
Pertanyaan-tidak-terstruktur atau pertanyaan terbuka membuka
pemikiran para peserta diskusi sehingga dapat menanggapinya dari
berbagai dimensi. Pertanyaan harus dipilih secara berhati hati dan
dirumuskan sebelumnya dengan harapan banyak jawaban yang dapat
diberikan peserta.
Di pihak lain, ada ahli yang menganjurkan agar pertanyaan
‘mengapa’ agar tidak banyak digunakan karena pada wawancara kelompok
fokus yang diinginkan adalah jawaban cepat namun rasional atau sesuai
dengan situasi.
55. Moderator boleh menggunakan berbagai peranan selama
diskusi berlangsung
Harus tanggap memahami perilaku dan sikap peserta yang
muncul sewaktu diskusi
Harus terampil mengatasi hal hal yang muncul sewaktu
diskusi dengan jalan mengarahkan sikap dan perilaku mereka,
memberi tantangan dan bisa menangahi pendapat yang
bertentangan dan juga bisa mengatasi emosi yang muncul.
56. Merupakan permulaan yang baik apabila para
peserta saling berkenalan terlebih dahulu dan
sedikit menceritakan tentang pengalamannya.
Moderator terlebih dahulu menyatakan selamat
datang, kemudian memberi gambaran umum
tantang topik diskusi, tujuan diskusi, aturan yang
digunakan dalam diskusi dan sesudah itu langsung
mengajukan pertanyaan pertama.
57. Tanggap dan sigap secara mental dan menjaga jangan sampai diskusi
terhenti di tengah jalan,karena adanya ketakutan dan tekanan.
Hafal urutan pertanyaan dan harus mendengarkan dan setiap saat
berpikir tentang hal hal yang terjadi selama diskusi berlangsung.
memiliki daya antisipasi, memiliki kemampuan membangun
‘rapport’, paradoks bilateral (dominan tetapi submisif), tidak reaktif,
non-direktif, teurapetik, dan sabar dalam mengajukan ‘pertanyaan
menjajagi’ (probing questions)
Moderator harus pula memiliki kemampuan mengelola waktu,
khususnya apabila topik banyak dipersoalkan dan didiskusikan lebih
lanjut namun hasil yang diperoleh barulah sedikit.
58. Tape recorder
untuk menampung suara suara yang
muncul selama diskusi
Pembuatan catatan
membuat catatan tentang frasa dan
pernyataan yang dikemukakan oleh
peserta
Catatan harus dilengkapi dan bisa
digunakan dengan kelengkapan dari
‘tape recorder’.
Ada ahli yang menyarankan agar
moderator membuat ‘catatan
lapangan’ pada setiap sesi diskusi
guna dimanfaatkan pada analisis
data.
59. Informasi yang dikumpulkan dari diskusi kelompok fokus merupakan data
mentah
Tugas peneliti adalah menyiapkan pernyataan berkaitan dengan
pengumpulan data.
Langkah pertama yang harus dilakukannya adalah membuat transkrip dari
keseluruhan wawancara
Langkah berikutnya ialah menganalisis isi/konten diskusi.
60. Tujuan mengadaklan analisis ialah mencari kecenderungan
kecenderungan dan pola pola yang sering muncul baik
pada konten satu kelompok maupun pada berbagai
kelompok.
Analisis isi/ konten mulai dengan membandingkan kata
kata yang digunakan sebagai jawaban.
Peneliti harus mempertimbangkan penekanan atau
intensitas yang diberikan oleh para peserta.
konsistensi dari tanggapan tanggapan dan kekhususan
jawaban dalam menindak lanjuti pertanyaan pertanyaan
menggali.
61.
62. Orientasi filosofis
Teori-dari-dasar didasarkan pada teori interaksi simbolik. Teori ini
memiliki banyak pandangan yang sama dengan fenomenologi.
interaksi simbolik menjajagi bagaimana orang mendefenisikan
realitas dan bagaimana kepercayaan mereka berkaitan dengan
tindakan tindakannya.
Kenyataan diciptakan oleh orang dengan jalan memberikan makna
pada situaisi situasi
Makna diekspresikan oleh simbol simbol seperti kata kata, objek
objek keagamaan, dan pakaian
Makna simbolik ini merupakan landasan untuk melakukan tindakan
tindakan dan interaksi
63. Metodolgi
Langkah langkah teori-dari-dasar terjadi secara
simultan. Peneliti akan melaksanakan pengamatan,
mengumpulkan data, dan membangun teori pada
waktu yang bersamaan
Proses perbandingan secara tetap dan di dalamnya
setiap bagian data dibandingkan dengan setiap
bagian data lainnya.
64. Pengumpula data dan teknik analisis
Data dapat dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan, dari dokumen atau
secara gabungan daripadanya
Pengumpulan data biasanya menghasilkan catatan tertulis yang sangat banyak,
transkrip wawancara yang diketik, atau pita video/audio tentang percakapan
yang berisi penggalan data yang jamak nantinya dipilah pilah dan dianilisis.
Proses ini dilaksanakan dengan jalan membuat kode dan mengkategorisasikan
data.
Hasilnya adalah teori yang menjelaskan fenomena yang diteliti. Hasil penelitian
melaporkan teori yang ditunjang dengan contoh contoh dari dari data.
