SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Perjanjian Sewa
Menyewa Mal
Eddy M. Leks, S.H., LL.M., MCIArb.
1. Ketentuan Sewa
Menyewa
Berdasarkan
KUHPerdata dan
Peraturan Menteri
Perdagangan
2. Poin-poin Perjanjian
Sewa Menyewa Mal
3. Aspek Pidana terkait
Sewa Menyewa
4. Putusan Pengadilan
terkait Sewa
Menyewa
ABSTRAK
KUH Perdata
• Sewa menyewa adalah suatu perjanjian dengan mana
pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan
dari sesuatu barang selama suatu waktu tertentu dan
dengan pembayaran sesuatu harga, yang oleh pihak
tersebut belakangan itu disanggupi pembayarannya.
Pasal
1548
• Pihak yang menyewakan karena sifa perjanjian dan
tanpa perlu adanya suatu janji, wajib untuk:
• Menyerahkan barang yang disewakan kepada
penyewa;
• Memelihara barang itu sedemikian rupa sehingga
dapat dipakai untuk keperluan yang dimaksud;
• Memberikan hak kepada penyewa untuk
menikmati barang yang disewakan itu dengan
tenteram selama berlangsungnya sewa.
Pasal
1550
• Pihak yang menyewakan wajib menyerahkan barang yang
disewakan dalam keadaan terpelihara seluruhnya. Selama
waktu sewa, ia harus menyuruh melakukan pembetulan-
pembetulan yang perlu dilakukan pada barang yang
disewakan, kecuali pembetulan yang menjadi kewajiban
penyewa.
Pasal
1551
•Pihak yang menyewakan harus menanggung penyewa
terhadap semua cacat barang yang disewakan yang
merintangi pemakaian barang itu, meskipun pihak
yang menyewakan itu sendiri tidak mengetahuinya
pada waktu dibuat persetujuan sewa. Jika cacat-cacat
itu telah mengakibatkan suatu kerugian bagi
penyewa, maka pihak yang menyewakan wajib
memberikan ganti rugi.
Pasal
1552
KUH Perdata
• Penyewa, jika kepadanya tidak telah diperizinkan,
tidak diperbolehkan mengulang-sewakan barang,
yang disewanya, maupun melepaskan sewanya
kepada orang lain, atas ancaman pembatalan
perjanjian sewa dan penggantian biaya, rugi dan
bunga, sedangkan pihak yang menyewakan, setelah
pembatalan itu, tidak diwajibkan mentaati
perjanjiannya ualng sewa.
• Jika yang disewa itu berupa sebuah rumah, yang
didiami sendiri oleh si penyewa, maka dapatlah ia
atas tanggung jawab sendiri, menyewakan sebagian
kepada orang lain, jika kekuasaan itu tidak telah
dilarang dalam perjanjiannya.
Pasal
1559
KUH Perdata
KUH Perdata
• Penyewa tidak bertanggung jawab atas kebakaran,
kecuali jika pihak yang menyewakan membuktikan
kebakaran itu disebabkan oleh kesalahan penyewa.
Pasal
1565
• Jika sewa dibuat dengan tulisan, maka sewa itu
berakhir demi hukum, apabila waktu yang
ditentukan telah lampau, tanpa diperlukannya
sesuatu pemberhentian untuk itu.
Pasal
1570
• Persetujuan sewa sekali-kali tidak dihapus dengan
meninggalnya pihak yang menyewakan ataupun
pihak yang menyewa.
Pasal
1575
• Dengan dijualnya barang sewa, suatu persewaan
yang dibuat sebelumnya, tidaklah diputuskan
kecuali apabila ini telah diperjanjikan.
Pasal
1576 (1)
Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 1963 sebagaimana
diubah Peraturan No. 55 Tahun 1981:
• Pengakhiran sewa menyewa dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan
para pihak. Namun, apabila tidak ada kesepakatan yang dicapai untuk
dilakukannya pengakhiran, maka hanya dapat dilakukan dengan putusan
pengadilan negeri.
Peraturan Pemerintah
Peraturan Menteri Perdagangan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013 sebagaimana
sudah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 56/M-
DAG/PER/9/2014 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
Pasal 12
Besaran biaya yang disebutkan dalam perjanjian sewa menyewa antara pusat
perbelanjaan dan pemilik atau penyewa ruang usaha dalam pusat perbelanjaan
harus dinyatakan dalam mata uang rupiah.
2. Poin-Poin Umum dalam Perjanjian Sewa Menyewa
a. Relokasi
b. Biaya Promosi
c. Fitting out dan Renovasi
d. Keharusan Mulai Berdagang/Melakukan
Kegiatan Usaha
e. Penjualan Keliling
f. Sewa Ulang
g. Kewajiban Asuransi
h. Kejadian Kelalaian Penyewa
i. Konsekuensi Kejadian Kelalaian
j. Hak Eksklusif
Contoh Klausa
“Pemberi sewa dapat melakukan perubahan tata letak objek sewa dengan
pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada penyewa dalam waktu
selambat-lambatnya [*] hari sebelum dilakukannya perubahan tata letak
objek sewa.”
a. Relokasi
Contoh Klausa
• “Penyewa wajib membayar biaya promosi sebesar [*] per meter persegi per
bulan tidak termasuk PPN sehingga jumlah seluruh promosi selama [*] adalah
sebesar [*], dengan tata cara pembayaran dibayarkan setiap bulan di muka
terhitung sejak pembukaan tempat yang disewakan.”
• “Penyewa wajib mengikuti program promosi yang diadakan oleh pemberi sewa
dan membayar biayanya sesuai dengan ketentuan penyewa.”
b. Biaya Promosi
• “The tenant hereby agrees to, from and after the Commencement Date or from and after
the official opening date of the premises as approved in writing by the landlord, whichever
is earlier, pay the landlord on each date when the payments of Rent are due hereunder a
promotional levy equal to Rp 10,000.00 (ten thousand Indonesia Rupiah) per square meter
per month as the tenant’s contribution to the cost of promoting and advertising the Mall.
The landlord reserves the right to review and increase the promotional levy from time to
time.”
• “The lessee shall pay to the Lessor a single/one off contribution of Rp. 100,000.00 (One
hundred thousand Rupiah) per square meter of the Demised Premises to cover the Lessee’s
share of the promotion and advertising expenses with respect to the Grand Opening of the
Retail Mall. “
b. Biaya Promosi (cont.)
Contoh Klausa
• “Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum penyerahan tempat yang
disewakan, penyewa wajib menyerahkan kepada pemberi sewa rencana
gambar tata ruang/interior tempat yang disewakan yang wajib dibuat oleh
penyewa berdasarkan Pedoman Teknis Interior Fitting Out dari pemberi
sewa disertai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan renovasi/fitting out
untuk memperoleh persetujuan dari pemberi sewa sebelum
dilaksanakannya pekerjaan renovasi/fitting out.”
• “Penyewa akan menerima penyerahan objek sewa dan wajib
menandatangani berita acara serah terima objek sewa dalam waktu 3
(tiga) bulan sebelum dimulainya tanggal efektif sewa untuk melakukan
pekerjaan renovasi/fitting out.”
c. Fitting out dan Renovasi
c. Fitting out dan Renovasi (cont.)
Contoh Klausa
• “Apabila menurut pemberi sewa tempat yang disewakan tidak sesuai
dengan gambar desain yang telah disetujui pemberi sewa maka
selambat-lambatnya [*] hari kalender sejak tanggal surat
pemberitahuan dari pemberi sewa kepada penyewa, penyewa wajib
melakukan perbaikan dan penyesuaian dengan gambar desain yang
telah disetujui pemberi sewa berdasarkan Pedoman Teknis Interior
Fitting Out .”
• “Apabila dalam masa sewa, menurut penilaian pemberi sewa kondisi
tempat yang disewakan sudah tidak layak atau tidak sesuai dengan jenis
usaha atau lingkungan sekitarnya, maka penyewa wajib melakukan
renovasi selambat-lambatnya [*] setelah [*] hari kalendar menerima
pemberitahuan dari pemberi sewa kepada penyewa.”
Contoh Klausa
• “Apabila penyewa terlambat/tidak mulai berdagang/melakukan kegiatan
usaha di tempat yang disewakan terhitung sejak tanggal dimulainya jangka
waktu sewa menyewa, maka segala biaya sewa, biaya pelayanan dan biaya
promosi dan biaya lainnya tetap wajib dibayar oleh penyewa. “
• “Apabila dalam waktu [*] hari kalendar sejak dimulainya jangka waktu
sewa, penyewa masih belum berdagang, maka pemberi sewa berhak
untuk mengakhiri perjanjian.”
d. Keharusan Mulai Berdagang/Melakukan Kegiatan Usaha
Contoh Klausa
“Tanpa ijin tertulis terlebih dahulu dari pemberi sewa, penyewa tidak
diijinkan menjual makanan atau minuman keliling atau mengijinkan para
pelayan atau agen-agen dari penjual keliling itu membawa ke tempat yang
disewakan atau bagian lain dari bangunan untuk dimakan di dalam tempat
yang disewakan.”
e. Penjualan keliling
Contoh Klausa:
“Penyewa tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pemberi sewa,
tidak diperkenankan menyerahkan atau mengoperkan hak sewanya,
menyewaulangkan atau membagi persewaan baik seluruh atau sebagian dari
tempat yang disewakan kepada pihak lain”
f. Sewa Ulang
Contoh Klausa:
• “Pemberi sewa akan mengasuransikan Bangunan termasuk objek sewa
dan barang-barang milik pemberi sewa dalam objek sewa terhadap
kerusakan oleh kebakaran tetapi tidak termasuk barang-barang milik
penyewa yang terdapat dalam objek sewa.”
• “Penyewa wajib mengasuransikan seluruh benda miliknya yang
ditempatkan pada ruang sewa dan tanggung jawab terhadap pihak ketiga
dengan asuransi all risk termasuk tetapi tidak terbatas pada asuransi
kebakaran, pencurian, pencurian dengan pengrusakan, dan personal
liability insurance dengan nilai polis penuh.
g. Kewajiban asuransi
h. Kejadian Kelalaian Penyewa
Pasal ini mengatur tindakan-tindakan yang dikategorikan sebagai tindakan
wanprestasi oleh penyewa, sebagai berikut:
• Penyewa tidak melaksanakan kewajiban pembayaran
• Lalai memenuhi kewajiban-kewajiban berdasarkan perjanjian
• Penyataan dan jaminan tidak benar dan/atau menyesatkan
• Penyewa tidak menyerahkan kembali objek sewa
• Penyewa mengabaikan objek sewa atau menunda pengoperasian sewa sesuai
dengan peruntukan sewa
• Penyewa gagal membuka usaha atas objek sewa
i. Konsekuensi Kejadian Kelalaian
Pasal ini mengatur tentang konsekuensi atas terjadinya wanprestasi
penyewa, dengan contoh sebagai berikut:
 Penyewa memberikan kuasa kepada pemberi sewa untuk melakukan
segala tindakan tanpa proses hukum dan tanpa bertanggung jawab atas
kerugian untuk memasuki dan mengambil alih objek sewa, serta menyegel
atau memasuki dan mengambil alih objek sewa;
 Pemberi sewa berkuasa atas setiap benda-benda penyewa dan seluruh
furnitur, peralatan, dokumen dan barang-barang lain di dalam objek sewa;
 Jika diperlukan, pemberi sewa dapat menjual seluruh atau sebagian
barang kepada pihak ketiga dengan harga yang dianggap layak;
 Pemberi sewa dapat mengeluarkan, memindahkan benda-benda atau
barang-barang tersebut dan menempatkannya ke suatu tempat yang
ditunjuk dan ditetapkan oleh pihak pemberi sewa dan biaya-biaya yang
dikeluarkan atas itu merupakan tanggung jawab penyewa;
i. Konsekuensi Kejadian Kelalaian – Cont’d
 Pemberi sewa berhak untuk mendeklarasikan bahwa hubungan sewa
menyewa dengan pihak kedua telah berakhir dan menawarkan objek sewa
kepada pihak ketiga
 Pemberi sewa berhak untuk melakukan segala hal yang diperlukan dalam
arti seluas-luasnya, untuk melindungi hak-hak dan kepentingan-
kepentingan pemberi sewa, sebagai berikut:
Memutus
segala cara
untuk
mengakses
Objek Sewa
Memutus
listrik, telepon
dan air yang
tersambung ke
dalam Objek
Sewa
Segala
pelayanan
utilitas dan
layanan lain
yang disediakan
oleh pemberi
sewa
Contoh Klausa:
• Selama Jangka Waktu Sewa, Penyewa diberikan hak eksklusif sebagai satu-
satunya toko dengan jenis bidang usaha nya di dalam Bangunan sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran I Perjanjian ini, sehingga Pemberi Sewa tidak akan
memasukan tenant lain untuk menyewa tempat di dalam Bangunan dengan
bidang usaha yang sejenis dengan Penyewa, untuk jangka waktu [*] tahun
terhitung sejak Tanggal Efektif Sewa.
j. Hak Ekslusif
3. Aspek Pidana Terhadap Sewa Menyewa
a. Ketentuan Pidana tentang Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum
b. Ketentuan Pidana tentang Kealpaan pemberi sewa
c. Ketentuan Pidana tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan (telah diubah
berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 1/PUU-XI/2013)
d. Ketentuan Pidana tentang Penganiayaan
e. Ketentuan Pidana tentang Pencurian
f. Ketentuan Pidana tentang Perusakan
a. Ketentuan Pidana tentang Kejahatan Terhadap Ketertiban
Umum
Contoh kasus : Apabila pemberi sewa gedung memaksa masuk ke dalam unit yang
disewa oleh penyewa tanpa izin dari penyewa. Penyewa dapat membuat laporan ke
kepolisian. Pemberi sewa dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
- mengirimkan surat teguran; atau
- apabila harus memasuki unit maka paling tidak disaksikan oleh aparat
pemerintahan dan kepolisian dengan dibuat berita acaranya.
Pasal 167 ayat
(1) KUHP
“Barangsiapa memaksa masuk ke dalam
rumah, ruangan atau pekarangan tertutup
yang dipakai orang lain dengan melawan
hukum atau berada di situ dengan melawan
hukum, dan atas permintaan yang berhak
atau suruhannya tidak pergi dengan segera,
diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah.”
a. Ketentuan Pidana tentang Kejahatan Terhadap Ketertiban
Umum – Cont’d
Pasal 170 ayat
(1) KUHP
“Barangsiapa dengan terang-
terangan dan dengan tenaga
bersama menggunakan
kekerasan terhadap orang atau
barang, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun
enam bulan.”
Pasal 170 (2) KUHP
Yang bersalah diancam:
1. Dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun,
jika ia dengan sengaja
menghancurkan barang
atau jika kekerasan yang
digunakan mengakibatkan
luka-luka
2. Dengan pidana
penjara paling lama
sembilan tahun, jika
kekerasan
mengakibatkan luka
berat
3. Dengan pidana
penjara paling lama dua
belas tahun, jika
kekerasan
mengakibatkan maut
a. Ketentuan Pidana tentang Kejahatan Terhadap Ketertiban
Umum – Cont’d
Contoh Kasus:
Dalam hal pemberi sewa berselisih paham
dengan penyewa, dan secara spontan
bersama-sama memukul penyewa ataupun
merusak barang milik penyewa/penghuni.
Pemberi sewa memberikan pemahaman
kepada karyawan untuk menghindari
tindakan tersebut.
b. Ketentuan Pidana tentang Kealpaan pemberi sewa
Pasal 188
KUHP
“Barangsiapa karena kesalahan
(kealpaan) menyebabkan kebakaran,
ledakan atau banjir, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun
atau pidana kurungan paling lama satu
tahun atau pidana denda paling banyak
empat ribu lima ratus rupiah, jika karena
perbuatan itu timbul bahaya umum bagi
barang, jika karena perbuatan itu timbul
bahaya bagi nyawa orang lain, atau jika
karena perbuatan itu mengakibatkan
orang mati.”
b. Ketentuan Pidana tentang Kealpaan pemberi sewa –
Cont’d
Faktor-
faktor
penyebab
kebakaran
- Korsleting
- Kompor/Tabung Gas meledak
- Kerusakan alat elektronik yang mengeluarkan api
- Sambaran petir tanpa penangkal petir yang baik
- Puntung rokok menyala yang dibuang sembarangan
Apabila pemberi sewa melakukan kelalaian
seperti membiarkan kabel-kabel atau
instalasi listrik terbuka atau tidak
terlindungi dengan baik. Atau dalam hal
pemberi sewa mencoba memperbaiki
instalasi listrik sendiri sehingga
menyebabkan kebakaran, dan terbukti
diakibatkan oleh kelalaian pemberi sewa.
b. Ketentuan Pidana tentang Kealpaan pemberi sewa –
Cont’d
Pasal 360 KUHP
(1) Barangsiapa karena kesalahannya
(kealpaannya) menyebabkan orang lain
mendapat luka-luka berat, diancam
dengan pidana penjara paling
lama lima tahun atau pidana kurungan
paling lama satu tahun
(2) Barangsiapa karena kesalahannya
(kealpaannya) menyebabkan orang lain luka-
luka sedemikian rupa sehingga timbul
penyakit atau halangan menjalankan
pekerjaan jabatan atau pencarian selama
waktu tertentu, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau
pidana kurungan paling lama enam bulan
atau pidana denda paling tinggi empat ribu
lima ratus rupiah
b. Ketentuan Pidana tentang Kealpaan pemberi sewa –
Cont’d
Contoh
Kasus:
Apabila pengunjung ataupun penyewa dalam kondisi hamil
terpeleset di dalam gedung hingga mengalami keguguran karena
pemberi sewa gedung lupa atau lalai dalam memberikan
peringatan/tanda tentang kondisi lantai yang licin. Kasus lain
seperti atap bocor dan menjadi bobol sehingga pengunjung atau
penyewa kejatuhan benda keras dari atas atau terjadi kerusakan
elevator mengakibatkan penyewa/pengunjung terjepit
Maka pemberi sewa dapat dilaporkan telah melakukan kealpaan
yang menyebabkan luka berat.
1) Barangsiapa secara melawan
hukum memaksa orang lain supaya
melakukan, tidak melakukan atau
membiarkan sesuatu, dengan
memakai kekerasan, sesuatu
perbuatan lain maupun perlakuan
yang tak menyenangkan, atau
dengan memakai ancaman
kekerasan, sesuatu perbuatan lain
maupun perlakuan yang tak
menyenangkan, baik terhadap orang
itu sendiri maupun orang lain
1)“Barangsiapa secara melawan
hukum memaksa orang lain supaya
melakukan, tidak melakukan atau
membiarkan sesuatu, dengan
memakai kekerasan, atau dengan
memakai ancaman kekerasan, baik
terhadap orang itu sendiri maupun
orang lain.”
c. Ketentuan Pidana tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan (telah
diubah berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 1/PUU-
XI/2013)
Ketentuan Awal Perubahan
Mahkamah Konstitusi pada putusan perkara Nomor: 1/PUU-XI/2013 pada tanggal
16 Januari 2014 menyatakan bahwa frasa, “Sesuatu perbuatan lain maupun
perlakuan yang tak menyenangkan” dalam Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP adalah
bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.
c. Ketentuan Pidana tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan
(telah diubah berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor: 1/PUU-XI/2013) – Cont’d
Contoh Kasus:
Perbuatan pemberi sewa seperti menghentikan supply aliran
listrik/gas/air unit sewa, penutupan paksa pintu unit usaha, dan
pengosongan paksa ruang sewadapat dijadikan alasan oleh penyewa
untuk melaporkan pemberi sewa.
Pemberi sewa dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
• pemberian surat teguran atau peringatan yang di dalamnya
tercantum batas waktu pemenuhan kewajiban dan
• disaksikan oleh aparat pemerintahan atau kepolisian.
d. Ketentuan Pidana tentang Penganiayaan
Pasal 351 KUHP
• Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling
lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah,
• Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang
bersalah diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun.
• Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
• Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak
kesehatan.
• Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
d. Ketentuan Pidana tentang Penganiayaan – Cont’d
Dalam hal terjadi perselisihan atau
perdebatan yang menyebabkan pihak
pemberi sewa dengan penyewa terlibat
dalam perkelahian.
Untuk itu, pemberi sewa harus memberikan
pemahaman kepada para karyawan agar
menghindari tindakan represif seperti itu.
e. Ketentuan Pidana tentang Pencurian
Pasal 362
KUHP
“Barangsiapa mengambil barang
sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain, dengan maksud
untuk dimiliki secara melawan hukum,
diancam karena pencurian, dengan
pidana penjara paling lama lima tahun
atau pidana denda paling banyak
sembilan ratus rupiah.”
e. Ketentuan Pidana tentang Pencurian – Cont’d
Contoh
Kasus:
Dalam hal ini terdapat risiko apabila penyewa
melaporkan pemberi sewa kepada pihak kepolisian
apabila saat memasuki unit usaha milik penyewa
secara paksa ada barang milik penyewa yang hilang,
padahal barang tersebut sudah hilang sebelumnya.
f. Ketentuan Pidana tentang Perusakan
Pasal
406
ayat (1)
KUHP
“Barangsiapa dengan sengaja dan melawan
hukum menghancurkan, merusakkan, membikin
tak dapat dipakai atau menghilangkan barang
sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik
orang lain, diancam dengan pidana penjara
paling lama dua tahun delapan bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima
ratus rupiah.”
Pasal ini merupakan yang paling sering digunakan oleh penyewa dalam
melaporkan pemberi sewa kepada kepolisian, biasanya terkait dengan
pembobolan pintu masuk ke objek sewa oleh pemberi sewa
f. Ketentuan Pidana tentang Perusakan – Cont’d
Contoh
Kasus:
Dalam hal ini ialah apabila pemberi sewa menghentikan
supply listrik/gas/air ke dalam unit yang disewa secara
mendadak. Hal ini secara tidak langsung dapat
menyebabkan kerusakan barang milik penyewa yang
memang memerlukan listrik/gas/air.
Misalnya seperti penyewa mempunyai usaha makanan
sehingga penghentian arus listrik secara mendadak akan
berdampak pada rusaknya bahan makanan yang dimiliki
oleh penyewa.
4. Contoh Kasus Sengketa Sewa Menyewa
Bangunan Mall
1. Sengketa karena Jual-Beli
2. Kebakaran
3. Force Majure
4. Sengketa karena Habis Sewa
5. Sengketa karena Sita Eksekusi
1. Sengketa karena Jual-Beli Gedung (1)
No. 431/Pdt.G/2014/PN.JKT.PST
PT Upaya Paraputra Utama (“Penyewa”)
v.
PT Graha Baru Raya (“Pemberi Sewa Baru”) dan PT Multi Nusantara Karya (“Pelaksana
Operasional”)
• Kasus Posisi: Sewa menyewa yang dilakukan Penyewa dengan Pemberi Sewa Lama
berlaku hingga tahun 2014. Kemudian, pemilik gedung mengalihkan kepemilikan
gedung kepada Pemberi Sewa Baru, sehingga terdapat perjanjian sewa baru antara
penyewa dan Pemberi Sewa Baru yang berlaku sampai tahun 2014. Namun, pada
tahun 2013, Pemberi Sewa Baru mengakhiri perjanjian sepihak dengan alasan terjadi
pengalihan kepemilikan. Sehingga, Penyewa melakukan gugatan perbuatan melawan
hukum kepada pemberi sewa baru.
• Kaidah Hukum: menurut hakim Perjanjian sewa-menyewa yang dilakukan kedua
belah pihak mengatur bahwa ‘semua sengketa yang timbul dari Perjanjian ini akan
diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional (BANI)’, sehingga Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini.
1. Sengketa karena Jual-Beli Gedung (2)
No. 37/PDT.G/2014/PN.Bgr
Ardiyanti Prananingsih, Rimbu Rahardjo Sutady, Para Ahli Waris Alm. Mudjiono, Indah
Apriani, Dr. Mellywati, Irvan Ahmad Solihin (“Para Penyewa”)
v.
PT Girimulia Perkasa Jaya (Persero) (“Pembeli Objek Sewa”)
Kasus Posisi: Para Penyewa adalah penyewa tenant ruangan usaha dalam bangunan
gedung Pangrango Plaza di Bogor (“Objek Sewa”) dengan PT Bogor Internusa Plaza
(“Pemberi Sewa Lama”). Perjanjian sewa-menyewa dilakukan dengan waktu yang
berbeda-beda dengan masa sewa yang berbeda tanggalnya namun dimulai dari 2005
dan habis pada tahun 2025. Pada saat berjalannya sewa-menyewa, Para Penyewa
merasa diusir secara paksa oleh Pemberi Sewa Lama dengan cara dimatikannya listrik
dan mengunci pintu masuk kedalam gedung karena Pemberi Sewa Lama sedang dalam
proses pailit. Kemudian pada tahun 2013, Objek Sewa dijual secara lelang kepada pihak
Pembeli Objek Sewa. Karena Objek Sewa sudah terjual, maka Para Penyewa
memintakan Pembeli Objek Sewa sisa hak sewanya namun pada faktanya Objek Sewa
sedang direnovasi oleh Pembeli Objek Sewa sebelum dipulihkannya hak Para Penyewa.
Dengan demikian, Para Penyewa menggugat Pembeli Objek Sewa dengan perbuatan
melawan hukum karena dianggap belum memulihkan hak sewanya.
Kaidah Hukum: Hakim melihat bahwa perjanjian Para Penyewa dengan
Pemberi Sewa Lama tunduk pada aturan khusus tentang Kepailitan
dimana Para Penyewa hanya dapat menuntut pemenuhan perjanjian
kepada Kurator Pemberi Sewa, sehingga Hakim menilai perjanjian sewa-
menyewa dianggap selesai dan berakhir. Dengan demikian, Pembeli Objek
Sewa tidak memiliki kewajiban hukum terhadap pemenuhan perjanjian
tersebut dan berhak melakukan renovasi karena Pembeli Objek Sewa
memiliki Hak Pengelolaan Objek Sewa.
1. Sengketa karena Jual-Beli Gedung (2) (cont.)
No. 523/PDT.G/2011/PN.JKT.PST
NY. Mimi Aten (“Penyewa”)
v.
Pemerintah RI Cq. Kementrian Keuangan RI Cq. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
Negara (“Pembeli Gedung”)
Pemerintah RI Cq. Kementrian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Cq. PT.
Perusahaan Perseroan (Persero) Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka Disingkat PT.
(Persero) Balai Pustaka (“Pemberi Sewa Lama”)
Notaris Vivi Novita Rido, S.H., Mkn (“Notaris”)
Kasus Posisi: Perjanjian sewa-menyewa dimulai dengan perjanjian antara Penyewa dan
Pemberi Sewa lama atas Ruang Auditorium Gedung Balai Pustaka Negara (“Objek Sewa”)
dari bulan Januari 2006 dan diperpanjang sampai Desember 2014 dan sudah dilunasi
oleh Penyewa. Pada bulan November 2010, terjadi pemindahan hak dengan akta jual-beli
bangunan oleh Pemberi Sewa Lama dengan Pembeli Gedung di hadapan Notaris. Pemberi
Sewa Lama sebelum melakukan pemindahan hak, sudah menginformasikan kepada
Pembeli Gedung atas perjanjian sewa-menyewa dengan Penyewa, namun dalam akta
terdapat klausa bahwa ‘apa yang dijual harus bebas dari suatu sitaan atau tersangkut
tanggungan untuk suatu hutang atau beban apapun’ yang bertolak belakang dengan
informasi yang diberikan. Pada 14 Febuari 2011 Pembeli Gedung meminta Penyewa untuk
mengosongkan ruangan Objek Sewa sebelum 1 April 2011 tetapi ditolak Penyewa karena
belum habisnya masa sewa. Namun, pada Agustus 2011 Pembeli Gedung tetap
melakukan renovasi yang membuat Penyewa memohon pembatalan perpanjangan
perjanjian sewa-menyewa dan menggugat Pembeli Gedung dengan perbuatan melawan
hukum.
1. Sengketa karena Jual-Beli Gedung (3)
• Kaidah Hukum: Penyewa dalam kasus ini dimenangkan karena dalam
putusannya Majelis Hakim menimbang bahwa Pemberi Sewa Lama tidak
beritikad baik dimana Pemberi Sewa Lama seharusnya mencantumkan secara
tegas dalam akta jual-beli tentang perjanjian sewa-menyewa. Selain itu, Pemberi
Sewa Lama dianggap telah melakukan perbuatan melawan hukum.
1. Sengketa karena Jual-Beli Gedung (3) (cont.)
No. 320/PK/PDT/2010
PT MATAHARI PUTRA PRIMA, Tbk., (“Penyewa”)
v.
PT BOGOR INTERNUSA PLAZA (dahulu PT Bogor Internusa Graha Hotel) (“Pemberi
Sewa”)
Kasus Posisi: Penyewa mula-mula melakukan perjanjian sewa-menyewa dengan
Pemberi Sewa pada bulan November 1986 untuk menyewa ruang di lantai 1, yang
dengan berjalannya waktu menambah ruangan beberapa kali hingga ruangan di lantai 2
di Gedung Bogor Internusa Plaza (Pangrango Plaza) (“Objek Sewa”) pada tanggal 18
September 1995 yang dari perjanjian-perjanjian itu berlaku hingga tahun 2013. Namun
pada tanggal 29 Febuari 1996, terjadi kebakaran di lantai dasar dan lantai 1 dan 2
gedung Objek Sewa. Kemudian, pada tahun 2000, Pemberi Sewa membangun kembali
dan menambah jumlah lantai yang sebelumnya 4 lantai menjadi 7 lantai dan
menawarkan lantai 1 dan 2 kepada Penyewa dan disetujui oleh Penyewa. Namun, pada
tahun 2003, Pemberi Sewa menawarkan lantai 2, 3 dan 4 kepada Penyewa karena lantai
1 sudah dijual kepada pihak lain. Dengan penjualan tanpa izin tersebut, Penyewa
menggugat Pemberi Sewa dengan wanprestasi dan meminta ganti rugi. Namun, pihak
Pemberi Sewa mengajukan gugatan rekovensi yang isinya Penyewa yang
menyebabkan kebakaran karena tidak membuka pintu darurat yang sudah diatur dalam
perjanjian bahwa Penyewa diwajibkan membuka pintu darurat. Pemberi Sewa
menganggap tindakan Penyewa ini menyebabkan sulit masuknya pemadam kebakaran.
2. Sengketa karena Jual-Beli Ruang Usaha
Kaidah Hukum:
• Dari tahap pengadilan negeri sampai tahap peninjuan kembali, baik majelis
hakim tingkat pertama maupun majelis hakim tingkat tinggi mengabulkan
gugatan Penyewa dan menyatakan Pemberi Sewa telah melakukan wanprestasi
atas tindakannya menjual lantai 1 kepada pihak lain, serta menghukum Pemberi
Sewa untuk membayar ganti rugi.
2. Sengketa karena Jual-Beli Ruang Usaha
(cont.)
No. 348 K/Pdt/2012
PT Suriatama Minang Lestari (“Penyewa”)
v.
PT Basko Minang Plaza (“Pemberi Sewa”)
Kasus Posisi: Perjanjian Sewa menyewa dibuat pada tanggal 18 Febuari 2000 atas
ruangan usaha di dalam gedung Minang Plaza Padang (“Objek Sewa”) untuk tanggal 2
Desember 2000 sampai 1 Desember 2005 dan perpanjangan sewa untuk tanggal 2
Desember 2005 hingga 31 November 2010. Pada tanggal 30 September 2009 terjadi
gempa bumi yang merusak bangunan gedung Objek Sewa padahal Penyewa masih
memiliki sisa 14 bulan sewa. Kemudian, pada tanggal 3 Desember 2009 Pemberi Sewa
menyampaikan pengakhiran perjanjian sewa menyewa dengan Penyewa sehingga
Penyewa menggugat Pemberi Sewa dengan perbuatan wanprestasi dengan meminta
ganti rugi dan mengembalikan deposit uang sewa.
3. Force Majure
Kaidah Hukum:
Majelis Hakim Mahkamah Agung, menolak permohonan kasasi Penyewa, yang
menyatakan bahwa Pemberi Sewa wanprestasi karena:
• dalam perjanjian tidak dinyatakan bahwa perjanjian dapat diakhiri dengan alasan
terjadinya bencana alam
• dalam perjanjian Penyewa dibebaskan dari pembayaran uang sewa dan Pemberi
Sewa akan memperbaiki kerusakan yang disebabkan dari bencana alam
Dengan demikian, Pemberi Sewa tidak bisa dibebankan kerugian yang disebabkan
oleh bencana alam.
(Pasal 1245 KUHPer terkait Force Majure : “Tidaklah biaya rugi dan bunga, harus
digantinya, apabila lantaran keadaan memaksa atau lantaran suatu kejadian tidak
disengaja si berhutang berhalangan memberikan atau berbuat sesuatu yang
diwajibkan, atau lantaran hal-hal yang sama telah melakukan perbuatan yang
terlarang”.)
(Pasal 1553 ayat (2): Jika barang nya hanya sebagian musnah karena kejadian yang
tidak disengaja, si penyewa dapat memilih, menurut keadaan, apakah ia akan meminta
pengurangan harga sewa, ataukah ia akan meminta bahkan pembatalan perjanjian
sewanya; tetapi tidak dalam satu dari kedua hal itu pun ia berhak atas suatu ganti rugi)
3. Force Majure (cont.)
No. 450/PK/PDT/2012
ANDREY SITANGGANG & PARTNERS (“Penyewa”)
v.
PT. BUMI DAYA PLAZA (“Pemberi Sewa”)
Kasus Posisi : Penggugat merupakan penyewa gedung perkantoran yang disewakan
oleh Tergugat sebagai pihak Pemberi Sewa perkantoran Bumi Daya Plaza Building.
Gedung tersebut disewa dengan masa sewa hingga tanggal 14 April 2006.
Berdasarkan ketentuan Perjanjian Sewa Menyewa, jika Penyewa ingin
memperpanjang masa sewa, harus menginfokan serta disetujui oleh Pemberi Sewa
paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa sewa habis. Penyewa sesuai ketentuan
tersebut di atas telah memberitahukan kepada Pemberi Sewa akan maksudnya
atau niatnya untuk memperpanjang masa sewa gedung, namun pihak Pemberi
Sewa menolak niat Penyewa tersebut tanpa alasan yang jelas. Akibat tindakan
Pemberi Sewa tersebut, pihak Penyewa mengajukan gugatan wanprestasi atas
penolakan perpanjangan sewa ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat serta
menggugat pihak Pemberi Sewa untuk membayar ganti rugi materil maupun
imateril. Adapun gugatan rekovensi yang diajukan Pemberi Sewa menyatakan
Penyewa masih menempati Objek Sewa meskipun sudah melewati masa sewa
sehingga menimbulkan kerugian bagi Pemberi Sewa.
4. Sengketa Habis Waktu Sewa (1)
• Kaidah Hukum: Hakim Pengadilan Negeri maupun Hakim dalam tingkat
peninjauan kembali memutuskan untuk memenangkan Pemberi Sewa dan
menghukum pihak Penyewa gedung untuk membayar ganti rugi kepada
Pemberi Sewa atas tindakannya tetap menempati ruangan yang telah habis
masa sewa.
4. Sengketa Habis Waktu Sewa (1) (cont.)
City Bank NA (“Pemohon Sita”)
v.
PT Bank Perkreditan Rakyat (“Penyewa”)
Tuan Moeliono Halim (“Pemberi Sewa”)
Kasus Posisi: Penyewa pada tahun 1990 mulai menyewa bangunan milik Pemberi
Sewa untuk jangka waktu sampai tahun 1999. Namun, pada tahun 1991 Pemberi
Sewa menjaminkan bangunan tersebut kepada Pemohon Sita yang berakibat
disitanya bangunan tersebut pada tahun 1992 atas permohonan Pemohon Sita.
Penyewa mengajukan bantahan ke Pengadilan Negeri Tangerang dengan
menyatakan sewa-menyewanya sah dan memohon pengangkatan sita eksekusinya
sampai habis masa sewa. Dalam akta pengakuan utang antara Pemohon Sita dan
Pemberi Sewa terdapat klausul yang menyatakan bahwa “tanah yang dijaminkan
pada Pemohon Sita adalah dalam keadaan bebas dan tidak boleh dijaminkan
ataupun diberi beban diatasnya.”
5. Sengketa karena Sita Eksekusi
Kaidah hukum:
Hakim Mahkamah Agung membenarkan Pemohon Sita sebagai pemohon kasasi
karena bantahan pihak ketiga terhadap sita eksekusi harus diajukan oleh pemilik
atau orang merasa bahwa ia adalah pemilik, sedangkan pembantah adalah
Penyewa yang tidak berhak mengajukan bantahan atas sita eksekusi tersebut.
Dengan demikian, kaidah hukum dari putusan ini adalah penyewa tidak berhak
mengajukan bantahan terhadap sita eksekusi karena yang berhak melakukan
bantahan eksekusi adalah pemilik atau orang yang merasa memiliki objek sita
tersebut.
5. Sengketa karena Sita Eksekusi (cont.)
SEWA MAL

