SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
HALAMAN JUDU L
MAKALAH
KIMIA ORGANIK
IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL
Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Angga Oktyashari 021150053
2. Nada Julian Raif 021150058
3. Salma Zulfa Afifah 021150061
4. Krissa Pria Dwi P 021150072
5. Antonius Supriadi 021150075
6. Muh Dzikra Afnanta 021150084
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN D3 TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NEGERI “VETERAN” YOGYAKARTA
2016
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas “Ikatan Kimia dan Struktur Molekul”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah dan
salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Kimia Organik pada semester
genap program studi D3 Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan :
1. Ir. Dyah Tri Retno, MM, selaku dosen mata kuliah “Kimia Organik”,
2. Rekan-rekan mahasiwa yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
3. Bapak dan ibu kami tercinta atas semua do’a, dukungan, perhatian dan kasih
sayang.
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi saya dan kelompok saya.
Yogyakarta, 7 Maret 2016
Penyusun,
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pemutusan (disosiasi) Ikatan ................................................................................ 3
B. Molekul Polar dan Non Polar............................................................................... 3
C. Gaya Tarik Antar Molekul.................................................................................... 5
D. Ikatan Sigma dan Ikatan Phi................................................................................. 5
E. Orbital Hibrida Karbon ......................................................................................... 6
F. Orbital Hibrida Nitrogen..................................................................................... 10
G. Orbital Hibrida Oksigen...................................................................................... 11
H. Resonansi .............................................................................................................. 11
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menerima begitu saja dunia
sekitar kita beserta perubahan - perubahan yang terjadi didalamnya tanpa
mempertanyakan misalnya, apa itu air? apa itu bensin? mengapa bensin bisa
terbakar sedangkan air tidak? Apakah arti tarbakar? Mengapa besi dapat berkarat
sedangkan emas tidak? Apa itu karet dan bagaimana membuat karet tiruan?
Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah sebagian dari masalah yang dibahas dalam
dalam ilmu kimia. Oleh karena itu, ilmu kimia dapat didefinisikan sebagai ilmu
kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi, seperti hakekat,
susunan, sifat-sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahannya.
Suatu atom bergabung dengan atom lainnya melalui ikatan kimia sehingga dapat
membentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ion. Senyawa ion
terbentuk melalui ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadi antara ion positif (atom yang
melepaskan elektron) dan ion negatif (atom yang menangkap elektron). Akibatnya,
senyawa ion yang terbentuk bersifat polar. Dalam setiap senyawa, atom-atom
terjalin secara terpadu oleh suatu bentuk ikatan antar atom yang disebut ikatan
kimia. Seorang ahli kimia dari Amerika Serikat, yaitu Gilbert Newton Lewis (1875-
1946) dan Albrecht Kosel dari Jerman ( 1853- 1972) menerangkan tentang konsep
ikatan kimia.
1. Unsur- unsur gas mulia (golongan VIIA) sukar membentuk senyawa karena
konfigurasi elektronnya memiliki susunan elektron yang stabil.
2. Setiap unsur berusaha memeliki konfigurasi elektron seperti yang dimiliki oleh
unsur gas mulia, yaitu dengan cara melepaskan elektron atau menangkap
elektron.
3. Jika suatu unsur melepaskan elektron, artinya unsur itu elektron pada unsur lain.
Sebaliknya, jika unsur itu menangkap elektron, artinya menerima elektron dari
2
unsur lain. Jadi susunan yang stabil tercapai jika berikatan dengan atom unsur
lain.
4. Kecenderungan atom- atom unsur untuk memiliki delapan elektron di kulit
terluar disebut kaida oktet.
B. Rumusan Masalah
Berikut ini batasan masalah yang akan dibahas pada makalah ini:
1. Apa pengertian pemutusan (desosiasi) ikatan?
2. Apa pengertian molekul polar dan non polar?
3. Apa saja macam gaya tarik antar molekul?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dan sampaikan kepada pembaca
dalam penyusunan makalah ini diantaranya:
