Tiga poin utama dari dokumen tersebut adalah:
1. MEA bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan budaya di kawasan ASEAN.
2. Implementasi MEA berpotensi memberikan manfaat dan tantangan bagi Indonesia, seperti menjadi pemasok bahan baku tetapi juga mendorong investasi.
3. MEA diharapkan dapat menciptakan pasar tunggal dan basis produksi regional yang berdaya saing tinggi di
Selection of amine solvents for CO2 capture from natural gas power plant - presentation by Jiafei Zhang in the Natural Gas CCS session at the UKCCSRC Cardiff Biannual Meeting, 10-11 September 2014
Selection of amine solvents for CO2 capture from natural gas power plant - presentation by Jiafei Zhang in the Natural Gas CCS session at the UKCCSRC Cardiff Biannual Meeting, 10-11 September 2014
Strategi Peningkatan Daya Saing Melalui Pendidikan Entrepreneurship Dalam Ran...bennyagussetiono
Kehadiran ASEAN Economic Community (AEC) akan menjadi solusi bagi pelaku bisnis. Pemberlakuan AEC menciptakan tuntutan bagi pelaku usaha lokal untuk segera bersiap memasuki pasar global.
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...Tegar Surya Putra, S.E
Budaya dan ekonomi adalah dua hal yang berbeda, namun memiliki unsur pengaruh yang sangat kuat antara keduanya. Hal ini dibuktikan dengan perilaku orang-orang di berbagai daerah atau bahkan berbagai negara perilaku sosio-ekonomi mulai dari produsen hingga konsumen. Asean Economic Community atau yang sering kita kenal disebut MEA mulai berlaku pada akhir 2015 yang akan menghilangkan batas teritorial semua negara di kawasan Asia Tenggara. Tentu ini akan menyebabkan interaksi yang sangat intens antar negara berbeda, sehingga membawa pengaruh antar budaya ke negara lain.
Indonesia sebagai salah satu negara anggota Asean Economic Community (AEC) akan bersaing dengan sembilan negara lain untuk menjadi negara yang paling berpengaruh di antara negara-negara lain dalam pengendalian ekonomi di berbagai sektor. Namun, dengan kondisi saat ini, budaya konsumen di Indonesia masih sangat tinggi, sedangkan tingkat produksi barang atau jasa lebih rendah dibanding negara lain di Asia Tenggara. Apalagi, persiapan pemerintah Indonesia dan masyarakat minim, banyak orang tidak tahu tentang MEA karena kurangnya sosialisasi pemerintah. Ini akan menjadi beban bagi Indonesia untuk membendung kekuatan ekonomi negara lain bebas memasuki wilayah kedaulatan Indonesia. Indonesia harus bisa mengubah budaya konsumsi dengan langkah-langkah yang terintegrasi dan sistematis, yaitu melalui sinergi pemerintah, akademisi dan masyarakat untuk membangun ekonomi nasional. Mulai dari reformasi birokrasi pemerintahan, memperbaiki kurikulum pendidikan dan tatanan sosial serta infrastruktur untuk memudahkan masyarakat dalam membangun perekonomian.
3. SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Kerjasama ekonomi ASEAN mengarah
kepada pembentukan komunitas ekonomi
ASEAN sebagai suatu integrasi ekonomi
kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan
berdaya saing tinggi.
MEA yang akan diberlakukan pada
Desember 2015, bertujuan untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi,
kemajuan sosial dan pengembangan budaya.
4. Mengapa
ASEAN?
• Negara-negara di kawasan
Asia Tenggara kaya akan
sumber daya alam: minyak dan
gas, mineral, hutan, air.
• Potensi SDA merupakan faktor
kunci pembangunan di negara
– negara anggota, sekaligus
modal integrasi ASEAN.
• Pengelolaan sumber daya alam
di negara-negara anggota
ASEAN masih menghadapi
tantangan transparansi,
akuntabilitas, partisipasi dan
korupsi.
