SlideShare a Scribd company logo
Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 1
Membangun Relevansi
Dunia Pendidikan dan
Dunia Kerja Yusrin Ahmad Tosepu
LSP3I @Maret 2020
Special Interest Articles:
Salah satu masalah penting
dalam upaya meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia
(SDM) adalah keterkaitan antara
dunia pendidikan dan dunia kerja.
Dunia pendidikan belum mampu
menjembatani kebutuhan dunia
kerja terkini secara komprehensif.
Hal ini pula menjadi penyebab
terjadi pengangguran intelektual.
Sejauh mana keterkaitan
pendidikan dengan dunia kerja?
Untuk menjawab pertanyaan ini,
ada 2 hal yang menjadi
tantangan perguruan tinggi
sekarang ini dalam hubungannya
dengan dunia kerja, adalah
Kurikulum dan Pendekatan
Pengajaran.
Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 2
PENDAHULUAN
Berbicara mengenai pendidikan memang tidak akan pernah ada habisnya. Pendidikan
sebagai dasar dalam proses pembentukan manusia menjadi hal pokok yang wajib di lakukan.
Keberhasilan suatu Negara juga selalu di ukur dengan seberapa maju tingkat pendidikannya.
Sehingga perhatian mengenai pendidikan selalu tinggi.
Akhir-akhir ini begitu banyak kritik akan mutu pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan
tinggi. Kenapa demikian, tentu saja karena masalah pengangguran intelektual yang jumlahnya
terus mengalami peningkatan. Masalah tersebut seakan menjadi pembuktian akan kebenaran
mutu pendidikan tinggi di Indonesia.
Asumsi pun bermunculan untuk menjawab akar permasalahan tersebut, dari buruknya
kurikulum, rendahnya kualitas dosen, dan minimnya fasilitas dan sarana pendidikan, dan
pertumbuhan kesemptana kerja yang kecil. Walaupun pada dasarnya permasalahan itu saling
keterkaitan satu sama lain. Sehingga diperlukan wawasan baru mengenai pendidikan untuk
bisa memahami permasalahan itu lebih dalam.
Tulisan ini hadir sebagai salah satu usaha pemahaman mengenai relevansi dunia pendidikan
dan dunia kerja yang diharapkan bisa menjawab permasalahan diatas. Perguruan tinggi pada
dasarnya tidak sekedar menghasilkan sarjana, tapi yang lebih penting adalah bagaimana
menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi keahlian dan keterampilan
yang dibutuhkan masyarakat modern sekarang ini.
Salah satu masalah penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM)
adalah keterkaitan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Dunia pendidikan belum mampu
menjembatani kebutuhan dunia kerja terkini secara komprehensif. Hal ini pula menjadi
penyebab terjadi pengangguran intelektual.
Banyak tamatan perguruan tinggi yang belum memperoleh lapangan kerja yang sesuai
dengan latar pendidikan. Diakui memang, mencari pekerjaan zaman sekarang tidak mudah.
Perlu kesabaran dan ketekunan mencari lowongan kerja sesuai ijazah yang dimiliki.
Pendidikan yang telah ditempuh, ijazah yang sudah dikantongi, belum menjamin seseorang
untuk langsung diterima di dunia kerja. Para lulusan perguruan tinggi dengan berbagai disiplin
ilmu, kesulitan untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan ijazah dan ilmu
pengetahuan yang dimiliki.
Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 3
Dunia kerja tidak hanya masalah keterbatasan lapangan pekerjaan, tapi juga mensyaratkan
adanya keterampilan dan keahlian tertentu, pengalaman kerja, dan lain sebagainya.
Sementara ijazah hanyalah sekadar pelengkap persyaratan administratif. Artinya, dunia kerja
cenderung mengutamakan keterampilan, keahlian dan pengalaman kerja ketimbang ijazah.
Syukur, bila semuanya dimiliki oleh seseorang sehingga memiliki peluang untuk diterima di
dunia kerja.
Pendidikan, kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki
setiap orang untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak di zaman yang serba sulit ini.
Mengapa dikatakan demikian? Kita tentu sudah bisa menjawabnya, apa hal pertama yang
dilihat bila kita ingin mengajukan surat lamaran perkerjaan? Apa yang kita butuhkan ketika
ingin memulai suatu bisnis atau usaha? Tentu saja pendidikan, kemampuan, wawasan dan
pengetahuanlah yang kita butuhkan.
Seperti yang kita ketahui bahwa hasil dari pendidikan tentunya akan mencetak sumber daya
manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan
merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Umumnya, orang berharap setelah
menyelesaikan pendidikan adalah memiliki keterampilan, keahlian, dan wawasan pada satu
bidang tertentu sesuai yang dipelajarinya. Ini pula yang melatarbelakangi setiap orang
melanjutkan pendidikan dibangku perguruan tinggi agar mendapatkan pekerjaan yang layak.
Namun, untuk mendapatkan pekerjaan sekarang ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan
ijazah semata, tapi disyaratkan memiliki keahlian tertentu sebagai syarat untuk menunjukkan
bahwa orang tersebut memiliki keahlian dan pengalaman. Jadi, pendidikan dan pekerjaan
adalah dua hal yang berhubungan yang tidak dapat dipisahkan.
Dalam kata ini, setidaknya pendidikan mampu mempersiapkan SDM yang mampu
menghadapi tantangan masa depan yang penuh persaingan, bukan sekadar melahirkan
sarjana. Disinilah inti dari praktek penyelenggaraan pendidikan kekinian adalah bagaimana
menyelaraskan dunia Pendidikan dan kebutuhan dunia Kerja modern. Meskipun pendidikan
tidak berorientasi langsung pada pekerjaan, tetapi kebutuhan akan penyelarasan antara dunia
pendidikan dan dunia kerja dewasa ini menjadi sangat penting.
Fenomena urgennya penyelarasan ini tidak terlepas dari kesenjangan yang jauh antara
jumlah lulusan dengan jumlah kebutuhan dunia kerja (di istilahkan dengan dimensi kuantitas),
kesenjangan kompetensi lulusan dengan kompetensi yang di butuhkan dunia kerja (dimensi
kualitas), dan perubahan kondisi ekonomi baik lokal, nasional, global dan lead time pendidikan
(dimensi waktu).
Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 4
Tidak memenuhi kualifikasi pekerjaan, materi ajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja, lowongan pekerjaan yang terbatas, banyaknya pekerja yang diberhentikan dari
pekerjaan (PHK) serta minimnya kemandirian pencari kerja untuk berwirausaha adalah
beberapa faktor klasik yang akhirnya melahirkan tingkat penggangguran yang masih tinggi di
Indonesia.
Era sekarang ini, perusahaan dan industri merekrut tenaga kerja berdasarkan kebutuhan
skill/keterampilan. Hal ini berdampak meningkatnya suasana kompetitif bagi calon tenaga
kerja sehingga perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja terbaik. Skill/keterampilan menjadi
kebutuhan utama dalam dunia kerja kekinian. Oleh karena itu membekali skill peserta didik
adalah hal yang harus menjadi kebutuhan, bukan lagi program insidental.
Selain itu, tuntutan perusahaan dan industri untuk lebih efisien dan lebih produktif adalah
tantangan tersendiri bagi calon tenaga kerja. Perusahaan dan idustri hanya akan memilih
merekrut tenaga kerja berdasarkan skill terbaik, sehingga kini tak ada batasan dari lembaga
pendidikan mana dia berasal.
Sebagai penyumbang terbesar calon tenaga kerja, perguruan tinggi mempunyai andil besar
dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu melihat kondisi
faktual dari dunia pekerjaan global sekarang ini adalah bagaimana institusi pendidikan tinggi
meyikapi tantangan dunia kerja dalam era globalisasi ini.
Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan harus selaras dengan kebutuhan dunia kerja
dan industri yang dijabarkan dalam kurikulum sebagai bagian dari sistem pendidikan, dan
sejalan dengan tuntutan perkembangan dan kebutuhan dunia kerja. Secara implisit kebutuhan
