SlideShare a Scribd company logo
Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik
menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil. Dengan kata lain ikatan kimia adalah kemampuan suatu atom
bergabung dengan atom lain membentuk suatu senyawa.
Ikatan kimia dilakukan dengan melepas atau menerima electron, sehingga susunan electron
menjadi stabil (seperti susunan pada gas mulia)
Kecenderungan unsur – unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas
mulia terdekat dengan istilah aturan oktet
Elektron yang berperan dalam pembentukkan ikatan kimia adalah electron valensi dari suatu
atom / unsur yg terlibat.
Ikatan kimia dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu ikatan ionik , ikatan kovalen dan
ikatan kovalen koordinasi
gambar ikatan kimia
1. Ikatan ion
Ikatan ion merupakan sejenis interaksi elektrostatik antara dua atom yang memiliki
perbedaan elektronegatifitas yang besar
Ikatan ion terjadi apabila :
- Ikatan antara unsur logam dan bukan unsur logam
- Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil / rendah melepaskan
elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas
elektron besar menangkap elektron tersebut (membentuk anion)
- Unsur logam melepaskan elektron sedangkan unsur non logam menerima elektron
Contoh : Ikatan ion yang membentuk senyawa KCl
KCl
19K : 2.8.8.1 17Cl : 2.8.7
Perhatikan jumlah elektron terluar pada susunan elektron dari kedua unsur diatas.
K akan melepaskan 1 elektron valensi
K ————-> K+
Cl menangkap 1 elektron valensi.
Cl ————> Cl-
Dengan begitu didapat susunan elektron dari kedua elektron yang stabil ( elektron kulit
terluarnya berjumlah 8).
gambar ikatan ion
Pembentukan senyawa ionik sebagian berupa Siklus Born – Haber
a) Siklus Born – Haber
gambar siklus Born-Haber
Pada pembentukkan senyawa ionik NaCl (s) dari Na ( s) dan Cl2 (s) diatas melibatkan
serangkaian proses yang dinamakan dengan siklus Born-Haber
Entalpi kisi ( ∆Hkisi) merupakan perubahan entalppi standar yang menyertai pembentukan ion
– ion gas dari padatan Kristal :
MX (s) ———> M+ (g) + X- (g) = ∆Hkisi
Semua entalpi kisi bernilai positif . Entalpi kisi berasal dari konstribusi energy elektrostatik
total kation dan anion yang ada pada padatan ionik.
Contoh Soal :
Tentukan silus Born-Haber dan kalor pembentukkan LiF bila diketahui :
Kalor penguapan Li (s) = + 155 kJ/mol
Kalor disosiasi F2 (g) = + 158 kJ/mol
Energi kisi LiF (s) = - 1.016 kJ/mol
Energi ionisasi K (g) = +520 kJ/mol
Afinitas elektron (g) = – 328 kJ/mol
Solusi
Li(e) + ½F2 (g) ——> ∆H ——-> LiF (g)
F (g) ——> A ——-> F-
Li ( g) ——-> I ———–> Li+(g)
∆Hf
o = S + I +½D + A + U
= ( 155 + 520 + 79 – 328 – 1016 ) kJ
= – 590 kJ/mol
2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi jika ada pemakaian pasangan elektron secara
bersama- sama oleh atom-atom yang berikatan, dikarenakan ketidak mampuan salah satu
atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron ( terjadi pada atom – atom non logam).
Sifat – sifat atom yang membentuk ikatan kovalen sebagai berikut :
· Terbentuk diantara dua atom yang sama-sama ingin menangkap
elektron
· Sesudah berikatan tiap atom harus dikelilingi 2 atau 8 elektron
· Atom-atom yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda
keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
Ikatan kovalen terbagi atas dua macam berdasarkan kepolarannya antara lain :
a) Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar terjadi jika pasangan elektronnya yang dipakai bersama-sama, tertarik
lebih kuat ke salah satu atom yang berikatan (berdasarkan atas keelektronegatifan unsurnya
berbeda).
Elektron akan tertarik lebih kuat ke atom yang elektronegatif lebih besar (cenderung
menangkap elektron)
Contoh :
Gambar Ikatan Kovalen Polar
b) Ikatan Kovalen Non Polar
Ikatan kovalen non polar terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama, sama kuat ke
semua atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi dengan syarat dua atom yang berikatan
mempunyai keelektronegativitas yang sama.
Pada molekul yang simetris seperti CaCl2, BaCl2 , AlCl3 dan CCl4 polaritas masing – masing
ikatan akan saling meniadakan sehingga molekul tersebut bersifat non polar.
Contoh :
Gambar Ikatan Kovalen nonpolar
3. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen dengan pasangan elektron yang digunakan
secara bersama hanya berasal / disumbangkan oleh salah satu atom
Gambar Ikatan Kovalen Koordinasi
Berikut Tabel perbedaan antara ikatan ionik , kovalen dan kovalen koordinasi
Perbedaan Ionik Kovalen Kovalen Koordinasi
Proses Pembentukkan Serah terima elektron
antar atom
Penggunaan bersama
pasangan elektron
dimana tiap atom
menyumbang elektron
X. + .Y à X:Y
Penggunaan bersama
pasangan elektron
yang hanya berasal
dari salah satu atom
X: + Y à X:Y
Atom yang terlibat Logam + Nonlogam Nonlogam +
Nonlogam
Nonlogam +
Nonlogam
