1. IKATAN KIMIA
1. Devi Fitri Noviyanti
2. Dita Oktiavani
3. Ageng Kurniasih
4. Darman
2. 2.1 Definisi Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar
atom atau antar molekul dengan cara sebagai
berikut :
a. atom yang satu melepaskan elektron,
sedangkan atom yang lain menerima elektron
(serah terima elektron)
b. penggunaan bersama pasangan elektron
yang berasal dari masing-masing atom yang
berikatan
c. penggunaan bersama pasangan elektron
yang berasal dari salah satu atom yang
berikatan
4. 2.2 KESTABILAN UNSUR
Unsur-unsur pada umumnya tidak stabil. Untuk
mencapainya maka unsur-unsur tersebut harus
berikatan dengan unsur lainnya.
5. 1. KONFIGURASI ELEKTRON GAS MULIA
Golongan gas mulia pada sistem periodik terdiri dari
unsur-unsur yang stabil dan tidak reaktif.
Unsur-unsur tersebut adalah He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn.
6. 2. TEORI OKTET DAN DUPLET
Pada tahun 1916, Walter Kossel dan
Gilbert N. Lewis menemukan
adanya hubungan antara kestabilan
gas mulia dengan cara atom-atom
saling berikatan. Kedua ilmuwan itu
mengemukakan:
7. 1. Jumlah elektron pada kulit terluar dari
dua atom yang berikatan akan berubah
sedemikian rupa sehingga konfigurasi
elektron kedua atom sama dengan
konfigurasi elektron gas mulia (8 elektron
pada kulit terluarnya) yang disebut aturan
oktet.
2. Sedangkan yang membentuk
konfigurasi elektron stabil dengan 2
elektron pada kulit terluarnya disebut
aturan duplet.
8. 3. PENGECUALIAN TEORI OKTET
a. Senyawa yang atom pusatnya mempunyai
elektron valensi kurang dari 4, sehingga tidak
mencapai teori oktet
b. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil.
c. Senyawa yang melampaui teori oktet, dimana
unsur periode 3 atau lebih dapat menampung lebih
dari 8 elektron pada kulit terluarnya (kulit M
maksimum 18 elektron).
9. 4. STRUKTUR LEWIS
Stuktur lewis berguna untuk memahami
penggunaan elektron bersama pada ikatan.
Struktur ini merupakan lambang atom yang
dikelilingi sejumlah elektron valensinya yang
digambarkan dengan lingkaran kecil.
Contoh struktur Lewis:
1. Li
2. Na
3. Si
10. 2.3 IKATAN ION
Ikatan ion terbentuk akibat gaya elektrostatis antar
ion yang berlawanan muatan (negatif dan positif)
sebagai akibat serah terima elektron dari satu atom
ke atom lain biasa terjadi antara atom unsur logam
dengan atom unsur nonlogam.
Pada pembentukan garam NaCl, atom Na
melepaskan elektron membentuk ion positif,
elektron yang dilepaskan tersebut diterima oleh
unsur Cl membentuk ion negatif.
11. 2.4 IKATAN KOVALEN
Pembentukan ikatan kovalen terjadi, jika
suatu unsur logam bersenyawa dengan
unsur nonlogam, yang masing-masing atom
menyumbangkan sejumlah elektron untuk
digunakan bersama-sama.
12. MACAM-MACAM IKATAN KOVALEN:
1. Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal terjadi pada senyawa
seperti berikut:
A. Pembentukan molekul H₂
B. Pembentukan molekul Cl₂.
13. 2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh ikatan yang ada dalam molekul
oksigen (O₂) dimana O nomor atom 8.
3. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh senyawa nitrogen (N₂) dengan
nomor atomn 7.
14. 4. IKATAN KOVALEN KOORDINASI
Ikatan kovalen koordinasi terjadi apabila pasangan
elektron yang digunakan untuk berikatan hanya
berasal dari salah satu atom yang berikatan.
Pembentukan ikatan kovalen koordinasi dalam
NH₄⁺.
15. 2.4.1 KEPOLARAN SENYAWA KOVALEN
Polaritas dalam suatu ikatan
antaratom terjadi akibat adanya
perbedaan keelektronegatifan
antara dua atom yang berikatan
tersebut.
16. 1. Senyawa Kovalen Polar
Ikatan kovalen bersifat polar apabila
distribusi elektron ikatan yang ada
tidak persis terletak di tengah-tengah
kedua atom yang berikatan.
senyawa kovalen polar merupakan
senyawa yang minimal tersusun atas 2
(dua) atom yang berbeda seperti
misalnya asam klorida (HCl).
]
17. Suatu senyawa yang ada di
dalamnya tersusun atas atom-atom yang
berikatan kovalen dinamakan dengan
senyawa kovalen. Senyawa kovalen
bersifat polar apabila senyawa tersebut:
1. Berbentuk tidak simetris artinya tidak
mempunyai bidang simetri.
2. Mempunyai momen dipol.
18. 2. SENYAWA KOVALEN NONPOLAR
ikatan kovalen nonpolar biasanya terjadi
pada ikatan yang ada di antara 2 (dua)
atom yang sama seperti: Cl₂, H₂, O₂, N₂.
Secara umum, senyawa kovalen nonpolar
mempunyai ciri sebagai berikut;
1. Berbentuk Simetris
2. Tidak mempunyai momen dipol
19. 2.5 IKATAN LOGAM
Ikatan logam adalah ikatan
antaratom logam dalam suatu
unsur logam dengan
menggunakan interaksi antar
elektron valensi.
20. 2.6 SIFAT FISIS SENYAWA
Beberapa perbandingan sifat fisis senyawa
dibentuk melalui ikatan ion, ikatan kovalen,
dan ikatan logam sebagai berikut :
21. Senyawa Ion Senyawa Kovalen Senyawa Logam
Wujud cair dapat
menghantarkan
listrik.
Senyawa kovalen polar
dapat menghantarkan
listrik.
Dapat menghantarkan
panas dan listrik.
Dalam wujud padat
berbentuk kristal
Senyawa kovalen non
polar tiak dapat
menghantarkan listrik
Memiliki kekerasan
yang tinggi
Titik didih dan titik
leleh lebih tinggi
Titik didih dan titik leleh
relatif lebih rendah dari
senyawa ion
Mudah ditempa,
dibengokkan, dan
ditarik
22. Larut dalam
pelarut polar
Mudah larut
dalam pelarut
non polar
Mempunyai sifat
mengkilap
Bersifat keras
tapi rapuh
Mudah menguap Membentuk
struktur raksasa
23. SOAL IKATAN KIMIA
1. prediksikan jenis-jenis ikatan
pada senyawa SO2 !
2. Tentukan jenis ikatan senyawa
yang terbentuk dari unsur 20Ca
dan 17Cl serta gambarkan struktur
lewisnya!
24. 3. Tentukan jenis ikatan pada SO3 !
4. Unsur X mempunyai nomor atom 12 dan
unsur Y mempunyai nomor atom 17. Jika atom
unsur X dan Y saling erikata, maka rumus
kimia dan jenis ikatannya adalah...
Diketahui nomor atom suatu unsur 17Na,8O, 6C,
17Cl, 12Mg. Tentukan pasangan unsur yang
dapat membentuk ikatan ion dan ikatan
kovalen!