1. Agar mahasiswa mampu menjelaskan ikatan kimia.
2. Agar mahasiswa mampu menjelaskan struktur molekul.
3. Agar mahasiswa mampu menjelaskan bentuk molekul organik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemutusan (disosiasi) Ikatan
Ada dua cara agar ikatan terdisosiasi yaitu :
1. Pemutusan heterolitik yaitu apabila kedua elektron dipertahankan pada satu
atom. Hasilnya adalah sepasang ion. Contoh :
2. Pemutusan homolitik yaitu jika tiap atom yang turut dalam ikatan kovalen
menerima satu elektron. Hasilnya adalah radikal bebas (gugus yang mempunyai
electron tidak berpasangan). Radikal bebas secara listrik netral dan sangat
kreatif. Contoh:
B. Molekul Polar dan Non Polar
Ikatan kovalen non-polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron
ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan.
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya
(PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.
4
Perbedaan senyawa kovalen non-polar dan polar :
Kovalen Non-Polar Kovalen Polar
Tidak dapat larut dalam air Larut dalam air
Tidak memiliki pasangan elektron bebas Memiliki pasangan elektron bebas
Bentuk molekul simetris Bentuk molekul asimetris
Momen dipol = 0 Momen dipol tidak = 0
Berakhiran genap Berakhiran ganjil, kecuali BX3 dan
PX5
Contoh : F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4,
SF6, PCl5, BCl3
Contoh : NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr,
SO3, N2O5, Cl2O5
1. Momen Ikatan
Momen ikatan (satuan Debye (D)) merupakan ukuran kepolaran ikatan,
dihitung dari muatan, e (satuan elektrostatik) x jarak antara matan (d) (dalam
Ao
). Besarnya momen ikatan beberapa ikatan.
2. Momen Dipol
Momen dipol (μ) adalah jumlah vektor momen ikatan dalam molekul.
Karena penjumlahan vector bergantung pada besar dan arah momen ikatan.
Maka momen merupakan ukuran kepolaran molekul. Momen dipol beberapa
senyawa organik.
Ikatan Momen ikatan (D) Ikatan Momen ikatan (D)
H – C 0,4 C – Cl 1,46
H – N 1,31 C – Br 1,38
H – O 1,51 C – I 1,19
C – N 0,22 C = O 2,3
C – O 0,74 C ≡ N 3,5
C – F 1,41
5
Senyawa Momen Dipol (D) Senyawa Momen Dipol (D)
H2O 1,84 CCl4 0
NH3 1,46 CO2 0
CH3Cl 1,86 CH3OCH3 1,3
C. Gaya Tarik Antar Molekul
1. Interaksi dipol-dipol
Molekul akan saling tarik menarik antar muatan yang berbeda dan akan
saling betolak dengan muatan yang sama diakibatkan adanya antaraksi dipol.
a. Gaya London
Gaya London adalah molekul non-polar saling ditarik oleh interaksi
dipol-dipol lemah. Gaya London timbul dari dipol yang diinduksi dalam satu
molekul oleh molekul lain.
b. Gaya Van Der Waals
Gaya Van Der Waals adalah interaksi berbagai dipol secara kolektif.
Pada gaya ini jarak mempengaruhi gaya tarik antar muatan. Hal ini yang
menyebabkan molekul rantai lurus mempunyai titik didihnya lebih tinggi dari
pada rantai bercabang.
2. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom
yang keelektronegatifannya tinggi (N, O, F), baik antar molekul atau inter
molekul. Ikatan hidrogen juga berpengaruh pada (Titik didih dan Kelarutan).
D. Ikatan Sigma dan Ikatan Phi
Ikatan kovalen dihasilkan karena pembentukan orbital molekul yang terjadi
akibat satu orbital atom bertumpang tindih dengan orbital atom lain. Tumpang
tindih orbital antar atom menghasilkan orbital molekul. Ada 2 cara orbital saling
bertumpang tindih :
6
a. Tumpang tindih ujung-ujung, menghasilkan orbital molekul sigma, ikatannya
disebut ikatan sigma(σ).
b. Tumpang tindih sisi-sisi, menghasilkan orbital molekul pi (𝜋), ikatannya
disebut ikatan pi (𝜋).
E. Orbital Hibrida Karbon
Bila atom hidrogen menjadi bagian dari suatu molekul, maka digunakan
orbital atom 1s untuk ikatan. Atom karbon tidak menggunakan keempat orbitalnya
secara murni untuk ikatan tetapi bercampur (hibridisasi) menurut satu dari tiga cara
berikut:
1. hibridisasi sp3
, digunakan untuk membentuk 4 ikatan tunggal
2. hibridisasi sp2
, untuk membentuk ikatan rangkap
3. hibridisasi sp, untuk membentuk ikatan ganda tiga atau ikatan rangkap
terakumulasi
7
Hibridisasi memberikan ikatan yang lebih kuat karena tumpang tindih lebih
besar sehingga menghasilkan molekul berenergi lebih rendah yang lebih stabil
1. Hibridisasi sp3
Pembentukan orbital sp3
digambarkan dengan diagram orbital, setiap
kotak menyatakan orbital, elektron dinyatakan oleh panas, arah panah
merupakan spin elektron.
Dalam metana(CH4) masing-masing orbital sp3
dari karbon bertumpang
tindih dengan orbital 1s dari hidrogen membentuk orbital molekul sp3
–s yang
simetris sekeliling sumbu yang lewat inti karbon dan hidrogen. Ikatan antara C
