081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
PPT K3RS TUGAS 2 - Salin.pptx
1. Definisi Potensial
Bahaya di RS
Jenis Potensial
Bahaya di RS
Bahaya Potensial
Kesehatan
Kelompok Fisika
Bahaya Potensial
Kesehatan
Kelompok Kimia
02
04
01
Bahaya Potensial
Kesehatan
Kelompok Biologi
Bahaya Potensial
Kesehatan Kelompok
Ergonomi
05 06
Outline
Bahaya Potensial
Kesehatan
Kelompok
Psikososial
Bahaya Potensial
Kesehatan Kelompok
Kecelakaan Kerja
07 08
03
2. Potensial
Bahaya di RS
Adalah Pajanan bahaya potensial kesehatan sangat
tergantung dengan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
pekerja rumah sakit. Dapat juga terjadi suatu bahaya
potensial kesehatan menyebabkan pajanan pada semua
pekerja yang berada di tempat tersebut, dan tidak hanya
pekerjanya. Perlu dipahami pula disebut sebagai 'potensial'
karena terkait dengan prinsip hubungan dosis dan respon.
Sumber bahaya yang ada di Rumah Sakit harus diidentifikasi
dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko, yang merupakan
tolak ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat kerja
dan penyakit akibat kerja
3. Jenis Bahaya Potensial di RS
Bahaya Potensial Kesehatan
Kelompok Fisika
Meliputi Tekanan Udara Panas pada dapur RS, Getaran dan Radiasi Elektromagnetik
Bahaya Potensial Kesehatan
Kelompok Kimia
Senyawa Organik, Partikulat dan Serat(Fibers)
Bahaya Potensial Kesehatan
Kelompok Biologi
Virus, Bakteri, Jamur, Parasit dan Lainnya
Bahaya Potensial Kesehatan
Kelompok Ergonomi
Perawat, Dokter, Petugas Medis, Petugas Kebersihan RS, dll.
Bahaya Potensial Kesehatan
Kelompok Psikososial
Semua Pekerja di RS, Pasien dan Keluarga Pasien
Bahaya Potensial Kesehatan
Kelompok Kecelakaan Kerja
Semua Pekerja di RS
Leuleu, dkk (2009) mengidentifikasi bahaya kesehatan dan Keselamatan kerja di Rumah Sakit meliputi
Bahaya :
4. Tekanan Panas
Tekanan panas merupakan bahaya potensial yang dapat dijumpai di dapur rumah sakit. Risiko
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pajanan panas berasal dari kegiatan dan peralatan
dapur rumah sakit. Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh tekanan panas ini adalah
meliputi ketidaknyamanan bekerja, anoreksi, heat cramps, heat exhaustion, dan juga heat stroke.
Bahaya Potensial Kesehatan Kelompok Fisika
Getaran/Vibrasi
merupakan bahaya potensial yang dapat dijumpai pada pekerjaan dengan menggunakan alat
yang bergetar. Pekerjaan tersebut antara lain adalah penggunaan bur gigi oleh dokter gigi, alat bur
kayu atau tembok oleh teknisi pemeliharaan gedung atau pada kegiatan konstruksi. Gangguan
kesehatan yang dapat terjadi adalah sindroma getaran tangan dan lengan, dan apabila
dikombinasi dengan posisi janggal pada lengan saat bekerja dapat meningkatkan risiko terjadinya
sindroma terowongan karpal.
Radiasi
Pajanan radiasi elektromagnetik dapat dikelompokkan menjadi radiasi pengion dan radiasi bukan
pengion. Termasuk pada radiasi pengion adalah sinar x dari penggunaan pesawat rontgen, dan
partikel berenergi tinggi yang dihasilkan oleh penggunaan radioterapi. Disamping unit radiology,
urologi, kamar operasi, unit tindakan kateterisasi kardiologi merupakan tempat kerja dengan
ekposur radiasi yang tinggi. Faktor yang berpengaruh pada intensitas radiasi meliputi konfigurasi
alat radiologi, jumlah kasus yang ditangani, dan periode waktu pelaksanaan prosedur. Radiasi
pengion ini telah dikenal sebagai karsinogenik, mutagenik, dan juga teratogenik.
5. Senyawa Organik
Uap senyawa organik, merupakan polutan yang potensial dijumpai di ruangan rumah sakit. Senyawa ini
dapat berasal dari penggunaan bahan pembersih, desinfektan, pestisida, penggunaan bahan cat, dan
bahan perekat. Termasuk juga dalam hal ini adalah polusi kendaraan bermotor, mengingat kebanyakan
rumah sakit berlokasi di pinggir jalan ramai.
Bahaya Potensial Kesehatan Kelompok Kimia
Partikulat
Partikulat bahan farmasi dikenal sebagai penyebab alergi yang sering terjadi pada pekerja apotik dan
laboratorium. Efek toksik yang paling sering dari bahan ini adalah dermatitis kontak iritan, walaupun
manifestasi alergi juga ditemukan. Insidensi dermatitis iritan pada tangan paling sering ditemukan pada
pekerja kebersihan. Reaksi alergi yang terjadi pada pekerja di fasilitas kesehatan dapat terjadi akibat
pajanan protein dengan berat molekul rendah seperti bahan obat-obatan, dan protein. Partikulat juga yang
paling dominan di RS dari Asap Rokok.
Serat (fibers)
Untuk kelompok serat ini, yang perlu menjadi perhatian adalah serat asbes, terlepas dari perdebatan
mengenai sifat potensi fibrogenik dan karsinogenik dari jenis chrysotile, yang umum digunakan. Asbes
mempunyai sifat yang stabil, dan hanya akan menjadi serat yang terdispersi di udara, pada saat
pembongkaran, misalnya. Fiberglas merupakan bahan lain yang banyak digunakan pada konstruksi
termasuk bangunan fasilitas kesehatan. Demikian juga bahan tekstil digunakan secara luas di dalam
ruangan - ruangan rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya. Aerosol bahan ini bersifat iritan saluran
napas.
Bahaya potensial kesehatan kelompok kimia dapat dijumpai terutama di laboratorium klinik, ruang tindakan dan
kamar operasi, ruang jenazah, dan ruang farmasi.
6. Virus
beberapa jenis virus yaitu measles, mump, rubella, varicella, tularemia dan HIV. juga
merupakan bahaya potensial infeksius bagi tenaga kesehatan, dan mereka yang bekerja di
fasilitas kesehatan. Virus hepatitis B merupakan salah satu faktor risiko gangguan kesehatan
yang menular melalui kontak cairan tubuh. Virus hepatitis C merupakan jenis pathogen yang
tinggi risiko penularannya pada kelompok pekerja rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
Risiko penularan hepatitis C ini tergantung pada frekuensi terkena darah dan produk darah,
dan tertusuk jarum.
Bahaya Potensial Kesehatan Kelompok Biologi
Bioaerosol
Salah satu jalan masuk bahaya potensial kesehatan kelompok biologi ini adalah melalui inhalasi
bioaerosol. Istilah bioaerosol adalah dispersi jasad renik atau bahan lain dari bagian jasad renik di
udara. Sumber bioaerosol adalah kapang, jamur, protozoa, dan virus. Sumber tersebut
menimbulkan bahan bahan alergen, patogen, dan toksin di lingkungan. Bagian tubuh dan kotoran
tungau debu rumah (Dermatophagoides spp.) adalah alergen kuat pada sebagian orang.
Bakteri dan Patogen Lainnya
Petugas kesehatan, dan pekerja lain di fasilitas kesehatan mempunyai risiko terinfeksi beberapa
jenis bakteri dan patogen lainnya. Termasuk dalam hal ini adalah Mycobacterium tuberculosis.
7. 01
Bahaya Potensial Kelompok
Ergonomi
Kegiatan yang berhubungan dengan faktor risiko ergonomi
bukanlah hal yang langka di fasilitas kesehatan. Pekerjaan
perawat dan pekerja kesehatan lainnya yang memindahkan,
mengangkat, memandikan, membersihkan pasien, dan
mendorong kereta pasien adalah contoh nyata.
Demikian juga kegiatan yang terkait dengan pemeriksaan dan
tindakan medis seperti pada pekerjaan dokter gigi dapat
menimbulkan gangguan kesehatan yang terkait dengan
ergonomi. Faktor yang dapat menimbulkan risiko dari bahaya
potensial kesehatan kelompok ergonomi ini adalah posisi
tubuh yang tidak fisiologis. Cedera pada sistem
muskuloskeletal dan saraf perifer dapat terjadi jika posisi itu
dipertahankan untuk jangka waktu lama dan berulang.
8. Bahaya potensial kelompok psikologis pada
pekerja di fasilitas kesehatan terkait dengan
pekerjaan yang berhadapan dengan manusia
sebagai mahluk hidup, yang sering berpacu
dengan waktu. Faktor lain yang berhubungan
adalah bekerja shift / bergilir, dan juga beban
kerja yang berlebihan secara kuantitatif.
Bahaya Psikososial di RS tidak hanya di alami
oleh pekerja tetapi juga meliputi Pasien dan
Keluarga Pasien/Pengunjung
Bahaya Potensial Kelompok Psikososial
9. Tidak berbeda dengan bidang pekerjaan lainnya, pekerja di fasilitas
kesehatan juga mempunyai risiko untk mendapatkan kecelakaan
kerja. Penggunaan alat kedokteran yang menggunakan listrik,
memberikan andil risiko terkena sengatan listrik. Kecelakaan kerja
umum lainnya juga perlu dicegah yang terkait dengan terpeleset,
terjatuh, atau tertimpa. Disamping itu banyaknya penggunaan
benda tajam dapat meningkatkan risiko kecelakaan seperti tertusuk
dan tersayat.
Risiko tertusuk jarum suntik merupakan risiko kecelakaan yang
sekaligus dapat merupakan kesehatan terinfeksi, terutama HIV dan
hepatitis B, dan juga C. Seperti telah disinggung diatas menyangkut
infeksi HIV dan hepatitis, menunjukkan pekerjaan yang banyak
menggunakan jarm suntik seperti perawat dan pekerja laboratorium
mempunyai risiko yang jauh lebih tinggi terkena infeksi.
Bahaya Potensial Kelompok
Kecelakaan Kerja
12. Pengendalian Risiko Potensi Bahaya RS pada
Pengelolaan Insenerator
Faktor Risiko Rekomendasi
Pengendalian
Tindakan
Man/Manusia Melaksanakan pelatihan,
pengawasan dan seminar
Melakukan CMC (Counceling, Monitoring, Couching) oleh pihak
sanitasi setiap hari.
Membuat lembar checklist APD lengkap bagi pekerja, sehingga
tanggung jawab pada tugas dapat terpantau maksimal
Melakukan patrol check oleh pihak sanitasi (1 jam sekali) agar
maksimal sesuai dengan SOP
Memberikan penjelasan akan pentingnya penggunaan APD
serta membiasakan selalu memakainya dalam kondisi apapun
Mengadakan suatu forum diskusi atau seminar tentang
pentingnya memahami situsi yang kemungkinan
menggambarkan risiko kecelakaan
13. Faktor Risiko Rekomendasi
Pengendalian
Tindakan
Material Melakukan pemeriksaan
kesehatan, penggunaan rambu-
rambu K3
Mengadakan suatu diskusi atau sharing knowledge secara rutin
1 minggu sekali pada setiap pekerja
Mengadakan pemeriksaan secara berkala minimal sebulan
sekali
Memasang rambu-rambu penggunaan APD disemua area yang
dapat terlihat
Method/ Metode Melakukan pengecekan lembar
checklist
Petugas sanitasi mengecek lembar checklist saat dilakukan
pengecekan APD
Environment/ Lingkungan Perbaikan prosedur kerja Melakukan pembakaran limbah pada malam hari agar tidak
tertiup angin
Pengendalian Risiko Potensi Bahaya RS pada
Pengelolaan Insenerator
21. Dari uraian singkat mengenai bahaya
potensial yang terdapat di rumah sakit
menunjukkan bahwa tempat kerja ini
bukanlah area bebas dari risiko gangguan
kesehatan dan kecelakaan. Bahaya potensial
kesehatan di fasilitas kesehatan meliputi
kelompok kimia, fisik, biologi, ergonomi,
psikologi, dan juga kecelakaan kerja.
Pengenalan bahaya potensial yang ada
merupakan hal yang penting untuk
selanjutnya harus dibuat langkah
menghindarinya. Gangguan kesehatan dan
kecelakaan kerja yang diakibatkan haruslah
dicegah sedini mungkin untuk menghindari
kerugian lebih lanjut.
Penutup