SlideShare a Scribd company logo
BAB 4 
IKATAN KIMIA 
4.1 Peranan Elektron pada 
Pembentukan Ikatan Kimia 
4.2 Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen) 
4.3 Ikatan Kovalen 
4.4 Polarisasi Ikatan Kovalen 
4.5 Perbandingan Sifat Senyawa Ion 
dengan Senyawa Kovalen 
4.6 Pengecualian dan Kegagalan 
Aturan Oktet 
4.7 Menggambar Struktur Lewis 
4.8 Ikatan Logam
Aturan Oktet 
Aturan oktet adalah kecenderungan unsur-unsur menjadikan 
konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia. 
Contoh: 
Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida. Perhatikan 
konfigurasi elektron natrium, neon, klorin, dan argon berikut ini. 
10Ne: 2 8 
11Na: 2 8 1 dg melepas 1 elektron akan menyerupai neon 
17Cl: 2 8 7 dg menyerap 1 elektron akan menyerupai argon 
18Ar: 2 8 8
Dibandingkan dengan konfigurasi gas mulia 
terdekat (yaitu neon), natrium kelebihan 1 
elektron. 
Sebaliknya, klorin kekurangan 1 elektron. 
Ketika natrium direaksikan dengan klorin, 
maka 1 elektron berpindah dari atom 
natrium ke atom klorin.
Lambang Lewis 
Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron 
valensinya. Lambang Lewis untuk unsur-unsur periode kedua 
dan ketiga sebagai berikut.
Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen) 
Ikatan ion adalah gaya tarik-menarik listrik antara ion yang 
berbeda muatan. 
Contoh: 
+ – 
Natrium klorida (NaCl) terdiri atas ion Na dan Cl . Ion-ion 
tersebut dikukuhkan oleh gaya tarik-menarik listrik sesuai 
dengan hukum Coulomb.
Ikatan ion hanya dapat terjadi jika unsur-unsur 
yang direaksikan mempunyai perbedaan daya 
tarik elektron (keelektronegatifan) yang cukup.
Rumus Kimia Senyawa Ion 
Mengapa rumus kimia natrium klorida adalah 
NaCl (Na : Cl = 1 : 1)? 
Sesuai aturan oktet, atom natrum akan melepas 1 
elektron, sedangkan atom klorin akan menyerap 1 
elektron. 
Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris, 
menyatakan bahwa perbandingan
Sesuai aturan oktet, maka rumus empiris senyawa ion 
dari suatu pasangan logam-nonlogam dapat diramalkan. 
Karena jumlah elektron yang dilepas unsur logam sama 
dengan yang diserap unsur nonlogam.
Contoh Soal 
Rumus elektron (rumus Lewis) dan rumus empiris senyawa Mg 
(Z = 12) + Cl (Z = 17). 
Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17) mempunyai konfigurasi elektron 
sebagai berikut. 
Mg : 2 8 2 
Cl : 2 8 7 
Untuk mencapai konfigurasi oktet, Mg harus melepas 2 
elektron, sedangkan Cl menyerap 1 elektron. Atom Mg berubah 
menjadi ion Mg 2+ 
, sedangkan atom Cl menjadi ion Cl . 
Mg (2 8 2) Mg + (2 8) + 2e (x1) 
Cl (2 8 7) + e Cl (2 8 8) (x2) 
Jadi, rumus empiris senyawa adalah MgCl2. 
- 
2+ 
-
Ikatan Kovalen 
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena penggunaan 
bersama pasangan elektron. 
Contoh: 
Inti-inti atom H 
+ + 
Elektron ditarik bersama oleh kedua inti 
Ikatan kovalen dalam molekul hidrogen
Rumus Kimia Senyawa Kovalen Biner 
Contoh: 
Ikatan antara H dan O dalam H2O. 
Konfigurasi elektron H dan O adalah: 
H : 1 (memerlukan 1 elektron) 
O : 2 6 (memerlukan 2 elektron) 
Atom O memasangkan 2 elektron, sedangkan atom H memasangkan 
1 elektron. Untuk menyamakan jumlah elektron, atom H harus dikali 
dua, sedangkan atom O dikali satu, sehingga rumus molekul 
senyawa adalah H2O. Pembentukan ikatan dalam H2O.
Rumus Struktur atau Struktur Lewis 
Senyawa Kovalen 
Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul 
dinyatakan dengan rumus bangun atau rumus struktur. 
Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan mengganti 
setiap pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis. 
Contoh:
