Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kelompok dan team building. Dinamika kelompok adalah suatu lingkup pengetahuan sosial yang berkonsentrasi pada pengetahuan tentang kehidupan berkelompok, sedangkan team building adalah proses membangun tim untuk memecahkan masalah atau tantangan dengan belajar berbagi ide. Dokumen ini juga menjelaskan jenis-jenis dinamika kelompok, fungsi dinamika kelompok, aspek-aspek dinam
Ini adalah tutorial daftar cek masalah. tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling. tutorial daftar cek masalah adalah sebuah tutorial yang menjelaskan bagaimana langkah-langkah atau cara-cara membuat DCM, agar mudah dipahami, tutorial ini berisi keterangan -keterangan yang berisi bagian isi dari DCM.
Pengertian Integritas
Prinsip Integritas dalam Pekerjaan
Praktik Integritas dalam Pekerjaan
- Kapan perlu bertindak
- Apa yang perlu dilakukan
Mencabut Akar Keduniawian
Ini adalah tutorial daftar cek masalah. tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling. tutorial daftar cek masalah adalah sebuah tutorial yang menjelaskan bagaimana langkah-langkah atau cara-cara membuat DCM, agar mudah dipahami, tutorial ini berisi keterangan -keterangan yang berisi bagian isi dari DCM.
Pengertian Integritas
Prinsip Integritas dalam Pekerjaan
Praktik Integritas dalam Pekerjaan
- Kapan perlu bertindak
- Apa yang perlu dilakukan
Mencabut Akar Keduniawian
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pengertian dinamika kelompok
Johnson dan Johnson (2012:4) mengemukakan bahwa dinamika
kelompok adalah suatu lingkup pengetahuan sosial yang lebih
berkonsentrasi pada pengetahuan tentang hakikat kehidupan
berkelompok yang menunjukkan kemajuan. Santosa (2004:5)
mengemukakan dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang
teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan
psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain.
3. Jenis-jenis
dinamika
kelompok
1. Kelompok primer dan sekunder
Kelompok primer yakni kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang lebih intensif dan erat antar
anggotanya dalam berinteraksi. Sedangkan kelompok sekunder para anggota kelompoknya kurang
berifat kekeluargaan (kurang erat hubungannya).
2. Kelompok formal dan informal
Kelompok formal atau kelompok resmi ini yang mirip dengan kelompok sekunder yakni kelompok yang
keanggotannya berdasarkan suatu struktur resmi, dan adanya peraturan-peraturan tertulis. Sedangkan
kelompok informal yaitu kebalikannya, keompok tidak resmi ini mirip seperti dengan kelompok primer
yang bersifat kekeluargaan dan erat serta kelompok yang didasari atas dasar ketertarikan.
3. Kelompok effektif dan kelompok yang tidak effektif
Kelompok yang para anggotanya sama-sama berkomitmen untuk mengutamakan kepentingan atau
tujuan kelompok. Sedangkan kelompok yang tidak effektif yakni anggota kelompoknya masing-masing
mengurusi kepentingan diri sendiri meski dalam satu kelompok.
4. Fungsi dinamika kelompok
1. membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup (bagaimanapun manusia tidak bisa hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain),
2. memudahkan segala pekerjaan (banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain),
3. mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga
selesei lebih cepat, efektif dan efesien. (pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing/sesuai
keahlian),
4. menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan
memiliki peran yang sama dalam masyarakat).
5. Aspek-aspek dinamika kelompok
Hartinah (2009: 75-76)
menyebutkan bahwa dinamika
kelompok mempunyai 8 unsur
yaitu:
tujuan kelompok, kekompakan
kelompok, struktur Kelompok,
fungsi tugas kelompok,
pengembangan dan pemeliharaan
kelompok, efektivitas kelompok,
tekanan kelompok dan maksud
terselubung.
6. Pengertian team building
Glover (2005), dalam bukunya The Essentials of Team
Building mengatakan bahwa Team building adalah proses dimana sekumpulan
individu yang berusaha untuk memecahkan masalah atau tantangan baik fisik
maupun mental. Selagi menggunakan proses tersebut untuk memecahkan suatu
masalah, tim tersebut juga belajar bagaimana berbagi ide dan mendorong
satusama lain baik secara fisik maupun emosional. Jadi Team building adalah
sebuah proses pembelajaran dengan pendekatan.
7. Prinsip team
building
1. Define Success Criteria
Prinsip yang pertama dalam Team Building adalah mendefinisikan dan mengkomunikasikan tujuan
tim. Tujuan tim seharusnya mudah dimengerti dan membolehkan seluruh anggota tim untuk
berkontribusi berdasarkan kemampuan dan pengalaman mereka. Dengan demikian, anggota akan
mampu mencapai tujuan dan dapat mengatasi masalah dalam penerapannya.
2. Lead by Example
Di banyak instansi, anggota tim biasanya memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
tertentu antar satu sama lain. Hal ini tidak menjadi masalah karena kepemimpinan lebih digunakan
sebagai soft skills. Leading by Example berarti memperlihatkan perilaku profesional kepada semua
orang, baik di dalam maupun di luar tim.
3. Value All Contributions
Tim yang memiliki anggota lebih dari 6 orang akan sulit menyadari konstribusi setiap anggotanya.
Sehingga seorang ketua tim harus bisa memperlihatkan bahwa dirinya menilai kontribusi
anggotanya dan melihat peran mereka dalam tim. Dengan melakukan hal yang demikian, setiap
orang dalam tim akan termotivasi untuk melakukan sesuatu yang membuat timnya menjadi lebih
baik dan mampu mencapai tugas kelompok.
4. Reward Success
Sebagai seorang manager, menghargai kinerja anggotanya adalah penting dan untuk dapat
melakukannya, menyadari keberadaan tim dan anggota tim dengan karakter serta tujuannya
adalah penting.
8. Fungsi team
building
Menurut David F. Falino (2007), tujuan membangun tim antara
lain :
-Mengkoordinasikan usaha untuk melakukan tugas kompleks.
-Memanfaatkan keahlian dan pengetahuan pribadi anggota.
-Memungkinkan seseorang mengatasi tantangan pekerjaan
sehari-hari dan memberikan dukungan sosial yang memberi
perbaikan kualitas pada kinerja mereka.
-Untuk menciptakan saluran komunikasi yang sehat dan terbuka,
menghilangkan persaingan dan kompetisi yang tidak sehat.
-Untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan memecahkan
masalah melalui proses penemuan ide dan pemikiran kelompok.
9. Referensi
• Johnson, David W. dan Johnson Frank P. 2012.
Dinamika Kelompok Teori dan Keterampilan.
Jakarta: PT. Indeks Jakarta.
• Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
• Hartinah, S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan
Kelompok. Bandung: Refika Aditama
• Midura, D. W., & Glover, D. R. (2005).
Essentials of team building: Principles and
practices. Human Kinetics.