SlideShare a Scribd company logo
1
ChapterChapter
99
PersediaanPersediaan
2
Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran
1. Menggambarkan kontrol internal terhadap pesediaan.
2. Menjelaskan pengaruh pencatatan persediaan yang salah pada
laporan keuangan.
3. Menjelaskan tiga asumsi arus biaya persediaan dan bagaiman
pengaruhnya terhadap laporan laba rugi dan neraca.
4. Menghitung biaya persediaan dengan sistem persediaan
perpetual dan periodik, menggunakan metode biaya berikut: first-
in, first-out; last-in, first-out; dan average cost.
5. Membandingkan dan membedakan penggunaan ketiga metode
biaya tersebut.
6. Menghitung penilaian persediaan dengan dasar selain biaya,
menggunakan konsep biaya atau harga pasar yang mana yang
lebih rendah (lower of cost or market) dan nilai realisasi bersih.
7. Menyajikan persediaan barang dagangan dalam neraca.
8. Mengestimasi persediaan dengan metode ritel dan laba kotor.
9. Menghitung rasio perputaran persediaan dan jumlah hari rata-rata
persediaan.
3
Mengapa Kontrol PersediaanMengapa Kontrol Persediaan
Penting?Penting?
 Persediaan adalah aset yang signifikan dan
untuk kebanyakan perusahaan merupakan aset
yang terbesar.
 Persediaan merupakan pusat aktivitas utama
dari perusahaan dagang dan manufaktur.
 Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan
bisa menimbulkan kesalahan pada laporan
keuangan.
 Persediaan harus dilindungi dari risiko
eksternal (seperti kebakaran dan pencurian)
dan penipuan internal oleh pegawai.
4
Laporan
Penerimaan
Barang
Pesanan
Pembelian
Faktur
SETUJUSETUJU
SETUJU
SETUJU
SETUJU
SETUJU
JURNAL
Keterangan
Nov. 9
Post.
Ref.
Tanggal
Persediaan 1 222 00
Utang Dagang--XYZ Co. 1 222 00
Membeli barang dagangan
secara kredit.
Kontrol Internal terhadapKontrol Internal terhadap
PersediaanPersediaan
5
KEWAJIBAN
EKUITAS
PENDAPATAN
AKTIVA
BIAYA &
BEBAN
PersediaanPersediaan
Barang DaganganBarang Dagangan
Harga PokokHarga Pokok
PenjualanPenjualan
Jika Persediaan Barang Dagangan…
Harga Pokok Penjualan . . . . . .
Laba Kotor dan Bersih . . .
Ekuitas Pemilik Akhir . . . . . . . . .
Jika Persediaan Barang Dagangan…
Harga Pokok Penjualan . . . . . .
Laba Kotor dan Bersih . . .
Ekuitas Pemilik Akhir . . . . . . . . .
Pengaruh Salah Catat PersediaanPengaruh Salah Catat Persediaan
pada Laporan Keuanganpada Laporan Keuangan
kelebihan
kekecilan
kelebihan
kelebihan
Laba Bersih
6
Barang
dibeli
Barang
dibeli
Barang
dijual
Barang
dijual
Arus biaya yang keluar
(Harga Pokok Penjualan)
merupakan arus biaya
yang masuk terlebih
dahulu, sehingga biaya
yang tercatat pada akun
persediaan adalah biaya
yang belakangan masuk.
Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan
7
Barang
dibeli
Barang
dibeli
Barang
dijual
Barang
dijual
Arus biaya yang keluar
(Harga Pokok Penjualan)
merupakan arus biaya
yang masuk belakangan,
sehingga biaya yang
tercatat pada akun
persediaan adalah biaya
yang terebih dahulu
masuk.
Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan
8
Barang
dibeli
Barang
dibeli
Barang
dijual
Barang
dijual
Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan
Arus biaya merupakan
rata-rata biaya yang
terjadi
9
Data biaya persediaan untuk ilustrasiData biaya persediaan untuk ilustrasi
Sistem Perpetual FIFOSistem Perpetual FIFO
Data biaya persediaan untuk ilustrasiData biaya persediaan untuk ilustrasi
Sistem Perpetual FIFOSistem Perpetual FIFO
Cost ofCost of
Mdse. SoldMdse. Sold
Item 127B Unit Biaya Harga
Jan. 2 Persediaan 200 9
Mar 10 Pembelian 300 10
Apr 5 Penjualan 200 15
Mei 7 Penjualan 100 15
Sep 21 Pembelian 400 11
Nov 18 Pembelian 100 12
Item 127B Unit Biaya Harga
Jan. 2 Persediaan 200 9
Mar 10 Pembelian 300 10
Apr 5 Penjualan 200 15
Mei 7 Penjualan 100 15
Sep 21 Pembelian 400 11
Nov 18 Pembelian 100 12
Biaya Persediaan PerpetualBiaya Persediaan Perpetual
10
Data biaya persediaan untuk ilustrasiData biaya persediaan untuk ilustrasi
Sistem Perpetual FIFOSistem Perpetual FIFO
Data biaya persediaan untuk ilustrasiData biaya persediaan untuk ilustrasi
Sistem Perpetual FIFOSistem Perpetual FIFO
Cost ofCost of
Mdse. SoldMdse. Sold
Item 127B Unit Biaya Harga
Nov. 2 Penjualan 200 17
Des 10 Penjualan 200 18
Item 127B Unit Biaya Harga
Nov. 2 Penjualan 200 17
Des 10 Penjualan 200 18
Biaya Persediaan PerpetualBiaya Persediaan Perpetual
11
Item 127B
Persediaan dengan Perpetual FIFOPersediaan dengan Perpetual FIFO
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Biaya Total Biaya Total Biaya Total
Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya
10/03300 10 3.000 200 9 1.800
300 10
3.000
02/01 200 9 1.800
05/04 200 9 1.800 300 10 3.000
07/05 100 10 1.000 200 10 2.000
21/09400 11 4.400 200 10 2.000
400 11
4.40018/11 100 12 1.200 200 10 2.000
400 11 4.400
100 12 1.200
12
Item 127B
Persediaan dengan PerpetualPersediaan dengan Perpetual FFIFOIFO
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Biaya Total Biaya Total Biaya Total
Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya
20/11 200 10 2000 400 11 4.400
100 12 1.200
200 11 2.200 200 11 2.200
100 12 1.200
Total 800 8.600 700 7.000300 3.400
13
Jan. 2
200 unit @ Rp9
Persediaan dengan Periodik FifoPersediaan dengan Periodik Fifo
Mar. 10
300 unit @ Rp10
Sep. 21
400 unit @Rp11
Nov. 18
100 unit @ Rp12
Rp1,800
Rp3,000
Rp4,400
Rp1,200
Pembelian
Barang
Tersedia
Untuk Dijual
Rp1,800
Rp3,000
Rp2,200
Harga Pokok
Penjualan
200 unit Rp 9
RpRp10,40010,400
Rp2,200
Rp1,200
RpRp7,0007,000
Pesediaan
Barang
RpRp3,4003,400
300 unit Rp10
200 unit Rp11
200 unit Rp11
100 unit Rp12
1,000 unit
700 unit
terjual
300 unit
tersisa
14
Jan. 1 Persediaan
awal
200 unit @200 unit @ RpRp99
Mar. 10 Pembelian300 unit @300 unit @ RpRp1010
400 unit @400 unit @ RpRp1111 Sept. 21 Pembelian
100 unit @100 unit @ RpRp1212 Nov. 18 Pembelian
1,000 unit tersedia
untuk dijual
Metode biaya rata-rata didasarkan pada
rata-rata biaya dari barang yang serupa.
Metode biaya rata-rata didasarkan pada
rata-rata biaya dari barang yang serupa.
Biaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata Periodik
15
200 unit @200 unit @ RpRp99 == RpRp 1,8001,800
1,000 unit tersedia
untuk dijual
300 unit @300 unit @ RpRp1010 == RpRp 3,0003,000
400 unit @400 unit @ RpRp1111 == RpRp 4,4004,400
100 unit @100 unit @ RpRp1111 == RpRp 1,2001,200
Rp10,400 Biaya barang
yang tersedia
untuk dijual
Biaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata Periodik
16
Biaya barang yang tersedia
untuk dijual
unit tersedia untuk dijual
= Rata-rata biaya per
unit
Rp10,400
1,000 Unit
= Rp10.40 per Unit
Biaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata Periodik
Biaya barang yang teredia untuk dijual Rp10,400
Dikurangi persediaan akhir (Rp10.40 x 300) 3,120
Harga pokok penjualan Rp 7,280
Biaya barang yang teredia untuk dijual Rp10,400
Dikurangi persediaan akhir (Rp10.40 x 300) 3,120
Harga pokok penjualan Rp 7,280
Untuk mencek jumlah ini, kalikan 700 unit yang terjual
dengan Rp10.40, menghasilkan jumlah yang sama Rp7,280.
17
Rp 3,800
2,700
4,650
3,920
Total 15,520 15,472 15,070
Penilaian Persediaan pada Biaya atauPenilaian Persediaan pada Biaya atau
Harga Pasar yang Mana Yang Lebih KecilHarga Pasar yang Mana Yang Lebih Kecil
A 400 Rp10.25 Rp 9.50Rp 4,100 3,800
B 120 22.50 24.10 2,700 2,892
C 600 8.00 7.75 4,800 4,650
D 280 14.00 14.75 3,920 4,130
Harga
Kuantitas Biaya Pasar Total Total Lebih kecil
Item Persediaan /unit /unit Biaya Pasar B atau P
18
Aktiva
Aktiva Lancar:
Kas Rp 19 400 00
Piutang Dagang Rp80 000 00
Dikurangi penyisihan
piutang tak tertagih 3 000 00 77 000 00
Persediaan Barang Dagangan
pada biaya (first-in,
first-out method) atau pasar 216 300 00
Metro-Arts
Neraca
31 Desember 2007
Penyajian Persediaan Barang
Dagangan pada Neraca
19
Mengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel
 Metode ritel didasarkan pada hubungan antara
biaya barang tersedia untuk dijual dan harga
ritel.
 Harga ritel dari semua barang dagangan harus
diakumulasi dan ditotal.
 Persediaan pada ritel dihitung pada harga ritel
barang yang tersedia untuk dijual dikurangi
penjualan bersih pada ritel.
 Rasio dihitung dengan membagi biaya dengan
harga ritel.
 Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya
sama dengan jumlah persediaan yang diestimasi.
20
Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan
Metode RitelMetode Ritel
Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan
Metode RitelMetode Ritel
Tahap 1: Menentukan rasio biayaTahap 1: Menentukan rasio biaya
pada harga ritel.pada harga ritel.
Tahap 1: Menentukan rasio biayaTahap 1: Menentukan rasio biaya
pada harga ritel.pada harga ritel.
Biaya Ritel
Persediaan barang dagang 1 Jan Rp19,400 Rp 36,000
Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000
Barang tersedia untuk dijual Rp62,000 Rp100,000
Rasio biaya pada harga ritel =
Rp62,000
Rp100,000
= 62%
21
Tahap 2: Menentukan persediaanTahap 2: Menentukan persediaan