Ikatan Kovalen Rangkap dan Rangkap Tiga 
Ikatan tunggal: ikatan yang menggunakan sepasang elektron. 
Ikatan rangkap: ikatan yang menggunakan dua pasang elektron. 
Contohnya ikatan rangkap dalam molekul CO2 
Ikatan rangkap tiga: ikatan yang menggunakan tiga pasang 
elektron. 
Contohnya ikatan rangkap tiga dalam molekul N2
Ikatan Kovalen Koordinat 
Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana 
pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari satu 
atom saja. 
Contoh: 
Ikatan kovalen koordinat dalam ion NH4 
+
Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar 
Kedudukan pasangan elektron milik bersama pada ikatan 
kovalen tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang 
berikatan. 
Pasangan elektron akan lebih dekat ke arah atom yang 
mempunyai keelektronegatifan lebih besar. Hal ini 
mengakibatkan polarisasi atau pengutuban ikatan.
Dalam molekul H2 tersebut, muatan negatif 
(elektron) tersebar secara homogen. 
Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen nonpolar. 
Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar 
daripada H. 
Akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi. 
Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen polar.
Molekul Polar dan Nonpolar 
Memeriksa kepolaran dari suatu molekul poliatom dapat 
dilakukan dengan menggambarkan ikatan polar sebagai suatu 
vektor yang arahnya dari atom yang bermuatan positif ke atom 
yang bermuatan negatif. 
 Jika resultan vektor-vektor sama dengan nol, berarti molekul 
bersifat nonpolar. 
 Jika resultan vektor-vektor tidak sama dengan nol, berarti 
molekul itu bersifat polar.
Menunjukkan Kepolaran 
Cucuran air (zat polar) dibelokkan ke arah batang bermuatan 
listrik (kiri), sedangkan cucuran CCl4 (zat nonpolar) tidak 
dipengaruhi oleh medan listrik (kanan)
Momen Dipol 
Momen (μ), yaitu hasil kali antara selisih muatan (Q) dengan 
jarak (r) antara pusat muatan positif dengan pusat muatan 
negatif. 
μ = Q x r 
Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 x 
10 -30 
C m. semakin polar suatu zat, semakin besar momen 
dipolnya.
Perbandingan Sifat Senyawa Ion dengan 
Senyawa Kovalen 
Sifat Senyawa Ion Senyawa 
Kovalen 
Titik didih 
Daya hantar listrik 
lelehan 
Kelarutan dalam air 
(pelarut polar) 
Kelarutan dalam 
pelarut nonpolar 
tinggi 
menghantar 
umumnya larut 
umumnya tidak 
larut 
rendah 
tidak menghantar 
umumnya tidak 
larut 
umumnya larut
Pengecualian Aturan Oktet 
a. Senyawa yang Tidak Mencapai Aturan Oktet 
Senyawa kovalen biner sederhana dari berilium (Be), boron 
(B), dan alumunium (Al), yaitu unsur-unsur yang elektron 
valensinya kurang dari 4, tidak mencapai oktet. Contohnya 
adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
b. Senyawa dengan Jumlah Elektron Valensi Ganjil 
Senyawa yang memiliki 
jumlah elektron valensi ganjil 
tidak mungkin memenuhi 
aturan oktet. Contohnya NO2. 
c. Senyawa dengan Oktet Berkembang 
Unsur-unsur dari periode 3 atau lebih dapat membentuk 
senyawa yang melampaui aturan oktet. Beberapa contoh 
adalah PCl5, SF6, CIF3, IF7, dan SbCl5.
Kegagalan Aturan Oktet 
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia 
senyawa unsur transisi maupun postransisi. 
Atom Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi 
senyawanya banyak yang terbentuk dengan 
melepas 2 elektron. 
Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi 
senyawanya banyak yang terbentuk dengan 
melepas 1 atau 3 elektron.
Ikatan Logam 
Struktur logam dapat dibayangkan sebagai ion-ion positif 
yang dibungkus oleh awan atau lautan elektron valensi. 
Ion positif 
Lautan elektron

