SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
PERSEDIAAN
www.penerbitsalemba.com
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan langkah-langkah dalam menentukan jumlah persediaan.
2. Menjelaskan akuntansi untuk persediaan dan menerapkan metode arus biaya
persediaan.
3. Menjelaskan pengaruh keuangan dari asumsi arus biaya persediaan.
4. Menjelaskan basis mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto dari akuntansi untuk persediaan.
5. Menunjukkan pengaruh kesalahan persediaan terhadap laporan keuangan.
6. Menghitung dan menginterpretasikan rasio perputaran persediaan.
www.penerbitsalemba.com
Pratinjau Bab 6
www.penerbitsalemba.com
Mengklasifikasikan Persediaan
Perusahaan Dagang
Satu Klasifikasi:
 Persediaan
Perusahaan Manufaktur
Tiga Klasifikasi:
 barang jadi,
 barang dalam proses,
 bahan baku.
Berdasarkan klasifikasi, perusahaan melaporkan semua persediaan
pada Aset Lancar di Laporan Posisi Keuangan.
www.penerbitsalemba.com
Perusahaan melakukan perhitungan fisik persediaan karena dua
alasan:
Sistem Perpetual
1. Untuk memeriksa keakuratan catatan persedian.
2. Untuk menentukan jumlah persediaan yang hilang akibat bahan
baku yang terbuang, pengutilan, atau pencurian yang dilakukan
karyawan.
Sistem Periodik
1. Menentukan persediaan di tangan pada tanggal laporan posisi
keuangan.
2. Menentukan beban pokok penjualan selama periode itu.
Menentukan Jumlah Persediaan
www.penerbitsalemba.com
Mencakup menghitung, menimbang, atau mengukur setiap jenis
persediaan yang ada.
Menentukan Jumlah Persediaan
Perhitungan Fisik Persediaan
Perusahaan sering kali “menginventarisasi” persediaan:
 Ketika bisnisnya tutup atau ketika bisnisnya melambat.
 Pada akhir periode akuntansi
www.penerbitsalemba.com
 Perusahaan bisa saja telah membeli barang yang belum diterima.
 Perusahaan bisa saja telah menjual barang yang belum dikirimkan.
Menentukan Jumlah Persediaan
Menentukan Kepemilikan Barang
Barang dalam perjalanan harus dimasukkan dalam persediaan
perusahaan yang telah mengandung kepemilikan sah atas barang
tersebut. Kepemilikan sah ditentukan berdasarkan syarat-syarat
penjualan.
Barang dalam Perjalanan
www.penerbitsalemba.com
Menentukan Jumlah Persediaan
Kepemilikan barang berpindah ke
pembeli ketika kurir menerima
barang dari penjual.
Ilustrasi 6-1
Syarat-Syarat Penjualan
Kepemilikan barang tetap berada
pada penjual hingga barang
tersebut sampai ke pembeli.
Barang dalam Perjalanan
www.penerbitsalemba.com
 Pada beberapa lini bisnis, sangatlah umum untuk memegang barang
dari pihak lainnya dan
 Mencoba untuk menjual barang tersebut demi sebuah fee, tetapi
tanpa mengambil kepemilikan atas barang itu.
Menentukan Jumlah Persediaan
Menentukan Kepemilikan Barang
Barang Konsinyasi
www.penerbitsalemba.com
 Identifikasi khusus
 Masuk pertama, keluar pertama
(first-in, first-out—FIFO)
 Biaya rata-rata (average-cost)
Penentuan Biaya Persediaan
Biaya unit dapat digunakan untuk menghitung jumlah persediaan yang
ada dengan menggunakan metode penentuan biaya sebagai berikut.
Asumsi Arus Biaya
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Ilustrasi: Crivitz TV Company membeli tiga TV 50-inci yang identik pada
tanggal yang berbeda dengan biaya £700, £750, dan £800. Selama tahun itu,
Crivitz menjual dua set TV masing-masing seharga £1.200. Fakta ini diringkas
sebagai berikut.
Ilustrasi 6-2
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Ilustrasi: Apabila Crivitz menjual TV yang dibelinya pada tanggal 3 Februari
dan 22 Mei, maka beban pokok penjualannya adalah £1.500 (£700 + £800),
dan persediaan akhirnya adalah £750 .
Ilustrasi 6-3
Identifikasi Khusus
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Jika perusahaan dapat dengan baik mengidentifikasi unit-unit tertentu mana
yang terjual dan mana yang masih menjadi persediaan akhir, maka
perusahaan dapat menggunakan metode identifikasi khusus (specific
identification method) untuk perhitungan biaya persediaan.
Identifikasi Khusus
 Metode identifikasi khusus masih tidak praktis.