Titik leleh & Titik
Didih
Tinggi Rendah ( kecuali pada
padatan kovalen
seperti intan )
Rendah
Kealrutan Larut dalam air namun
sukar larut dalam
pelarut organik seperti
aseton, alcohol,eter
dan Benzena
Sukar larut dalam air
namun larut dalam
pelarut organik
Sukar larut dalam air
namun larut dalam
pelarut organic
Daya Hantar Listrik Lelehan dan
larutannya
menghantarkan listrik
Tidak dapat
menghantarkan listrik
(namun ada beberapa
larutannya yg
menghantarkan listrik)
Tidak dapat
menghantarkan listrik
(namun ada beberapa
larutannya yg
menghantarkan listrik)
Contoh NaCl , LiF, CaO,
CaBr2 , AlCl3
HF, H2O, PCl3 , BCl3 ,
CO2
NH4
+ , SO4
-2 , POCl3,
H3NBF3 , SO3
Kesimpulannya Kepolaran suatu senyawa dipengaruhi oleh adanya perbedaan
keelektronegatifan antara atom – atom yang berikatan dan bentuk molekul. Suatu senyawa
akan dikatakan polar apabila selisih keelektronegatifan antara atom penyusunnya semakin
besar. Selain itu ketidaksimetrisan bentuk molekul juga menyebabkan senyawa bersifat polar.
Adanya muatan elektron yang tidak seimbang antar atom dalam senyawa polar
mengakibatkan terjadinya suatu kutub (dipol). Oleh karena itu, pasangan elektron yang
digunakan untuk membentuk ikatan kovalen polar lebih kuat tertarik pada salah satu atom.
Sebaliknya suatu senyawa dikatakan bersifat nonpolar jika terbentuk dari atom sejenis atau
senyawa yang distribusi muatannya simetris contoh H2 atau CH4. Harga elektronegatifitas
atom – atom dalam molekul nonpolar sama, sehingga muatan elektronnya terdistribusi secara
merata. Oleh karena itu molekul nonpolar tidak membentuk kutub. Pasangan elektron
senyawa nonpolar mengakibatkan bentuk molekul simetris sehingga dipol – dipol ikatannya
saling meniadakan.
4. Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen adalah ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik menarik atom yang
elektronegatifitasnya sangat besar, ikatan ini merupakan ikatan antar molekul yang sangat
polar, ikatan ini lebih kuat daripada ikatan van der walls dan mempunyai arah yang jelas
seperti atom F,O, dan N terhadap atom H. Contohnya : NH3 , H2O dan HF
Dengan adanya ikatan hidrogen menyebabkan terjadinya keadaan sebagai berikut :
· Air mempunyai Mr kecil akan tetapi mempunyai titik didih yang tinggi
( setiap senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen mempunyai titik didih yang tinggi ).
· Molekul air lebih berdekatan ( jarak antara molekul ) dibandingkan
molekul es (padat), yang akan mengakibatkan es mengapung di atas air.
Gambar Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang sangat polar dan mengandung atom
hidrogen. Dalam keadaan cair atom hidrogen dalam molekul air yang parsial positif (δ+)
ditarik oleh pasangan elektron atom O molekul lain yang elektronegatif, sehingga terbentuk
ikatan hidrogen.
Ikatan Hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya-gaya van der walls. Zat yang mempunyai
ikatan hidrogen memerlukan energy yang besar untuk memutuskannya. Oleh karena itu titik
didih dan titik lelehnya sangat tinggi.
5. Ikatan Van der Walls
Ikatan van der walls adalah gaya tarik menarik antarmolekul (antar kutub) dalam senyawa
yang berikatan kovalen. Gaya ini merupakan gaya antarmolekul yang sangat lemah
Mencakup interaksi dipole – dipole (pada senyawa polar) dan interaksi dipole
terimbas/terinduksi (pada senyawa polar dan non polar). Sedangkan interaksi dipole
sementara (pada senyawa non polar) biasa disebut dengan gaya dispersi London.
Semakin besar Mr suatu senyawa (semakin banyak jumlah partikel yang saling tarik) ikatan
van der walls akan semakin kuat, sehingga energy yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan
antarmolekul semakin besar. Akibatnya titik leleh dan titik didih senyawa tersebut akan
semakin besar.
Pada ikatan Van der walls dibagi menjadi 2 bagian yaitu gaya London dan gaya tarik dipol
1. Gaya London
Gaya London ditemukan oleh Fisikawan Jerman yang bernama Fritz London. Gaya London
(gaya dispersi) merupakan gaya tarik menarik antar molekul nonpolar akibat adanya dipol
terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital lain
membentuk dipol sesaat. Gaya London mengakibatkan molekul nonpolar bersifat agak polar.
Kemudahan suatu molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat mengimbas ke molekul
sekitarnya disebut polarisabilitas. Polariabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif
(Mr) dan bentuk molekul. Jika massa molekul relatif semakin besar maka molekul semakin
mudah mengalami polarisasi sehingga gaya London semakin kuat. Dengan massa molekul
relatif yang sama besar molekul yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi
dibandingkan dengan molekul yang kecil, kompak dan simetris. Semakin mudah mudah
molekul mengalami polarisasi semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya. Oleh karena itu