More Related Content

What's hot

Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektron
Anang Andika Putra Siswanto
 
Katalis
KatalisKatalis
Katalis
Yogi Asmamet
 
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomnisa sardj
 
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
Mastudiar Daryus
 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
rahayuviraa
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks
PPT - SISTEM PERIODIK
PPT -  SISTEM PERIODIKPPT -  SISTEM PERIODIK
PPT - SISTEM PERIODIK
aralailiyah
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
linda listia
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Rihlatul adni
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
TEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GASTEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GAS
NisaUlFitri
 
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomModul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Diva Pendidikan
 
Ppt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkunaPpt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkuna
Hensen Tobing
 
Potensial Sel
Potensial SelPotensial Sel
Potensial Sel
Muhammad Syahida
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimia
Putri Wahyuni
 
Model atom niels bohr dan konfigurasi elektron
Model atom niels bohr dan konfigurasi elektronModel atom niels bohr dan konfigurasi elektron
Model atom niels bohr dan konfigurasi elektron
Monich Rhd
 
Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)Utami Irawati
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Khotim U
 
Dualisme gelombang partikel
Dualisme gelombang partikelDualisme gelombang partikel
Dualisme gelombang partikel
Mat Ludin
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
fikar zul
 

What's hot (20)

Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektron
 
Katalis
KatalisKatalis
Katalis
 
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
 
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks
Reaksi redoks
 
PPT - SISTEM PERIODIK
PPT -  SISTEM PERIODIKPPT -  SISTEM PERIODIK
PPT - SISTEM PERIODIK
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
TEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GASTEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GAS
 
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomModul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
 
Ppt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkunaPpt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkuna
 
Potensial Sel
Potensial SelPotensial Sel
Potensial Sel
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimia
 
Model atom niels bohr dan konfigurasi elektron
Model atom niels bohr dan konfigurasi elektronModel atom niels bohr dan konfigurasi elektron
Model atom niels bohr dan konfigurasi elektron
 
Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Dualisme gelombang partikel
Dualisme gelombang partikelDualisme gelombang partikel
Dualisme gelombang partikel
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 

Viewers also liked

Ikatan pada logam
Ikatan pada logamIkatan pada logam
Ikatan pada logam
citraanestasha
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
arykustriani
 
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logamSifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
Racmat Ridho
 
Ikatan Logam
Ikatan LogamIkatan Logam
Ikatan LogamDentyardi
 
Ikatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non PolarIkatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non Polar
Christina Dwi Rahayu
 
ikatan logam
ikatan logamikatan logam
ikatan logam
Suprapta Winarka
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
alvin93
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
namakugilang
 
Ict ikatan kimia rosyani
Ict  ikatan kimia rosyaniIct  ikatan kimia rosyani
Ict ikatan kimia rosyanimurid_kimia
 
ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1
Ridho Aditya rahman
 
Meramalkan bentuk molekul
Meramalkan bentuk molekulMeramalkan bentuk molekul
Meramalkan bentuk molekul
Zainal Abidin
 