5. Asia Tenggara: kawasan yang
kaya sumber energi
Berdasarkan kajian atas 23 provinsi
geologis (geological provinces) yang
berada di seluruh atau sebagian dari
negara-negara Brunei, Cambodia,
Laos, Thailand, Indonesia,
Malaysian, Myanmar, Philipppines
and China, US Geological Survey
(2010) memperkirakan bahwa
kawasan ini memiliki potensi
cadangan minyak sebesar 26.1
milyar barrel dan 299 triliun meter
kubik gas alam yang belum
diekspolorasi.
7. EAFTA Study
CEPEA Study
7
E N L A R G E M E N T
D E E P E N I N G
1967: INA, MAL
PHI, SIN, THA
1977: PTA
1992: CEPT AFTA
1984: BRU 1995: VN
1997: LAO, MYM
1999: CAM
1995: AFAS
2004: ASN-China
2006: ASN-KOR
2008: ASN-JAP
2009: ASN-ANZ;
ASN-India;
ASN-China Investment;
ASN Korea Investment
1997: ASEAN Vision 2020
1998: AIA
2003: 3 Pillars of ASEAN Community 2020;
11 Priority Integration Sectors (PIS)
2007: AEC 2015; ASEAN Charter; AEC Blueprint
2008: first year of AEC Blueprint;
ASEAN Charter entered into force
2009: ATIGA, ACIA, AEC Scorecard
ASEAN Economic
Community 2015
2005: Logistics as PIS
2010: ASEAN Plus Working
Groups on ROO, Tariff
Nomenclature, Customs, Ec
Cooperation
2010: Connectivity Master Plan
2011: ASEAN Economy in a Global Economy of Nations
8. Market size: 591 juta dan 80% penduduknya berusia di bawah
8
45 tahun
GDP growth 4,4% tahun 2008 dan 1,3% tahun 2009, total
GDP/capita meningkat dari US$ 960 tahun 1998 menjadi US$
2.521 tahun 2009, dan total GDP US$ 1,5 trilyun pada 2009
Pada tahun 2010, 99,11% tariff ASEAN-6 adalah 0%,
9. 1. Posisi Indonesia di Dunia
1. Negara demokratis terbesar ketiga di dunia
setelah India, USA;
2. Ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan
240 juta penduduk;
3. Pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia
(4,5%) setelah Tiongkok dan India;
4. Pendiri (dan “pemimpin”) ASEAN;
5. Anggota G-20;
6. Anggota APEC;
7. Ketua G-33 WTO;
8. Chairmanship ASEAN 2011.
9
10. Perkembangan ekonomi regional di kawasan Asia Timur dan Asia Selatan yang pesat
dengan tumbuhnya raksasa ekonomi global di masa depan, seperti Cina dan India,
merupakan salah satu fokus utama yang perlu dipertimbangkan secara cermat di dalam
menyusun pengembangan struktur dan daya saing perekonomian nasional.
Dengan demikian, integrasi perekonomian nasional ke dalam proses globalisasi dapat
mengambil manfaat sebesar-besarnya dan sekaligus dapat meminimalkan dampak negatif
yang muncul.
11. • Pertambahan penduduk nasional masih relatif tinggi;
• Rasio penduduk usia produktif diperkirakan mencapai tingkat
maksimal (sekitar 50 persen dari total penduduk).
• Angkatan kerja diperkirakan meningkat hampir dua kali lipat
jumlahnya dari kondisi saat ini.
• Komposisi pendidikan angkatan kerja dalam 20 tahun ke depan akan
didominasi oleh yang berpendidikan setingkat SMP sampai dengan
SMU.
• Untuk itu, kapasitas perekonomian dituntut untuk mampu
menyediakan tambahan lapangan kerja yang layak.
12. Tantangan internal lainnya adalah terlalu
teraglomerasinya aktivitas perekonomian di pulau Jawa
yang melebihi daya dukung optimal lingkungan hidupnya.
13. • Internet integrated global platform
• Interconnected world difficult to
manage
• Unpredictable change
14.
