SlideShare a Scribd company logo
APLIKASI METODE STATISTIKA (KUANTITATIF)
     DAN METODE KUALITATIF DALAM
           PENELITIAN SOSIAL




                    Oleh :
           Dr. Bambang Heru P, M.S.
METODE STATISTIKA (KUANTITATIF)


            I. ARTI STATISTIK DAN STATISTIKA



STATISTIK    : telah dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya
             berbentuk angka yang disusun dalam tabel dan atau diagram
             yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.



STATISTIKA    : pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
              pengumpulan fakta, pengolahan serta penganalisaannya,
              penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang
              cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang
              dilakukan
II. PERANAN STATISTIKA
 1. Digunakan untuk penelitian dan riset
 2. Dapat digunakan untuk menilai hasil pembangunan
 3. Pengambilan keputusan
 Yang akan dibahas disini No. 1 dan dinamakan Metode Statistika



III. DATA STATISTIK
  Data Statistik adalah keterangan atau fakta mengenai sesuatu persoalan,
  bisa berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik, senang, puas, berhasil,
  gagal dsb, atau juga berbentuk bilangan
  Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif harganya berubah-
  ubah atau bersifat variabel.
  Penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas
  perhitungan persentase rata-rata, ci kuadrat, dan perhitungan statistik
  lainnya.
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF



A. KONSEP DASAR METODOLOGI KUALITATIF

  ISTILAH YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN KUALITATIF, AL:
  INQUIRI NATURALISTIK, ETNOGRAFI, INTERAKSIONIS SIMBOLIK,
  PERSPEKTIF KE DALAM, ETNOMETODOLOGI, THE CHICAGO
  SCHOOL, FENOMENOLOGIS, STUDI KASUS, INTERPRETATIF,
  EKOLOGIS, DAN DESKRIFTIF (BOGDAN DAN BIKLEN)
1. PENGERTIAN METODE PENELITIAN KUALITATIF


  BOGDAN DAN TAYLOR

  METODOLOGI KUALITATIF SEBAGAI PROSEDUR PENELITIAN YANG
  MENGHASILKAN DATA DESKRIPTIF BERUPA KATA-KATA TERTULIS
  ATAU LISAN DARI ORANG-ORANG DAN PERILAKU YG DAPAT DI
  AMATI.




  KIRK DAN MILLER:

  PENELITIAN KUALITATIF ADALAH TRADISI TERTENTU DALAM ILMU
  PENGETAHUAN SOSIAL YANG SECARA FUNDAMENTAL
  BERGANTUNG PADA PENGAMATAN PADA MANUSIA DALAM
  KAWASAN SENDIRI YANG BERHUBUNGAN DENGAN ORANG-ORANG.
WILLIAMS:

PENELITIAN KUALITATIF ADALAH PENGUMPULAN DATA PADA SUATU
LATAR ALAMIAH, DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALAMIAH, DAN
DILAKUKAN OLEH ORANG ATAU PENELITI YANG TERTARIK SECARA
ALAMIAH.


DENZIN DAN LINCOLN:

PENELITIAN KUALITATIF ADALAH PENELITIAN YANG MENGGUNAKAN
LATAR ALAMIAH, DENGAN MAKSUD MENAFSIRKAN FENOMENA YANG
TERJADI DAN DILAKUKAN DENGAN JALAN MELIBATKAN BERBAGAI
METODE YANG ADA.


NASUTION:

PENELITIAN KUALITATIF/NATURALISTIK BERSIFAT INDUKTIF DAN
MENCOBA MENCARI DAN MENEMUKAN SUATU TEORI BERDASARKAN
DATA YANG DIKUMPULKAN.
BERPIKIR INDUKTIF DAN DEDUKTIF
                                  Realita




                 Deduktif                       Induktif




                   Teori                          Teori

Induktif   :      Di dalam observasi itu fakta-fakta dari fenomena
           dikumpulkan, diamati, diklasifikasi, disusun secara tetutup
           (sistematis) kemudian ditarik generalisasi-generalisasi sebagai
           kesimpulannya, maka terwujudlah hukum-hukum, dalil-dalil, dan
           teori-teori dari suatu sistem itu.