 Kebanyakan perusahaan membuat asumsi-asumsi, yang disebut asumsi
arus biaya, terkait unit-unit mana yang terjual.
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Terdapat dua metode arus biaya yang diasumsikan:
1. Masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out—FIFO)
2. Biaya rata-rata (average-cost)
Tidak terdapat persyaratan akuntansi bahwa asumsi arus biaya akan
konsisten dengan pergerakan fisik barang.
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Ilustrasi: Data untuk kondensator Lin Electronics’ Astro.
Ilustrasi 6-4
(Persediaan Awal + Pembelian) ‒ Persediaan Akhir = Beban Pokok Penjualan
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
FIRST-IN, FIRST-OUT (FIFO)
 Barang yang paling awal dibeli adalah yang pertama yang akan dijual.
 Sering kali paralel dengan arus fisik barang yang sebenarnya.
 Umumnya merupakan praktik bisnis yang baik untuk menjual unit-unit
lama terlebih dahulu.
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Ilustrasi 6-5
FIRST-IN, FIRST-OUT (FIFO)
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Ilustrasi 6-5
FIRST-IN, FIRST-OUT (FIFO)
Ilustrasi 6-6
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
BIAYA RATA-RATA
 Mengalokasikan beban pokok barang yang tersedia untuk dijual
berdasarkan biaya rata-rata tertimbang per unit (weighted-average unit
cost) yang terjadi.
 Mengasumsikan bahwa barang-barang memiliki sifat yang sama.
 Menerapkan biaya rata-rata tertimbang per unit untuk unit-unit yang
tersedia saat menentukan biaya persediaan akhir.
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Ilustrasi 6-8
BIAYA RATA-RATA
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Ilustrasi 6-8
BIAYA RATA-RATA
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Ilustrasi 6-9
Laporan Keuangan dan Pengaruh Pajak dari Metode Arus Biaya
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Menggunakan Metode Arus Biaya Persediaan secara Konsisten
 Apapun metode arus biaya yang dipilih, perusahaan harus menggunakan
metode tersebut secara konsisten dari satu periode akuntansi ke periode
akuntansi lainnya.
 Meskipun penggunaan yang konsisten lebih disukai, ini tidak berarti
bahwa perusahaan tidak pernah mengubah metode perhitungan biaya
persediaannya.
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Mana yang Lebih Rendah antara Biaya Perolehan dan Nilai Realisasi Neto
 Perusahaan harus “menurunkan” nilai persediaannya ke nilai realisasi
netonya. pada periode di mana penurunan harga terjadi.
 Nilai realisasi neto (net realizable value) mengacu pada jumlah neto yang
diharapkan direalisasi (diterima) perusahaan dari penjualan persediaan.
Secara khusus, nilai realisasi neto merupakan estimasi harga jual dalam
situasi bisnis yang normal, dikurangi estimasi biaya untuk menyelesaikan
dan menjual.
Apabila nilai persediaan ini lebih rendah daripada biayanya
www.penerbitsalemba.com
Penentuan Biaya Persediaan
Ilustrasi: Asumsikan bahwa Gao TV memiliki lini produk barang dagang
sebagai berikut dengan biaya dan nilai realisasi neto sebagaimana yang
ditunjukkan.
Ilustrasi 6-10
Mana yang Lebih Rendah antara Biaya Perolehan dan Nilai Realisasi Neto
www.penerbitsalemba.com
Kesalahan Persediaan
Sebab Umum
 Kegagalan dalam menghitung atau menentukan harga persediaan secara
tepat.
 Perusahaan tidak secara tepat mengakui transfer hak atas barang yang
sedang dalam perjalanan.
 Kesalahan ini memengaruhi laporan laba rugi maupun laporan posisi
keuangan.
www.penerbitsalemba.com
Kesalahan Persediaan
Pengaruh pada Laporan Laba Rugi
 Kesalahan persediaan akan memengaruhi perhitungan beban pokok
penjualan maupun laba neto.
Ilustrasi 6-11
Ilustrasi 6-12
www.penerbitsalemba.com
Kesalahan Persediaan
Pengaruh pada Laporan Laba Rugi
Kesalahan persediaan akan memengaruhi perhitungan beban pokok
penjualan maupun laba neto di dua periode.
 Kesalahan dalam persediaan akhir periode berjalan akan memiliki
pengaruh terbalik terhadap laba neto periode akuntansi berikutnya.
