Bab 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, dan pengecualian aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai konfigurasi oktet.
Dokumen tersebut membahas tentang termodinamika kimia dan energi. Termodinamika kimia mempelajari perubahan panas yang terjadi dalam reaksi kimia. Energi internal suatu sistem terdiri atas energi kinetik dan potensial. Entalpi merupakan fungsi keadaan yang mencakup energi internal dan kerja sistem. Perubahan entalpi suatu reaksi dapat diukur menggunakan kalorimetri.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran, termasuk besaran dan satuan, dimensi, pengukuran dengan jangka sorong dan mikrometer sekrup, serta aturan angka penting dalam operasi matematika. Dijelaskan pengertian besaran dan satuan beserta contohnya, dimensi dari besaran pokok, cara membaca skala alat ukur, dan aturan penulisan angka penting dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Dokumen tersebut membahas tentang termodinamika kimia dan energi. Termodinamika kimia mempelajari perubahan panas yang terjadi dalam reaksi kimia. Energi internal suatu sistem terdiri atas energi kinetik dan potensial. Entalpi merupakan fungsi keadaan yang mencakup energi internal dan kerja sistem. Perubahan entalpi suatu reaksi dapat diukur menggunakan kalorimetri.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran, termasuk besaran dan satuan, dimensi, pengukuran dengan jangka sorong dan mikrometer sekrup, serta aturan angka penting dalam operasi matematika. Dijelaskan pengertian besaran dan satuan beserta contohnya, dimensi dari besaran pokok, cara membaca skala alat ukur, dan aturan penulisan angka penting dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Dokumen ini membahas tentang konfigurasi elektron atom, yang merupakan susunan elektron pada atom yang mengikuti aturan tertentu seperti aturan Aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund. Dokumen ini juga membahas penyimpangan konfigurasi elektron pada orbital d dan f serta konfigurasi elektron pada ion.
Dokumen tersebut membahas tentang katalis, yaitu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut serta dalam reaksi. Dibahas pula tentang jenis, sifat, dan mekanisme kerja katalis serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan deaktivasi katalis seperti peracunan, pengerakkan, dan penggumpalan.
Dokumen tersebut membahas tiga konsep perkembangan pengertian reaksi redoks, yaitu berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, pengikatan dan pelepasan elektron, serta perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks dijelaskan sebagai reaksi oksidasi dan reduksi, dengan kriteria perubahan bilangan oksidasi unsur kimia yang terlibat.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan tabel periodik unsur kimia secara singkat, mulai dari pengelompokan awal oleh Lavoisier hingga sistem periodik modern oleh Moseley. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang golongan, periode, konfigurasi elektron, muatan inti efektif, dan jari-jari atom dalam tabel periodik.
Teori kinetika gas membahas gerakan dan interaksi molekul gas. Termasuk distribusi kecepatan Maxwell-Boltzmann dan frekuensi tumbukan antar molekul. Teori ini digunakan untuk memprediksi laju reaksi dan sifat transportasi gas seperti viskositas, difusi, dan konduksi panas.
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
1. Cahaya memiliki sifat dualisme sebagai gelombang dan partikel, dimana dalam kondisi tertentu sifat gelombang lebih dominan dan sebaliknya.
2. Teori Maxwell menyatakan cahaya adalah gelombang elektromagnetik, namun hasil percobaan seperti spektra radiasi benda hitam lebih cocok dijelaskan jika cahaya dipandang sebagai partikel.
3. Hipotesis de Broglie menyatakan partikel sepert
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan logam, termasuk pengertian ikatan logam, pembentukan ikatan logam, sifat-sifat logam seperti titik leleh dan didih, konduktivitas listrik dan panas, serta pembentukan aloi. Ikatan logam terbentuk ketika elektron valensi logam berbagi untuk membentuk awan elektron yang mengikat ion-ion logam positif.
