Teks tersebut membahas mengenai kepemimpinan yang efektif dengan mendefinisikan kepemimpinan, atribut pemimpin, tugas pokok pemimpin, gaya kepemimpinan, dan kecerdasan emosi. Beberapa poin penting yang diangkat adalah definisi kepemimpinan menurut beberapa ahli, atribut yang melekat pada kepemimpinan efektif, serta ciri-ciri pemimpin yang cerdas secara emosi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Ā
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. 1. Pengertian dan Peranan Pemimpin
Pengertian Kepemimpinan I
a. Robert Schuller (1988):
āKekuatan yang menyeleksi mimpi dan menetapkan tujuan yang
akan dicapai. Kekuatan yang menggerakkan perjuangan/kegiatan
menuju sukses. Setiap orang memiliki potensi, namun tidak semua
orang menyadariā
b. Cattell (1973)
Orang yang menciptakan perubahan paling efektif di dalam
kelompoknya, menempati peran sentral atau posisi dominan, dan
pengaruh di dalam kelompokā.
c. Glenn (1992)
Bersumber dari keunggulan manusia, kualitas manusia yang mampu
menciptakan orang biasa mencapai hasil yang luar biasaā.
3. Pengertian Kepemimpinan II
d. Hemhiel & Coons (1957)
āPerilaku seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu
kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (Shared
Goal)āā
e. Rauch & Behling (1984)
āProses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang
diorganisasikan ke arah pencapaian tujuanā.
f. Jacobs & Jacques (1990)
āSebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap
suatu usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk
melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaranā.
4. Kata-kata Kunci Definisi Kepemimpinan
Menurut:
-Schuller - Hemhiel & Coons
-Cattel - Rauch & Behling
-Glenn - Jacobs & Jacques
Terkait pada individu, yaitu:
ļ Kekuatan seleksi/menetapkan pencapaian tujuan;
ļ Menciptakan perubahan yang paling efektif;
ļ Keunggulan/kualitas manusia.
ļ Perilaku individu memimpin aktivitas;
ļ Kemampuan mempengaruhi aktivitas kelompok;
ļ Seni (art), kesanggupan (ability), teknik.
5. Atribut yang melekat pada Kepemimpinan
1. Vitalitas dan Stamina
2. Inteligensia
3. Kemauan menerima tanggung jawab.
4. Memahami kebutuhan orang lain.
5. Kompetensi.
6. Terampil berurusan dengan orang lain.
7. Ingin berhasil.
8. Kemampuan memotivasi.
9. Keberanian/keteguhan/ketahanan.
10. Kemampuan memenangkan kepercayaan.
11. Kemampuan manajemen, mengambil keputusan dan menetapkan
prioritas.
12. Adaptasi
6. Siapakah Pemimpin itu ?
Hemhiel & Coons
āSeseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan
bentuk alasannyaā.
Winardi
āSeseorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya
dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat
mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk
mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaran-
sasaran tertentuā.
Hakiki Seorang Pemimpin:
āMampu memberdayakan Sumber Daya Manusia dan
sumber daya lain dalam suatu organisasi untuk mencapai
suatu tujuan tertentuā.
7. Tugas Pokok Pemimpin (Stoner-Mintzberg)
1. Managers work with another people
2. Managers are responsible and accountable
3. Managers balance competing goals and set priority
4. Managers must think analytically and conseptually
5. Managers are mediators
6. Managers are politcians and diplomat
7. Managers make difficult decision
8. 2. Kepemimpinan Yang Efektif
(Stophen R Covey: The Principle Centered
Leadership)
Berikan seseorang ikan, maka anda telah memberinya makan
sehari-hari.
Ajari dia memancing ikan, maka anda memberinya makan seumur
hidup
ļ± Kalimat di atas merupakan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang
efektif/berprinsip.
ļ± Prinsip merupakan bagian dari kondisi, kesadaran, dan suara hati.
ļ± Prinsip muncul dalam bentuk ide, nilai, norma, dan ajaran.
9. Ciri-Ciri Memimpin Yang Berprinsip (Stephen R. Covey-1997)
1. Selalu belajar ā secara berkelanjutan belajar pengalaman dan
pelatihan.