More Related Content

What's hot

Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanHak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanLeks&Co
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Leks&Co
 
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUANGAN KANTOR (Beli Perjanjian, Hub: 08118887...
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUANGAN KANTOR (Beli Perjanjian, Hub: 08118887...CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUANGAN KANTOR (Beli Perjanjian, Hub: 08118887...
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUANGAN KANTOR (Beli Perjanjian, Hub: 08118887...GLC
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumenrianymonika
 
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...GLC
 
Surat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambangSurat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambangRadhinal Muchtar
 
Perjanjian pinjam meminjam glc
Perjanjian pinjam meminjam  glcPerjanjian pinjam meminjam  glc
Perjanjian pinjam meminjam glcGLC
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllKanaidi ken
 
Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011Dian Sukma
 
Time frame proses perkara kepailitan
Time frame proses perkara kepailitanTime frame proses perkara kepailitan
Time frame proses perkara kepailitanMuhamad Arifudin
 
Contoh Perjanjian Konsultan dan Pengawasan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081...
Contoh Perjanjian Konsultan dan Pengawasan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081...Contoh Perjanjian Konsultan dan Pengawasan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081...
Contoh Perjanjian Konsultan dan Pengawasan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081...GLC
 
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaPerjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaLeks&Co
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarEvi Rohmatul Aini
 
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...GLC
 
Draft Perjanjian Penyediaan Jasa Pekerja AlihDaya - Outsource (Bilingual).pdf
Draft Perjanjian Penyediaan Jasa Pekerja AlihDaya - Outsource (Bilingual).pdfDraft Perjanjian Penyediaan Jasa Pekerja AlihDaya - Outsource (Bilingual).pdf
Draft Perjanjian Penyediaan Jasa Pekerja AlihDaya - Outsource (Bilingual).pdfImam Prastio
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingDoni Ramdhani
 
Contoh Penawaran Jasa Hukum Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Contoh Penawaran Jasa Hukum Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))Contoh Penawaran Jasa Hukum Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Contoh Penawaran Jasa Hukum Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))GLC
 
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...GLC
 

What's hot (20)

Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanHak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
 
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUANGAN KANTOR (Beli Perjanjian, Hub: 08118887...
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUANGAN KANTOR (Beli Perjanjian, Hub: 08118887...CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUANGAN KANTOR (Beli Perjanjian, Hub: 08118887...
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUANGAN KANTOR (Beli Perjanjian, Hub: 08118887...
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumen
 
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...
 