jika masa molekul relatif zat semakin besar maka titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi.
Namun gaya London relatif lemah sehingga apabila suatu zat yang molekulnya hanya
mengalami tarik menarik berdasarkan gaya London saja maka titik didih dan titik lelehnya
lebih rendah dibandingkan zat lain yang mengalami tarik-menarik tidak hanya berdasarkan
gaya London saja (Mr hampir sama).
2. Gaya Tarik Dipol
Gaya Tarik Dipol adalah suatu molekul – molekul polar yang cenderung menyusun diri
dengan cara saling mendekati kutub positif dari suatu molekul dengan kutub negatif molekul
yang lain.
Semakin besar momen dipol yang dimiliki oleh suatu senyawa, semakin besar gaya tarik
menarik dipol yang dihasilkan. Gaya ini lebih kuat dibandingkan dengan gaya London. Oleh
karena itu, molekul yang mengalami gaya tarik dipol memiliki titik didih dan titik leleh yang
lebih tinggi daripada molekul yang mengalami gaya London (Mr hampir sama).
Gaya Tarik dipol terdiri atas 5 jenis yang berbeda antara lain :
 Gaya Dipol – Dipol
Gaya ini akan terjadi jika sesama senyawa kovalen polar saling berinteraksi. Senyawa
kovalen polar memiliki 2 dipol yaitu dipol positif (δ+) dan dipol negatif (δ-). Interaksi antara
dipol (-) dari satu molekul dengan dipol (+) dari satu molekul yang lain akan menimbulkan
gaya tarik yang relatif lemah.
Kekuatan gaya tarik dipol – dipol ini akan semakin besar jika molekul – molekul mengalami
penataan dengan ujung (+) suatu molekul mengarah keujung (-) dari molekul yang lain.
 Gaya Dipol Sesaat.
Jenis gaya ini umumnya dimiliki oleh senyawa kovalen nonpolar. Berbeda dengan senyawa
kovalen polar, senyawa kovalen nonpolar tidak memiliki dipole. Gaya ini terjadi akibat
adanya pergerakan elektron mengelilingi inti atom secara acak, sehingga pada suatu saat
elektron – elektron tersebut akan mengumpul pada salah satu sisi atom dari molekul. Dipol
yang terjadi ini akan segera menghilang atau berpindah tempat (sisi) seiring dengan
berputarnya elektron.
 Gaya Dipol – Dipol Terinduksi (gaya imbas)
Jika suatu molekul polar berdekatan dengan molekul nonpolar maka molekul polar dapat
menginduksi molekul nonpolar, akibatnya molekul nonpolar tersebut akan memiliki dipol
terinduksi / dipol sesaat karena elektron – elektronnya akan mengumpul pada salah satu sisi
molekul ( terdorong atau tertaik ).
Gaya dipol – dipol terinduksi (gaya imbas) adalah suatu dipol dari molekul polar akan saling
tarik menarik dengan dipol terinduksi dari molekul nonpolar.
 Gaya Ion – Dipol
Gaya jenis ini terjadi antara senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Ketika dilarutkan dalam
senyawa kovalen polar, senyawa ion ini akan terionisasi menjadi kation dan anion. Kation
akan tarik-menarik dengan dipol negatif sedangkan anion akan tarik-menarik dengan dipol
positif.
 Gaya Ion – Dipol Sesaat
Mekanisme terjadinya gaya ini dikarenakan kombinasi dari proses terjadinya gaya dipol –
dipol terinduksi dengan gaya ion – dipole. Jika ion dari senyawa ion berdekatan dengan
molekul nonpolar maka ion tersebut dapat menginduksi dipol molekul nonpolar. Dipol
terinduksi molekul nonpolar yang dihasilkan akan berikatan dengan ion.
Jenis gaya seperti ini memegang peranan penting dalam sirkulasi darah di dalam tubuh. Ion
Fe2+ dalam haemaglobin akan mengalami gaya ion – dipol sesaat dengan molekul O2. Kation
Fe2+ akan menginduksi molekul O2 yang bersifat nonpolar, kemudian dipol terinduksi yang
dihasilkan akan berikatan dengan kation Fe2+.
6. Ikatan Logam
Ikatan Logam adalah ikatan yang terbentuk karena elektron-elektron pada logam dapat
bergerak bebas membentuk awan elektron yang mengikat logam-logam bermuatan positif.
Awan elektron yang dapat bergerak bebas ini dapat menghantarkan arus listrik.
Atom logam mempunyai sedikit valensi sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan
membentuk ion positif, dikarenakan kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak
ruang kosong) sehingga memungkinkan elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom
yang lain.
Mobilitas (pergerakan) elektron dalam logam sedemikian bebas sehingga elektron valensi
logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak
tetap pada posisinya akan tetapi senantiasa berpindah – pindah dari satu atom ke atom
lainnya.
Gambar Ikatan Logam yang terbentuk.
Gambar ikatan Logam
7. Ikatan Valensi
Ikatan valensi yaitu ikatan yang terbentuk melalui tumpang tindih (overlap) orbital valensi
antara atom satu dengan atom lainnya. Orbital yang mengalami overlap harus memiliki hanya
satu elektron dengan spin yang berlawanan. Overlapping terjadi apabila orientasi ( bentuk)
orbital sesuai.
Overlapping orbital p dapat terjadi dalam dua orientasi yang berbeda yaitu overlapiing muka-
muka dan badan-badan. Overlapping antar muka menghasilkan ikatan σ dan overlapping
antar badan menghasilkan ikatan

