Dokumen tersebut membahas tentang metode statistika yang mencakup pengertian statistik dan statistika, peranan statistika, data statistik, pengertian metode penelitian kualitatif, kegunaan penelitian kualitatif, karakteristik penelitian kualitatif, jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuan dan metode, teknik sampling, menentukan ukuran sampel."
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
kita akan mempelajari tentang Skrining atau penapisan dalam Epidemiologi. Apa itu skrining ? Bagaimana melakukan skrining dalam kesehatan ? Dan bagaimana perhitungan dalam skrining berguna dalam mengkonfirmasi orang sakit ? Kita akan mengetahinya.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
PPT ini berisi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri perkembangan, kematangan, dimensi perkembangan, karakteristik perkembangan anak , faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
kita akan mempelajari tentang Skrining atau penapisan dalam Epidemiologi. Apa itu skrining ? Bagaimana melakukan skrining dalam kesehatan ? Dan bagaimana perhitungan dalam skrining berguna dalam mengkonfirmasi orang sakit ? Kita akan mengetahinya.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
PPT ini berisi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri perkembangan, kematangan, dimensi perkembangan, karakteristik perkembangan anak , faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Capaian pembelajaran:
1. Diharapkan mampu m engetahui dan memahami teknik dan metode sampling
2. Diharapkan mampu melakukan penelitian dengan menggunakan salah satu teknik sampling
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
1.
2. METODE STATISTIKA
I. ARTI STATISTIK DAN STATISTIKA
STATISTIK : telah dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya
berbentuk angka yang disusun dalam tabel dan atau diagram
yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
STATISTIKA : pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan fakta, pengolahan serta penganalisaannya,
penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang
cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang
dilakukan
3. II. PERANAN STATISTIKA
1. Digunakan untuk penelitian dan riset
2. Dapat digunakan untuk menilai hasil pembangunan
3. Pengambilan keputusan
Yang akan dibahas disini No. 1 dan dinamakan Metode Statistika
III. DATA STATISTIK
Data Statistik adalah keterangan atau fakta mengenai sesuatu persoalan,
bisa berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik, senang, puas, berhasil,
gagal dsb, atau juga berbentuk bilangan
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif harganya berubah-
ubah atau bersifat variabel.
Penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas
perhitungan persentase rata-rata, ci kuadrat, dan perhitungan statistik
lainnya.
4. 1. PENGERTIAN METODE PENELITIAN KUALITATIF
BOGDAN DAN TAYLOR
METODOLOGI KUALITATIF SEBAGAI PROSEDUR PENELITIAN YANG
MENGHASILKAN DATA DESKRIPTIF BERUPA KATA-KATA TERTULIS
ATAU LISAN DARI ORANG-ORANG DAN PERILAKU YG DAPAT DI AMATI.
KIRK DAN MILLER:
PENELITIAN KUALITATIF ADALAH TRADISI TERTENTU DALAM ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL YANG SECARA FUNDAMENTAL BERGANTUNG
PADA PENGAMATAN PADA MANUSIA DALAM KAWASAN SENDIRI YANG
BERHUBUNGAN DENGAN ORANG-ORANG.
5. BERPIKIR INDUKTIF DAN DEDUKTIF
Realita
Deduktif Induktif
Teori Teori
Induktif : Di dalam observasi itu fakta-fakta dari fenomena dikumpulkan,
diamati, diklasifikasi, disusun secara tetutup (sistematis) kemudian
ditarik generalisasi-generalisasi sebagai kesimpulannya, maka
terwujudlah hukum-hukum, dalil-dalil, dan teori-teori dari suatu
sistem itu.
Deduktif : Berangkat dari hal yang umum (dari induksi teori/dalil, hukum)
kepada hal-hal yang khusus
6. 2. KEGUNAAN PENELITIAN KUALITATIF
DIMANFAATKAN OLEH PENELITI YANG BERMINAT MENELITI
TENTANG MOTIVASI , NILAI, SIKAP, DAN PERSEPSI.
KEPERLUAN EVALUASI
UNTUK PENELITIAN KONSULTATIF
DIGUNAKAN OLEH PENELITI YANG BERMAKSUD MENELITI
SESUATU SECARA MENDALAM.
7. 3. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF
LATAR ALAMIAH
MANUSIA SEBAGAI ALAT (INSTRUMEN)
METODE KUALITATIF
ANALSIS DATA SECARA INDUKTIF
TEORI DARI DASAR (GROUNDED THEORY)
DESKRIPTIF
LEBIH MEMENTINGKAN PROSES DARIPADA HASIL
ADANYA BATAS YANG DITENTUKAN OLEH FOKUS
ADANYA KRITERIA KHUSUS UNTUK KEABSAHAN DATA
DESAIN YANG BERSIFAT SEMENTARA
HASIL PENELITIAN DIRUNDINGKAN DAN DISEPAKATI BERSAMA
8. JENIS-JENIS PENELITIAN MENURUT TUJUAN,
METODE, TINGKAT EKSPLANASI DAN JENIS DATA
Tingkat Analisis & Jenis
Tujuan Metode
Eksplanasi Data
A. Murni A. Survey 1. Deskriptif 1. Kuantitatif
B. Terapan B. Ex. Post Facto 2. Komparatif 2. Kualitatif
C. Eksperimen 3. Asosiatif 3. Gabungan
D. Naturalistik
E. Policy Research
F. Action Research
G. Evaluasi
H. Sejarah
9.