Dokumen ini membahas tentang ikatan kovalen dan senyawa kovalen. Ikatan kovalen terjadi karena pasangan elektron yang dibagikan bersama antara dua atom. Senyawa kovalen terbentuk dari atom-atom nonlogam yang memiliki afinitas elektron tinggi dan beda elektronegativitas kecil. Contoh ikatan kovalen adalah ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
Dokumen ini membahas tentang konfigurasi elektron atom, yang merupakan susunan elektron pada atom yang mengikuti aturan tertentu seperti aturan Aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund. Dokumen ini juga membahas penyimpangan konfigurasi elektron pada orbital d dan f serta konfigurasi elektron pada ion.
Dokumen tersebut membahas tentang katalis, yaitu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut serta dalam reaksi. Dibahas pula tentang jenis, sifat, dan mekanisme kerja katalis serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan deaktivasi katalis seperti peracunan, pengerakkan, dan penggumpalan.
Dokumen tersebut membahas tiga konsep perkembangan pengertian reaksi redoks, yaitu berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, pengikatan dan pelepasan elektron, serta perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks dijelaskan sebagai reaksi oksidasi dan reduksi, dengan kriteria perubahan bilangan oksidasi unsur kimia yang terlibat.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan tabel periodik unsur kimia secara singkat, mulai dari pengelompokan awal oleh Lavoisier hingga sistem periodik modern oleh Moseley. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang golongan, periode, konfigurasi elektron, muatan inti efektif, dan jari-jari atom dalam tabel periodik.
Teori kinetika gas membahas gerakan dan interaksi molekul gas. Termasuk distribusi kecepatan Maxwell-Boltzmann dan frekuensi tumbukan antar molekul. Teori ini digunakan untuk memprediksi laju reaksi dan sifat transportasi gas seperti viskositas, difusi, dan konduksi panas.
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
1. Cahaya memiliki sifat dualisme sebagai gelombang dan partikel, dimana dalam kondisi tertentu sifat gelombang lebih dominan dan sebaliknya.
2. Teori Maxwell menyatakan cahaya adalah gelombang elektromagnetik, namun hasil percobaan seperti spektra radiasi benda hitam lebih cocok dijelaskan jika cahaya dipandang sebagai partikel.
3. Hipotesis de Broglie menyatakan partikel sepert
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan logam, termasuk pengertian ikatan logam, pembentukan ikatan logam, sifat-sifat logam seperti titik leleh dan didih, konduktivitas listrik dan panas, serta pembentukan aloi. Ikatan logam terbentuk ketika elektron valensi logam berbagi untuk membentuk awan elektron yang mengikat ion-ion logam positif.
Dokumen ini membahas tentang ikatan kovalen dan senyawa kovalen. Ikatan kovalen terjadi karena pasangan elektron yang dibagikan bersama antara dua atom. Senyawa kovalen terbentuk dari atom-atom nonlogam yang memiliki afinitas elektron tinggi dan beda elektronegativitas kecil. Contoh ikatan kovalen adalah ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logamRacmat Ridho
Powerpoint ini berisi tentang materi pelajaran kimia untuk kelas X SMA. Saya membuat materi ini untuk tugas kelompok saya. Saya harap powerpoint ini bisa digunakan oleh banyak orang dan menjadi bermanfaat.
Ikatan logam terbentuk akibat interaksi antara inti atom logam yang bermuatan positif dengan elektron valensi yang terdelokalisasi dan mudah bergerak di antara atom-atom logam, membentuk sebuah "lautan elektron". Ikatan ini kuat sehingga logam memiliki titik leleh dan didih yang tinggi. Kekuatan ikatan bervariasi antar unsur logam tergantung jumlah elektron valensi dan ukuran atomnya.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Terdapat definisi, contoh, dan percobaan untuk mengidentifikasi sifat kedua jenis larutan tersebut. Percobaan menunjukkan bahwa larutan elektrolit dapat menghantar arus listrik sehingga lampu menyala, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantar arus listrik.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang beberapa jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, ikatan kovalen, perbedaan senyawa ion dan kovalen, serta ikatan hidrogen. Di antaranya menjelaskan bahwa ikatan ion terjadi karena gaya elektrostatik antara ion positif dan negatif, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron oleh dua atom.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang ikatan kimia, termasuk definisi ikatan kimia, jenis ikatan (ionik, kovalen, kovalen polar), teori pembentukan ikatan, serta beberapa konsep terkait seperti elektronegativitas dan bilangan oksidasi.
Molekul terdiri dari gabungan dua atau lebih atom, baik sejenis maupun berjenis. Terdapat dua jenis molekul, yaitu molekul unsur yang terdiri dari atom sejenis dan molekul senyawa yang terdiri dari atom berjenis. Teori domain elektron merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR yang menjelaskan susunan elektron valensi dan bentuk geometri molekul.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, dan logam. Secara ringkas, senyawa ion memiliki struktur kristal yang teratur akibat gaya elektrostatik antar ion, senyawa kovalen umumnya bersifat lunak dan tidak menghantarkan listrik kecuali kovalen polar, sedangkan logam memiliki struktur kristal padat yang menghantarkan panas dan listrik dengan baik.
Bab 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian aturan oktet. Ikatan ion terbentuk melalui pertukaran elektron antara unsur logam dan nonlogam, sedangkan ikatan kovalen terbentuk dari berbagi elektron. Aturan oktet menjelaskan kecenderungan unsur untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.
Terdapat berbagai jenis ikatan kimia yang terbentuk untuk mencapai kestabilan atom. Ikatan ion terbentuk melalui proses pelepasan dan penarikan elektron antara logam dan nonlogam, sementara ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama elektron oleh dua atom atau lebih. Ikatan logam, van der Waals, dan hidrogen juga terbentuk melalui interaksi antar atom atau molekul.
Atom-atom dapat membentuk ikatan kimia untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia antara atom-atom dan antar molekul, seperti ikatan ionik yang terjadi karena perpindahan elektron, ikatan kovalen yang terjadi karena berbagi elektron, ikatan logam yang terjadi karena interaksi elektron bebas, serta ikatan hidrogen dan van der Waals yang melibatkan gaya tarik antar mole
ikatan kimia adalah ikatan yang erjadi antara senyawa2 kimia yang terdiri dair ikatan ion dan ikatan kovlen, ikatan kovalen terdiri dari tunggal, rangkap 2, rangkap 3
Ada tiga jenis ikatan kimia antar atom, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatik antara ion-ion bermuatan, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama elektron oleh dua atom atau lebih. Ikatan logam dihasilkan dari interaksi antara inti atom dan elektron-elektron yang bergerak bebas di antaranya.
Ada tiga jenis ikatan kimia antar atom, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatik antara ion-ion bermuatan, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama elektron oleh dua atom atau lebih. Ikatan logam dihasilkan dari interaksi antara inti atom dan elektron-elektron yang bergerak bebas di antaranya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai konsep dasar kimia seperti aturan oktet, lambang Lewis, ikatan kimia (ion, kovalen, logam), geometri molekul, kepolaran senyawa, dan gaya antarmolekul."
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul, seperti ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan logam, ikatan hidrogen, dan ikatan Van der Waals. Jenis ikatan terbentuk tergantung pada sifat kimia unsur yang membentuk ikatan, seperti elektronegativitas dan kecenderungan mengisi elektron valensi masing-masing unsur untuk mencapai konfigurasi gas mulia.
Dokumen ini membahas tentang teori-teori atom secara historis, mulai dari teori atom Dalton, perkembangannya, penemuan partikel subatom seperti elektron, proton, dan neutron, hingga model-model atom seperti model Thomson, Rutherford, Bohr, dan mekanika kuantum. Juga dibahas tentang susunan atom, massa atom, dan konfigurasi elektron.
Dokumen ini membahas tentang teori-teori atom secara historis, mulai dari teori atom Dalton, perkembangannya, penemuan partikel subatom seperti elektron, proton, dan neutron, hingga model-model atom modern seperti model atom Rutherford, Bohr, dan mekanika kuantum. Juga dibahas tentang susunan atom, massa atom, dan konfigurasi elektron.
This document contains a repeated word with no other context or information provided. It consists of the word "Bambang" repeated multiple times with no other words, sentences, or meaning that can be summarized into 3 sentences or less.
This document contains a repeated word with no other context or information provided. It consists of the word "Bambang" repeated multiple times with no other words, sentences, or meaning that can be summarized into 3 sentences or less.
Surat pernyataan seseorang menyatakan kesanggupannya untuk melunasi hutang Rp142.800.000 kepada toko Hidup Baru KM 11 paling lambat 17 Nopember 2014, dan bersedia menanggung resiko jika tidak melunasi tepat waktu serta menerima putusan pengadilan.
1. BAB 4
IKATAN KIMIA
4.1 Peranan Elektron pada
Pembentukan Ikatan Kimia
4.2 Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen)
4.3 Ikatan Kovalen
4.4 Polarisasi Ikatan Kovalen
4.5 Perbandingan Sifat Senyawa Ion
dengan Senyawa Kovalen
4.6 Pengecualian dan Kegagalan
Aturan Oktet
4.7 Menggambar Struktur Lewis
4.8 Ikatan Logam
2. Aturan Oktet
Aturan oktet adalah kecenderungan unsur-unsur menjadikan
konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia.
Contoh:
Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida. Perhatikan
konfigurasi elektron natrium, neon, klorin, dan argon berikut ini.
10Ne: 2 8
11Na: 2 8 1 dg melepas 1 elektron akan menyerupai neon
17Cl: 2 8 7 dg menyerap 1 elektron akan menyerupai argon
18Ar: 2 8 8
3. Dibandingkan dengan konfigurasi gas mulia
terdekat (yaitu neon), natrium kelebihan 1
elektron.
Sebaliknya, klorin kekurangan 1 elektron.
Ketika natrium direaksikan dengan klorin,
maka 1 elektron berpindah dari atom
natrium ke atom klorin.
4. Lambang Lewis
Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron
valensinya. Lambang Lewis untuk unsur-unsur periode kedua
dan ketiga sebagai berikut.
5. Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen)
Ikatan ion adalah gaya tarik-menarik listrik antara ion yang
berbeda muatan.
Contoh:
+ –
Natrium klorida (NaCl) terdiri atas ion Na dan Cl . Ion-ion
tersebut dikukuhkan oleh gaya tarik-menarik listrik sesuai
dengan hukum Coulomb.
6. Ikatan ion hanya dapat terjadi jika unsur-unsur
yang direaksikan mempunyai perbedaan daya
tarik elektron (keelektronegatifan) yang cukup.
7. Rumus Kimia Senyawa Ion
Mengapa rumus kimia natrium klorida adalah
NaCl (Na : Cl = 1 : 1)?
Sesuai aturan oktet, atom natrum akan melepas 1
elektron, sedangkan atom klorin akan menyerap 1
elektron.
Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris,
menyatakan bahwa perbandingan
8. Sesuai aturan oktet, maka rumus empiris senyawa ion
dari suatu pasangan logam-nonlogam dapat diramalkan.
Karena jumlah elektron yang dilepas unsur logam sama
dengan yang diserap unsur nonlogam.
9. Contoh Soal
Rumus elektron (rumus Lewis) dan rumus empiris senyawa Mg
(Z = 12) + Cl (Z = 17).
Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17) mempunyai konfigurasi elektron
sebagai berikut.
Mg : 2 8 2
Cl : 2 8 7
Untuk mencapai konfigurasi oktet, Mg harus melepas 2
elektron, sedangkan Cl menyerap 1 elektron. Atom Mg berubah
menjadi ion Mg 2+
, sedangkan atom Cl menjadi ion Cl .
Mg (2 8 2) Mg + (2 8) + 2e (x1)
Cl (2 8 7) + e Cl (2 8 8) (x2)
Jadi, rumus empiris senyawa adalah MgCl2.
-
2+
-
10. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena penggunaan
bersama pasangan elektron.
Contoh:
Inti-inti atom H
+ +
Elektron ditarik bersama oleh kedua inti
Ikatan kovalen dalam molekul hidrogen
11. Rumus Kimia Senyawa Kovalen Biner
Contoh:
Ikatan antara H dan O dalam H2O.
Konfigurasi elektron H dan O adalah:
H : 1 (memerlukan 1 elektron)
O : 2 6 (memerlukan 2 elektron)
Atom O memasangkan 2 elektron, sedangkan atom H memasangkan
1 elektron. Untuk menyamakan jumlah elektron, atom H harus dikali
dua, sedangkan atom O dikali satu, sehingga rumus molekul
senyawa adalah H2O. Pembentukan ikatan dalam H2O.