More Related Content

What's hot

Ppt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia okPpt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia ok
s4nny
 
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...yustinatyas
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaKira R. Yamato
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Abdul Ghofur
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenzakiahidris
 
Ppt ikatan kimia gabungan
Ppt ikatan kimia gabunganPpt ikatan kimia gabungan
Ppt ikatan kimia gabungan
Halimatus Sad'iah Emon
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
Puswita Septia Usman
 
Ion dan kovalen
Ion dan kovalenIon dan kovalen
Ion dan kovalen
Fatmawati Mustofa
 
Tugas kimia semester 3
Tugas  kimia semester 3Tugas  kimia semester 3
Tugas kimia semester 3Ahmad Syoleh
 
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritasIkatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
Fahmi Hidayat
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
arykustriani
 
Kd meeting 2
Kd meeting 2Kd meeting 2
Kd meeting 2
Muhammad Luthfan
 
Polarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimiaPolarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimiaAyu Soraya
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
mfebri26
 
Materi ikatan kimia doc
Materi ikatan kimia docMateri ikatan kimia doc
Materi ikatan kimia doc
Mimi Yeni
 

What's hot (20)

Ppt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia okPpt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia ok
 
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimia
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalen
 
Ppt ikatan kimia gabungan
Ppt ikatan kimia gabunganPpt ikatan kimia gabungan
Ppt ikatan kimia gabungan
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ion dan kovalen
Ion dan kovalenIon dan kovalen
Ion dan kovalen
 
Ikatan kimia
Ikatan kimia Ikatan kimia
Ikatan kimia
 
Tugas kimia semester 3
Tugas  kimia semester 3Tugas  kimia semester 3
Tugas kimia semester 3
 
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritasIkatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
 
Kd meeting 2
Kd meeting 2Kd meeting 2
Kd meeting 2
 
Polarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimiaPolarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimia
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
Materi ikatan kimia doc
Materi ikatan kimia docMateri ikatan kimia doc
Materi ikatan kimia doc
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
16 ikatan kimia
16 ikatan kimia16 ikatan kimia
16 ikatan kimia
 

Viewers also liked

Titik lebur
Titik leburTitik lebur
Titik lebur
Egga' Odontíatros
 
arus listrik dan resistansi
arus listrik dan resistansiarus listrik dan resistansi
arus listrik dan resistansi
VieRgo NaYa
 
Teknik listrik industri jilid 1
Teknik listrik industri jilid 1Teknik listrik industri jilid 1
Teknik listrik industri jilid 1pergikekampus
 
Modul las
Modul lasModul las
Modul las
Ahmad Faozi
 
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandylas listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
randy suwandy
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
Lolla Mustafa
 

