SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Pengantar
Pada artikel ini, sebelum membahas metode dan teknik
mengajar dosen masa kini, akan Diwali sajian pengantar
bagaimana peranan komptensi dan profesionalisme
dosen terhadap proses pembelajaran yang bertujuan
untuk mendeskripsikan peranan profesionalisme dosen
dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di
perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan kualitas
proses pembelajaran agar dihasilkan lulusan yang
berkualitas pula.
Di era pendidikan 4.0 ini, PT menghadapi tantangan yang
besar. Untuk itu, diperlukan adanya peningkatan kualitas
proses pembelajaran dalam rangka menghasilkan lulusan
yang bermutu. Untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di PT, dituntut adanya peningkatan
kompetensi dan profesionalisme dosen.
Profesionalisme mengisyaratkan empat kompetensi yang
harus dimiliki dosen, khususnya kompetensi dosen yang
terkait dengan tugas utamanya sebagai pengajar
sekaligus pendidik, yaitu kompetensi bidang studi,
kompetensi pemahaman tentang peserta didik,
kompetensi pembelajaran yang mendidik, dan kompetensi
pengembangan kepribadian dan keprofesionalan.
Dosen dengan kewenangan utama mengajar berhadapan
langsung dengan para peserta didik dalam arena proses
belajar-mengajar. Di arena inilah dosen berinteraksi
dengan para peserta didik. Dalam interaksi edukatif ini,
diharapkan para peserta didik mengalami proses belajar
dan memperoleh hasil belajar sebagaimana yang
diharapkan.
Dosen yang tugas utamanya dalam bidang pengajaran
dituntut memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi
bidang studi, kompetensi pemahaman tentang peserta
didik, kompetensi penguasaan pembelajaran yang
mendidik, dan kompetensi pengembangan kepribadian
dan keprofesionalan. Salah satu kompetensi penguasaan
pembelajaran yang mendidik yang perlu dimiliki dosen
dalam rangka penciptaan kondisi yang kondusif bagi
proses pembelajaran mahasiswa adalah kompetensi
penguasaan metodologi dan teknik pengajaran.
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran di perguruan
tinggi diperlukan adanya perubahan orientasi pada:
pengajaran menjadi pembelajaran; mahasiswa pasif
menjadi pembelajar aktif; berpusat pada kemampuan
(faculty) ke berpusat pada pembelajar; pembelajaran
solitari (solitary learning) ke pembelajaran interaktif, dan
koperatif; pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran di
masyarakat.
Arah perubahan ini jelas menuju pada model
pembelajaran yang dilandasi oleh prinsip-prinsip atau
teori-teori pembelajaran modern, seperti pembelajaran
koperatif (cooperative learning), pembelajaran siswa aktif
(student active learning), dan pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student-centered learning).
Dosen melaksanakan tiga jenis kegiatan, yaitu pendidikan
dan pengajaran, penelitian, dan pengabdiaan kepada
masyarakat. Bidang utama kegiatan dosen adalah
melaksanakan pendidikan dan pengajaran. Namun
demikian, kegiatan penelitian dan pengabdiaan
masyarakat juga wajib dilaksanakan oleh seorang dosen.
Kedua kegiatan ini akan sangat menunjang kegiatan
Mengenal Metode dan
Teknik Mengajar Dosen
Masa Kini
-Yusrin Ahmad Tosepu
Ketua Tim Kerja Studi.Kajian. Riset LSP3I
“Pendidikan untuk Kehidupan”
pendidikan dan pengajaran yang lebih baik. Salah satu
kompetensi yang berkaitan dengan tugas utama dosen,
yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran.
Kompetensi dosen terdiri atas empat rumpun, yaitu
penguasaan bidang studi, pemahaman peserta didik,
penguasaan pembelajaran yang mendidik, dan
pengembangan kepribadian dan keprofesionalan.
Kompetensi bidang studi mencakup dua hal, yaitu
penguasaan disiplin ilmu dan penguasaan kurikuler.
Penguasaan disiplin ilmu berkaitan dengan substansi dan
metodologi keilmuaan. Penguasaan kurikuler
berhubungan dengan pemilihan, penataan, pengemasan,
dan representasi materi yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
Kompetensi pemahaman tentang peserta didik diperlukan
dalam memberikan layanan pendidikan yang berorientasi
kepada peserta didik. Sebagai seorang pendidik, dosen
harus memahami kondisi awal mahasiswa dan kondisi
akhir yang ditargetkan.
Kondisi siswa yang dimaksudkan di sini adalah dapat
berupa pengetahuan dan keterampilan. Untuk
mengetahui kedua kondisi ini, dosen dituntut memiliki
penguasaan terhadap prinsip-prinsip pengukuran dan
evaluasi (kompetensi evaluasi). Di samping itu, dosen
juga harus memahami adanya perbedaan individu di
antara para peserta didik. Perbedaan individu ini antara
lain meliputi perbedaan intelektual, emosional, spiritual,
sosial, budaya, ekonomi, politik, dan gaya belajar. Pada
dasarnya, setiap mahasiswa merupakan individu yang
unik yang menuntut adanya pelayanan yang berbeda.
Penguasaan pembelajaran yang mendidik diperlukan
agar pengajar dapat mengelola pembelajaran yang
bersifat mendidik dan berorientasi pada peserta didik.
Kompetensi ini tercermin, baik dalam merencanakan,
melaksanakan, serta mengevaluasi. Dalam merancang
pembelajaran, sedikitnya ada empat hal yang perlu
diperhatikan, yaitu tujuan (sasaran), peserta didik,
metode dan kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.
Pembelajaran yang mendidik tidak hanya berurusan
dengan mentransfer ilmu ke dalam otak mahasiswa,
tetapi juga berurusan dengan pembinaan sikap dan
mental dalam rangka menjadikan mahasiswa sebagai
manusia yang lebih dewasa dan lebih manusiawi. Dalam
pembelajaran yang mendidik, pilar pendidikan yang
dicanangkan UNESCO sudah semestinya tercermin
dalam prose belajar-mengajar yang dilaksanakan dosen.
Keempat pilar pendidikan tersebut adalah learning to
know, learning to do, learning to be, dan learning to live
together.
Pilar pertama berkenaan dengan bagaimana peserta didik
memahami dan menghayati suatu pengetahuan yang
diperolehnya melalui interaksi dengan lingkungannya.
Pilar kedua berkenaan dengan pemberdayaan peserta
didik agar mampu berbuat (mengerjakan sesuatu) untuk
memperkaya pengalaman belajarnya. Jadi, di sini berlaku
prinsip learning by doing. Pilar ketiga berkaitan dengan
proses pembentukan manusia terdidik yang mandiri dan
yang percaya diri. Pilar keempat berkenaan dengan
pembentukan kepribadian yang paham akan
kemajemukan dan sikap yang positif dan toleran terhadap
keanekaragaman dan perbedaan hidup. Dengan
demikian, akan tercipta suasana kehidupan yang rukun
dan damai.
Kompetensi pengembangan kepribadian dan
keprofesionalan mencerminkan kemampuan profesional
dosen untuk dapat mengetahui, mengukur, dan
mengembang-mutakhirkan kemampuannya secara
mandiri. Dalam hal ini, dosen senantiasa dituntut untuk
mengikuti perkembangan keilmuan, baik yang berkenaan
dengan bidang studi (subject matter) maupun yang
berkenaan dengan pedagogik (pedagogical content
