1. 1
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIKA SISWA DAN SELF-ESTEEM
A. Latar Belakang
Matematika adalah ilmu dasar yang wajib dipelajari oleh semua siswa dari
tingkat SD sampai tingkat SMA bahkan juga di perguruan tinggi, seperti kita
ketahui dalam kehidupan sehari-hari. Matematika memegang peranan penting
karena matematika tidak hanya diterapkan pada saat belajar matematika itu sendiri
tetapi matematika diterapkan juga pada bidang ilmu pengetahuan yang lain,
seperti : kimia, fisika, biologi, ekonomi, dan lain-lain.
Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa
bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.” Suatu konsep
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh
terhadap kemampuan pemahaman siswa dengan materi yang akan mereka pelajari
dalam situasi kehidupan mereka sehari-hari.
1. Rumusan Masalah
Dari paparan diatas permasalahannya adalah :
• Bagaimanakah cara meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa
dan self esteem ?
2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuannya yaitu :
• Untuk mengetahui cara meningkatkan pemahaman konsep matematika
siswa dan self esteem
B. Materi
a. Pengertian Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditujukan siswa dalam
memahami konsep dan dalam melakukan prosedur secara lues, akurat, efisien dan
tepat.
2. 2
Menurut Asikin(dalam http://muhfida.com/pemahaman-konsep/) ” Pemah
aman terhadap konsep dan struktur suatu materi menjadikan materi itu dipahami
secara lebih komprehensif lain dari itu peserta didik lebih mudah mengingat
materi itu apabila yang dipelajari merupakan pola yang berstruktur. Dengan
memahami konsep dan struktur akan mempermudah terjadinya transfer. Dengan
kata lain pemahaman konsep yaitu memahami sesuatu kemampuan mengerti,
mengubah informasi ke dalam bentuk yang bermakna.”
Berdasarkan dari pengertian yang diperoleh diatas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa konsep adalah pengalaman yang didefinisikan sebagai suatu
kelompok objek berdasarkan kesamaan ciri-ciri umum.
Indikator Pemahaman Konsep
Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep matematika menurut
(National Council of teacher of Mathematics) NCTM (dalam http://file.upi.edu)
dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam: (1) Mendefinisikan konsep secara
verbal dan tulisan; (2) Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh;
(3) Menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk merepresentasikan
suatu konsep; (4) Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya; (5)
Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep; (6) Mengidentifikasi sifat-sifat
suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep; (7)
Membandingkan dan membedakan konsep-konsep.
Adapun Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep adalah :
a. Menyatakan ulang pemahaman konsep.
b. Mengklasifikasi objek-objek menurut sikap tertentu (sesuai dengan
konsepnya).
c. Memberikan contoh dan non contoh dari konsep.
d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika.
e. Mengembangkan syarat perlu/ syarat cukup suatu konsep.
f. Menggunakan, memanfaatkan dan memiliki prosedur atau operasi tertentu.
g. Mengaplikasikan konsep (Algoritma Pemecahan Masalah).
3. 3
Langkah-langkah model pembelajaran perolehan konsep
Menurut Hudojo (dalam http://muhfida.com/pemahaman-konsep/)
langkah-langkah dalam menanamkan suatu konsep matematika berdasarkan
penggabungan beberapa teori belajar Bruner antara lain teori konstruksi, teori
notasi, teori kekontrasan dan variasi serta teori konektivitas adalah sebagai
berikut:
1. Pengajar memberikan pengalaman belajar berupa contoh-contoh yang
berhubungan dengan suatu konsep matematika dari berbagai bentuk yang
sesuai dengan struktur kognitif peserta didik.
2. Peserta didik diberikan dua atau tiga contoh lagi dengan bentuk
pertanyaan.
3. Peserta didik diminta memberikan contoh-contoh sendiri tentang suatu
konsep sehingga dapat diketahui apakah peserta didik sudah mengetahui
dan memahami konsep tersebut.
4. Peserta didik mencoba mendefinisikan konsep tersebut dengan bahasanya
sendiri.
5. Peserta didik diberikan lagi contoh mengenai konsep dan bukan konsep.
6. Peserta didik diberikan drill untuk memperkuat konsep tersebut.
b. Pengertian Self-Esteem
Istilah self-esteem diartikan pula sebagai kepercayaan diri atau keyakinan
diri. Self-esteem berkaitan dengan perasaan bahwa kita pantas, layak, berharga,
mampu dan berguna, tak peduli apapun yang telah terjadi dalam hidup kita, apa
yang sedang terjadi atau apa yang bakal terjadi.