Viewers also liked (7)

Titik lebur
Titik leburTitik lebur
Titik lebur
 
arus listrik dan resistansi
arus listrik dan resistansiarus listrik dan resistansi
arus listrik dan resistansi
 
Teknik listrik industri jilid 1
Teknik listrik industri jilid 1Teknik listrik industri jilid 1
Teknik listrik industri jilid 1
 
Modul las
Modul lasModul las
Modul las
 
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandylas listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
 
Rumus lengkap-kimia
Rumus lengkap-kimiaRumus lengkap-kimia
Rumus lengkap-kimia
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
 

Similar to Ikatan kimia

IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
MindaYula
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
DewiMarhelly3
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
Diyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
Surtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
angga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
RizaUmmami3
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
ZidniAzizati1
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
blvck
 
3x ikatan kimia
3x ikatan kimia3x ikatan kimia
3x ikatan kimia
Mario Yuven
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
Ghozi Fata Ulwan
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
CHakun1999
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
heylongordadsiuadAD
 
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptxPOWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
MuhammadAndre28
 
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptxPOWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
anadiana18
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
BangAmPercetakan
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
mfebri26
 

Similar to Ikatan kimia (20)

IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
Ikaan kimia
Ikaan kimiaIkaan kimia
Ikaan kimia
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
3x ikatan kimia
3x ikatan kimia3x ikatan kimia
3x ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
 
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
 
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptxPOWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
 
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptxPOWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 

More from Puswita Septia Usman

Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Hidrokarbon dan Minyak BumiHidrokarbon dan Minyak Bumi
Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Puswita Septia Usman
 
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPTReaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Puswita Septia Usman
 
Reaks Oksidasi Dan Reduksi
Reaks Oksidasi Dan ReduksiReaks Oksidasi Dan Reduksi
Reaks Oksidasi Dan Reduksi
Puswita Septia Usman
 
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPTHukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
Puswita Septia Usman
 
Hukum Hukum Dasar Kimia
Hukum Hukum Dasar KimiaHukum Hukum Dasar Kimia
Hukum Hukum Dasar Kimia
Puswita Septia Usman
 
Jj thomson 2 [autosaved]
Jj thomson 2 [autosaved]Jj thomson 2 [autosaved]
Jj thomson 2 [autosaved]
Puswita Septia Usman
 
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Larutan Elektrolit dan NonelektrolitLarutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Puswita Septia Usman
 

More from Puswita Septia Usman (9)

Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Hidrokarbon dan Minyak BumiHidrokarbon dan Minyak Bumi
Hidrokarbon dan Minyak Bumi
 
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPTReaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
 
Reaks Oksidasi Dan Reduksi
Reaks Oksidasi Dan ReduksiReaks Oksidasi Dan Reduksi
Reaks Oksidasi Dan Reduksi
 
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPTHukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
 
Hukum Hukum Dasar Kimia
Hukum Hukum Dasar KimiaHukum Hukum Dasar Kimia
Hukum Hukum Dasar Kimia
 
Jj thomson 2 [autosaved]
Jj thomson 2 [autosaved]Jj thomson 2 [autosaved]
Jj thomson 2 [autosaved]
 
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Larutan Elektrolit dan NonelektrolitLarutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
 
Larutan elektrolit
Larutan elektrolitLarutan elektrolit
Larutan elektrolit
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 