dan H ini merupakan ikatan sigma.
2. Hibridisasi sp2
Pembentukan orbital sp2
, karbon berhibridisasi orbital 2s-nya hanya
dengan orbital 2p-nya. Masing-masing orbital sp2
mempunyai bentuk yang sama
seperti orbital sp3
dan mengandung satu elektron yang dapat digunakan untuk
ikatan.
8
Dalam etilena (CH2CH2) tumpang tidih satu orbital sp2
dari masing-
masing atom karbon membentuk sigma C-C, dua orbital sp2
yang lain tumpang
tidih dengan orbital 1s dan hydrogen membentuk ikatan sigma C-H. Setiap
orbital p membentuk 2 cuping mengandung 1 electron, tumpang tindih sisi
terhadap sisi membentuk orbital ikatan yang merupakan ikatan phi.
Ikatan phi (𝝅) :
 Hasil tumpang tindih orbital p, sisi terhadap sisi
 Mempunyai energi yang agak lebih tinggi dari pada ikatan sigma, agak
kurang stabil dari pada ikatan σsp2-sp2. Ikatan phi merupakan kedudukan
kereaktifan kimia.
Dalam molekul CH2=CH2 energy disosiasi ikatan sigma adalah 95 kkal/mol,
energi disosiasi ikatan phi 68 kkal/mol.
9
Dalam rumus struktur, ikatan rangkap dinyatakan oleh dua garis identik.
Garis rangkap menggambarkan satu ikatan phi yang lemah.
3. Hibridisasi sp
Bila atom C dihubungkan hanya terhadap dua atom lainnya, seperti dalam
asetilena (H-C=C-H), keadaan hibridisasinya adalah sp. Dalam hal ini tinggal
dua orbital 2p yang tidak terhibridisasi, masing-masing dengan satu elektron.
Kedua orbital sp terletak sejauh mungkin, dalam garis lurus dengan sudut
180o
diantaranya. Orbital p saling tegak lurus dan tegak lurus terhadap garis
orbital sp.
Dalam asetilena, kedua atom karbon dihubungkan oleh ikatan sigma sp-
sp. Masing-masing terikat terhadap atom hydrogen oleh ikatan sigma sp-s.
Kedua orbital p dari satu karbon bertumpang tindih dengan kedua orbital p dari
karbon lain untuk membentuk dua ikatan phi.
10
F. Orbital Hibrida Nitrogen
Secara elektronika nitrogen sama dengan karbon, orbital atom dari nitrogen
berhibridisasi menurut cara yang sangat bersamaan dengan karbon.
Seperti ditunjukkan dalam diagram orbital di atas, perbedaan antara nitrogen
dan karbon adalah satu orbital sp3
dari nitrogen sudah terisi dengan sepasang
elektron, sehingga nitrogen hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen dengan
atom lain. Ammonia (NH3) mengandung atom nitrogen sp3
yang terikat pada 3 atom
hidrogen.
Seperti halnya karbon, nitrogen juga dapat berhibridisasi sp2
dan sp.
Perbedaan penting antara nitrogen dan karbon adalah satu orbital dari nitrogen terisi
penuh sepasang elektron bebas.
11
G. Orbital Hibrida Oksigen
Oksigen berhibridisasi menurut cara yang sama dengan karbon dan nitrogen.
Dua dari empat orbital hibrida sp3
dari oksigen sudah terisi sepasang elektron.
Alkohol dan eter yang analog dengan air, mengandung atom oksigen
terhibridisasi sp3 dan mempunyai 2 pasang elektron valensi menyendiri.
H. Resonansi
Benzena adalah senyawa siklik dengan 6 atom karbon yang tergabung dalam
cincin.
A B
Dengan 6 elektron p, benzena mengandung 3 ikatan phi yang dapat
digambarkan menurut A, dimana ikatannya bergantian antara ikatan tunggal dan
ikatan rangkap. Keenam electron phi terdelokalisasi sempurna dalam awan muatan
elektron yang berbentuk seperti kue donat yang disebut awan phi aromatik.
12
1. Pergeseran Elektron
Benzena bukan satu-satunya yang rumus ikatan valensi tunggalnya kurang
cocok. Gugus nitro (-NO2) adalah salah satu contoh yang baik untuk diterangkan
struktur resonansinya.
Bila menulis struktur resonansi, inti-inti atom sebuah molekul tidak
bertukar posisi, hanya electron yang terdelokalisasi.
Pergeseran dapat terjadi dengan cara :
1. Dari suatu ikatan phi ke sebuah atom disebelahnya :
2. Dari suatu ikatan phi ke posisi ikatan sebelahnya :
3. Dari suatu atom ke posisi ikatan sebelahnya :
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemutusan (desosiasi) ikatan dibagi menjadi dua macam yaitu Pemutusan
heterolitik yaitu apabila kedua elektron dipertahankan pada satu atom. Dan
pemutusan homolitik yaitu jika tiap atom yang turut dalam ikatan kovalen
menerima satu elektron.
2. Molekul polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI)
cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Sedangkan molekul non-
polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron ikatannya (PEI) tertarik
sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan.
3. Gaya tarik antar molekul ada dua macam yaitu interaksi dipol-dipol dan ikatan
hidrogen.
14
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Sri Wahyuni Murni. 2015. Bahan Ajar Mata Kuliah Kimia Organik.
Yogyakarta : UPN”Veteran” Yogyakarta.