dunia tidak hanya tentang pekerjaan itu sendiri tetapi secara substansi dilakukan untuk
memperbaiki taraf hidup.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan institusi pendidikan untuk
mengembangkan sistem pendidikan yang sejalan dengan dunia kerja, tidak lantas menjadikan
keduanya seirama. Faktanya, masih terjadi kesenjangan antar keduanya. Lalu bagaimana
menyelaraskan keduanya ?
Relevansi Dunia Pendidikan dan Ketenagakerjaan
'The square peg in the round hole'. Ungkapan ini mungkin sangat pas untuk menggambarkan
relevansi pendidikan kita dengan dunia kerja saat ini. Relevansi itu ibarat sebuah pasak
persegi yang dimasukkan ke dalam lubang bulat. Apa yang terjadi? Pasak itu tidak pernah
akan masuk ke dalam lubang sebab bentuknya tidak sesuai.
Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 5
Apabila kita ingin membuat pasak yang diterima lubang bulat, seharusnya kita menyesuaikan
bentuk pasak itu bulat pula. Sebaliknya apabila justru lubang itu yang persegi, kita tidak harus
membuat pasak yang bentuknya bulat.
Sayangnya 'the square peg in the round hole' inilah yang terjadi di dalam dunia pendidikan
kita. Selain kurikulum, banyak jurusan atau program keahlian yang tidak relevan dengan dunia
kerja yang membutuhkan, yang lebih memprihatinkan adalah tidak relevannya kualitas
pendidikan dengan persyaratan lapangan kerja.
Indikasi untuk melihat ketidakrelevansian antara pendidikan dan dunia kerja ini sebenarnya
dapat diketahui dengan mudah, yaitu, dengan melihat banyaknya angka pengangguran
intelektual saat ini. Apakah kita bisa sepenuhnya mengkambinghitamkan dunia kerja yang
jumlahnya tidak sebanding dengan angkatan kerja yang terus naik tiap tahun? Barangkali, itu
hanya salah satu penyebab!
Dalam kenyataannya, banyak pula lowongan atau posisi dalam perusahaan yang tidak terisi
karena tidak ada lulusan/output pendidikan yang bisa mengisinya. Kriteria dan persyaratan
yang diminta tidak ada yang bisa dipenuhi. Bukankah itu dengan nyata bisa menjadi indikasi
tidak atau kurangnya relevansi itu?
Kesenjangan jumlah pencari kerja dan lapangan kerja, perlu dilihat tiga (3) hal pokok yang
menjadi penyebabnya.
1. Pertumbuhan kesempatan kerja yang kecil
Faktor ini merupakan faktor yang paling gampang dilihat. Kesenjangan antara jumlah
lulusan dengan lapangan pekerjaan tidak sebanding. Jumlah lulusan setiap tahun kian
bertambah, sementara jumlah lowongan kerja naik tidak seberapa, bahkan cenderung
stagnan.
Solusi yang sering digembar-gemborkan adalah menciptakan lapangan kerja baru.
Pertanyaannya, bagaimana kita dapat menambah kesempatan kerja kalau iklim usaha tidak
mendukung seperti sekarang ini?
Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 6
2. Kesenjangan antara jurusan / keahlian yang ada di dunia pendidikan dengan dunia
kerja
Bisa jadi jurusan yang dalam dua dekade yang lalu out put-nya banyak diserap pasar, kini
sudah over-flooded. Penyebabnya karena bergesernya arah dunia usaha dan
perkembangan tehnologi. Apabila keadaan ini tidak dicermati, sudah pasti kesenjangan itu
akan semakin bertambah lebar. Solusinya adalah mengurangi jurusan pendidikan yang
over-quota dan membuka jurusan baru yang lebih dibutuhkan dunia kerja.
3. Kualitas pendidikan yang rendah
Faktor ini merupakan faktor yang susah dilihat. Dunia pendidikan kita masih mengutamakan
bukti formal berupa lembaran ijazah. Kompetensi diwakili dengan selembar sertifikat.
Sayangnya kompetensi itu sering tidak terwakili di situ. Bagaimana mungkin seorang yang
memegang ijazah teknik perkapalan memiliki kompetensi tentang mesin kapal kalau
kampusnya saja jauh dari pelabuhan dan ia sendiri belum pernah melihat fisik mesin itu
sendiri. Sangat diragukan bila output pendidikan yang demikian dapat mengisi kebutuhan
kerja yang memerlukan kompetensi tehnis mesin kapal.
Akibat kesenjangan pendidikan dengan dunia kerja menyebabkan lebih banyak orang yang
bekerja 'menyimpang' dari disiplin ilmu yang dipelajarinya. Banyak yang menggunakan
kesempatan ini sebagai 'batu loncatan', ada pula yang menekuni pekerjaan ini sampai
pensiun.
Dari mana memulainya?
Sebuah pasak yang tidak sesuai dengan lobangnya tidak ubahnya sepotong kayu ranting
yang sedikit faedahnya. Namun pasak kecil yang tepat bentuk dan ukurannya akan dapat
menyatukan potongan-potongan kayu yang membentuk sebuah kursi atau meja.
Demikian halnya dengan pendidikan kita. Agar pendidikan dapat memiliki peran utuk
membentuk sumber daya manusia masa depan bangsa ini, pendidikan harus diselaraskan
dengan kebutuhan pembangunan fisik dan pembangunan manusia seutuhnya. Pendidikan
harus diupayakan agar menghasilkan output yang bertakwa, berpengetahuan, berketrampilan,
dan bersikap unggul.
Maka dunia pendidikan dan dunia kerja harus relevan karena tuntutan zaman yang semakin
berkembang. Kondisi dunia kerja kekinian menuntut kebutuhan akan skill yang terbaik,
kreativitas dan inovasi, serta efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 7
Kebutuhan tersebut bukan berarti tujuan pendidikan kita harus merujuk pada permintaan
pasar. Tetapi sesuai dengan misi pendidikan bahwa profesionalitas dari lembaga pendidikan
yang menghasilkan lulusan-lulusan harus mengacu pada standar nasional dan global.
Keselarasan tersebut timbul tatkala adanya sinergitas yang terjaga antar keduanya.
Sinergi keduanya muncul tatkala masing-masing berperan sesuai dengan tupoksinya. Tugas
utama dunia pendidikan yaitu mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki
kepribadian dan keterampilan yang bermanfaat bagi diri, masyarakat, bangsa dan negara.
Sehingga dengan itu, dunia pendidikan bukanlah mesin cetak yang siap memasok para
lulusannya sesuai dengan keinginan lapangan kerja.
Tetapi dunia pendidikan dituntut untuk menyiapkan relevansi sumber daya manusia yang
diperlukan oleh masyarakat modern. Hal ini berimplikasi dunia pendidikan khususnya
perguruan tinggi harus merespon dengan cepat terhadap perubahan ataupun tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi maupun perkembangan dunia kerja yang
semakin dinamis.
Pemerintah, penyelenggara pendidikan harus bersedia duduk bersama dengan dunia usaha
untuk merancang sebuah sistem pendidikan yang dapat mengakomodasi berbagai
kepentingan. Sistem pendidikan perlu disusun dalam kerangka berbasis pada pengembangan
kompetensi peserta didik, dengan tanpa mengesampingkan kepentingan dunia usaha yang
akan menerima output-nya.
Tantangan yang dihadapi perguruan tinggi sekarang ini dalam hubungannya dengan dunia
kerja, sebagai berikut :
1. Kurikulum
Kurikulum pendidikan harus mampu „membaca zaman‟ dengan tepat. Saat ini, terjadi
perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains (Ipteks) serta perubahan dunia
kerja secara global, hal ini menuntut dunia pendidikan untuk mampu menyelaraskan
perkambangan dan perubahan tersebut. Kurikulum pendidikan harus bisa mengantisipasi
tuntutan global sehingga sifatnya harus “outward bound” tidak lagi “inward bound”.
Dengan demikian output pendidikan akan mempunyai daya saing tinggi.
Kemitraan institusi pendidikan dengan dunia kerja adalah hal yang sangat penting, bahkan
peran serta dunia kerja dan industri bukan hanya pada stakeholders, namun bagian
mutlak dalam sistem pengelolaan pendidikan. Dengan demikian, keterlibatan dunia kerja
untuk berpartisipasi dalam dunia pendidikan adalah hal yang mutlak.
Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 8
2. Pendekatan Pengajaran
Kemitraan institusi pendidikan dan pihak dunia kerja/industri tidak hanya sekedar
