SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Salah Paham Terhadap Do’a Nabi s.a.w.
Berdo’a merupakan salah satu bentuk interaksi manusia
dengan Sang Pencipta. Sebab dalam berdo’a ada suatu
permohonan yang diajukan manusia kepada Tuhan-Nya
yang sudah pasti akan melihat, mendengar dan
mengabulkan apa yang dimohon oleh hamba-Nya.
Tetapi, ada beberapa do’a yang disalahpami maknanya.
Antara lain do’a Nabi s.a.w. untuk memohon
‘kemiskinan’ dari Allah.
Perhatikan lafazh do’a di bawah ini :
، ‫ن ا‬ً‫ا‬ ‫كني‬ِ‫ني‬ ‫س‬ْ‫ِك‬ ‫م‬ِ‫ني‬ ‫ن ي‬ِ‫ني‬ ‫ت‬ْ‫ِك‬ ‫م‬ِ‫ني‬ ‫أ‬َ ‫و‬َ ، ‫ن ا‬ً‫ا‬ ‫كني‬ِ‫ني‬ ‫س‬ْ‫ِك‬ ‫م‬ِ‫ني‬ ‫ن ي‬ِ‫ني‬ ‫ني‬ِ‫ني‬ ‫ح‬ْ‫ِك‬ ‫أ‬َ ‫م‬َّ  ‫ه‬ُ‫َّم‬ ‫ل‬َّ  ‫ال‬
‫ن‬ِ‫ني‬ ‫كني‬ِ‫ني‬ ‫س ا‬َ ‫م‬َ ‫ل‬ْ‫ِك‬ ‫ا‬ ‫ة‬ِ‫ني‬ ‫ر‬َ ‫م‬ْ‫ِك‬ ‫ز‬ُ‫َّم‬ ‫ف ي‬ِ‫ني‬ ‫ن ي‬ِ‫ني‬ ‫ر‬ْ‫ِك‬ ‫ش‬ُ‫َّم‬ ‫ح‬ْ‫ِك‬ ‫وا‬َ .
"Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, dan matikanlah aku
dalam keadaan miskin, dan kumpulkanlah aku dalam rombongan orang-
orang miskin." (HR Ibnu Majah dari Abu Sa'id al-Khudriy)
Setelah kita mengetahui bahwa hadits ini sah datangnya
dari Nabi s.a.w., maka sekarang perlu kita mengetahui apa maksud
sebutan miskin dalam lafazh do’a Nabi s.a.w. di atas. Yang sangat
penulis sesalkan diantara saudara-saudara kita telah memahami
bahwa miskin di sini dalam arti yang biasa kita kenal yaitu:
"Orang-orang yang tidak berkecukupan di dalam hidupnya atau
orang-orang yang kekurangan harta."
Dengan arti yang demikian maka timbullah
kesalahpahaman di kalangan umat terhadap do’a Nabi s.a.w. di
atas, akibatnya :
1. Tidak ada seorang muslimin pun yang berani mengamalkan
do’a ini, atau paling tidak sangat jarang sekali, lantaran
menurut tabi’atnya manusia itu tidak mau dengan sengaja
menjadi miskin.
2. Akan timbul pertanyaan: Mengapa Rasulullah s.a.w.
menyuruh umatnya menjadi miskin? Bukankah di dalam
Islam ada hukum zakat yang justeru salah satu faedahnya
ialah untuk memerangi kemiskinan? Dapatkah hukum zakat
itu terlaksana kalau kita semua menjadi miskin? Dapatkah
kita berjuang dengan harta-harta kita sebagaimana yang
1
Allah SWT perintahkan kalau kita hidup dalam kemiskinan?
Kita berlindung kepada Allah SWT dari berburuk sangka
kepada Nabi-Nya (Muhammad) s.a.w..
3. Ada jalan bagi musuh-musuh Islam untuk mengatakan:
"Islam adalah musuh kekayaan!"
Padahal yang benar, makna 'miskin' di dalam do’a Nabi
s.a.w. ini ialah dalam pengertian majâz (kiasan), yaitu: "Orang
yang Khusyu' (sungguh-sungguh dan sepenuh hati) dan
Mutawâdhi (yang bersikap rendah hati) dalam berdo’a".
Sebagaimana hal ini telah diterangkan oleh para ulama dalam
beberapa kitab syarah (penjelasan) hadis.
Setelah kita mengetahui keterangan ulama-ulama kita