2. Berorientasi pada pelayanan-pelayanan prima.
3. Mempercayai orang lain ā untuk motivasi bawahan
4. Memancarkan energi positif-sanggup bekerja tahan banting.
5. Hidup seimbang-seimbang hidup dunia-akhirat.
6. Melihat hidup sebagai petualangan-mampu menikmati hidup dengan
segala konsekuensinya
7. Sinergik-bekerjasama saling menguntungkan.
8. Selalu berlatih memperbaharui diri, melalui:
ā¢ Pemahaman/perluas wawasan materi;
ā¢ Mengajarkan materi pada orang lain;
ā¢ Menerapkan prinsip-prinsip dan pemantauan hasil.
10. Hambatan Yang Dihadapi Pemimpin Berprinsip
ā¢ Hambatan berupa kebiasaan buruk:
ļSelera dan nafsu;
ļKesombongan dan kepura-puraan;
ļAspirasi dan ambisius
ā¢ Upaya mengatasi:
ļSemangat, disiplin dan latihan berkelanjutan (dasar pengambilan
keputusan)
ļMelatih daya emosional dengan cara berlatih
mendengarkan/kendali diri.
ļPembenahan diri menyangkut aspek pengetahuan, sikap,
keterampilan.
Motto: jangan mengandalkan kekuasaan.
11. Tujuh Kebiasaan Orang Yg Sangat Efektif
(The seven habits of Highly Effective People)
Oleh: Stephen R. Covey)
ā¢ Jadilah proaktif
ā¢ Mulai dengan akhir dalam pikiran.
ā¢ Didahulukan yang harus di dahulukan
ā¢ Menang-menang
ā¢ Berusaha mengerti terlebih dahuluā¦. Baru dimengerti
ā¢ Wujudkan sinergi
ā¢ Asahkan selalu gergaji anda
12. PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMIMPINAN
Yang Kurang Efektif
1. The Deserter
ā¢ Negatif/agresif/hasut/licik
ā¢ Pura-pura setuju
ā¢ Tidak bertanggung jawab
2. The Missionary
ā¢ Pendirian selalu berubah
ā¢ Menghindari bentrokan
ā¢ Ingin hasil yang baik
3. The Autocraf
ā¢ Bawahan harus
diperintah/hanya melak-
sanakan tugas.
ā¢ Bawahan sebagian dari mesin.
4. The Compromiser
ā¢ Bekerja tidak tuntas/tidak
sungguh-sungguh
ā¢ Tidak harap prestasi tinggi
ā¢ Rencana Kerja adalah
kompromi
Yang Lebih Efektif
1. The Bureacratif
ā¢ Taat aturan main
ā¢ Terikat masa lalu
ā¢ Tidak kembangkan bawahan
2. The Developer
ā¢ Percaya kepada orang lain
ā¢ Pergaulan luas
ā¢ Memajukan orang lain
3. The Benevolent Autocrat
ā¢ Membuat orang lain tanpa
membuat kecil hati orang yang
bersangkutan .
ā¢ Sulit bergaul dengan bawahan.
4. The Executive
ā¢ Selalu tentukan standar/prestasi
ā¢ Motivator kerja bersama.
ā¢ Partisipasi/kerjasama
13. Tipe Kepemimpinan Situasional
G.3 Tipe Partisipatif
ļ§ Komunikasi dua arah makin
ditingkatkan.
ļ§ Bawahan diperhatikan dan
dianggap cakap.
ļ§ PM dan PK berimbang
G.4 Tipe Delegatif
ļ§ PM didiskusikan bersama.
ļ§ PK dan langkah tindak diserahkan
kepada bawahan.
ļ§ Bawahan dianggap cakap dan
dipercaya.
G.2 Tipe Konsultatif
ļ§ Komunikasi dua arah.
ļ§ PM-masukan bottom-up
didengarkan
ļ§ PK-tetap berada di tangan atasan.
G.1 Tipe Derektif
ļ§ Komunikasi cenderung satu arah
dari atasan (perintah)
ļ§ Peran bawahan dibatasi.
ļ§ PM dan PK-merupakan tanggung
jawab atasan.