Surat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambangSurat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambang
 
Perjanjian pinjam meminjam glc
Perjanjian pinjam meminjam  glcPerjanjian pinjam meminjam  glc
Perjanjian pinjam meminjam glc
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
 
pernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminanpernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminan
 
Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011
 
Time frame proses perkara kepailitan
Time frame proses perkara kepailitanTime frame proses perkara kepailitan
Time frame proses perkara kepailitan
 
Contoh Perjanjian Konsultan dan Pengawasan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081...
Contoh Perjanjian Konsultan dan Pengawasan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081...Contoh Perjanjian Konsultan dan Pengawasan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081...
Contoh Perjanjian Konsultan dan Pengawasan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 081...
 
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaPerjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa Menyewa
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
 
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
 
Draft Perjanjian Penyediaan Jasa Pekerja AlihDaya - Outsource (Bilingual).pdf
Draft Perjanjian Penyediaan Jasa Pekerja AlihDaya - Outsource (Bilingual).pdfDraft Perjanjian Penyediaan Jasa Pekerja AlihDaya - Outsource (Bilingual).pdf
Draft Perjanjian Penyediaan Jasa Pekerja AlihDaya - Outsource (Bilingual).pdf
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
 
Hukum Jaminan
Hukum JaminanHukum Jaminan
Hukum Jaminan
 
Contoh Penawaran Jasa Hukum Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Contoh Penawaran Jasa Hukum Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))Contoh Penawaran Jasa Hukum Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Contoh Penawaran Jasa Hukum Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
 
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...
 

Viewers also liked

Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganSyarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganLeks&Co
 
The Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerThe Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerLeks&Co
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuLeks&Co
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan TanahLeks&Co
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasLeks&Co
 
Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanPresentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanLeks&Co
 
Hukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunHukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunLeks&Co
 
Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Leks&Co
 
Aspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewaAspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewaLeks&Co
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahLeks&Co
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Leks&Co
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Leks&Co
 
Mixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium LawMixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium LawLeks&Co
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 
Drafting contract
Drafting contractDrafting contract
Drafting contractLeks&Co
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Policy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesiaPolicy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesiaLeks&Co
 
Kepatuhan Terhadap Undang-undang Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak ...
Kepatuhan Terhadap Undang-undang Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak ...Kepatuhan Terhadap Undang-undang Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak ...
Kepatuhan Terhadap Undang-undang Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak ...Leks&Co
 
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia Leks&Co
 

Viewers also liked (20)

Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganSyarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
 
The Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerThe Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by Foreigner
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan Tanah
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
 
Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanPresentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
 
Hukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunHukum Rumah Susun
Hukum Rumah Susun
 
Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Contract presentation day 1
Contract presentation day 1
 
Aspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewaAspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewa
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
 
Mixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium LawMixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium Law
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 
Drafting contract
Drafting contractDrafting contract
Drafting contract
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Policy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesiaPolicy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesia
 
Kepatuhan Terhadap Undang-undang Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak ...
Kepatuhan Terhadap Undang-undang Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak ...Kepatuhan Terhadap Undang-undang Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak ...
Kepatuhan Terhadap Undang-undang Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak ...
 
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia
 

Similar to SEWA MAL

AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptxAKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptxLiza_1004
 
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...Kanaidi ken
 
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxpowerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxFahrulFauzan2
 
Lembaga Keuanagan - Leasing
Lembaga Keuanagan - LeasingLembaga Keuanagan - Leasing
Lembaga Keuanagan - LeasingAde Ratna
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptxdonihasmanto
 
Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewa
Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewaPresentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewa
Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewaUniversitas Kristen Maranatha
 
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada BundaAkuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada BundaNadia Nurul
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"Miftah Iqtishoduna
 
sewa guna usaha . . . . . . . . . . . . . .
sewa guna usaha . . . . . . . . . . . . . .sewa guna usaha . . . . . . . . . . . . . .
sewa guna usaha . . . . . . . . . . . . . .ihsansyahidaxxi
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTMiftah Iqtishoduna
 
Muntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlikMuntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlikNur Iska
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
6. PELAPORAN KORPORAT PSAK-73.pptx
6. PELAPORAN KORPORAT PSAK-73.pptx6. PELAPORAN KORPORAT PSAK-73.pptx
6. PELAPORAN KORPORAT PSAK-73.pptxRereBahari1
 

Similar to SEWA MAL (20)

AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptxAKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
 
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...
Financial Reporting for Leases, Pensions and Owner’s Equity _Training "ACCOUN...
 
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxpowerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
 
Lembaga Keuanagan - Leasing
Lembaga Keuanagan - LeasingLembaga Keuanagan - Leasing
Lembaga Keuanagan - Leasing
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
 
Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewa
Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewaPresentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewa
Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewa
 
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada BundaAkuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
sewa guna usaha . . . . . . . . . . . . . .
sewa guna usaha . . . . . . . . . . . . . .sewa guna usaha . . . . . . . . . . . . . .
sewa guna usaha . . . . . . . . . . . . . .
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
Leasing
Leasing Leasing
Leasing
 
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
Muntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlikMuntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlik
 
13639434.ppt
13639434.ppt13639434.ppt
13639434.ppt
 
3. leasing
3. leasing3. leasing
3. leasing
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
6. PELAPORAN KORPORAT PSAK-73.pptx
6. PELAPORAN KORPORAT PSAK-73.pptx6. PELAPORAN KORPORAT PSAK-73.pptx
6. PELAPORAN KORPORAT PSAK-73.pptx
 

More from Leks&Co

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanLeks&Co
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilLeks&Co
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal DraftingLeks&Co
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahLeks&Co
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerLeks&Co
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Leks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSLeks&Co
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTILeks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiLeks&Co
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan PermukimanLeks&Co
 

More from Leks&Co (16)

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal Drafting
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker properti
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan Permukiman
 

Recently uploaded

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 

Recently uploaded (12)