tentang maksud 'miskin' dalam do’a Nabi s.a.w. di atas, baik secara
lughah/bahasa maupun maknanya, maka hadits tersebut bisa
dipahami menjadi: "Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan khusyu’
dan tawadhu'’, dan matikanlah aku dalam keadaan khusyu’ dan
tawadhu'’, dan kumpulkanlah aku dalam rombongan orang-orang yang
khusyu’ dan tawadhu'."
Rasanya kurang lengkap kalau di dalam risalah ini saya
tidak menerangkan dua masalah yang perlu diketahui.
Islam adalah agama yang memerangi atau memberantas
kefakiran dan kemiskinan di kalangan masyarakat. Hal ini dengan
jelas dapat kita ketahui :
1. Di dalam Islam terdapat hukum zakat. Sedangkan yang
berhak menerima bagian zakat di antaranya orang-orang
yang fakir dan miskin. Kalau saja zakat ini dijalankan sesuai
dengan apa yang Allah SWT perintahkan dan menurut
sunnah Nabi s.a.w., niscaya tidak sedikit mereka yang
sebelumnya hidup dalam kemiskinan -- setelah menerima
bagian zakatnya -- akan berubah kehidupannya bahkan tidak
mustahil kalau di kemudian hari merekalah yang akan
mengeluarkan zakat. Allah SWT telah berfirman:
‫ك‬‫م‬ْ  ‫ك‬ُ‫م‬ ‫مكن‬ِ‫ن‬ ‫يءاء‬َ‫ءا‬ ‫كن‬ِ‫ن‬ ‫غ‬ْ  ‫ل‬َ‫ءا‬ ‫ا‬ ‫ن‬َ‫ءا‬ ‫ي‬ْ  ‫ب‬َ‫ءا‬ ‫ة‬ً ‫ب‬ ‫ل‬َ‫ءا‬ ‫دلو‬ُ‫م‬ ‫ن‬َ‫ءا‬ ‫كنو‬ُ‫م‬ ‫ي‬َ‫ءا‬ ‫ل‬ ‫ي‬ْ  َ‫ءا‬
”Agar supaya harta itu tidak beredar di antara orang-orang yang kaya
saja dari kamu.” (QS al-Hasyr, 59: 7)
2
2. Islam memerintahkan memerhatikan keluarga yang akan
ditinggalkan, supaya mereka jangan sampai hidup melarat
yang menadahkan tangan kepada manusia. Kita perhatikan
sabda Nabi s.a.w.
‫ن‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ  ‫نأ‬ْ ‫ت‬ ‫م‬ِ‫ن‬  ‫رأ‬ٌ ‫م‬ ‫ي‬ْ ‫ت‬ ‫خ‬َ  ‫ءأ‬َ ‫يءا‬َ ‫ن‬ِ‫ن‬ ‫غ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ  ‫كأ‬َ ‫ت‬َ ‫ث‬َ ‫ر‬َ ‫و‬َ  ‫عأ‬َ ‫د‬َ ‫ت‬َ  ‫نأ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ  ‫كأ‬َ ‫ن‬َّ‫ك‬ ‫إ‬ِ‫ن‬  ‫أ‬
‫س‬َ ‫نءا‬َّ‫ك‬ ‫نأ ال‬َ ‫فنو‬ُ‫َنو‬ ‫ف‬َّ‫ك‬ ‫ك‬َ ‫ت‬َ ‫ي‬َ  ‫ةأ‬ً ‫ي‬ ‫ل‬َ ‫عءا‬َ  ‫مأ‬ْ ‫ت‬ ‫ه‬ُ‫َنو‬ ‫ع‬َ ‫د‬َ ‫ت‬َ  ‫أ‬
”Sesungguhnya engkau tinggalkan ahli warismu dalam keadaan
kaya lebih baik daripada engkau tinggalkan mereka hidup
melarat/miskin yang menengadahkan tangan-tangan mereka
kepada manusia). (HR al-Bukhari dan Muslim dari Sa'ad bin
Abi Waqqash)
3. Islam mencela kalau ada seorang mukmin yang hidup dalam
keadaan cukup sedangkan tetangganya kelaparan dan dia
tidak membantunya, sebagaimana sabda Nabi s.a.w.:
‫ه‬ِ‫ن‬ ‫ب‬ِ‫ن‬ ‫ن‬ْ ‫ت‬ ‫ج‬َ  ‫ل ىأ‬َ ‫إ‬ِ‫ن‬  ‫عأ‬ٌ ‫م‬ ‫ئ‬ِ‫ن‬ ‫جءا‬َ  ‫هأ‬ُ‫َنو‬ ‫ر‬ُ‫َنو‬ ‫جءا‬َ ‫و‬َ  ‫عأ‬ُ‫َنو‬ ‫ب‬َ ‫ش‬ْ ‫ت‬ ‫ي‬َ  ‫ذ يأ‬ِ‫ن‬ ‫ل‬َّ‫ك‬ ‫نأ ا‬ُ‫َنو‬ ‫م‬ِ‫ن‬ ‫ؤ‬ْ ‫ت‬ ‫م‬ُ‫َنو‬ ‫ال‬ْ ‫ت‬  ‫سأ‬َ ‫ي‬ْ ‫ت‬ ‫ل‬َ
“Bukanlah orang yang mukmin itu yang kenyang, sedangkan
tetangganya lapar di sebelahnya). (HR al-Baihaqi dari
'Abdullah bin 'Abbas. Maksudnya: Tidaklah sempurna
keimanan seorang muslim itu apabila ia makan dengan kenyang
sedangkan tetangganya di sebelahnya kelaparan.
4. Nabi s.a.w. senantiasa memohon perlindungan kepada Allah
SWT dari hidup dalam kefakiran dan kelaparan. Abu
Hurairah menyatakan, bahwa Rasulullah s.a.w. senantiasa
berdo’a:
‫م‬َّ‫ك‬ ‫ه‬ُ‫َنو‬ ‫ل‬َّ‫ك‬ ‫ال‬ ‫أ‬‫ة‬ِ‫ن‬ ‫ل‬َّ‫ك‬ ‫ق‬ِ‫ن‬ ‫ل‬ْ ‫ت‬ ‫وا‬َ  ‫رأ‬ِ‫ن‬ ‫ق‬ْ ‫ت‬ ‫ف‬َ ‫ل‬ْ ‫ت‬ ‫نأ ا‬َ ‫م‬ِ‫ن‬  ‫كأ‬َ ‫ب‬ِ‫ن‬  ‫ذأ‬ُ‫َنو‬ ‫عنو‬ُ‫َنو‬ ‫أ‬َ  ‫ن ىأ‬ِّ‫ى‬ ‫إ‬ِ‫ن‬  ‫أ‬
‫م‬َ ‫ل‬ِ‫ن‬ ‫ظ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ  ‫نأ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ  ‫نأ‬ْ ‫ت‬ ‫م‬ِ‫ن‬  ‫كأ‬َ ‫ب‬ِ‫ن‬  ‫ذأ‬ُ‫َنو‬ ‫عنو‬ُ‫َنو‬ ‫أ‬َ ‫و‬َ  ‫ةأ‬ِ‫ن‬ ‫ل‬َّ‫ك‬ ‫ذ‬ِّ‫ى‬ ‫وال‬َ ‫أ‬‫م‬َ ‫ل‬َ ‫ظ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬ُ‫َنو‬  ‫وأ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu
dari kefakiran, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari
kekurangan dan kehinaan, dan aku memohon perlindungan kepada-
Mu dari menganiaya atau dianiaya). Maknanya: Rasulullah
s.a.w. berdo’a: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
perlindunganMu dari kelaparan, karena sesungguhnya kelaparan
3
itu seburuk-buruk teman berbaring, dan aku memohon
perlindungan kepada-Mu dari khianat, karena sesungguhnya
khianat itu seburuk-buruk teman. (HR Abu Dawud). Abu
Bakrah menyatakan: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w.
mengucapkan do’a ini di akhir shalat:
‫ر‬ِ ‫ا‬ ‫ق‬ْ‫ِر‬ ‫ف‬َ‫ْق‬ ‫ل‬ْ‫ِر‬ ‫ولا‬َ‫ْق‬  ‫رو‬ِ ‫ا‬ ‫ف‬ْ‫ِر‬ ‫ك‬ُ‫ْف‬ ‫ل‬ْ‫ِر‬ ‫نو لا‬َ‫ْق‬ ‫م‬ِ ‫ا‬  ‫كو‬َ‫ْق‬ ‫ب‬ِ ‫ا‬  ‫ذو‬ُ‫ْف‬ ‫عذو‬ُ‫ْف‬ ‫أ‬َ‫ْق‬  ‫نأ ىو‬ِّ‫ى‬ ‫إ‬ِ ‫ا‬  ‫مو‬َّ  ‫ه‬ُ‫ْف‬ ‫ل‬َّ  ‫و لال‬
‫ر‬ِ ‫ا‬ ‫ب‬ْ‫ِر‬ ‫ق‬َ‫ْق‬ ‫ل‬ْ‫ِر‬ ‫بو لا‬ِ ‫ا‬ ‫ذلا‬َ‫ْق‬ ‫ع‬َ‫ْق‬  ‫نو‬ْ‫ِر‬ ‫م‬ِ ‫ا‬  ‫كو‬َ‫ْق‬ ‫ب‬ِ ‫ا‬  ‫ذو‬ُ‫ْف‬ ‫عذو‬ُ‫ْف‬ ‫أ‬َ‫ْق‬  ‫نأ ىو‬ِّ‫ى‬ ‫إ‬ِ ‫ا‬  ‫مو‬َّ  ‫ه‬ُ‫ْف‬ ‫ل‬َّ  ‫لال‬ ‫و‬
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu
dari kekafiran dan kefakiran dan azab kubur). (HR Abu Dawud).
Dan Anas bin Malik menyatakan, bahwa Rasulullah s.a.w.
mengucapkan dalam do’anya:
‫و‬َ‫ْق‬‫ر‬ِ ‫ا‬ ‫ف‬ْ‫ِر‬ ‫ك‬ُ‫ْف‬ ‫ل‬ْ‫ِر‬ ‫وو لا‬َ‫ْق‬  ‫رو‬ِ ‫ا‬ ‫ق‬ْ‫ِر‬ ‫ف‬َ‫ْق‬ ‫ل‬ْ‫ِر‬ ‫نو لا‬َ‫ْق‬ ‫م‬ِ ‫ا‬  ‫كو‬َ‫ْق‬ ‫ب‬ِ ‫ا‬  ‫ذو‬ُ‫ْف‬ ‫ذو‬ْ‫ِر‬ ‫ع‬ُ‫ْف‬ ‫أ‬َ‫ْق‬  ‫و‬
“Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari
kefakiran/miskin dan kekafiran). (HR al-Hakim)
Demikian penjelasan tentang makna do’a Nabi Muhammad
s.a.w. berkenaan dengan ‘kemiskinan’ yang dimohonkan kepada
Allah, yang ternyata harus dimaknai secara majâz, dan bukan
hakikat, yaitu: “khusyu’ dan tawadhu'.”
4

More Related Content

What's hot

Rph Sejarah Tahun 5 Yang di Pertuan Agong
Rph Sejarah Tahun 5 Yang di Pertuan Agong Rph Sejarah Tahun 5 Yang di Pertuan Agong
Rph Sejarah Tahun 5 Yang di Pertuan Agong Sherly Jewinly
 
Kurikulum Sejarah Sekolah Rendah - SJHK3063
Kurikulum Sejarah Sekolah Rendah - SJHK3063Kurikulum Sejarah Sekolah Rendah - SJHK3063
Kurikulum Sejarah Sekolah Rendah - SJHK3063FaFai S.
 
Rph TAHUN 4 KERAJAAN MELAYU AWAL
Rph TAHUN 4 KERAJAAN MELAYU AWALRph TAHUN 4 KERAJAAN MELAYU AWAL
Rph TAHUN 4 KERAJAAN MELAYU AWALSherly Jewinly
 
Rph Sejarah tahun 5 yang diPertuan Agong
Rph Sejarah tahun 5 yang diPertuan AgongRph Sejarah tahun 5 yang diPertuan Agong
Rph Sejarah tahun 5 yang diPertuan AgongSherly Jewinly
 
Taklimat Guru Cemerlang
Taklimat Guru CemerlangTaklimat Guru Cemerlang
Taklimat Guru CemerlangAzmi Sulaiman
 
Transformasi pendidikan
Transformasi pendidikanTransformasi pendidikan
Transformasi pendidikanVince Here
 
Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025(Ringkasan)
Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025(Ringkasan)Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025(Ringkasan)
Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025(Ringkasan)Chon Seong Hoo
 
DASAR KURIKULUM SEKOLAH 2021_SKHAS.doc
DASAR KURIKULUM SEKOLAH 2021_SKHAS.docDASAR KURIKULUM SEKOLAH 2021_SKHAS.doc
DASAR KURIKULUM SEKOLAH 2021_SKHAS.docsekolahkebangsaanhaj
 
Kemahiran penutup dalam pdpc
Kemahiran penutup dalam pdpcKemahiran penutup dalam pdpc
Kemahiran penutup dalam pdpcHani Haura
 
Rph sejarah kemerdekaan tahun 5
Rph sejarah kemerdekaan tahun 5Rph sejarah kemerdekaan tahun 5
Rph sejarah kemerdekaan tahun 5Sherly Jewinly
 
PBS DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH
PBS DALAM MATA PELAJARAN SEJARAHPBS DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH
PBS DALAM MATA PELAJARAN SEJARAHMaryam Ahmad
 
Ciri ciri sumber sejarah
Ciri ciri sumber sejarahCiri ciri sumber sejarah
Ciri ciri sumber sejarahNoraizah Damiri
 
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2.pdf
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2.pdfDSKP KSSR SEMAKAN 2017 PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2.pdf
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2.pdfPDPPPI21022RNurZahid
 
Modul komuniti pembelajaran profesional
Modul komuniti pembelajaran profesionalModul komuniti pembelajaran profesional
Modul komuniti pembelajaran profesionalbeeeeth
 
SIP DAN SISC PLUS
SIP DAN SISC PLUSSIP DAN SISC PLUS
SIP DAN SISC PLUSlieytech
 

What's hot (20)

Rph Sejarah Tahun 5 Yang di Pertuan Agong
Rph Sejarah Tahun 5 Yang di Pertuan Agong Rph Sejarah Tahun 5 Yang di Pertuan Agong
Rph Sejarah Tahun 5 Yang di Pertuan Agong
 
Kurikulum Sejarah Sekolah Rendah - SJHK3063
Kurikulum Sejarah Sekolah Rendah - SJHK3063Kurikulum Sejarah Sekolah Rendah - SJHK3063
Kurikulum Sejarah Sekolah Rendah - SJHK3063
 
Rph TAHUN 4 KERAJAAN MELAYU AWAL
Rph TAHUN 4 KERAJAAN MELAYU AWALRph TAHUN 4 KERAJAAN MELAYU AWAL
Rph TAHUN 4 KERAJAAN MELAYU AWAL
 
Rph Sejarah tahun 5 yang diPertuan Agong
Rph Sejarah tahun 5 yang diPertuan AgongRph Sejarah tahun 5 yang diPertuan Agong
Rph Sejarah tahun 5 yang diPertuan Agong
 
Taklimat Guru Cemerlang
Taklimat Guru CemerlangTaklimat Guru Cemerlang
Taklimat Guru Cemerlang
 
Transformasi pendidikan
Transformasi pendidikanTransformasi pendidikan
Transformasi pendidikan
 
Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025(Ringkasan)
Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025(Ringkasan)Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025(Ringkasan)
Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025(Ringkasan)
 
DASAR KURIKULUM SEKOLAH 2021_SKHAS.doc
DASAR KURIKULUM SEKOLAH 2021_SKHAS.docDASAR KURIKULUM SEKOLAH 2021_SKHAS.doc
DASAR KURIKULUM SEKOLAH 2021_SKHAS.doc
 
Pengenalan inklusif
Pengenalan inklusifPengenalan inklusif
Pengenalan inklusif
 
Kemahiran penutup dalam pdpc
Kemahiran penutup dalam pdpcKemahiran penutup dalam pdpc
Kemahiran penutup dalam pdpc
 
Rph sejarah kemerdekaan tahun 5
Rph sejarah kemerdekaan tahun 5Rph sejarah kemerdekaan tahun 5
Rph sejarah kemerdekaan tahun 5
 
Rph sejarah
Rph sejarahRph sejarah
Rph sejarah
 
PBS DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH
PBS DALAM MATA PELAJARAN SEJARAHPBS DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH
PBS DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH
 
Ciri ciri sumber sejarah
Ciri ciri sumber sejarahCiri ciri sumber sejarah
Ciri ciri sumber sejarah
 
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2.pdf
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2.pdfDSKP KSSR SEMAKAN 2017 PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2.pdf
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2.pdf
 
Pengintegrasian tmk
Pengintegrasian tmkPengintegrasian tmk
Pengintegrasian tmk
 
Modul komuniti pembelajaran profesional
Modul komuniti pembelajaran profesionalModul komuniti pembelajaran profesional
Modul komuniti pembelajaran profesional
 
Falsafah pendidikan guru
Falsafah pendidikan guruFalsafah pendidikan guru
Falsafah pendidikan guru
 
Modul 4 : Amalan Terbaik
Modul 4 : Amalan Terbaik Modul 4 : Amalan Terbaik
Modul 4 : Amalan Terbaik
 
SIP DAN SISC PLUS
SIP DAN SISC PLUSSIP DAN SISC PLUS
SIP DAN SISC PLUS
 

Viewers also liked

Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01Muhsin Hariyanto
 
Jujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatJujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatMuhsin Hariyanto
 
Fatwa 17 2007_shalat_iftitah
Fatwa 17 2007_shalat_iftitahFatwa 17 2007_shalat_iftitah
Fatwa 17 2007_shalat_iftitahMuhsin Hariyanto
 