15. 15
Mengapa MEA 2015
Perdagangan intra dan extra ASEAN terus berkembang
tumbuh kesadaran untuk menjaga Sentralitas
ASEAN dalam peta dunia yang semakin mengarah
pada regionalism
Impetus untuk mewujudkan AEC antara lain:
meningkatkan daya saing dan daya tarik Tiongkok
dan India;
meningkatkan kesatuan dan posisi tawar ASEAN
dalam rangka perundingan ASEAN + 1 (RRT, Korea,
Jepang, Australia-NZ, India)
merespon meningkatnya trend regionalism vs
multilateralism
16. Menuju Kawasan ASEAN yang Memiliki
Daya Saing
KOMPETISI
GLOBAL
ASEAN Pasar
Tunggal dan
Basis Produksi
Membuka Pasar
Domestik
Negara Anggota
(Produk dan
Faktor Produksi)
Pencapaian
Skala Ekonomi
Memperkuat
Integrasi
Proses
Liberalisasi
Persaingan
Bebas:
•Antarnegara
anggota
•Dengan
kawasan lain
Daya
Saing
Mekanisme Pasar
Peluang
Kendala
Sumber: Sjamsul Arifin, dkk., Masyarakat Ekonomi
ASEAN: Memperkuat Sinergi ASEAN di Tengah
Kompetisi Global, Gramedia, Jakarta, 2008, h. 10
17. SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (c)
a. implementasi AEC berpotensi
menjadikan Indonesia sekedar
pemasok energi dan bahan baku
bagi industrilasasi di kawasan
ASEAN, sehingga manfaat yang
diperoleh dari kekayaan sumber
daya alam mininal.
b. melebarnya defisit perdagangan
jasa seiring peningkatan
perdagangan barang.
c. Ketiga, implementasi AEC juga akan
membebaskan aliran tenaga kerja
sehingga harus mengantisipasi dengan
menyiapkan strategi karena potensi
membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA)
akan berdampak pada naiknya remitansi
TKA yang saat ini pertumbuhannya lebih
tinggi daripada remitansi TKI.
d. Keempat, implementasi AEC akan
mendorong masuknya investasi ke
Indonesia dari dalam dan luar ASEAN.
4 Hal Yang Harus Diantisipasi
Dalam ASEAN Economic Community:
18. SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
PENDUDUK ASEAN 2011
Penduduk ASEAN 2011
No Negara Jumlah Penduduk
1 Indonesia 241,452,952
2 Filipina 86,241,697
3 Vietnam 82,689,518
4 Myanmar 42,720,196
5 Thailand 64,865,523
6 Malaysia 23,522,482
7 Kamboja 13,363,421
8 Laos 5,631,585
9 Singapura 4,353,893
10 Timor Leste 1,019,252
11 Brunei Darussalam 365,251
566,225,770
(d)
19. 19
SAAT INI
PIAGA
M
ASEAN
Rules Based
and
People Oriented
KOMUNITAS ASEAN 2015
KOMUNITAS POLITIK KEAMANAN ASEAN
KOMUNITAS EKONOMI ASEAN
KOMUNITAS SOSIAL BUDAYA ASEAN
20. Permasalahan yang Dihadapi
1. Di Bidang Ekonomi:
Belum stabil dan meratanya kondisi perekonomian masing-masing
negara ASEAN.
2. Di Bidang Keamanan:
Masih sering terjadinya transnational crime (kejahatan
transnasional) di beberapa negara dalam kawasan Asia
Tenggara, seperti terorisme, illegal mining, illegal fishing, illegal
loging dan lain-lain.
3. Di Bidang Sosial-Budaya:
Maraknya budaya Barat negatif yang masuk ke dalam negara-negara
kawasan (termasuk Indonesia) yang dapat merusak
kehidupan generasi muda.
21. Pemberdayaan Organisasi ASEAN
yang Diharapkan
Di Bidang Ekonomi:
1. Pembentukan AEC sudah selayaknya dilakukan melalui tiga kerangka strategis, yaitu:
– Pencapaian pasar tunggal dan kesatuan basis produksi.
– kawasan ekonomi yang berdaya saing.
– pertumbuhan ekonomi yang merata dan terintegrasi dengan perekonomian global.
2. Integrasi ekonomi dapat dicapai baik melalui pendekatan supranasional maupun intergovernmental. Dalam
pendekatan supranasional, negara-negara anggota ASEAN telah sepakat untuk menjalankan sebagian
kedaulatan mereka kepada suatu lembaga supranasional. Ketentuan atau hukum berlaku secara regional
yang mengikat negara-negara anggota maupun masyarakat di negara-negara tersebut. Sementara
pendekatan intergovernmental ditandai dengan tidak adanya sharing kedaulatan di antara negara-negara
anggota, dan negara-negara tersebut mempunyai hak veto atau hak untuk menolak atas penawaran
kesepakatan regional.
3. Suatu negara masih dimungkinkan untuk mengadopsi kebijakan yang berbeda dengan negara lainnya dalam
kerangka kepentingan nasional sepanjang bukan diskriminasi di antara negara-negara anggota.
4. Penerapan kebijakan tersebut sebetulnya dapat diterapkan dengan adanya beberapa perangkat media yang
telah dibentuk oleh negara-negara yang berada dalam kawasan ASEAN, seperti AFTA.
22. GOOD GOVERNANCE AND CORRUPTION PERCEPTION
INDEX
DI ASIA TENGGARA
Negara CPI 2009 CPI 2010 CPI 2011
Brunei Darussalam 5,5 5,5 5,2
Indonesia 2,8 2,8 3,0
Filipina 2,4 2,4 2,6
Kamboja 2,0 2,1 2,1
Laos 2,0 2,1 2,2
Malaysia 4,5 4,4 4.3
Myanmar 1,4 1,4 1,5
Singapura 9,2 9,2 9,2
Thailand 3,4 3.5 3,4
Vietnam 2,7 2,7 2,9
Sumber : Transparency International
23. Peringkat CPI Negara-Negara ASEAN
Peringkat (2011) Negara
1 Singapore
38 Brunei
56 Malaysia
78 Thailand
110 Indonesia
116 Viet Nam
134 Philippine
154 Cambodia
154 Laos
176 Myanmar
24. 2 • Australia
23 • Singapore
24 • Hong Kong
30 • Brunei
66 • Malaysia
HDI Rendah
87 • Thailand
92 • China
105 • Philippines
111 • Indonesia
116 • Vietnam
133 • Lao
137 • Cambodia
138 • Myanmar
162 • Timor Leste
Paradox of Plenty
25. GDP Per KAPITA (2010)
45000
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
31.239
3.015
2.123
814 984
8.423
702
43.117
4.992
1.174
Sumber: International Monetary Fund
26. Perubahan yang cepat
dalam pengelolan Industri
Ekstraktif di Negara-Negara
ASEAN
Tingkat
Nasional
EITI sebagai
pintu masuk
Target
ASEAN
27. 27
Pasar Tunggal dan
Basis Produksi
Regional
Kawasan Berdaya-saing
Tinggi
Kawasan dengan
Pembangunan
Ekonomi yang
Merata
Integrasi dengan
Perekonomian
Dunia
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
28. Kinerja Perdagangan Jasa ASEAN
Rata-rata sektor jasa menyumbang 40-50% thdp GDP negara-negara
ASEAN
Kontribusi sektor jasa ke GDP di Singapura mencapai lebih dari
65%, yang terendah adalah Laos + 25%
29. Export 2007
Viet Nam
4.1%
Thailand
Philippines
Malaysia
19.1%
Indonesia 19.1%
5.3%
Cambodia
0.9%
5.2%
Myanmar
0.2%
Lao PDR
0.2%
Brunei
Darussalam
0.5%
Singapore
45.4%
Ekspor jasa INA berada pada urutan ke-4 setelah SIN, THA & MAL,
hampir sama dgn PHI
30. Import 2007
Viet Nam
4.0%
Thailand
21.7%
Philippines
4.1%
Myanmar
0.3%
Malaysia
15.5%
Lao PDR
0.1%
Indonesia
13.2%
Cambodia
0.4%
Brunei
Darussalam
0.6%
Singapore
40.0%
SIN juga importir jasa terbesar di ASEAN, diikuti THA, MAL & INA di
urutan ke-4
31. 31
Global competitiveness index
GCI 2009-2010 GCI 2008-2009
Rank Rank
Singapore 3 5
Malaysia 24 21
China 29 30
Thailand 36 34
Indonesia 54 55
Viet Nam 75 70
Philippines 87 71
33. BAGAIMANA MEMANDANG
INTEGRASI EKONOMI ASEAN ?