14. Tingkat Kematangan Bawahan (Maturity)
Keterkaitan antara kemauan dan kemampuan
No Maturity Penjelasan
Tipe
Kepemimpinan
Situasional
1. K-1 Tidak mau dan tidak
mampu
Direktif/Telling
(Instruktif)
2. K-2 Mau tetapi tidak mampu Konsultatif/selling
3. K-3 Tidak mau tetapi mampu Partisipasi
4. K-4 Mau dan mampu Delegasi
15. 4.Kepemimpinan Visioner
ļ¶ Perlukah kepemimpinan visioner dalam era
perubahan/pembaharuan/reformasi ini
ļ¶ Apakah yang dimaksu dengan perubahan
ļ¶ Bagaimana sosok pimpinan visioner itu
16. Peran/Profil Pemimpin Visioner
(Menyangkut hal-hal strategis)
ļ± Memperbaiki Sumber Daya Manusia dan Sumber daya lain
(meningkatkan kualitas dan hasil)
ļ± Menemukan dan mencari sebab kegagalan Sumber Daya Manusia, serta
membantu bawahan bekerja baik.
ļ± Menciptakan lingkungan kerja yang produktif, kepemimpinan yang
inovatif, diklat bawahan.
Peran seorang pemimpin visioner, adalah:
ļ± Direction Setter
ļ± Change Agent
ļ± Spokes person
17. Komitmen Perilaku Kepemimpinan Visioner
(James M. Kouzes & Barry Z. Posmer
1. Memimpin untuk masa depan. (memiliki visi yang tercermin dalam
sikap dan perilaku pemimpin)
2. Mencari peluang yang menantang (tidak menyenangi status Qua, dan
menyenangi āadventuring:
3. Berani mencoba dan siap menanggung resiko (calculated risk)
4. Menciptakan iklim kerja organisasi (keterbukaan, kerjasama, peluang
interaksi, memberikan reward and punishment).
5. Membangun dan mengembangkan mitra kerja
6. Menampilkan keteladanan.
7. Merencanakan keberhasilan bertahap.
8. Menghargai peran setiap individu.
9. Membangun āJob Satisfactionā/mensyukuri setiap keberhasilan.
18. Pokok Bahasan III
Pengertian dan Kegunaan Emosi
1. Pengertian dan Peranan Emosi
2. Ciri Pemimpin yang cerdas secara emosi
3. Teknik meningkatkan kecerdasan emosi (EQ)
4. Kecerdasan spiritual (spritual Quotient-SQ)
ļ¶ Pengertian SQ
ļ¶ Kaitan IQ, EQ, dan SQ.
ļ¶ Tanda-tanda SQ yang telah berkembang.
19. Peranan Emosi
1. Sebagai āenergi pengaktifā, untuk nilai etika.
ļ¶ Empati, integritas, kepercayaan, keuletan.
2. Membangkitkan intuisi rasa ingin tahu.
ļ¶ Antisipasi masa depan yang tidak menentu,
dan
ļ¶ Merencanakan langkah tindakan.
3. Membantu IQ memecahkan permasalahan yang
sulit melalui pemikiran kreatif.
20. Kecerdasan Emosional
Definisi
Salovey & Mayer-1990
ļ Kualitas emosi yang penting bagi suatu keberhasilan, antara lain dapat
berupa:
ā¢Empati, kesetiakawanan
ā¢Mengungkapkan dan memahami perasaan.
ā¢Mengendalikan amarah.
ā¢Kemandirian, ketekunan, sikap hormat.
David Goleman-1997
āKemampuan mengelola perasaan sehingga terekspresikan dengan tepat
dan efektif yang memungkinkan orang bekerjasama dengan lancar
menuju sasaran bersamaā.
21. Manfaat Kecerdasan Emosional
1. Membantu IQ untuk pemecahan masalah.
2. Meningkatkan kinerja intelektual.
3. Membantu mengenali diri sendiri.
4. Menjaga keseimbangan kebutuhan pribadi dan kebutuhan
orang lain.
5. Membantu pimpinan mengemban perannya.
6. Melakukan komunikasi dengan jujur dan terbuka.
7. Menjalin team-work yang efektif dan sinergis
8. Meningkatkan kreativitas dan inovasi
22. 2. Ciri-Ciri Pemimpin Yang Cerdas Emosi
a. Mampu menyadari diri sendiri
- Tahu kekuatan/kelemahan diri
b. Mampu mengendalikan diri.
- Dapat mengelola emosi secara efektif.
c. Memotivasi diri dengan efektif.
- Selalu memanfaatkan kesempatan dan optimis
d. Memiliki kepekaan terhadap orang lain.
- Mampu membina hubungan (persuasi, sibergi, kolaborasi,
katalisator perubahan).
23. 3. Teknik Meningkatkan IQ
a. Kenali emosi anda
b. Terimalah perasaan emosi anda
c. Kembangkan kesadaran emosi anda
- Memotivasi diri sendiri
d. Pahami lingkungan dari orang lain.
e. Penghayatan
f. Implementasi
24. 4. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient-
SQ)
Pengantar
1900
IQ merupakan satu-satunya yang menjamin keberhasilan seseorang.
Semakin tinggi IQ semakin tinggi kecerdasan seseorang.
1996
EQ merupakan kecerdasan lain yang juga menentukan keberhasilan
seseorang (Dabiel Goleman)
2000
Penelitian Zohar dan Marshall menunjukkan pentingnya SQ
SQ sebagai kecerdasan tertinggi yang memfungsikan IQ dan EQ.
25. Apakah yang dimaksud dengan Kecerdasan
Spiritual
1. Ahli Syaraf U.S Rama Chandran (California University) menemukan āGod
Spotā, dalam otak manusia, yang menjadi āPusat Spiritualā.
2. Kecerdasan spiritual (SQ), adalah ākecerdasan untuk memahami dan
memecahkan persoalan āmaknaā, dan ānilaiā
Kecerdasan untuk menenpatkan prilaku dan hidup dalam konteks kehidupan
yang lebih kaya dan lebih luas, sehingga mampu menempatkan kehidupan
seseorang menjadi bermakna dan bernilai. (Danah Zohar dan Ian Marshall)
3. Bentuk SQ yang mudah dipahami adalah āNuraniā.
4. SQ berperan penting menggerakkan dan mengarahkan IQ dan EQ.
5. Beberapa pertanyaan yang hanya bisa di jawab SQ:
ā¢ Kenapa saya ada, dan untuk apa saya ada ?
ā¢ Adakah kehidupan setelah kematian ?
ā¢ Kenapa saya melakukan itu, dan berhasil.
6. Kecerdasan spiritual, menuntun seseorang:
ā¢ Bersikap toleran
ā¢ Mampu menghadapi penderitaan dan memanfaatkannya.
ā¢ Mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang negatif.
ā¢ Menolong seseorang tanpa pamrih.
26. Aplikasi IQ, EQ, dan SQ Dalam Kepemimpinan
1. Kecerdasan Intelegensi (IQ) dapat menghasilkan gagasan atau ide yang brilian, dan
rencana yang bagus, tetapi realisasi dari gagasan/ide, dan keterlaksanaan rencana yang
bagus tersebut, sangat kuat dipengaruhi oleh Kecerdasan Emosiaonal (EQ), dan apakah
prosesnya dan gasilnya mengandung nilai-nilai kebenaran dan kebaikan, sangat kuat
dipengaruhi kecerdasan spritual (SQ).
2. Kecerdasan emosi (EQ) dapat mendorong kecerdasan intelegensi )IQ) menganalisis
masalah, dan menghasilkan alternatif pemecahan masalah secara kreatif, dan dengan
menggunakan kecerdasan spiritual dalam proses pengambilan keputusan, akan diperoleh
keputusan yang terbaik.
3. Ketidakmampuan mengelola emosi (dalam keadaan āEmosionalā), dapat merusak
kecerdasan intelegensi. Dan pada saat EQ dan IQ terganggu, maka kecerdasan spiritual
(SQ) akan sulit berperan secara efektif. (karena itu jangan mengambil keputusan pada
saat emosional.
4. Kecerdasan intelegensi (IQ) mampu menjelaskan bahwa KKN itu tidak baik, tetapi hanya
dengan kecerdasan spiritual (SQ) seseorang mampu mengendalikan (mengelola)
emosinya, sehingga emosi tidak mencari kepuasan dengan cara yang tidak sehat.
5. Biasakanlah mendengar dan memperhatikan suara nurani/kata hati (mengelola SQ), maka
anda akan mendapatkan kepuasan emosional (EQ yang paling bernilai dan paling
berharga, dari segala hasil kecerdasan intelegensi (IQ) yang anda miliki.
27. Sinergi: IQ, EQ, dan SQ
Dalam Kepemimpinan
SQ
IQ EQ
Pemimpin
Efektif
28. Tanda-Tanda SQ yang telah berkembang dengan
baik
1. Mampu bersikap fleksibel: adaptif secara spontan dan aktif.
2. Tingkat kesadaran diri yang tinggi
3. Kemampuan untuk memanfaatkan dan menghadapi
penderitaan.
4. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit.
5. Kilas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai