Dokumen tersebut membahas tentang definisi evaluasi, perbedaan hasil belajar dan prestasi belajar, serta jenis-jenis evaluasi. Secara ringkas, evaluasi adalah proses sistematis untuk menilai nilai suatu objek berdasarkan kriteria tertentu, hasil belajar lebih komprehensif dari prestasi belajar yang bersifat kuantitatif, dan terdapat beberapa jenis evaluasi seperti evaluasi formatif, sumatif, berdasarkan tujuan, sasaran
1. Nama : Nousseva Renna PVKB’16
1. Cari minimal 10 definisi evaluasi!
a. Dalam KBBI, Evaluasi adalah upaya penilaian secara teknis dan ekonomis terhadap
suatu cebakan bahan galian untuk kemungkinan pelaksanaan penambangannya;
b. Basir (Mehrens & Lehmann, 1978:5) mengemukakan bahwa “Evaluasi adalah suatu
proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangant
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan”.
c. Mahirah (2017:258) mengatakan “Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan
sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan,
keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria
tertentu melalui penilaian.
d. Zainal Arifin (2011:16) mengungkapkan “evaluasi adalah suatu proses yang sistematis
dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat suatu keputusan.”
e. Doni (2014) mengatakan bahwa “Evaluasi diartikan sebagai suatu proses penilaian
untuk mengambil keputusan yang menggunakan seperangkat hasil pengukuran dan
berpatokan kepada tujuan yang telah dirumuskan.”
f. Blom et. al (1971) (dalam Doni, Sindu, et al. 2014:7) “Evaluasi, sebagaimana kita lihat,
adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam
kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan mana tingkat
perubahan dalam pribadi siswa.”
g. Yustisianisa (2012) mengungkapkan “evaluasi merupakan pengambilang keputusan
berdasarkan hasil pengukuran, kriteria, dan proses penilaian”
h. Arikunto (2010:1) mengatakan “Evaluasi sebagai proses menentukan hasil yang dicapai
dari beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.”
i. Hadi (2011:13) mendefinisikan evaluasi sebagai “proses mengumpulkan informasi
mengenai suatu objek, menilai suatu objek, dan membandingkannya dengan kriteria,
standar dan indikator”.
j. Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu
proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
2. 2. Apa perbedaan hasil belajar dan prestasi belajar. Bagaimana cara mengukurnya?
a. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2008: 22) “hasil belajar adalah kemampuan–kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Jadi, hasil belajar adalah
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja. Artinya penilaian hasil belajar tidak dilihat secara fragmentasi atau
terpisah, melainkan komprehensif. Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Prestasi Belajar
Menurut Muhibbin Syah (2008:91) “prestasi belajar adalah taraf keberhasilan
murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”. Prestasi
belajar dapat dilihat secara nyata berupa skor atau nilai setelah siswa mengerjakan suatu
tes atau ulangan. Tes atau ulangan yang digunakan untuk menentukan prestasi belajar
merupakan alat untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari siswa misalnya pengetahuan,
pemahaman atau aplikasi suatu konsep.
c. Perbedaan Hasil Belajar dan Prestasi Belajar
Perbedaan prestasi belajar dengan hasil belajar dapat dilihat berdasarkan cara
penilaiannya.
No. Hasil Belajar Prestasi Belajar
1.
Penilaian hasil belajar dilakukan sekali
setelah suatu kegiatan pembelajaran
dilaksanakan.
penilaian prestasi belajar dilakukan
setelah beberapa kali melakukan
penilaian hasil belajar.
2.
Penilaiannya bisa menggunakan tes
maupun non tes.
Penilaian menggunakan tes yang
menghasilkan skor.
3.
Hasil belajar bersifat kualitatif
ditunjukkan dengan penguasaan
terhadap ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan juga sikap.
Prestasi belajar bersifat kuantitatif
dengan menunjukkan nilai tes seperti 80,
90, 100 atau A, B, C.
d. Cara Pengukuran
Cara Mengukur Prestasi Belajar siswa dalam pelaksanaannya seorang guru dapat
menggunakan ulangan harian, pemberian tugas, dan ulangan umum.
3. 1) Teknik Tes
Teknik tes adalah suatu alat pengumpul informasi yang berupa serentetan pertanyaan
atau latihan yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu maupun kelompok
(Suharsimi Arikunto, 2006: 150). Adapun wujud tes ditinjau dari segi kegunaan
untuk mengukur siswa dibagi menjadi tiga macam yaitu:
Tes diagnosis yaitu tes untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga
berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
Tes formatif (ulangan harian) adalah tes untuk mengetahui sejauh mana siswa
telah terbentuk setelah mengikuti program tertentu. Dipandang juga sebagai tes
diagnostik diakhir pelajaran.
Tes sumatif (ulangan umum) adalah tes berakhirnya pemberian sekelompok
program atau sebuah program yang lebih besar.
2) Teknik Non Tes
Teknik non tes adalah sekumpulan pertanyaan yang jawabannya tidak memiliki nilai
benar atau salah sehingga semua jawaban bisa diterima dan mendapatkan skor.
Kuesioner (questioner): sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
ia ketahui.
Wawancara: Merupakan dialog oleh pewawancara (interviewer) untuk
memperoleh informasi dari terwawancara.
Pengamatan/Observasi: teknik yang dilakukan dengan cara mengamati langsung
menggunakan alat indra serta mencatat hasil pengamatan secara sistematis.
Skala bertingkat (rating scale): Skala bertingkat merupakan suatu ukuran
subjektif yang dibuat berskala.
3. Jelaskan jenis-jenis evaluasi!
a. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan:
1) Evaluasi diagnostic : evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-
kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2) Evaluasi selektif : evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat
sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
4. 3) Evaluasi penempatan : evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4) Evaluasi formatif : evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar dan mengajar.
5) Evaluasi sumatif : evaluasi untuk menentukan hasil kemajuan bekerja siswa
b. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran:
1) Evaluasi konteks : untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional, tujuan,
latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam
perencanaan.
2) Evaluasi input : untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
3) Evaluasi proses : untuk melihat proses pelaksanaan, baik kelancaran, kesesuaian
rencana, faktor pendukung, dan faktor hambatan yang muncul dalam pelaksanaan.
4) Evaluasi hasil atau produk : untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar
utuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan, atau
dihentikan.
5) Evaluasi outcom atau lulusan : untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni
lulusan setelah terjun ke masyarakat.
c. Jenis evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran:
1) Evaluasi program pembelajaran : mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi,
strategi, dan aspek-aspek program pembelajaraan yang lain.
2) Evaluasi proses pembelajaran : mencakup kesesuaian proses pembelajaran dengan
garis besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, dan kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3) Evaluasi hasil pembelajaran : mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan
pembelajaran yang ditetapkan, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
d. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi:
1) Evaluasi input : evaluasi siswa mencakup kepribadian, sikap, dan keyakinan.
2) Evaluasi transformasi : evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses
pembelajaran, seperti media, materi, metode, dll.
3) Evaluasi output : evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil
pembelajaran. Seperti guru, orangtua, dan masyarakat.
5. Daftar pustaka
Arifah, Fatih. dan Yustisianisa. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka.
Arifin, Zainal. (2011). Evaluasi Pembelajaran : Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Aulamakro’s Blog. (2010). Jenis-jenis evaluasi pembelajaran. Tersedia dari :
https://auliamakro.wordpress.com/evaluasi-pembelajaran/jenis-jenis-evaluasi-
pembelajaran/ (diakses 22 september 2018)
Basir, Muhammad. (2015). Evaluasi Pendidikan. Sengkang: Lampena Intimedia
Doni, Sindu, et al.(2014). Evaluasi Pendidikan. BETA: Surabaya.
Dosen muslim (2017). Cara Mengukur Prestasi Belajar Lengkap dengan Referensinya. Tersedia dari :
https://dosenmuslim.com/pendidikan/cara-mengukur-prestasi-belajar/ (diakses 22 sept 2018)
Hadi, Samsul dkk. (2011). Metode Riset Evaluasi. Yogyakarta: Laksbang Grafika.
KBBI. (2012-2018). “Evaluasi”. Tersedia dari : https://www.kbbi.web.id/evaluasi. (diakses 22
September 2018)
Mahirah (2017). Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa). Jurnal Idaarah. 1(2): 257-267
Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Belajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Pujianto,andi (2017). Perbedaan prestasi belajar dengan hasil belajar. Tersedia dari:
https://anekamodelpembelajaran.blogspot.com/2017/03/perbedaan-prestasi-belajar-dengan-
hasil-belajar.html (diakses 22 september 2018)
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja. Rosdakarya.
Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional