SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
METODE PENELITIAN
Pertemuan 5
METODE PENARIKAN
SAMPEL
(SAMPLING TECHNIQUE)
3
ISTILAH-ISTILAH:
1. Sampling:
cara pengumpulan data
2. Sensus:
cara pengumpulan data dimana seluruh
elemen populasi diteliti satu persatu (a complete
enumeration) dan hasilnya merupakan data
sebenarnya (parameter).
4
3. Survei:
penelitian tanpa mengubah situasi atau keadaan
4. Eksperimen:
penelitian sangat mendalam, mgkn dg mengubah
keadaan seperti menggunakan peralatan lain, dsb
pada umumnya menggunakan teknik sampling.
5
5. Besaran data hasil penelitian:
a. Jumlah (Total) = T
b. Rata-Rata = U
c. Proporsi atau Persentase = P
perbandingan antara satu
variabel dengan jumlahnya.
Contoh :
Jumlah mhs S-1 = 3500
ternyata 35 orang mhs yg DO.
Artinya :
Proporsi Mhs DO = 35/3500= 0.1
Persentase Mhs DO = 0,1 x 100 % =10 %
6
d. Rasio
perbandingan dari 2 nilai variabel (mis
X dan Y)
Contoh :
X= Gaji kyw di Bank A = Rp. 8 jt/bln
Y= Gaji kyw di Bank B = Rp. 6 jt/bln
Rasio = X/Y = 8/6 = 1,33
6. Simpangan baku (standard deviation):
untuk mengukur tingkat variasi / heterogenitas
7. Koefisien korelasi :
untuk mengukur kuatnya hubungan
antara variabel X dan variabel Y
8. Koefisen Regresi:
untuk mengukur pengaruh X terhadap
Y jika X naik/turun satu unit.
7
9.Sampling Error (kesalahan sampling)
a/ kesalahan yg terjadi karena tidak
seluruh elemen diteliti.
hasil sensus = data sebenarnya
hasil sampling= data perkiraan
hasil sensus ≠ hasil sampling= resiko
dalam pengambilan kesimpulan.
Tidak dapat dihindari tetapi bisa
diperkecil, caranya dg
sampling efisien.
8
A. Prinsip Teknik Sampling
❑Menduga karakteristik populasi
berdasarkan sampel yang diambil dari
populasi tersebut.
Perumpamaan :
“Ibarat seorang koki
yang mencicipi “satu
sendok sup” yang
dimasaknya untuk
mengatakan bahwa “satu
panci sup” yang
dimasaknya sudah lezat.”
9
B. Manfaat Teknik Sampling
hemat biaya, waktu, tenaga,
Kecepatan mendapatkan informasi
Ruang lingkup luas, teliti dan mendalam
10
C. Pengertian Dasar Sampling
1. Populasi (population)
= keseluruhan unit atau individu yang ada dalam ruang lingkup yang sedang
diteliti atau dibicarakan yang hendak diduga karakteristiknya.
Banyaknya anggota populasi disebut ukuran populasi .
Suatu nilai yang menjelaskan karakteristik populasi disebut Parameter.
.
Populasi dapat dibedakan menjadi :
a. Populasi terbatas (finite population), yaitu populasi yang
jumlah anggotanya dapat diketahui secara pasti,
misal populasi penduduk Indonesia (sekitar 200 juta jiwa), dsb.
b. Populasi tidak terbatas (infinite population), yaitu populasi yang
jumlah anggotanya sulit (tidak) diketahui secara pasti,
misal : populasi ikan di lautan, dsb.
11
C. Pengertian Dasar Sampling
2. Sampel (contoh)
= Bagian dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu
untuk diukur karakteristiknya dan dianggap mewakili
populasinya.
❖ Banyaknya sampel dalam populasi disebut ukuran sampel
(n).
❖ Suatu nilai yang menjelaskan karakteristik sampel disebut
statistik, misalnya : nilai tengah / rata-rata ( ) dan ragam ( )
sampel.
12
D. Klasifikasi Metode Sampling
◼
TEKNIK SAMPLING
Probability Sampling Non Probability Sampling
Simple Random
Sampling
Systematic Random
Sampling
Stratified Sampling Cluster Sampling
Multi-Stage
Sampling
Convinience
Sampling
Purposive
Sampling
Quota Sampling Snowball Sampling
Probability Sampling Non Probability Sampling
Simple Random
Sampling
Systematic Random
Sampling
Stratified Sampling Cluster Sampling
Multi-Stage
Sampling
Convinience
Sampling
Purposive
Sampling
Quota Sampling Snowball Sampling
Sampel jenuh
voluntary
13
Probability Sampling
1. Simple Random Sampling
2. Stratified Random Sampling
a. Proportionated Stratified RS
b. Disproportionated Stratified RS
3. Cluster Sampling
4. Systematic Sampling
5. Multistage Random Sampling
14
Non Probability Sampling
1. Judgement (purposive)
2. Quota sampling
3. Voluntary sampling
4. Snow ball sampling
5. Sampling Jenuh
6. Convinience sampling
Design by Isroi@2004
15
D. Probability Sampling
= Teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama kepada setiap anggota
populasi untuk menjadi sampel.
❖ Keunggulan :
- Faktor subjektifitas dalam pemilihan sampel
dapat dihindarkan.