More Related Content

What's hot

Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPanji Wijaksono
 
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimiaHukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimiaEKO SUPRIYADI
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Ppt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonPpt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonsari_sari
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaFeren Jr
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTUniversity Of Jakarta
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri Afif Randika
 
PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAevyns
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
PPT - SISTEM PERIODIK
PPT -  SISTEM PERIODIKPPT -  SISTEM PERIODIK
PPT - SISTEM PERIODIKaralailiyah
 

What's hot (20)

Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
 
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimiaHukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimia
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPTHukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Ppt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonPpt hidrokarbon
Ppt hidrokarbon
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaanTegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPTReaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
 
Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASA
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
PPT - SISTEM PERIODIK
PPT -  SISTEM PERIODIKPPT -  SISTEM PERIODIK
PPT - SISTEM PERIODIK
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 

Similar to Makalah ikatan kimia dan struktur molekul

Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)SMP IT Putra Mataram
 
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptxPPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptxFatihIzzulhaq
 
BAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptxBAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptxVitaYuningsih1
 
Karakteristik Alkuna
Karakteristik AlkunaKarakteristik Alkuna
Karakteristik Alkunanailaamaliaa
 
Soal Ulangan Kimia Ikatan SMK Kelas X Semester Genap 2013 2014
Soal Ulangan Kimia Ikatan SMK Kelas X Semester Genap 2013 2014Soal Ulangan Kimia Ikatan SMK Kelas X Semester Genap 2013 2014
Soal Ulangan Kimia Ikatan SMK Kelas X Semester Genap 2013 2014Hari Pramono
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenzakiahidris
 
Laporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin airLaporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin airSalminah Saleh
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensiDevi Sudrajat
 
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdf
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdfChapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdf
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdfAgathaHaselvin
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereenWarnet Raha
 
bab10-121227032325-phpapp02.pptx
bab10-121227032325-phpapp02.pptxbab10-121227032325-phpapp02.pptx
bab10-121227032325-phpapp02.pptxRiandyPutra1
 
Makalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia IIMakalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia IIAdePratama34
 

Similar to Makalah ikatan kimia dan struktur molekul (20)

Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
 
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptxPPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
 
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
 
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
BAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptxBAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptx
 
Karakteristik Alkuna
Karakteristik AlkunaKarakteristik Alkuna
Karakteristik Alkuna
 
Soal Ulangan Kimia Ikatan SMK Kelas X Semester Genap 2013 2014
Soal Ulangan Kimia Ikatan SMK Kelas X Semester Genap 2013 2014Soal Ulangan Kimia Ikatan SMK Kelas X Semester Genap 2013 2014
Soal Ulangan Kimia Ikatan SMK Kelas X Semester Genap 2013 2014
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalen
 
Laporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin airLaporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin air
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensi
 
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdf
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdfChapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdf
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdf
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen
 
Makalah zat padat
Makalah zat padatMakalah zat padat
Makalah zat padat
 
Susunan kimia
Susunan kimiaSusunan kimia
Susunan kimia
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
bab10-121227032325-phpapp02.pptx
bab10-121227032325-phpapp02.pptxbab10-121227032325-phpapp02.pptx
bab10-121227032325-phpapp02.pptx
 
Makalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia IIMakalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia II
 

More from Angga Oktyashari

More from Angga Oktyashari (11)

Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
 
Alkil halida
Alkil halidaAlkil halida
Alkil halida
 
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi SelMakalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Tradisi kirab suran mbah demang
Tradisi kirab suran mbah demangTradisi kirab suran mbah demang
Tradisi kirab suran mbah demang
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang Hijau
 
Khasiat Buah Manggis
Khasiat Buah ManggisKhasiat Buah Manggis
Khasiat Buah Manggis
 
Tugas geografi "Awan"
Tugas geografi "Awan"Tugas geografi "Awan"
Tugas geografi "Awan"
 
Proposal investasi usaha
Proposal investasi usahaProposal investasi usaha
Proposal investasi usaha
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

