Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
1. Nama : Merri Syafwardi, STP
NIM : 530005485
==============================================================================
Mata Kuliah: Metode Penelitian Bisnis - EKM O5104.01
Tutor: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
DISKUSI MINGGU KE-2 (02 Februari - 08 Februari 2018)
Jelaskan tahap-tahap penelitian
==============================================================================
TAHAP - TAHAP PENELITIAN
Perumusan masalah
Tiap karya ilmiah, termasuk penelitian ilmiah selalu diawali dengan masalah. Permasalahan
itu lazim dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Jawaban yang diusahakan atas pertanyaan
(masalah) itu adalah jawaban yang logis dan empiris. Oleh sebab itu perumusan masalah
merupakan komponen pertama karena tanpa adanya masalah maka penelitian ilmiah tidak ada.
Perumusan masalah atau research question atau disebut juga sebagai research problem
diartikan sebagai rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya
sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait
diantara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai
akibat.
Jenis perumusan masalah penelitian dapat dibedakan dalam dua sifat, meliputi:
• Perumusan masalah deskriptif, apabila tidak menghubungkan antar fenomena
• Perumusan masalah eksplanatoris, apabila rumusannya menunjukkan adanya hubungan
atau pengaruh antara dua tau lebih fenomena.
Fungsi dari perumusan masalah:
• Sebagai penyebab kegiatan penelitian itu terjadi dan dan dapat dilakukan
• sebagai pedoman, penentu arah, atau fokus dari sebuah penelitian.
• Sebagai penentu data seperti apa yang dibutuhkan dalam penelitian
• Sebagai penentu bagi peneliti untuk menentukan siapa/apa yang akan menjadi populasi
dan sampel penelitian.
Kajian teori dan Hasil Penelitian Yang Relevan
Jawaban atas rumusan masalah umumnya pertama kali melalui pengkajian atas teori
maupun hasil penelitian yang telah ada dan relevan dengan rumusan masalah tersebut. Unsur
yang paling dasar dalam teori maupun penelitian adalah defenisi mengenai tiap variabel dan
kaitannya antar variabel.
2. Perumusan Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan ringkasan dari dari definisi tiap variabel maupun
penjelasan/alasan mengenai kaitan antara variabel-variabel tersebut. Fungsi dari kerangka teori
adalah sebagai dasar untuk membuat kesimpulan teoritis sebagai jawaban teoritis (hipotesis)
atas rumusan masalah penelitian.
Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan yang dihasilkan melalui kerangka pemikiran dan berfungsi
sebagai jawaban teoritis (logis) atas rumusan masalah. Hipotesis biasanya dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis juga disebut sebagai jawaban sementara atas rumusan
masalah karena kebenarannya baru bersifat logis, sementara kebenaran empirisnya masih
harus diverifikasi sehingga menjadi kebenaran ilmiah.
Penentuan desain penelitian
Desian penelitian terdiri dari desai penelitian eksploratif dan desain penelitian konklusif.
Desain penelitian eksploratif digunakan untuk penelitian yang tidak dimaksudkan untuk
memverifikasi hipotesis penelitian. Desain ini lazim digunakan dalam penelitian kualitatif.
Desain penelitian konklusif digunakan untuk penelitian yang dimaksudkan untuk
memverifikasi hipotesis penelitian. Desain ini lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif.
Penentuan desain penelitian yang digunakan berkaitan dengan instrumen pengumpulan
data, ukuran sampel dan teknik analisis data yang diperlukan.
Penentuan Subyek Penelitian
Untuk memverifikasi kebenaran empiris hipotesis penelitian, kita membutuhkan subyek
dimana data mengenai variabel penelitian terdapat atau melekat. Subyek tersebut dapat
berupa orang, konsumen, pekerja, investor atau auditor. Subyek mungkin juga bukan orang,
seperti perusahaan dan produk. Sedangkan dari segi cakupannya subyek bisa berupa populasi
ataupun sampel.
Pengembangan Instrumen Perolehan Data
Pengembangan instrumen perolehan data lazim juga disebut sebagai operasionalisasi
variabel atau definisi operasional variabel atau pengukuran variabel.