Kamus Inggris-Indonesia yang di tulis oleh John M. Echols dan Hassan
Shadily mengartikan kata “ Self “ sebagai diri dan “ Esteem “ sebagai
penghargaan. Bila kedua kata ini di gabungkan akan mempunyai arti
penghargaan diri, jadi sesungguhnya self-esteem ini adalah bagaimana kita
menghargai diri kita sendiri.
4. 4
Stuart dan Sundeen (1991) (dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-
harga-diri/) mengatakan bahwa harga diri (self esteem) adalah penilaian individu
terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi
ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauhmana
individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memeiliki kemampuan,
keberartian, berharga, dan kompeten.
Akhmad Sudrajad mengatakan bahwa pentingnya pemenuhan kebutuhan
harga diri individu, khususnya pada kalangan remaja, terkait erat dengan dampak
negatif jika mereka tidak memiliki harga diri yang mantap. Mereka akan
mengalami kesulitan dalam menampilkan perilaku sosialnya, merasa inferior dan
canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri mereka dapat terpenuhi secara
memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh sukses dalam menampilkan
perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan diri (self-confidence) dan merasa
memiliki nilai dalam lingkungan sosialnya (dalam http//belajarpsikologi
.com/faktor-yang-mempengaruhi-harga-diri/).
Aspek-Aspek Self-Esteem
Reasoner (1982) (dalam http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSI KOL
OGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/196211121986102-SETIAWATI/SELF-
ESTEEM.pdf mengemukakan aspek-aspek harga diri sebagai berikut :
1) Sense of Securuty, yaitu sejauh mana anak merasa aman dalam bertingkah laku
karena mengetahui apa yang diharapkan oleh orang lain dan tidak takut
disalahkan. Anak merasa yakin atas apa yang dilakukannya sehingga merasa
tidak cemas terhadap apa yang akan terjadi pada dirinya.
2)Sense of Identity, yaitu kesadaran anak tentang sejauh mana potensi,kemampuan
dan keberartian tentang dirinya sendiri.
3)Sense of Belongeng, yaitu perasaan yang muncul karena anak merasa sebagai
bagian dari kelompoknya, merasa dirinya penting dan dibutuhkan oleh orang
lain, dan merasa dirinya dierima oleh kelompoknya
4)Sense of Purpose, yaitu keyakinan individu bahwa dirinya akan berhasil
mencapai tujuan yang diinginkannya, merasa memiliki motivasi.
5. 5
5)Sense of Personal Competence, yaitu kesadaran individu bahwa dia dapat
mengatasi segala tantangan dan masalah yang dihadapi dengan kemampuan,
usaha, serta caranya sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan self-esteem
Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang
mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal
diri yag tidak realistis(dalam http://belajarpsikologi.com/faktor-yang-mempe
ngaruhi-harga-diri/) “. Sedangkan menurut Dariuszky (2004) yang menghambat
perkembangan harga diri adalah : Perasaan takut , yaitu kekhawatiran atau
ketakutan (fear).”
Dengan demikian tindakan-tindakannya menjadi tidak adekuat sebab
diarahkan untuk kekurangan dirinya. Keadaan ini lama kelamaan tidak dapat
dipertahankan lagi, yang akhirnya akan menimbulkan kecemasan, sehingga
jelaslah bahwa keadaan ini akan berpengaruh pada perkembangan harga dirinya.
6. 6
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah.1996. (download dari NCTM 2000), diakses 25 Maret 2012.
Endro.2007.http://www.wordpress.com/2007/08/01. Diakses 27 Maret 2012
Hudojo.2003. http://muhfida.com/pemahaman-konsep/. Diakses 3 April 2012
Marjohan. http://groups.yahoo.com/group/pakguruonline /message/3495. Diakses
27 Maret 2012
Rusman.2010. Model-Model Pembelajaran(Mengembangkan Profesionalisme
Guru).Bandung:Rajawali Pers
Setiawati.2010.http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN
_BIMBINGAN/196211121986102-SETIAWATI/SELF
ESTEEM.Diakses 27 Maret 2012
2010.http://belajarpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-harga-diri. Diakses
27 Maret 2012