Chemistry power point(covalent bonds)(2)Maria Ovelia
This slide explain about covalent Bounding. May it useful for all the reader :) Don't forget to share you slide too. Please Welcome.. Like and Share to your friends.. thank you
Slide presentasi ini digunakan dalam perkuliahan kimia dasar di prodi biologi pada semester ganjil 2019. Penekanan materi yaitu terkait ikatan kimia, ikatan intramolekul, dan gaya antar molekul.
Pada umumnya unsur-unsur dijumpai tidak dalam keadaan bebas (kecuali pada suhu tinggi), melainkan sebagai suatu kelompok-kelompok atom yang disebut sebagai molekul. Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa secara energi, kelompok-kelompok atom atau molekul merupakan keadaan yang lebih stabil dibanding unsur-unsur dalam keadaan bebas.
Selain gas mulia di alam unsur-unsur tidak selalu berada sebagai unsur bebas (sebagai atom tunggal), tetapi kebanyakan bergabung dengan atom unsur lain. Tahun 1916 G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi elektron. Kecuali He; mempunyai 2 elektron valensi; unsur-unsur gas mulia mempunyai 8 elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil. Atom-atom unsur cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai kestabilan.
Pada bab struktur atom dan sistem periodik unsur, Anda sudah mempelajari bahwa sampai saat ini jumlah unsur yang dikenal manusia, baik unsur alam maupun unsur sintetis telah mencapai sebanyak 118 unsur. Tahukah Anda bahwa di alam semesta ini sangat jarang sekali ditemukan atom berdiri sendirian, tapi hampir semuanya berikatan dengan dengan atom lain dalam bentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ionik. Pernahkah Anda membayangkan berapa banyak senyawa yang dapat terbentuk di alam semesta ini? Mengapa atom-atom tersebut dapat saling berikatan satu dengan yang lain? Apakah setiap atom pasti dapat berikatan dengan atom-atom lain? Apakah ikatan antaratom dalam senyawa – senyawa di alam ini semuanya sama? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan – pertanyaan tersebut, Anda harus mempelajari bab Ikatan kimia ini.
Chemistry power point(covalent bonds)(2)Maria Ovelia
This slide explain about covalent Bounding. May it useful for all the reader :) Don't forget to share you slide too. Please Welcome.. Like and Share to your friends.. thank you
Slide presentasi ini digunakan dalam perkuliahan kimia dasar di prodi biologi pada semester ganjil 2019. Penekanan materi yaitu terkait ikatan kimia, ikatan intramolekul, dan gaya antar molekul.
Pada umumnya unsur-unsur dijumpai tidak dalam keadaan bebas (kecuali pada suhu tinggi), melainkan sebagai suatu kelompok-kelompok atom yang disebut sebagai molekul. Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa secara energi, kelompok-kelompok atom atau molekul merupakan keadaan yang lebih stabil dibanding unsur-unsur dalam keadaan bebas.
Selain gas mulia di alam unsur-unsur tidak selalu berada sebagai unsur bebas (sebagai atom tunggal), tetapi kebanyakan bergabung dengan atom unsur lain. Tahun 1916 G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi elektron. Kecuali He; mempunyai 2 elektron valensi; unsur-unsur gas mulia mempunyai 8 elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil. Atom-atom unsur cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai kestabilan.
Pada bab struktur atom dan sistem periodik unsur, Anda sudah mempelajari bahwa sampai saat ini jumlah unsur yang dikenal manusia, baik unsur alam maupun unsur sintetis telah mencapai sebanyak 118 unsur. Tahukah Anda bahwa di alam semesta ini sangat jarang sekali ditemukan atom berdiri sendirian, tapi hampir semuanya berikatan dengan dengan atom lain dalam bentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ionik. Pernahkah Anda membayangkan berapa banyak senyawa yang dapat terbentuk di alam semesta ini? Mengapa atom-atom tersebut dapat saling berikatan satu dengan yang lain? Apakah setiap atom pasti dapat berikatan dengan atom-atom lain? Apakah ikatan antaratom dalam senyawa – senyawa di alam ini semuanya sama? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan – pertanyaan tersebut, Anda harus mempelajari bab Ikatan kimia ini.
Materi Pembelajaran Kimia Kelas X
Ikatan Kimia
Ikatan ionnik, Ikatan Kovalen, Ikatan Logam, Struktur Lewis
ikatan kimia terbentuk antara atom unsur membentuk senyawa, ikatan terbentuk dengan dasar aktifitas elektron valensi.
Pondok pesantren Al-As'Adiyah Balikeran
Kertosari, Asembagus, Situbondo
@rimbasadewo (23042001)
1. Disusun Oleh
Kelompok 2
1.ALI ASANUDDIN (1704130015)
2.RAMLAN PANE(1704130001)
3.SISKA DEWI RAMBE (1704130031)
4. IKHWAN FARIHI (1704130034
MAKALAH BIOKIMIA STRUKTUR
KARBOHIDRAT
2. SUSUNAN KIMIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menerima begitu saja dunia sekitar
kita beserta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya tanpa mempertanyakan
misalnya, apa itu air, apa itu bensin, mengapa bensin bias terbakar sedangkan air tidak?
Apakah arti tarbakar? Mengapa besi dapat berkarat sedangkan emas tidak? Apa itu karet
dan bagaimana membuat karet tiruan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas adalah sebagian dari masalah yang dibahas dalam dalam ilmu
kimia. Oleh karena itu, ilmu kimia dapat di definisikan sebagai ilmu kimia adalah ilmu
yang mempelajari segala sesuatu tentang materi, seperti hakekat, susunan, sifat-sifat,
perubahan serta energi yang menyertai perubahannya.
Suatu atom bergabung dengan atom lainnya melalui ikatan kimia sehingga dapat
membentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ion. Senyawa ion terbentuk
melalui ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadi antara ion positif [atom yang melepaskan
elektron] dan ion negative [atom yang menangkap elektron]. Akibatnya, senyawa ion yang
terbentuk bersifat polar.
Dalam setiap senyawa, atom-atom terjalin secara terpadu oleh suatu bentuk ikatan
antaratom yang deiebut ikatan kimia. Seorang ahli kimia dari Amerika serikat, yaitu Gilbert
Newton Lewis ( 1875- 1946) dan Albrecht Kosel dari Jerman ( 1853- 1972) menerangkan
tentang konsep ikatan kimia.
3. Unsur- unsur gas mulia ( golongan VIIA) sukar membentuk senyawa karena konfigurasi
electronnya memeliki susunan electron yang Stabil.
- Setiap unsur berusaha memeliki konfigurasi electron seperti yang di meliki oleh unsure
gas mulia, yaitu dengan cara melepaskan electron atau menangkap electron.
- Jika suatu unsure melepaskan electron, artinya unsure itu electron pada unsure lain.
Sebaliknya, jika unsure itu menangkap elektron, artinya menerima elektron dari unsure lain.
Jadi susunan yang stabil tercapai jika berikatan dengan atom unsure lain.
- Kecenderungan atom- atom unsure untuk memiliki delapan elektron di kulit terluar di
sebut kaida octet
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan keseluruhan kajian teoritis dan hasil Studi yang kami ( kelompok III )rangkup pada
uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang kami angkat adalah apakah kita biasa
menerima begitu saja perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mempertanyakannya?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam mengadakan tugas makalah ini adalah :
- Agar mengetahui perubahan yang terjadi di sekitar kita
- Untuk lebih memahami Ilmu Kimia secara umum
- Lebih menyadari pentingnya pendidikan,melati kami dalam pembuatan-pembuatan
makala secara kelompok, sehingga menjadi bekal bagi masa yang akan dating.
4. BAB II
PEMBAHASAN
IKATAN KIMIA
Pengertian Ikatan Kimia
Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi ini
selalu disertai dengan pelepasan energi. Adapun gaya-gaya yang menahan atom-atom dalam
molekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk karena
unsure-unsur cenderung membentuk struktur elektron stabil. Struktur elektron stbil yaitu
struktur elektron gas mulia ( Golongan VIII A ) Seperti dalam tabel 3.1 berikut.
Walter Kossel dan Gilbert Lewis pada tahun 1916 menyatakan bahwa terdapat
hubungan antara stabilnya gas mulia dengan cara atom berikatan. Mereka mengemukakan
bahwa jumlah elektron terluar dari dua atom yang berikatan, akan berubah sedemikian rupa
sehingga susunan kedua elektron kedua atom tersebut sama dengan susunan gas mulia.
Kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron gas mulia atau 8
elektron pada kulit terluar disebut kaidah oktet
Contoh: Br + Br Br Br Atau Br - Br
Sementara itu,atom-atom yang mempunyai nomor atom kecil dari hydrogen sampai dengan
boron cenderung memiliki konvegurasi elektron gas helium atau mengikuti kaidah Duplet.