Ikatan kimia

  • 1. Ikatan Kimia Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Dengan kata lain ikatan kimia adalah kemampuan suatu atom bergabung dengan atom lain membentuk suatu senyawa. Ikatan kimia dilakukan dengan melepas atau menerima electron, sehingga susunan electron menjadi stabil (seperti susunan pada gas mulia) Kecenderungan unsur – unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dengan istilah aturan oktet Elektron yang berperan dalam pembentukkan ikatan kimia adalah electron valensi dari suatu atom / unsur yg terlibat. Ikatan kimia dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu ikatan ionik , ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi gambar ikatan kimia
  • 2. 1. Ikatan ion Ikatan ion merupakan sejenis interaksi elektrostatik antara dua atom yang memiliki perbedaan elektronegatifitas yang besar Ikatan ion terjadi apabila : - Ikatan antara unsur logam dan bukan unsur logam - Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil / rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar menangkap elektron tersebut (membentuk anion) - Unsur logam melepaskan elektron sedangkan unsur non logam menerima elektron Contoh : Ikatan ion yang membentuk senyawa KCl KCl 19K : 2.8.8.1 17Cl : 2.8.7 Perhatikan jumlah elektron terluar pada susunan elektron dari kedua unsur diatas. K akan melepaskan 1 elektron valensi K ————-> K+ Cl menangkap 1 elektron valensi. Cl ————> Cl- Dengan begitu didapat susunan elektron dari kedua elektron yang stabil ( elektron kulit terluarnya berjumlah 8).
  • 3. gambar ikatan ion Pembentukan senyawa ionik sebagian berupa Siklus Born – Haber a) Siklus Born – Haber gambar siklus Born-Haber Pada pembentukkan senyawa ionik NaCl (s) dari Na ( s) dan Cl2 (s) diatas melibatkan serangkaian proses yang dinamakan dengan siklus Born-Haber Entalpi kisi ( ∆Hkisi) merupakan perubahan entalppi standar yang menyertai pembentukan ion – ion gas dari padatan Kristal : MX (s) ———> M+ (g) + X- (g) = ∆Hkisi
  • 4. Semua entalpi kisi bernilai positif . Entalpi kisi berasal dari konstribusi energy elektrostatik total kation dan anion yang ada pada padatan ionik. Contoh Soal : Tentukan silus Born-Haber dan kalor pembentukkan LiF bila diketahui : Kalor penguapan Li (s) = + 155 kJ/mol Kalor disosiasi F2 (g) = + 158 kJ/mol Energi kisi LiF (s) = - 1.016 kJ/mol Energi ionisasi K (g) = +520 kJ/mol Afinitas elektron (g) = – 328 kJ/mol Solusi Li(e) + ½F2 (g) ——> ∆H ——-> LiF (g) F (g) ——> A ——-> F- Li ( g) ——-> I ———–> Li+(g) ∆Hf o = S + I +½D + A + U = ( 155 + 520 + 79 – 328 – 1016 ) kJ
  • 5. = – 590 kJ/mol 2. Ikatan Kovalen Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi jika ada pemakaian pasangan elektron secara bersama- sama oleh atom-atom yang berikatan, dikarenakan ketidak mampuan salah satu atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron ( terjadi pada atom – atom non logam). Sifat – sifat atom yang membentuk ikatan kovalen sebagai berikut : · Terbentuk diantara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron · Sesudah berikatan tiap atom harus dikelilingi 2 atau 8 elektron · Atom-atom yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Ikatan kovalen terbagi atas dua macam berdasarkan kepolarannya antara lain : a) Ikatan Kovalen Polar Ikatan kovalen polar terjadi jika pasangan elektronnya yang dipakai bersama-sama, tertarik lebih kuat ke salah satu atom yang berikatan (berdasarkan atas keelektronegatifan unsurnya berbeda). Elektron akan tertarik lebih kuat ke atom yang elektronegatif lebih besar (cenderung menangkap elektron) Contoh :
  • 6. Gambar Ikatan Kovalen Polar b) Ikatan Kovalen Non Polar Ikatan kovalen non polar terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama, sama kuat ke semua atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi dengan syarat dua atom yang berikatan mempunyai keelektronegativitas yang sama. Pada molekul yang simetris seperti CaCl2, BaCl2 , AlCl3 dan CCl4 polaritas masing – masing ikatan akan saling meniadakan sehingga molekul tersebut bersifat non polar. Contoh : Gambar Ikatan Kovalen nonpolar 3. Ikatan Kovalen Koordinasi
  • 7. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen dengan pasangan elektron yang digunakan secara bersama hanya berasal / disumbangkan oleh salah satu atom Gambar Ikatan Kovalen Koordinasi Berikut Tabel perbedaan antara ikatan ionik , kovalen dan kovalen koordinasi Perbedaan Ionik Kovalen Kovalen Koordinasi Proses Pembentukkan Serah terima elektron antar atom Penggunaan bersama pasangan elektron dimana tiap atom menyumbang elektron X. + .Y à X:Y Penggunaan bersama pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom X: + Y à X:Y Atom yang terlibat Logam + Nonlogam Nonlogam + Nonlogam Nonlogam + Nonlogam Titik leleh & Titik Didih Tinggi Rendah ( kecuali pada padatan kovalen seperti intan ) Rendah Kealrutan Larut dalam air namun sukar larut dalam pelarut organik seperti aseton, alcohol,eter dan Benzena Sukar larut dalam air namun larut dalam pelarut organik Sukar larut dalam air namun larut dalam pelarut organic Daya Hantar Listrik Lelehan dan larutannya menghantarkan listrik Tidak dapat menghantarkan listrik (namun ada beberapa larutannya yg menghantarkan listrik) Tidak dapat menghantarkan listrik (namun ada beberapa larutannya yg menghantarkan listrik) Contoh NaCl , LiF, CaO, CaBr2 , AlCl3 HF, H2O, PCl3 , BCl3 , CO2 NH4 + , SO4 -2 , POCl3, H3NBF3 , SO3