Hasil
65.
66. Etnografi memfokuskan diri pada budaya dari sekelompok orang
Asumsi yang melatarbelakangi para etnografer adalah bahwa pada setiap
kelompok manusia pada dasarnya terlibat dalam budaya yang membimbing
pandangan dunia para anggota anggotanya dan cara mereka menstruktur
pengalamannya
Tujuan para etnografer adalah belajar (daripada meneliti) anggota anggota
suatu kelompok budaya, memahami pandangan dunianya sebagai yang
didefinisikan oleh mereka yang diteliti
Peneliti etnografi mengacu pada perspektif emik atau etik
Penelitian etnografi merupakan usaha yang memerlukan kerja keras yang
membutuhkan waktu yang cukup panjang kadang kadang berbulan bulan
berada dilapangan malah kadang kadang bertahun tahun
67. Perspektif emik
Perspektif emik adalah cara
anggota kelompok budaya
memandang dunianya, jadi melihat
dan memandang dari sisi dirinya
Pendekatan emik dalam penelitian
melibatkan meneliti perilaku dari
sisi dari dalam anggota anggota
kelompok budaya
Perspektif etik
Perspektif etik merupakan
interpretasi pengalaman
pengalaman budaya.
Pendekatan etik melibatkan upaya
meneliti perilaku dari sisi orang
luar dan menguji kesamaan
kesamaan dan perbedaan
perbedaan setiap budaya
68. Metodologi
Langkah langkah penelitian etnografi adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi budaya yang akan diteliti.
2. Mengidentifikasi variabel yang signifikan di dalam budaya yang diteliti.
3. Mengadakan penelaahan kepustakaan.
4. Memperoleh izin memasuki latar penelitian.
5. Mempelajari dan memahami budaya.
6. Mencari informan.
7. Mengumpulkan data, menganalisis data, mendeskripsikan buadaya,
mengembangkan teori.
69. Pengumpulan dan analisis data
Pengumpulan data melibatkan terutama melalui
pengamatan dan wawancara. Peneliti dapat saja
menjadi pengamat berperan serta dalam budaya yang
sedang diteliti selama penelitian itu berlangsung
Analisis data melibatkan upaya mengidentifikasi ciri
ciri sesuatu objek dan kejadian oleh anggoata
anggoata budaya
70. Penelitian etnografi dalam pelayanan
kesehatan
Etno-pelayanan-kesehatan memfokuskan diri terutama pada upaya
mengamati dan membuat dokumen tentang interaksi interaksi yang
terjadi antar manusia tentang bagaimana kondisi kehidupannya sehari
hari dan pola pola yang terjadi yang mempengaruhi pelayanan kesehatan
manusia dan praktek pelayanan kesehatan.
Ahli mengidentifikasi tiga maslah berkaitan dengan penggunaan metodologi
etnografi oleh para perawat
1. peneliti pelayanan kesehatan barangkali tidak secukupnya mengenal
kepercayaan budaya anggota anggotanya yang sedang diteliti dan juga
kurang mengenal bahasa yang dipakainya
2. penelitian kadang kadang menggunakan pengukuran, yang diasumsikan
tidak akurat, untuk dapat digunakan sama dengan seluruh budaya
3. interpretasi temuan temuan tampaknya tidak mencukupi karena
pengetahuan yang terbatas tentang budaya yang sedang diteliti.
71.
72. Penelitian tindakan adalah cara melakukan penelitian dan
berupaya bekerja untuk memecahkan masalah pada saat
yang bersamaan (cormack 1991).
Penelitian tindakan ini dilihat sebagai metode yang
didasarkan pada masyarakat dan seringkali
diselenggarakan pada suatu latar yang luas, apakah itu
disekolah, di pengadilan, di rumah sakit, atau di pabrik.
penelitian tindakan adalah proses untuk memperoleh hasil
perubahan dan memanfaatkan hasil perubahan yang
diperoleh dalam penelitian itu (smith & cormack1991).
73. Ciri ciri penelitian tindakan menurut hart & bond (1995) yaitu
dengan membandingkan penelitian tindakan dengan
penelitian penelitian lainnya, adalah :
1. Memiliki fungsi pendidikan.
2. Bertkaitan dengan individu sebagai anggota sesuatu kelompok sosial
3. Merupakan kegiatan yang terfokus masalah, terikat konteks, dan berorientasi
masa depan.
4. Melibatkan intervensi perubahan.
5. Bertujuan untuk perbaikan dan keikut-sertaan.
6. Melibatkan proses secara siklus dimana penelitian, tindakan, dan keterkaitan
dengan evaluasi.
7. Ditemukan dalam hubungan penelitian dimana mereka yang terlibat adalah
peserta dalam proses perubahan.
74. Identifikasi masalah
Diskusi dan negosiasi antara peneliti dan para pelaksana
Penelaahan kepustakaan
Re-definisi masalah
Memilih metode penelitian atau evaluasi
Menerapkan perubahan, pengumpulan data dan umpan balik. Hal ini sering
melibatkan mengubah langkah langkah sebelumnya menjadi suatu langkah
atau proses yang siklikal tentang penelitian dan perubahan.
Barangkali ada juga kegiatan menelaah kembali tentang keseluruhan studi,
rekomendasi dan diseminasi kepada khalayak yang lebih luas.