Elektron yang berperan dalam reaksi kimia yaitu elektron pada kulit terluar atau elektron
valensi. Elektron valensi menunjukan kemampuan suatu atom untuk berikan dengan atom
lain. Contoh elektron valensi dari beberapa unsur dapat dilihat dalam tabel berikut.
5. Unsur Susunan elektron Elektron valensi
6C
8O
12Mg
13Al
15P
17Cl
2. 4
2.6
2.8.2
2.8.3
2.8.5
2.8.7
4
6
2
3
5
7
Tabel 3.2 Elektron Valensi Beberapa Unsur
Unsnr – unsnr dari golongan alkali dan alkali tanah , untuk
menyapai kestabilan cenderung melepaskan elektron terluarnya
sehingga membentuk ion positif . unsnr – unsnr yang mempunyai
kecendrungan membentuk ion positif termasuk unsur elektro positif
. unsnr – unsur dari golongan halogen dan khalkhogen
mempunyai kecendrungan menangkap elektron untuk mencapai
kestabilan sehingga membentuk ion negative. Unsur - unsur yang
demikian termasuk unsurelektronnegative .
6. A. Jenis-Jenis Ikatan Kimia
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam gaya interaksi
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Ikatan antar atom
a. Ikatan ion = heteropolar
Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu
senyawa ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari ka2tion dan juga anion.
Kation terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah dan biasanya terdiri
dari logam-logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion cenderung terbentuk dari unsur-
unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini unsur-unsur golongan halogen dan
oksigen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhi oleh besarnya
beda keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk senyawa tersebut. Semakin besar beda
keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan akan semakin kuat. Ikatan ionik
tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki energi ikatan yang kuat sebagai akibat dari
perbedaan keelektronegatifan ion penyusunnya. Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan
cara transfer elektron. Dalam hal ini, kation terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron
hingga mencapai jumlah oktet yang disyaratkan dalam aturan Lewis
Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:
a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar
b. Memiliki titik leleh yang tinggi
c. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit
7. b. Ikatan kovalen = homopolar
Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron
bersama oleh atom-atom pembentuk ikatan. Ikatan kovalen biasanya terbentuk dari unsur-
unsur non logam. Dalam ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan tertarik ke dalam
nukleus kedua atom. Tarik menarik elektron inilah yang menyebabkan kedua atom terikat
bersama.
Ikatan kovalen terjadi ketika masing-masing atom dalam ikatan tidak mampu memenuhi
aturan oktet, dengan pemakaian elektron bersama dalam ikatan kovalen, masing-masing atom
memenuhi jumlah oktetnya. Hal ini mendapat pengecualian untuk atom H yang
menyesuaikan diri dengan konfigurasi atom dari yang tidak terlibat dalam ikatan kovalen
disebut elektron bebas. Elektron bebas ini berpengaruh dalam menentukan bentuk dan
geometri molekul.
Ada beberapa jenis ikatan kovalen yang semuanya bergantung pada jumlah
pasangan elektron yang terlibat dalam ikatan kovalen. Ikatan tunggal merupakan ikatan
kovalen yang terbentuk 1 pasangan elektron. Ikatan rangkap 2 merupakan ikatan kovalen
yang terbentuk dari dua pasangan elektron, beitu juga dengan ikatan rangkap 3 yang terdiri
dari 3 pasangan elektron. Ikatan rangkap memiliki panjang ikatan yang lebih pendek daripada
ikatan tunggal. Selain itu terdapat juga bermacam-macam jenis ikatan kovalen lain seperti
ikatan sigma, pi, delta, dan lain-lain.
Senyawa kovalen dapat dibagi mejadi senyawa kovalen polar dan non polar. Pada
senyawa kovalen polar, atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama
terhadap elektron pasangan persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan
antara atom-atom penyusunnya. Akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif.
Sementara itu pada senyawa kovalen non-polar titik muatan negatif elekton persekutuan
8. c. Ikatan kovalen koordinasi = semipolar
Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan kimia yang terjadi apabila pasangan elektron
bersama yang dipakai oleh kedua atom disumbangkan oleh sala satu atom saja. Sementara
itu atom yang lain hanya berfungsi sebagai penerima elektron berpasangan saja.