Sifat Fisis Senyawa
Sifat Fisis SenyawaSifat Fisis Senyawa
Sifat Fisis Senyawa
Ariq Anhasdio
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4Ira Sari
 
ikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasiikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasi
Suprapta Winarka
 

Viewers also liked (20)

Ikatan pada logam
Ikatan pada logamIkatan pada logam
Ikatan pada logam
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
 
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logamSifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
 
Ikatan kimia
Ikatan kimia Ikatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan Logam
Ikatan LogamIkatan Logam
Ikatan Logam
 
Ikatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non PolarIkatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non Polar
 
ikatan logam
ikatan logamikatan logam
ikatan logam
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ict ikatan kimia rosyani
Ict  ikatan kimia rosyaniIct  ikatan kimia rosyani
Ict ikatan kimia rosyani
 
Atom unsur
Atom unsurAtom unsur
Atom unsur
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Meramalkan bentuk molekul
Meramalkan bentuk molekulMeramalkan bentuk molekul
Meramalkan bentuk molekul
 
Sifat Fisis Senyawa
Sifat Fisis SenyawaSifat Fisis Senyawa
Sifat Fisis Senyawa
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
ikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasiikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasi
 

Similar to Bab 4 ikatan kimia

ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
mfebri26
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
mfebri26
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
blvck
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
Puswita Septia Usman
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
CHakun1999
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
Fathnur Sani
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
DewiMarhelly3
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
Diyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
Surtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
angga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
RizaUmmami3
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
ZidniAzizati1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
Puswita Septia Usman
 
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxKimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
ArdiansahArdiansah6
 
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptxBab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
KhairulAsharChairan1
 
Ppt ikatan kimia
Ppt ikatan kimiaPpt ikatan kimia
Ppt ikatan kimia
JariahJariah1
 
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
MindaYula
 
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptxBab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
YonathanTrisnaPasuan
 

Similar to Bab 4 ikatan kimia (20)

ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxKimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
 
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptxBab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
 
Ppt ikatan kimia
Ppt ikatan kimiaPpt ikatan kimia
Ppt ikatan kimia
 
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
 
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptxBab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
 

More from heylongordadsiuadAD

Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
heylongordadsiuadAD
 
Bab 3 sistem periodik unsur
Bab 3 sistem periodik unsurBab 3 sistem periodik unsur
Bab 3 sistem periodik unsur
heylongordadsiuadAD
 
Bab 2 struktur atom
Bab 2 struktur atomBab 2 struktur atom
Bab 2 struktur atom
heylongordadsiuadAD
 
Bab 1 pendahuluan kimia
Bab 1 pendahuluan kimiaBab 1 pendahuluan kimia
Bab 1 pendahuluan kimia
heylongordadsiuadAD
 
Bab 2 STRUKTUR ATOM
Bab 2 STRUKTUR ATOMBab 2 STRUKTUR ATOM
Bab 2 STRUKTUR ATOM
heylongordadsiuadAD
 
~$Bab4 ik
~$Bab4 ik~$Bab4 ik
~$Bab4 ik
~$Bab4 ik~$Bab4 ik
Yang bertandatangan di bawah ini
Yang bertandatangan di bawah iniYang bertandatangan di bawah ini
Yang bertandatangan di bawah ini
heylongordadsiuadAD
 

More from heylongordadsiuadAD (8)

Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Bab 3 sistem periodik unsur
Bab 3 sistem periodik unsurBab 3 sistem periodik unsur
Bab 3 sistem periodik unsur
 
Bab 2 struktur atom
Bab 2 struktur atomBab 2 struktur atom
Bab 2 struktur atom
 
Bab 1 pendahuluan kimia
Bab 1 pendahuluan kimiaBab 1 pendahuluan kimia
Bab 1 pendahuluan kimia
 
Bab 2 STRUKTUR ATOM
Bab 2 STRUKTUR ATOMBab 2 STRUKTUR ATOM
Bab 2 STRUKTUR ATOM
 
~$Bab4 ik
~$Bab4 ik~$Bab4 ik
~$Bab4 ik
 
~$Bab4 ik
~$Bab4 ik~$Bab4 ik
~$Bab4 ik
 
Yang bertandatangan di bawah ini
Yang bertandatangan di bawah iniYang bertandatangan di bawah ini
Yang bertandatangan di bawah ini
 

Bab 4 ikatan kimia

  • 1. BAB 4 IKATAN KIMIA 4.1 Peranan Elektron pada Pembentukan Ikatan Kimia 4.2 Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen) 4.3 Ikatan Kovalen 4.4 Polarisasi Ikatan Kovalen 4.5 Perbandingan Sifat Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen 4.6 Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet 4.7 Menggambar Struktur Lewis 4.8 Ikatan Logam
  • 2. Aturan Oktet Aturan oktet adalah kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia. Contoh: Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida. Perhatikan konfigurasi elektron natrium, neon, klorin, dan argon berikut ini. 10Ne: 2 8 11Na: 2 8 1 dg melepas 1 elektron akan menyerupai neon 17Cl: 2 8 7 dg menyerap 1 elektron akan menyerupai argon 18Ar: 2 8 8
  • 3. Dibandingkan dengan konfigurasi gas mulia terdekat (yaitu neon), natrium kelebihan 1 elektron. Sebaliknya, klorin kekurangan 1 elektron. Ketika natrium direaksikan dengan klorin, maka 1 elektron berpindah dari atom natrium ke atom klorin.
  • 4. Lambang Lewis Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya. Lambang Lewis untuk unsur-unsur periode kedua dan ketiga sebagai berikut.
  • 5. Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen) Ikatan ion adalah gaya tarik-menarik listrik antara ion yang berbeda muatan. Contoh: + – Natrium klorida (NaCl) terdiri atas ion Na dan Cl . Ion-ion tersebut dikukuhkan oleh gaya tarik-menarik listrik sesuai dengan hukum Coulomb.
  • 6. Ikatan ion hanya dapat terjadi jika unsur-unsur yang direaksikan mempunyai perbedaan daya tarik elektron (keelektronegatifan) yang cukup.
  • 7. Rumus Kimia Senyawa Ion Mengapa rumus kimia natrium klorida adalah NaCl (Na : Cl = 1 : 1)? Sesuai aturan oktet, atom natrum akan melepas 1 elektron, sedangkan atom klorin akan menyerap 1 elektron. Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris, menyatakan bahwa perbandingan
  • 8. Sesuai aturan oktet, maka rumus empiris senyawa ion dari suatu pasangan logam-nonlogam dapat diramalkan. Karena jumlah elektron yang dilepas unsur logam sama dengan yang diserap unsur nonlogam.
  • 9. Contoh Soal Rumus elektron (rumus Lewis) dan rumus empiris senyawa Mg (Z = 12) + Cl (Z = 17). Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17) mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut. Mg : 2 8 2 Cl : 2 8 7 Untuk mencapai konfigurasi oktet, Mg harus melepas 2 elektron, sedangkan Cl menyerap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg 2+ , sedangkan atom Cl menjadi ion Cl . Mg (2 8 2) Mg + (2 8) + 2e (x1) Cl (2 8 7) + e Cl (2 8 8) (x2) Jadi, rumus empiris senyawa adalah MgCl2. - 2+ -
  • 10. Ikatan Kovalen Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena penggunaan bersama pasangan elektron. Contoh: Inti-inti atom H + + Elektron ditarik bersama oleh kedua inti Ikatan kovalen dalam molekul hidrogen
  • 11. Rumus Kimia Senyawa Kovalen Biner Contoh: Ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah: H : 1 (memerlukan 1 elektron) O : 2 6 (memerlukan 2 elektron) Atom O memasangkan 2 elektron, sedangkan atom H memasangkan 1 elektron. Untuk menyamakan jumlah elektron, atom H harus dikali dua, sedangkan atom O dikali satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O. Pembentukan ikatan dalam H2O.
  • 12. Rumus Struktur atau Struktur Lewis Senyawa Kovalen Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan dengan rumus bangun atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan mengganti setiap pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis. Contoh:
  • 13. Ikatan Kovalen Rangkap dan Rangkap Tiga Ikatan tunggal: ikatan yang menggunakan sepasang elektron. Ikatan rangkap: ikatan yang menggunakan dua pasang elektron. Contohnya ikatan rangkap dalam molekul CO2 Ikatan rangkap tiga: ikatan yang menggunakan tiga pasang elektron. Contohnya ikatan rangkap tiga dalam molekul N2
  • 14. Ikatan Kovalen Koordinat Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari satu atom saja. Contoh: Ikatan kovalen koordinat dalam ion NH4 +
  • 15. Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar Kedudukan pasangan elektron milik bersama pada ikatan kovalen tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang berikatan. Pasangan elektron akan lebih dekat ke arah atom yang mempunyai keelektronegatifan lebih besar. Hal ini mengakibatkan polarisasi atau pengutuban ikatan.
  • 16. Dalam molekul H2 tersebut, muatan negatif (elektron) tersebar secara homogen. Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen nonpolar. Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar daripada H. Akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi. Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen polar.
  • 17. Molekul Polar dan Nonpolar Memeriksa kepolaran dari suatu molekul poliatom dapat dilakukan dengan menggambarkan ikatan polar sebagai suatu vektor yang arahnya dari atom yang bermuatan positif ke atom yang bermuatan negatif.  Jika resultan vektor-vektor sama dengan nol, berarti molekul bersifat nonpolar.  Jika resultan vektor-vektor tidak sama dengan nol, berarti molekul itu bersifat polar.
  • 18. Menunjukkan Kepolaran Cucuran air (zat polar) dibelokkan ke arah batang bermuatan listrik (kiri), sedangkan cucuran CCl4 (zat nonpolar) tidak dipengaruhi oleh medan listrik (kanan)
  • 19. Momen Dipol Momen (μ), yaitu hasil kali antara selisih muatan (Q) dengan jarak (r) antara pusat muatan positif dengan pusat muatan negatif. μ = Q x r Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 x 10 -30 C m. semakin polar suatu zat, semakin besar momen dipolnya.
  • 20. Perbandingan Sifat Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen Titik didih Daya hantar listrik lelehan Kelarutan dalam air (pelarut polar) Kelarutan dalam pelarut nonpolar tinggi menghantar umumnya larut umumnya tidak larut rendah tidak menghantar umumnya tidak larut umumnya larut
  • 21. Pengecualian Aturan Oktet a. Senyawa yang Tidak Mencapai Aturan Oktet Senyawa kovalen biner sederhana dari berilium (Be), boron (B), dan alumunium (Al), yaitu unsur-unsur yang elektron valensinya kurang dari 4, tidak mencapai oktet. Contohnya adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
  • 22. b. Senyawa dengan Jumlah Elektron Valensi Ganjil Senyawa yang memiliki jumlah elektron valensi ganjil tidak mungkin memenuhi aturan oktet. Contohnya NO2. c. Senyawa dengan Oktet Berkembang Unsur-unsur dari periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet. Beberapa contoh adalah PCl5, SF6, CIF3, IF7, dan SbCl5.
  • 23. Kegagalan Aturan Oktet Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa unsur transisi maupun postransisi. Atom Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi senyawanya banyak yang terbentuk dengan melepas 2 elektron. Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi senyawanya banyak yang terbentuk dengan melepas 1 atau 3 elektron.
  • 24. Ikatan Logam Struktur logam dapat dibayangkan sebagai ion-ion positif yang dibungkus oleh awan atau lautan elektron valensi. Ion positif Lautan elektron