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa
Jadilah pemimpin dan bukan penguasaJadilah pemimpin dan bukan penguasa
Jadilah pemimpin dan bukan penguasaMuhsin Hariyanto
 
Berkhalwat, mengapa dilarang
Berkhalwat, mengapa dilarangBerkhalwat, mengapa dilarang
Berkhalwat, mengapa dilarangMuhsin Hariyanto
 
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînKoreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînMuhsin Hariyanto
 
5 (lima) penyebab seseorang berputus asa
5 (lima) penyebab seseorang berputus asa5 (lima) penyebab seseorang berputus asa
5 (lima) penyebab seseorang berputus asaMuhsin Hariyanto
 
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01Muhsin Hariyanto
 
Menuju kemuliaan hidup dengan ruh al ihsan
Menuju kemuliaan hidup dengan ruh al ihsanMenuju kemuliaan hidup dengan ruh al ihsan
Menuju kemuliaan hidup dengan ruh al ihsanMuhsin Hariyanto
 
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawiRingkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawiMuhsin Hariyanto
 
Digital Intelligence : pour une éthique algorithmique ?
Digital Intelligence : pour une éthique algorithmique ?Digital Intelligence : pour une éthique algorithmique ?
Digital Intelligence : pour une éthique algorithmique ?olivier
 
Gazette numéro 2 Festival international du film 2014
Gazette numéro 2 Festival international du film 2014Gazette numéro 2 Festival international du film 2014
Gazette numéro 2 Festival international du film 2014olivier
 

Viewers also liked (19)

Sang calon penghuni surga
Sang calon penghuni surgaSang calon penghuni surga
Sang calon penghuni surga
 
Menyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirriMenyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirri
 
Beristi'adzah
Beristi'adzahBeristi'adzah
Beristi'adzah
 
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
 
Jujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatJujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamat
 
Fatwa 17 2007_shalat_iftitah
Fatwa 17 2007_shalat_iftitahFatwa 17 2007_shalat_iftitah
Fatwa 17 2007_shalat_iftitah
 
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa
Jadilah pemimpin dan bukan penguasaJadilah pemimpin dan bukan penguasa
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa
 
Ucapkan insyâallâh
Ucapkan insyâallâhUcapkan insyâallâh
Ucapkan insyâallâh
 
Berkhalwat, mengapa dilarang
Berkhalwat, mengapa dilarangBerkhalwat, mengapa dilarang
Berkhalwat, mengapa dilarang
 
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînKoreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
 
5 (lima) penyebab seseorang berputus asa
5 (lima) penyebab seseorang berputus asa5 (lima) penyebab seseorang berputus asa
5 (lima) penyebab seseorang berputus asa
 
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01
 
Makna muhsinin 01
Makna muhsinin 01Makna muhsinin 01
Makna muhsinin 01
 
Al hilm
Al hilmAl hilm
Al hilm
 
Memahami makna zuhud 01
Memahami makna zuhud 01Memahami makna zuhud 01
Memahami makna zuhud 01
 
Menuju kemuliaan hidup dengan ruh al ihsan
Menuju kemuliaan hidup dengan ruh al ihsanMenuju kemuliaan hidup dengan ruh al ihsan
Menuju kemuliaan hidup dengan ruh al ihsan
 
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawiRingkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
 
Digital Intelligence : pour une éthique algorithmique ?
Digital Intelligence : pour une éthique algorithmique ?Digital Intelligence : pour une éthique algorithmique ?
Digital Intelligence : pour une éthique algorithmique ?
 
Gazette numéro 2 Festival international du film 2014
Gazette numéro 2 Festival international du film 2014Gazette numéro 2 Festival international du film 2014
Gazette numéro 2 Festival international du film 2014
 

Similar to Doa Nabi

Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinanMeluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinanMuhsin Hariyanto
 
3 wasiat Rasulullah.pdf
3 wasiat Rasulullah.pdf3 wasiat Rasulullah.pdf
3 wasiat Rasulullah.pdfirfantaju
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalzaida.masruroh
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalzaida.masruroh
 
Kefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaanKefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaanAsih Widyanti
 
kemiskinankah yang kita takutkan
 kemiskinankah yang kita takutkan kemiskinankah yang kita takutkan
kemiskinankah yang kita takutkanR&R Darulkautsar
 
Hadits cinta sesama m uslim
Hadits cinta sesama m uslimHadits cinta sesama m uslim
Hadits cinta sesama m uslimAsep Bunyamin
 
Buletin LAZNas Chevron Balikpapan Edisi 6
Buletin LAZNas Chevron Balikpapan Edisi 6Buletin LAZNas Chevron Balikpapan Edisi 6
Buletin LAZNas Chevron Balikpapan Edisi 6LAZNas Chevron
 
Amalan murah rezeki
Amalan murah rezekiAmalan murah rezeki
Amalan murah rezekikayuhoki75
 
Sehat ala rasulullah
Sehat ala rasulullahSehat ala rasulullah
Sehat ala rasulullahobedada
 
khutbah Delapan wasiat rosululloh saw
khutbah Delapan wasiat rosululloh sawkhutbah Delapan wasiat rosululloh saw
khutbah Delapan wasiat rosululloh sawwahyu islami
 
Sholat 5 waktu
Sholat 5 waktuSholat 5 waktu
Sholat 5 waktunadia
 
sebab sebab kehancuran umat
sebab sebab kehancuran umatsebab sebab kehancuran umat
sebab sebab kehancuran umatR&R Darulkautsar
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 

Similar to Doa Nabi (20)

Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinanMeluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
 
G h i b a h
G h i b a hG h i b a h
G h i b a h
 
3 wasiat Rasulullah.pdf
3 wasiat Rasulullah.pdf3 wasiat Rasulullah.pdf
3 wasiat Rasulullah.pdf
 
Shodaqoh
ShodaqohShodaqoh
Shodaqoh
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
 
Kefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaanKefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaan
 
Etika muslim sehari-hari
Etika muslim sehari-hariEtika muslim sehari-hari
Etika muslim sehari-hari
 
kemiskinankah yang kita takutkan
 kemiskinankah yang kita takutkan kemiskinankah yang kita takutkan
kemiskinankah yang kita takutkan
 
Hadits cinta sesama m uslim
Hadits cinta sesama m uslimHadits cinta sesama m uslim
Hadits cinta sesama m uslim
 
Buletin LAZNas Chevron Balikpapan Edisi 6
Buletin LAZNas Chevron Balikpapan Edisi 6Buletin LAZNas Chevron Balikpapan Edisi 6
Buletin LAZNas Chevron Balikpapan Edisi 6
 
Kultum.docx
Kultum.docxKultum.docx
Kultum.docx
 
Amalan murah rezeki
Amalan murah rezekiAmalan murah rezeki
Amalan murah rezeki
 
Sehat ala rasulullah
Sehat ala rasulullahSehat ala rasulullah
Sehat ala rasulullah
 
khutbah Delapan wasiat rosululloh saw
khutbah Delapan wasiat rosululloh sawkhutbah Delapan wasiat rosululloh saw
khutbah Delapan wasiat rosululloh saw
 
20 amalan murah
20 amalan murah20 amalan murah
20 amalan murah
 
Mengapa harus mengemis
Mengapa harus mengemisMengapa harus mengemis
Mengapa harus mengemis
 
Sholat 5 waktu
Sholat 5 waktuSholat 5 waktu
Sholat 5 waktu
 
sebab sebab kehancuran umat
sebab sebab kehancuran umatsebab sebab kehancuran umat
sebab sebab kehancuran umat
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Doa Nabi

  • 1. Salah Paham Terhadap Do’a Nabi s.a.w. Berdo’a merupakan salah satu bentuk interaksi manusia dengan Sang Pencipta. Sebab dalam berdo’a ada suatu permohonan yang diajukan manusia kepada Tuhan-Nya yang sudah pasti akan melihat, mendengar dan mengabulkan apa yang dimohon oleh hamba-Nya. Tetapi, ada beberapa do’a yang disalahpami maknanya. Antara lain do’a Nabi s.a.w. untuk memohon ‘kemiskinan’ dari Allah. Perhatikan lafazh do’a di bawah ini : ، ‫ن ا‬ً‫ا‬ ‫كني‬ِ‫ني‬ ‫س‬ْ‫ِك‬ ‫م‬ِ‫ني‬ ‫ن ي‬ِ‫ني‬ ‫ت‬ْ‫ِك‬ ‫م‬ِ‫ني‬ ‫أ‬َ ‫و‬َ ، ‫ن ا‬ً‫ا‬ ‫كني‬ِ‫ني‬ ‫س‬ْ‫ِك‬ ‫م‬ِ‫ني‬ ‫ن ي‬ِ‫ني‬ ‫ني‬ِ‫ني‬ ‫ح‬ْ‫ِك‬ ‫أ‬َ ‫م‬َّ ‫ه‬ُ‫َّم‬ ‫ل‬َّ ‫ال‬ ‫ن‬ِ‫ني‬ ‫كني‬ِ‫ني‬ ‫س ا‬َ ‫م‬َ ‫ل‬ْ‫ِك‬ ‫ا‬ ‫ة‬ِ‫ني‬ ‫ر‬َ ‫م‬ْ‫ِك‬ ‫ز‬ُ‫َّم‬ ‫ف ي‬ِ‫ني‬ ‫ن ي‬ِ‫ني‬ ‫ر‬ْ‫ِك‬ ‫ش‬ُ‫َّم‬ ‫ح‬ْ‫ِك‬ ‫وا‬َ . "Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, dan matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan kumpulkanlah aku dalam rombongan orang- orang miskin." (HR Ibnu Majah dari Abu Sa'id al-Khudriy) Setelah kita mengetahui bahwa hadits ini sah datangnya dari Nabi s.a.w., maka sekarang perlu kita mengetahui apa maksud sebutan miskin dalam lafazh do’a Nabi s.a.w. di atas. Yang sangat penulis sesalkan diantara saudara-saudara kita telah memahami bahwa miskin di sini dalam arti yang biasa kita kenal yaitu: "Orang-orang yang tidak berkecukupan di dalam hidupnya atau orang-orang yang kekurangan harta." Dengan arti yang demikian maka timbullah kesalahpahaman di kalangan umat terhadap do’a Nabi s.a.w. di atas, akibatnya : 1. Tidak ada seorang muslimin pun yang berani mengamalkan do’a ini, atau paling tidak sangat jarang sekali, lantaran menurut tabi’atnya manusia itu tidak mau dengan sengaja menjadi miskin. 2. Akan timbul pertanyaan: Mengapa Rasulullah s.a.w. menyuruh umatnya menjadi miskin? Bukankah di dalam Islam ada hukum zakat yang justeru salah satu faedahnya ialah untuk memerangi kemiskinan? Dapatkah hukum zakat itu terlaksana kalau kita semua menjadi miskin? Dapatkah kita berjuang dengan harta-harta kita sebagaimana yang 1
  • 2. Allah SWT perintahkan kalau kita hidup dalam kemiskinan? Kita berlindung kepada Allah SWT dari berburuk sangka kepada Nabi-Nya (Muhammad) s.a.w.. 3. Ada jalan bagi musuh-musuh Islam untuk mengatakan: "Islam adalah musuh kekayaan!" Padahal yang benar, makna 'miskin' di dalam do’a Nabi s.a.w. ini ialah dalam pengertian majâz (kiasan), yaitu: "Orang yang Khusyu' (sungguh-sungguh dan sepenuh hati) dan Mutawâdhi (yang bersikap rendah hati) dalam berdo’a". Sebagaimana hal ini telah diterangkan oleh para ulama dalam beberapa kitab syarah (penjelasan) hadis. Setelah kita mengetahui keterangan ulama-ulama kita tentang maksud 'miskin' dalam do’a Nabi s.a.w. di atas, baik secara lughah/bahasa maupun maknanya, maka hadits tersebut bisa dipahami menjadi: "Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan khusyu’ dan tawadhu'’, dan matikanlah aku dalam keadaan khusyu’ dan tawadhu'’, dan kumpulkanlah aku dalam rombongan orang-orang yang khusyu’ dan tawadhu'." Rasanya kurang lengkap kalau di dalam risalah ini saya tidak menerangkan dua masalah yang perlu diketahui. Islam adalah agama yang memerangi atau memberantas kefakiran dan kemiskinan di kalangan masyarakat. Hal ini dengan jelas dapat kita ketahui : 1. Di dalam Islam terdapat hukum zakat. Sedangkan yang berhak menerima bagian zakat di antaranya orang-orang yang fakir dan miskin. Kalau saja zakat ini dijalankan sesuai dengan apa yang Allah SWT perintahkan dan menurut sunnah Nabi s.a.w., niscaya tidak sedikit mereka yang sebelumnya hidup dalam kemiskinan -- setelah menerima bagian zakatnya -- akan berubah kehidupannya bahkan tidak mustahil kalau di kemudian hari merekalah yang akan mengeluarkan zakat. Allah SWT telah berfirman: ‫ك‬‫م‬ْ ‫ك‬ُ‫م‬ ‫مكن‬ِ‫ن‬ ‫يءاء‬َ‫ءا‬ ‫كن‬ِ‫ن‬ ‫غ‬ْ ‫ل‬َ‫ءا‬ ‫ا‬ ‫ن‬َ‫ءا‬ ‫ي‬ْ ‫ب‬َ‫ءا‬ ‫ة‬ً ‫ب‬ ‫ل‬َ‫ءا‬ ‫دلو‬ُ‫م‬ ‫ن‬َ‫ءا‬ ‫كنو‬ُ‫م‬ ‫ي‬َ‫ءا‬ ‫ل‬ ‫ي‬ْ َ‫ءا‬ ”Agar supaya harta itu tidak beredar di antara orang-orang yang kaya saja dari kamu.” (QS al-Hasyr, 59: 7) 2
  • 3. 2. Islam memerintahkan memerhatikan keluarga yang akan ditinggalkan, supaya mereka jangan sampai hidup melarat yang menadahkan tangan kepada manusia. Kita perhatikan sabda Nabi s.a.w. ‫ن‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ ‫نأ‬ْ ‫ت‬ ‫م‬ِ‫ن‬ ‫رأ‬ٌ ‫م‬ ‫ي‬ْ ‫ت‬ ‫خ‬َ ‫ءأ‬َ ‫يءا‬َ ‫ن‬ِ‫ن‬ ‫غ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ ‫كأ‬َ ‫ت‬َ ‫ث‬َ ‫ر‬َ ‫و‬َ ‫عأ‬َ ‫د‬َ ‫ت‬َ ‫نأ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ ‫كأ‬َ ‫ن‬َّ‫ك‬ ‫إ‬ِ‫ن‬ ‫أ‬ ‫س‬َ ‫نءا‬َّ‫ك‬ ‫نأ ال‬َ ‫فنو‬ُ‫َنو‬ ‫ف‬َّ‫ك‬ ‫ك‬َ ‫ت‬َ ‫ي‬َ ‫ةأ‬ً ‫ي‬ ‫ل‬َ ‫عءا‬َ ‫مأ‬ْ ‫ت‬ ‫ه‬ُ‫َنو‬ ‫ع‬َ ‫د‬َ ‫ت‬َ ‫أ‬ ”Sesungguhnya engkau tinggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya lebih baik daripada engkau tinggalkan mereka hidup melarat/miskin yang menengadahkan tangan-tangan mereka kepada manusia). (HR al-Bukhari dan Muslim dari Sa'ad bin Abi Waqqash) 3. Islam mencela kalau ada seorang mukmin yang hidup dalam keadaan cukup sedangkan tetangganya kelaparan dan dia tidak membantunya, sebagaimana sabda Nabi s.a.w.: ‫ه‬ِ‫ن‬ ‫ب‬ِ‫ن‬ ‫ن‬ْ ‫ت‬ ‫ج‬َ ‫ل ىأ‬َ ‫إ‬ِ‫ن‬ ‫عأ‬ٌ ‫م‬ ‫ئ‬ِ‫ن‬ ‫جءا‬َ ‫هأ‬ُ‫َنو‬ ‫ر‬ُ‫َنو‬ ‫جءا‬َ ‫و‬َ ‫عأ‬ُ‫َنو‬ ‫ب‬َ ‫ش‬ْ ‫ت‬ ‫ي‬َ ‫ذ يأ‬ِ‫ن‬ ‫ل‬َّ‫ك‬ ‫نأ ا‬ُ‫َنو‬ ‫م‬ِ‫ن‬ ‫ؤ‬ْ ‫ت‬ ‫م‬ُ‫َنو‬ ‫ال‬ْ ‫ت‬ ‫سأ‬َ ‫ي‬ْ ‫ت‬ ‫ل‬َ “Bukanlah orang yang mukmin itu yang kenyang, sedangkan tetangganya lapar di sebelahnya). (HR al-Baihaqi dari 'Abdullah bin 'Abbas. Maksudnya: Tidaklah sempurna keimanan seorang muslim itu apabila ia makan dengan kenyang sedangkan tetangganya di sebelahnya kelaparan. 4. Nabi s.a.w. senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari hidup dalam kefakiran dan kelaparan. Abu Hurairah menyatakan, bahwa Rasulullah s.a.w. senantiasa berdo’a: ‫م‬َّ‫ك‬ ‫ه‬ُ‫َنو‬ ‫ل‬َّ‫ك‬ ‫ال‬ ‫أ‬‫ة‬ِ‫ن‬ ‫ل‬َّ‫ك‬ ‫ق‬ِ‫ن‬ ‫ل‬ْ ‫ت‬ ‫وا‬َ ‫رأ‬ِ‫ن‬ ‫ق‬ْ ‫ت‬ ‫ف‬َ ‫ل‬ْ ‫ت‬ ‫نأ ا‬َ ‫م‬ِ‫ن‬ ‫كأ‬َ ‫ب‬ِ‫ن‬ ‫ذأ‬ُ‫َنو‬ ‫عنو‬ُ‫َنو‬ ‫أ‬َ ‫ن ىأ‬ِّ‫ى‬ ‫إ‬ِ‫ن‬ ‫أ‬ ‫م‬َ ‫ل‬ِ‫ن‬ ‫ظ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ ‫نأ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ ‫نأ‬ْ ‫ت‬ ‫م‬ِ‫ن‬ ‫كأ‬َ ‫ب‬ِ‫ن‬ ‫ذأ‬ُ‫َنو‬ ‫عنو‬ُ‫َنو‬ ‫أ‬َ ‫و‬َ ‫ةأ‬ِ‫ن‬ ‫ل‬َّ‫ك‬ ‫ذ‬ِّ‫ى‬ ‫وال‬َ ‫أ‬‫م‬َ ‫ل‬َ ‫ظ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬ُ‫َنو‬ ‫وأ‬ْ ‫ت‬ ‫أ‬َ “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kefakiran, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kekurangan dan kehinaan, dan aku memohon perlindungan kepada- Mu dari menganiaya atau dianiaya). Maknanya: Rasulullah s.a.w. berdo’a: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindunganMu dari kelaparan, karena sesungguhnya kelaparan 3
  • 4. itu seburuk-buruk teman berbaring, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari khianat, karena sesungguhnya khianat itu seburuk-buruk teman. (HR Abu Dawud). Abu Bakrah menyatakan: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. mengucapkan do’a ini di akhir shalat: ‫ر‬ِ ‫ا‬ ‫ق‬ْ‫ِر‬ ‫ف‬َ‫ْق‬ ‫ل‬ْ‫ِر‬ ‫ولا‬َ‫ْق‬ ‫رو‬ِ ‫ا‬ ‫ف‬ْ‫ِر‬ ‫ك‬ُ‫ْف‬ ‫ل‬ْ‫ِر‬ ‫نو لا‬َ‫ْق‬ ‫م‬ِ ‫ا‬ ‫كو‬َ‫ْق‬ ‫ب‬ِ ‫ا‬ ‫ذو‬ُ‫ْف‬ ‫عذو‬ُ‫ْف‬ ‫أ‬َ‫ْق‬ ‫نأ ىو‬ِّ‫ى‬ ‫إ‬ِ ‫ا‬ ‫مو‬َّ ‫ه‬ُ‫ْف‬ ‫ل‬َّ ‫و لال‬ ‫ر‬ِ ‫ا‬ ‫ب‬ْ‫ِر‬ ‫ق‬َ‫ْق‬ ‫ل‬ْ‫ِر‬ ‫بو لا‬ِ ‫ا‬ ‫ذلا‬َ‫ْق‬ ‫ع‬َ‫ْق‬ ‫نو‬ْ‫ِر‬ ‫م‬ِ ‫ا‬ ‫كو‬َ‫ْق‬ ‫ب‬ِ ‫ا‬ ‫ذو‬ُ‫ْف‬ ‫عذو‬ُ‫ْف‬ ‫أ‬َ‫ْق‬ ‫نأ ىو‬ِّ‫ى‬ ‫إ‬ِ ‫ا‬ ‫مو‬َّ ‫ه‬ُ‫ْف‬ ‫ل‬َّ ‫لال‬ ‫و‬ “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kekafiran dan kefakiran dan azab kubur). (HR Abu Dawud). Dan Anas bin Malik menyatakan, bahwa Rasulullah s.a.w. mengucapkan dalam do’anya: ‫و‬َ‫ْق‬‫ر‬ِ ‫ا‬ ‫ف‬ْ‫ِر‬ ‫ك‬ُ‫ْف‬ ‫ل‬ْ‫ِر‬ ‫وو لا‬َ‫ْق‬ ‫رو‬ِ ‫ا‬ ‫ق‬ْ‫ِر‬ ‫ف‬َ‫ْق‬ ‫ل‬ْ‫ِر‬ ‫نو لا‬َ‫ْق‬ ‫م‬ِ ‫ا‬ ‫كو‬َ‫ْق‬ ‫ب‬ِ ‫ا‬ ‫ذو‬ُ‫ْف‬ ‫ذو‬ْ‫ِر‬ ‫ع‬ُ‫ْف‬ ‫أ‬َ‫ْق‬ ‫و‬ “Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kefakiran/miskin dan kekafiran). (HR al-Hakim) Demikian penjelasan tentang makna do’a Nabi Muhammad s.a.w. berkenaan dengan ‘kemiskinan’ yang dimohonkan kepada Allah, yang ternyata harus dimaknai secara majâz, dan bukan hakikat, yaitu: “khusyu’ dan tawadhu'.” 4