Deduktif   :    Berangkat dari hal yang umum (dari induksi teori/dalil, hukum)
           kepada hal-hal yang khusus
2. KEGUNAAN PENELITIAN KUALITATIF


 οƒ˜ DIMANFAATKAN OLEH PENELITI YANG BERMINAT MENELITI
   TENTANG MOTIVASI , NILAI, SIKAP, DAN PERSEPSI.
 οƒ˜ KEPERLUAN EVALUASI
 οƒ˜ UNTUK PENELITIAN KONSULTATIF
 οƒ˜ DIGUNAKAN OLEH PENELITI YANG BERMAKSUD MENELITI
   SESUATU SECARA MENDALAM.
3. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF


  οƒ˜   LATAR ALAMIAH
  οƒ˜   MANUSIA SEBAGAI ALAT (INSTRUMEN)
  οƒ˜   METODE KUALITATIF
  οƒ˜   ANALSIS DATA SECARA INDUKTIF
  οƒ˜   TEORI DARI DASAR (GROUNDED THEORY)
  οƒ˜   DESKRIPTIF
  οƒ˜   LEBIH MEMENTINGKAN PROSES DARIPADA HASIL
  οƒ˜   ADANYA BATAS YANG DITENTUKAN OLEH FOKUS
  οƒ˜   ADANYA KRITERIA KHUSUS UNTUK KEABSAHAN DATA
  οƒ˜   DESAIN YANG BERSIFAT SEMENTARA
  οƒ˜   HASIL PENELITIAN DIRUNDINGKAN DAN DISEPAKATI BERSAMA
JENIS-JENIS PENELITIAN MENURUT TUJUAN,
     METODE, TINGKAT EKSPLANASI DAN JENIS DATA


                                             Tingkat       Analisis & Jenis
     Tujuan            Metode
                                            Eksplanasi           Data
A.    Murni     A.   Survey            1.     Deskriptif   1.   Kuantitatif
B.    Terapan   B.   Ex. Post Facto    2.     Komparatif   2.   Kualitatif
                C.   Eksperimen        3.     Asosiatif    3.   Gabungan
                D.   Naturalistik
                E.   Policy Research
                F.   Action Research
                G.   Evaluasi
                H.   Sejarah
Teknik sampling

Populasi (N)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan


Sampel (n)
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan tenaga, dana dan waktu, maka dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri
dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan
ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya.
Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian.

Beberapa Kelompok Teknik Sampling


                          TEKNIK SAMPLING

    PROBABILITY SAMPLING              NON PROBABILITY SAMPLING

1. Simpel random sampling (SRS)      1. Sampling Sistematis
2. Proportionale Stratified Random   2. Sampling Kuota
   Sampling (PSRS)
                                     3. Sampling Aksidental
3. Disproportionale Stratified
                                     4. Purposive Sampling
   Random Sampling (DSRS)
                                     5. Sampling Jenuh
4. Area (Cluster) sampling
   (sampling menurut daerah)         6. Snowball Sampling
A. PROBABILITY SAMPLING
  Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel
  yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
  untuk dipilih menjadi anggota sampel).



  1. Simple Random Sampling (SRS)
     Dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan sampel anggota
     populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yanga da
     dalam populasi itu. Cara ini dilakukan bila populasi dianggap homogen.




            Populasi                                    Sampel yang
            Homogen                                     Representatif
2. Proportionale Stratified Random Sampling (PSRS)
   Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
   homogen dan berstrata secara proporsional.
   Contoh : Pegawai yang lulus S-1 = 45, S-2 = 30, STM = 800,
                               ST = 900, SMEA = 400, SD = 300
   Jumlah sampel yang diambil meliputi strata pendidikan tersebut.




                               Diambil secara
                                  Random
    Populasi berstrata                                 Sampel yang
                                                       Representatif
                                Proporsional
3. Disproportionale Stratified Random Sampling (DSRS)
   DSRS digunakan untuk menentukan jumlah sample, bila populasi
   berstrata tetapi kurang proporsional.
   Contoh : S-3 = 3 orang, S-2 = 4, S-1 = 90, SMU=800, SMP=700
   Lulusan S-3 dan S-2 karena jumlahnya kecil maka diambil sebagai
   sampel.


