Dokumen tersebut membahas tentang derita dan beban yang dihadapi mahasiswa yang lama menyelesaikan studinya, seperti teman-teman seangkatan sudah lulus, dicueki junior, kampus terasa sepi, sering ditanya keluarga kapan lulus, dan sering dicermahi dosen. Dokumen juga menjelaskan penyebab menjadi mahasiswa lama, seperti tidak fokus pada perkuliahan, malas kuliah, terlalu sibuk organisasi, meng
1. "Menyandang status mahasiswa paling lama itu tidak salah, yang salah itu menjadi tersangka, terdakwa apalagi
terpidana mati."_YAT
Tulisan ini berawal dari kantin kampus. Pas aku lagi ngopi, tiba tiba aja nonggol salah seorang mahasiswa
bimbingan saya yang sudah lama tak bersuah. Mahasiswa bimbingan saya ini masuk kategori mahasiswa senior
alias mahasiswa paling lama. Mahasiswa tersebut jarang menampakan diri di kampus, saking jarangnya, tugas
skripsinya pun nyaris di lupakan.
Dari diskusi di kantin, nampaklah sisi lain dari realitas mahasiswa kekinian, yaitu kisah mahasiswa paling lama.
Dalam dunia perkampusan. Berawal dari hobby kongkow di kampus sampai sore, ngumpul bareng teman usai
kuliah, nggak sengaja kencantol lama jadi mahasiswa. 'Lama sih nggak mengapa, wisudanya kapan?'
Ketika menjadi mahasiswa, orang tua sangat berharap agar anaknya lulus tetap waktu. Bahkan orang tua berharap
anaknya segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus sarjana. Jika nyimak realitas mahasiswa jaman now…,
banyak mahasiswa sekarang ini yang lama lulusnya. Bukan karena mereka tidak cerdas atau pintar, tetapi karena
mereka tidak fokus dalam melakoni aktifitas dan kegiatan perkuliahan.
2. DERITA DAN BEBAN HIDUP MAHASISWA LAMA
Menjalani aktifitas dan kegiatan kuliah adalah sebuah proses yang telah di tentukan waktunya walaupun waktunya
tak berbatas. Awalnya masih daftar maba. Lulus, daftar ulang terus berlanjut ke masa orientasi maba alias ospek
dan tak terasa udah di ujung jalan mencapai gelar sarjana. Nah di sini, sedikit ada pemahaman bahwa menyandang
status mahasiswa itu sebenarnya ada awal dan ada akhirnya. Banyak mahasiswa yang beranggapan bahwa
berlama lama di kampus itu mengasyikan walaupun mereka sadari ada beban dan derita yang harus dipikul.
Beberapa beban dan derita kelamaan menyandang status mahasiswa. Sebuah realitas yang tak terelakan;
1. Teman leting uda pada Sarjana
Awal kuliah banyak teman se-angkatan yang dikenal akrab, masih lugu-lugunya dengan baju putih dan
celana hitam sambil di suruh-suruh ama senior pas ospek. Dan kemudian saat perkuliahan berlangsung
banyak teman-teman yang mulai gugur di medan perkuliahan, apa itu karena karena pindah jurusan,
berhenti kuliah, atau langsung kerja, dsb. Saat jadi mahasiswa tua akan semakin banyak teman yang hilang
dan umumnya karena udah sarjana duluan.
2. Asing di depan Maba
Semakin lama bertahan hidup dari kerasnya dunia perkampusan maka semakin banyak juga Maba
(mahasiswa baru) yang jadi adik angkatanmu, dan dengan begitu pula makin banyak ospek yang kamu
saksikan. Ospek itu menjadi momen buat senior menampakan identitas dan jati dirinya. Tapi umumnya
Maba cuman kenal pas masa ospek aja dan lupa saat masa perkuliahan berlangsung atau senior tersebut
tidak terlibat sama sekali di masa ospek dan saat ketemu di ruangan atau di kantin Maba malah nanya-
nanya; Itu senior kita apa bukan..? Bukan, paling teman se-angkatan kita atau anak kampus sebelah main-
main ke kantin kita bro. Mahasiswa lama hanya bisa diam seribu bahasa dan beranjak pergi meninggalkan
kampus karena ngga ada yang bertegur sapa.
3. Kampus Terasa Sepi
Kebiasaan asal ke kampus pasti udah ada teman teman yang sudah nunggu, nongkrong bersama teman-
teman dan itu udah menjadi tradisi sejak pertama sekali kuliah di kampus tercinta. Zaman pun beralih,
ruang kelas, kursi yang bisa tempatmu duduk ataupun nongkrong dengan taman letingmu udah ada yang
duduk oleh adik angkatan kamu. Mau negur pun ngga enak apalagi masa keemasan di kampus telah
berakhir.
Kampusnya terasa sepi, sepi dari keberadaan teman seangkatan yang udah menghilang dan kini banyak di
isi ama maba alias adik leting dan umumnya ngga kamu kenali. Menginjakan kaki ke kampus menjadi
beban..., Palingan ke kampus buat konsultasi dan buat ngulang mata kuliah lalu setelah itu langsung
pulang. Kalau kelamaan di kampus nanti akan muncul pertanyaan yang bikin serangan darah tinggi dan
emosi meningkat oleh adik leting seperti pertanyaan beginian: Kapan lulus...? Jadi sidangnya kapan..?
letingnya yang lain udah, kapan nyusul?
4. Dicuekin
Dicuekin ama junior, sesuatu yang sering banget di alami oleh mahasiswa lama.Apalagi kalau uda
dibilangin itu mahasiswa lama kerjaannya mejeng melulu ngga jelas di kampus. Bagi mahasiswa lama, ini
jadi sebuah problem bila keseringan ke kampus dikatain; Ibarat uda jatuh ketimpa tangga pula, uda senior
di ejek pula.
5. Informasi Kampus Yang Terbatas
Jadi mahasiswa lama dapat informasi sesuatu yang langka banget, mau ke kampus dianggap susah move-
on dan ngga peduli apapun malah salah tingkah. Pas waktu pembayaran SPP lewat baru deh nyadar dan
akhirnya harus non-aktif buat satu semester, semakin merana nunggu jadi sarjana.
3. 6. Keluarga nanya terus Kapan Lulusnya?
Jadi mahasiswa akhir akan sering menerima pertanyaan klasik tapi susah banget buat dijawab dan apabila
keseringan ditanggapi dengan serius akan bikin naik darah atau malah depresi dan tertekan bathin. Tidak
hanya di kampus tapi juga di dalam keluarga terlebih lagi ortu.
Dan dalam lingkup keluarga pasti pertanyaannya: Itu kok ngga kelar-kelar skripsinya..? Padahal udah
berapa semester berlalu..! Pertanyaan klasik yang sulit itu pas di tanya: kapan tamat kuliah..? terus abis
tamat kuliah mau kerja di mana atau sambung kuliah lagi..? Itu pertanyaan yang datang dari sanak keluarga
dan teman-teman yang bukan berada dalam lingkup kampus. Sedangkan buat lingkup kampus,
pertanyaan: Gimana udah sampai Bab berapa-an..? Udah sidang apa belom..? Kapan nih makan-
makannya?
7. Sering di cermahin Dosen
Mahasiswa lama akan selalu jadi korban bully dari dosen karena terlalu lama nge-garap skripsi. Dan bukan
cuman dari dosen pembimbing dan penguji tapi juga dari dosen lain seperti: Tumben masih keliatan di
kampus, padahal mahasiswa se-angkatanmu udah pada sarjana, sedang kamu masih disini nunggu
ditikung oleh adik leting yang kamu ospekin dulu. Makin nyesek dada dan sumpek pikiran rasanya!!
8. Bayar Uang Kuliah Terus
Semakin banyak semester yang harus dijalanin, maka semakin banyak pula kebutuhan mengenai dana
operasional kuliah atau yang sering di sebut dengan SPP yang harus dibayarkan ke pihak universitas. Di
tambah lagi uang SPP makin tahun makin merangkak naik dan ini jadi problem buat mahasiswa lama saat
semester baru datang dan uang SPP harus segera dilunasi.
Ni salah satu derita yang harus dipikul mahasiswa lama, apalagi buat mahasiswa lama yang jelang menit-
menit terakhir jumlah mata kuliah yang sedikit atau cuman nyisain hasil penelitian skripsi, tapi karena ngga
mampu nyiapin tepat waktu sebelum penutupan pembayaran SPP terakhir. Mau ngga mau harus bayar lagi
dan itu jadi kondisi yang nyesek banget. Apalagi pembayaran biaya SPP mahasiswa lama dengan Maba
hampir sama tanpa pemotongan. Makin membuat sesak dada dan sumpek pikiran ortu..!!
PENYEBAB MENJADI MAHASISWA LAMA ?!?
Dalam suatu angkatan, pasti ada saja mahasiswa yang lama lulus dibandingkan teman-teman lainnya. Hadirnya
mahasiswa baru di kampus kerap membuat mahasiswa senior merasa ketar-ketir. Secara tidak langsung mereka
dituntut untuk segera menyelesaikan kuliahnya. Kendati demikian, tak semua mahasiswa lulus dengan jalan yang
mulus. Para Mapala mengkisahkan bahwa mereka telat lulus kebanyakan beberapa hal ini menjadi salah satu
penyebabnya.
1. Tidak Fokus Jalani Aktifitas/kegiatan Perkuliahan
Banyak mahasiswa yang lama lulusnya karena mereka tidak fokus dalam menjalankan aktiftas dan kegiatan
kuliahnya. Mereka selalu bolos dan menunda-nunda mengerjakan tugas kuliah. Kebanyakan mereka
seringkali tidak fokus dan menggampangkan masalah. Ketika waktunya sudah dikejar deadline, dan ada
teguran dari dosen, barulah mereka tergopoh-gopoh mengerjakannya. Bahkan sering melakukan jalan
pintas, copy paste, nyontek, plagiat, dsb. Seharusnya, bila ingin lulus tepat waktu, harus ada keinginan dari
dalam diri untuk fokus dalam menjalani proses perkuliahan. Bila sibuk atau sudah bekerja pada saat kuliah,
maka sisihkanlah minimal 1 jam saja setiap harinya untuk belajar dan mengerjakan tugas tugas kuliah.
2. Malas Kuliah
Banyak alasan yang membuat mahasiswa malas masuk kelas kuliah. Misalnya, karena salah jurusan,
dosen galak, hingga terbawa ajakan teman untuk bolos kuliah. Padahal, semakin sering absen, kamu justru
4. makin lama lulus karena bisa jadi tak lulus mata kuliah tersebut dan harus mengulang di semester
berikutnya.
3. Sibuk organisasi
Menjadi mahasiswa yang aktif di berbagai kegiatan kampus baik untuk melatih soft skill. Tapi mahasiswa
harus ingat bahwa tugas utama sebagai mahasiswa adalah mendahulukan urusan kuliah atau akademis.
Terlalu sibuk dalam organisasi tak jarang membuat mahasiswa mengorbankan kuliahnya sehingga
menyebabkan mereka lama lulus.
4. Terlalu banyak mengulang mata kuliah
Nilai jelek dan terlalu sering bolos kuliah menjadi penyebab utama seorang mahasiswa harus mengulang
suatu mata kuliah. Mengulang satu atau dua mata kuliah tentu masih dapat ditoleransi. Tetapi, jika terlalu
banyak mata kuliah yang harus diulang tentu akan membuat kuliahmu molor. Belum lagi jika kredit yang
dapat diambil per semester tidak banyak dan mata kuliah itu hanya ada di semester-semester tertentu.
5. Keasyikan kerja atau bisnis
Saat ini, banyak mahasiswa yang kuliah sembari menjalankan bisnis atau bekerja. Di sisi lain, hal ini tentu
baik untuk menambah skill dan pengalaman. Sayangnya, tak jarang terdapat mahasiswa yang terlalu asyik
mendulang rupiah dari bisnis atau bekerja sehingga lupa terhadap kuliahnya.
6. Bermasalah dengan dosen
Jika mempunyai masalah dengan dosen, harus segera selesaikan dengan baik-baik. Jangan sampai dosen
tersebut menjadi penghalang dalam kelulusanmu. Terlebih dengan dosen pembimbing, jagalah hubungan
dengan baik. Ingat, dosen pembimbing sangat menentukan proses penyelesaian skripsi atau tugas
akhirmu.
7. Skripsi
Dapat menyelesaikan perkuliahan dengan tepat waktu tak menjamin kamu bisa lulus cepat. Sebab, masih
ada pekerjaan yang harus diselesaikan, yakni skripsi atau tugas akhir. Terkadang, dalam proses
penyusunan skripsi mahasiswa kerap menemukan berbagai kendala, seperti sulit mencari literatur, data di
lapangan, atau mendapat dosen pembimbing yang super sibuk. Jika sudah begitu, beberapa mahasiswa
pun menjadi malas melanjutkan skripsinya hingga membuat mereka lama lulus.
Semoga tulisan singkat ini dapat membantu memotivasi mahasiswa untuk dapat lulus cepat, dan selesai pada waktu
yang telah ditentukan. Berusahalah untuk fokus dalam menjalani aktifitas dan kegiatan perkuliahan. Menyandang
status mahasiswa itu adalah hak dan kewajiban yang harus di pertanggungjawabkan. Mau tak mau anda dituntut
untuk segera menyelesaikan kuliah dengan baik dan tepat waktu.