membina jaringan semata, namun melibatkan mereka dalam proses pengajaran di kelas.
Di beberapa negara seperti Inggris, Irlandia dan Spanyol, mereka memainkan peran yang
lebih aktif dalam menggandeng komunitas bisnis lokal serta alumni.
Mereka melibatkan para pengusaha sukses dan berbicara di depan para mahasiswa
tentang pendidikan kewirausahaan. Hal ini bertujuan untuk menggabungkan antara
pengalaman di dunia kerja serta pelibatan mereka dalam berbagai proyek.
Prinsip seperti ini disebut “link and match”. Prinsip yang diturunkan dalam berbagai
kebijakan ini menuntut adanya keselarasan antara penyiapan tenaga kerja yang dihasilkan
lembaga pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan melibatkan pihak dunia kerja
dalam proses pengajaran, diharapkan akan terjadi peningkatan keselarasan sehingga
terjadi hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Namun demikian yang terjadi
saat ini masing-masing berjalan sendiri-sendiri.
Jadi, sinergisasi dunia pendidikan dan dunia kerja diharapkan dapat menghasilkan
kualitas lulusan yang dapat memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan dunia
kerja. Tujuan akhir dari sinergisasi ini adalah tercipta paradigma “The right man on the
right place”, memperkaya lapangan pekerjaan dan sekaligus memperkecil angka
penggangguran.
Beberapa langkah yang dapat di lakukan perguruan tinggi untuk membangun relevansi
pendidikan dan dunia kerja itu adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan Proyeksi Kebutuhan
Pekerjaan pertama yang harus di lakukan untuk menyelaraskan dunia pendidikan dan
dunia kerja adalah membangun data proyeksi kebutuhan antara kompetensi yang
dibutuhkan dunia kerja dengan prediksi jumlah lulusan. Dengan sistem proyeksi ini di
harapkan terdapat data yang mumpuni untuk memberikan prediksi tentang jurusan apa
yang paling dibutuhkan oleh dunia kerja dalam 5 atau 10 tahun ke depan.
2. Kurikulum Berbasis Kompetensi sesuai Kebutuhan Dunia Kerja
Kurikulum merupakan kata kunci dalam penyelarasan dunia pendidikan dan dunia kerja. Di
sini juga di perlukan adanya penetapan standar kompetensi lulusan yang disesuaikan
Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 9
dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Merevisi kurikulum menjadi berbasis
kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/pasar kerja merupakan kemutlakan
yang harus segera dilakukan oleh instusi/lembaga pendidikan.
Tetapi perlu terus di ingatkan bahwa sebagus apapun kurikulum, pada muaranya akan
kembali kepada ketersediaan sarana, fasilitas pendidikan dan tentunya di tunjnag tenaga
pengajar (dosen) sebagai tokoh sentral untuk menentukan metode yang tepat dalam
pembelajarannya. Kurikulum tidak bisa bicara, dosenlah yang berbicara.
3. Membangun “Culture of Doing”
Pekerjaan lanjutan untuk menyelaraskan dunia pendidikan dan dunia kerja adalah
mengatur keseimbangan antara pembelajaran akademik (teori) dan pembelajaran
keterampilan (praktek) untuk mendapatkan kompetensi lulusan. Kompetensi lulusan ini
berpengaruh pada link and match dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Berpikir kritis, kreatif, membuat keputusan, menyelesaikan masalah dan belajar dengan
cepat adalah kompetensi yang diperlukan dunia kerja kekinian dan harus dimiliki lulusan.
Untuk itu pendidikan harus di fokuskan untuk melakukan hal-hal yang berguna.
Untuk mendapatkan pendidikan yang berfokus pada hal-hal yang berguna, maka kita perlu
membangun culture of doing. Culture of doing merangsang peserta didik untuk merubah
pola pikir dari budaya “mengetahui” menjadi budaya “melakukan”. Hal ini karena meskipun
secara akademik, peserta didik menguasi materi pembelajaran, tetapi mereka sering
mengeluh merasa tidak ada hubungan antara apa yang mereka pelajari dengan dunia
nyata.
Dalam culture of doing, peserta didik didorong untuk terlibat dengan dunia nyata,
menganalisis segala sesuatu yang terjadi dan menghubungkan dengan pembelajaran yang
telah mereka terima. Premis utama culture of doing adalah bahwa peserta didik harus
terlibat pembelajaran baik melalui penekanan pada upaya kolaboratif, berbasis proyek
tugas, dan atau melalui fokus non-akademik.
Langkah-langkah menuju pelaksanaan culture of doing adalah dengan memulai dari kelas
mereka sendiri, seperti memperkenalkan “tugas-tugas yang bermakna dalam kehidupan
sehari hari” ke dalam kelas. Sebagai contoh culture of doing adalah dalam pelajaran digital
bisnis, peserta didik dapat mempelajari konsep jual beli online dengan langsung
mempraktekannya dan berusaha mendapatkan laba/keuntungan. Dan di setiap akhir pekan
peserta didik dapat di ajak untuk mengunjungi sentra-sentra bisnis lokal.
Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 10
Dengan terbentuknya culture of doing, maka pola, metode dan praktek pendidikan akan
menghasilkan peserta didik yang siap menghadapi tantangan dunia nyata sekaligus
beradaptasi langsung dengan dunia kerja.
4. Membangun Keterampilan Kewirausahaan berbasis Muatan Lokal
Penyelarasan dunia pendidikan dan dunia kerja harus mampu melatih lulusan untuk dapat
mandiri menjadi wirausaha yang membuka lapangan kerja bagi dirinya maupun orang lain.
Penyelarasan ini bersifat mendesak karena kenyataan di masyarakat menunjukkan makin
tinggi pendidikan seseorang, makin rendah kemandirian terutama untuk berwirausaha.
Pelatihan kewirausahaan merupakan langkah untuk membangun kemandirian itu.
Kewirausahaan bukan hanya bakat bawaan sejak lahir atau bersifat praktek lapangan.
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang perlu dipelajari. Kemampuan seseorang
dalam berwirausaha, dapat dimatangkan melalui proses pendidikan. dan kewirausahaan
dapat menciptakkan kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda.
Pelatihan kewirausahaan seyogyanya di arahkan kepada kewirausahaan yang berbasis
potensi daerah, untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengenal dan
mengembangkan potensi daerahnya masing-masing. Potensi lokal yang dimiliki oleh setiap
daerah tentu berbeda, baik dari kekayaan alam, laut, atau hutan, yang secara keseluruhan
memiliki keunggulan.
Pelatihan kewirausahaan berbasis muatan/potensi lokal bisa menjadi salah satu solusi
untuk mendorong jiwa kewirausahaan peserta didik dan juga dapat menjadi bekal lulusan
dalam menghadapi dunia pasar bebas.
5. Membangun Kemitraan
Pola kemitraan antara dunia pendidikan dengan pemangku kepentingan (stakeholder) dan
dunia usaha/kerja harus terus di bangun. Untuk itu perlu dukungan pemerintah dan
perusahaan untuk memberikan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk belajar
secara langsung di dunia kerja dengan sistem magang/prakerin/praktek kerja lapangan
(PKL/KKN) untuk membuat mereka siap memasuki dunia kerja.
Dalam membangun kemitraan ini, perguruan tinggi harus memberikan pemagangan kepada
peserta didik yang berorientasi pada mempersiapkan peserta didik siap kerja. Ini mungkin
tidak terlepas dari hal mendasar dalam kemitraan yaitu waktu. Jadi porsi waktu magang
Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 11
harus besar agar peserta didik dapat menyerap ilmu dari luar sekaligus dapat menerapkan
pelajaran mereka secara nyata.
Jadi, saatnya dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi untuk mampu menjawab
tantangan saat ini dengan mengubah paradigma dan orientasi pendidikan yang mengarah
pada upaya mempersiapkan lulusannya menghadapi tantangan dunia nyata sekaligus
beradaptasi langsung dengan dunia kerja.

More Related Content

What's hot

Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKADina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina575992
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
CindyCencen
 
Ketenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiKetenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xi
Galang Ihsan
 
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Zufar Asyraf Al
 
Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi 2001-2004
Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi 2001-2004Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi 2001-2004
Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi 2001-2004
CIkumparan
 
Materi Sosialisasi Penyelarasan
Materi Sosialisasi PenyelarasanMateri Sosialisasi Penyelarasan
Materi Sosialisasi Penyelarasan
Febrian Bahari Adi
 
-pengembangan diri
-pengembangan diri-pengembangan diri
-pengembangan diriEro Ermanto
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikan
yayan andrian
 
PPT HELMIYANTI MPDE Kelangkaan
PPT HELMIYANTI MPDE KelangkaanPPT HELMIYANTI MPDE Kelangkaan
PPT HELMIYANTI MPDE Kelangkaanhelmi yanti
 
Makalah ukm
Makalah ukmMakalah ukm
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
Yasirecin Yasir
 
Validasi dan sinkronisasi kurikuklum smk
Validasi dan sinkronisasi kurikuklum smkValidasi dan sinkronisasi kurikuklum smk
Validasi dan sinkronisasi kurikuklum smkWan Yogaswara
 
Aksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdfAksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdf
DesyDelarosa1
 
MATERI PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
MATERI PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxMATERI PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
MATERI PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
EkanoviaHardiyanti
 
Revisi kode etik guru indonesia
Revisi kode etik guru indonesiaRevisi kode etik guru indonesia
Revisi kode etik guru indonesia
Ahmad A. Na'im-i
 
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Lestari Moerdijat
 
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptxPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
IdrisS18
 
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
Bakhrul Ulum
 
DOKUMEN KOSP.docx
DOKUMEN KOSP.docxDOKUMEN KOSP.docx
DOKUMEN KOSP.docx
Darmiatimimi1
 

What's hot (20)

Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKADina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
 
Ketenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiKetenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xi
 
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
 
Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi 2001-2004
Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi 2001-2004Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi 2001-2004
Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi 2001-2004
 
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
 
Materi Sosialisasi Penyelarasan
Materi Sosialisasi PenyelarasanMateri Sosialisasi Penyelarasan
Materi Sosialisasi Penyelarasan
 
-pengembangan diri
-pengembangan diri-pengembangan diri
-pengembangan diri
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikan
 
PPT HELMIYANTI MPDE Kelangkaan
PPT HELMIYANTI MPDE KelangkaanPPT HELMIYANTI MPDE Kelangkaan
PPT HELMIYANTI MPDE Kelangkaan
 
Makalah ukm
Makalah ukmMakalah ukm
Makalah ukm
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
Validasi dan sinkronisasi kurikuklum smk
Validasi dan sinkronisasi kurikuklum smkValidasi dan sinkronisasi kurikuklum smk
Validasi dan sinkronisasi kurikuklum smk
 
Aksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdfAksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdf
 
MATERI PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
MATERI PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxMATERI PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
MATERI PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
 
Revisi kode etik guru indonesia
Revisi kode etik guru indonesiaRevisi kode etik guru indonesia
Revisi kode etik guru indonesia
 
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
 
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptxPKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
PKL Sebagai Mata Pelajaran dalam IKM (Webinar) (1).pptx
 
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
 
DOKUMEN KOSP.docx
DOKUMEN KOSP.docxDOKUMEN KOSP.docx
DOKUMEN KOSP.docx
 

Similar to Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja

Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
LSP3I
 
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasiPendidikan vokasi
Pendidikan vokasi
Ana Sanatang
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
Dadang DjokoKaryanto
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Dadang DjokoKaryanto
 
Jurnal pdp vol 4 no 2 m taufik vokasi
Jurnal pdp vol 4 no 2 m taufik vokasiJurnal pdp vol 4 no 2 m taufik vokasi
Jurnal pdp vol 4 no 2 m taufik vokasi
moch_taufik
 
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docx
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docxANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docx
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docx
BRofiatulNurhasanah
 
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdfeditorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
FadhilPradana4
 
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirPendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Mohamad Adriyanto
 
Pelatihan manajemen talenta_berbasis_holistic_quotient._untuk_guru & penggiat...
Pelatihan manajemen talenta_berbasis_holistic_quotient._untuk_guru & penggiat...Pelatihan manajemen talenta_berbasis_holistic_quotient._untuk_guru & penggiat...
Pelatihan manajemen talenta_berbasis_holistic_quotient._untuk_guru & penggiat...
Insan Cemerlang Tujuh
 
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi KepriPendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Joko Prasetiyo
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
LSP3I
 
Growth mindset change.pptx
Growth mindset change.pptxGrowth mindset change.pptx
Growth mindset change.pptx
ssuser89d628
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
LSP3I
 
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi Al-Mahfudzi
 
GREDUC_2013_article
GREDUC_2013_articleGREDUC_2013_article
GREDUC_2013_article
maznizam_mansor
 
Atmasphere 28 Maret 2016
Atmasphere 28 Maret 2016Atmasphere 28 Maret 2016
Atmasphere 28 Maret 2016Mac Margono
 
[150] Prihastuti Ekawatiningsih - UNY.pdf
[150] Prihastuti Ekawatiningsih - UNY.pdf[150] Prihastuti Ekawatiningsih - UNY.pdf
[150] Prihastuti Ekawatiningsih - UNY.pdf
Hartoyo Mp
 

Similar to Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja (20)

Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
 
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasiPendidikan vokasi
Pendidikan vokasi
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
Jurnal pdp vol 4 no 2 m taufik vokasi
Jurnal pdp vol 4 no 2 m taufik vokasiJurnal pdp vol 4 no 2 m taufik vokasi
Jurnal pdp vol 4 no 2 m taufik vokasi
 
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docx
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docxANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docx
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docx
 
Makalah pendidikan 2
Makalah pendidikan 2Makalah pendidikan 2
Makalah pendidikan 2
 
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdfeditorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
 
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirPendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
 
Pelatihan manajemen talenta_berbasis_holistic_quotient._untuk_guru & penggiat...
Pelatihan manajemen talenta_berbasis_holistic_quotient._untuk_guru & penggiat...Pelatihan manajemen talenta_berbasis_holistic_quotient._untuk_guru & penggiat...
Pelatihan manajemen talenta_berbasis_holistic_quotient._untuk_guru & penggiat...
 
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi KepriPendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
 
Growth mindset change.pptx
Growth mindset change.pptxGrowth mindset change.pptx
Growth mindset change.pptx
 
Kemitraan
KemitraanKemitraan
Kemitraan
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
 
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
 
GREDUC_2013_article
GREDUC_2013_articleGREDUC_2013_article
GREDUC_2013_article
 
Contoh laporan
Contoh laporanContoh laporan
Contoh laporan
 
Atmasphere 28 Maret 2016
Atmasphere 28 Maret 2016Atmasphere 28 Maret 2016
Atmasphere 28 Maret 2016
 
[150] Prihastuti Ekawatiningsih - UNY.pdf
[150] Prihastuti Ekawatiningsih - UNY.pdf[150] Prihastuti Ekawatiningsih - UNY.pdf
[150] Prihastuti Ekawatiningsih - UNY.pdf
 

More from LSP3I

Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan PembelajaranHukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
LSP3I
 
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowPerubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
LSP3I
 
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
LSP3I
 
Covid19 dan Media
Covid19 dan Media Covid19 dan Media
Covid19 dan Media
LSP3I
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
LSP3I
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
LSP3I
 
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniMengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
LSP3I
 
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruStrategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
LSP3I
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
LSP3I
 
Menelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain DisruptifMenelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain Disruptif
LSP3I
 
Realitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas MediaRealitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas Media
LSP3I
 
Pendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus MenyenangkanPendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus Menyenangkan
LSP3I
 
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaranTeknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaran
LSP3I
 
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinianDosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
LSP3I
 
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianPendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
LSP3I
 
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
LSP3I
 
Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0
LSP3I
 
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaDunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
LSP3I
 
Antara kreativitas, piknik dan ngopi bareng
Antara kreativitas, piknik dan ngopi barengAntara kreativitas, piknik dan ngopi bareng
Antara kreativitas, piknik dan ngopi bareng
LSP3I
 
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupanHukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan
LSP3I
 

More from LSP3I (20)

Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan PembelajaranHukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
 
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowPerubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
 
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
 
Covid19 dan Media
Covid19 dan Media Covid19 dan Media
Covid19 dan Media
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
 
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniMengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
 
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruStrategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
 
Menelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain DisruptifMenelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain Disruptif
 
Realitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas MediaRealitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas Media
 
Pendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus MenyenangkanPendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus Menyenangkan
 
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaranTeknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaran
 
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinianDosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
 
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianPendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
 
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
 
Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0
 
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaDunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
 
Antara kreativitas, piknik dan ngopi bareng
Antara kreativitas, piknik dan ngopi barengAntara kreativitas, piknik dan ngopi bareng
Antara kreativitas, piknik dan ngopi bareng
 
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupanHukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan
 