- Menggunakan teori-teori probabilitas,
sehingga dalam pendugaan parameter dapat
diketahui.
- Penarikan kesimpulan tentang karakteristik
populasi lebih valid karena didasarkan
atas teori-teori statistika.
Design by Isroi@2004
16
Probability
Sampling
Kelemahan :
-Memerlukan kerangka sampling (sampling frame) yang
kadangkala tidak mudah memperolehnya sehingga
perlu biaya tambahan.
Notasi-notasi yang sering dipakai :
N = ukuran populasi
n = ukuran sampel
= jumlah kombinasi n sampel dari N populasi
f = n/N = fraksi penarikan sampel
n
N C
Design by Isroi@2004
17
D.1. Simple Random Sampling
(Acak Sederhana)
a/ metode pengambilan sampel yang
paling sederhana, dmn sampel diambil
secara acak, tanpa memerhatikan
tingkatan yang ada dalam populasi.
Cara Pemilihan sampel :
- Undian
-Kalkulator, tekan tombol : RAN#,
untuk mengeluarkan angka acak
-Komputer, misal di excel : fungsi
=RAND( )
-Tabel angka acak, tersedia di buku-
buku sampling / statistic.
Design by Isroi@2004
18
D.1. Simple Random Sampling (acak sederhana)
CONTOH :
“Ingin diketahui rata-rata tinggi badan mahasiswa di Kelas
VIII B beranggotakan 50 orang. Sampel yang digunakan
hanya 5 orang saja.”
Maka, tahapan pemilihan SAMPEL nya adalah :
1. Cari kerangka sampling, misalnya : daftar absensi
mahasiswa.
2. Pilih 5 dari 50 mahasiswa untuk sampel, misal digunakan
“penggalan” dari tabel angka acak tersebut:
1 0 8 4 0 1 5 5 1 1 0 1 5 3 6
3. Sekatlah angka acak tersebut dengan jumlah sekatan
sebanyak digit ukuran populasinya. Dalam hal ini sekat
tiap 2 angka karena N=50
Design by Isroi@2004
19
4. Ambil Nomor sampel (Ci) sesuai angka acak yang
dipilih :
Ci= A-K(N) ; dimana A = sekatan angka acak,
k=0,1,2…
5. Buat daftar hasil pemilihan sampel sebagai berikut:
Keuntungan Simple Random Sampling
 Cara pengambilan Sampel mudah
 Pendugaan parameter populasinya mudah dilakukan dan
sederhana.
Kelemahan Simple Random Sampling
 Hanya cocok untuk populasi yang lebih homogen.
 Memerlukan Sampling frame.
N
o
Angka
acak (A)
Nomor
Absensi
Sampel
Terpilih
Tinggi
badan
(cm)
1 10 10 = 10 – 0(50) Rini 160
2 84 34 = 84 – 1(50) Bimo 157
3 01 1 = 1 – 0(50) Ratna 165
4 55 5 = 55– 1(50) Ahmad 167
5 11 11 = 11 – 0(50) Jaya 170
Inilah 5 orang (sampel)
Yang terpilih dari
50 orang Siswa (populasi)
Design by Isroi@2004
20
D.2. Systematic Random Sampling
Metode Pengambilan Sampel secara
sistematis dengan interval (jarak)
tertentu antar sampel yang terpilih.
Tahapan pemilihan sampel:
- Cari Sampling Frame, beri nomor unit
sampel dari 1 sampai N
- Tentukan ukuran sampel (n) yang diinginkan
- Tentukan Interval (k) : k = N/n
- Pilih secara acak (gunakan cara undian,
kalkulator atau tabel angka acak) bilangan
bulat antara 1 sampai k sebagai sampel
pertama.
- Ambil Sampel berikutnya dengan interval k
tersebut
Design by Isroi@2004
D.2. Systematic Random Sampling
Contoh :
Misalkan ada populasi mahasiswa yang terdiri atas 60
orang (N=60). Akan diambil sampel sebanyak 10 orang
(n=10) secara sistematis. Untuk itu, maka :
N=60 Diinginkan: n=10 k= 60/10 = 6
Ambil secara acak sampel 1-6, misal: No.2
Mulai dari No.2 ambillah setiap 6 unit
sebanyak 10 sampel
Jadi, sampel terpilih adalah No absensi:
2.8.14.20.26.32.38.44.50.56
21
Design by Isroi@2004
22
Keuntungan Systematic Random Sampling :
❖ Cepat, mudah, dan relatif lebih murah dalam
pelaksanaanya.
❖ Tidak memerlukan kerangka penarikan contoh
(sampling frame). Misal : apabila jarak antar plot
di lapangan tiap 200 m, maka setelah plot awal
cukup bergerak ke kanan atau ke kiri sejauh 200
m untuk plot berikutnya.
❖ Cocok untuk lokasi yang tersebar
❖ Keterwakilan cukup tinggi karena dapat
mencakup seluruh bagian areal.
Design by Isroi@2004
23
Kerugian Systematic Random Sampling :
➢ Apabila urutan unit sampel tidak
sepenuhnya acak, maka variasi populasi
tidak dapat diduga secara tepat.
➢ Jika populasi memiliki pengulangan
karakteristik yang relatif tetap (apalagi
kebetulan sama dengan interval yang
digunakan), maka sampel akan menjadi
seragam sehingga kurang dapat
menjelaskan variasi keseragaman dalam
populasinya.
Design by Isroi@2004
24
D.3. Stratified Random Sampling
(acak terstratifikasi)
= metode pengambilan sampel dengan cara
membagi populasi ke dalam kelompok