Penganalisisan Reliabilitas dan Validitas Instrumen
Suatu instrumen dinyatakan reliabel jika instrumen tersebut dapat menghasilkan ukuran
yang konsisten. Misalnya, jika instrumen yang sama digunakan untuk mengukur variabel yang
sama dalam waktu yang relatif sama, maka kedua ukuran yang diperoleh harus sama atau tidak
cukup berbeda. Pengujian validitas dan reliabilitas terutama dilakukan jika variabel yang diukur
merupakan variabel psikologis, yang tidak dapat dilihat secara langsung, seperti sikap, motivasi,
persepsi dan komitmen.
3. Pengumpulan data
Menurut Gulo (2002:110) pengumpulan data merupakan aktivitas yang dilakukan guna
mendapatkan informasi yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan dari suatu penelitian.
Adapun tujuan penelitian adalah jawaban dari rumusan masalah ataupun hipotesis penelitian,
untuk dapat menjawabnya diperlukan data atau informasi yang diperoleh melalui tahapan
pengumpulan data. Informasi atau data mempunyai karakteristik yang berbeda beda sehingga
membutuhkan metode yang berbeda-beda pula.
Penganalisisan Data
Setelah data dikumpulkan, data tersebut biasanya di edit dan diolah sebelum dianalisis
untuk memverifikasi hipotesis penelitian. Metode atau teknik analisis yang paling sering
digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah statistik.
Pendiskusian Hasil Analisis
Pendiskusian hasil analisis atau biasanya disebut denga pembahasan. Melalui analisa
statistik yang telah dilakukan, kita dapat membuat kesimpulan mengenai apakah hipotesis
penelitian terverifikasi secara empiris atau tidak. Kesimpulan dari analisis statistik dinamakan
kesimpulan analisis, bukan kesimpulan penelitian. Kesimpulan penelitian diperoleh jika telah
dilakukan diskusi atau pembahasan. Diskusi atau pembahasan berisi perbandingan tiga hal yaitu
hipotesis penelitian, kesimpulan analisis, dan penelitian yang telah ada dan relevan.
Perumusan Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan penelitian harus didasarkan pada pembahasan, bukan semata mata
berdasarkan hasil analisis yang diperoleh. Sementara saran harus memiliki dasar yaitu harus
mengacu pada hasil analisis maupun diskusi pada tahap sebelumnya. Saran harus rinci dan
operasional.
Pelaporan
Kegiatan terakhir dalam proses penelitian adalah pelaporan hasil penelitian. Laporan
penelitian dibuat dalam bentuk tertulis. Laporan tertulis tersebut dapat dipresentasikan dalam
bentuk seminar maupun diterbitkan dalam jurnal ilmiah.
Dari uraian tersebut diatas, tahap-tahap penelitian secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga)
kegiatan utama, yaitu:
A. Perumusan masalah
B. Pengidentifikasian dan perumusan jawaban teoritis dan hipotesis, tujuannya adalah: untuk
mendapatkan jawaban yang logis. Pada tahapan ini terdiri dari:
1. Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan
4. 2. Perumusan Kerangka Pemikiran
3. Perumusan Hipotesis
C. Pengujian kebenaran empris hipotesis, tujuannya: untuk menghasilkan jawaban yang empiris. Pada
tahapan ini terdiri dari:
1. Penentuan desain penelitian
2. Penentuan subyek penelitian
3. Pengembangan instrumen perolehan data
4. Penganalisisan reliabilitas dan validitas instrumen
5. Pengumpulan data
6. Penganalisisan data
7. Pendiskusian hasil analisis
8. Perumusan kesimpulan dan saran
9. Pelaporan
Daftar Pustaka:
R. Aritonang, Lerbin. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka
http://ayo-nambah-ilmu.blogspot.co.id/2016/06/pengumpulan-data-penelitian-
pengertian.html
https://skripsimahasiswa.blogspot.co.id/2009/08/perumusan-masalah-penelitian.html
https://mentaridaulay.wordpress.com/2011/05/17/tahap-%E2%80%93-tahap-penelitian/