2. MAHASISWA
Mahasiswa adalah orang
yang belajar di perguruan
tinggi, baik di universitas,
institut atau akademi.
Mereka yang terdaftar
sebagai murid di perguruan
tinggi dapat disebut sebagai
mahasiswa.
3. MAHASISWA BERPRESTASI
Mahasiswa yang berhasil mencapai
prestasi tinggi, baik kurikuler maupun
ekstrakurikuler, mampu berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris/Asing, bersikap
positif, serta berjiwa Pancasila
4. SEMBILAN PRINSIP MENJADI MAPRES
• Review Materi Kuliah
• Belajar dengan Sistem Memahami
• Jangan Mau Menjadi Lulusan yang Hanya ‘Biasa Saja’
• Asah Skill yang Kamu Miliki
• Jalin Koneksi Pertemanan yang Luas
• Aktiflah di Organisasi yang Sesuai dengan Passsion kamu
• Jangan Pernah Meremehkan Akademik
• Prinsip untuk Terus Berbagi
• Mempunyai Pola Pikir Berkembang Dan Terbuka Terhadap Berbagai
Masukan
5. 1. Review Materi Kuliah
Hal ini jarang banget dilakukan oleh mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa suka akan dengan
segala sesuatu yang serba mendadak. Sistem SKS. Ya, sistem SKS atau yang biasa disebut
dengan Sistem Kebut Semalam menjadi tradisi mahasiswa pada umumnya menjelang ujian.
Giliran besok mau ujian baru belajar satu hari sebelumnya.
Membuat program review (membaca dan mencatat ulang) yang dilakukan setelah
mengikuti perkuliahan, ternyata sangat membantu seorang mahasiswa untuk meraih
prestasi akademik. Selesai kuliah mahasiswa selayaknya mempelajari ulang semua materi
kuliah yang baru saja disampaikan oleh dosen. Tak hanya membaca ulang namun juga
mencatat ulang. Dengan cara mengulang dan mencatat kembali inilah akan lebih mudah
dalam mempertahankan ingatan.
Perpaduan review dan membaca materi sebelum kuliah ini ternyata sangat ampuh ketika
seorang mahasiswa harus menghadapi ujian. Menjelang ujian, tak perlu membaca ulang
semua materi yang ada di dalam buku. Tinggal membuka ringkasannya , sehingga akan
paham materi dengan mudah. Review ini akan berguna karena otak kamu akan mengalami
penyerapan yang maksimal. Otak yang biberi jangka waktu waktu tertentu untuk
memahami tentu akan berbeda dengan otak yang hanya diberi waktu sebentar.
6. 2. Belajar dengan Sistem Memahami
Belajar merupakan proses untuk memahami materi yang ada bukan
untuk menghafal. Jika menghafal, yakin deh kamu pasti akan cepat lupa
( Short Them Memory).
Bentuk soal apapun, asalkan kamu bisa memahami pasti akan cepat
memahaminya. Berbeda dengan menghafal, menghami lebih kepada
bagaimana kamu bisa mencerna seluruh materi yang ada di dalam
materi tersebut.
7. 3. Jangan Mau Menjadi Lulusan yang Hanya
‘Biasa Saja’
Mahasiswa dipandang sebagai kaum yang intelektualnya tinggi. Jangan sia-
siakan kesempatan ini. Selama kamu menyandang status mahasiswa, kamu
boleh bangga. Namun, yang perlu diingat ketika kamu lulus nanti. Begitu
kamu resmi di wisuda, itu pertanda bahwa kamu telah lepas dari status
mahasiswa kamu.
kalau masih menjadi lulusan yg biasa-biasa saja, otomatis kita akan tergilas
dengan kemajuan global. Dengan Adanya MEA yang akan diberlakukan di
akhir tahun 2015, maka kamu akan di tuntut untuk memiliki potensi lebih
untuk bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya. Menjadi mahasiswa
berprestasi merupakan bekal kamu dalam mempersiapkan masa depanmu
kelak. Siapa tahu dengan menyandang status mahasiswa berprestasi kamu
akan mendapatkan karir impianmu.
8. 4. Asah Skill yang Kamu Miliki
Asah skill yang kamu miliki seperti bahasa asing utamanya Bahasa Inggris, Public Speaking dan Entrepreneur.
Ketiga hal ini minimal harus kamu miliki selama menjadi mahasiswa.
Pertama, Bahasa Inggris. Ya, bahasa Inggris kini telah menjadi hal yang biasa digunakan dalam bahasa
pengantar Internasioanal. Kamu masih belum bisa bahasa Inggris ? Yuk, mulai belajar saat ini. Masih ada
peluang besar yang bisa kamu miliki. Di zaman seperti sekarang ini kamu di tuntut untuk mampu
berkomunikasi bahasa Inggris baik secara aktif maupun masif. Oleh karena itu sejak semester pertama harus
disiapkan dan dilatih kemampuan bahasa asingnya, bisa belajar secara otodidak, bergabung dengan
ukm/organisasi yang fokus pada bidang bahasa inggris (English), mengikuti pelatihan tes TOEFL atau sejenisnya,
ikut lomba debat, ikut kursus bahasa asing pada lembaga-lembaga tertentu dan lain sebagainya. Kalau bisa
ikutilah program student exchange ke luar negeri atau event-event internasional lainnya, karena kegiatan yang
internasional point penilaiannya paling tinggi.
Kedua, Public Speaking. Era saat ini mana ada sih yang tidak memiliki kemampuan Public Speaking / Ya, Public
Speaking saat ibi sudah menjadi dasar kesusksesan seseorang. Jika ada pepatah yang mengatakan bahwa diam
itu emas, maka berbicara adalah berliannya. Lebih mahal mana emas atau berlian ? . Tentu Berlian bukan ?. Ya,
itulah analogi yang bisa kita pakai saat ini. Namun, berbicara disini bukan hanya sekedar berbicara, namun
dalam konteks berbicara yang bermanfaat bagi lingkungan kamu dan sekitarnya. Memiliki kemampuan
berbiacara di depan publik merupakan kunci kesuksesan kamu jika kamu ingin menjadi orang yang berhasil. Ya,
saat ini berbagai sektor telah mensyaratkan kandidat calon karyawannya untuk pandai dalam bernegosiasi.
Keahlian kamu dalam Public Speaking tentu mendukung hal tersebut.
Terakhir, Entrepreneur. Di Era seperti sekarang mencari pekerjaan seharusnya bukanlah tujuan utama kamu.
Bukan berarti kamu harus mengubur dalam-dalam mimpi kamu untuk menjadi seorang karyawan. Sah-sah saja
jika kamu memiliki impian tersebut. Kamu harus pandai memanfaatkan kesempatan yang muncul.
Berwirausaha merupakan langkah yang tepat sesuai dengan pribadi kamu. Berwirasusaha merupakan passion
kamu jika kamu merupakan tipe orang yang tidak menyukai hal-hal yang berbau perintah dan lebih suka
bekerja sesuai dengan kreasi kamu sendiri.
9. 5. Jalin Koneksi Pertemanan yang Luas
Connection is key of your success. Kalimat tersebut tentu merupakan kata kunci
yang dimiliki mahasiswa beprestasi. Lihat deh, oang yang sukses pasti memiliki
jaringan yang luas dan ekstra kuat. So, jangan takut untuk bergaul dengan siapapun.
Asal orang tersebut bisa memberikan dampak yang positif bagi masa depanmu
kelak
Menjalin koneksi tidak hanya harus bertemu langsung dengan orangyna. Era
teknologi seperti sekarang, kamu bisa menjalin koneksi yang baik dengan siapapun
dan dimanapun. Ikuti kompetisi/konferensi yang sesuai dengan bakat kamu.
Namun, poin penting yang perlu di ingat adalah kamu jangan hanya mencari
sertifikat. Bisa di ibaratkan sertifikat dan piagam itu hanya bonus kamu. Melalui
kompetisi itu kamu bisa menjalin kerjasama yang baik dengan para peserta lainnya.
Kamu bia menilai sejauh mana kemampuanmu dalam kompetisi tersebut. Jadikan
event-event tersebut sebagai ajang silaturahim kawan baru. Selain itu, Jejaring ini
bs dirajut dengan mengikuti event: conference, kompetisi, training, simposium,
dikusi, dll. Sekali lagi Bangun Koneksi! Yang ini penting sekali. Perluas jaringan kamu
di jejaring nasional, bahkan internasional!
10. 6. Aktiflah di Organisasi yang Sesuai dengan
Passsion kamu
Menjadi mahasiswa berprestasi tidak hanya tentang akademik. Kamu juga
akan dituntut untuk unggul secara organisasi. Tapi ingat, organisasi yang
kamu ikuti adalah organisasi yang sesuai dengan passsion kamu. Sekali lagi,
yang sesuai dengan passion kamu. Mengikuti kegiatan yang bukan sesuai
dengan passion kamu hanya akan membuat kamu terpenjara karena kamu
tidak merasa nyaman di dalamnya.
Prestasi bukan hanya dinilai dari segi akademik. Namun, juga melalui
organisasi yang kamu ikuti. Terjun ke dalam organisasi akan membuat kamu
memanajemen waktu dengan efektif. Disinilah kedisiplinan kamu akan
dituntut. Antara kegiatan akademik dan organisasi kamu. Jika kamu mampu
melalui keduanya dengan baik, maka kamu dapat dikatakan berhasil dalam
memprioroiaskan antara kewajiban dan tanggung jawab kamu sebagai
mahasiswa. Aktif di organisasi atau komunitas akan melatih softskill kamu
dengan baik dan mematangkan pribadi kamu secara sosial.
11. 7. Jangan Pernah Meremehkan Akademik
Meskipun kamu unggul dengan berbagai kegiatan organisasi, tapi jangan lupakan yang satu
ini, yaitu akademik. Ya, akademik. Mayoritas mahasiswa yang aktif di kegiatan organisasi
cenderung mengenyampingkan akademik. Karena terlalu sibuk dan fokus terhadap
organsiasinya. Setenar apapun kamu di lingkungan kampus, namun jika kamu ‘payah’
dalam kegiatan akdemik kamu, maka yakinlah kamu bagai pohon besar yang akan tumbang
oleh angin. Kamu bagai orang besar namun mengenyampingkan kewajiban yang
seharusnya kamu tunaikan.
Salah satu poin penilaian akademik di kampus adalah berdasarkan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK). IPK merupakan tolok ukur nilai mata kuliah rata-rata yang lulus sesuai
dengan aturan masing-masing perguruan tinggi. IPK ini memiliki peranan yang urgent
dalam kehidupan mahasiswa. Karena cepat atau tidaknya kuliah kamu tergantung IPK yang
kamu dapat. Lulus atau tidaknya kita pada suatu mata kuliah akan menentukan IPK kamu.
Salah besar jika ada yang memandang bahwa akademik merupakan hardskill yang
dipandang sebelah mata. Sukses tidaknya kamu sebagai mahasiswa sebagian bessar dinilai
dari aspek akademik dalam atmosfer kampus. Akademik akan menentukan bagaimana
kemampuan kita ketika menjadi praktisi maupun akademisi
12. 8. Prinsip untuk Terus Berbagi
Berbagi tidak hanya melalui meteri, bisa juga dengan berbagi ilmu
dengan sesama. Bukan hanya orang yang pendidikannya di bawah
jenjang pendidikanmu saat ini, Bahkan partner kamu bisa saja belum
mendapatkan ilmu yang kamu miliki saat ini. Ilmu yang kamu punya
tentu harus kamu bagikan juga. Sharing dengan ilmu yang kamu miliki,
tentu akan bermanfaat bagi orang lain. Berbagi Ilmu akan membuat
kamu terus mendapatkan ilmu-ilmu baru yang belum kamu pahami.
Berbagi ilmu tidak serta merta menjadikanmu akan miskin ilmu justru
ilmu kamu akan bertambah.
13. 9. Mempunyai Pola Pikir Berkembang Dan
Terbuka Terhadap Berbagai Masukan
Terbuka atas saran dan kritikan. Tidak semua orang suka akan kritikan.
Nah, rasa egois ini harus kamu hilangkan. Mengapa ? karena ciri-ciri
orang maju adalah orang yang mampu menerima segala kritik dan
saran yang ada pada dirinya. Mahasiswa yang mempunyai pola pikir
maju, tentu akan aware terhadap masukan-masukan yang datang
kepadanya. Ia akan bersedia menerima segala kritik yang ada pada
dirinya. Tentu tak lain adalah untuk mengukur sejauh mana
kemampuan dirinya