kelompok yang homogen (disebut strata),
dan dari tiap stratum tersebut diambil sampel
secara acak.
- Digunakan apabila kondisi populasi tidak
homogen tetapi masih dapat dikelompokan
ke dalam kelompok yang relatif homogen.
Design by Isroi@2004
25
D.3. Stratified Random Sampling (Acak
Terstratifikasi)
- Tahapan pengambilan contoh :
- Bagilah populasi kedalam kelompok-kelompok yang homogen.
- Antar kelompok (stratum) tidak boleh tumpang tindih (overlap)
- Tentukan N,n,Nh (ukuran stratum ke –h),nh (ukuran contoh
pada stratum ke-h)
- Ambilah sampel pd setiap stratum secara acak (boleh juga acak
sistematis).
- Jumlah contoh setiap stratum (nh) boleh sama atau tidak
tergantung berapa sampel yang akan dialokasikan ke tiap stratum
dari total.
26
Stratified Random Sampling
Contoh :
Populasi Mahasiswa berjumlah 365 mahasiswa.
Peneliti membagi 2 grup (pria dan wanita), 146
mahasiswa (40%) dan 219 mahasiswi (60%). Dari
dua grup ini peneliti mengambil 44 responden
mahasiswa (40%) dan 66 responden dari mahasiswi
(60%).
Design by Isroi@2004
27
Keuntungan Stratified Random Sampling :
➢ Secara teoritis hasil pendugaan parameter populasi
lebih baik/teliti dibanding simple random sampling,
terutama untuk populasi yang kurang homogen.
➢ Sampel yang terambil mampu merepresentasikan variasi
dalam populasi, karena perbedaan kelompok
diperhatikan.
➢ Dalam pelaksanaannya relatif mudah dibanding acak
sederhana.
Design by Isroi@2004
28
Kelemahan Stratified Random Sampling:
➢ Kadangkala sulit (tidak) diperoleh informasi awal
sebagai dasar pengelompokan (stratifikasi).
➢ Harus dibuat kerangka sampel yang terpisah dan
berbeda untuk setiap stratum (kelompok).
Design by Isroi@2004
29
D.4. Cluster Sampling
(Pengambilan
Sampel Bloking)
Design by Isroi@2004
30
D.4. Cluster Sampling
(Pengambilan Sampel Bloking)
= metode pengambilan sampel yang digunakan
untuk memilih sampel yang berupa
kluster/kelompok/gerombol dari beberapa
kelompok dalam populasi dimana setiap
kelompok terdiri atas beberapa unit (elemen)
yang lebih kecil.
- Jumlah elemen tiap kelompok/kluster bisa
sama atau tidak.
- Pengambilan sampel kelompok dapat
dilakukan secara acak atau sistematis.
Design by Isroi@2004
31
D.4. Cluster Sampling
(Pengambilan Sampel Bloking)
= Pada tiap kelompok, anggotanya lebih bersifat heterogen
dan antar kelompok kondisinya relatif homogen. (inilah
perbedaan mendasar dengan stratified sampling).
Tahapan Pengambilan sampel :
- Bagilah populasi ke dalam kelompok-kelompok
(kluster), biasanya menurut batas geografis wil/areal
- Pilih secara acak atau sistematis beberapa
kelompok sebagai sampel.
- Ukur semua unit (elemen) dalam tiap sampel Kelompok
Design by Isroi@2004
32
ILUSTRASI Cluster Sampling.
Misalkan suatu penelitian ingin
mengetahui rata-rata pendapatan
masyarakat dari setiap desa di suatu
kabupaten. Di kabupaten terdapat 100 desa,
tetapi hanya ingin diambil 50 desa saja.
Secara administratif, seluruh desa dapat
dikelompokkan ke dalam 15 kecamatan yang
berbeda (dianggap sebagai
kelompok/kluster/blok) dengan jumlah desa
tiap kecamatan mungkin berbeda pula.
Design by Isroi@2004
33
Ilustrasi untuk Cluster Sampling.
Maka dalam Cluster Sampling:
* Peneliti cukup mengambil dari 15 kecamatan (N=15)
tersebut hanya 5 kecamatan saja (sebagai kluster
sampel), jadi n = 5.
* Pada kelima kluster sampel tersebut, dilakukan
pengukuran dari seluruh desa sehingga diperoleh total
50 desa sampel.
Jika digunakan Simple Random Sampling:
* Peneliti tersebut harus memilih secara acak 50 desa
(n=50) dari total 100 desa (N=100) di kab tersebut. Oleh
sebab itu, harus ada data lengkap dari 100 desa itu
Design by Isroi@2004
34
Keuntungan Cluster Sampling :
❖ Tidak perlu dibuat kerangka sampling dari seluruh
populasi yang diteliti.
❖ Biaya akan lebih murah karena sampel yang terambil
pada akhirnya secara fisik akan terletak berdekatan.
❖ Cocok diterapkan apabila biaya pengukuran semakin
menIngkat seiring dengan emakin tersebarnya
elemen dalam populasi.
Kelemahan Cluster Sampling :
Tdp kecenderungan adanya kesamaan kondisi
diantara 2 sampel yang berdekatan. Hal ini dapat
menyebabkan semakin besarnya sampling error.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Materi 7 - Teknik Sampling.pdf

BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.pptteknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.pptfirdausindrajaya
 
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARSTATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARariefbudiman902449
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptAbedoRechment1
 
Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Tri Rahmatika
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataAni Istiana
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampeldedih_rr
 
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fbMetode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fbFirman Bachtiar
 
BAB 3; (3.3).pdf
BAB 3; (3.3).pdfBAB 3; (3.3).pdf
BAB 3; (3.3).pdfBayuFitri
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelYoga Lgy
 
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptxe. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptxLuhPutuSafitriPratiw1
 
07 penetapan sampel
07 penetapan sampel07 penetapan sampel
07 penetapan sampelEko Rini
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan SampelBBPP_Batu
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelNi wulie
 

Similar to Materi 7 - Teknik Sampling.pdf (20)

BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.pptteknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARSTATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
 
Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Klp 3
Klp 3Klp 3
Klp 3
 
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fbMetode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
 
BAB 3; (3.3).pdf
BAB 3; (3.3).pdfBAB 3; (3.3).pdf
BAB 3; (3.3).pdf
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptxe. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
 
07 penetapan sampel
07 penetapan sampel07 penetapan sampel
07 penetapan sampel
 
07 penetapan sampel
07 penetapan sampel07 penetapan sampel
07 penetapan sampel
 
Metode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasiMetode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasi
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 

More from MahesaRioAditya

Materi 10 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdf
Materi 10 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdfMateri 10 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdf
Materi 10 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 11 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdf
Materi 11 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdfMateri 11 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdf
Materi 11 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 6 - Tinjauan Pustaka.pdf
Materi 6 - Tinjauan Pustaka.pdfMateri 6 - Tinjauan Pustaka.pdf
Materi 6 - Tinjauan Pustaka.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 13 - Teknik Presentasi 2.pdf
Materi 13 - Teknik Presentasi 2.pdfMateri 13 - Teknik Presentasi 2.pdf
Materi 13 - Teknik Presentasi 2.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 12 - Teknik Presentasi.pdf
Materi 12 - Teknik Presentasi.pdfMateri 12 - Teknik Presentasi.pdf
Materi 12 - Teknik Presentasi.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 14 - Reference Manager (mendeley).pdf
Materi 14 - Reference Manager (mendeley).pdfMateri 14 - Reference Manager (mendeley).pdf
Materi 14 - Reference Manager (mendeley).pdfMahesaRioAditya
 
Materi 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdfMateri 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdfMateri 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 9 - Makalah Ilmiah.pdf
Materi 9 - Makalah Ilmiah.pdfMateri 9 - Makalah Ilmiah.pdf
Materi 9 - Makalah Ilmiah.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 3 - Perumusan Masalah.pdf
Materi 3 - Perumusan Masalah.pdfMateri 3 - Perumusan Masalah.pdf
Materi 3 - Perumusan Masalah.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 5 - Tinjauan Pustaka.pdf
Materi 5 - Tinjauan Pustaka.pdfMateri 5 - Tinjauan Pustaka.pdf
Materi 5 - Tinjauan Pustaka.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 15 - Budaya Menulis.pdf
Materi 15 - Budaya Menulis.pdfMateri 15 - Budaya Menulis.pdf
Materi 15 - Budaya Menulis.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 16 - Tata Cara Penyusunan.pdf
Materi 16 - Tata Cara Penyusunan.pdfMateri 16 - Tata Cara Penyusunan.pdf
Materi 16 - Tata Cara Penyusunan.pdfMahesaRioAditya
 
Materi 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdf
Materi 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdfMateri 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdf
Materi 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdfMahesaRioAditya
 

More from MahesaRioAditya (14)

Materi 10 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdf
Materi 10 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdfMateri 10 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdf
Materi 10 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdf
 
Materi 11 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdf
Materi 11 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdfMateri 11 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdf
Materi 11 - Penelitian Pemodelan Komputer.pdf
 
Materi 6 - Tinjauan Pustaka.pdf
Materi 6 - Tinjauan Pustaka.pdfMateri 6 - Tinjauan Pustaka.pdf
Materi 6 - Tinjauan Pustaka.pdf
 
Materi 13 - Teknik Presentasi 2.pdf
Materi 13 - Teknik Presentasi 2.pdfMateri 13 - Teknik Presentasi 2.pdf
Materi 13 - Teknik Presentasi 2.pdf
 
Materi 12 - Teknik Presentasi.pdf
Materi 12 - Teknik Presentasi.pdfMateri 12 - Teknik Presentasi.pdf
Materi 12 - Teknik Presentasi.pdf
 
Materi 14 - Reference Manager (mendeley).pdf
Materi 14 - Reference Manager (mendeley).pdfMateri 14 - Reference Manager (mendeley).pdf
Materi 14 - Reference Manager (mendeley).pdf
 
Materi 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdfMateri 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdf
 
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdfMateri 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdf
 
Materi 9 - Makalah Ilmiah.pdf
Materi 9 - Makalah Ilmiah.pdfMateri 9 - Makalah Ilmiah.pdf
Materi 9 - Makalah Ilmiah.pdf
 
Materi 3 - Perumusan Masalah.pdf
Materi 3 - Perumusan Masalah.pdfMateri 3 - Perumusan Masalah.pdf
Materi 3 - Perumusan Masalah.pdf
 
Materi 5 - Tinjauan Pustaka.pdf
Materi 5 - Tinjauan Pustaka.pdfMateri 5 - Tinjauan Pustaka.pdf
Materi 5 - Tinjauan Pustaka.pdf
 
Materi 15 - Budaya Menulis.pdf
Materi 15 - Budaya Menulis.pdfMateri 15 - Budaya Menulis.pdf
Materi 15 - Budaya Menulis.pdf
 
Materi 16 - Tata Cara Penyusunan.pdf
Materi 16 - Tata Cara Penyusunan.pdfMateri 16 - Tata Cara Penyusunan.pdf
Materi 16 - Tata Cara Penyusunan.pdf
 
Materi 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdf
Materi 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdfMateri 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdf
Materi 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdf
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