akhir pada ritel.akhir pada ritel.
Tahap 2: Menentukan persediaanTahap 2: Menentukan persediaan
akhir pada ritel.akhir pada ritel.
Penjualan di Januari (bersih) 70,000
Persediaan barang 31 Januari, pada ritel Rp 30,000
Cost Retail
Persediaan Barang Dagang 1 JanRp19,400 Rp 36,000
Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000
Barang tersedia untuk dijual Rp62,000 Rp100,000
Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan
Metode RitelMetode Ritel
Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan
Metode RitelMetode Ritel
22
Tahap 3: Hitung persediaan yangTahap 3: Hitung persediaan yang
diestimasi pada biaya.diestimasi pada biaya.
Tahap 3: Hitung persediaan yangTahap 3: Hitung persediaan yang
diestimasi pada biaya.diestimasi pada biaya.
Persediaan barang 31 Januari pada biaya
(Rp30,000 x 62%) Rp18,600
Penjualan di Januari (bersih) 70,000
Persediaan barang 31 Januari, pada ritel Rp 30,000
Cost Retail
Persediaan Barang Dagang 1 JanRp19,400 Rp 36,000
Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000
Barang tersedia untuk dijual Rp62,000 Rp100,000
Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan
Metode RitelMetode Ritel
Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan
Metode RitelMetode Ritel
23
Mengestimasi Persediaan dengan MetodeMengestimasi Persediaan dengan Metode
Laba KotorLaba Kotor
1. Persentase laba kotor diestimasi berdasarkan
pengalaman sebelumnya yang disesuaikan dengan
perubahan yang diketahui.
2. Laba kotor dihitung dengan mengalikan tingkat
laba kotor estimasi dengan penjualan bersih aktual.
3. Harga Pokok Penjualan estimasi dihitung dengan
mengurangi laba kotor dari penjualan aktual.
4. Harga Pokok Penjualan estimasi dikurangi dari
barang tersedia untuk dijual aktual untuk
menentukan persediaan barang estimasi.
24
Persediaan 1 Januari Rp 57,000
Pembelian di Januari (bersih) 180,000
Barang tersedia untuk dijual
Penjualan di Januari (bersih) Rp250,000
Dikurangi: Laba Kotor Estimasi
Harga Pokok Penjualan Estimasi
Persediaan Estimasi 31 Januari
(Rp250,000 x 30%) 75,000
175,000
Rp 62,000
Metode Laba KotorMetode Laba KotorMetode Laba KotorMetode Laba Kotor
Metode laba kotor berguna untuk mengestimasiMetode laba kotor berguna untuk mengestimasi
persediaan pada laporan keuangan bulanan ataupersediaan pada laporan keuangan bulanan atau
kuartalan dalam sistem persediaan periodik.kuartalan dalam sistem persediaan periodik.
Metode laba kotor berguna untuk mengestimasiMetode laba kotor berguna untuk mengestimasi
persediaan pada laporan keuangan bulanan ataupersediaan pada laporan keuangan bulanan atau
kuartalan dalam sistem persediaan periodik.kuartalan dalam sistem persediaan periodik.
Rp237,000
25
Perputaran PersediaanPerputaran PersediaanPerputaran PersediaanPerputaran Persediaan
SUPERVALU Zale
Harga Pokok Penjualan Rp15,620,127,000 Rp 737,188,000
Persediaan:
Awal Rp1,115,529,000 Rp478,467,000
Akhir 1,067,837,000 571,669,000
Total Rp2,183,366,000 Rp1,050,136,000
Rata-rata Rp1,091,683,000 Rp525,068,000
Perputaran persediaanPerputaran persediaan 14.3 kali14.3 kali 1.4 kali1.4 kali
Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur
hubungan antara volume penjualan barang dan
jumlah persediaan yang disimpan selama
periode berjalan.
Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur
hubungan antara volume penjualan barang dan
jumlah persediaan yang disimpan selama
periode berjalan.
26
Rerata harga pokok
penjualan harian:
Rp15,620,127,000/365 Rp42,794,868
Rp737,188,000/365 Rp2,019,693
Persediaan akhir Rp1,067,837,000 Rp571,669,000
Jumlah Hari Rata-Rata PersediaanJumlah Hari Rata-Rata PersediaanJumlah Hari Rata-Rata PersediaanJumlah Hari Rata-Rata Persediaan
SUPERVALU Zale
Rerata periode penjualanRerata periode penjualan 25 hari25 hari 283 hari283 hari
Kegunaan: untuk mengukur efisiensi
manajemen persediaan
Kegunaan: untuk mengukur efisiensi
manajemen persediaan
27
SummarySummary
1. Kontrol internal terhadap persediaan.
2. Kesalahan pencatatan persediaan dapat menyebabkan
kesalahan pada laporan keuangan.
3. Sistem pencatatan persediaan:
• Sistem Perpetual
• Sistem Periodik
1. Metode arus biaya persediaan:
• First In, First Out
• Last In, First Out
• Average Cost
1. Penilaian persediaan pada biaya atau harga pasar yang mana
yang lebih kecil.
2. Metode estimasi persediaan:
• Metode Ritel
• Metode Laba Kotor
1. Rasio perputaran persediaan dan jumlah hari rata-rata
persediaan.

