Dokumen tersebut membahas tentang konsep evaluasi pendidikan yang mencakup pengukuran dan penilaian hasil belajar siswa. Evaluasi pendidikan bertujuan untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran dan memberikan umpan balik untuk perbaikan. Evaluasi dapat dilakukan melalui pengukuran yang bersifat kuantitatif dan penilaian yang bersifat kualitatif.
4. Anas Sudijono (2008:2)
1.Secara harfiah, “evaluasi” dari bhs
Inggris = evaluation, dalam bhs Arab
= al- Taqdir.
2.EVALUASI mencakup dua kegiatan,
yaitu pengukuran dan penilaian
5. MEHRENS & LEHMANN (M.Ngalim
Purwanto, 2008:3)
Evaluasi adalah proses
merencanakan, memperoleh dan
menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan.
6. EDWIND WANDT & GERALD W.
BROWN,
Dari segi istilah, evaluation refer to the
act or process to determining the value of
something
7. Evaluasi pendidikan ( educational
education, al-taqdir al-tarbawiy =
penilaian dalam bidang pendidikan
atau penilaian mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan
pendidikan
8. Anas Sudijono (2008:2) :
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan
atau proses penentuan nilai
pendidikan sehingga dapat diketahui
mutu atau hasil-hasilnya.
9. LAN (Anas S, 2008:2):
1.Proses/kegiatan untuk menentukan
kemajuan pendidikan, dibandingkan
dengan tujuan yang telah ditentukan
2.Usaha untuk memperoleh informasi
berupa unpan balik (feedback) bagi
penyempurnaan pendidikan
10. WRIGHTSTONE et.al (M. Ngalim
Purwanto, 2008:3):
Educational evaluation is the
estimation of the growth and
progress of pupils toward objectives
or values in the curriculum”
11. TUJUAN
NASIONAL
TUJUAN
INSTITUSI
TUJUAN
KURIKU
TUJUAN
INSTRUK
KEGIAT
BELAJAR EVALUASI
F E E D B A C K
12. PROSES/KEGIATAN
PENCAPAIAN
TUJUAN
TUJUAN PENDIDIKAN
YANG TELAH
DITENTUKAN
HASIL YANG TELAH
DICAPAI
PERBANDINGAN ANTARA
TUJUAN DENGAN HASIL
YANG DICAPAI
INFORMASI (SSI/TDK SSI,
BERHASIL/GAGAL,
BERMUTU/KURANG BERMUTU,
MENGAPA, BGMN?
FEED BACK,
PERBAIKAN/PENYEMPUR
NAAN
13. EVALUASI META (Farida Yusuf T, 2008: 175 –
187).
• Setiap evaluasi sedikit banyak mengandung
bias. OKI evaluasi pun perlu dievaluasi
• Evaluasi terhadap evaluasi, disebut EVALUASI
META. Dapat dilakukan dalam proses atau
setela evaluasi.
• Evaluasi meta dapat dilakukan secara
internal maupun eksternal
15. Anas S, p.4
1.Pengukuran dalam bahasa Inggris dikenal
dengan “measurement”, dalam bahasa Arab
“muqayasah”, diartikan sebagai kegiatan
untuk mengukur sesuatu.
2.MENGUKUR pada hakekatnya
membandingkan sesuatu dengan atau atas
dasar ukuran tertentu, jadi bersifat
KUANTITATIF
16. WANDT dan BROWN (Anas.S,p.7)
Measurement means the act or
process of exestaining the extent or
quantity something”
17. Zainul (Asep.J,2009:54)
Pengukuran adalah pemberian angka
pada suatu atribut atau karakteristik
tertentu yang didasarkan pada aturan
atau formulasi yang jelas
18. SUHARSIMI ARIKUNTO (2009:2-3)
Mengukur adalah membandingkan
sesuau dengansatu ukuran , bersifat
kuantitatif. UKURAN duamacam (1)
terstandar, (2) tidak terstandar
19. PENGUKURAN BERSIFAT KUANTITATIF:
1.Pengukuran yang dilakukan bukan unuk menguji
sesuatu ===== pengukuran penjahit baju
2.Pengukuran untuk menguji sesuatu, mis. Daya
tahan per baja, daya tahan lampu
3.Pengukuran untuk menilai, yang dilakukan
dengan cara menguji sesuatu, mis. Mengukur
kemajuan belajar siswa.
21. Anas S,p.5
Penilaian berarti menilai sesuatu. Menilai
mengandung arti mengambil keputusan
terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri
atau berpegang pada ukuran baik-buruk, sehat-sakit,
pandai-bodoh, dsb. Jadi bersifat
KUALITATIF
22. GRONDLUND (Asep Jihad,p.54)
Penilaian proses sistematik
pengumpulan, penganalisaan dan
penafsiran informasi untuk
menentukan sejauhmana siswa
mencapai tujuan.
23. Asep Jihad,p.55
Inti dari penilaian adalah proses
memberikan atau menentukan terhadap
hasil belajar tertentu berdasarkan suatu
kriteria tertentu. OKI dalam penilaian
selalu ada obyek, program, kriteria dan
judgement
24. SUHARSIMI ARIKUNTO (2009:3)
Menilai adalah mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran baik-buruk,
bersifat kualitatif.
26. 1.Tes dari kata TESTUM (Perancis Kuno), berarti
piring untuk menyisihkan logam-logam mulia
2.Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan
yang sudah ditentukan.
3.TESTING, TESTEE, TESTER
27. • ACHEVEMENT TEST :
tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil
pelajaran yang telah diberikan oleh guru
kepada murid-muridnya atau dosen kepada
mahasiswanya,dalam jangka waktu tertentu
(M. Ngalim Puwanto, 2008:33)
30. Abdurrahman (Asep Jihad, 2009:14)
• Kemampuan yang diperoleh
subyek belajar setelah melalui
kegiatan belajar
31. PENILAIAN PEND. JENJANG DIKDASMEN
(PP No.19 Th.2005 Pasal 63 ayat (1)
1.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH PENDIDIK
2.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH SATUAN PENDIDIKAN
3.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH PEMERINTAH
32. DOMAIN HASIL BELAJAR
1. Domain Kognitif:
a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Pemahaman (Komprehension)
c. Penerapan (Aplication)
d. Analisis
e. Sintesis
f. Evaluasi
33. RANAH KOGNITIF (6 tingkat kognitif
berpikir)
Pengetahuan (Knowledge)
Kemampuan mengingat (misalnya: judul buku,
rumus).
Pemahaman (Comprehension)
Kemampuan memahami (misalnya:
menyimpulkan suatu paragraf).
Aplikasi (Application)
Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan
suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya
untuk memecahkan masalah).
34. Analisis (Analysis)
Kemampuan menganalisis yang luas menjadi bagian-b saugaiatun iknefocrilm asi (sMuaistaul npyuais:i )m. enganalisis bentuk, jenis atau arti
Sintesis (Synthesis)
Kmeemnajamdip suuaant um keensgimgapbuulanng k(amni sbaelnbyeara: pa informasi memformulasikan hasil penelitian dlaboratorium).
Evaluasi (Evaluation)
Kdeamn mamanpau ayna nmge bmurpuekr tdimanb amnegmkaunt umskaanna uyanntugk b aik mengambil tindakan tertentu.
35. 2. Domain Kemampuan Sikap
(Affective):
• Menerima atau Memperhatikan
• Merespon
• Penghargaan
• Mengorganisasikan
• Mempribadi/Mewatak
36. B. RANAH AFEKTIF
• Mencakup penilaian: sikap, tingkah laku, minat, emosi dan
motivasi, kerjasama, koordinasi dari setiap mahasiswa.
• Dilakukan melalui pengamatan dan interaksi langsung
secara terus menerus. Pada umumnya dilakukan secara
non-ujian (misalnya; untuk mengetahui siapa mahasiswa
yang bisa dipercaya menjadi ketua kelas, siapa yang tekun
dan disiplin dalam pembelajaran, dll.)
• Setiap informasi yang diperoleh dikumpulkan dan
disimpan sebagai referensi dalam penilaian berikutnya.
• Penilaian afektif dibagi atas penilaian afektif secara umum
(budi pekerti) dan penilaian afektif per mata pelajaran.
37. Sikap
Kecenderungan untuk bertindak secara suka atau
tidak suka terhadap stimulus tertentu
Sikap yang Perlu Dinilai
1. Sikap terhadap mata kuliah.
2. Sikap terhadap dosen.
3. Sikap terhadap proses pembelajaran.
4. Sikap terhadap kasus atau masalah tertentu
berkaitan dengan materi pembelajaran.
38. Unsur-unsur yang dinilai pada
Ranah Afektif:
• Menerima (receiving): termasuk
kesadaran, keinginan untuk menerima
stimulus, respon, kontrol dan seleksi
gejala atau rangsangan dari luar.
• Menanggapi (responding): reaksi yang
diberikan: ketepatan reaksi, perasaan
kepuasan dll.
39. • Menilai (evaluating): kesadaran menerima
norma, sistem nilai dll.
• Mengorganisasi (organization):
pengembangan norma dan nilai dalam
organisasi sistem nilai.
• Membentuk watak (Characterization): sistem
nilai yang terbentuk mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah laku.
40. C. RANAH PSIKOMOTOR
• Tidak semua mata kuliah dapat dinilai ranah
psikomotoriknya (disesuaikan dengan
tuntutan kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa).
• Digunakan untuk pembelajaran yang banyak
memerlukan praktik: Pendidikan Olahraga,
Pendidikan Seni, Praktik IPA Apresiasi sastra.
41. Kegiatan Psikomotorik terdiri atas:
Meniru (perception)
Menyusun (manipulating)
Melakukan dengan prosedur (precision)
Melakukan dengan baik dan tepat
(articulation)
Melakukan tindakan secara alami
(naturalization)