Materi 7 - Teknik Sampling.pdf

  • 3. 3 ISTILAH-ISTILAH: 1. Sampling: cara pengumpulan data 2. Sensus: cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi diteliti satu persatu (a complete enumeration) dan hasilnya merupakan data sebenarnya (parameter).
  • 4. 4 3. Survei: penelitian tanpa mengubah situasi atau keadaan 4. Eksperimen: penelitian sangat mendalam, mgkn dg mengubah keadaan seperti menggunakan peralatan lain, dsb pada umumnya menggunakan teknik sampling.
  • 5. 5 5. Besaran data hasil penelitian: a. Jumlah (Total) = T b. Rata-Rata = U c. Proporsi atau Persentase = P perbandingan antara satu variabel dengan jumlahnya. Contoh : Jumlah mhs S-1 = 3500 ternyata 35 orang mhs yg DO. Artinya : Proporsi Mhs DO = 35/3500= 0.1 Persentase Mhs DO = 0,1 x 100 % =10 %
  • 6. 6 d. Rasio perbandingan dari 2 nilai variabel (mis X dan Y) Contoh : X= Gaji kyw di Bank A = Rp. 8 jt/bln Y= Gaji kyw di Bank B = Rp. 6 jt/bln Rasio = X/Y = 8/6 = 1,33 6. Simpangan baku (standard deviation): untuk mengukur tingkat variasi / heterogenitas 7. Koefisien korelasi : untuk mengukur kuatnya hubungan antara variabel X dan variabel Y 8. Koefisen Regresi: untuk mengukur pengaruh X terhadap Y jika X naik/turun satu unit.
  • 7. 7 9.Sampling Error (kesalahan sampling) a/ kesalahan yg terjadi karena tidak seluruh elemen diteliti. hasil sensus = data sebenarnya hasil sampling= data perkiraan hasil sensus ≠ hasil sampling= resiko dalam pengambilan kesimpulan. Tidak dapat dihindari tetapi bisa diperkecil, caranya dg sampling efisien.
  • 8. 8 A. Prinsip Teknik Sampling ❑Menduga karakteristik populasi berdasarkan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Perumpamaan : “Ibarat seorang koki yang mencicipi “satu sendok sup” yang dimasaknya untuk mengatakan bahwa “satu panci sup” yang dimasaknya sudah lezat.”
  • 9. 9 B. Manfaat Teknik Sampling hemat biaya, waktu, tenaga, Kecepatan mendapatkan informasi Ruang lingkup luas, teliti dan mendalam
  • 10. 10 C. Pengertian Dasar Sampling 1. Populasi (population) = keseluruhan unit atau individu yang ada dalam ruang lingkup yang sedang diteliti atau dibicarakan yang hendak diduga karakteristiknya. Banyaknya anggota populasi disebut ukuran populasi . Suatu nilai yang menjelaskan karakteristik populasi disebut Parameter. . Populasi dapat dibedakan menjadi : a. Populasi terbatas (finite population), yaitu populasi yang jumlah anggotanya dapat diketahui secara pasti, misal populasi penduduk Indonesia (sekitar 200 juta jiwa), dsb. b. Populasi tidak terbatas (infinite population), yaitu populasi yang jumlah anggotanya sulit (tidak) diketahui secara pasti, misal : populasi ikan di lautan, dsb.
  • 11. 11 C. Pengertian Dasar Sampling 2. Sampel (contoh) = Bagian dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu untuk diukur karakteristiknya dan dianggap mewakili populasinya. ❖ Banyaknya sampel dalam populasi disebut ukuran sampel (n). ❖ Suatu nilai yang menjelaskan karakteristik sampel disebut statistik, misalnya : nilai tengah / rata-rata ( ) dan ragam ( ) sampel.
  • 12. 12 D. Klasifikasi Metode Sampling ◼ TEKNIK SAMPLING Probability Sampling Non Probability Sampling Simple Random Sampling Systematic Random Sampling Stratified Sampling Cluster Sampling Multi-Stage Sampling Convinience Sampling Purposive Sampling Quota Sampling Snowball Sampling Probability Sampling Non Probability Sampling Simple Random Sampling Systematic Random Sampling Stratified Sampling Cluster Sampling Multi-Stage Sampling Convinience Sampling Purposive Sampling Quota Sampling Snowball Sampling Sampel jenuh voluntary
  • 13. 13 Probability Sampling 1. Simple Random Sampling 2. Stratified Random Sampling a. Proportionated Stratified RS b. Disproportionated Stratified RS 3. Cluster Sampling 4. Systematic Sampling 5. Multistage Random Sampling
  • 14. 14 Non Probability Sampling 1. Judgement (purposive) 2. Quota sampling 3. Voluntary sampling 4. Snow ball sampling 5. Sampling Jenuh 6. Convinience sampling
  • 15. Design by Isroi@2004 15 D. Probability Sampling = Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. ❖ Keunggulan : - Faktor subjektifitas dalam pemilihan sampel dapat dihindarkan. - Menggunakan teori-teori probabilitas, sehingga dalam pendugaan parameter dapat diketahui. - Penarikan kesimpulan tentang karakteristik populasi lebih valid karena didasarkan atas teori-teori statistika.