4. Cluster Sampling (Area Sampling)
   Teknik sampling ini untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti
   atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara,
   propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan
   dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan
   daerah.
   Populasi yang sudah ditetapkan, misal : di Indonesia = 27 propinsi (N),
   n=10 propinsi dilakukan secara random.
   karena propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata maka pengambilan
   sampelnya menggunakan SRS
Teknik sampling digunakan 2 tahap :
    1) Menentukan sampel daerah
    2) Menentukan orang-orang yang ada di daerah


                       Populasi Daerah
                                                Tahap I                  Tahap 2



      A
               B
                         C                     A          C
                                Diambil dgn                   Diambil dgn
E
     D                           Random                         Random
                   F                               D      F
                         I
         G
               H
                                                              Sampel Individu
                                Sampel Daerah
B. NON PROBABILITY SAMPLING
  Non Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
  memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
  anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

  1. Sampling Sistematis
     Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
     urutan dari anggota populasi yang didasarkan urutan dari anggota
     populasi yang diberi nomor urut, misal : anggota populasi yang terdiri dari
     100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu no. 1 s/d. no.
     100.
     pengambilan sampel dapat dilakukan dengan no ganjil saja, genap saja,
     atau kelipatan dengan bilangan tertentu. Misal : kelipatan dari bilangan 5.
     maka sampel adalah no. 1 – 5 – 10 – 15 – 20 dst sampai 100.

      N = 100
      n dengan no ganjil saja = 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17 …. 100
      N = 100
      n dengan no genap saja = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 …. 100
      N = 100
      n dengan kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40 …. 100
2. Sampling Kuota (Jumlah)
   Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
   yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampi jumlah (kuota) yang diinginkan.
   Contoh : Penelitian pendapat masyarakat terhadap produk industri
   tertentu. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Pengumpulan data
   harus sejumlah 500 orang. Bila pengumpulan data dilahirkan secara
   kelompok, harus menghubungi 100 orang anggota sampel.


3. Sampling Aksidental (Kebetulan)
   Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
   secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
   sampel, bila dipandang orang ditemui itu cocok sebagai sumber data.


4. Sampling Purposive (Orang Ahli)
   Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
   pertimbangan tertentu. Misal : akan melakukan penelitian tentang kualitas
   makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
   makanan. Lebih cocok digunakan untuk penelitian kuantitatif.
5. Sampling Jenuh
   Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
   populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
   populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh
   adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

6. Snowball Sampling
   Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
   jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sampel,
   pertama-tama dipilih satu atau dua orang, kemudian dua orng itu disuruh
   memilih temuan-temuan untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya,
   sehingga jumlah sampel semakin besar. Pada penelitian kuantitatif
   banyak digunakan sampel purposive atau snowball.
Sampel Pertama




          Snowball Sampling
Biasa dilakukan terhadap penelitian kualitatif
MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

οƒ˜ Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel
οƒ˜ Makin besar jumlah mendekati populasi, maka peluang kesalahan
  generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel
  menjauhi populasi, maka makin besar kesalahn generalisasi.
οƒ˜ Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian.
  Jawabannya tergantung pada tingkat kesalahan yang diinginkan. Hal ini
  tergantung pada dan, waktu dan tenaga yang tersedia.




Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil Ξ΅ sampel yang diperlukan
Contoh 10% - n kecil
Namun bila semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin besar Ξ΅ sampel
Contoh : 1% - n besar
Rumus-rumus Menentukan Ukuran Sampel

Isaac dan Michael :

                                      2
                                          ‫.ג‬N.P.Q
                      S =
                               D2(N-1) + 2‫ . ג‬P . Q

 2‫ ג‬dengan dk=1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%
 P=Q=0,5 d=0,05 s=jumlah sampel
 Perhatikan tabel Isaac dan Michael
 Jika tidak Homogen dan berstrata :

                                               Bila N tak terhingga > 1.000.000
  Contoh : N = 1000
                                               Maka s (anggota sampel) untuk :
           dk = 1%     = 399
                                               dk   =   1%   = 664
              = 5%     = 258
                                                    = 5%     = 349
              = 10% = 213
                                                    = 10%    = 272
Contoh menentukan sampel yang tidak homogen dan berstrata :
N = 1000 (Kelompok masyarakat)
Kelompok pendidikan : S-1 = 50, D3 = 300, SMK = 500, SMP = 100, SD = 50
dk = 5% (kesalahan)
Perhatikan : masing-masing sampel untuk tingkat pendidikan harus proporsional



                          50
       S-1        =               X    258       =    12,9     =    13
                         1000
                          300
       D3         =               X    258       =    77,4     =    77
                         1000
                          500
       SMK        =               X    258       =    129      =    129
                         1000
                          100
       SMP        =               X    258       =    25,8     =    26
                         1000
                          50
       SD         =               X    258       =    12,9     =    13
                         1000
Sevile : Populasi Homogen


                        N
          n =
                   1 + N2‫ג‬


  Contoh : Populasi pegawai pelayanan pajak Bandung Cibeunying.
  N = 107
  dk = 1%

                                     107
                    n       =
                                1 + 107(0,1)2
                                    107
                    n       =
                                  1 + 1,07
                                    107
                    n       =
                                    2,07

                    n       =       51,69             52
Jumlah Responden yang dijadikan anggota sampel sebagai berikut :


                                                   Sampel
                 No.   Jabatan
                                                   Stratum
                 1.    Kepala Seksi                  6
                 2.    Koordinator Pelaksana         10
                 3.    Pelaksana                     36
              Jumlah                                 52


Slovin : Teknik Cluster Random Sampling


                                     Contoh :
             N
 n =                                 Anggota populasi : Guru Bantu 1600
        1 + N(0,10)2
                                                       Kepala Sekolah 1098
 N = 2816
                                                       Pengawas SD 118
                                                       dk = 10%

More Related Content

What's hot

11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
Hafiza .h
Β 
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Sekretariat STBM
Β 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
Β 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
putiandinis
Β 
META ANALISIS
META ANALISISMETA ANALISIS
META ANALISIS
Bastone Beaner
Β 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
Syahrum Syuib
Β 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
Sucifitria
Β 
Mata Kuliah Periklanan
Mata Kuliah PeriklananMata Kuliah Periklanan
Mata Kuliah Periklanan
Febrityas Soedibjo
Β 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
Siti Sahati
Β 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
abiumi01
Β 
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Ady Setiawan
Β 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Yogyakarta State University
Β 
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Bahan tayang modul 2   fertilitasBahan tayang modul 2   fertilitas
Bahan tayang modul 2 fertilitas
PusdiklatKKB
Β 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Siti Sahati
Β 
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifTeknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifNastiti Rahajeng
Β 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiKomunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiSalma Van Licht
Β 
Ukuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptx
Ukuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptxUkuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptx
Ukuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptx
C215NuansaFitriRahma
Β 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingAyu Sefryna sari
Β 

What's hot (20)

Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
Β 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
Β 
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Β 
Makalah pelayanan publik STIP WUNA
Makalah pelayanan publik STIP WUNA Makalah pelayanan publik STIP WUNA
Makalah pelayanan publik STIP WUNA
Β 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
Β 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
Β 
META ANALISIS
META ANALISISMETA ANALISIS
META ANALISIS
Β 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
Β 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
Β 
Mata Kuliah Periklanan
Mata Kuliah PeriklananMata Kuliah Periklanan
Mata Kuliah Periklanan
Β 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
Β 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
Β 
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Β 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Β 
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Bahan tayang modul 2   fertilitasBahan tayang modul 2   fertilitas
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Β 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Β 
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifTeknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Β 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiKomunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
Β 
Ukuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptx
Ukuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptxUkuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptx
Ukuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptx
Β 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik sampling
Β 

Similar to Metode penelitian

Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fbMetode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fbFirman Bachtiar
Β 
Slide5 statistikaa
Slide5 statistikaaSlide5 statistikaa
Slide5 statistikaaAmrul Rizal
Β 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampeldedih_rr
Β 
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
abiumi01
Β 
Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Tri Rahmatika
Β 
populasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptxpopulasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptx
RosauliNovalina1
Β 
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptxPPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
Alya Rafita Nurfauzy
Β 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
XYZ Williams
Β 
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptxPP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
HRahmatSTel
Β 
metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianSadad Magrabi
Β 
1 pengantar-statistika-dasar
1 pengantar-statistika-dasar1 pengantar-statistika-dasar
1 pengantar-statistika-dasarFathnur Sani
Β 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
MahesaRioAditya
Β 
1 pengantar statistika dasar
1 pengantar statistika dasar1 pengantar statistika dasar
1 pengantar statistika dasar
Alwan Alfazari
Β 
Ppt fix penelitian pend
Ppt fix penelitian pendPpt fix penelitian pend
Ppt fix penelitian pend
tikafriyanti
Β 
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptxPPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
ArjunaManalu
Β 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BasyiruddinAfi654
Β 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BasyiruddinAfi654
Β 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
abiumi01
Β 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
Eman Mendrofa
Β 

Similar to Metode penelitian (20)

Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fbMetode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Β 
Slide5 statistikaa
Slide5 statistikaaSlide5 statistikaa
Slide5 statistikaa
Β 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
Β 
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
Β 
Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)
Β 
populasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptxpopulasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptx
Β 
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptxPPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
Β 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
Β 
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptxPP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
Β 
metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitian
Β 
1 pengantar-statistika-dasar
1 pengantar-statistika-dasar1 pengantar-statistika-dasar
1 pengantar-statistika-dasar
Β 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Β 
1 pengantar statistika dasar
1 pengantar statistika dasar1 pengantar statistika dasar
1 pengantar statistika dasar
Β 
Ppt fix penelitian pend
Ppt fix penelitian pendPpt fix penelitian pend
Ppt fix penelitian pend
Β 
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptxPPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
Β 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
Β 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
Β 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
Β 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
Β 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
Β 

More from Sofyan Nardi Saputra

Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Sofyan Nardi Saputra
Β 
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-updateMateri ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Sofyan Nardi Saputra
Β 
Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2
Sofyan Nardi Saputra
Β 
Ppt.b1.2 budaya sekolah
Ppt.b1.2 budaya sekolahPpt.b1.2 budaya sekolah
Ppt.b1.2 budaya sekolah
Sofyan Nardi Saputra
Β 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Sofyan Nardi Saputra
Β 
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk makSofyan Nardi Saputra
Β 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma maSofyan Nardi Saputra
Β 
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...Sofyan Nardi Saputra
Β 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m tsSofyan Nardi Saputra
Β 
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...Sofyan Nardi Saputra
Β 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sdSofyan Nardi Saputra
Β 
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd miSofyan Nardi Saputra
Β 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaianSofyan Nardi Saputra
Β 
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaianSofyan Nardi Saputra
Β 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar prosesSofyan Nardi Saputra
Β 
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar prosesSofyan Nardi Saputra
Β 
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isiSofyan Nardi Saputra
Β 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg sklSofyan Nardi Saputra
Β 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layakSofyan Nardi Saputra
Β 
Strategi bisnis dan strategi sdm
Strategi bisnis dan strategi sdmStrategi bisnis dan strategi sdm
Strategi bisnis dan strategi sdmSofyan Nardi Saputra
Β 

More from Sofyan Nardi Saputra (20)

Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Β 
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-updateMateri ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Β 
Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2
Β 
Ppt.b1.2 budaya sekolah
Ppt.b1.2 budaya sekolahPpt.b1.2 budaya sekolah
Ppt.b1.2 budaya sekolah
Β 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Β 
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
Β 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
Β 
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
Β 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
Β 
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
Β 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
Β 
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
Β 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
Β 
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
Β 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
Β 
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
Β 
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
Β 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
Β 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
Β 
Strategi bisnis dan strategi sdm
Strategi bisnis dan strategi sdmStrategi bisnis dan strategi sdm
Strategi bisnis dan strategi sdm
Β 