Makalah ikatan kimia dan struktur molekul

  • 1. HALAMAN JUDU L MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL Disusun oleh : Kelompok 1 1. Angga Oktyashari 021150053 2. Nada Julian Raif 021150058 3. Salma Zulfa Afifah 021150061 4. Krissa Pria Dwi P 021150072 5. Antonius Supriadi 021150075 6. Muh Dzikra Afnanta 021150084 FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI JURUSAN D3 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NEGERI “VETERAN” YOGYAKARTA 2016
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia- Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Ikatan Kimia dan Struktur Molekul”. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah dan salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Kimia Organik pada semester genap program studi D3 Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan : 1. Ir. Dyah Tri Retno, MM, selaku dosen mata kuliah “Kimia Organik”, 2. Rekan-rekan mahasiwa yang telah memberikan masukan untuk makalah ini. 3. Bapak dan ibu kami tercinta atas semua do’a, dukungan, perhatian dan kasih sayang. Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi saya dan kelompok saya. Yogyakarta, 7 Maret 2016 Penyusun, Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI..........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 2 C. Tujuan Penulisan.................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3 A. Pemutusan (disosiasi) Ikatan ................................................................................ 3 B. Molekul Polar dan Non Polar............................................................................... 3 C. Gaya Tarik Antar Molekul.................................................................................... 5 D. Ikatan Sigma dan Ikatan Phi................................................................................. 5 E. Orbital Hibrida Karbon ......................................................................................... 6 F. Orbital Hibrida Nitrogen..................................................................................... 10 G. Orbital Hibrida Oksigen...................................................................................... 11 H. Resonansi .............................................................................................................. 11 BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13 A. Kesimpulan ........................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menerima begitu saja dunia sekitar kita beserta perubahan - perubahan yang terjadi didalamnya tanpa mempertanyakan misalnya, apa itu air? apa itu bensin? mengapa bensin bisa terbakar sedangkan air tidak? Apakah arti tarbakar? Mengapa besi dapat berkarat sedangkan emas tidak? Apa itu karet dan bagaimana membuat karet tiruan? Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah sebagian dari masalah yang dibahas dalam dalam ilmu kimia. Oleh karena itu, ilmu kimia dapat didefinisikan sebagai ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi, seperti hakekat, susunan, sifat-sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahannya. Suatu atom bergabung dengan atom lainnya melalui ikatan kimia sehingga dapat membentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ion. Senyawa ion terbentuk melalui ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadi antara ion positif (atom yang melepaskan elektron) dan ion negatif (atom yang menangkap elektron). Akibatnya, senyawa ion yang terbentuk bersifat polar. Dalam setiap senyawa, atom-atom terjalin secara terpadu oleh suatu bentuk ikatan antar atom yang disebut ikatan kimia. Seorang ahli kimia dari Amerika Serikat, yaitu Gilbert Newton Lewis (1875- 1946) dan Albrecht Kosel dari Jerman ( 1853- 1972) menerangkan tentang konsep ikatan kimia. 1. Unsur- unsur gas mulia (golongan VIIA) sukar membentuk senyawa karena konfigurasi elektronnya memiliki susunan elektron yang stabil. 2. Setiap unsur berusaha memeliki konfigurasi elektron seperti yang dimiliki oleh unsur gas mulia, yaitu dengan cara melepaskan elektron atau menangkap elektron. 3. Jika suatu unsur melepaskan elektron, artinya unsur itu elektron pada unsur lain. Sebaliknya, jika unsur itu menangkap elektron, artinya menerima elektron dari