knowledge).
Kedua bidang ilmu sangat dibutuhkan oleh dosen yang
memiliki tugas utama mengajar. Seorang dosen harus
berprakarsa dan bertanggung jawab menjajagi berbagai
cara perolehan informasi untuk mengembangmutakhirkan
kemampuan secara mandiri. Untuk keperluan tersebut,
dapat dilakukan, misalnya, melalui kerja sama dengan
sejawat dan masyarakat, dunia usaha dan industri.
Sebagai profesional yang berkepribadian, seorang dosen
dalam melaksanakan tugasnya selalu berorientasi pada
kemaslahatan mahasiswa. Jadi, orientasinya pada
pemenuhan kebutuhan mahasiswa yang bertanggung
jawab dan manusiawi.
Pembahasan
1. Proses Belajar-Mengajar
Salah satu aspek utama
penentu kualitas lembaga
pendidikan adalah proses
belajar-mengajar. Peningkatan
atau optimalisasi proses
belajar-mengajar dilakukan
dalam rangka meningkatkan
kualitas lulusan yang sesuai
dengan standar mutu regional
dan internasional. Untuk mendukung tujuan tersebut, juga
diperlukan adanya peningkatan suasana akademis yang
kondusif dalam proses pembelajaran.
Di samping itu, perlunya kebijakan peningkatan efektivitas
dan efisiensi proses pembelajaran di perguruan tinggi
dalam upaya penyelesaian studi tepat waktu bagi
mahasiswa tanpa mengurangi mutu lulusan. Kebijakan ini
mendukung pandangan bahwa proses belajar-mengajar
merupakan salah satu komponen dalam sistem
pengajaran yang sangat penting.
Dalam sistem pendidikan, proses belajar-mengajar
dipandang sebagai variabel sentral yang berkontribusi
langsung terhadap pencapaian hasil belajar (product
variable). Sistem pendidikan/pengajaran terdiri atas
empat kelompok variabel, yaitu presage variables
(karakteristik dosen dan siswa), context variables
(misalnya ukuran kelas, pola pengelompokan kelas,
keadaan fisik kelas), process variables (situasi belajar-
mengajar, interaksi belajar-mengajar, metode
pengajaran), dan product variables
(kemampuan/keterampilan, pencapaian hasil belajar).
Beberapa factor yang berpengaruh dalam proses belajar-
mengajar, yaitu: Variabel proses dipengaruhi oleh
variabel karakteristik dosen dan pesert didik dan variabel
konteks. Varibel proses berhubungan langsung dengan
variabel hasil.
Proses belajar merupakan faktor yang secara langsung
berhubungan dengan hasil belajar. Sedangkan proses
belajar itu sendiri dipengaruhi secara langsung oleh
dosen dan peserta didik. Dosen dipengaruhi secara
langsung oleh tiga faktor, yaitu materi dan sistem sajian
bahan, sistem administrasi, dan sistem evaluasi. Sistem
administrasi itu sendiri dipengaruhi oleh sistem kurikulum.
Faktor peserta didik dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu
latar belakang kognitif, latar belakang afektif, latar
belakang sosial ekonomi, materi dan sistem sajian bahan,
serta lingkungan. Proses belajar ini secara langsung
mempengaruhi hasil belajar, yang dapat mencakup aspek
kognitif, afektif, dan kemampuan. Kemampuan yang
dimaksudkan di sini adalah kemampuan psikomotorik.
Proses belajar dapat dilihat dari tingginya tingkat
partisipasi pelajar dalam mengikuti kegiatan belajar-
mengajar, dan dari peran dosen untuk menciptakan
suasana yang kondusif bagi proses belajar. Keterlibatan
peserta didik dalam proses belajar-mengajar tidak
terbatas pada keterlibatan mental saja, tetapi juga
keterlibatan fisik dan emosional.
2. Metode dan Teknik Pengajaran
Indikator kualitas proses
belajar-mengajar ditunjukkan
oleh adanya keterlibatan
atau partisipasi aktif peserta
didik, baik secara fisik,
mental, maupun emosional.
Keterlibatan ini sudah tentu masih dalam kerangka
pencapaian tujuan pembelajaran.
Untuk dapat menciptakan kondisi belajar yang demikian,
seorang pengajar dituntut menguasai berbagai metode
dan teknik pengajaran. Metode dan teknik pengajaran
dapat dibatasi sebagai praktek-praktek dan prosedur
yang digunakan pengajar di dalam proses belajar-
mengajar.
Suatu metode dan teknik harus dilandasi oleh asumsi-
asumsi dasar tentang hakikat yang diajarkan dan hakikat
belajar. Dengan kata lain, suatu metode dan teknik
memiliki landasan yang lazim disebut pendekatan
(approach).
Perlu disadari bahwa setiap metode dan teknik
pengajaran memiliki kekuatan dan sekaligus kelemahan.
Tidak ada metode yang super yang bisa digunakan dalam
berbagai situasi dan kondisi proses belajar-mengajar.
Oleh karena itu, pemakaian metode dan teknik harus
harus selektif. Kesalahan memilih metode dan teknik akan
berakibat fatal bagi keberlangsungan proses belajar-
mengajar.
Pemilihan metode dan teknik pengajaran perlu
dipertimbangkan secara matang. Hal-hal yang
diperhatikan dalam pemilihan metode adalah tujuan,
karakteristik peserta didik, kemampuan pengajar, sifat
bahan pelajaran, situasi kelas, kelengkapan fasilitas,
kelebihan dan kelemahan metode dan teknik tersebut.
Pada intinya, pemilihan metode dan teknik itu hendaklah
didasarkan pada usaha agar proses belajar-mengajar
berlangsung secara efektif dan efisien. Metode yang
dipilih harus diyakini dapat menciptakan kondisi yang
kondusif bagi proses belajar peserta didik.
Dari penjelasan diatas, seorang dosen di tuntut untuk
menguasai dengan baik metode dan teknik pengajaran
agar dalam melaksanakan kegiatan pengajaran dapat
melakukan pembaharuan di setiap harinya. Pembaharuan
tersebut tak hanya berdasarkan instrument dalam
pengajaran, namun dituntut untuk cerdas pula
mengkomparasikan instrument pengajaran dengan
wawasan yang dimilikinya.
Bagi dosen yang memang memiliki passion dalam dunia
mengajar, tentu akan cerdik untuk selalu mencari metode
dan teknik terbaik yang bisa di aplikasikan kepada para
peserta didiknya yang berbeda di setiap harinya.
Berikut teknik mengajar dosen masa kini yang dapat di
terapkan kepada para peserta didik dalam teknik
pembelajaran di kelas.
a. Honesty
Dosen wajib menanamkan sikap berani untuk
menyatakan ketidaktahuan pada para peserta didiknya.
Dengan menanamkan sikap berani dalam menyatakan
ketidaktahuan, maka para peserta didiknya secara tidak
langsung diajarkan untuk berani mengakui kesalahan
yang telah di perbuatnya. Namun perlu diingat, pemberian
apresiasi tersebut haruslah di lakukan dengan cara yang
tepat, karena hal tersebut juga berdampak pada matinya
kreativitas siswa untuk mengmbil resiko setiap apa yang
dilakukan.
Jangan membiarkan peserta didik menjawab tanpa
diberikan apresiasi yang baik, walaupun siswa tersebut
menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut salah.
Karena mereka yang telah berani menjawab pertanyaan,
berarti memiliki value lebih dibandingkan rekan-rekannya
yang lain yang tidak berani menjawab. Memberikan
komentar bijak dan baik pun menjadi salah satu apresiasi
yang sangat berguna bagi peserta didik itu sendiri,
ataupun peserta didik yang lainnya.
b. Question & Answer Method
Dikala suasana kelas lagi bete, kaku, ngebosenin atau