Metode penelitian

  • 1. APLIKASI METODE STATISTIKA (KUANTITATIF) DAN METODE KUALITATIF DALAM PENELITIAN SOSIAL Oleh : Dr. Bambang Heru P, M.S.
  • 2. METODE STATISTIKA (KUANTITATIF) I. ARTI STATISTIK DAN STATISTIKA STATISTIK : telah dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya berbentuk angka yang disusun dalam tabel dan atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. STATISTIKA : pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan fakta, pengolahan serta penganalisaannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan
  • 3. II. PERANAN STATISTIKA 1. Digunakan untuk penelitian dan riset 2. Dapat digunakan untuk menilai hasil pembangunan 3. Pengambilan keputusan Yang akan dibahas disini No. 1 dan dinamakan Metode Statistika III. DATA STATISTIK Data Statistik adalah keterangan atau fakta mengenai sesuatu persoalan, bisa berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal dsb, atau juga berbentuk bilangan Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif harganya berubah- ubah atau bersifat variabel. Penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan persentase rata-rata, ci kuadrat, dan perhitungan statistik lainnya.
  • 4. METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF A. KONSEP DASAR METODOLOGI KUALITATIF ISTILAH YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN KUALITATIF, AL: INQUIRI NATURALISTIK, ETNOGRAFI, INTERAKSIONIS SIMBOLIK, PERSPEKTIF KE DALAM, ETNOMETODOLOGI, THE CHICAGO SCHOOL, FENOMENOLOGIS, STUDI KASUS, INTERPRETATIF, EKOLOGIS, DAN DESKRIFTIF (BOGDAN DAN BIKLEN)
  • 5. 1. PENGERTIAN METODE PENELITIAN KUALITATIF BOGDAN DAN TAYLOR METODOLOGI KUALITATIF SEBAGAI PROSEDUR PENELITIAN YANG MENGHASILKAN DATA DESKRIPTIF BERUPA KATA-KATA TERTULIS ATAU LISAN DARI ORANG-ORANG DAN PERILAKU YG DAPAT DI AMATI. KIRK DAN MILLER: PENELITIAN KUALITATIF ADALAH TRADISI TERTENTU DALAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL YANG SECARA FUNDAMENTAL BERGANTUNG PADA PENGAMATAN PADA MANUSIA DALAM KAWASAN SENDIRI YANG BERHUBUNGAN DENGAN ORANG-ORANG.
  • 6. WILLIAMS: PENELITIAN KUALITATIF ADALAH PENGUMPULAN DATA PADA SUATU LATAR ALAMIAH, DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALAMIAH, DAN DILAKUKAN OLEH ORANG ATAU PENELITI YANG TERTARIK SECARA ALAMIAH. DENZIN DAN LINCOLN: PENELITIAN KUALITATIF ADALAH PENELITIAN YANG MENGGUNAKAN LATAR ALAMIAH, DENGAN MAKSUD MENAFSIRKAN FENOMENA YANG TERJADI DAN DILAKUKAN DENGAN JALAN MELIBATKAN BERBAGAI METODE YANG ADA. NASUTION: PENELITIAN KUALITATIF/NATURALISTIK BERSIFAT INDUKTIF DAN MENCOBA MENCARI DAN MENEMUKAN SUATU TEORI BERDASARKAN DATA YANG DIKUMPULKAN.
  • 7. BERPIKIR INDUKTIF DAN DEDUKTIF Realita Deduktif Induktif Teori Teori Induktif : Di dalam observasi itu fakta-fakta dari fenomena dikumpulkan, diamati, diklasifikasi, disusun secara tetutup (sistematis) kemudian ditarik generalisasi-generalisasi sebagai kesimpulannya, maka terwujudlah hukum-hukum, dalil-dalil, dan teori-teori dari suatu sistem itu. Deduktif : Berangkat dari hal yang umum (dari induksi teori/dalil, hukum) kepada hal-hal yang khusus
  • 8. 2. KEGUNAAN PENELITIAN KUALITATIF οƒ˜ DIMANFAATKAN OLEH PENELITI YANG BERMINAT MENELITI TENTANG MOTIVASI , NILAI, SIKAP, DAN PERSEPSI. οƒ˜ KEPERLUAN EVALUASI οƒ˜ UNTUK PENELITIAN KONSULTATIF οƒ˜ DIGUNAKAN OLEH PENELITI YANG BERMAKSUD MENELITI SESUATU SECARA MENDALAM.
  • 9. 3. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF οƒ˜ LATAR ALAMIAH οƒ˜ MANUSIA SEBAGAI ALAT (INSTRUMEN) οƒ˜ METODE KUALITATIF οƒ˜ ANALSIS DATA SECARA INDUKTIF οƒ˜ TEORI DARI DASAR (GROUNDED THEORY) οƒ˜ DESKRIPTIF οƒ˜ LEBIH MEMENTINGKAN PROSES DARIPADA HASIL οƒ˜ ADANYA BATAS YANG DITENTUKAN OLEH FOKUS οƒ˜ ADANYA KRITERIA KHUSUS UNTUK KEABSAHAN DATA οƒ˜ DESAIN YANG BERSIFAT SEMENTARA οƒ˜ HASIL PENELITIAN DIRUNDINGKAN DAN DISEPAKATI BERSAMA
  • 10. JENIS-JENIS PENELITIAN MENURUT TUJUAN, METODE, TINGKAT EKSPLANASI DAN JENIS DATA Tingkat Analisis & Jenis Tujuan Metode Eksplanasi Data A. Murni A. Survey 1. Deskriptif 1. Kuantitatif B. Terapan B. Ex. Post Facto 2. Komparatif 2. Kualitatif C. Eksperimen 3. Asosiatif 3. Gabungan D. Naturalistik E. Policy Research F. Action Research G. Evaluasi H. Sejarah
  • 11.
  • 12. Teknik sampling Populasi (N) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sampel (n) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan tenaga, dana dan waktu, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya.
  • 13. Teknik Sampling Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian. Beberapa Kelompok Teknik Sampling TEKNIK SAMPLING PROBABILITY SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING 1. Simpel random sampling (SRS) 1. Sampling Sistematis 2. Proportionale Stratified Random 2. Sampling Kuota Sampling (PSRS) 3. Sampling Aksidental 3. Disproportionale Stratified 4. Purposive Sampling Random Sampling (DSRS) 5. Sampling Jenuh 4. Area (Cluster) sampling (sampling menurut daerah) 6. Snowball Sampling
  • 14. A. PROBABILITY SAMPLING Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel). 1. Simple Random Sampling (SRS) Dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yanga da dalam populasi itu. Cara ini dilakukan bila populasi dianggap homogen. Populasi Sampel yang Homogen Representatif
  • 15. 2. Proportionale Stratified Random Sampling (PSRS) Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Contoh : Pegawai yang lulus S-1 = 45, S-2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 300 Jumlah sampel yang diambil meliputi strata pendidikan tersebut. Diambil secara Random Populasi berstrata Sampel yang Representatif Proporsional
  • 16. 3. Disproportionale Stratified Random Sampling (DSRS) DSRS digunakan untuk menentukan jumlah sample, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Contoh : S-3 = 3 orang, S-2 = 4, S-1 = 90, SMU=800, SMP=700 Lulusan S-3 dan S-2 karena jumlahnya kecil maka diambil sebagai sampel. 4. Cluster Sampling (Area Sampling) Teknik sampling ini untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah. Populasi yang sudah ditetapkan, misal : di Indonesia = 27 propinsi (N), n=10 propinsi dilakukan secara random. karena propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata maka pengambilan sampelnya menggunakan SRS
  • 17. Teknik sampling digunakan 2 tahap : 1) Menentukan sampel daerah 2) Menentukan orang-orang yang ada di daerah Populasi Daerah Tahap I Tahap 2 A B C A C Diambil dgn Diambil dgn E D Random Random F D F I G H Sampel Individu Sampel Daerah
  • 18. B. NON PROBABILITY SAMPLING Non Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 1. Sampling Sistematis Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang didasarkan urutan dari anggota populasi yang diberi nomor urut, misal : anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu no. 1 s/d. no. 100. pengambilan sampel dapat dilakukan dengan no ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dengan bilangan tertentu. Misal : kelipatan dari bilangan 5. maka sampel adalah no. 1 – 5 – 10 – 15 – 20 dst sampai 100. N = 100 n dengan no ganjil saja = 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17 …. 100 N = 100 n dengan no genap saja = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 …. 100 N = 100 n dengan kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40 …. 100