More Related Content

What's hot

Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
Muhammad Fajar
 
Penentuan Harga Jual
Penentuan Harga JualPenentuan Harga Jual
Penentuan Harga Jual
Muhammad Fajar
 
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Hasta Prayuna Lolyta
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Sri Apriyanti Husain
 
Bab. 12 Pengambilan Keputusan Taktis
Bab. 12 Pengambilan Keputusan TaktisBab. 12 Pengambilan Keputusan Taktis
Bab. 12 Pengambilan Keputusan Taktis
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2
rohima _yesung
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)
dasosi
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
risangaji febriyanto
 
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
Ary Efendi
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
gitathiananda
 
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaAkuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Arif Setiawan
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
Anisa Muvit
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
Ani Andiyani
 
Ptkp anak lahir awal tahun
Ptkp anak lahir awal tahunPtkp anak lahir awal tahun
Ptkp anak lahir awal tahunTendy Wato
 

What's hot (20)

Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Penentuan Harga Jual
Penentuan Harga JualPenentuan Harga Jual
Penentuan Harga Jual
 
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
 
Bab. 12 Pengambilan Keputusan Taktis
Bab. 12 Pengambilan Keputusan TaktisBab. 12 Pengambilan Keputusan Taktis
Bab. 12 Pengambilan Keputusan Taktis
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
 
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
 
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaAkuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 
Ptkp anak lahir awal tahun
Ptkp anak lahir awal tahunPtkp anak lahir awal tahun
Ptkp anak lahir awal tahun
 