 Meskipun selama dua tahun, total laba neto tepat karena kesalahan
saling menutupi satu sama lain.
 Ketepatan persediaan akhir tergantung sepenuhnya pada akurasi
pengambilan dan penentuan biaya persediaan .
www.penerbitsalemba.com
Kesalahan Persediaan
Ilustrasi 6-13
www.penerbitsalemba.com
Kesalahan Persediaan
Pengaruh terhadap Laporan Posisi Keuangan
 Pengaruh kesalahan persediaan akhir terhadap laporan posisi keuangan
menggunakan persamaan dasar akuntansi
Ilustrasi 6-11
Ilustrasi 6-14
www.penerbitsalemba.com
Penyajian dan Analisis Laporan
Penyajian
(1) klasifikasi utama persediaan,
Seharusnya juga terdapat pengungkapan tentang:
Nilai realisasi neto—Persediaan diklasifikasikan sebagai aset lancar
Laporan laba rugi—Beban pokok penjualan dikurangkan dari penjualan.
(2) basis akuntansi (biaya; biaya atau nilai realisasi neto, mana yang lebih
rendah), dan
(3) metode biaya (identifikasi khusus, FIFO, atau biaya rata-rata).
www.penerbitsalemba.com
Penyajian dan Analisis Laporan
Analisis
1. Tingkat persediaan yang tinggi―Menyebabkan biaya penyimpanan yang
tinggi (yaitu, investasi, penyimpanan, asuransi, keusangan, dan
kerusakan).
Manajemen persediaan merupakan pedang bermata dua
2. Tingkat persediaan yang rendah―Mengakibatkan kehabisan stok dan
kehilangan penjualan.
www.penerbitsalemba.com
Penyajian dan Analisis Laporan
Perputaran persediaan Mengukur berapa kali rata-rata persediaan terjual
selama periode itu.
Beban Pokok Penjualan
Rata-Rata Persediaan
Perputaran
Persediaan =
Jumlah hari persediaan Mengukur rata-rata jumlah hari persediaan yang
dimiliki.
Jumlah hari dalam setahun (365)
Perputaran Persediaan
Jumlah Hari
Persediaan =
www.penerbitsalemba.com
Lampiran 6A Metode Arus Biaya Persediaan
Pada Sistem Persediaan Perpetual
Ilustrasi 6A-1
Mengasumsikan sistem persediaan perpetual, hitung Beban Pokok Penjualan dan
Persediaan Akhir dengan menggunakan metode FIFO dan biaya rata-rata.
www.penerbitsalemba.com
Lampiran 6A Metode Arus Biaya Persediaan
Pada Sistem Persediaan Perpetual
First-In, First-Out (FIFO)
www.penerbitsalemba.com
Lampiran 6A Metode Arus Biaya Persediaan
Pada Sistem Persediaan Perpetual
Biaya Rata-Rata
www.penerbitsalemba.com
Lampiran 6B Estimasi Persediaan
Metode Laba Bruto
Mengestimasi biaya persediaan akhir dengan menerapkan tarif laba bruto
pada penjualan neto.
Ilustrasi 6B-1
www.penerbitsalemba.com
Lampiran 6B Estimasi Persediaan
Ilustrasi: asumsikan bahwa Kishwaukee Company ingin menyiapkan laporan laba rugi
untuk bulan Januari. Catatannya menunjukkan adanya penjualan neto sebesar
$200.000, persediaan awal $40.000, dan beban pokok pembelian $120.000. Pada tahun
sebelumnya, perusahaan merealisasi tarif laba bruto sebesar 30%. Hitunglah estimasi
biaya persediaan akhir pada tanggal 31 Januari berdasarkan metode laba bruto.
Ilustrasi 6B-2
www.penerbitsalemba.com
Lampiran 6B Estimasi Persediaan
Metode Persediaan Eceran
Perusahaan menerapkan persentase biaya terhadap harga eceran untuk
persediaan akhir pada tingkat harga-harga eceran untuk menentukan
besarnya biaya persediaannya.
Ilustrasi 6B-3
www.penerbitsalemba.com
Lampiran 6B Estimasi Persediaan
Ilustrasi: Ilustrasi 6B-4
Perhatikan bahwa ini tidak diperlukan untuk melakukan perhitungan fisik
persediaan untuk menentukan estimasi beban pokok persediaan yang ada di
tangan di berbagai waktu.
www.penerbitsalemba.com
Lampiran C Metode Persediaan LIFO
Last-In, First-Out (LIFO)
 Menurut IFRS, LIFO tidak diperbolehkan untuk tujuan pelaporan
keuangan.
 Barang terakhir yang dibeli adalah yang pertama kali akan dijual.
 Jarang sekali bertepatan dengan arus fisik persediaan yang sebenarnya.
(Pengecualian meliputi barang-barang yang disimpan di tumpukan,
seperti batu bara atau jerami, di mana barang-barang dipindahkan dari
tumpukan atas ketika dijual.)
www.penerbitsalemba.com
Lampiran C Metode Persediaan LIFO
Last-In, First-Out (LIFO)
Ilustrasi 6C-1
www.penerbitsalemba.com
Lampiran C Metode Persediaan LIFO
Last-In, First-Out (LIFO)
Ilustrasi 6C-2

More Related Content

What's hot

Bab 5_Akuntansi untuk Operasi Perusahaan Dagang.pdf
Bab 5_Akuntansi untuk Operasi Perusahaan Dagang.pdfBab 5_Akuntansi untuk Operasi Perusahaan Dagang.pdf
Bab 5_Akuntansi untuk Operasi Perusahaan Dagang.pdfflorenciaangeline2
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuanganelvi akmal
 
Depresiasi, Implementasi, and Deplesi
Depresiasi, Implementasi, and  DeplesiDepresiasi, Implementasi, and  Deplesi
Depresiasi, Implementasi, and DeplesiFair Nurfachrizi
 
Managerial Accounting Garrison Noreen Brewer Chapter 07
Managerial Accounting Garrison Noreen Brewer Chapter 07Managerial Accounting Garrison Noreen Brewer Chapter 07
Managerial Accounting Garrison Noreen Brewer Chapter 07Asif Hasan
 
Accounting Principles, 12th Edition ch6
Accounting Principles, 12th Edition ch6Accounting Principles, 12th Edition ch6
Accounting Principles, 12th Edition ch6AbdelmonsifFadl
 
11 accountancy keynotes_ch02_theory_base_of_accounting
11 accountancy keynotes_ch02_theory_base_of_accounting11 accountancy keynotes_ch02_theory_base_of_accounting
11 accountancy keynotes_ch02_theory_base_of_accountingCHAUHAN KISHOR GANPAT SHINH
 
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessTrisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi PertanggungjawabanAkuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi Pertanggungjawabanbudieto
 
Returns on cash of capital
Returns on cash of capitalReturns on cash of capital
Returns on cash of capitalMvs Krishna
 
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitasPenentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas20ianpratama
 
Analisis Ratio - Analisis Laporan Keuangan
Analisis Ratio - Analisis Laporan KeuanganAnalisis Ratio - Analisis Laporan Keuangan
Analisis Ratio - Analisis Laporan Keuanganphatar_augrah
 
Understanding financial statements ppt @ mba finance
Understanding financial statements ppt @ mba financeUnderstanding financial statements ppt @ mba finance
Understanding financial statements ppt @ mba financeBabasab Patil
 
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 

What's hot (20)

Ch06
Ch06Ch06
Ch06
 
Bab 5_Akuntansi untuk Operasi Perusahaan Dagang.pdf
Bab 5_Akuntansi untuk Operasi Perusahaan Dagang.pdfBab 5_Akuntansi untuk Operasi Perusahaan Dagang.pdf
Bab 5_Akuntansi untuk Operasi Perusahaan Dagang.pdf
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
 
Depresiasi, Implementasi, and Deplesi
Depresiasi, Implementasi, and  DeplesiDepresiasi, Implementasi, and  Deplesi
Depresiasi, Implementasi, and Deplesi
 
Accounting for Inventory
Accounting for InventoryAccounting for Inventory
Accounting for Inventory
 
Managerial Accounting Garrison Noreen Brewer Chapter 07
Managerial Accounting Garrison Noreen Brewer Chapter 07Managerial Accounting Garrison Noreen Brewer Chapter 07
Managerial Accounting Garrison Noreen Brewer Chapter 07
 
Accounting Principles, 12th Edition ch6
Accounting Principles, 12th Edition ch6Accounting Principles, 12th Edition ch6
Accounting Principles, 12th Edition ch6
 
SIA-Proses Bisnis Produksi
SIA-Proses Bisnis ProduksiSIA-Proses Bisnis Produksi
SIA-Proses Bisnis Produksi
 
11 accountancy keynotes_ch02_theory_base_of_accounting
11 accountancy keynotes_ch02_theory_base_of_accounting11 accountancy keynotes_ch02_theory_base_of_accounting
11 accountancy keynotes_ch02_theory_base_of_accounting
 
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
 
Inventory Accounting
Inventory AccountingInventory Accounting
Inventory Accounting
 
Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi PertanggungjawabanAkuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi Pertanggungjawaban
 
Job order costing
Job order costingJob order costing
Job order costing
 
Returns on cash of capital
Returns on cash of capitalReturns on cash of capital
Returns on cash of capital
 
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitasPenentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
 
Analisis Ratio - Analisis Laporan Keuangan
Analisis Ratio - Analisis Laporan KeuanganAnalisis Ratio - Analisis Laporan Keuangan
Analisis Ratio - Analisis Laporan Keuangan
 
Job costing slides
Job costing slidesJob costing slides
Job costing slides
 
Understanding financial statements ppt @ mba finance
Understanding financial statements ppt @ mba financeUnderstanding financial statements ppt @ mba finance
Understanding financial statements ppt @ mba finance
 
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
 

Similar to MATERI PERSEDIAAN.pptx

Tugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansiTugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansiWirodat Az
 
Akuntansi keuangan PERTEMUAN KE 9 PERSEDIAAN.ppt
Akuntansi keuangan PERTEMUAN KE 9 PERSEDIAAN.pptAkuntansi keuangan PERTEMUAN KE 9 PERSEDIAAN.ppt
Akuntansi keuangan PERTEMUAN KE 9 PERSEDIAAN.pptbrunojahur
 
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Majid
 
BAB_8_Penilaian_Persediaan.ppt
BAB_8_Penilaian_Persediaan.pptBAB_8_Penilaian_Persediaan.ppt
BAB_8_Penilaian_Persediaan.pptDhianDin
 
BAB_8_Penilaian_Persediaan (2).ppt
BAB_8_Penilaian_Persediaan (2).pptBAB_8_Penilaian_Persediaan (2).ppt
BAB_8_Penilaian_Persediaan (2).pptDhianDin
 
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxP7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxAhmadKhusyaini
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuanganRiasusanti874
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalLia Ivvana
 
Activity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementActivity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementWulanDari129
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.ppt
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.pptBAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.ppt
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.pptRIVANARDHIANNANDRA
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirimInggarh
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071Luthz Farhana
 
Persediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganPersediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganlefezza
 

Similar to MATERI PERSEDIAAN.pptx (20)

Tugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansiTugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansi
 
Akuntansi keuangan PERTEMUAN KE 9 PERSEDIAAN.ppt
Akuntansi keuangan PERTEMUAN KE 9 PERSEDIAAN.pptAkuntansi keuangan PERTEMUAN KE 9 PERSEDIAAN.ppt
Akuntansi keuangan PERTEMUAN KE 9 PERSEDIAAN.ppt
 
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
 
Bab 07_Persediaan.pptx
Bab 07_Persediaan.pptxBab 07_Persediaan.pptx
Bab 07_Persediaan.pptx
 
BAB_8_Penilaian_Persediaan.ppt
BAB_8_Penilaian_Persediaan.pptBAB_8_Penilaian_Persediaan.ppt
BAB_8_Penilaian_Persediaan.ppt
 
BAB_8_Penilaian_Persediaan (2).ppt
BAB_8_Penilaian_Persediaan (2).pptBAB_8_Penilaian_Persediaan (2).ppt
BAB_8_Penilaian_Persediaan (2).ppt
 
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxP7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuangan
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
 
Activity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementActivity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based management
 
Ch08 penilaian persediaan 2
Ch08 penilaian persediaan 2Ch08 penilaian persediaan 2
Ch08 penilaian persediaan 2
 
Akun Penyesuaian.pptx
Akun Penyesuaian.pptxAkun Penyesuaian.pptx
Akun Penyesuaian.pptx
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIALANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
 
Presentasi kel 8
Presentasi kel 8Presentasi kel 8
Presentasi kel 8
 
bab9.ppt
bab9.pptbab9.ppt
bab9.ppt
 
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.ppt
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.pptBAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.ppt
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.ppt
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirim
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071
 
Persediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganPersediaan barang-dagangan
Persediaan barang-dagangan
 

Recently uploaded

E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 

MATERI PERSEDIAAN.pptx

  • 2. www.penerbitsalemba.com Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan langkah-langkah dalam menentukan jumlah persediaan. 2. Menjelaskan akuntansi untuk persediaan dan menerapkan metode arus biaya persediaan. 3. Menjelaskan pengaruh keuangan dari asumsi arus biaya persediaan. 4. Menjelaskan basis mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto dari akuntansi untuk persediaan. 5. Menunjukkan pengaruh kesalahan persediaan terhadap laporan keuangan. 6. Menghitung dan menginterpretasikan rasio perputaran persediaan.
  • 4. www.penerbitsalemba.com Mengklasifikasikan Persediaan Perusahaan Dagang Satu Klasifikasi:  Persediaan Perusahaan Manufaktur Tiga Klasifikasi:  barang jadi,  barang dalam proses,  bahan baku. Berdasarkan klasifikasi, perusahaan melaporkan semua persediaan pada Aset Lancar di Laporan Posisi Keuangan.
  • 5. www.penerbitsalemba.com Perusahaan melakukan perhitungan fisik persediaan karena dua alasan: Sistem Perpetual 1. Untuk memeriksa keakuratan catatan persedian. 2. Untuk menentukan jumlah persediaan yang hilang akibat bahan baku yang terbuang, pengutilan, atau pencurian yang dilakukan karyawan. Sistem Periodik 1. Menentukan persediaan di tangan pada tanggal laporan posisi keuangan. 2. Menentukan beban pokok penjualan selama periode itu. Menentukan Jumlah Persediaan
  • 6. www.penerbitsalemba.com Mencakup menghitung, menimbang, atau mengukur setiap jenis persediaan yang ada. Menentukan Jumlah Persediaan Perhitungan Fisik Persediaan Perusahaan sering kali “menginventarisasi” persediaan:  Ketika bisnisnya tutup atau ketika bisnisnya melambat.  Pada akhir periode akuntansi
  • 7. www.penerbitsalemba.com  Perusahaan bisa saja telah membeli barang yang belum diterima.  Perusahaan bisa saja telah menjual barang yang belum dikirimkan. Menentukan Jumlah Persediaan Menentukan Kepemilikan Barang Barang dalam perjalanan harus dimasukkan dalam persediaan perusahaan yang telah mengandung kepemilikan sah atas barang tersebut. Kepemilikan sah ditentukan berdasarkan syarat-syarat penjualan. Barang dalam Perjalanan
  • 8. www.penerbitsalemba.com Menentukan Jumlah Persediaan Kepemilikan barang berpindah ke pembeli ketika kurir menerima barang dari penjual. Ilustrasi 6-1 Syarat-Syarat Penjualan Kepemilikan barang tetap berada pada penjual hingga barang tersebut sampai ke pembeli. Barang dalam Perjalanan
  • 9. www.penerbitsalemba.com  Pada beberapa lini bisnis, sangatlah umum untuk memegang barang dari pihak lainnya dan  Mencoba untuk menjual barang tersebut demi sebuah fee, tetapi tanpa mengambil kepemilikan atas barang itu. Menentukan Jumlah Persediaan Menentukan Kepemilikan Barang Barang Konsinyasi
  • 10. www.penerbitsalemba.com  Identifikasi khusus  Masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out—FIFO)  Biaya rata-rata (average-cost) Penentuan Biaya Persediaan Biaya unit dapat digunakan untuk menghitung jumlah persediaan yang ada dengan menggunakan metode penentuan biaya sebagai berikut. Asumsi Arus Biaya
  • 11. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan Ilustrasi: Crivitz TV Company membeli tiga TV 50-inci yang identik pada tanggal yang berbeda dengan biaya £700, £750, dan £800. Selama tahun itu, Crivitz menjual dua set TV masing-masing seharga £1.200. Fakta ini diringkas sebagai berikut. Ilustrasi 6-2
  • 12. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan Ilustrasi: Apabila Crivitz menjual TV yang dibelinya pada tanggal 3 Februari dan 22 Mei, maka beban pokok penjualannya adalah £1.500 (£700 + £800), dan persediaan akhirnya adalah £750 . Ilustrasi 6-3 Identifikasi Khusus
  • 13. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan Jika perusahaan dapat dengan baik mengidentifikasi unit-unit tertentu mana yang terjual dan mana yang masih menjadi persediaan akhir, maka perusahaan dapat menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method) untuk perhitungan biaya persediaan. Identifikasi Khusus  Metode identifikasi khusus masih tidak praktis.  Kebanyakan perusahaan membuat asumsi-asumsi, yang disebut asumsi arus biaya, terkait unit-unit mana yang terjual.
  • 14. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan Terdapat dua metode arus biaya yang diasumsikan: 1. Masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out—FIFO) 2. Biaya rata-rata (average-cost) Tidak terdapat persyaratan akuntansi bahwa asumsi arus biaya akan konsisten dengan pergerakan fisik barang.
  • 15. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan Ilustrasi: Data untuk kondensator Lin Electronics’ Astro. Ilustrasi 6-4 (Persediaan Awal + Pembelian) ‒ Persediaan Akhir = Beban Pokok Penjualan
  • 16. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan FIRST-IN, FIRST-OUT (FIFO)  Barang yang paling awal dibeli adalah yang pertama yang akan dijual.  Sering kali paralel dengan arus fisik barang yang sebenarnya.  Umumnya merupakan praktik bisnis yang baik untuk menjual unit-unit lama terlebih dahulu.
  • 18. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan Ilustrasi 6-5 FIRST-IN, FIRST-OUT (FIFO) Ilustrasi 6-6
  • 19. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan BIAYA RATA-RATA  Mengalokasikan beban pokok barang yang tersedia untuk dijual berdasarkan biaya rata-rata tertimbang per unit (weighted-average unit cost) yang terjadi.  Mengasumsikan bahwa barang-barang memiliki sifat yang sama.  Menerapkan biaya rata-rata tertimbang per unit untuk unit-unit yang tersedia saat menentukan biaya persediaan akhir.
  • 22. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan Ilustrasi 6-9 Laporan Keuangan dan Pengaruh Pajak dari Metode Arus Biaya
  • 23. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan Menggunakan Metode Arus Biaya Persediaan secara Konsisten  Apapun metode arus biaya yang dipilih, perusahaan harus menggunakan metode tersebut secara konsisten dari satu periode akuntansi ke periode akuntansi lainnya.  Meskipun penggunaan yang konsisten lebih disukai, ini tidak berarti bahwa perusahaan tidak pernah mengubah metode perhitungan biaya persediaannya.
  • 24. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan Mana yang Lebih Rendah antara Biaya Perolehan dan Nilai Realisasi Neto  Perusahaan harus “menurunkan” nilai persediaannya ke nilai realisasi netonya. pada periode di mana penurunan harga terjadi.  Nilai realisasi neto (net realizable value) mengacu pada jumlah neto yang diharapkan direalisasi (diterima) perusahaan dari penjualan persediaan. Secara khusus, nilai realisasi neto merupakan estimasi harga jual dalam situasi bisnis yang normal, dikurangi estimasi biaya untuk menyelesaikan dan menjual. Apabila nilai persediaan ini lebih rendah daripada biayanya
  • 25. www.penerbitsalemba.com Penentuan Biaya Persediaan Ilustrasi: Asumsikan bahwa Gao TV memiliki lini produk barang dagang sebagai berikut dengan biaya dan nilai realisasi neto sebagaimana yang ditunjukkan. Ilustrasi 6-10 Mana yang Lebih Rendah antara Biaya Perolehan dan Nilai Realisasi Neto
  • 26. www.penerbitsalemba.com Kesalahan Persediaan Sebab Umum  Kegagalan dalam menghitung atau menentukan harga persediaan secara tepat.  Perusahaan tidak secara tepat mengakui transfer hak atas barang yang sedang dalam perjalanan.  Kesalahan ini memengaruhi laporan laba rugi maupun laporan posisi keuangan.
  • 27. www.penerbitsalemba.com Kesalahan Persediaan Pengaruh pada Laporan Laba Rugi  Kesalahan persediaan akan memengaruhi perhitungan beban pokok penjualan maupun laba neto. Ilustrasi 6-11 Ilustrasi 6-12
  • 28. www.penerbitsalemba.com Kesalahan Persediaan Pengaruh pada Laporan Laba Rugi Kesalahan persediaan akan memengaruhi perhitungan beban pokok penjualan maupun laba neto di dua periode.  Kesalahan dalam persediaan akhir periode berjalan akan memiliki pengaruh terbalik terhadap laba neto periode akuntansi berikutnya.  Meskipun selama dua tahun, total laba neto tepat karena kesalahan saling menutupi satu sama lain.  Ketepatan persediaan akhir tergantung sepenuhnya pada akurasi pengambilan dan penentuan biaya persediaan .
  • 30. www.penerbitsalemba.com Kesalahan Persediaan Pengaruh terhadap Laporan Posisi Keuangan  Pengaruh kesalahan persediaan akhir terhadap laporan posisi keuangan menggunakan persamaan dasar akuntansi Ilustrasi 6-11 Ilustrasi 6-14
  • 31. www.penerbitsalemba.com Penyajian dan Analisis Laporan Penyajian (1) klasifikasi utama persediaan, Seharusnya juga terdapat pengungkapan tentang: Nilai realisasi neto—Persediaan diklasifikasikan sebagai aset lancar Laporan laba rugi—Beban pokok penjualan dikurangkan dari penjualan. (2) basis akuntansi (biaya; biaya atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah), dan (3) metode biaya (identifikasi khusus, FIFO, atau biaya rata-rata).
  • 32. www.penerbitsalemba.com Penyajian dan Analisis Laporan Analisis 1. Tingkat persediaan yang tinggi―Menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi (yaitu, investasi, penyimpanan, asuransi, keusangan, dan kerusakan). Manajemen persediaan merupakan pedang bermata dua 2. Tingkat persediaan yang rendah―Mengakibatkan kehabisan stok dan kehilangan penjualan.
  • 33. www.penerbitsalemba.com Penyajian dan Analisis Laporan Perputaran persediaan Mengukur berapa kali rata-rata persediaan terjual selama periode itu. Beban Pokok Penjualan Rata-Rata Persediaan Perputaran Persediaan = Jumlah hari persediaan Mengukur rata-rata jumlah hari persediaan yang dimiliki. Jumlah hari dalam setahun (365) Perputaran Persediaan Jumlah Hari Persediaan =
  • 34. www.penerbitsalemba.com Lampiran 6A Metode Arus Biaya Persediaan Pada Sistem Persediaan Perpetual Ilustrasi 6A-1 Mengasumsikan sistem persediaan perpetual, hitung Beban Pokok Penjualan dan Persediaan Akhir dengan menggunakan metode FIFO dan biaya rata-rata.
  • 35. www.penerbitsalemba.com Lampiran 6A Metode Arus Biaya Persediaan Pada Sistem Persediaan Perpetual First-In, First-Out (FIFO)
  • 36. www.penerbitsalemba.com Lampiran 6A Metode Arus Biaya Persediaan Pada Sistem Persediaan Perpetual Biaya Rata-Rata
  • 37. www.penerbitsalemba.com Lampiran 6B Estimasi Persediaan Metode Laba Bruto Mengestimasi biaya persediaan akhir dengan menerapkan tarif laba bruto pada penjualan neto. Ilustrasi 6B-1
  • 38. www.penerbitsalemba.com Lampiran 6B Estimasi Persediaan Ilustrasi: asumsikan bahwa Kishwaukee Company ingin menyiapkan laporan laba rugi untuk bulan Januari. Catatannya menunjukkan adanya penjualan neto sebesar $200.000, persediaan awal $40.000, dan beban pokok pembelian $120.000. Pada tahun sebelumnya, perusahaan merealisasi tarif laba bruto sebesar 30%. Hitunglah estimasi biaya persediaan akhir pada tanggal 31 Januari berdasarkan metode laba bruto. Ilustrasi 6B-2
  • 39. www.penerbitsalemba.com Lampiran 6B Estimasi Persediaan Metode Persediaan Eceran Perusahaan menerapkan persentase biaya terhadap harga eceran untuk persediaan akhir pada tingkat harga-harga eceran untuk menentukan besarnya biaya persediaannya. Ilustrasi 6B-3
  • 40. www.penerbitsalemba.com Lampiran 6B Estimasi Persediaan Ilustrasi: Ilustrasi 6B-4 Perhatikan bahwa ini tidak diperlukan untuk melakukan perhitungan fisik persediaan untuk menentukan estimasi beban pokok persediaan yang ada di tangan di berbagai waktu.
  • 41. www.penerbitsalemba.com Lampiran C Metode Persediaan LIFO Last-In, First-Out (LIFO)  Menurut IFRS, LIFO tidak diperbolehkan untuk tujuan pelaporan keuangan.  Barang terakhir yang dibeli adalah yang pertama kali akan dijual.  Jarang sekali bertepatan dengan arus fisik persediaan yang sebenarnya. (Pengecualian meliputi barang-barang yang disimpan di tumpukan, seperti batu bara atau jerami, di mana barang-barang dipindahkan dari tumpukan atas ketika dijual.)
  • 42. www.penerbitsalemba.com Lampiran C Metode Persediaan LIFO Last-In, First-Out (LIFO) Ilustrasi 6C-1
  • 43. www.penerbitsalemba.com Lampiran C Metode Persediaan LIFO Last-In, First-Out (LIFO) Ilustrasi 6C-2