Recently uploaded

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja

  • 1. Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 1 Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja Yusrin Ahmad Tosepu LSP3I @Maret 2020 Special Interest Articles: Salah satu masalah penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) adalah keterkaitan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Dunia pendidikan belum mampu menjembatani kebutuhan dunia kerja terkini secara komprehensif. Hal ini pula menjadi penyebab terjadi pengangguran intelektual. Sejauh mana keterkaitan pendidikan dengan dunia kerja? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada 2 hal yang menjadi tantangan perguruan tinggi sekarang ini dalam hubungannya dengan dunia kerja, adalah Kurikulum dan Pendekatan Pengajaran.
  • 2. Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 2 PENDAHULUAN Berbicara mengenai pendidikan memang tidak akan pernah ada habisnya. Pendidikan sebagai dasar dalam proses pembentukan manusia menjadi hal pokok yang wajib di lakukan. Keberhasilan suatu Negara juga selalu di ukur dengan seberapa maju tingkat pendidikannya. Sehingga perhatian mengenai pendidikan selalu tinggi. Akhir-akhir ini begitu banyak kritik akan mutu pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan tinggi. Kenapa demikian, tentu saja karena masalah pengangguran intelektual yang jumlahnya terus mengalami peningkatan. Masalah tersebut seakan menjadi pembuktian akan kebenaran mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Asumsi pun bermunculan untuk menjawab akar permasalahan tersebut, dari buruknya kurikulum, rendahnya kualitas dosen, dan minimnya fasilitas dan sarana pendidikan, dan pertumbuhan kesemptana kerja yang kecil. Walaupun pada dasarnya permasalahan itu saling keterkaitan satu sama lain. Sehingga diperlukan wawasan baru mengenai pendidikan untuk bisa memahami permasalahan itu lebih dalam. Tulisan ini hadir sebagai salah satu usaha pemahaman mengenai relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja yang diharapkan bisa menjawab permasalahan diatas. Perguruan tinggi pada dasarnya tidak sekedar menghasilkan sarjana, tapi yang lebih penting adalah bagaimana menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat modern sekarang ini. Salah satu masalah penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) adalah keterkaitan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Dunia pendidikan belum mampu menjembatani kebutuhan dunia kerja terkini secara komprehensif. Hal ini pula menjadi penyebab terjadi pengangguran intelektual. Banyak tamatan perguruan tinggi yang belum memperoleh lapangan kerja yang sesuai dengan latar pendidikan. Diakui memang, mencari pekerjaan zaman sekarang tidak mudah. Perlu kesabaran dan ketekunan mencari lowongan kerja sesuai ijazah yang dimiliki. Pendidikan yang telah ditempuh, ijazah yang sudah dikantongi, belum menjamin seseorang untuk langsung diterima di dunia kerja. Para lulusan perguruan tinggi dengan berbagai disiplin ilmu, kesulitan untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan ijazah dan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
  • 3. Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 3 Dunia kerja tidak hanya masalah keterbatasan lapangan pekerjaan, tapi juga mensyaratkan adanya keterampilan dan keahlian tertentu, pengalaman kerja, dan lain sebagainya. Sementara ijazah hanyalah sekadar pelengkap persyaratan administratif. Artinya, dunia kerja cenderung mengutamakan keterampilan, keahlian dan pengalaman kerja ketimbang ijazah. Syukur, bila semuanya dimiliki oleh seseorang sehingga memiliki peluang untuk diterima di dunia kerja. Pendidikan, kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki setiap orang untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak di zaman yang serba sulit ini. Mengapa dikatakan demikian? Kita tentu sudah bisa menjawabnya, apa hal pertama yang dilihat bila kita ingin mengajukan surat lamaran perkerjaan? Apa yang kita butuhkan ketika ingin memulai suatu bisnis atau usaha? Tentu saja pendidikan, kemampuan, wawasan dan pengetahuanlah yang kita butuhkan. Seperti yang kita ketahui bahwa hasil dari pendidikan tentunya akan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Umumnya, orang berharap setelah menyelesaikan pendidikan adalah memiliki keterampilan, keahlian, dan wawasan pada satu bidang tertentu sesuai yang dipelajarinya. Ini pula yang melatarbelakangi setiap orang melanjutkan pendidikan dibangku perguruan tinggi agar mendapatkan pekerjaan yang layak. Namun, untuk mendapatkan pekerjaan sekarang ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah semata, tapi disyaratkan memiliki keahlian tertentu sebagai syarat untuk menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki keahlian dan pengalaman. Jadi, pendidikan dan pekerjaan adalah dua hal yang berhubungan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam kata ini, setidaknya pendidikan mampu mempersiapkan SDM yang mampu menghadapi tantangan masa depan yang penuh persaingan, bukan sekadar melahirkan sarjana. Disinilah inti dari praktek penyelenggaraan pendidikan kekinian adalah bagaimana menyelaraskan dunia Pendidikan dan kebutuhan dunia Kerja modern. Meskipun pendidikan tidak berorientasi langsung pada pekerjaan, tetapi kebutuhan akan penyelarasan antara dunia pendidikan dan dunia kerja dewasa ini menjadi sangat penting. Fenomena urgennya penyelarasan ini tidak terlepas dari kesenjangan yang jauh antara jumlah lulusan dengan jumlah kebutuhan dunia kerja (di istilahkan dengan dimensi kuantitas), kesenjangan kompetensi lulusan dengan kompetensi yang di butuhkan dunia kerja (dimensi kualitas), dan perubahan kondisi ekonomi baik lokal, nasional, global dan lead time pendidikan (dimensi waktu).
  • 4. Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 4 Tidak memenuhi kualifikasi pekerjaan, materi ajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, lowongan pekerjaan yang terbatas, banyaknya pekerja yang diberhentikan dari pekerjaan (PHK) serta minimnya kemandirian pencari kerja untuk berwirausaha adalah beberapa faktor klasik yang akhirnya melahirkan tingkat penggangguran yang masih tinggi di Indonesia. Era sekarang ini, perusahaan dan industri merekrut tenaga kerja berdasarkan kebutuhan skill/keterampilan. Hal ini berdampak meningkatnya suasana kompetitif bagi calon tenaga kerja sehingga perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja terbaik. Skill/keterampilan menjadi kebutuhan utama dalam dunia kerja kekinian. Oleh karena itu membekali skill peserta didik adalah hal yang harus menjadi kebutuhan, bukan lagi program insidental. Selain itu, tuntutan perusahaan dan industri untuk lebih efisien dan lebih produktif adalah tantangan tersendiri bagi calon tenaga kerja. Perusahaan dan idustri hanya akan memilih merekrut tenaga kerja berdasarkan skill terbaik, sehingga kini tak ada batasan dari lembaga pendidikan mana dia berasal. Sebagai penyumbang terbesar calon tenaga kerja, perguruan tinggi mempunyai andil besar dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu melihat kondisi faktual dari dunia pekerjaan global sekarang ini adalah bagaimana institusi pendidikan tinggi meyikapi tantangan dunia kerja dalam era globalisasi ini. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan harus selaras dengan kebutuhan dunia kerja dan industri yang dijabarkan dalam kurikulum sebagai bagian dari sistem pendidikan, dan sejalan dengan tuntutan perkembangan dan kebutuhan dunia kerja. Secara implisit kebutuhan dunia tidak hanya tentang pekerjaan itu sendiri tetapi secara substansi dilakukan untuk memperbaiki taraf hidup. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan institusi pendidikan untuk mengembangkan sistem pendidikan yang sejalan dengan dunia kerja, tidak lantas menjadikan keduanya seirama. Faktanya, masih terjadi kesenjangan antar keduanya. Lalu bagaimana menyelaraskan keduanya ? Relevansi Dunia Pendidikan dan Ketenagakerjaan 'The square peg in the round hole'. Ungkapan ini mungkin sangat pas untuk menggambarkan relevansi pendidikan kita dengan dunia kerja saat ini. Relevansi itu ibarat sebuah pasak persegi yang dimasukkan ke dalam lubang bulat. Apa yang terjadi? Pasak itu tidak pernah akan masuk ke dalam lubang sebab bentuknya tidak sesuai.