suasana yang kurang bersemangat, salah satu teknik
yang dapat dilakukan dosen untuk mencairkan suasana
namun tetap apik adalah mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan dapat dilakukan dengan cara yang tak biasa,
sehingga menarik perhatian peserta didik.
Cara bertanya seperti dengan mengungkapkan fenomena
terupdate yang dikomparasikan dengan pembelajaran
adalah metode ampuh yang dapat diterapkan. Teknik
bertanya ini berguna untuk menarik perhatian peserta
didik dan membuatnya bergairah untuk menerima
informasi selanjutnya. Jangan biasakan tetap menerabas
membaca buku teks, padahal peserta didik di belakang
sudah tergeletak kepalanya di atas meja, karena
mendengarkan khotbah ilmu monoton yang anda
peragakan.
c. Focus & Point Basis
Terkadang metode pembelajaran yang menerapkan slide
dalam menjelaskan materi, tujuan awalnya adalah untuk
membantu peserta didik untuk memahami apa yang di
khotbahkan. Namun yang terjadi saat ini, media power
point yang di berikan dosen justru malah menjadi buku
teks di dinding.
Banyak dari dosen yang mencampurkan banyak sekali
tulisan, yang sebenarnya bisa di baca sendiri oleh para
peserta didiknya. Yang lebih anehnya, sebagian dosen
mejelaskan materi juga membaca buku. Lantas buat apa
power point tersebut? Menggunakan power point cobalah
fokus terhadap inti dari point yang ada, dengan
mengkomparasikan beberapa video singkat atau musik,
karena hal tersebut sangat bermanfaat untuk
membangkitkan gairah peserta didik yang tengah bosan
mendengarkan materi dari pagi hingga sore.
d. Self Reflection
Mempersilahkan peserta didik menjawab pertanyaan
yang dilontarkan peserta didik tersebut untuk
membantunya mengasah pola pikir. Selain membantu
mengasah pola pikir peserta didik, metode ini juga
berguna untuk mendidik peserta didik untuk ikut serta
memberikan solusi dari sebuah masalah yang ia ajukan.
Fungsi dosen adalah sebagai penuntun dan pembimbing
jika jawaban dari apa yang ia ajukan sendiri tidak tepat.
e. Reasoning & Argumentation
Menjabarkan alasan dari suatu materi yang dianggap sulit
agar peserta didik semakin paham. Dengan menerapkan
langkah ini, akan membuat peserta didik paham secara
menyeluruh dari materi yang disampaikan oleh dosen di
depan kelas. Penting sekali untuk menggunakan
reasoning argumentation dalam menjelaskan materi-
materi sulit, karena apabila materi sulit tak di jabarkan
secara mendalam dengan berbagai alasan dan
argumentasi valid di lapangan, membuat peserta didik
menganggap anda omong besar yang hanya anda
ketahui sendiri.
f. Picture & Group Technology
Di jaman modern yang serba digital saat ini, tentu
pembelajaran yang masih menggunakan cara kuno,
hanya sekedar khotbah satu arah akan sangat mubadzir
tenaga, bagi dosen itu sendiri. Mungkin niat kebaikan
tanpa tulus ikhlas ingin mencerdaskan anak bangsa
melalui khotbah satu arah tersebut tidaklah salah, namun
penting untuk memahami karakter peserta didik yang
mengikuti perkembangan zaman.
Mengajar menggunakan bantuan media gambar atau
tulisan merupakan salah satu ikhtiar seorang dosen
berinovasi dalam pembelajaran. Maka sangat dianjurkan
bagi para dosen, atau bahkan dosen segaligus melek
tekhnologi, atau jika tidak bisa mintalah bantuan pada
rekan anda yang sedikit paham pada tekhnologi untuk
menyiapkan materi.
g. Body Language
Dengan memanfaatkan body language yang tepat dan
ekspresif sangat bermanfaat dalam memahamkan
peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Dengan
menggunakan body language yang pas dan tepat bahkan
sedikit atraktif, memudahkan peserta didik dalam
mengembangkan imajinasinya terhadap apa yang
dijelasakan oleh dosen di depan. Selain itu dengan
memanfaatkan body language, berfungsi dalam menarik
perhatian para peserta didik. Menggunakan gerakan-
gerakan tubuh supaya penyampaian lebih jelas, menarik
perhatian peserta didik serta mudah untuk diingat.
h. Teaching Motivating
Model ini merupakan model yang dikembangkan oleh
jhon M. Keller, dari Florida State University pada tahun
1983-1987. Model ini pun memiliki empat strategi pokok di
dalamnya untuk memotivasi pembelajaran yaitu; Attention
yang berkaitan dengan pemeliharaan terhadap minat,
keingintahuan, dan juga perhatian.
i. Analogy & Case Study
Mengajar dengan memberikan contoh studi kasus
berdasarkan hal-hal yang ada di sekitar. Dengan
melakukan analogi dan study kasus secara tepat, peserta
didik akan mudah untuk membayangkan kegunaan materi
yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari. Hindari
penggunaan analogy ataupun case study yang asing bagi
peserta didik. Karena hal itu malah justru semakin
membingungkan para peserta didik menerima materi.
j. Story Telling
Mengajar dengan cara seperti orang bercerita sehingga
peserta didik tertarik dan mudah memahami. Dengan cara
ini anda memiliki keungulan untuk menarik interest para
peserta didik. Dengan alur cerita yang cerdik dan apik
bahkan secara tidak langsung anda dapat menghipnotis
para siswa agar mereka antusias memperhatikan setiap
materi yang anda ucapkan.
k. Discussion & Feedback
Dengan melakukan diskusi akan sangat membantu dalam
melibatkan peserta didik yang selama ini kurang aktif
ketika di dalam kelas. Selain itu di tengah diskusi yang
dilakukan para peserta didik, berilah feedback hasil dari
diskusi mereka. Memberikan jawaban dengan membuat
contoh yang mudah dipahami oleh peserta didik, juga
salah satu dari feedback yang dapat dilakukan.
l. Scanning & Levelling
Memahami bahwasanya setiap peserta didik memiliki
kemampuan yang berbeda-beda, sehingga setiap peserta
didik tidak dapat di berikan metode yang sama. Oleh
sebab itu cobalah cara mengajar dengan memahami dan
menyesuaikan dengan tingkat kecerdasan para peserta
didik.
m. Applied Learning
Menggunakan metode praktek yang dicontohkan oleh
dosen dan kemudian dilakukan sendiri oleh peserta didik.
Cara ini adalah pengapliasian yang mampu untuk
mempertahankan informasi yang telah di berikan pada
peserta didik dalam memorinya.
n. Active Interaction
Mengajar sembari aktif berinteraksi dengan peserta didik,
seperti melakukan kontak mata, mengatur nada bicara,
dan lain-lain. Dengan begitu kedekatan dan ikatan
emosional antara peserta didik dan dosen juga akan
terjalin dengan baik.
Penutup
Metode dan teknik pengajaran merupakan salah satu
aspek penting dalam penciptaan kondisi yang kondusif
bagi proses belajar para peserta didik. Oleh karena itu,
dosen yang profesional harus memiliki kompetensi
metodologi yang merupakan salah satu kompetensi
pembelajaran yang mendidik.
Oleh karena itu dosen harus senantiasa meningkatkan
kompetensi dan profesionalismenya, di samping itu,
kompetensi metodologi dosen juga perlu ditingkatkan
untuk mendukung salah satu kompetensi pembelajaran
yang mendidik.

More Related Content

What's hot

PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisDiana Amelia Bagti
 
Makalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanMakalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanEla Suryani
 
Panduan Pengiriman Naskah di OJS untuk Penulis
Panduan Pengiriman Naskah di OJS untuk PenulisPanduan Pengiriman Naskah di OJS untuk Penulis
Panduan Pengiriman Naskah di OJS untuk PenulisRelawan Jurnal Indonesia
 
SRI SUWANTI - MIP- Latihan 15
SRI SUWANTI - MIP- Latihan 15SRI SUWANTI - MIP- Latihan 15
SRI SUWANTI - MIP- Latihan 15Sri Suwanti
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganYamanto Isa
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaAi Roudatul
 
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia Sebagai Makhluk SosialManusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia Sebagai Makhluk SosialYudha Fadillah
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafPutri Sanuria
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRipan Nugraha Harahap
 
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialismeAliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialismeradenkuning
 
Daftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsiDaftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsiSayid Barca
 

What's hot (20)

Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
Pancasila Sebagai Sumber Nilai
Pancasila Sebagai Sumber NilaiPancasila Sebagai Sumber Nilai
Pancasila Sebagai Sumber Nilai
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
 
Makalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanMakalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum Pendidikan
 
Panduan Pengiriman Naskah di OJS untuk Penulis
Panduan Pengiriman Naskah di OJS untuk PenulisPanduan Pengiriman Naskah di OJS untuk Penulis
Panduan Pengiriman Naskah di OJS untuk Penulis
 
SRI SUWANTI - MIP- Latihan 15
SRI SUWANTI - MIP- Latihan 15SRI SUWANTI - MIP- Latihan 15
SRI SUWANTI - MIP- Latihan 15
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Hakikat profesi
Hakikat profesiHakikat profesi
Hakikat profesi
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian Pengembangan
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia Sebagai Makhluk SosialManusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
 
Membaca kritis
Membaca kritisMembaca kritis
Membaca kritis
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
 
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialismeAliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
 
Daftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsiDaftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsi
 
Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 

Similar to Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini

Proses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistemProses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistemaisyahfiver
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulum200802
 
Tugas Kurikulum
Tugas  KurikulumTugas  Kurikulum
Tugas Kurikulum200802
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulum200802
 
Tugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
Tugas Presentasi Kurikulum PembelajaranTugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
Tugas Presentasi Kurikulum Pembelajarandhikaadityantie
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranDESYFITRIANI
 
Tugas kurpel
Tugas kurpelTugas kurpel
Tugas kurpelpurwa83
 
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.docREVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.docDelianaDeliana6
 
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docx
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docxPERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docx
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docxShahrilanuarabdmanap
 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Andri Tampani
 
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaEsensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaHariyatunnisa Ahmad
 
Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Viki Dita
 
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranTugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranShe Apriani
 
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranTugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranShe Apriani
 
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranTugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranShe Apriani
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualGigyh Ardians
 
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranTugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranShe Apriani
 
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdf
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdfGuru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdf
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdfDefison Chan
 
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046erlin0305
 

Similar to Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini (20)

Proses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistemProses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistem
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulum
 
Tugas Kurikulum
Tugas  KurikulumTugas  Kurikulum
Tugas Kurikulum
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulum
 
Tugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
Tugas Presentasi Kurikulum PembelajaranTugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
Tugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Tugas kurpel
Tugas kurpelTugas kurpel
Tugas kurpel
 
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.docREVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
 
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docx
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docxPERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docx
PERANAN_PENSYARAH_PENDIDIK_PENYELIDIK_AT (1).docx
 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi
 
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaEsensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
 
Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4
 
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranTugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
 
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranTugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
 
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranTugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaranTugas individu kurikulum dan pembelajaran
Tugas individu kurikulum dan pembelajaran
 
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdf
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdfGuru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdf
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdf
 
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046
 
Bab i ok
Bab i okBab i ok
Bab i ok
 

More from LSP3I

Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan PembelajaranHukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan PembelajaranLSP3I
 
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowPerubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowLSP3I
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0LSP3I
 
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaMembangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaLSP3I
 
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanLSP3I
 
Covid19 dan Media
Covid19 dan Media Covid19 dan Media
Covid19 dan Media LSP3I
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0LSP3I
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
 
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruStrategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruLSP3I
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanLSP3I
 
Menelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain DisruptifMenelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain DisruptifLSP3I
 
Realitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas MediaRealitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas MediaLSP3I
 
Pendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus MenyenangkanPendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus MenyenangkanLSP3I
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...LSP3I
 
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaranTeknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaranLSP3I
 
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinianDosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinianLSP3I
 
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianPendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianLSP3I
 
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018LSP3I
 
Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0LSP3I
 

More from LSP3I (20)

Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan PembelajaranHukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
 
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowPerubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
 
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaMembangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
 
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
 
Covid19 dan Media
Covid19 dan Media Covid19 dan Media
Covid19 dan Media
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
 
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruStrategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
 
Menelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain DisruptifMenelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain Disruptif
 
Realitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas MediaRealitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas Media
 
Pendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus MenyenangkanPendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus Menyenangkan
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
 
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaranTeknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaran
 
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinianDosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
 
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianPendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
 
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
 
Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini

  • 1. Pengantar Pada artikel ini, sebelum membahas metode dan teknik mengajar dosen masa kini, akan Diwali sajian pengantar bagaimana peranan komptensi dan profesionalisme dosen terhadap proses pembelajaran yang bertujuan untuk mendeskripsikan peranan profesionalisme dosen dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar dihasilkan lulusan yang berkualitas pula. Di era pendidikan 4.0 ini, PT menghadapi tantangan yang besar. Untuk itu, diperlukan adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran dalam rangka menghasilkan lulusan yang bermutu. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di PT, dituntut adanya peningkatan kompetensi dan profesionalisme dosen. Profesionalisme mengisyaratkan empat kompetensi yang harus dimiliki dosen, khususnya kompetensi dosen yang terkait dengan tugas utamanya sebagai pengajar sekaligus pendidik, yaitu kompetensi bidang studi, kompetensi pemahaman tentang peserta didik, kompetensi pembelajaran yang mendidik, dan kompetensi pengembangan kepribadian dan keprofesionalan. Dosen dengan kewenangan utama mengajar berhadapan langsung dengan para peserta didik dalam arena proses belajar-mengajar. Di arena inilah dosen berinteraksi dengan para peserta didik. Dalam interaksi edukatif ini, diharapkan para peserta didik mengalami proses belajar dan memperoleh hasil belajar sebagaimana yang diharapkan. Dosen yang tugas utamanya dalam bidang pengajaran dituntut memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi bidang studi, kompetensi pemahaman tentang peserta didik, kompetensi penguasaan pembelajaran yang mendidik, dan kompetensi pengembangan kepribadian dan keprofesionalan. Salah satu kompetensi penguasaan pembelajaran yang mendidik yang perlu dimiliki dosen dalam rangka penciptaan kondisi yang kondusif bagi proses pembelajaran mahasiswa adalah kompetensi penguasaan metodologi dan teknik pengajaran. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran di perguruan tinggi diperlukan adanya perubahan orientasi pada: pengajaran menjadi pembelajaran; mahasiswa pasif menjadi pembelajar aktif; berpusat pada kemampuan (faculty) ke berpusat pada pembelajar; pembelajaran solitari (solitary learning) ke pembelajaran interaktif, dan koperatif; pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran di masyarakat. Arah perubahan ini jelas menuju pada model pembelajaran yang dilandasi oleh prinsip-prinsip atau teori-teori pembelajaran modern, seperti pembelajaran koperatif (cooperative learning), pembelajaran siswa aktif (student active learning), dan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Dosen melaksanakan tiga jenis kegiatan, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdiaan kepada masyarakat. Bidang utama kegiatan dosen adalah melaksanakan pendidikan dan pengajaran. Namun demikian, kegiatan penelitian dan pengabdiaan masyarakat juga wajib dilaksanakan oleh seorang dosen. Kedua kegiatan ini akan sangat menunjang kegiatan Mengenal Metode dan Teknik Mengajar Dosen Masa Kini -Yusrin Ahmad Tosepu Ketua Tim Kerja Studi.Kajian. Riset LSP3I “Pendidikan untuk Kehidupan”
  • 2. pendidikan dan pengajaran yang lebih baik. Salah satu kompetensi yang berkaitan dengan tugas utama dosen, yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Kompetensi dosen terdiri atas empat rumpun, yaitu penguasaan bidang studi, pemahaman peserta didik, penguasaan pembelajaran yang mendidik, dan pengembangan kepribadian dan keprofesionalan. Kompetensi bidang studi mencakup dua hal, yaitu penguasaan disiplin ilmu dan penguasaan kurikuler. Penguasaan disiplin ilmu berkaitan dengan substansi dan metodologi keilmuaan. Penguasaan kurikuler berhubungan dengan pemilihan, penataan, pengemasan, dan representasi materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Kompetensi pemahaman tentang peserta didik diperlukan dalam memberikan layanan pendidikan yang berorientasi kepada peserta didik. Sebagai seorang pendidik, dosen harus memahami kondisi awal mahasiswa dan kondisi akhir yang ditargetkan. Kondisi siswa yang dimaksudkan di sini adalah dapat berupa pengetahuan dan keterampilan. Untuk mengetahui kedua kondisi ini, dosen dituntut memiliki penguasaan terhadap prinsip-prinsip pengukuran dan evaluasi (kompetensi evaluasi). Di samping itu, dosen juga harus memahami adanya perbedaan individu di antara para peserta didik. Perbedaan individu ini antara lain meliputi perbedaan intelektual, emosional, spiritual, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan gaya belajar. Pada dasarnya, setiap mahasiswa merupakan individu yang unik yang menuntut adanya pelayanan yang berbeda. Penguasaan pembelajaran yang mendidik diperlukan agar pengajar dapat mengelola pembelajaran yang bersifat mendidik dan berorientasi pada peserta didik. Kompetensi ini tercermin, baik dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi. Dalam merancang pembelajaran, sedikitnya ada empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu tujuan (sasaran), peserta didik, metode dan kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Pembelajaran yang mendidik tidak hanya berurusan dengan mentransfer ilmu ke dalam otak mahasiswa, tetapi juga berurusan dengan pembinaan sikap dan mental dalam rangka menjadikan mahasiswa sebagai manusia yang lebih dewasa dan lebih manusiawi. Dalam pembelajaran yang mendidik, pilar pendidikan yang dicanangkan UNESCO sudah semestinya tercermin dalam prose belajar-mengajar yang dilaksanakan dosen. Keempat pilar pendidikan tersebut adalah learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Pilar pertama berkenaan dengan bagaimana peserta didik memahami dan menghayati suatu pengetahuan yang diperolehnya melalui interaksi dengan lingkungannya. Pilar kedua berkenaan dengan pemberdayaan peserta didik agar mampu berbuat (mengerjakan sesuatu) untuk memperkaya pengalaman belajarnya. Jadi, di sini berlaku prinsip learning by doing. Pilar ketiga berkaitan dengan proses pembentukan manusia terdidik yang mandiri dan yang percaya diri. Pilar keempat berkenaan dengan pembentukan kepribadian yang paham akan kemajemukan dan sikap yang positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup. Dengan demikian, akan tercipta suasana kehidupan yang rukun dan damai. Kompetensi pengembangan kepribadian dan keprofesionalan mencerminkan kemampuan profesional dosen untuk dapat mengetahui, mengukur, dan mengembang-mutakhirkan kemampuannya secara mandiri. Dalam hal ini, dosen senantiasa dituntut untuk mengikuti perkembangan keilmuan, baik yang berkenaan dengan bidang studi (subject matter) maupun yang berkenaan dengan pedagogik (pedagogical content knowledge). Kedua bidang ilmu sangat dibutuhkan oleh dosen yang memiliki tugas utama mengajar. Seorang dosen harus berprakarsa dan bertanggung jawab menjajagi berbagai cara perolehan informasi untuk mengembangmutakhirkan kemampuan secara mandiri. Untuk keperluan tersebut, dapat dilakukan, misalnya, melalui kerja sama dengan sejawat dan masyarakat, dunia usaha dan industri. Sebagai profesional yang berkepribadian, seorang dosen dalam melaksanakan tugasnya selalu berorientasi pada kemaslahatan mahasiswa. Jadi, orientasinya pada pemenuhan kebutuhan mahasiswa yang bertanggung jawab dan manusiawi.
  • 3. Pembahasan 1. Proses Belajar-Mengajar Salah satu aspek utama penentu kualitas lembaga pendidikan adalah proses belajar-mengajar. Peningkatan atau optimalisasi proses belajar-mengajar dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan yang sesuai dengan standar mutu regional dan internasional. Untuk mendukung tujuan tersebut, juga diperlukan adanya peningkatan suasana akademis yang kondusif dalam proses pembelajaran. Di samping itu, perlunya kebijakan peningkatan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran di perguruan tinggi dalam upaya penyelesaian studi tepat waktu bagi mahasiswa tanpa mengurangi mutu lulusan. Kebijakan ini mendukung pandangan bahwa proses belajar-mengajar merupakan salah satu komponen dalam sistem pengajaran yang sangat penting. Dalam sistem pendidikan, proses belajar-mengajar dipandang sebagai variabel sentral yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian hasil belajar (product variable). Sistem pendidikan/pengajaran terdiri atas empat kelompok variabel, yaitu presage variables (karakteristik dosen dan siswa), context variables (misalnya ukuran kelas, pola pengelompokan kelas, keadaan fisik kelas), process variables (situasi belajar- mengajar, interaksi belajar-mengajar, metode pengajaran), dan product variables (kemampuan/keterampilan, pencapaian hasil belajar). Beberapa factor yang berpengaruh dalam proses belajar- mengajar, yaitu: Variabel proses dipengaruhi oleh variabel karakteristik dosen dan pesert didik dan variabel konteks. Varibel proses berhubungan langsung dengan variabel hasil. Proses belajar merupakan faktor yang secara langsung berhubungan dengan hasil belajar. Sedangkan proses belajar itu sendiri dipengaruhi secara langsung oleh dosen dan peserta didik. Dosen dipengaruhi secara langsung oleh tiga faktor, yaitu materi dan sistem sajian bahan, sistem administrasi, dan sistem evaluasi. Sistem administrasi itu sendiri dipengaruhi oleh sistem kurikulum. Faktor peserta didik dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu latar belakang kognitif, latar belakang afektif, latar belakang sosial ekonomi, materi dan sistem sajian bahan, serta lingkungan. Proses belajar ini secara langsung mempengaruhi hasil belajar, yang dapat mencakup aspek kognitif, afektif, dan kemampuan. Kemampuan yang dimaksudkan di sini adalah kemampuan psikomotorik. Proses belajar dapat dilihat dari tingginya tingkat partisipasi pelajar dalam mengikuti kegiatan belajar- mengajar, dan dari peran dosen untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi proses belajar. Keterlibatan peserta didik dalam proses belajar-mengajar tidak terbatas pada keterlibatan mental saja, tetapi juga keterlibatan fisik dan emosional. 2. Metode dan Teknik Pengajaran Indikator kualitas proses belajar-mengajar ditunjukkan oleh adanya keterlibatan atau partisipasi aktif peserta didik, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Keterlibatan ini sudah tentu masih dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Untuk dapat menciptakan kondisi belajar yang demikian, seorang pengajar dituntut menguasai berbagai metode dan teknik pengajaran. Metode dan teknik pengajaran dapat dibatasi sebagai praktek-praktek dan prosedur yang digunakan pengajar di dalam proses belajar- mengajar. Suatu metode dan teknik harus dilandasi oleh asumsi- asumsi dasar tentang hakikat yang diajarkan dan hakikat belajar. Dengan kata lain, suatu metode dan teknik memiliki landasan yang lazim disebut pendekatan (approach). Perlu disadari bahwa setiap metode dan teknik pengajaran memiliki kekuatan dan sekaligus kelemahan.
  • 4. Tidak ada metode yang super yang bisa digunakan dalam berbagai situasi dan kondisi proses belajar-mengajar. Oleh karena itu, pemakaian metode dan teknik harus harus selektif. Kesalahan memilih metode dan teknik akan berakibat fatal bagi keberlangsungan proses belajar- mengajar. Pemilihan metode dan teknik pengajaran perlu dipertimbangkan secara matang. Hal-hal yang diperhatikan dalam pemilihan metode adalah tujuan, karakteristik peserta didik, kemampuan pengajar, sifat bahan pelajaran, situasi kelas, kelengkapan fasilitas, kelebihan dan kelemahan metode dan teknik tersebut. Pada intinya, pemilihan metode dan teknik itu hendaklah didasarkan pada usaha agar proses belajar-mengajar berlangsung secara efektif dan efisien. Metode yang dipilih harus diyakini dapat menciptakan kondisi yang kondusif bagi proses belajar peserta didik. Dari penjelasan diatas, seorang dosen di tuntut untuk menguasai dengan baik metode dan teknik pengajaran agar dalam melaksanakan kegiatan pengajaran dapat melakukan pembaharuan di setiap harinya. Pembaharuan tersebut tak hanya berdasarkan instrument dalam pengajaran, namun dituntut untuk cerdas pula mengkomparasikan instrument pengajaran dengan wawasan yang dimilikinya. Bagi dosen yang memang memiliki passion dalam dunia mengajar, tentu akan cerdik untuk selalu mencari metode dan teknik terbaik yang bisa di aplikasikan kepada para peserta didiknya yang berbeda di setiap harinya. Berikut teknik mengajar dosen masa kini yang dapat di terapkan kepada para peserta didik dalam teknik pembelajaran di kelas. a. Honesty Dosen wajib menanamkan sikap berani untuk menyatakan ketidaktahuan pada para peserta didiknya. Dengan menanamkan sikap berani dalam menyatakan ketidaktahuan, maka para peserta didiknya secara tidak langsung diajarkan untuk berani mengakui kesalahan yang telah di perbuatnya. Namun perlu diingat, pemberian apresiasi tersebut haruslah di lakukan dengan cara yang tepat, karena hal tersebut juga berdampak pada matinya kreativitas siswa untuk mengmbil resiko setiap apa yang dilakukan. Jangan membiarkan peserta didik menjawab tanpa diberikan apresiasi yang baik, walaupun siswa tersebut menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut salah. Karena mereka yang telah berani menjawab pertanyaan, berarti memiliki value lebih dibandingkan rekan-rekannya yang lain yang tidak berani menjawab. Memberikan komentar bijak dan baik pun menjadi salah satu apresiasi yang sangat berguna bagi peserta didik itu sendiri, ataupun peserta didik yang lainnya. b. Question & Answer Method Dikala suasana kelas lagi bete, kaku, ngebosenin atau suasana yang kurang bersemangat, salah satu teknik yang dapat dilakukan dosen untuk mencairkan suasana namun tetap apik adalah mengajukan pertanyaan. Pertanyaan dapat dilakukan dengan cara yang tak biasa, sehingga menarik perhatian peserta didik. Cara bertanya seperti dengan mengungkapkan fenomena terupdate yang dikomparasikan dengan pembelajaran adalah metode ampuh yang dapat diterapkan. Teknik bertanya ini berguna untuk menarik perhatian peserta didik dan membuatnya bergairah untuk menerima informasi selanjutnya. Jangan biasakan tetap menerabas membaca buku teks, padahal peserta didik di belakang sudah tergeletak kepalanya di atas meja, karena mendengarkan khotbah ilmu monoton yang anda peragakan. c. Focus & Point Basis Terkadang metode pembelajaran yang menerapkan slide dalam menjelaskan materi, tujuan awalnya adalah untuk membantu peserta didik untuk memahami apa yang di khotbahkan. Namun yang terjadi saat ini, media power point yang di berikan dosen justru malah menjadi buku teks di dinding. Banyak dari dosen yang mencampurkan banyak sekali tulisan, yang sebenarnya bisa di baca sendiri oleh para peserta didiknya. Yang lebih anehnya, sebagian dosen
  • 5. mejelaskan materi juga membaca buku. Lantas buat apa power point tersebut? Menggunakan power point cobalah fokus terhadap inti dari point yang ada, dengan mengkomparasikan beberapa video singkat atau musik, karena hal tersebut sangat bermanfaat untuk membangkitkan gairah peserta didik yang tengah bosan mendengarkan materi dari pagi hingga sore. d. Self Reflection Mempersilahkan peserta didik menjawab pertanyaan yang dilontarkan peserta didik tersebut untuk membantunya mengasah pola pikir. Selain membantu mengasah pola pikir peserta didik, metode ini juga berguna untuk mendidik peserta didik untuk ikut serta memberikan solusi dari sebuah masalah yang ia ajukan. Fungsi dosen adalah sebagai penuntun dan pembimbing jika jawaban dari apa yang ia ajukan sendiri tidak tepat. e. Reasoning & Argumentation Menjabarkan alasan dari suatu materi yang dianggap sulit agar peserta didik semakin paham. Dengan menerapkan langkah ini, akan membuat peserta didik paham secara menyeluruh dari materi yang disampaikan oleh dosen di depan kelas. Penting sekali untuk menggunakan reasoning argumentation dalam menjelaskan materi- materi sulit, karena apabila materi sulit tak di jabarkan secara mendalam dengan berbagai alasan dan argumentasi valid di lapangan, membuat peserta didik menganggap anda omong besar yang hanya anda ketahui sendiri. f. Picture & Group Technology Di jaman modern yang serba digital saat ini, tentu pembelajaran yang masih menggunakan cara kuno, hanya sekedar khotbah satu arah akan sangat mubadzir tenaga, bagi dosen itu sendiri. Mungkin niat kebaikan tanpa tulus ikhlas ingin mencerdaskan anak bangsa melalui khotbah satu arah tersebut tidaklah salah, namun penting untuk memahami karakter peserta didik yang mengikuti perkembangan zaman. Mengajar menggunakan bantuan media gambar atau tulisan merupakan salah satu ikhtiar seorang dosen berinovasi dalam pembelajaran. Maka sangat dianjurkan bagi para dosen, atau bahkan dosen segaligus melek tekhnologi, atau jika tidak bisa mintalah bantuan pada rekan anda yang sedikit paham pada tekhnologi untuk menyiapkan materi. g. Body Language Dengan memanfaatkan body language yang tepat dan ekspresif sangat bermanfaat dalam memahamkan peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Dengan menggunakan body language yang pas dan tepat bahkan sedikit atraktif, memudahkan peserta didik dalam mengembangkan imajinasinya terhadap apa yang dijelasakan oleh dosen di depan. Selain itu dengan memanfaatkan body language, berfungsi dalam menarik perhatian para peserta didik. Menggunakan gerakan- gerakan tubuh supaya penyampaian lebih jelas, menarik perhatian peserta didik serta mudah untuk diingat. h. Teaching Motivating Model ini merupakan model yang dikembangkan oleh jhon M. Keller, dari Florida State University pada tahun 1983-1987. Model ini pun memiliki empat strategi pokok di dalamnya untuk memotivasi pembelajaran yaitu; Attention yang berkaitan dengan pemeliharaan terhadap minat, keingintahuan, dan juga perhatian. i. Analogy & Case Study Mengajar dengan memberikan contoh studi kasus berdasarkan hal-hal yang ada di sekitar. Dengan melakukan analogi dan study kasus secara tepat, peserta didik akan mudah untuk membayangkan kegunaan materi yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari. Hindari penggunaan analogy ataupun case study yang asing bagi peserta didik. Karena hal itu malah justru semakin membingungkan para peserta didik menerima materi. j. Story Telling Mengajar dengan cara seperti orang bercerita sehingga peserta didik tertarik dan mudah memahami. Dengan cara ini anda memiliki keungulan untuk menarik interest para peserta didik. Dengan alur cerita yang cerdik dan apik bahkan secara tidak langsung anda dapat menghipnotis
  • 6. para siswa agar mereka antusias memperhatikan setiap materi yang anda ucapkan. k. Discussion & Feedback Dengan melakukan diskusi akan sangat membantu dalam melibatkan peserta didik yang selama ini kurang aktif ketika di dalam kelas. Selain itu di tengah diskusi yang dilakukan para peserta didik, berilah feedback hasil dari diskusi mereka. Memberikan jawaban dengan membuat contoh yang mudah dipahami oleh peserta didik, juga salah satu dari feedback yang dapat dilakukan. l. Scanning & Levelling Memahami bahwasanya setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga setiap peserta didik tidak dapat di berikan metode yang sama. Oleh sebab itu cobalah cara mengajar dengan memahami dan menyesuaikan dengan tingkat kecerdasan para peserta didik. m. Applied Learning Menggunakan metode praktek yang dicontohkan oleh dosen dan kemudian dilakukan sendiri oleh peserta didik. Cara ini adalah pengapliasian yang mampu untuk mempertahankan informasi yang telah di berikan pada peserta didik dalam memorinya. n. Active Interaction Mengajar sembari aktif berinteraksi dengan peserta didik, seperti melakukan kontak mata, mengatur nada bicara, dan lain-lain. Dengan begitu kedekatan dan ikatan emosional antara peserta didik dan dosen juga akan terjalin dengan baik. Penutup Metode dan teknik pengajaran merupakan salah satu aspek penting dalam penciptaan kondisi yang kondusif bagi proses belajar para peserta didik. Oleh karena itu, dosen yang profesional harus memiliki kompetensi metodologi yang merupakan salah satu kompetensi pembelajaran yang mendidik. Oleh karena itu dosen harus senantiasa meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya, di samping itu, kompetensi metodologi dosen juga perlu ditingkatkan untuk mendukung salah satu kompetensi pembelajaran yang mendidik.