Similar to Chapter 09 persediaan-barang-dagangan

Persediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganPersediaan barang-dagangan
Persediaan barang-dagangan
lefezza
 
Persediaan Barang Dagangan
Persediaan Barang Dagangan Persediaan Barang Dagangan
Persediaan Barang Dagangan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Chapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdfChapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdf
ssuser80f389
 
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptPERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
imamhanapi4
 
Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21
Sri Apriyanti Husain
 
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Sri Apriyanti Husain
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Han Ahsan
 
Tugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansiTugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansiWirodat Az
 
4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.ppt4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.ppt
MNDani
 
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptx
tiyokpratama
 
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfMetode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Dodi Suryadi
 
persediaan
persediaan persediaan
persediaan
IKHTIAR SETIAWAN
 
Akuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdfAkuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdf
leeloograciela
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
Ismha Mhanyun
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
Ismha Mhanyun
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even point
Tri Yulianto
 
persediaan - pendekatan basis biaya.pptx
persediaan - pendekatan basis biaya.pptxpersediaan - pendekatan basis biaya.pptx
persediaan - pendekatan basis biaya.pptx
AswarAswad
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
RadhialKautsar
 

Similar to Chapter 09 persediaan-barang-dagangan (20)

Persediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganPersediaan barang-dagangan
Persediaan barang-dagangan
 
Persediaan Barang Dagangan
Persediaan Barang Dagangan Persediaan Barang Dagangan
Persediaan Barang Dagangan
 
Chapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdfChapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdf
 
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptPERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
 
Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21
 
Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21
 
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
 
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
 
Tugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansiTugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansi
 
4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.ppt4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.ppt
 
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptx
 
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfMetode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
 
persediaan
persediaan persediaan
persediaan
 
Akuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdfAkuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdf
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even point
 
persediaan - pendekatan basis biaya.pptx
persediaan - pendekatan basis biaya.pptxpersediaan - pendekatan basis biaya.pptx
persediaan - pendekatan basis biaya.pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 

Recently uploaded

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 

Recently uploaded (20)

