Dokumen tersebut membahas tentang sistem pakar dan sistem informasi eksekutif. Sistem pakar adalah sistem yang meniru pengetahuan ahli untuk menyelesaikan masalah, sedangkan sistem informasi eksekutif menyajikan laporan strategis untuk manajemen. Dokumen tersebut juga menjelaskan komponen sistem pakar dan contoh penerapannya, serta merancang sistem informasi eksekutif berdasarkan sistem yang ada di suatu kantor.
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Â
Merri syafwardi, hapzi ali, sistem pakar dan eis, ut batam, 2018
1. Nama : Merri Syafwardi, STP
NIM/ UPBJJ : 530005485/ Batam
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen (EKMO5102.01)
Dose Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
==================================================================================
Anda diminta untuk menjelaskan dan mendesain system pakar pada bank atau pada kantor saudara
atau dapat diasumsikan dengan system informasi yang saudara ketahui dan kaitkan dengan
Executive Information System (EIS).
Penjelasan:
Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli,
dan sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu
dengan meniru kerja dari para ahli (Kusumadewi, 2003:109).
Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem
pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan
oleh Newel & Simon (Turban, 1995).
Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang
pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat
menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan orang awam. Contohnya dokter, mekanik,
psikolog, dan lain-lain.
Sistem pakar (expert system) sendiri merupakan paket perangkat lunak atau paket program
komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam memecahkan masalah di
bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan
dan sebagainya. Sistem pakar merupakan merupakan subset dari Artificial Intelegence (Arhami,
2005).
Tujuan Sistem Pakar
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa
2. aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud seperti (Lestari, 2012):
1. Interpretasi. Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah. Pengambilan
keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal,
dll.
2. Prediksi. Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu.
Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
3. Diagnosis. Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-
gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.
4. Perancangan (desain). Menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok
dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu. Contoh:
perancangan layout sirkuit, bangunan.
5. Perencanaan. Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan
dengan kondisi awal tertentu. Contoh: perencanaan keuangan, militer, dll.
6. Monitoring. Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan.
Contoh: computer aided monitoring system.
7. Debugging. Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi.
Contoh: memberikan resep obat terhadap kegagalan.
8. Instruksi. Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek. Contoh:
melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.
9. Kontrol. Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh: melakukan kontrol
terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakukan sistem.
Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok, yaitu: lingkungan pengembangan (development
environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan
digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis
pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi
(Kusumadewi, 2003:113-115).
3. Komponen-komponen yang terdapat dalam arsitektur/struktur sistem pakar pada gambar di atas
dijelaskan sebagai berikut:
a. Antarmuka Pengguna (User Interface)
Antarmuka merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk
berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk
yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke
dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.
b. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian
masalah.
c. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan
masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini knowledge
engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis
pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan
penelitian, dan pengalaman pemakai.
d. Mesin/Motor Inferensi (Inference Engine)
Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam
menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan
metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam
workplace dan untuk memformulasikan kesimpulan.
e. Workplace/Blackboard
Workplace merupakan area dari sekumpulan memiri kerja (working memory), digunakan untuk
merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara.
f. Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar,
digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara
interaktif melalui pertanyaan.
g. Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan
untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran
terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan
yang dialaminya dan juga mengevaluasi apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok
untuk digunakan di masa mendatang.
Contoh penerapan sistem pakar:
1. Penerapan di bidang pertanian:
Sistem pakar untuk diagnosa hama dan penyakit tanaman padi
2. Penerapan dibidang kedokteran
Sistem informasi untuk mendiagnosis penyakit THT, dll
4. Sistem Informasi Eksekutif
Executive Information System (EIS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang
memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan
pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan
yang sifatnya strategis.
Pengertian Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah Sistem yang dibuat hanya untuk digunakan para
Eksekutif atau Top Level Management dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dimana dalam
sistem ini hanya menampilkan grafik dan laporan dari seluruh proses bisnis pada organisasi atau
perusahaan tersebut.
Adapun Kemampuan Sistem Informasi Eksekutif adalah sebagai berikut:
1. Memberikan dukungan komunikasi elektronik.
2. Mempunyai kemampuan menganalisa data.
3. Mempunyai alat pengorganisasian.
Sistem informasi eksekutif merupakan hasil gabungan dari beberapa aplikasi yang digunakan pada
suatu perusahaan/ instansi dimana data tersebut dalam bentuk laporan ataupun grafik-grafik
tentang hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan/ instansi yang manfaatnya dapat
memberikan gambaran kondisi perusahaan/ instansi ter-update (terkini) sehingga informasi tersebut
dapat digunakan oleh para eksekutif (top manager) sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
Pada sistem aplikasi eksekutif dapat ditautkan dengan sistem aplikasi pakar.
Dikantor tempat saya bekerja belum terdapat Sistem Informasi Eksekuti yang merupakan summary
dari berbagai system informasi yang diterapkan disetiap bagian, saya coba merancangnya sebagai
berikut:
Sistem Proses Transaksi
Bagian Keuangan
Bagian
Perlengkapan/ BMN
Bagian Kepegawaian
Laboratorium
Operasional
Data Pegawai:
Data Laboratorium
Data Kegiatan
Operasional
Data realisasi
keuangan
Data aset negara
EIS (executive
information
system)
Executive Report
Online Monitoring Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran
External Source
Data Akuntansi Instansi
Sistem Informasi Manajemen-
ASN
5. Keterangan:
Sistem Proses Transaksi
• Bagian Keuangan terdiri dari:
Aplikasi pembukuan bendahara pengeluaran
Aplikasi pembukuan bendahara penerimaan
Aplikasi aplikasi pencaiaran anggaran
• Bagian Perlengkapan:
Aplikasi barang persediaan (aset lancer)
Aplikasi aset tetap
Bagian Kepegawaian
Aplikasi manajemen kepegawaian
• Bagian laboratorium
Aplikasi manajemen laboratorium
Aplikasi system pakar menentukan jenis organisme pengganggu tumbuhan(opt/optk)
Aplikasi system pakar menentukan penyakit hewan
• Bagian Operasional Perkarantinaan Hewan/ Tumbuhan
Aplikasi permohonan pemeriksaan karantina hewan dan tumbuhan
Data yang dihasilkan berupa:
• Data Akuntansi Instansi
Data ini diperoleh dari data keuangan dan data aset, data tersebut berupa:
Neraca, Laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, laporan realisasi anggaran belanja,
laporan realiasi penerimaan Negara
• Data kepegawaian
Data jumlah pegawai, data pegawai berdasarkan pendidikan, golonngan, jabatan fungsional,
eselon, dll
• Data laboratorium
Data berupa rekapitulasi pemeriksaan laboratorium perbulan, mingguan
Data organisme penganggu tumbuhan/ karantina (OPT/OPTK) yang ditemukan melalui media
pembawa yang dilalu lintaskan.
Data hama penyakit hewan/karantina (HPHK) yang ditemukan melalui media pembawa yang
dilalu lintaskan
• Data Operasional
Data rekapitulasi frekuensi kegiatan pemeriksaan/ sertiikasi karantina hewan/ tumbuhan
Data jenis media pembawa, daerah asal, pengguna jasa dari media pembawa yang dilalu
lintaskan.
6. Daftar Pustaka
• Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Graha Ilmu. Yogyakarta.
• Turban, Efraim. 1995. Decision Support System and Expert System. Prentice Hall International, New Jersey.
• Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Penerbit Andi. Yogyakarta.
• Lestari D. 2012. Jurnal: Definisi sistem pakar. Arsip Teknik Informatika UMMI.
Web:
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-dan-struktur-sistem-pakar.html
https://naynaimah.wordpress.com/2013/12/29/contoh-sistem-pakar-dan-penerapannya/