Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kasus korupsi pengadaan alat laboratorium di UNJ yang melibatkan pembantu rektor dan dosen, serta masalah kelebihan jumlah mahasiswa baru di jurusan bahasa Indonesia UNJ yang menyebabkan kelas terlalu sesak.
Tulisan ini membahas berbagai "tragedi" yang terjadi di Universitas Indonesia meliputi tragedi rektor, dosen, mahasiswa, karyawan, fasilitas seperti bus, mushola, kantin, perpustakaan, dan kelas, serta kurikulum dan masa orientasi. Berbagai masalah seperti nepotisme, diskriminasi, kualitas pendidikan rendah, dan budaya malas dikritik dalam tulisan ini.
Dokumen tersebut mengkritik sistem pendidikan Indonesia yang dianggap memaksa siswa untuk mempelajari terlalu banyak bidang studi dengan materi yang abstrak sehingga menyebabkan beban belajar yang berlebihan dan menurunkan kualitas pembelajaran. Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa sering terjadi manipulasi nilai raport oleh guru untuk berbagai alasan seperti kasihan siswa atau untuk menutupi kekurangan kompetens
Buku ini merupakan kompilasi pengalaman pahit manis para guru dalam mendidik murid. Salah satu kisahnya menceritakan tentang insiden di mana seorang guru ditantang muridnya dengan dilempari kursi plastik setelah dimarahi guru tersebut. Guru tersebut berhadapan dengan emosi namun berhasil menenangkan situasi. Murid tersebut kemudian mengumpat guru di luar kelas yang dilaporkan oleh saksi. Guru tersebut
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kasus korupsi pengadaan alat laboratorium di UNJ yang melibatkan pembantu rektor dan dosen, serta masalah kelebihan jumlah mahasiswa baru di jurusan bahasa Indonesia UNJ yang menyebabkan kelas terlalu sesak.
Tulisan ini membahas berbagai "tragedi" yang terjadi di Universitas Indonesia meliputi tragedi rektor, dosen, mahasiswa, karyawan, fasilitas seperti bus, mushola, kantin, perpustakaan, dan kelas, serta kurikulum dan masa orientasi. Berbagai masalah seperti nepotisme, diskriminasi, kualitas pendidikan rendah, dan budaya malas dikritik dalam tulisan ini.
Dokumen tersebut mengkritik sistem pendidikan Indonesia yang dianggap memaksa siswa untuk mempelajari terlalu banyak bidang studi dengan materi yang abstrak sehingga menyebabkan beban belajar yang berlebihan dan menurunkan kualitas pembelajaran. Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa sering terjadi manipulasi nilai raport oleh guru untuk berbagai alasan seperti kasihan siswa atau untuk menutupi kekurangan kompetens
Buku ini merupakan kompilasi pengalaman pahit manis para guru dalam mendidik murid. Salah satu kisahnya menceritakan tentang insiden di mana seorang guru ditantang muridnya dengan dilempari kursi plastik setelah dimarahi guru tersebut. Guru tersebut berhadapan dengan emosi namun berhasil menenangkan situasi. Murid tersebut kemudian mengumpat guru di luar kelas yang dilaporkan oleh saksi. Guru tersebut
Pidato ini membahas pentingnya peran guru dalam pendidikan dan meningkatkan apresiasi terhadap jasa-jasa guru. Pidato ini menjelaskan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang mengenalkan kita pada hal-hal baru dan membimbing kita ke jalan yang benar. Pidato ini juga menyinggung dua faktor penting yang mempengaruhi apresiasi terhadap guru, yaitu sifat guru dan sifat murid beserta suas
Siswa belajar tentang tata krama dalam bergaul dengan orang tua, yang lebih tua, dan yang lebih muda. Islam mengajarkan untuk menghormati orang tua dengan berbakti dan sopan serta menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
Siswa belajar tentang tata krama dalam bergaul dengan orang tua, yang lebih tua, dan yang lebih muda. Islam mengajarkan untuk menghormati orang tua dengan berbakti dan sopan serta menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
10 hal yang perlu guru ketahui di kelasHerwan oroh
Dokumen tersebut merupakan artikel yang membahas 10 hal yang tidak boleh dilakukan oleh guru kelas, diantaranya meremehkan RPP, membiarkan siswa menyontek, membanding-bandingkan siswa, dan mementingkan nilai siswa daripada pembentukan karakter. Artikel ini memberikan penjelasan mengapa hal-hal tersebut tidak baik dilakukan oleh guru dan memberikan alternatif pengajaran yang lebih baik.
Dokumen tersebut memberikan pesan untuk selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki dan menghargai kesempatan untuk belajar, dengan mencontohkan kondisi anak-anak di Papua yang harus belajar tanpa fasilitas sekolah yang memadai. Kita disarankan untuk mengurangi keluhan dan lebih banyak bersyukur.
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti RPP Bab 4sitisarahrahmania
Dokumen tersebut membahas tentang salat berjamaah sebagai implementasi dari pemahaman rukun Islam. Terdapat penjelasan mengenai kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian siswa dalam mempelajari salat berjamaah. Proses pembelajaran dilakukan secara kontekstual dan kolaboratif antara guru dan siswa. Penilaian dilakukan untuk sikap, pengetahuan,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas X tentang menganalisis makna tersirat dalam teks anekdot, meliputi tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian."
My passion, My life...Beda itu Anugerah dengan Cara-NyaRina Fitriana
Teks tersebut merupakan curahan hati seseorang tentang perjalanan hidupnya sejak SMA hingga kuliah. Ia mengalami kesulitan karena tidak bisa memilih sekolah sesuai minatnya, namun tetap berusaha mengembangkan soft skill dan prestasinya. Selama kuliah, ia aktif dalam organisasi serta meneliti fitoremediasi dengan penuh tantangan. Pengalaman tersebut membuatnya semakin tertarik untuk terus belajar tent
Makalah ini membahas tentang perilaku sosial tawuran antara kelompok pelajar. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya tawuran antara lain tradisi buruk senior kepada junior, kurangnya pengawasan orang tua, dan kurangnya sosialisasi nilai-nilai moral. Untuk mencegah tawuran, perlu diberikan bimbingan kepada siswa dan mengurangi peluang terjadinya konflik."
Makalah ini membahas tentang tata tertib siswa di SMK Baitul Hamdi. Ringkasannya adalah:
1. Tata tertib siswa mencakup sopan santun dalam pergaulan, kehadiran di kelas, kebersihan lingkungan sekolah, dan larangan tertentu seperti merokok.
2. Disiplin siswa sangat penting untuk kelancaran proses pembelajaran.
3. Setiap siswa harus menjaga kebersihan lingkungan sekol
Buku ini membahas tentang identitas diri siswa kelas satu SD, meliputi pengenalan nama diri, nama orang tua, dan anggota keluarga. Siswa diajak untuk dapat menyebutkan dan menuliskan nama dengan benar.
More Related Content
Similar to Tulisan Seorang Mahasiswa Yang dibuat secara Sadar dan Waras
Pidato ini membahas pentingnya peran guru dalam pendidikan dan meningkatkan apresiasi terhadap jasa-jasa guru. Pidato ini menjelaskan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang mengenalkan kita pada hal-hal baru dan membimbing kita ke jalan yang benar. Pidato ini juga menyinggung dua faktor penting yang mempengaruhi apresiasi terhadap guru, yaitu sifat guru dan sifat murid beserta suas
Siswa belajar tentang tata krama dalam bergaul dengan orang tua, yang lebih tua, dan yang lebih muda. Islam mengajarkan untuk menghormati orang tua dengan berbakti dan sopan serta menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
Siswa belajar tentang tata krama dalam bergaul dengan orang tua, yang lebih tua, dan yang lebih muda. Islam mengajarkan untuk menghormati orang tua dengan berbakti dan sopan serta menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
10 hal yang perlu guru ketahui di kelasHerwan oroh
Dokumen tersebut merupakan artikel yang membahas 10 hal yang tidak boleh dilakukan oleh guru kelas, diantaranya meremehkan RPP, membiarkan siswa menyontek, membanding-bandingkan siswa, dan mementingkan nilai siswa daripada pembentukan karakter. Artikel ini memberikan penjelasan mengapa hal-hal tersebut tidak baik dilakukan oleh guru dan memberikan alternatif pengajaran yang lebih baik.
Dokumen tersebut memberikan pesan untuk selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki dan menghargai kesempatan untuk belajar, dengan mencontohkan kondisi anak-anak di Papua yang harus belajar tanpa fasilitas sekolah yang memadai. Kita disarankan untuk mengurangi keluhan dan lebih banyak bersyukur.
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti RPP Bab 4sitisarahrahmania
Dokumen tersebut membahas tentang salat berjamaah sebagai implementasi dari pemahaman rukun Islam. Terdapat penjelasan mengenai kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian siswa dalam mempelajari salat berjamaah. Proses pembelajaran dilakukan secara kontekstual dan kolaboratif antara guru dan siswa. Penilaian dilakukan untuk sikap, pengetahuan,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas X tentang menganalisis makna tersirat dalam teks anekdot, meliputi tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian."
My passion, My life...Beda itu Anugerah dengan Cara-NyaRina Fitriana
Teks tersebut merupakan curahan hati seseorang tentang perjalanan hidupnya sejak SMA hingga kuliah. Ia mengalami kesulitan karena tidak bisa memilih sekolah sesuai minatnya, namun tetap berusaha mengembangkan soft skill dan prestasinya. Selama kuliah, ia aktif dalam organisasi serta meneliti fitoremediasi dengan penuh tantangan. Pengalaman tersebut membuatnya semakin tertarik untuk terus belajar tent
Makalah ini membahas tentang perilaku sosial tawuran antara kelompok pelajar. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya tawuran antara lain tradisi buruk senior kepada junior, kurangnya pengawasan orang tua, dan kurangnya sosialisasi nilai-nilai moral. Untuk mencegah tawuran, perlu diberikan bimbingan kepada siswa dan mengurangi peluang terjadinya konflik."
Makalah ini membahas tentang tata tertib siswa di SMK Baitul Hamdi. Ringkasannya adalah:
1. Tata tertib siswa mencakup sopan santun dalam pergaulan, kehadiran di kelas, kebersihan lingkungan sekolah, dan larangan tertentu seperti merokok.
2. Disiplin siswa sangat penting untuk kelancaran proses pembelajaran.
3. Setiap siswa harus menjaga kebersihan lingkungan sekol
Buku ini membahas tentang identitas diri siswa kelas satu SD, meliputi pengenalan nama diri, nama orang tua, dan anggota keluarga. Siswa diajak untuk dapat menyebutkan dan menuliskan nama dengan benar.
Similar to Tulisan Seorang Mahasiswa Yang dibuat secara Sadar dan Waras (20)
Tulisan Seorang Mahasiswa Yang dibuat secara Sadar dan Waras
1. Mungkin tulisan ini akan menjadi kontroversi dibenak
sebagian manusia dan makhluk lainnya yang bisa membaca. Tak
apa, dan maaf, karena niat saya hanya mematuhi undang-undang
RI tahun ’45 pasal 28 yang isinya tentang kebebasan
berpendapat. Jadi sama sekali tidak ada unsur lain disini,
selain hanya ingin berbagi pendapat serta memperkaya wacana
atau pemikiran-pemikiran yang beredar didunia maya.
Ini mengenai konsep perkuliahan. Terutama yang saya alami
sendiri dikampus saya. Mungkin hasil pengamatannya bisa
berbeda jika dibandingkan kampus hebat lainnya di Indonesia,
yang jelas dari berbagai literatur yang juga pernah saya
baca, kampus diluarnegeri jauh berbeda kondisinya dengan
yang didalam negeri.
Saya akui (karna memang saya mengalami) bahwa perkuliahan
dikampus saya masih sangat old-dated atau konservatif. Alias
kuno. Pandangan macam apakah “old-dated campus” ini?
Begini, peraturan pertama=dosen adalah presidennya presiden!
Atau kalau tidak bisa dibilang Tuhannya Rasul! Kenapa
seberani ini saya mengandaikan? Karena dalam ilmu hadits
yang pernah saya pelajari dulu bahwa Rasulullah SAW itu
tidak suka diperlakukan BEDA dan ISTIMEWA (kayak chibie-
chieby unyue-oenyoe), bahkan jika Rasulullah SAW datang,
beliau SAW melarang orang-orang untuk berdiri menyambutnya.
Tapi dosen??? Hahh! Jangan sampai anda membuatnya lebih
rendah dari siapapun! Jangankan setara, sama genteng kampus
2. yang tingginya 7lantai aja masih minta lebih ditinggiin kok.
(:O)
Ini kenyataan sob, bukan karangan semata. Peraturan
kedua=dosen tidak pernah salah (boleh dilanjut-kalau dosen
salah berarti anda tidak bisa membaca peraturan yang barusan
saya tulis :P). Contoh yang paling sangat mungkin untuk
disetujui oleh mahasiswa seluruh nusantara adalah; saat
mahasiswa telat mahasiswa harus ikhlas minimal diusir dari
kelas atau dengan bahasa “silahkan tutup pintu dari belakang
ya mas/mbak”, atau kalau tidak “ditelanjangi” dulu didepan
kelas sampai dosennya puas “menelurkan” angkara murka
kelabilannya barulah boleh duduk,hehee… sabar bro and sist…
anggap saja sedang ngemong simbah. (:D)
Padahal jika dosen yang telat, mau telat 1 menit kek, 2
detik kek sampek 2,5 JAM sekalipun! Silahkan dibaca deh
peraturan keduanya dan cukup menelan ludah s.a.j.a. (=.=p)
Intinya hanya dosen yang boleh semena-mena mendongak-dongak
sampai kena penyakit keju kemeng dileher, sedangkan
mahasiswa hanya boleh menunduk dalam ngliatin lantai keramik
kampus dan ngitung berapa banyak semut yang uda
lewat,kwkwkw. (:O)
So? Dengan kondisi sekonservatif ini gayanya mau MENELORKAN
PEMUDA-PEMUDI BANGSA YANG BERMENTAL NAPOLEON BONAPARTE DAN
BERKUALITAS ILMUWAN DUNIA BAK ALFA EDISON ATAU GREGORY
MANKIW????????????????? MAU JADI WORLD CLASS UNIVERSITY YANG
3. W.O.W.! WAHH! DAN CETTAAAAAAR MEMBAHANAAA BADAIII CUCOK
MARIKOCODOT!!!
Oaaaaahheeemmmm……!!! Bangun dulu deh dari boboknya… uda
siang nih… makan duluh saanah!
Ngimpi pakdhe!!!
Padahal kan hakikatnya siapa sih yang uda nggaji dosen coba?
Jadi kan bahasa terhalusnya Dosen itu dibayar sama
Mahasiswa!
(samar-samar terdengar: woy! Lu olang pikil uang lu olang
yang cuman seiplit bisa mbayal kita olang punya ilmu
selangit! Hah?!! Lu olang halusnya beltelimakasih udha
dikasih ilmu dengan halga mulah, lebih mulah dali kampus
lain! Seenaknya lu yee…).
Okeh! Sabar dulu koh… jadi koh pikir koh merasa “teramat
maha baik hati” karna uda berbagi ilmu dengan kami para
mahasiswa, padahal kami hanya membayar uang seiprit? Yang
mungkin memang bisa koh dapatkan dengan mudah dari jalan yg
lain selain mengajar kami, gitu? Lha terus siapa suruh situ
jadi dosen?? Hah?! Lagian sengerti saya sih ya, orang baik
tuh gak banyak gayaaaa!! Gak banyak nuntut!!! Ikhlas ngasih
ilmu ya ngasih aja! Liat doooong… guru-guru diplosok negeri
sanaaa… berjuang untuk seratus persen memanfaatkan dirinya
demi anak-anak negeri yang sebelumnya benar-benar tidak
mereka kenal dan mereka tidak pernah tuh merasa harus
4. dipresidenkan atau dirasulkan. Bayaran? Bayaran dengkule
mbah kakung! Mereka gak dibayar meeen! Itu baru bisa
dibilang “ikhlas berbagi ilmu!”
(ehh, ada yg nyeletuk: ihh mbak ini kok kejam banget sih
sama dosen? Emang gak berterimaksih apa?)
Eitsss… tunggu dulu non, saya bukan “orang jahat”
sebelumnya. (?) ya! Sebelumnya, sebelum suatu kejadian yang
membuat saya terdzolimi dikampus, sampai-sampai saya yang
notebene nya hanya nangis pas nonton pelem india aja bisa
nangis didepan dosen, diruang dosen lagi! Diliatin para
mbah-mbah dosen yang lagi nyari kerjaan pula. (=.=p)
Ceritanya sangatlah panjang dan rumit kalau harus ditulis.
Intinya saya diperlakukan tidak adil dan itu adalah satu
momen yang cukup menjadi alasan bagi saya untuk se”picky”
ini sama makhluk berlabel dosen.
Sebelumnya sifat saya sangat tidak demikian, berbalik 180 0
deh! Kalau gak percaya silahkan tanya keteman2 deket saya.
Saking kasihan dan sayangnya sama dosen (doeloe) saya sampai
membuatkan beberapa puisi untuk mereka, nih masih ada
ditumpukan kertas2 saya. Apalagi saya berasal dari SMP dan
SMA yang memang guru-guru nya asik gilak! 1000% ngemong
siswa, gak ada sama sekali formalitas di SMP-SMA ku
tercinta. Guru kami adalah orangtua “kandung” kami
diboarding-school tercinta kami. (:D) kami menyayangi mereka
demikian pun sebaliknya, sehingga “formalitas” yang ada pun
5. tidak dibuat-buat atau mengerdilkan mental, tidak sama
sekali! Kami sayang tapi juga sekaligus menghormati mereka
karena kami Mau Bukan takut! Ini berbeda.
Dan dosen-dosen yang menggenggam peraturan-peraturan itu
juga tidak semua dosen kok. (saya tetap objektif, disini)
dosen-dosen muda yang lebih fleksibel juga ada, meski ada
juga sih dosen yang lebih muda lagi tapi gayanya “Cheff Juna
mode-on” alias ganteng tapi bengis. Mending kalo ini beneran
kompetisi masak yang mungkin perlu dikerasi/tegasi, lha ini?
Kampus mabrooow… :3
Ada juga satu/dua dosen yang “teladan” banget! Professional
dalam mengajar. Contoh:
1. Minta maaf kalau telat dan mau menerima konsekuensinya
serta menjelaskan alasan telatnya kenapa.(Ada yang
ngomel= aahh… gile lu olang! Lu olang pikil kita olang
anak kecil! Situ olang kan anak bayi yg balu lahil,
ngapain kita olang pintel-pintel ini mesti mangap-
mangap sama lu olang?!!)
Oke, bentar ya koh, saya juga gak suruh situ buat
mangap-mangap kali… situ aja yang emang hobi mangap
(ethok-ethok ra nyambung bleehh! kwkwkw). Eitsss… jangan
salah! Jangan dulu berprasangka buruk pada para pemuda-
pemudi bangsa yang dipanggil “MAHAsiswa” ini. Jangan
berpikir bahwa mahasiswa akan meremehkan dosen yang
mengakui bahwa dia salah. Bahkan survey lapangan
6. membuktikan, bahwa dosen yang membuat “pengakuan dosa”
dan meminta maaf, justru disegani dan disayangi secara
hormat oleh para mahasiswa. Selanjutnya pun perkuliahan
akan berjalan lebih cair tanpa ketegangan dan tanpa ada
dendam diantara kita (ecieeeileee…hoee).
2. Berprasangka baik pada mahasiswa yang telat/salah dan
menyampaikannya didepan kelas, seperti, ”saya
berprasangka baik kepada sdra, karna mungkin habis subuh
sdra ketiduran saat mempelajari materi yang akan saya
ajarkan hari ini. Karna itu sodara sampai telat”
Maknyesssss… meen……!! Dijamin mahasiswanya bakal kapok
telat! Eitsss… bukan karna gertakan atau hentakan dosen
(emang penyanyi dangdut??) tapi karna “penghargaan” atas
prasangka baik si dosen dan tidak mau mengecewakan si
pemberi ilmu nan mulia ini, T.A.N.P.A.P.A.K.S.A.A.N.
3. Berilah kejelasan! Ehem..ehem… paaaak… buuuuuk…
doseeeen… yang pinter dan terhormat ^_^ pliiiiiss…
jangan menggantung kami (nah lhooo!). Ngasih tugas gak
jelas! Bikin jadwal pengganti kelas kosong gak jelas!
Materi minggu depan/silabus gak jelas! Materi ujian gak
jelas! Semuanya serba geeeeeejeeeeeee, heeeem… apa
mahasiswanya yang uda pada “rabun” yaa? (tak mikirr
seek…hummmm…). Padahal diperaturan udah ada lhooo, bahwa
diawal pertemuan pertama harus membicarakan KONTRAK
PERKULIAHAN (namanya aja uda keren banget, sayang gak
7. ditaatin sama raja/ratu dosen ckckck… mengharukan
yaahh?!).
4. Belajarlah bersama kami pakdhe en mbokdhe doseeen
hueheee :D
Kamsudnye? Saya pernah membaca teguran dari seorang
dosen lain universitas kepada dosen dikampus saya yang
tertera di Fb, bahwa dikampus saya (baca: wert klas
yuniperciti alias nomer siji neng Indonesia etanan)
masih menganggap bahwa dosen adalah pendonor ilmu dan
mahasiswa adalah resipient-nya (wueleh..ude kayak donor
darah ajee meen…). Sedangkan diuniversitas sipenegur,
tidak demikian, tapi dosen dan mahasiswa adalah sama-
sama para pencari ilmu (PPI) yang berada diruang yang
sama untuk mendiskusikan banyak hal tentang perkembangan
ilmu, tantangan ilmu dimasa depan, serta solusi/ide
entah berupa inovasi atau kreativitas yang bisa bersama-
sama disumbangkan. (ini baru cettaaaaarr…………………………!!!!!)
Dan saya setuju.
Kenyataan dikampus gue? Omegat… lha wong dosen yang
umlak-umlik utak-utik gak bisa mbukak folder dikomputer
aja malah marah-marah gak jelas sampai ngrobek-ngrobek
kertas ijin mahasiswa yang sakit, kwkwkw… mari kita
tertawa (:D) ckckck… kasihan yaa… dia tuh benci sama
diri sendiri tapi karna kelabilannya ia menyalurkan
emosi kepada selembar kertas tak berdosa yang susah-
8. susah diproduksi oleh para pohon menjadi helaian putih
yang bermanfaat namun berakhir tergeleparrr diatas
lantai kampusss…hemh… . Coba kalau mau belajar bareng,
kita/para mahasiswa kan bisa memberikan update terbaru
“cara membuka folder dan menampilkan slide bahan ajar di
layar” ya tho? Dari pada capai-capai membunuh sel-sel
tubuh karna marah-marah gak jelas coba??? (tuh kan gak
jelas lagi… emang gitu doang kerjaannya sih…).
5. Bersabarlah simbah seperguruan tinggiku! Hemhemhem…
karna Allah swt bersama orang-orang yang sabar, ya tho?!
Mungkin memang ada satu/dua atau sepuluh mahasiswa yang
tetap telatan, mbolosan, malesan, TA-nan, cuekan, de-el-
el, de-es-te, de-es-el-be. Tapi kan, urusan apa ente
sama masa depan do’i/doski? Mereka masih muda dan
memiliki banyak pilihan untuk hidup mereka sendiri, jika
itu pilihan mereka, maka maafkanlah disertai ikhlas dan
sabar, toh hakikatnya mereka bukan anak kandung
bapak/ibu kan? Dan seandainya mereka gagal akibat sikap
mereka itu, yasudah… mereka toh masih muda, masih lebih
banyak waktu (insyaAllah) untuk menjemput esok, dan
mereka bisa belajar sendiri dari kegagalan mereka.
Biasanya anak muda akan lebih puas jika merasakan
kegagalan itu sendiri dan belajar memperbaikinya
ketimbang dijejali berjuta kata “jangan/tidak boleh”.
Sabar sajaalah. Sesabar para mahasiswa atas sikap para
9. mbah kakung dan mbah putri dosen yang semena-mena
hahahaaa…… 0-0 dong yaa (:D)
Mungkin sebenernya ada lebih banyak lagi yang bisa
disarankan disini atau pun peraturan/peraturan konservatif
yang tadi saya sebutkan, tapi saya sudah capek nulis, hehe…
pengen ngemil dulu sambil minum jus jeyuk. (:D)
Seperti yang saya tulis diparagraf awal, bahwa saya tidak
berniat mem-bully siapapun, saya hanya bersikap objektif
karna lelah bersikap kasihan pada para pemberi ilmu dikampus
ini. Semoga pendidikan Indonesia bisa lebih baik lagi.
Katanya mau jadi the Development Indonesia, gak lagi the
Developing, ya tho? Katanya mau biar orang-orang pinternya
pada mbalek kesini dan membenahi Indonesia, ya jangan
berbuat dzolim terhadap para generasinya dong, nih ya kalau
para mbah2 dosen ini uda pada mati ntar siapa coba yang
nerusin tangkuh keberjayaan ilmu? Ya kita-kita kan? Para
pemudanya? Yaudah… beri kami motivasi, dorongan,
kepercayaan, dan keikhlasan hati dalam membimbing kami
menjadi The Better Generation than you, old ^_^. Okeh?
Wassalam. Bye!
Ciiiiluuukkbaaaah uuuuuummuuuaaaaaaaaaaaaaahh!! (:D)