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

Chapter 09 persediaan-barang-dagangan

  • 2. 2 Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran 1. Menggambarkan kontrol internal terhadap pesediaan. 2. Menjelaskan pengaruh pencatatan persediaan yang salah pada laporan keuangan. 3. Menjelaskan tiga asumsi arus biaya persediaan dan bagaiman pengaruhnya terhadap laporan laba rugi dan neraca. 4. Menghitung biaya persediaan dengan sistem persediaan perpetual dan periodik, menggunakan metode biaya berikut: first- in, first-out; last-in, first-out; dan average cost. 5. Membandingkan dan membedakan penggunaan ketiga metode biaya tersebut. 6. Menghitung penilaian persediaan dengan dasar selain biaya, menggunakan konsep biaya atau harga pasar yang mana yang lebih rendah (lower of cost or market) dan nilai realisasi bersih. 7. Menyajikan persediaan barang dagangan dalam neraca. 8. Mengestimasi persediaan dengan metode ritel dan laba kotor. 9. Menghitung rasio perputaran persediaan dan jumlah hari rata-rata persediaan.
  • 3. 3 Mengapa Kontrol PersediaanMengapa Kontrol Persediaan Penting?Penting?  Persediaan adalah aset yang signifikan dan untuk kebanyakan perusahaan merupakan aset yang terbesar.  Persediaan merupakan pusat aktivitas utama dari perusahaan dagang dan manufaktur.  Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan bisa menimbulkan kesalahan pada laporan keuangan.  Persediaan harus dilindungi dari risiko eksternal (seperti kebakaran dan pencurian) dan penipuan internal oleh pegawai.
  • 4. 4 Laporan Penerimaan Barang Pesanan Pembelian Faktur SETUJUSETUJU SETUJU SETUJU SETUJU SETUJU JURNAL Keterangan Nov. 9 Post. Ref. Tanggal Persediaan 1 222 00 Utang Dagang--XYZ Co. 1 222 00 Membeli barang dagangan secara kredit. Kontrol Internal terhadapKontrol Internal terhadap PersediaanPersediaan
  • 5. 5 KEWAJIBAN EKUITAS PENDAPATAN AKTIVA BIAYA & BEBAN PersediaanPersediaan Barang DaganganBarang Dagangan Harga PokokHarga Pokok PenjualanPenjualan Jika Persediaan Barang Dagangan… Harga Pokok Penjualan . . . . . . Laba Kotor dan Bersih . . . Ekuitas Pemilik Akhir . . . . . . . . . Jika Persediaan Barang Dagangan… Harga Pokok Penjualan . . . . . . Laba Kotor dan Bersih . . . Ekuitas Pemilik Akhir . . . . . . . . . Pengaruh Salah Catat PersediaanPengaruh Salah Catat Persediaan pada Laporan Keuanganpada Laporan Keuangan kelebihan kekecilan kelebihan kelebihan Laba Bersih
  • 6. 6 Barang dibeli Barang dibeli Barang dijual Barang dijual Arus biaya yang keluar (Harga Pokok Penjualan) merupakan arus biaya yang masuk terlebih dahulu, sehingga biaya yang tercatat pada akun persediaan adalah biaya yang belakangan masuk. Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan
  • 7. 7 Barang dibeli Barang dibeli Barang dijual Barang dijual Arus biaya yang keluar (Harga Pokok Penjualan) merupakan arus biaya yang masuk belakangan, sehingga biaya yang tercatat pada akun persediaan adalah biaya yang terebih dahulu masuk. Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan
  • 8. 8 Barang dibeli Barang dibeli Barang dijual Barang dijual Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan Arus biaya merupakan rata-rata biaya yang terjadi
  • 9. 9 Data biaya persediaan untuk ilustrasiData biaya persediaan untuk ilustrasi Sistem Perpetual FIFOSistem Perpetual FIFO Data biaya persediaan untuk ilustrasiData biaya persediaan untuk ilustrasi Sistem Perpetual FIFOSistem Perpetual FIFO Cost ofCost of Mdse. SoldMdse. Sold Item 127B Unit Biaya Harga Jan. 2 Persediaan 200 9 Mar 10 Pembelian 300 10 Apr 5 Penjualan 200 15 Mei 7 Penjualan 100 15 Sep 21 Pembelian 400 11 Nov 18 Pembelian 100 12 Item 127B Unit Biaya Harga Jan. 2 Persediaan 200 9 Mar 10 Pembelian 300 10 Apr 5 Penjualan 200 15 Mei 7 Penjualan 100 15 Sep 21 Pembelian 400 11 Nov 18 Pembelian 100 12 Biaya Persediaan PerpetualBiaya Persediaan Perpetual
  • 10. 10 Data biaya persediaan untuk ilustrasiData biaya persediaan untuk ilustrasi Sistem Perpetual FIFOSistem Perpetual FIFO Data biaya persediaan untuk ilustrasiData biaya persediaan untuk ilustrasi Sistem Perpetual FIFOSistem Perpetual FIFO Cost ofCost of Mdse. SoldMdse. Sold Item 127B Unit Biaya Harga Nov. 2 Penjualan 200 17 Des 10 Penjualan 200 18 Item 127B Unit Biaya Harga Nov. 2 Penjualan 200 17 Des 10 Penjualan 200 18 Biaya Persediaan PerpetualBiaya Persediaan Perpetual