  • 16. Design by Isroi@2004 16 Probability Sampling Kelemahan : -Memerlukan kerangka sampling (sampling frame) yang kadangkala tidak mudah memperolehnya sehingga perlu biaya tambahan. Notasi-notasi yang sering dipakai : N = ukuran populasi n = ukuran sampel = jumlah kombinasi n sampel dari N populasi f = n/N = fraksi penarikan sampel n N C
  • 17. Design by Isroi@2004 17 D.1. Simple Random Sampling (Acak Sederhana) a/ metode pengambilan sampel yang paling sederhana, dmn sampel diambil secara acak, tanpa memerhatikan tingkatan yang ada dalam populasi. Cara Pemilihan sampel : - Undian -Kalkulator, tekan tombol : RAN#, untuk mengeluarkan angka acak -Komputer, misal di excel : fungsi =RAND( ) -Tabel angka acak, tersedia di buku- buku sampling / statistic.
  • 18. Design by Isroi@2004 18 D.1. Simple Random Sampling (acak sederhana) CONTOH : “Ingin diketahui rata-rata tinggi badan mahasiswa di Kelas VIII B beranggotakan 50 orang. Sampel yang digunakan hanya 5 orang saja.” Maka, tahapan pemilihan SAMPEL nya adalah : 1. Cari kerangka sampling, misalnya : daftar absensi mahasiswa. 2. Pilih 5 dari 50 mahasiswa untuk sampel, misal digunakan “penggalan” dari tabel angka acak tersebut: 1 0 8 4 0 1 5 5 1 1 0 1 5 3 6 3. Sekatlah angka acak tersebut dengan jumlah sekatan sebanyak digit ukuran populasinya. Dalam hal ini sekat tiap 2 angka karena N=50
  • 19. Design by Isroi@2004 19 4. Ambil Nomor sampel (Ci) sesuai angka acak yang dipilih : Ci= A-K(N) ; dimana A = sekatan angka acak, k=0,1,2… 5. Buat daftar hasil pemilihan sampel sebagai berikut: Keuntungan Simple Random Sampling  Cara pengambilan Sampel mudah  Pendugaan parameter populasinya mudah dilakukan dan sederhana. Kelemahan Simple Random Sampling  Hanya cocok untuk populasi yang lebih homogen.  Memerlukan Sampling frame. N o Angka acak (A) Nomor Absensi Sampel Terpilih Tinggi badan (cm) 1 10 10 = 10 – 0(50) Rini 160 2 84 34 = 84 – 1(50) Bimo 157 3 01 1 = 1 – 0(50) Ratna 165 4 55 5 = 55– 1(50) Ahmad 167 5 11 11 = 11 – 0(50) Jaya 170 Inilah 5 orang (sampel) Yang terpilih dari 50 orang Siswa (populasi)
  • 20. Design by Isroi@2004 20 D.2. Systematic Random Sampling Metode Pengambilan Sampel secara sistematis dengan interval (jarak) tertentu antar sampel yang terpilih. Tahapan pemilihan sampel: - Cari Sampling Frame, beri nomor unit sampel dari 1 sampai N - Tentukan ukuran sampel (n) yang diinginkan - Tentukan Interval (k) : k = N/n - Pilih secara acak (gunakan cara undian, kalkulator atau tabel angka acak) bilangan bulat antara 1 sampai k sebagai sampel pertama. - Ambil Sampel berikutnya dengan interval k tersebut
  • 21. Design by Isroi@2004 D.2. Systematic Random Sampling Contoh : Misalkan ada populasi mahasiswa yang terdiri atas 60 orang (N=60). Akan diambil sampel sebanyak 10 orang (n=10) secara sistematis. Untuk itu, maka : N=60 Diinginkan: n=10 k= 60/10 = 6 Ambil secara acak sampel 1-6, misal: No.2 Mulai dari No.2 ambillah setiap 6 unit sebanyak 10 sampel Jadi, sampel terpilih adalah No absensi: 2.8.14.20.26.32.38.44.50.56 21
  • 22. Design by Isroi@2004 22 Keuntungan Systematic Random Sampling : ❖ Cepat, mudah, dan relatif lebih murah dalam pelaksanaanya. ❖ Tidak memerlukan kerangka penarikan contoh (sampling frame). Misal : apabila jarak antar plot di lapangan tiap 200 m, maka setelah plot awal cukup bergerak ke kanan atau ke kiri sejauh 200 m untuk plot berikutnya. ❖ Cocok untuk lokasi yang tersebar ❖ Keterwakilan cukup tinggi karena dapat mencakup seluruh bagian areal.
  • 23. Design by Isroi@2004 23 Kerugian Systematic Random Sampling : ➢ Apabila urutan unit sampel tidak sepenuhnya acak, maka variasi populasi tidak dapat diduga secara tepat. ➢ Jika populasi memiliki pengulangan karakteristik yang relatif tetap (apalagi kebetulan sama dengan interval yang digunakan), maka sampel akan menjadi seragam sehingga kurang dapat menjelaskan variasi keseragaman dalam populasinya.
