SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Allah berfirman: 
أَامكَال لَاص يَُّاكلُّ لَاص أُّ يًَُّأَسُّ قَأوُّ وَ لََُُّ اَََ اَل اُّ ذََُُّل ل ذََُّال اهَُّ أ ايَ 
أُُُّّلااََُ لَاص لَََِِيُّلَاصاَُُُُّّو أََ اُّ هََُُُّّْل يََ 
*وُّاُّ اوَُّ وًََُُّّالاَكََُّاََْلً 
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan 
yang benar (baik), niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni 
bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya 
ia telah mendapat kemenangan yang besar. 
Antara Ghibah Dan Dusta 
ل بَة لة شَُ تق وَُ وَ عل غَ بً يَ ل بَ، هَُل كَ ل غًََُ بً كَو لََإ سِ نً 
Oleh karena itulah, dari segi bahasa, ghibah berarti membicarakan orang lain yang ghaib 
(baca; yang tidak hadir) di antara orang yang sedang membicarakannya. Baik pembicaraan 
tersebut mengenai hal-hal yang positif darinya, ataupun yang bersifat negatif. 
Adapun dari segi istilah, ghibah adalah pembicaraan yang dilakukan seorang muslim 
mengenai saudaranya sesama muslim lainnya dalam hal-hal yang bersifat keburukan dan 
kejelekannya, atau hal-hal yang tidak disukainya. 
Sedangkan dusta, adalah kita membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri seseorang yang 
sesungguhnya sesuatu itu tidak terdapat dalam diri saudara kita tersebut. Sehingga dari sini, 
perbedaan antara ghibah dengan dusta terletak pada obyek pembicaraan yang kita lakukan. 
Dalam ghibah, yang kita bicarakan itu memang benar-benar ada dan melekat pada diri orang 
yang menjadi obyek pembicaraan kita. Sedangkan dalam dusta, sesuatu yang kita bicarakan 
tersebut, ternyata tidak terdapat pada diri seseorang yang kita bicarakan. Hal ini secara jelas 
pernah digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya: 
بَُّةَ ذَُّ ل كََُّاو يَُّيَم هََاَُّأ تَُُّّ يَُّ ن هََُّْلنُّ اَ كَُّْ اَ كَُّكُّاَيَ هَُُُّّك صُّ ذَُّ نًُّ يَُّاُّا نَُُّْاًَََُُّ لََ 
اَ هََُُُّّْل يَ يَُّاككُّصَ ذَُّ نًُّاََِك يَُّ يََلُّ أًَُّال ذََ لَُّ يَُّوُّ يَُُّّاأ ذََُّْان كَُّ نًُّ وََم يَُّ مَُ يًََُُُّّذَلنََ 
ذُّ نًُّ ذََان كَُّ نًُّ وََ يََ اًََُُُّّاَلنَ وَُّاُّا اََغتُّابتُّيَ ذََُُّان اص أَُّلَاو وََ يََ وَُّاُّا يَُّسُّت يَ سَُكصق 
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tahukah kalian, apakah itu ghibah? Para 
sahabat menjawab, ‘Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.’ Rasulullah SAW bersabda, 
‘engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai sesuatu yang 
tidak dia sukai. Salah seorang sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, bagaimana 
pendapatmu jika yang aku bicarakan benar-benar ada pada diri saudaraku? Rasulullah SAW 
menjawab, jika yang kau bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah 
mengghibahinya. Sedangkan jika yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, 
maka engkau sungguh telah mendustakannya. (HR. Muslim)
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman dalam (QS. 49: 12): 
يُّاعوُّ يْوَ ذََاوَص اَُّ سسَل أََُّ يًَُّأَسُّ قَأوُّ وَ لََُُّاَََتُُّ بَََل كََُّنَاََوَََُُّ يْوَ ذََ نَ 
أَُّالتُّاب يَُّاع لََُاص يَُّاعايًَُُّأَ بََْ يَُّتُّ كَاص يَُّان أَُّاْكَلُّ اصُّْ يَُّ يَََُاََُُّتاوًَُّلُّاََهتَلَل اََُُّ اَل اُّ ذََ نَ 
* اُّ اَُّ لوَب تََُّْوَصَ 
‘Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian 
prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan 
janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di 
antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik 
kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi 
Maha Penyayang.’ 
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: 
ذَ ناََُو يَُّاْيُّ يَيَُّ اهتَ ةُّ وََم كََُّاو هَُّعَ يَاوَ أََُّا كَُّاو بَيمَ كَُّْ اَ كَُّكُّايََ هَُُُّّك صُّ ذَُّ نًُّ 
كَاَدَ الَاسكَصَ يََلُّاتََََُّي ق يَيل قََُِِ 
Dari Said bin Zaid RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya riba yang paling bahaya 
adalah berpanjang kalam dalam membicarakan (keburukan) seorang muslim dengan (cara) 
yang tidak benar. (HR. Abu Daud) 
1. Kondisi diperbolehkannya dusta 
Dalam hadits dijelaskan oleh Rasulullah SAW mengenai beberapa keadaan di mana 
seseorang dihalalkan untuk berdusta, berdasarkan hadits berikut: 
دََ كَََِ اسذَ سََذَ اَ نَ حَ ثَ حَََِ اقس قََِ اق ذَََِ سك اَقَِِ هَ سََلست اا هَسيلَ سهق س للَّر لَََسأَرَ ااق تَ ا ق د نسب س سََْأََ ن اَاا هَسيلَ س اا لَ لَس اَاا هَسيلَ اسذَ بسِكَ نَذ قَ اابق سا (ثااب ااك ي )َ 
“Dari Asma’ binti Yazid RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Dusta tidak diperkenankan 
melainkan dalam tiga hal; seorang suami berbicara kepada istrinya agar istrinya (lebih 
mencintainya), dusta dalam peperangan dan dusta untuk mendamaikan di antara manusia 
(yang sedang bertikai)” (HR. Turmudzi) 
2. Kondisi diperbolehkannya ghibah 
Dr. Sayid Muhammad Nuh dalam Afat Ala al-Thariq (1996: III/ 52) mengungkapkan ada 
enam hal, di mana seseorang diperbolehkan untuk ghibah, yaitu: 
1. Tadzalum. 
Yaitu orang yang teraniaya, kemudian mengadukan derita yang diterimanya kepada hakim, 
ulama dan penguasa agar dapat mengatasi problematika yang sedang dialaminya. Dalam 
pengaduan tersebut tentu ia akan menceritakan keburukan orang yang menganiaya dirinya. 
Dan hal seperti ini diperbolehkan. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman: 
*هَ سََلسع اق اا نس اوسسَِ س قَ اا سح سهق ق سَِِ اَاَ اق سََِذللََّ سََِذ
“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang 
yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” 
2. Meminta bantuan untuk merubah kemungkaran & mengembalikan orang yang maksiat 
menjadi taat kepada Allah SWT, kepada orang yang dirasa mampu untuk melakukannya. 
Seperti ulama, ustadz atau psikolog. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, 
‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya 
dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu maka 
dengan hatinya. (HR. Muslim). 
Sementara meminta bantuan kepada orang yang lebih mampu, masuk dalam kategori 
merubah kemungkaran dengan lisan. 
3. Meminta fatwa. 
Seperti seseorang yang meminta fatwa kepada ulama dan ustadz, bahwa saudaraku misalnya 
menzhalimiku seperti ini, maka bagaimana hukumnya bagi diriku maupun bagi saudaraku 
tersebut. 
Dalam salah satu riwayat pernah digambarkan, bahwa Hindun binti Utbah (istri Abu Sufyan) 
mengadu kepada Rasulullah SAW dan mengatakan, wahai Rasulullah SAW, suamiku adalah 
seorang yang bakhil. Dia tidak memberikan padaku uang yang cukup untuk dapat memenuhi 
kebutuhan rumah tangga kami, kecuali yang aku ambil dari simpanannya dan dia tidak 
mengetahuinya. Apakah perbuatanku itu dosa? Rasulullah SAW menjawab, ambillah darinya 
sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan cara yang baik (baca; 
ma’ruf)” (HR. Bukhari) 
4. Peringatan terhadap keburukan atau bahaya. 
Seperti ketika Fatimah binti Qais RA datang kepada Rasulullah SAW dan memberitahukan 
bahwa ada dua orang pemuda yang akan meminangnya, yaitu Muawiyah dan Abu Jahm. 
Rasulullah SAW mengatakan, ‘Adapun Muawiyah, ia adalah seseorang yang sangat miskin, 
sedangkan Abu Jahm, adalah seseorang yang ringan tangan (suka memukul wanita).” (HR. 
Muslim) 
5. Terhadap orang yang menampakkan kefasikan & kemaksiatannya, seperti minum khamer, 
berzina, judi, mencuri, dan membunuh. Terhadap orang yang seperti ini kita boleh ghibah. 
Apalagi terhadap orang yang menampakkan permusuhannya kepada agama Islam dan kaum 
muslimin. 
6. Untuk pengenalan. 
Adakalanya seseorang telah dikenal dengan julukan tertentu yang terkesan negatif, seperti 
para periwayat hadits ada yang dikenal dengan sebutan A’masy (si rabun), A’raj (pincang), 
Asham (tuli), A’ma (buta) dsb. Mereka semua sangat dikenal dengan nama tersebut. Jika 
disebut nama lain bahkan banyak perawi lainnya yang kurang mengenalnya. Meskipun 
demikian, tetap menggunakan nama aslinya adalah lebih baik. Bahkan jika dengan namanya 
tersebut dia telah dikenal, maka tidak boleh menggunakan julukan yang terkesan negatif.
ANTARA GIBAH DAN DUSTA

More Related Content

What's hot

Ebook ramadhan
Ebook ramadhanEbook ramadhan
Ebook ramadhanilmu ilmu
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMuhsin Hariyanto
 
Materi khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 HMateri khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 HIwan Sumantri
 
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِمYudi Wahyudin
 
Akhiri puasa ramadhan dengan amal shaleh
Akhiri puasa ramadhan dengan amal shalehAkhiri puasa ramadhan dengan amal shaleh
Akhiri puasa ramadhan dengan amal shalehMunawar Saiman
 
Slide Pendidikan Kanak -Kanak Oleh Ibu Bapa Dalam Islam
Slide Pendidikan Kanak -Kanak Oleh Ibu Bapa  Dalam IslamSlide Pendidikan Kanak -Kanak Oleh Ibu Bapa  Dalam Islam
Slide Pendidikan Kanak -Kanak Oleh Ibu Bapa Dalam IslamSYAMIMIASILAHABDRAHM
 
Tarhib ramadhan
Tarhib ramadhanTarhib ramadhan
Tarhib ramadhanimuska
 
Aku memohon, kau pun memberi
Aku memohon, kau pun memberiAku memohon, kau pun memberi
Aku memohon, kau pun memberiMuhsin Hariyanto
 
Id ada apa_di_hari_kiamat
Id ada apa_di_hari_kiamatId ada apa_di_hari_kiamat
Id ada apa_di_hari_kiamatDriya Primasthi
 
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)Islamhouse.com
 
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...azznor7881
 
Ramadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawRamadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawErwin Wahyu
 
Buletin Jumat PPMI Assalaam
Buletin Jumat PPMI AssalaamBuletin Jumat PPMI Assalaam
Buletin Jumat PPMI Assalaampondok assalaam
 
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasulwk_aiman
 
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranMembuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranErwin Wahyu
 

What's hot (20)

Ebook ramadhan
Ebook ramadhanEbook ramadhan
Ebook ramadhan
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
 
Materi khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 HMateri khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 H
 
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 
Akhiri puasa ramadhan dengan amal shaleh
Akhiri puasa ramadhan dengan amal shalehAkhiri puasa ramadhan dengan amal shaleh
Akhiri puasa ramadhan dengan amal shaleh
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Silaturrahim
SilaturrahimSilaturrahim
Silaturrahim
 
Khutbah jumat pertama
Khutbah jumat pertamaKhutbah jumat pertama
Khutbah jumat pertama
 
Slide Pendidikan Kanak -Kanak Oleh Ibu Bapa Dalam Islam
Slide Pendidikan Kanak -Kanak Oleh Ibu Bapa  Dalam IslamSlide Pendidikan Kanak -Kanak Oleh Ibu Bapa  Dalam Islam
Slide Pendidikan Kanak -Kanak Oleh Ibu Bapa Dalam Islam
 
Tarhib ramadhan
Tarhib ramadhanTarhib ramadhan
Tarhib ramadhan
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Aku memohon, kau pun memberi
Aku memohon, kau pun memberiAku memohon, kau pun memberi
Aku memohon, kau pun memberi
 
Id ada apa_di_hari_kiamat
Id ada apa_di_hari_kiamatId ada apa_di_hari_kiamat
Id ada apa_di_hari_kiamat
 
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)
 
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
 
Ramadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawRamadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah saw
 
Buletin Jumat PPMI Assalaam
Buletin Jumat PPMI AssalaamBuletin Jumat PPMI Assalaam
Buletin Jumat PPMI Assalaam
 
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul
 
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranMembuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
 

Similar to ANTARA GIBAH DAN DUSTA

Agar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat RibaAgar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat RibaBidak 99
 
Akhlak islami
Akhlak islamiAkhlak islami
Akhlak islamibibih
 
Buku saku perbankan syariah
Buku saku perbankan syariahBuku saku perbankan syariah
Buku saku perbankan syariahEdi Awaludin
 
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kitakutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kitaMANDIANGIN1
 
Kompilasi khutbah-jumat-5
Kompilasi khutbah-jumat-5Kompilasi khutbah-jumat-5
Kompilasi khutbah-jumat-5SUDIYANA
 
Bimbingan mengurus jenazah
Bimbingan mengurus jenazahBimbingan mengurus jenazah
Bimbingan mengurus jenazahAfif Wiludin
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburBidak 99
 
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinanMeluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinanMuhsin Hariyanto
 
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala TundungMemolo1
 
Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2alisaifudinhamz
 
Adil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docxAdil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docxMohZaini6
 

Similar to ANTARA GIBAH DAN DUSTA (20)

Agar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat RibaAgar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat Riba
 
Gibah
GibahGibah
Gibah
 
Akhlak islami
Akhlak islamiAkhlak islami
Akhlak islami
 
Buku saku perbankan syariah
Buku saku perbankan syariahBuku saku perbankan syariah
Buku saku perbankan syariah
 
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kitakutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
 
Kompilasi khutbah-jumat-5
Kompilasi khutbah-jumat-5Kompilasi khutbah-jumat-5
Kompilasi khutbah-jumat-5
 
Bimbingan mengurus jenazah
Bimbingan mengurus jenazahBimbingan mengurus jenazah
Bimbingan mengurus jenazah
 
Khutbah 5.docx
Khutbah 5.docxKhutbah 5.docx
Khutbah 5.docx
 
Salah faham terhadap doa
Salah faham terhadap doaSalah faham terhadap doa
Salah faham terhadap doa
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
 
Akhlak tercela
Akhlak tercelaAkhlak tercela
Akhlak tercela
 
Adab bertetangga
Adab bertetanggaAdab bertetangga
Adab bertetangga
 
pengertian ihsan dan masalah ihsan
pengertian ihsan dan masalah ihsanpengertian ihsan dan masalah ihsan
pengertian ihsan dan masalah ihsan
 
Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.
Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.
Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.
 
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinanMeluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
 
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
 
Bab 1(keikhlasan)
Bab 1(keikhlasan)Bab 1(keikhlasan)
Bab 1(keikhlasan)
 
Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2
 
Adil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docxAdil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docx
 
riba
ribariba
riba
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

ANTARA GIBAH DAN DUSTA

  • 1. Allah berfirman: أَامكَال لَاص يَُّاكلُّ لَاص أُّ يًَُّأَسُّ قَأوُّ وَ لََُُّ اَََ اَل اُّ ذََُُّل ل ذََُّال اهَُّ أ ايَ أُُُّّلااََُ لَاص لَََِِيُّلَاصاَُُُُّّو أََ اُّ هََُُُّّْل يََ *وُّاُّ اوَُّ وًََُُّّالاَكََُّاََْلً Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar (baik), niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. Antara Ghibah Dan Dusta ل بَة لة شَُ تق وَُ وَ عل غَ بً يَ ل بَ، هَُل كَ ل غًََُ بً كَو لََإ سِ نً Oleh karena itulah, dari segi bahasa, ghibah berarti membicarakan orang lain yang ghaib (baca; yang tidak hadir) di antara orang yang sedang membicarakannya. Baik pembicaraan tersebut mengenai hal-hal yang positif darinya, ataupun yang bersifat negatif. Adapun dari segi istilah, ghibah adalah pembicaraan yang dilakukan seorang muslim mengenai saudaranya sesama muslim lainnya dalam hal-hal yang bersifat keburukan dan kejelekannya, atau hal-hal yang tidak disukainya. Sedangkan dusta, adalah kita membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri seseorang yang sesungguhnya sesuatu itu tidak terdapat dalam diri saudara kita tersebut. Sehingga dari sini, perbedaan antara ghibah dengan dusta terletak pada obyek pembicaraan yang kita lakukan. Dalam ghibah, yang kita bicarakan itu memang benar-benar ada dan melekat pada diri orang yang menjadi obyek pembicaraan kita. Sedangkan dalam dusta, sesuatu yang kita bicarakan tersebut, ternyata tidak terdapat pada diri seseorang yang kita bicarakan. Hal ini secara jelas pernah digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya: بَُّةَ ذَُّ ل كََُّاو يَُّيَم هََاَُّأ تَُُّّ يَُّ ن هََُّْلنُّ اَ كَُّْ اَ كَُّكُّاَيَ هَُُُّّك صُّ ذَُّ نًُّ يَُّاُّا نَُُّْاًَََُُّ لََ اَ هََُُُّّْل يَ يَُّاككُّصَ ذَُّ نًُّاََِك يَُّ يََلُّ أًَُّال ذََ لَُّ يَُّوُّ يَُُّّاأ ذََُّْان كَُّ نًُّ وََم يَُّ مَُ يًََُُُّّذَلنََ ذُّ نًُّ ذََان كَُّ نًُّ وََ يََ اًََُُُّّاَلنَ وَُّاُّا اََغتُّابتُّيَ ذََُُّان اص أَُّلَاو وََ يََ وَُّاُّا يَُّسُّت يَ سَُكصق Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tahukah kalian, apakah itu ghibah? Para sahabat menjawab, ‘Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai. Salah seorang sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, bagaimana pendapatmu jika yang aku bicarakan benar-benar ada pada diri saudaraku? Rasulullah SAW menjawab, jika yang kau bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mengghibahinya. Sedangkan jika yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mendustakannya. (HR. Muslim)
  • 2. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman dalam (QS. 49: 12): يُّاعوُّ يْوَ ذََاوَص اَُّ سسَل أََُّ يًَُّأَسُّ قَأوُّ وَ لََُُّاَََتُُّ بَََل كََُّنَاََوَََُُّ يْوَ ذََ نَ أَُّالتُّاب يَُّاع لََُاص يَُّاعايًَُُّأَ بََْ يَُّتُّ كَاص يَُّان أَُّاْكَلُّ اصُّْ يَُّ يَََُاََُُّتاوًَُّلُّاََهتَلَل اََُُّ اَل اُّ ذََ نَ * اُّ اَُّ لوَب تََُّْوَصَ ‘Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.’ Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: ذَ ناََُو يَُّاْيُّ يَيَُّ اهتَ ةُّ وََم كََُّاو هَُّعَ يَاوَ أََُّا كَُّاو بَيمَ كَُّْ اَ كَُّكُّايََ هَُُُّّك صُّ ذَُّ نًُّ كَاَدَ الَاسكَصَ يََلُّاتََََُّي ق يَيل قََُِِ Dari Said bin Zaid RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya riba yang paling bahaya adalah berpanjang kalam dalam membicarakan (keburukan) seorang muslim dengan (cara) yang tidak benar. (HR. Abu Daud) 1. Kondisi diperbolehkannya dusta Dalam hadits dijelaskan oleh Rasulullah SAW mengenai beberapa keadaan di mana seseorang dihalalkan untuk berdusta, berdasarkan hadits berikut: دََ كَََِ اسذَ سََذَ اَ نَ حَ ثَ حَََِ اقس قََِ اق ذَََِ سك اَقَِِ هَ سََلست اا هَسيلَ سهق س للَّر لَََسأَرَ ااق تَ ا ق د نسب س سََْأََ ن اَاا هَسيلَ س اا لَ لَس اَاا هَسيلَ اسذَ بسِكَ نَذ قَ اابق سا (ثااب ااك ي )َ “Dari Asma’ binti Yazid RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Dusta tidak diperkenankan melainkan dalam tiga hal; seorang suami berbicara kepada istrinya agar istrinya (lebih mencintainya), dusta dalam peperangan dan dusta untuk mendamaikan di antara manusia (yang sedang bertikai)” (HR. Turmudzi) 2. Kondisi diperbolehkannya ghibah Dr. Sayid Muhammad Nuh dalam Afat Ala al-Thariq (1996: III/ 52) mengungkapkan ada enam hal, di mana seseorang diperbolehkan untuk ghibah, yaitu: 1. Tadzalum. Yaitu orang yang teraniaya, kemudian mengadukan derita yang diterimanya kepada hakim, ulama dan penguasa agar dapat mengatasi problematika yang sedang dialaminya. Dalam pengaduan tersebut tentu ia akan menceritakan keburukan orang yang menganiaya dirinya. Dan hal seperti ini diperbolehkan. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman: *هَ سََلسع اق اا نس اوسسَِ س قَ اا سح سهق ق سَِِ اَاَ اق سََِذللََّ سََِذ
  • 3. “Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” 2. Meminta bantuan untuk merubah kemungkaran & mengembalikan orang yang maksiat menjadi taat kepada Allah SWT, kepada orang yang dirasa mampu untuk melakukannya. Seperti ulama, ustadz atau psikolog. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu maka dengan hatinya. (HR. Muslim). Sementara meminta bantuan kepada orang yang lebih mampu, masuk dalam kategori merubah kemungkaran dengan lisan. 3. Meminta fatwa. Seperti seseorang yang meminta fatwa kepada ulama dan ustadz, bahwa saudaraku misalnya menzhalimiku seperti ini, maka bagaimana hukumnya bagi diriku maupun bagi saudaraku tersebut. Dalam salah satu riwayat pernah digambarkan, bahwa Hindun binti Utbah (istri Abu Sufyan) mengadu kepada Rasulullah SAW dan mengatakan, wahai Rasulullah SAW, suamiku adalah seorang yang bakhil. Dia tidak memberikan padaku uang yang cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga kami, kecuali yang aku ambil dari simpanannya dan dia tidak mengetahuinya. Apakah perbuatanku itu dosa? Rasulullah SAW menjawab, ambillah darinya sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan cara yang baik (baca; ma’ruf)” (HR. Bukhari) 4. Peringatan terhadap keburukan atau bahaya. Seperti ketika Fatimah binti Qais RA datang kepada Rasulullah SAW dan memberitahukan bahwa ada dua orang pemuda yang akan meminangnya, yaitu Muawiyah dan Abu Jahm. Rasulullah SAW mengatakan, ‘Adapun Muawiyah, ia adalah seseorang yang sangat miskin, sedangkan Abu Jahm, adalah seseorang yang ringan tangan (suka memukul wanita).” (HR. Muslim) 5. Terhadap orang yang menampakkan kefasikan & kemaksiatannya, seperti minum khamer, berzina, judi, mencuri, dan membunuh. Terhadap orang yang seperti ini kita boleh ghibah. Apalagi terhadap orang yang menampakkan permusuhannya kepada agama Islam dan kaum muslimin. 6. Untuk pengenalan. Adakalanya seseorang telah dikenal dengan julukan tertentu yang terkesan negatif, seperti para periwayat hadits ada yang dikenal dengan sebutan A’masy (si rabun), A’raj (pincang), Asham (tuli), A’ma (buta) dsb. Mereka semua sangat dikenal dengan nama tersebut. Jika disebut nama lain bahkan banyak perawi lainnya yang kurang mengenalnya. Meskipun demikian, tetap menggunakan nama aslinya adalah lebih baik. Bahkan jika dengan namanya tersebut dia telah dikenal, maka tidak boleh menggunakan julukan yang terkesan negatif.