Syarat-syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat:
- Salah satu atom memiliki pasangan elektron bebas
- Atom yang lainnya memiliki orbital kosong
Susunan ikatan kovalen koordinat sepintas mirip dengan ikatan ion, namun kedua ikatan
ini berbeda oleh karena beda keelektronegatifan yang kecil pada ikatan kovalen koordinat
sehingga menghasilkan ikatan yang cenderung mirip kovalen.
d. Ikatan Logam
Ikatan logam merupakan salah satu ciri khusus dari logam, pada ikatan logam ini elektron
tidak hanya menjadi miliki satu atau dua atom saja, melainkan menjadi milik dari semua
atom yang ada dalam ikatan logam tersebut. Elektron-elektron dapat terdelokalisasi
sehingga dapat bergerak bebas dalam awan elektron yang mengelilingi atom-atom logam.
Akibat dari elektron yang dapat bergerak bebas ini adalah sifat logam yang dapat
menghantarkan listrik dengan mudah. Ikatan logam ini hanya ditemui pada ikatan yang
seluruhnya terdiri dari atom unsur-unsur logam semata
9. 2. Ikatan Antara Molekul
a. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai
keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang
paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah
dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion.
Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F yang memiliki pasangan
elektron bebas. Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk
suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh beda
keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula ikatan
hidrogen yang dibentuknya.
Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakin besar perbedaan
keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari senyawa tersebut. Namun, terdapat
pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap molekulnya. Akibatnya, titik didihnya
paling besar dibanding senyawa dengan ikatan hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda
keelektronegatifan terbesar.
b. Ikatan van der walls
Gaya Van Der Walls dahulu dipakai untuk menunjukan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul. Namun
kini merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol seketika. Ikatan ini
merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering dijumpai diantara semua zat kimia
terutama gas. Pada saat tertentu, molekul-molekul dapat berada dalam fase dipol seketika ketika salah satu
muatan negatif berada di sisi tertentu. Dalam keadaa dipol ini, molekul dapat menarik atau menolak elektron
lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipol. Gaya tarik menarik yang muncul sesaat ini merupakan gaya
Van der Walls.
10. B. Teori Orbital Molekul
Teori Ikatan Valensi mampu secara kualitatif menjelaskan kestabilan ikatan kovalen sebagai akibat
tumpang-tindih orbital-orbital atom. Dengan konsep hibridisasi pun dapat .sayangnya dalam beberapa
kasus, teori ikatan valensi tidak dapat menjelaskan sifat-sifat molekul yang tramati secara memuaskan.
Contohnya adalah molekul oksigen, yang struktur Lewisnya sebagai berikut.
Menurut gambaran struktur Lewis Oksigen di atas, semua elektron pada O2 berpasangan dan
molekulnya seharusnya bersifat diamagnetik, namun kenyataanya, menurut hasil percobaan diketahui
bahwa Oksigen bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan. Temuan ini membuktikan
adanya kekurangan mendasar dalam teori ikatan valensi.
Sifat magnet dan sifat-sifat molekul yang lain dapat dijelaskan lebih baik dengan menggunakan pendekatan
mekanika kuantum yang lain yang disebut sebagai teori orbital molekul (OM), yang menggambarkan
ikatan kovalen melalui istilah orbital molekul yang dihasilkan dari interaksi orbital-orbital atom dari atom-
atom yang berikatan dan yang terkait dengan molekul secara keseluruhan.
Menurut teori OM, tumpang tindih orbital 1s dua atom hidrogen mengarah pada pembentukan
dua orbital molekul, satu orbital molekul ikatan dan satu orbital molekul antiikatan. Orbital molekul ikatan
memiliki energi yang lebih rendah dan kestabilan yang lebih besar dibandingkan dengan orbital atom
pembentuknya. Orbital molekul antiikatan memiliki energi yang lebih besar dan kestabilan yang lebih
rendah dibandingkan dengan orbital atom pembentuknya. Penempatan elektron dalam orbital molekul
ikatan menghasilkan ikatan kovalen yang stabil, sedangkan penempatan elektron dalam orbital molekul
antiikatan menghasilkan ikatan kovalen yang tidak stabil.
Dalam orbital molekul ikatan kerapatan elektron lebh besar di antara inti atom yang berikatan. Sementara,
dalam orbital molekul antiikatan, kerapatan elektron mendekati nol diantara inti. Perbedaa ini dapat
dipahami bila kita mengingat sifat gelombang pada elektron. Gelombang dapat berinteraksi sedemikian
rupa dengan gelombang lain membentuk interferensi konstruktif yang memperbesar amplitudo, dan juga
interferensi destruktif yang meniadakan amplitudo.
Pembentukan orbital molekul ikatan berkaitan dengan interferensi konstruktif, sementara pembentukan
orbital molekul antiikatan berkaitan dengan interferensi destruktif. Jadi, interaksi konstruktif dan interaksi
11. C. Hibridisasi
Dalam kimia, hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital
hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang
terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep
ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi. Walaupun kadang-kadang diajarkan bersamaan
dengan teori VSEPR, teori ikatan valensi dan hibridisasi sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali
dengan teori VSEPR.
1. Sejarah perkembangan
Teori hibridisasi dipromosikan oleh kimiawan Linus Pauling[2] dalam menjelaskan struktur molekul
seperti metana (CH4). Secara historis, konsep ini dikembangkan untuk sistem-sistem kimia yang
sederhana, namun pendekatan ini selanjutnya diaplikasikan lebih luas, dan sekarang ini dianggap sebagai
sebuah heuristik yang efektif untuk merasionalkan struktur senyawa organik.
Teori hibridisasi tidaklah sepraktis teori orbital molekul dalam hal perhitungan kuantitatif. Masalah-
masalah pada hibridisasi terlihat jelas pada ikatan yang melibatkan orbital d, seperti yang terdapat pada
kimia koordinasi dan kimia organologam. Walaupun skema hibridisasi pada logam transisi dapat
digunakan, ia umumnya tidak akurat.
Sangatlah penting untuk dicatat bahwa orbital adalah sebuah model representasi dari tingkah laku
elektron-elektron dalam molekul. Dalam kasus hibridisasi yang sederhana, pendekatan ini didasarkan pada
orbital-orbital atom hidrogen. Orbital-orbital yang terhibridisasikan diasumsikan sebagai gabungan dari
orbital-orbital atom yang bertumpang tindih satu sama lainnya dengan proporsi yang bervariasi. Orbital-
orbital hidrogen digunakan sebagai dasar skema hibridisasi karena ia adalah salah satu dari sedikit orbital
yang persamaan Schrödingernya memiliki penyelesaian analitis yang diketahui. Orbital-orbital ini
kemudian diasumsikan terdistorsi sedikit untuk atom-atom yang lebih berat seperti karbon, nitrogen, dan
oksigen. Dengan asumsi-asumsi ini, teori hibridisasi barulah dapat diaplikasikan. Perlu dicatat bahwa kita
tidak memerlukan hibridisasi untuk menjelaskan molekul, namun untuk molekul-molekul yang terdiri dari
karbon, nitrogen, dan oksigen, teori hibridisasi menjadikan penjelasan strukturnya lebih mudah.
12. Teori hibridisasi sering digunakan dalam kimia organik, biasanya digunakan untuk
menjelaskan molekul yang terdiri dari atom C, N, dan O (kadang kala juga P dan S).
Penjelasannya dimulai dari bagaimana sebuah ikatan terorganisasikan dalam metana.
Hibridisasi menjelaskan atom-atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah atom.
Untuk sebuah karbon yang berkoordinasi secara tetrahedal (seperti metana, CH4), maka
karbon haruslah memiliki orbital-orbital yang memiliki simetri yang tepat dengan 4 atom
hidrogen. Konfigurasi keadaan dasar karbon adalah 1s2 2s2 2px1 2py1.
2. Teori hibridisasi vs. Teori orbital molekul
Teori hibridisasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kimia organik dan
secara umum didiskusikan bersama dengan teori orbital molekul dalam buku
pelajaran kimia organik tingkat lanjut. Walaupun teori ini masih digunakan
secara luas dalam kimia organik, teori hibridisasi secara luas telah ditinggalkan
pada kebanyakan cabang kimia lainnya. Masalah dengan teori hibridisasi ini
adalah kegagalan teori ini dalam memprediksikan spektra fotoelektron dari
kebanyakan molekul, meliputi senyawa yang paling dasar seperti air dan
metana. Dari sudut pandang pedagogi, pendekatan hibridisasi ini cenderung
terlalu menekankan lokalisasi elektron-elektron ikatan dan tidak secara efektif
mencakup simetri molekul seperti yang ada pada teori orbital molekul.
13. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sehubungan dengan penulisan tugas makala kami
(kelompok II ), maka dapat kami simpulkan bahwa : Dengan adanya
perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar kita,yang telah kita
nikmati, yang mana tanpa kita sadari kita telah melakukan
perubahan-perubahan yang bersifat kimia, baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan. Dan cara yang kita
lakukan itu semua tergantung pada diri kita masing-masing,
sehingga kita dapat menikmatinya secara bersama-sama, sebab
dengan adanya perubahan-perubahan usaha pemerintah dapat
berjalan.