  • 11. 11 Item 127B Persediaan dengan Perpetual FIFOPersediaan dengan Perpetual FIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya Total Biaya Total Biaya Total Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya 10/03300 10 3.000 200 9 1.800 300 10 3.000 02/01 200 9 1.800 05/04 200 9 1.800 300 10 3.000 07/05 100 10 1.000 200 10 2.000 21/09400 11 4.400 200 10 2.000 400 11 4.40018/11 100 12 1.200 200 10 2.000 400 11 4.400 100 12 1.200
  • 12. 12 Item 127B Persediaan dengan PerpetualPersediaan dengan Perpetual FFIFOIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya Total Biaya Total Biaya Total Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya 20/11 200 10 2000 400 11 4.400 100 12 1.200 200 11 2.200 200 11 2.200 100 12 1.200 Total 800 8.600 700 7.000300 3.400
  • 13. 13 Jan. 2 200 unit @ Rp9 Persediaan dengan Periodik FifoPersediaan dengan Periodik Fifo Mar. 10 300 unit @ Rp10 Sep. 21 400 unit @Rp11 Nov. 18 100 unit @ Rp12 Rp1,800 Rp3,000 Rp4,400 Rp1,200 Pembelian Barang Tersedia Untuk Dijual Rp1,800 Rp3,000 Rp2,200 Harga Pokok Penjualan 200 unit Rp 9 RpRp10,40010,400 Rp2,200 Rp1,200 RpRp7,0007,000 Pesediaan Barang RpRp3,4003,400 300 unit Rp10 200 unit Rp11 200 unit Rp11 100 unit Rp12 1,000 unit 700 unit terjual 300 unit tersisa
  • 14. 14 Jan. 1 Persediaan awal 200 unit @200 unit @ RpRp99 Mar. 10 Pembelian300 unit @300 unit @ RpRp1010 400 unit @400 unit @ RpRp1111 Sept. 21 Pembelian 100 unit @100 unit @ RpRp1212 Nov. 18 Pembelian 1,000 unit tersedia untuk dijual Metode biaya rata-rata didasarkan pada rata-rata biaya dari barang yang serupa. Metode biaya rata-rata didasarkan pada rata-rata biaya dari barang yang serupa. Biaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata Periodik
  • 15. 15 200 unit @200 unit @ RpRp99 == RpRp 1,8001,800 1,000 unit tersedia untuk dijual 300 unit @300 unit @ RpRp1010 == RpRp 3,0003,000 400 unit @400 unit @ RpRp1111 == RpRp 4,4004,400 100 unit @100 unit @ RpRp1111 == RpRp 1,2001,200 Rp10,400 Biaya barang yang tersedia untuk dijual Biaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata Periodik
  • 16. 16 Biaya barang yang tersedia untuk dijual unit tersedia untuk dijual = Rata-rata biaya per unit Rp10,400 1,000 Unit = Rp10.40 per Unit Biaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata PeriodikBiaya Rata-Rata Periodik Biaya barang yang teredia untuk dijual Rp10,400 Dikurangi persediaan akhir (Rp10.40 x 300) 3,120 Harga pokok penjualan Rp 7,280 Biaya barang yang teredia untuk dijual Rp10,400 Dikurangi persediaan akhir (Rp10.40 x 300) 3,120 Harga pokok penjualan Rp 7,280 Untuk mencek jumlah ini, kalikan 700 unit yang terjual dengan Rp10.40, menghasilkan jumlah yang sama Rp7,280.
  • 17. 17 Rp 3,800 2,700 4,650 3,920 Total 15,520 15,472 15,070 Penilaian Persediaan pada Biaya atauPenilaian Persediaan pada Biaya atau Harga Pasar yang Mana Yang Lebih KecilHarga Pasar yang Mana Yang Lebih Kecil A 400 Rp10.25 Rp 9.50Rp 4,100 3,800 B 120 22.50 24.10 2,700 2,892 C 600 8.00 7.75 4,800 4,650 D 280 14.00 14.75 3,920 4,130 Harga Kuantitas Biaya Pasar Total Total Lebih kecil Item Persediaan /unit /unit Biaya Pasar B atau P
  • 18. 18 Aktiva Aktiva Lancar: Kas Rp 19 400 00 Piutang Dagang Rp80 000 00 Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih 3 000 00 77 000 00 Persediaan Barang Dagangan pada biaya (first-in, first-out method) atau pasar 216 300 00 Metro-Arts Neraca 31 Desember 2007 Penyajian Persediaan Barang Dagangan pada Neraca
  • 19. 19 Mengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel  Metode ritel didasarkan pada hubungan antara biaya barang tersedia untuk dijual dan harga ritel.  Harga ritel dari semua barang dagangan harus diakumulasi dan ditotal.  Persediaan pada ritel dihitung pada harga ritel barang yang tersedia untuk dijual dikurangi penjualan bersih pada ritel.  Rasio dihitung dengan membagi biaya dengan harga ritel.  Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya sama dengan jumlah persediaan yang diestimasi.
  • 20. 20 Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel Tahap 1: Menentukan rasio biayaTahap 1: Menentukan rasio biaya pada harga ritel.pada harga ritel. Tahap 1: Menentukan rasio biayaTahap 1: Menentukan rasio biaya pada harga ritel.pada harga ritel. Biaya Ritel Persediaan barang dagang 1 Jan Rp19,400 Rp 36,000 Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000 Barang tersedia untuk dijual Rp62,000 Rp100,000 Rasio biaya pada harga ritel = Rp62,000 Rp100,000 = 62%
  • 21. 21 Tahap 2: Menentukan persediaanTahap 2: Menentukan persediaan akhir pada ritel.akhir pada ritel. Tahap 2: Menentukan persediaanTahap 2: Menentukan persediaan akhir pada ritel.akhir pada ritel. Penjualan di Januari (bersih) 70,000 Persediaan barang 31 Januari, pada ritel Rp 30,000 Cost Retail Persediaan Barang Dagang 1 JanRp19,400 Rp 36,000 Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000 Barang tersedia untuk dijual Rp62,000 Rp100,000 Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel
  • 22. 22 Tahap 3: Hitung persediaan yangTahap 3: Hitung persediaan yang diestimasi pada biaya.diestimasi pada biaya. Tahap 3: Hitung persediaan yangTahap 3: Hitung persediaan yang diestimasi pada biaya.diestimasi pada biaya. Persediaan barang 31 Januari pada biaya (Rp30,000 x 62%) Rp18,600 Penjualan di Januari (bersih) 70,000 Persediaan barang 31 Januari, pada ritel Rp 30,000 Cost Retail Persediaan Barang Dagang 1 JanRp19,400 Rp 36,000 Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000 Barang tersedia untuk dijual Rp62,000 Rp100,000 Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel Mengestimasi Persediaan denganMengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel
  • 23. 23 Mengestimasi Persediaan dengan MetodeMengestimasi Persediaan dengan Metode Laba KotorLaba Kotor 1. Persentase laba kotor diestimasi berdasarkan pengalaman sebelumnya yang disesuaikan dengan perubahan yang diketahui. 2. Laba kotor dihitung dengan mengalikan tingkat laba kotor estimasi dengan penjualan bersih aktual. 3. Harga Pokok Penjualan estimasi dihitung dengan mengurangi laba kotor dari penjualan aktual. 4. Harga Pokok Penjualan estimasi dikurangi dari barang tersedia untuk dijual aktual untuk menentukan persediaan barang estimasi.
  • 24. 24 Persediaan 1 Januari Rp 57,000 Pembelian di Januari (bersih) 180,000 Barang tersedia untuk dijual Penjualan di Januari (bersih) Rp250,000 Dikurangi: Laba Kotor Estimasi Harga Pokok Penjualan Estimasi Persediaan Estimasi 31 Januari (Rp250,000 x 30%) 75,000 175,000 Rp 62,000 Metode Laba KotorMetode Laba KotorMetode Laba KotorMetode Laba Kotor Metode laba kotor berguna untuk mengestimasiMetode laba kotor berguna untuk mengestimasi persediaan pada laporan keuangan bulanan ataupersediaan pada laporan keuangan bulanan atau kuartalan dalam sistem persediaan periodik.kuartalan dalam sistem persediaan periodik. Metode laba kotor berguna untuk mengestimasiMetode laba kotor berguna untuk mengestimasi persediaan pada laporan keuangan bulanan ataupersediaan pada laporan keuangan bulanan atau kuartalan dalam sistem persediaan periodik.kuartalan dalam sistem persediaan periodik. Rp237,000
  • 25. 25 Perputaran PersediaanPerputaran PersediaanPerputaran PersediaanPerputaran Persediaan SUPERVALU Zale Harga Pokok Penjualan Rp15,620,127,000 Rp 737,188,000 Persediaan: Awal Rp1,115,529,000 Rp478,467,000 Akhir 1,067,837,000 571,669,000 Total Rp2,183,366,000 Rp1,050,136,000 Rata-rata Rp1,091,683,000 Rp525,068,000 Perputaran persediaanPerputaran persediaan 14.3 kali14.3 kali 1.4 kali1.4 kali Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume penjualan barang dan jumlah persediaan yang disimpan selama periode berjalan. Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume penjualan barang dan jumlah persediaan yang disimpan selama periode berjalan.
  • 26. 26 Rerata harga pokok penjualan harian: Rp15,620,127,000/365 Rp42,794,868 Rp737,188,000/365 Rp2,019,693 Persediaan akhir Rp1,067,837,000 Rp571,669,000 Jumlah Hari Rata-Rata PersediaanJumlah Hari Rata-Rata PersediaanJumlah Hari Rata-Rata PersediaanJumlah Hari Rata-Rata Persediaan SUPERVALU Zale Rerata periode penjualanRerata periode penjualan 25 hari25 hari 283 hari283 hari Kegunaan: untuk mengukur efisiensi manajemen persediaan Kegunaan: untuk mengukur efisiensi manajemen persediaan
  • 27. 27 SummarySummary 1. Kontrol internal terhadap persediaan. 2. Kesalahan pencatatan persediaan dapat menyebabkan kesalahan pada laporan keuangan. 3. Sistem pencatatan persediaan: • Sistem Perpetual • Sistem Periodik 1. Metode arus biaya persediaan: • First In, First Out • Last In, First Out • Average Cost 1. Penilaian persediaan pada biaya atau harga pasar yang mana yang lebih kecil. 2. Metode estimasi persediaan: • Metode Ritel • Metode Laba Kotor 1. Rasio perputaran persediaan dan jumlah hari rata-rata persediaan.