  • 5. Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 5 Apabila kita ingin membuat pasak yang diterima lubang bulat, seharusnya kita menyesuaikan bentuk pasak itu bulat pula. Sebaliknya apabila justru lubang itu yang persegi, kita tidak harus membuat pasak yang bentuknya bulat. Sayangnya 'the square peg in the round hole' inilah yang terjadi di dalam dunia pendidikan kita. Selain kurikulum, banyak jurusan atau program keahlian yang tidak relevan dengan dunia kerja yang membutuhkan, yang lebih memprihatinkan adalah tidak relevannya kualitas pendidikan dengan persyaratan lapangan kerja. Indikasi untuk melihat ketidakrelevansian antara pendidikan dan dunia kerja ini sebenarnya dapat diketahui dengan mudah, yaitu, dengan melihat banyaknya angka pengangguran intelektual saat ini. Apakah kita bisa sepenuhnya mengkambinghitamkan dunia kerja yang jumlahnya tidak sebanding dengan angkatan kerja yang terus naik tiap tahun? Barangkali, itu hanya salah satu penyebab! Dalam kenyataannya, banyak pula lowongan atau posisi dalam perusahaan yang tidak terisi karena tidak ada lulusan/output pendidikan yang bisa mengisinya. Kriteria dan persyaratan yang diminta tidak ada yang bisa dipenuhi. Bukankah itu dengan nyata bisa menjadi indikasi tidak atau kurangnya relevansi itu? Kesenjangan jumlah pencari kerja dan lapangan kerja, perlu dilihat tiga (3) hal pokok yang menjadi penyebabnya. 1. Pertumbuhan kesempatan kerja yang kecil Faktor ini merupakan faktor yang paling gampang dilihat. Kesenjangan antara jumlah lulusan dengan lapangan pekerjaan tidak sebanding. Jumlah lulusan setiap tahun kian bertambah, sementara jumlah lowongan kerja naik tidak seberapa, bahkan cenderung stagnan. Solusi yang sering digembar-gemborkan adalah menciptakan lapangan kerja baru. Pertanyaannya, bagaimana kita dapat menambah kesempatan kerja kalau iklim usaha tidak mendukung seperti sekarang ini?
  • 6. Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 6 2. Kesenjangan antara jurusan / keahlian yang ada di dunia pendidikan dengan dunia kerja Bisa jadi jurusan yang dalam dua dekade yang lalu out put-nya banyak diserap pasar, kini sudah over-flooded. Penyebabnya karena bergesernya arah dunia usaha dan perkembangan tehnologi. Apabila keadaan ini tidak dicermati, sudah pasti kesenjangan itu akan semakin bertambah lebar. Solusinya adalah mengurangi jurusan pendidikan yang over-quota dan membuka jurusan baru yang lebih dibutuhkan dunia kerja. 3. Kualitas pendidikan yang rendah Faktor ini merupakan faktor yang susah dilihat. Dunia pendidikan kita masih mengutamakan bukti formal berupa lembaran ijazah. Kompetensi diwakili dengan selembar sertifikat. Sayangnya kompetensi itu sering tidak terwakili di situ. Bagaimana mungkin seorang yang memegang ijazah teknik perkapalan memiliki kompetensi tentang mesin kapal kalau kampusnya saja jauh dari pelabuhan dan ia sendiri belum pernah melihat fisik mesin itu sendiri. Sangat diragukan bila output pendidikan yang demikian dapat mengisi kebutuhan kerja yang memerlukan kompetensi tehnis mesin kapal. Akibat kesenjangan pendidikan dengan dunia kerja menyebabkan lebih banyak orang yang bekerja 'menyimpang' dari disiplin ilmu yang dipelajarinya. Banyak yang menggunakan kesempatan ini sebagai 'batu loncatan', ada pula yang menekuni pekerjaan ini sampai pensiun. Dari mana memulainya? Sebuah pasak yang tidak sesuai dengan lobangnya tidak ubahnya sepotong kayu ranting yang sedikit faedahnya. Namun pasak kecil yang tepat bentuk dan ukurannya akan dapat menyatukan potongan-potongan kayu yang membentuk sebuah kursi atau meja. Demikian halnya dengan pendidikan kita. Agar pendidikan dapat memiliki peran utuk membentuk sumber daya manusia masa depan bangsa ini, pendidikan harus diselaraskan dengan kebutuhan pembangunan fisik dan pembangunan manusia seutuhnya. Pendidikan harus diupayakan agar menghasilkan output yang bertakwa, berpengetahuan, berketrampilan, dan bersikap unggul. Maka dunia pendidikan dan dunia kerja harus relevan karena tuntutan zaman yang semakin berkembang. Kondisi dunia kerja kekinian menuntut kebutuhan akan skill yang terbaik, kreativitas dan inovasi, serta efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
  • 7. Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 7 Kebutuhan tersebut bukan berarti tujuan pendidikan kita harus merujuk pada permintaan pasar. Tetapi sesuai dengan misi pendidikan bahwa profesionalitas dari lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan-lulusan harus mengacu pada standar nasional dan global. Keselarasan tersebut timbul tatkala adanya sinergitas yang terjaga antar keduanya. Sinergi keduanya muncul tatkala masing-masing berperan sesuai dengan tupoksinya. Tugas utama dunia pendidikan yaitu mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kepribadian dan keterampilan yang bermanfaat bagi diri, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dengan itu, dunia pendidikan bukanlah mesin cetak yang siap memasok para lulusannya sesuai dengan keinginan lapangan kerja. Tetapi dunia pendidikan dituntut untuk menyiapkan relevansi sumber daya manusia yang diperlukan oleh masyarakat modern. Hal ini berimplikasi dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi harus merespon dengan cepat terhadap perubahan ataupun tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi maupun perkembangan dunia kerja yang semakin dinamis. Pemerintah, penyelenggara pendidikan harus bersedia duduk bersama dengan dunia usaha untuk merancang sebuah sistem pendidikan yang dapat mengakomodasi berbagai kepentingan. Sistem pendidikan perlu disusun dalam kerangka berbasis pada pengembangan kompetensi peserta didik, dengan tanpa mengesampingkan kepentingan dunia usaha yang akan menerima output-nya. Tantangan yang dihadapi perguruan tinggi sekarang ini dalam hubungannya dengan dunia kerja, sebagai berikut : 1. Kurikulum Kurikulum pendidikan harus mampu „membaca zaman‟ dengan tepat. Saat ini, terjadi perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains (Ipteks) serta perubahan dunia kerja secara global, hal ini menuntut dunia pendidikan untuk mampu menyelaraskan perkambangan dan perubahan tersebut. Kurikulum pendidikan harus bisa mengantisipasi tuntutan global sehingga sifatnya harus “outward bound” tidak lagi “inward bound”. Dengan demikian output pendidikan akan mempunyai daya saing tinggi. Kemitraan institusi pendidikan dengan dunia kerja adalah hal yang sangat penting, bahkan peran serta dunia kerja dan industri bukan hanya pada stakeholders, namun bagian mutlak dalam sistem pengelolaan pendidikan. Dengan demikian, keterlibatan dunia kerja untuk berpartisipasi dalam dunia pendidikan adalah hal yang mutlak.
  • 8. Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 8 2. Pendekatan Pengajaran Kemitraan institusi pendidikan dan pihak dunia kerja/industri tidak hanya sekedar membina jaringan semata, namun melibatkan mereka dalam proses pengajaran di kelas. Di beberapa negara seperti Inggris, Irlandia dan Spanyol, mereka memainkan peran yang lebih aktif dalam menggandeng komunitas bisnis lokal serta alumni. Mereka melibatkan para pengusaha sukses dan berbicara di depan para mahasiswa tentang pendidikan kewirausahaan. Hal ini bertujuan untuk menggabungkan antara pengalaman di dunia kerja serta pelibatan mereka dalam berbagai proyek. Prinsip seperti ini disebut “link and match”. Prinsip yang diturunkan dalam berbagai kebijakan ini menuntut adanya keselarasan antara penyiapan tenaga kerja yang dihasilkan lembaga pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan melibatkan pihak dunia kerja dalam proses pengajaran, diharapkan akan terjadi peningkatan keselarasan sehingga terjadi hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Namun demikian yang terjadi saat ini masing-masing berjalan sendiri-sendiri. Jadi, sinergisasi dunia pendidikan dan dunia kerja diharapkan dapat menghasilkan kualitas lulusan yang dapat memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan dunia kerja. Tujuan akhir dari sinergisasi ini adalah tercipta paradigma “The right man on the right place”, memperkaya lapangan pekerjaan dan sekaligus memperkecil angka penggangguran. Beberapa langkah yang dapat di lakukan perguruan tinggi untuk membangun relevansi pendidikan dan dunia kerja itu adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan Proyeksi Kebutuhan Pekerjaan pertama yang harus di lakukan untuk menyelaraskan dunia pendidikan dan dunia kerja adalah membangun data proyeksi kebutuhan antara kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dengan prediksi jumlah lulusan. Dengan sistem proyeksi ini di harapkan terdapat data yang mumpuni untuk memberikan prediksi tentang jurusan apa yang paling dibutuhkan oleh dunia kerja dalam 5 atau 10 tahun ke depan. 2. Kurikulum Berbasis Kompetensi sesuai Kebutuhan Dunia Kerja Kurikulum merupakan kata kunci dalam penyelarasan dunia pendidikan dan dunia kerja. Di sini juga di perlukan adanya penetapan standar kompetensi lulusan yang disesuaikan
  • 9. Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 9 dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Merevisi kurikulum menjadi berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/pasar kerja merupakan kemutlakan yang harus segera dilakukan oleh instusi/lembaga pendidikan. Tetapi perlu terus di ingatkan bahwa sebagus apapun kurikulum, pada muaranya akan kembali kepada ketersediaan sarana, fasilitas pendidikan dan tentunya di tunjnag tenaga pengajar (dosen) sebagai tokoh sentral untuk menentukan metode yang tepat dalam pembelajarannya. Kurikulum tidak bisa bicara, dosenlah yang berbicara. 3. Membangun “Culture of Doing” Pekerjaan lanjutan untuk menyelaraskan dunia pendidikan dan dunia kerja adalah mengatur keseimbangan antara pembelajaran akademik (teori) dan pembelajaran keterampilan (praktek) untuk mendapatkan kompetensi lulusan. Kompetensi lulusan ini berpengaruh pada link and match dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Berpikir kritis, kreatif, membuat keputusan, menyelesaikan masalah dan belajar dengan cepat adalah kompetensi yang diperlukan dunia kerja kekinian dan harus dimiliki lulusan. Untuk itu pendidikan harus di fokuskan untuk melakukan hal-hal yang berguna. Untuk mendapatkan pendidikan yang berfokus pada hal-hal yang berguna, maka kita perlu membangun culture of doing. Culture of doing merangsang peserta didik untuk merubah pola pikir dari budaya “mengetahui” menjadi budaya “melakukan”. Hal ini karena meskipun secara akademik, peserta didik menguasi materi pembelajaran, tetapi mereka sering mengeluh merasa tidak ada hubungan antara apa yang mereka pelajari dengan dunia nyata. Dalam culture of doing, peserta didik didorong untuk terlibat dengan dunia nyata, menganalisis segala sesuatu yang terjadi dan menghubungkan dengan pembelajaran yang telah mereka terima. Premis utama culture of doing adalah bahwa peserta didik harus terlibat pembelajaran baik melalui penekanan pada upaya kolaboratif, berbasis proyek tugas, dan atau melalui fokus non-akademik. Langkah-langkah menuju pelaksanaan culture of doing adalah dengan memulai dari kelas mereka sendiri, seperti memperkenalkan “tugas-tugas yang bermakna dalam kehidupan sehari hari” ke dalam kelas. Sebagai contoh culture of doing adalah dalam pelajaran digital bisnis, peserta didik dapat mempelajari konsep jual beli online dengan langsung mempraktekannya dan berusaha mendapatkan laba/keuntungan. Dan di setiap akhir pekan peserta didik dapat di ajak untuk mengunjungi sentra-sentra bisnis lokal.
  • 10. Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 10 Dengan terbentuknya culture of doing, maka pola, metode dan praktek pendidikan akan menghasilkan peserta didik yang siap menghadapi tantangan dunia nyata sekaligus beradaptasi langsung dengan dunia kerja. 4. Membangun Keterampilan Kewirausahaan berbasis Muatan Lokal Penyelarasan dunia pendidikan dan dunia kerja harus mampu melatih lulusan untuk dapat mandiri menjadi wirausaha yang membuka lapangan kerja bagi dirinya maupun orang lain. Penyelarasan ini bersifat mendesak karena kenyataan di masyarakat menunjukkan makin tinggi pendidikan seseorang, makin rendah kemandirian terutama untuk berwirausaha. Pelatihan kewirausahaan merupakan langkah untuk membangun kemandirian itu. Kewirausahaan bukan hanya bakat bawaan sejak lahir atau bersifat praktek lapangan. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang perlu dipelajari. Kemampuan seseorang dalam berwirausaha, dapat dimatangkan melalui proses pendidikan. dan kewirausahaan dapat menciptakkan kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda. Pelatihan kewirausahaan seyogyanya di arahkan kepada kewirausahaan yang berbasis potensi daerah, untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengenal dan mengembangkan potensi daerahnya masing-masing. Potensi lokal yang dimiliki oleh setiap daerah tentu berbeda, baik dari kekayaan alam, laut, atau hutan, yang secara keseluruhan memiliki keunggulan. Pelatihan kewirausahaan berbasis muatan/potensi lokal bisa menjadi salah satu solusi untuk mendorong jiwa kewirausahaan peserta didik dan juga dapat menjadi bekal lulusan dalam menghadapi dunia pasar bebas. 5. Membangun Kemitraan Pola kemitraan antara dunia pendidikan dengan pemangku kepentingan (stakeholder) dan dunia usaha/kerja harus terus di bangun. Untuk itu perlu dukungan pemerintah dan perusahaan untuk memberikan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk belajar secara langsung di dunia kerja dengan sistem magang/prakerin/praktek kerja lapangan (PKL/KKN) untuk membuat mereka siap memasuki dunia kerja. Dalam membangun kemitraan ini, perguruan tinggi harus memberikan pemagangan kepada peserta didik yang berorientasi pada mempersiapkan peserta didik siap kerja. Ini mungkin tidak terlepas dari hal mendasar dalam kemitraan yaitu waktu. Jadi porsi waktu magang
  • 11. Membangun Relevansi Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja @YusrinAhmadTosepu | 11 harus besar agar peserta didik dapat menyerap ilmu dari luar sekaligus dapat menerapkan pelajaran mereka secara nyata. Jadi, saatnya dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi untuk mampu menjawab tantangan saat ini dengan mengubah paradigma dan orientasi pendidikan yang mengarah pada upaya mempersiapkan lulusannya menghadapi tantangan dunia nyata sekaligus beradaptasi langsung dengan dunia kerja.