  • 5. 2 unsur lain. Jadi susunan yang stabil tercapai jika berikatan dengan atom unsur lain. 4. Kecenderungan atom- atom unsur untuk memiliki delapan elektron di kulit terluar disebut kaida oktet. B. Rumusan Masalah Berikut ini batasan masalah yang akan dibahas pada makalah ini: 1. Apa pengertian pemutusan (desosiasi) ikatan? 2. Apa pengertian molekul polar dan non polar? 3. Apa saja macam gaya tarik antar molekul? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang ingin kami capai dan sampaikan kepada pembaca dalam penyusunan makalah ini diantaranya: 1. Agar mahasiswa mampu menjelaskan ikatan kimia. 2. Agar mahasiswa mampu menjelaskan struktur molekul. 3. Agar mahasiswa mampu menjelaskan bentuk molekul organik.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pemutusan (disosiasi) Ikatan Ada dua cara agar ikatan terdisosiasi yaitu : 1. Pemutusan heterolitik yaitu apabila kedua elektron dipertahankan pada satu atom. Hasilnya adalah sepasang ion. Contoh : 2. Pemutusan homolitik yaitu jika tiap atom yang turut dalam ikatan kovalen menerima satu elektron. Hasilnya adalah radikal bebas (gugus yang mempunyai electron tidak berpasangan). Radikal bebas secara listrik netral dan sangat kreatif. Contoh: B. Molekul Polar dan Non Polar Ikatan kovalen non-polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.
  • 7. 4 Perbedaan senyawa kovalen non-polar dan polar : Kovalen Non-Polar Kovalen Polar Tidak dapat larut dalam air Larut dalam air Tidak memiliki pasangan elektron bebas Memiliki pasangan elektron bebas Bentuk molekul simetris Bentuk molekul asimetris Momen dipol = 0 Momen dipol tidak = 0 Berakhiran genap Berakhiran ganjil, kecuali BX3 dan PX5 Contoh : F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6, PCl5, BCl3 Contoh : NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5, Cl2O5 1. Momen Ikatan Momen ikatan (satuan Debye (D)) merupakan ukuran kepolaran ikatan, dihitung dari muatan, e (satuan elektrostatik) x jarak antara matan (d) (dalam Ao ). Besarnya momen ikatan beberapa ikatan. 2. Momen Dipol Momen dipol (μ) adalah jumlah vektor momen ikatan dalam molekul. Karena penjumlahan vector bergantung pada besar dan arah momen ikatan. Maka momen merupakan ukuran kepolaran molekul. Momen dipol beberapa senyawa organik. Ikatan Momen ikatan (D) Ikatan Momen ikatan (D) H – C 0,4 C – Cl 1,46 H – N 1,31 C – Br 1,38 H – O 1,51 C – I 1,19 C – N 0,22 C = O 2,3 C – O 0,74 C ≡ N 3,5 C – F 1,41
  • 8. 5 Senyawa Momen Dipol (D) Senyawa Momen Dipol (D) H2O 1,84 CCl4 0 NH3 1,46 CO2 0 CH3Cl 1,86 CH3OCH3 1,3 C. Gaya Tarik Antar Molekul 1. Interaksi dipol-dipol Molekul akan saling tarik menarik antar muatan yang berbeda dan akan saling betolak dengan muatan yang sama diakibatkan adanya antaraksi dipol. a. Gaya London Gaya London adalah molekul non-polar saling ditarik oleh interaksi dipol-dipol lemah. Gaya London timbul dari dipol yang diinduksi dalam satu molekul oleh molekul lain. b. Gaya Van Der Waals Gaya Van Der Waals adalah interaksi berbagai dipol secara kolektif. Pada gaya ini jarak mempengaruhi gaya tarik antar muatan. Hal ini yang menyebabkan molekul rantai lurus mempunyai titik didihnya lebih tinggi dari pada rantai bercabang. 2. Ikatan Hidrogen Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom yang keelektronegatifannya tinggi (N, O, F), baik antar molekul atau inter molekul. Ikatan hidrogen juga berpengaruh pada (Titik didih dan Kelarutan). D. Ikatan Sigma dan Ikatan Phi Ikatan kovalen dihasilkan karena pembentukan orbital molekul yang terjadi akibat satu orbital atom bertumpang tindih dengan orbital atom lain. Tumpang tindih orbital antar atom menghasilkan orbital molekul. Ada 2 cara orbital saling bertumpang tindih :
  • 9. 6 a. Tumpang tindih ujung-ujung, menghasilkan orbital molekul sigma, ikatannya disebut ikatan sigma(σ). b. Tumpang tindih sisi-sisi, menghasilkan orbital molekul pi (𝜋), ikatannya disebut ikatan pi (𝜋). E. Orbital Hibrida Karbon Bila atom hidrogen menjadi bagian dari suatu molekul, maka digunakan orbital atom 1s untuk ikatan. Atom karbon tidak menggunakan keempat orbitalnya secara murni untuk ikatan tetapi bercampur (hibridisasi) menurut satu dari tiga cara berikut: 1. hibridisasi sp3 , digunakan untuk membentuk 4 ikatan tunggal 2. hibridisasi sp2 , untuk membentuk ikatan rangkap 3. hibridisasi sp, untuk membentuk ikatan ganda tiga atau ikatan rangkap terakumulasi
  • 10. 7 Hibridisasi memberikan ikatan yang lebih kuat karena tumpang tindih lebih besar sehingga menghasilkan molekul berenergi lebih rendah yang lebih stabil 1. Hibridisasi sp3 Pembentukan orbital sp3 digambarkan dengan diagram orbital, setiap kotak menyatakan orbital, elektron dinyatakan oleh panas, arah panah merupakan spin elektron. Dalam metana(CH4) masing-masing orbital sp3 dari karbon bertumpang tindih dengan orbital 1s dari hidrogen membentuk orbital molekul sp3 –s yang simetris sekeliling sumbu yang lewat inti karbon dan hidrogen. Ikatan antara C dan H ini merupakan ikatan sigma. 2. Hibridisasi sp2 Pembentukan orbital sp2 , karbon berhibridisasi orbital 2s-nya hanya dengan orbital 2p-nya. Masing-masing orbital sp2 mempunyai bentuk yang sama seperti orbital sp3 dan mengandung satu elektron yang dapat digunakan untuk ikatan.