10. Teknik sampling
Populasi (N)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
Sampel (n)
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan tenaga, dana dan waktu, maka dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri
dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan
ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya.
11.
12.
13.
14. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian.
Beberapa Kelompok Teknik Sampling
TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING
1. Simpel random sampling (SRS) 1. Sampling Sistematis
2. Proportionale Stratified Random 2. Sampling Kuota
Sampling (PSRS)
3. Sampling Aksidental
3. Disproportionale Stratified
4. Purposive Sampling
Random Sampling (DSRS)
5. Sampling Jenuh
4. Area (Cluster) sampling
(sampling menurut daerah) 6. Snowball Sampling
15. A. PROBABILITY SAMPLING
Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel).
1. Simple Random Sampling (SRS)
Dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan sampel anggota
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yanga da
dalam populasi itu. Cara ini dilakukan bila populasi dianggap homogen.
Populasi Sampel yang
Homogen Representatif
16. 2. Proportionale Stratified Random Sampling (PSRS)
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
Contoh : Pegawai yang lulus S-1 = 45, S-2 = 30, STM = 800,
ST = 900, SMEA = 400, SD = 300
Jumlah sampel yang diambil meliputi strata pendidikan tersebut.
Diambil secara
Random
Populasi berstrata Sampel yang
Representatif
Proporsional
17.
18. 3. Disproportionale Stratified Random Sampling (DSRS)
DSRS digunakan untuk menentukan jumlah sample, bila populasi
berstrata tetapi kurang proporsional.
Contoh : S-3 = 3 orang, S-2 = 4, S-1 = 90, SMU=800, SMP=700
Lulusan S-3 dan S-2 karena jumlahnya kecil maka diambil sebagai
sampel.
4. Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling ini untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara,
propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan
dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan
daerah.
Populasi yang sudah ditetapkan, misal : di Indonesia = 27 propinsi (N),
n=10 propinsi dilakukan secara random.
karena propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata maka pengambilan
sampelnya menggunakan SRS
19. Teknik sampling digunakan 2 tahap :
1) Menentukan sampel daerah
2) Menentukan orang-orang yang ada di daerah
Populasi Daerah
Tahap I Tahap 2
A
B
C A C
Diambil dgn Diambil dgn
E
D Random Random
F D F
I
G
H
Sampel Individu
Sampel Daerah
20.
21. B. NON PROBABILITY SAMPLING
Non Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
1. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang didasarkan urutan dari anggota
populasi yang diberi nomor urut, misal : anggota populasi yang terdiri dari
100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu no. 1 s/d. no.
100.
pengambilan sampel dapat dilakukan dengan no ganjil saja, genap saja,
atau kelipatan dengan bilangan tertentu. Misal : kelipatan dari bilangan 5.
maka sampel adalah no. 1 – 5 – 10 – 15 – 20 dst sampai 100.
N = 100
n dengan no ganjil saja = 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17 …. 100
N = 100
n dengan no genap saja = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 …. 100
N = 100
n dengan kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40 …. 100
22.
23. 2. Sampling Kuota (Jumlah)
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampi jumlah (kuota) yang diinginkan.
Contoh : Penelitian pendapat masyarakat terhadap produk industri
tertentu. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Pengumpulan data
harus sejumlah 500 orang. Bila pengumpulan data dilahirkan secara
kelompok, harus menghubungi 100 orang anggota sampel.
3. Sampling Aksidental (Kebetulan)
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang ditemui itu cocok sebagai sumber data.
4. Sampling Purposive (Orang Ahli)
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Misal : akan melakukan penelitian tentang kualitas
makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
makanan. Lebih cocok digunakan untuk penelitian kuantitatif.
24. 5. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh
adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
6. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sampel,
pertama-tama dipilih satu atau dua orang, kemudian dua orng itu disuruh
memilih temuan-temuan untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya,
sehingga jumlah sampel semakin besar. Pada penelitian kuantitatif
banyak digunakan sampel purposive atau snowball.
25. Sampel Pertama
Snowball Sampling
Biasa dilakukan terhadap penelitian kualitatif
26.
27. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel
Makin besar jumlah mendekati populasi, maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel
menjauhi populasi, maka makin besar kesalahn generalisasi.
Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam
penelitian. Jawabannya tergantung pada tingkat kesalahan yang diinginkan.
Hal ini tergantung pada dan, waktu dan tenaga yang tersedia.
Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil ε sampel yang
diperlukan Contoh 10% - n kecil
Namun bila semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin besar ε sampel
Contoh : 1% - n besar