  • 24. Design by Isroi@2004 24 D.3. Stratified Random Sampling (acak terstratifikasi) = metode pengambilan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok kelompok yang homogen (disebut strata), dan dari tiap stratum tersebut diambil sampel secara acak. - Digunakan apabila kondisi populasi tidak homogen tetapi masih dapat dikelompokan ke dalam kelompok yang relatif homogen.
  • 25. Design by Isroi@2004 25 D.3. Stratified Random Sampling (Acak Terstratifikasi) - Tahapan pengambilan contoh : - Bagilah populasi kedalam kelompok-kelompok yang homogen. - Antar kelompok (stratum) tidak boleh tumpang tindih (overlap) - Tentukan N,n,Nh (ukuran stratum ke –h),nh (ukuran contoh pada stratum ke-h) - Ambilah sampel pd setiap stratum secara acak (boleh juga acak sistematis). - Jumlah contoh setiap stratum (nh) boleh sama atau tidak tergantung berapa sampel yang akan dialokasikan ke tiap stratum dari total.
  • 26. 26 Stratified Random Sampling Contoh : Populasi Mahasiswa berjumlah 365 mahasiswa. Peneliti membagi 2 grup (pria dan wanita), 146 mahasiswa (40%) dan 219 mahasiswi (60%). Dari dua grup ini peneliti mengambil 44 responden mahasiswa (40%) dan 66 responden dari mahasiswi (60%).
  • 27. Design by Isroi@2004 27 Keuntungan Stratified Random Sampling : ➢ Secara teoritis hasil pendugaan parameter populasi lebih baik/teliti dibanding simple random sampling, terutama untuk populasi yang kurang homogen. ➢ Sampel yang terambil mampu merepresentasikan variasi dalam populasi, karena perbedaan kelompok diperhatikan. ➢ Dalam pelaksanaannya relatif mudah dibanding acak sederhana.
  • 28. Design by Isroi@2004 28 Kelemahan Stratified Random Sampling: ➢ Kadangkala sulit (tidak) diperoleh informasi awal sebagai dasar pengelompokan (stratifikasi). ➢ Harus dibuat kerangka sampel yang terpisah dan berbeda untuk setiap stratum (kelompok).
  • 29. Design by Isroi@2004 29 D.4. Cluster Sampling (Pengambilan Sampel Bloking)
  • 30. Design by Isroi@2004 30 D.4. Cluster Sampling (Pengambilan Sampel Bloking) = metode pengambilan sampel yang digunakan untuk memilih sampel yang berupa kluster/kelompok/gerombol dari beberapa kelompok dalam populasi dimana setiap kelompok terdiri atas beberapa unit (elemen) yang lebih kecil. - Jumlah elemen tiap kelompok/kluster bisa sama atau tidak. - Pengambilan sampel kelompok dapat dilakukan secara acak atau sistematis.
  • 31. Design by Isroi@2004 31 D.4. Cluster Sampling (Pengambilan Sampel Bloking) = Pada tiap kelompok, anggotanya lebih bersifat heterogen dan antar kelompok kondisinya relatif homogen. (inilah perbedaan mendasar dengan stratified sampling). Tahapan Pengambilan sampel : - Bagilah populasi ke dalam kelompok-kelompok (kluster), biasanya menurut batas geografis wil/areal - Pilih secara acak atau sistematis beberapa kelompok sebagai sampel. - Ukur semua unit (elemen) dalam tiap sampel Kelompok
  • 32. Design by Isroi@2004 32 ILUSTRASI Cluster Sampling. Misalkan suatu penelitian ingin mengetahui rata-rata pendapatan masyarakat dari setiap desa di suatu kabupaten. Di kabupaten terdapat 100 desa, tetapi hanya ingin diambil 50 desa saja. Secara administratif, seluruh desa dapat dikelompokkan ke dalam 15 kecamatan yang berbeda (dianggap sebagai kelompok/kluster/blok) dengan jumlah desa tiap kecamatan mungkin berbeda pula.
  • 33. Design by Isroi@2004 33 Ilustrasi untuk Cluster Sampling. Maka dalam Cluster Sampling: * Peneliti cukup mengambil dari 15 kecamatan (N=15) tersebut hanya 5 kecamatan saja (sebagai kluster sampel), jadi n = 5. * Pada kelima kluster sampel tersebut, dilakukan pengukuran dari seluruh desa sehingga diperoleh total 50 desa sampel. Jika digunakan Simple Random Sampling: * Peneliti tersebut harus memilih secara acak 50 desa (n=50) dari total 100 desa (N=100) di kab tersebut. Oleh sebab itu, harus ada data lengkap dari 100 desa itu
  • 34. Design by Isroi@2004 34 Keuntungan Cluster Sampling : ❖ Tidak perlu dibuat kerangka sampling dari seluruh populasi yang diteliti. ❖ Biaya akan lebih murah karena sampel yang terambil pada akhirnya secara fisik akan terletak berdekatan. ❖ Cocok diterapkan apabila biaya pengukuran semakin menIngkat seiring dengan emakin tersebarnya elemen dalam populasi. Kelemahan Cluster Sampling : Tdp kecenderungan adanya kesamaan kondisi diantara 2 sampel yang berdekatan. Hal ini dapat menyebabkan semakin besarnya sampling error.