  • 11. 8 Dalam etilena (CH2CH2) tumpang tidih satu orbital sp2 dari masing- masing atom karbon membentuk sigma C-C, dua orbital sp2 yang lain tumpang tidih dengan orbital 1s dan hydrogen membentuk ikatan sigma C-H. Setiap orbital p membentuk 2 cuping mengandung 1 electron, tumpang tindih sisi terhadap sisi membentuk orbital ikatan yang merupakan ikatan phi. Ikatan phi (𝝅) :  Hasil tumpang tindih orbital p, sisi terhadap sisi  Mempunyai energi yang agak lebih tinggi dari pada ikatan sigma, agak kurang stabil dari pada ikatan σsp2-sp2. Ikatan phi merupakan kedudukan kereaktifan kimia. Dalam molekul CH2=CH2 energy disosiasi ikatan sigma adalah 95 kkal/mol, energi disosiasi ikatan phi 68 kkal/mol.
  • 12. 9 Dalam rumus struktur, ikatan rangkap dinyatakan oleh dua garis identik. Garis rangkap menggambarkan satu ikatan phi yang lemah. 3. Hibridisasi sp Bila atom C dihubungkan hanya terhadap dua atom lainnya, seperti dalam asetilena (H-C=C-H), keadaan hibridisasinya adalah sp. Dalam hal ini tinggal dua orbital 2p yang tidak terhibridisasi, masing-masing dengan satu elektron. Kedua orbital sp terletak sejauh mungkin, dalam garis lurus dengan sudut 180o diantaranya. Orbital p saling tegak lurus dan tegak lurus terhadap garis orbital sp. Dalam asetilena, kedua atom karbon dihubungkan oleh ikatan sigma sp- sp. Masing-masing terikat terhadap atom hydrogen oleh ikatan sigma sp-s. Kedua orbital p dari satu karbon bertumpang tindih dengan kedua orbital p dari karbon lain untuk membentuk dua ikatan phi.
  • 13. 10 F. Orbital Hibrida Nitrogen Secara elektronika nitrogen sama dengan karbon, orbital atom dari nitrogen berhibridisasi menurut cara yang sangat bersamaan dengan karbon. Seperti ditunjukkan dalam diagram orbital di atas, perbedaan antara nitrogen dan karbon adalah satu orbital sp3 dari nitrogen sudah terisi dengan sepasang elektron, sehingga nitrogen hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen dengan atom lain. Ammonia (NH3) mengandung atom nitrogen sp3 yang terikat pada 3 atom hidrogen. Seperti halnya karbon, nitrogen juga dapat berhibridisasi sp2 dan sp. Perbedaan penting antara nitrogen dan karbon adalah satu orbital dari nitrogen terisi penuh sepasang elektron bebas.
  • 14. 11 G. Orbital Hibrida Oksigen Oksigen berhibridisasi menurut cara yang sama dengan karbon dan nitrogen. Dua dari empat orbital hibrida sp3 dari oksigen sudah terisi sepasang elektron. Alkohol dan eter yang analog dengan air, mengandung atom oksigen terhibridisasi sp3 dan mempunyai 2 pasang elektron valensi menyendiri. H. Resonansi Benzena adalah senyawa siklik dengan 6 atom karbon yang tergabung dalam cincin. A B Dengan 6 elektron p, benzena mengandung 3 ikatan phi yang dapat digambarkan menurut A, dimana ikatannya bergantian antara ikatan tunggal dan ikatan rangkap. Keenam electron phi terdelokalisasi sempurna dalam awan muatan elektron yang berbentuk seperti kue donat yang disebut awan phi aromatik.
  • 15. 12 1. Pergeseran Elektron Benzena bukan satu-satunya yang rumus ikatan valensi tunggalnya kurang cocok. Gugus nitro (-NO2) adalah salah satu contoh yang baik untuk diterangkan struktur resonansinya. Bila menulis struktur resonansi, inti-inti atom sebuah molekul tidak bertukar posisi, hanya electron yang terdelokalisasi. Pergeseran dapat terjadi dengan cara : 1. Dari suatu ikatan phi ke sebuah atom disebelahnya : 2. Dari suatu ikatan phi ke posisi ikatan sebelahnya : 3. Dari suatu atom ke posisi ikatan sebelahnya :
  • 16. 13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Pemutusan (desosiasi) ikatan dibagi menjadi dua macam yaitu Pemutusan heterolitik yaitu apabila kedua elektron dipertahankan pada satu atom. Dan pemutusan homolitik yaitu jika tiap atom yang turut dalam ikatan kovalen menerima satu elektron. 2. Molekul polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Sedangkan molekul non- polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. 3. Gaya tarik antar molekul ada dua macam yaitu interaksi dipol-dipol dan ikatan hidrogen.
  • 17. 14 DAFTAR PUSTAKA Dra. Sri Wahyuni Murni. 2015. Bahan Ajar Mata Kuliah Kimia Organik. Yogyakarta : UPN”Veteran” Yogyakarta.