Global Competition
and Cooperation
Un precedented
Change
Speed and
Creativity
PEMERINTAH
PELAKU BISNIS
34. PELUANG EKONOMI ASEAN
Globalisasi ekonomi terutama konteks implementasi MEA dapat menciptakan peluang pasar
bagi produk UKM. Pasar ASEAN sebesar 600 juta, dengan jumlah kelas menengah yang semakin
meningkat. Menurut catatan Asian Development Bank (ADB), kelas-menengah ASEAN berjumlah
24% pada 2010 akan meningkat menjadi 65% pada 2030.
Potensi pengembangan industri nasional dan mendorong Indonesia sebagai production base
di kawasan dengan ditopang pasar domestik yang besar, penduduk usia muda/produktif,
investasi yang meningkat dan sumber daya alam yang besar.
Perdagangan intra-ASEAN cenderung meningkat, tetapi porsinya masih relatif kecil (25%).
Keunggulan produk KUKM (memiliki keunikan/nilai seni tinggi berbasis kebudayaan lokal,
handmade) dan telah memenuhi standar kualitas (Eropa Timur, UEA, & China peluang pasar
untuk produk kerajinan).
Dukungan kebijakan pemerintah/lintas terkait (Hulu: peningkatan daya saing produk (diklat,
sertifikasi produk, penguatan branding, dll) dan Hilir : promosi & pemasaran melalui fasilitasi
pameran, temu bisnis, konsolidasi kargo)
Semakin terbukanya peluang kerjasama ekonomi bilateral, kawasan, regional.
35. KARAKTERISTIK UMKM
Sumber: UU No. 20/2008; Data BPS
2012
4.968 Unit
(0,01%)
48.977 Unit
(0,09%)
629.418 Unit
(1,11%)
55.586.176 Unit
(98,79%)
TOTAL : 56.539.560 UNIT
Usaha Besar
Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar
Asset lebih dari 10 Miliar
Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar
Asset Rp. 500 juta s.d. Rp 10 Miliar
Usaha Kecil
Omzet/tahun Rp 300 Juta s.d. Rp 2,5 Miliar
Asset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta
Usaha Mikro
Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta
Asset s.d. Rp. 50 juta
PDB:
59,08% (Rp.4.869,5 T)
TENAGA KERJA:
97,16% (107.657.509)
EKSPOR NON MIGAS:
16,4% Rp.166.625,5 M)
Diprediksi kontribusi
oleh 678.415 KUKM
potensial ekspor (1,2%
dari total UKM)
36. How Do We See the Future?
Global
Competition and
Cooperation
Unprecedented
Speed and
Creativity
Change
37. IMF memproyeksikan Indonesia akan mengalami
pertumbuhan ekonomi tercepat di antara 18
ekonomi terbesar dunia pada tahun 2009-2015
Pertumbuhan PDB Nominal (2009 – 2015)
page 37
Source : International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, October 2010
12,8%
12,5%
12,3%
11,8%
10,0%
9,0%
8,7%
4,3%
4,2%
8,8%
Indonesia
Russia
China
India
Brazil
Turkey
South Korea
Japan
USA
ASEAN (excl.
Indonesia)
38. Tugas
• Apa kebutuhan dari anggota MEA
Misal SGP
Tidak ada sumber air yang cukup banyak
Atau penduduk nya mulai banyak yang usia
lanjut