  • 19. 2. Sampling Kuota (Jumlah) Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampi jumlah (kuota) yang diinginkan. Contoh : Penelitian pendapat masyarakat terhadap produk industri tertentu. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Pengumpulan data harus sejumlah 500 orang. Bila pengumpulan data dilahirkan secara kelompok, harus menghubungi 100 orang anggota sampel. 3. Sampling Aksidental (Kebetulan) Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang ditemui itu cocok sebagai sumber data. 4. Sampling Purposive (Orang Ahli) Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misal : akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Lebih cocok digunakan untuk penelitian kuantitatif.
  • 20. 5. Sampling Jenuh Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. 6. Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, kemudian dua orng itu disuruh memilih temuan-temuan untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin besar. Pada penelitian kuantitatif banyak digunakan sampel purposive atau snowball.
  • 21. Sampel Pertama Snowball Sampling Biasa dilakukan terhadap penelitian kualitatif
  • 22. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL οƒ˜ Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel οƒ˜ Makin besar jumlah mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahn generalisasi. οƒ˜ Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian. Jawabannya tergantung pada tingkat kesalahan yang diinginkan. Hal ini tergantung pada dan, waktu dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil Ξ΅ sampel yang diperlukan Contoh 10% - n kecil Namun bila semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin besar Ξ΅ sampel Contoh : 1% - n besar
  • 23. Rumus-rumus Menentukan Ukuran Sampel Isaac dan Michael : 2 ‫.ג‬N.P.Q S = D2(N-1) + 2‫ . ג‬P . Q 2‫ ג‬dengan dk=1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10% P=Q=0,5 d=0,05 s=jumlah sampel Perhatikan tabel Isaac dan Michael Jika tidak Homogen dan berstrata : Bila N tak terhingga > 1.000.000 Contoh : N = 1000 Maka s (anggota sampel) untuk : dk = 1% = 399 dk = 1% = 664 = 5% = 258 = 5% = 349 = 10% = 213 = 10% = 272
  • 24. Contoh menentukan sampel yang tidak homogen dan berstrata : N = 1000 (Kelompok masyarakat) Kelompok pendidikan : S-1 = 50, D3 = 300, SMK = 500, SMP = 100, SD = 50 dk = 5% (kesalahan) Perhatikan : masing-masing sampel untuk tingkat pendidikan harus proporsional 50 S-1 = X 258 = 12,9 = 13 1000 300 D3 = X 258 = 77,4 = 77 1000 500 SMK = X 258 = 129 = 129 1000 100 SMP = X 258 = 25,8 = 26 1000 50 SD = X 258 = 12,9 = 13 1000
  • 25.
  • 26. Sevile : Populasi Homogen N n = 1 + N2‫ג‬ Contoh : Populasi pegawai pelayanan pajak Bandung Cibeunying. N = 107 dk = 1% 107 n = 1 + 107(0,1)2 107 n = 1 + 1,07 107 n = 2,07 n = 51,69 52
  • 27. Jumlah Responden yang dijadikan anggota sampel sebagai berikut : Sampel No. Jabatan Stratum 1. Kepala Seksi 6 2. Koordinator Pelaksana 10 3. Pelaksana 36 Jumlah 52 Slovin : Teknik Cluster Random Sampling Contoh : N n = Anggota populasi : Guru Bantu 1600 1 + N(0,10)2 Kepala Sekolah 1098 N = 2816 Pengawas SD 118 dk = 10%