12. Rumus Struktur atau Struktur Lewis
Senyawa Kovalen
Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul
dinyatakan dengan rumus bangun atau rumus struktur.
Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan mengganti
setiap pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis.
Contoh:
13. Ikatan Kovalen Rangkap dan Rangkap Tiga
Ikatan tunggal: ikatan yang menggunakan sepasang elektron.
Ikatan rangkap: ikatan yang menggunakan dua pasang elektron.
Contohnya ikatan rangkap dalam molekul CO2
Ikatan rangkap tiga: ikatan yang menggunakan tiga pasang
elektron.
Contohnya ikatan rangkap tiga dalam molekul N2
14. Ikatan Kovalen Koordinat
Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana
pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari satu
atom saja.
Contoh:
Ikatan kovalen koordinat dalam ion NH4
+
15. Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar
Kedudukan pasangan elektron milik bersama pada ikatan
kovalen tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang
berikatan.
Pasangan elektron akan lebih dekat ke arah atom yang
mempunyai keelektronegatifan lebih besar. Hal ini
mengakibatkan polarisasi atau pengutuban ikatan.
16. Dalam molekul H2 tersebut, muatan negatif
(elektron) tersebar secara homogen.
Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen nonpolar.
Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar
daripada H.
Akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi.
Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen polar.
17. Molekul Polar dan Nonpolar
Memeriksa kepolaran dari suatu molekul poliatom dapat
dilakukan dengan menggambarkan ikatan polar sebagai suatu
vektor yang arahnya dari atom yang bermuatan positif ke atom
yang bermuatan negatif.
Jika resultan vektor-vektor sama dengan nol, berarti molekul
bersifat nonpolar.
Jika resultan vektor-vektor tidak sama dengan nol, berarti
molekul itu bersifat polar.
18. Menunjukkan Kepolaran
Cucuran air (zat polar) dibelokkan ke arah batang bermuatan
listrik (kiri), sedangkan cucuran CCl4 (zat nonpolar) tidak
dipengaruhi oleh medan listrik (kanan)
19. Momen Dipol
Momen (μ), yaitu hasil kali antara selisih muatan (Q) dengan
jarak (r) antara pusat muatan positif dengan pusat muatan
negatif.
μ = Q x r
Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 x
10 -30
C m. semakin polar suatu zat, semakin besar momen
dipolnya.
20. Perbandingan Sifat Senyawa Ion dengan
Senyawa Kovalen
Sifat Senyawa Ion Senyawa
Kovalen
Titik didih
Daya hantar listrik
lelehan
Kelarutan dalam air
(pelarut polar)
Kelarutan dalam
pelarut nonpolar
tinggi
menghantar
umumnya larut
umumnya tidak
larut
rendah
tidak menghantar
umumnya tidak
larut
umumnya larut
21. Pengecualian Aturan Oktet
a. Senyawa yang Tidak Mencapai Aturan Oktet
Senyawa kovalen biner sederhana dari berilium (Be), boron
(B), dan alumunium (Al), yaitu unsur-unsur yang elektron
valensinya kurang dari 4, tidak mencapai oktet. Contohnya
adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
22. b. Senyawa dengan Jumlah Elektron Valensi Ganjil
Senyawa yang memiliki
jumlah elektron valensi ganjil
tidak mungkin memenuhi
aturan oktet. Contohnya NO2.
c. Senyawa dengan Oktet Berkembang
Unsur-unsur dari periode 3 atau lebih dapat membentuk
senyawa yang melampaui aturan oktet. Beberapa contoh
adalah PCl5, SF6, CIF3, IF7, dan SbCl5.
23. Kegagalan Aturan Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia
senyawa unsur transisi maupun postransisi.
Atom Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi
senyawanya banyak yang terbentuk dengan
melepas 2 elektron.
Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi
senyawanya banyak yang terbentuk dengan
melepas 1 atau 3 elektron.
24. Ikatan Logam
Struktur logam dapat dibayangkan sebagai ion-ion positif
yang dibungkus oleh awan atau lautan elektron valensi.
Ion positif
Lautan elektron