  • 8. Kesimpulannya Kepolaran suatu senyawa dipengaruhi oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom – atom yang berikatan dan bentuk molekul. Suatu senyawa akan dikatakan polar apabila selisih keelektronegatifan antara atom penyusunnya semakin besar. Selain itu ketidaksimetrisan bentuk molekul juga menyebabkan senyawa bersifat polar. Adanya muatan elektron yang tidak seimbang antar atom dalam senyawa polar mengakibatkan terjadinya suatu kutub (dipol). Oleh karena itu, pasangan elektron yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen polar lebih kuat tertarik pada salah satu atom. Sebaliknya suatu senyawa dikatakan bersifat nonpolar jika terbentuk dari atom sejenis atau senyawa yang distribusi muatannya simetris contoh H2 atau CH4. Harga elektronegatifitas atom – atom dalam molekul nonpolar sama, sehingga muatan elektronnya terdistribusi secara merata. Oleh karena itu molekul nonpolar tidak membentuk kutub. Pasangan elektron senyawa nonpolar mengakibatkan bentuk molekul simetris sehingga dipol – dipol ikatannya saling meniadakan. 4. Ikatan Hidrogen Ikatan Hidrogen adalah ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik menarik atom yang elektronegatifitasnya sangat besar, ikatan ini merupakan ikatan antar molekul yang sangat polar, ikatan ini lebih kuat daripada ikatan van der walls dan mempunyai arah yang jelas seperti atom F,O, dan N terhadap atom H. Contohnya : NH3 , H2O dan HF Dengan adanya ikatan hidrogen menyebabkan terjadinya keadaan sebagai berikut : · Air mempunyai Mr kecil akan tetapi mempunyai titik didih yang tinggi ( setiap senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen mempunyai titik didih yang tinggi ). · Molekul air lebih berdekatan ( jarak antara molekul ) dibandingkan molekul es (padat), yang akan mengakibatkan es mengapung di atas air. Gambar Ikatan Hidrogen
  • 9. Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang sangat polar dan mengandung atom hidrogen. Dalam keadaan cair atom hidrogen dalam molekul air yang parsial positif (δ+) ditarik oleh pasangan elektron atom O molekul lain yang elektronegatif, sehingga terbentuk ikatan hidrogen. Ikatan Hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya-gaya van der walls. Zat yang mempunyai ikatan hidrogen memerlukan energy yang besar untuk memutuskannya. Oleh karena itu titik didih dan titik lelehnya sangat tinggi. 5. Ikatan Van der Walls Ikatan van der walls adalah gaya tarik menarik antarmolekul (antar kutub) dalam senyawa yang berikatan kovalen. Gaya ini merupakan gaya antarmolekul yang sangat lemah Mencakup interaksi dipole – dipole (pada senyawa polar) dan interaksi dipole terimbas/terinduksi (pada senyawa polar dan non polar). Sedangkan interaksi dipole sementara (pada senyawa non polar) biasa disebut dengan gaya dispersi London. Semakin besar Mr suatu senyawa (semakin banyak jumlah partikel yang saling tarik) ikatan van der walls akan semakin kuat, sehingga energy yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan antarmolekul semakin besar. Akibatnya titik leleh dan titik didih senyawa tersebut akan semakin besar. Pada ikatan Van der walls dibagi menjadi 2 bagian yaitu gaya London dan gaya tarik dipol 1. Gaya London Gaya London ditemukan oleh Fisikawan Jerman yang bernama Fritz London. Gaya London (gaya dispersi) merupakan gaya tarik menarik antar molekul nonpolar akibat adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital lain membentuk dipol sesaat. Gaya London mengakibatkan molekul nonpolar bersifat agak polar. Kemudahan suatu molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat mengimbas ke molekul sekitarnya disebut polarisabilitas. Polariabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Jika massa molekul relatif semakin besar maka molekul semakin mudah mengalami polarisasi sehingga gaya London semakin kuat. Dengan massa molekul relatif yang sama besar molekul yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan dengan molekul yang kecil, kompak dan simetris. Semakin mudah mudah molekul mengalami polarisasi semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya. Oleh karena itu jika masa molekul relatif zat semakin besar maka titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi. Namun gaya London relatif lemah sehingga apabila suatu zat yang molekulnya hanya mengalami tarik menarik berdasarkan gaya London saja maka titik didih dan titik lelehnya lebih rendah dibandingkan zat lain yang mengalami tarik-menarik tidak hanya berdasarkan gaya London saja (Mr hampir sama).
  • 10. 2. Gaya Tarik Dipol Gaya Tarik Dipol adalah suatu molekul – molekul polar yang cenderung menyusun diri dengan cara saling mendekati kutub positif dari suatu molekul dengan kutub negatif molekul yang lain. Semakin besar momen dipol yang dimiliki oleh suatu senyawa, semakin besar gaya tarik menarik dipol yang dihasilkan. Gaya ini lebih kuat dibandingkan dengan gaya London. Oleh karena itu, molekul yang mengalami gaya tarik dipol memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi daripada molekul yang mengalami gaya London (Mr hampir sama). Gaya Tarik dipol terdiri atas 5 jenis yang berbeda antara lain :  Gaya Dipol – Dipol Gaya ini akan terjadi jika sesama senyawa kovalen polar saling berinteraksi. Senyawa kovalen polar memiliki 2 dipol yaitu dipol positif (δ+) dan dipol negatif (δ-). Interaksi antara dipol (-) dari satu molekul dengan dipol (+) dari satu molekul yang lain akan menimbulkan gaya tarik yang relatif lemah. Kekuatan gaya tarik dipol – dipol ini akan semakin besar jika molekul – molekul mengalami penataan dengan ujung (+) suatu molekul mengarah keujung (-) dari molekul yang lain.  Gaya Dipol Sesaat. Jenis gaya ini umumnya dimiliki oleh senyawa kovalen nonpolar. Berbeda dengan senyawa kovalen polar, senyawa kovalen nonpolar tidak memiliki dipole. Gaya ini terjadi akibat adanya pergerakan elektron mengelilingi inti atom secara acak, sehingga pada suatu saat elektron – elektron tersebut akan mengumpul pada salah satu sisi atom dari molekul. Dipol yang terjadi ini akan segera menghilang atau berpindah tempat (sisi) seiring dengan berputarnya elektron.  Gaya Dipol – Dipol Terinduksi (gaya imbas) Jika suatu molekul polar berdekatan dengan molekul nonpolar maka molekul polar dapat menginduksi molekul nonpolar, akibatnya molekul nonpolar tersebut akan memiliki dipol terinduksi / dipol sesaat karena elektron – elektronnya akan mengumpul pada salah satu sisi molekul ( terdorong atau tertaik ). Gaya dipol – dipol terinduksi (gaya imbas) adalah suatu dipol dari molekul polar akan saling tarik menarik dengan dipol terinduksi dari molekul nonpolar.  Gaya Ion – Dipol Gaya jenis ini terjadi antara senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Ketika dilarutkan dalam senyawa kovalen polar, senyawa ion ini akan terionisasi menjadi kation dan anion. Kation akan tarik-menarik dengan dipol negatif sedangkan anion akan tarik-menarik dengan dipol positif.  Gaya Ion – Dipol Sesaat
  • 11. Mekanisme terjadinya gaya ini dikarenakan kombinasi dari proses terjadinya gaya dipol – dipol terinduksi dengan gaya ion – dipole. Jika ion dari senyawa ion berdekatan dengan molekul nonpolar maka ion tersebut dapat menginduksi dipol molekul nonpolar. Dipol terinduksi molekul nonpolar yang dihasilkan akan berikatan dengan ion. Jenis gaya seperti ini memegang peranan penting dalam sirkulasi darah di dalam tubuh. Ion Fe2+ dalam haemaglobin akan mengalami gaya ion – dipol sesaat dengan molekul O2. Kation Fe2+ akan menginduksi molekul O2 yang bersifat nonpolar, kemudian dipol terinduksi yang dihasilkan akan berikatan dengan kation Fe2+. 6. Ikatan Logam Ikatan Logam adalah ikatan yang terbentuk karena elektron-elektron pada logam dapat bergerak bebas membentuk awan elektron yang mengikat logam-logam bermuatan positif. Awan elektron yang dapat bergerak bebas ini dapat menghantarkan arus listrik. Atom logam mempunyai sedikit valensi sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif, dikarenakan kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak ruang kosong) sehingga memungkinkan elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom yang lain. Mobilitas (pergerakan) elektron dalam logam sedemikian bebas sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap pada posisinya akan tetapi senantiasa berpindah – pindah dari satu atom ke atom lainnya. Gambar Ikatan Logam yang terbentuk. Gambar ikatan Logam 7. Ikatan Valensi Ikatan valensi yaitu ikatan yang terbentuk melalui tumpang tindih (overlap) orbital valensi antara atom satu dengan atom lainnya. Orbital yang mengalami overlap harus memiliki hanya
  • 12. satu elektron dengan spin yang berlawanan. Overlapping terjadi apabila orientasi ( bentuk) orbital sesuai. Overlapping orbital p dapat terjadi dalam dua orientasi yang berbeda yaitu overlapiing muka- muka dan badan-badan. Overlapping antar muka menghasilkan ikatan σ dan overlapping antar badan menghasilkan ikatan