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 

SEWA MAL

  • 1. Perjanjian Sewa Menyewa Mal Eddy M. Leks, S.H., LL.M., MCIArb.
  • 2. 1. Ketentuan Sewa Menyewa Berdasarkan KUHPerdata dan Peraturan Menteri Perdagangan 2. Poin-poin Perjanjian Sewa Menyewa Mal 3. Aspek Pidana terkait Sewa Menyewa 4. Putusan Pengadilan terkait Sewa Menyewa ABSTRAK
  • 3. KUH Perdata • Sewa menyewa adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari sesuatu barang selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran sesuatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan itu disanggupi pembayarannya. Pasal 1548 • Pihak yang menyewakan karena sifa perjanjian dan tanpa perlu adanya suatu janji, wajib untuk: • Menyerahkan barang yang disewakan kepada penyewa; • Memelihara barang itu sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk keperluan yang dimaksud; • Memberikan hak kepada penyewa untuk menikmati barang yang disewakan itu dengan tenteram selama berlangsungnya sewa. Pasal 1550
  • 4. • Pihak yang menyewakan wajib menyerahkan barang yang disewakan dalam keadaan terpelihara seluruhnya. Selama waktu sewa, ia harus menyuruh melakukan pembetulan- pembetulan yang perlu dilakukan pada barang yang disewakan, kecuali pembetulan yang menjadi kewajiban penyewa. Pasal 1551 •Pihak yang menyewakan harus menanggung penyewa terhadap semua cacat barang yang disewakan yang merintangi pemakaian barang itu, meskipun pihak yang menyewakan itu sendiri tidak mengetahuinya pada waktu dibuat persetujuan sewa. Jika cacat-cacat itu telah mengakibatkan suatu kerugian bagi penyewa, maka pihak yang menyewakan wajib memberikan ganti rugi. Pasal 1552 KUH Perdata
  • 5. • Penyewa, jika kepadanya tidak telah diperizinkan, tidak diperbolehkan mengulang-sewakan barang, yang disewanya, maupun melepaskan sewanya kepada orang lain, atas ancaman pembatalan perjanjian sewa dan penggantian biaya, rugi dan bunga, sedangkan pihak yang menyewakan, setelah pembatalan itu, tidak diwajibkan mentaati perjanjiannya ualng sewa. • Jika yang disewa itu berupa sebuah rumah, yang didiami sendiri oleh si penyewa, maka dapatlah ia atas tanggung jawab sendiri, menyewakan sebagian kepada orang lain, jika kekuasaan itu tidak telah dilarang dalam perjanjiannya. Pasal 1559 KUH Perdata
  • 6. KUH Perdata • Penyewa tidak bertanggung jawab atas kebakaran, kecuali jika pihak yang menyewakan membuktikan kebakaran itu disebabkan oleh kesalahan penyewa. Pasal 1565 • Jika sewa dibuat dengan tulisan, maka sewa itu berakhir demi hukum, apabila waktu yang ditentukan telah lampau, tanpa diperlukannya sesuatu pemberhentian untuk itu. Pasal 1570 • Persetujuan sewa sekali-kali tidak dihapus dengan meninggalnya pihak yang menyewakan ataupun pihak yang menyewa. Pasal 1575 • Dengan dijualnya barang sewa, suatu persewaan yang dibuat sebelumnya, tidaklah diputuskan kecuali apabila ini telah diperjanjikan. Pasal 1576 (1)
  • 7. Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 1963 sebagaimana diubah Peraturan No. 55 Tahun 1981: • Pengakhiran sewa menyewa dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan para pihak. Namun, apabila tidak ada kesepakatan yang dicapai untuk dilakukannya pengakhiran, maka hanya dapat dilakukan dengan putusan pengadilan negeri. Peraturan Pemerintah
  • 8. Peraturan Menteri Perdagangan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013 sebagaimana sudah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 56/M- DAG/PER/9/2014 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern Pasal 12 Besaran biaya yang disebutkan dalam perjanjian sewa menyewa antara pusat perbelanjaan dan pemilik atau penyewa ruang usaha dalam pusat perbelanjaan harus dinyatakan dalam mata uang rupiah.
  • 9. 2. Poin-Poin Umum dalam Perjanjian Sewa Menyewa a. Relokasi b. Biaya Promosi c. Fitting out dan Renovasi d. Keharusan Mulai Berdagang/Melakukan Kegiatan Usaha e. Penjualan Keliling f. Sewa Ulang g. Kewajiban Asuransi h. Kejadian Kelalaian Penyewa i. Konsekuensi Kejadian Kelalaian j. Hak Eksklusif
  • 10. Contoh Klausa “Pemberi sewa dapat melakukan perubahan tata letak objek sewa dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada penyewa dalam waktu selambat-lambatnya [*] hari sebelum dilakukannya perubahan tata letak objek sewa.” a. Relokasi
  • 11. Contoh Klausa • “Penyewa wajib membayar biaya promosi sebesar [*] per meter persegi per bulan tidak termasuk PPN sehingga jumlah seluruh promosi selama [*] adalah sebesar [*], dengan tata cara pembayaran dibayarkan setiap bulan di muka terhitung sejak pembukaan tempat yang disewakan.” • “Penyewa wajib mengikuti program promosi yang diadakan oleh pemberi sewa dan membayar biayanya sesuai dengan ketentuan penyewa.” b. Biaya Promosi
  • 12. • “The tenant hereby agrees to, from and after the Commencement Date or from and after the official opening date of the premises as approved in writing by the landlord, whichever is earlier, pay the landlord on each date when the payments of Rent are due hereunder a promotional levy equal to Rp 10,000.00 (ten thousand Indonesia Rupiah) per square meter per month as the tenant’s contribution to the cost of promoting and advertising the Mall. The landlord reserves the right to review and increase the promotional levy from time to time.” • “The lessee shall pay to the Lessor a single/one off contribution of Rp. 100,000.00 (One hundred thousand Rupiah) per square meter of the Demised Premises to cover the Lessee’s share of the promotion and advertising expenses with respect to the Grand Opening of the Retail Mall. “ b. Biaya Promosi (cont.)
  • 13. Contoh Klausa • “Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum penyerahan tempat yang disewakan, penyewa wajib menyerahkan kepada pemberi sewa rencana gambar tata ruang/interior tempat yang disewakan yang wajib dibuat oleh penyewa berdasarkan Pedoman Teknis Interior Fitting Out dari pemberi sewa disertai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan renovasi/fitting out untuk memperoleh persetujuan dari pemberi sewa sebelum dilaksanakannya pekerjaan renovasi/fitting out.” • “Penyewa akan menerima penyerahan objek sewa dan wajib menandatangani berita acara serah terima objek sewa dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum dimulainya tanggal efektif sewa untuk melakukan pekerjaan renovasi/fitting out.” c. Fitting out dan Renovasi
  • 14. c. Fitting out dan Renovasi (cont.) Contoh Klausa • “Apabila menurut pemberi sewa tempat yang disewakan tidak sesuai dengan gambar desain yang telah disetujui pemberi sewa maka selambat-lambatnya [*] hari kalender sejak tanggal surat pemberitahuan dari pemberi sewa kepada penyewa, penyewa wajib melakukan perbaikan dan penyesuaian dengan gambar desain yang telah disetujui pemberi sewa berdasarkan Pedoman Teknis Interior Fitting Out .” • “Apabila dalam masa sewa, menurut penilaian pemberi sewa kondisi tempat yang disewakan sudah tidak layak atau tidak sesuai dengan jenis usaha atau lingkungan sekitarnya, maka penyewa wajib melakukan renovasi selambat-lambatnya [*] setelah [*] hari kalendar menerima pemberitahuan dari pemberi sewa kepada penyewa.”
  • 15. Contoh Klausa • “Apabila penyewa terlambat/tidak mulai berdagang/melakukan kegiatan usaha di tempat yang disewakan terhitung sejak tanggal dimulainya jangka waktu sewa menyewa, maka segala biaya sewa, biaya pelayanan dan biaya promosi dan biaya lainnya tetap wajib dibayar oleh penyewa. “ • “Apabila dalam waktu [*] hari kalendar sejak dimulainya jangka waktu sewa, penyewa masih belum berdagang, maka pemberi sewa berhak untuk mengakhiri perjanjian.” d. Keharusan Mulai Berdagang/Melakukan Kegiatan Usaha
  • 16. Contoh Klausa “Tanpa ijin tertulis terlebih dahulu dari pemberi sewa, penyewa tidak diijinkan menjual makanan atau minuman keliling atau mengijinkan para pelayan atau agen-agen dari penjual keliling itu membawa ke tempat yang disewakan atau bagian lain dari bangunan untuk dimakan di dalam tempat yang disewakan.” e. Penjualan keliling
  • 17. Contoh Klausa: “Penyewa tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pemberi sewa, tidak diperkenankan menyerahkan atau mengoperkan hak sewanya, menyewaulangkan atau membagi persewaan baik seluruh atau sebagian dari tempat yang disewakan kepada pihak lain” f. Sewa Ulang
  • 18. Contoh Klausa: • “Pemberi sewa akan mengasuransikan Bangunan termasuk objek sewa dan barang-barang milik pemberi sewa dalam objek sewa terhadap kerusakan oleh kebakaran tetapi tidak termasuk barang-barang milik penyewa yang terdapat dalam objek sewa.” • “Penyewa wajib mengasuransikan seluruh benda miliknya yang ditempatkan pada ruang sewa dan tanggung jawab terhadap pihak ketiga dengan asuransi all risk termasuk tetapi tidak terbatas pada asuransi kebakaran, pencurian, pencurian dengan pengrusakan, dan personal liability insurance dengan nilai polis penuh. g. Kewajiban asuransi
  • 19. h. Kejadian Kelalaian Penyewa Pasal ini mengatur tindakan-tindakan yang dikategorikan sebagai tindakan wanprestasi oleh penyewa, sebagai berikut: • Penyewa tidak melaksanakan kewajiban pembayaran • Lalai memenuhi kewajiban-kewajiban berdasarkan perjanjian • Penyataan dan jaminan tidak benar dan/atau menyesatkan • Penyewa tidak menyerahkan kembali objek sewa • Penyewa mengabaikan objek sewa atau menunda pengoperasian sewa sesuai dengan peruntukan sewa • Penyewa gagal membuka usaha atas objek sewa
  • 20. i. Konsekuensi Kejadian Kelalaian Pasal ini mengatur tentang konsekuensi atas terjadinya wanprestasi penyewa, dengan contoh sebagai berikut:  Penyewa memberikan kuasa kepada pemberi sewa untuk melakukan segala tindakan tanpa proses hukum dan tanpa bertanggung jawab atas kerugian untuk memasuki dan mengambil alih objek sewa, serta menyegel atau memasuki dan mengambil alih objek sewa;  Pemberi sewa berkuasa atas setiap benda-benda penyewa dan seluruh furnitur, peralatan, dokumen dan barang-barang lain di dalam objek sewa;  Jika diperlukan, pemberi sewa dapat menjual seluruh atau sebagian barang kepada pihak ketiga dengan harga yang dianggap layak;  Pemberi sewa dapat mengeluarkan, memindahkan benda-benda atau barang-barang tersebut dan menempatkannya ke suatu tempat yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pihak pemberi sewa dan biaya-biaya yang dikeluarkan atas itu merupakan tanggung jawab penyewa;
  • 21. i. Konsekuensi Kejadian Kelalaian – Cont’d  Pemberi sewa berhak untuk mendeklarasikan bahwa hubungan sewa menyewa dengan pihak kedua telah berakhir dan menawarkan objek sewa kepada pihak ketiga  Pemberi sewa berhak untuk melakukan segala hal yang diperlukan dalam arti seluas-luasnya, untuk melindungi hak-hak dan kepentingan- kepentingan pemberi sewa, sebagai berikut: Memutus segala cara untuk mengakses Objek Sewa Memutus listrik, telepon dan air yang tersambung ke dalam Objek Sewa Segala pelayanan utilitas dan layanan lain yang disediakan oleh pemberi sewa
  • 22. Contoh Klausa: • Selama Jangka Waktu Sewa, Penyewa diberikan hak eksklusif sebagai satu- satunya toko dengan jenis bidang usaha nya di dalam Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Perjanjian ini, sehingga Pemberi Sewa tidak akan memasukan tenant lain untuk menyewa tempat di dalam Bangunan dengan bidang usaha yang sejenis dengan Penyewa, untuk jangka waktu [*] tahun terhitung sejak Tanggal Efektif Sewa. j. Hak Ekslusif
  • 23. 3. Aspek Pidana Terhadap Sewa Menyewa a. Ketentuan Pidana tentang Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum b. Ketentuan Pidana tentang Kealpaan pemberi sewa c. Ketentuan Pidana tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan (telah diubah berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 1/PUU-XI/2013) d. Ketentuan Pidana tentang Penganiayaan e. Ketentuan Pidana tentang Pencurian f. Ketentuan Pidana tentang Perusakan
  • 24. a. Ketentuan Pidana tentang Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum Contoh kasus : Apabila pemberi sewa gedung memaksa masuk ke dalam unit yang disewa oleh penyewa tanpa izin dari penyewa. Penyewa dapat membuat laporan ke kepolisian. Pemberi sewa dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: - mengirimkan surat teguran; atau - apabila harus memasuki unit maka paling tidak disaksikan oleh aparat pemerintahan dan kepolisian dengan dibuat berita acaranya. Pasal 167 ayat (1) KUHP “Barangsiapa memaksa masuk ke dalam rumah, ruangan atau pekarangan tertutup yang dipakai orang lain dengan melawan hukum atau berada di situ dengan melawan hukum, dan atas permintaan yang berhak atau suruhannya tidak pergi dengan segera, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.”
  • 25. a. Ketentuan Pidana tentang Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum – Cont’d Pasal 170 ayat (1) KUHP “Barangsiapa dengan terang- terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.” Pasal 170 (2) KUHP Yang bersalah diancam: 1. Dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun, jika ia dengan sengaja menghancurkan barang atau jika kekerasan yang digunakan mengakibatkan luka-luka 2. Dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun, jika kekerasan mengakibatkan luka berat 3. Dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun, jika kekerasan mengakibatkan maut
  • 26. a. Ketentuan Pidana tentang Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum – Cont’d Contoh Kasus: Dalam hal pemberi sewa berselisih paham dengan penyewa, dan secara spontan bersama-sama memukul penyewa ataupun merusak barang milik penyewa/penghuni. Pemberi sewa memberikan pemahaman kepada karyawan untuk menghindari tindakan tersebut.
  • 27. b. Ketentuan Pidana tentang Kealpaan pemberi sewa Pasal 188 KUHP “Barangsiapa karena kesalahan (kealpaan) menyebabkan kebakaran, ledakan atau banjir, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah, jika karena perbuatan itu timbul bahaya umum bagi barang, jika karena perbuatan itu timbul bahaya bagi nyawa orang lain, atau jika karena perbuatan itu mengakibatkan orang mati.”
  • 28. b. Ketentuan Pidana tentang Kealpaan pemberi sewa – Cont’d Faktor- faktor penyebab kebakaran - Korsleting - Kompor/Tabung Gas meledak - Kerusakan alat elektronik yang mengeluarkan api - Sambaran petir tanpa penangkal petir yang baik - Puntung rokok menyala yang dibuang sembarangan Apabila pemberi sewa melakukan kelalaian seperti membiarkan kabel-kabel atau instalasi listrik terbuka atau tidak terlindungi dengan baik. Atau dalam hal pemberi sewa mencoba memperbaiki instalasi listrik sendiri sehingga menyebabkan kebakaran, dan terbukti diakibatkan oleh kelalaian pemberi sewa.
  • 29. b. Ketentuan Pidana tentang Kealpaan pemberi sewa – Cont’d Pasal 360 KUHP (1) Barangsiapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun (2) Barangsiapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain luka- luka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah
  • 30. b. Ketentuan Pidana tentang Kealpaan pemberi sewa – Cont’d Contoh Kasus: Apabila pengunjung ataupun penyewa dalam kondisi hamil terpeleset di dalam gedung hingga mengalami keguguran karena pemberi sewa gedung lupa atau lalai dalam memberikan peringatan/tanda tentang kondisi lantai yang licin. Kasus lain seperti atap bocor dan menjadi bobol sehingga pengunjung atau penyewa kejatuhan benda keras dari atas atau terjadi kerusakan elevator mengakibatkan penyewa/pengunjung terjepit Maka pemberi sewa dapat dilaporkan telah melakukan kealpaan yang menyebabkan luka berat.
  • 31. 1) Barangsiapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain 1)“Barangsiapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain.” c. Ketentuan Pidana tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan (telah diubah berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 1/PUU- XI/2013) Ketentuan Awal Perubahan Mahkamah Konstitusi pada putusan perkara Nomor: 1/PUU-XI/2013 pada tanggal 16 Januari 2014 menyatakan bahwa frasa, “Sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan” dalam Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP adalah bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.
  • 32. c. Ketentuan Pidana tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan (telah diubah berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 1/PUU-XI/2013) – Cont’d Contoh Kasus: Perbuatan pemberi sewa seperti menghentikan supply aliran listrik/gas/air unit sewa, penutupan paksa pintu unit usaha, dan pengosongan paksa ruang sewadapat dijadikan alasan oleh penyewa untuk melaporkan pemberi sewa. Pemberi sewa dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: • pemberian surat teguran atau peringatan yang di dalamnya tercantum batas waktu pemenuhan kewajiban dan • disaksikan oleh aparat pemerintahan atau kepolisian.
  • 33. d. Ketentuan Pidana tentang Penganiayaan Pasal 351 KUHP • Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah, • Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. • Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. • Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan. • Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
  • 34. d. Ketentuan Pidana tentang Penganiayaan – Cont’d Dalam hal terjadi perselisihan atau perdebatan yang menyebabkan pihak pemberi sewa dengan penyewa terlibat dalam perkelahian. Untuk itu, pemberi sewa harus memberikan pemahaman kepada para karyawan agar menghindari tindakan represif seperti itu.
  • 35. e. Ketentuan Pidana tentang Pencurian Pasal 362 KUHP “Barangsiapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.”
  • 36. e. Ketentuan Pidana tentang Pencurian – Cont’d Contoh Kasus: Dalam hal ini terdapat risiko apabila penyewa melaporkan pemberi sewa kepada pihak kepolisian apabila saat memasuki unit usaha milik penyewa secara paksa ada barang milik penyewa yang hilang, padahal barang tersebut sudah hilang sebelumnya.
  • 37. f. Ketentuan Pidana tentang Perusakan Pasal 406 ayat (1) KUHP “Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.” Pasal ini merupakan yang paling sering digunakan oleh penyewa dalam melaporkan pemberi sewa kepada kepolisian, biasanya terkait dengan pembobolan pintu masuk ke objek sewa oleh pemberi sewa
  • 38. f. Ketentuan Pidana tentang Perusakan – Cont’d Contoh Kasus: Dalam hal ini ialah apabila pemberi sewa menghentikan supply listrik/gas/air ke dalam unit yang disewa secara mendadak. Hal ini secara tidak langsung dapat menyebabkan kerusakan barang milik penyewa yang memang memerlukan listrik/gas/air. Misalnya seperti penyewa mempunyai usaha makanan sehingga penghentian arus listrik secara mendadak akan berdampak pada rusaknya bahan makanan yang dimiliki oleh penyewa.
  • 39. 4. Contoh Kasus Sengketa Sewa Menyewa Bangunan Mall 1. Sengketa karena Jual-Beli 2. Kebakaran 3. Force Majure 4. Sengketa karena Habis Sewa 5. Sengketa karena Sita Eksekusi
  • 40. 1. Sengketa karena Jual-Beli Gedung (1) No. 431/Pdt.G/2014/PN.JKT.PST PT Upaya Paraputra Utama (“Penyewa”) v. PT Graha Baru Raya (“Pemberi Sewa Baru”) dan PT Multi Nusantara Karya (“Pelaksana Operasional”) • Kasus Posisi: Sewa menyewa yang dilakukan Penyewa dengan Pemberi Sewa Lama berlaku hingga tahun 2014. Kemudian, pemilik gedung mengalihkan kepemilikan gedung kepada Pemberi Sewa Baru, sehingga terdapat perjanjian sewa baru antara penyewa dan Pemberi Sewa Baru yang berlaku sampai tahun 2014. Namun, pada tahun 2013, Pemberi Sewa Baru mengakhiri perjanjian sepihak dengan alasan terjadi pengalihan kepemilikan. Sehingga, Penyewa melakukan gugatan perbuatan melawan hukum kepada pemberi sewa baru. • Kaidah Hukum: menurut hakim Perjanjian sewa-menyewa yang dilakukan kedua belah pihak mengatur bahwa ‘semua sengketa yang timbul dari Perjanjian ini akan diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional (BANI)’, sehingga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini.
  • 41. 1. Sengketa karena Jual-Beli Gedung (2) No. 37/PDT.G/2014/PN.Bgr Ardiyanti Prananingsih, Rimbu Rahardjo Sutady, Para Ahli Waris Alm. Mudjiono, Indah Apriani, Dr. Mellywati, Irvan Ahmad Solihin (“Para Penyewa”) v. PT Girimulia Perkasa Jaya (Persero) (“Pembeli Objek Sewa”) Kasus Posisi: Para Penyewa adalah penyewa tenant ruangan usaha dalam bangunan gedung Pangrango Plaza di Bogor (“Objek Sewa”) dengan PT Bogor Internusa Plaza (“Pemberi Sewa Lama”). Perjanjian sewa-menyewa dilakukan dengan waktu yang berbeda-beda dengan masa sewa yang berbeda tanggalnya namun dimulai dari 2005 dan habis pada tahun 2025. Pada saat berjalannya sewa-menyewa, Para Penyewa merasa diusir secara paksa oleh Pemberi Sewa Lama dengan cara dimatikannya listrik dan mengunci pintu masuk kedalam gedung karena Pemberi Sewa Lama sedang dalam proses pailit. Kemudian pada tahun 2013, Objek Sewa dijual secara lelang kepada pihak Pembeli Objek Sewa. Karena Objek Sewa sudah terjual, maka Para Penyewa memintakan Pembeli Objek Sewa sisa hak sewanya namun pada faktanya Objek Sewa sedang direnovasi oleh Pembeli Objek Sewa sebelum dipulihkannya hak Para Penyewa. Dengan demikian, Para Penyewa menggugat Pembeli Objek Sewa dengan perbuatan melawan hukum karena dianggap belum memulihkan hak sewanya.
  • 42. Kaidah Hukum: Hakim melihat bahwa perjanjian Para Penyewa dengan Pemberi Sewa Lama tunduk pada aturan khusus tentang Kepailitan dimana Para Penyewa hanya dapat menuntut pemenuhan perjanjian kepada Kurator Pemberi Sewa, sehingga Hakim menilai perjanjian sewa- menyewa dianggap selesai dan berakhir. Dengan demikian, Pembeli Objek Sewa tidak memiliki kewajiban hukum terhadap pemenuhan perjanjian tersebut dan berhak melakukan renovasi karena Pembeli Objek Sewa memiliki Hak Pengelolaan Objek Sewa. 1. Sengketa karena Jual-Beli Gedung (2) (cont.)
  • 43. No. 523/PDT.G/2011/PN.JKT.PST NY. Mimi Aten (“Penyewa”) v. Pemerintah RI Cq. Kementrian Keuangan RI Cq. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Negara (“Pembeli Gedung”) Pemerintah RI Cq. Kementrian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Cq. PT. Perusahaan Perseroan (Persero) Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka Disingkat PT. (Persero) Balai Pustaka (“Pemberi Sewa Lama”) Notaris Vivi Novita Rido, S.H., Mkn (“Notaris”) Kasus Posisi: Perjanjian sewa-menyewa dimulai dengan perjanjian antara Penyewa dan Pemberi Sewa lama atas Ruang Auditorium Gedung Balai Pustaka Negara (“Objek Sewa”) dari bulan Januari 2006 dan diperpanjang sampai Desember 2014 dan sudah dilunasi oleh Penyewa. Pada bulan November 2010, terjadi pemindahan hak dengan akta jual-beli bangunan oleh Pemberi Sewa Lama dengan Pembeli Gedung di hadapan Notaris. Pemberi Sewa Lama sebelum melakukan pemindahan hak, sudah menginformasikan kepada Pembeli Gedung atas perjanjian sewa-menyewa dengan Penyewa, namun dalam akta terdapat klausa bahwa ‘apa yang dijual harus bebas dari suatu sitaan atau tersangkut tanggungan untuk suatu hutang atau beban apapun’ yang bertolak belakang dengan informasi yang diberikan. Pada 14 Febuari 2011 Pembeli Gedung meminta Penyewa untuk mengosongkan ruangan Objek Sewa sebelum 1 April 2011 tetapi ditolak Penyewa karena belum habisnya masa sewa. Namun, pada Agustus 2011 Pembeli Gedung tetap melakukan renovasi yang membuat Penyewa memohon pembatalan perpanjangan perjanjian sewa-menyewa dan menggugat Pembeli Gedung dengan perbuatan melawan hukum. 1. Sengketa karena Jual-Beli Gedung (3)
  • 44. • Kaidah Hukum: Penyewa dalam kasus ini dimenangkan karena dalam putusannya Majelis Hakim menimbang bahwa Pemberi Sewa Lama tidak beritikad baik dimana Pemberi Sewa Lama seharusnya mencantumkan secara tegas dalam akta jual-beli tentang perjanjian sewa-menyewa. Selain itu, Pemberi Sewa Lama dianggap telah melakukan perbuatan melawan hukum. 1. Sengketa karena Jual-Beli Gedung (3) (cont.)
  • 45. No. 320/PK/PDT/2010 PT MATAHARI PUTRA PRIMA, Tbk., (“Penyewa”) v. PT BOGOR INTERNUSA PLAZA (dahulu PT Bogor Internusa Graha Hotel) (“Pemberi Sewa”) Kasus Posisi: Penyewa mula-mula melakukan perjanjian sewa-menyewa dengan Pemberi Sewa pada bulan November 1986 untuk menyewa ruang di lantai 1, yang dengan berjalannya waktu menambah ruangan beberapa kali hingga ruangan di lantai 2 di Gedung Bogor Internusa Plaza (Pangrango Plaza) (“Objek Sewa”) pada tanggal 18 September 1995 yang dari perjanjian-perjanjian itu berlaku hingga tahun 2013. Namun pada tanggal 29 Febuari 1996, terjadi kebakaran di lantai dasar dan lantai 1 dan 2 gedung Objek Sewa. Kemudian, pada tahun 2000, Pemberi Sewa membangun kembali dan menambah jumlah lantai yang sebelumnya 4 lantai menjadi 7 lantai dan menawarkan lantai 1 dan 2 kepada Penyewa dan disetujui oleh Penyewa. Namun, pada tahun 2003, Pemberi Sewa menawarkan lantai 2, 3 dan 4 kepada Penyewa karena lantai 1 sudah dijual kepada pihak lain. Dengan penjualan tanpa izin tersebut, Penyewa menggugat Pemberi Sewa dengan wanprestasi dan meminta ganti rugi. Namun, pihak Pemberi Sewa mengajukan gugatan rekovensi yang isinya Penyewa yang menyebabkan kebakaran karena tidak membuka pintu darurat yang sudah diatur dalam perjanjian bahwa Penyewa diwajibkan membuka pintu darurat. Pemberi Sewa menganggap tindakan Penyewa ini menyebabkan sulit masuknya pemadam kebakaran. 2. Sengketa karena Jual-Beli Ruang Usaha
  • 46. Kaidah Hukum: • Dari tahap pengadilan negeri sampai tahap peninjuan kembali, baik majelis hakim tingkat pertama maupun majelis hakim tingkat tinggi mengabulkan gugatan Penyewa dan menyatakan Pemberi Sewa telah melakukan wanprestasi atas tindakannya menjual lantai 1 kepada pihak lain, serta menghukum Pemberi Sewa untuk membayar ganti rugi. 2. Sengketa karena Jual-Beli Ruang Usaha (cont.)
  • 47. No. 348 K/Pdt/2012 PT Suriatama Minang Lestari (“Penyewa”) v. PT Basko Minang Plaza (“Pemberi Sewa”) Kasus Posisi: Perjanjian Sewa menyewa dibuat pada tanggal 18 Febuari 2000 atas ruangan usaha di dalam gedung Minang Plaza Padang (“Objek Sewa”) untuk tanggal 2 Desember 2000 sampai 1 Desember 2005 dan perpanjangan sewa untuk tanggal 2 Desember 2005 hingga 31 November 2010. Pada tanggal 30 September 2009 terjadi gempa bumi yang merusak bangunan gedung Objek Sewa padahal Penyewa masih memiliki sisa 14 bulan sewa. Kemudian, pada tanggal 3 Desember 2009 Pemberi Sewa menyampaikan pengakhiran perjanjian sewa menyewa dengan Penyewa sehingga Penyewa menggugat Pemberi Sewa dengan perbuatan wanprestasi dengan meminta ganti rugi dan mengembalikan deposit uang sewa. 3. Force Majure
  • 48. Kaidah Hukum: Majelis Hakim Mahkamah Agung, menolak permohonan kasasi Penyewa, yang menyatakan bahwa Pemberi Sewa wanprestasi karena: • dalam perjanjian tidak dinyatakan bahwa perjanjian dapat diakhiri dengan alasan terjadinya bencana alam • dalam perjanjian Penyewa dibebaskan dari pembayaran uang sewa dan Pemberi Sewa akan memperbaiki kerusakan yang disebabkan dari bencana alam Dengan demikian, Pemberi Sewa tidak bisa dibebankan kerugian yang disebabkan oleh bencana alam. (Pasal 1245 KUHPer terkait Force Majure : “Tidaklah biaya rugi dan bunga, harus digantinya, apabila lantaran keadaan memaksa atau lantaran suatu kejadian tidak disengaja si berhutang berhalangan memberikan atau berbuat sesuatu yang diwajibkan, atau lantaran hal-hal yang sama telah melakukan perbuatan yang terlarang”.) (Pasal 1553 ayat (2): Jika barang nya hanya sebagian musnah karena kejadian yang tidak disengaja, si penyewa dapat memilih, menurut keadaan, apakah ia akan meminta pengurangan harga sewa, ataukah ia akan meminta bahkan pembatalan perjanjian sewanya; tetapi tidak dalam satu dari kedua hal itu pun ia berhak atas suatu ganti rugi) 3. Force Majure (cont.)
  • 49. No. 450/PK/PDT/2012 ANDREY SITANGGANG & PARTNERS (“Penyewa”) v. PT. BUMI DAYA PLAZA (“Pemberi Sewa”) Kasus Posisi : Penggugat merupakan penyewa gedung perkantoran yang disewakan oleh Tergugat sebagai pihak Pemberi Sewa perkantoran Bumi Daya Plaza Building. Gedung tersebut disewa dengan masa sewa hingga tanggal 14 April 2006. Berdasarkan ketentuan Perjanjian Sewa Menyewa, jika Penyewa ingin memperpanjang masa sewa, harus menginfokan serta disetujui oleh Pemberi Sewa paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa sewa habis. Penyewa sesuai ketentuan tersebut di atas telah memberitahukan kepada Pemberi Sewa akan maksudnya atau niatnya untuk memperpanjang masa sewa gedung, namun pihak Pemberi Sewa menolak niat Penyewa tersebut tanpa alasan yang jelas. Akibat tindakan Pemberi Sewa tersebut, pihak Penyewa mengajukan gugatan wanprestasi atas penolakan perpanjangan sewa ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat serta menggugat pihak Pemberi Sewa untuk membayar ganti rugi materil maupun imateril. Adapun gugatan rekovensi yang diajukan Pemberi Sewa menyatakan Penyewa masih menempati Objek Sewa meskipun sudah melewati masa sewa sehingga menimbulkan kerugian bagi Pemberi Sewa. 4. Sengketa Habis Waktu Sewa (1)
  • 50. • Kaidah Hukum: Hakim Pengadilan Negeri maupun Hakim dalam tingkat peninjauan kembali memutuskan untuk memenangkan Pemberi Sewa dan menghukum pihak Penyewa gedung untuk membayar ganti rugi kepada Pemberi Sewa atas tindakannya tetap menempati ruangan yang telah habis masa sewa. 4. Sengketa Habis Waktu Sewa (1) (cont.)
  • 51. City Bank NA (“Pemohon Sita”) v. PT Bank Perkreditan Rakyat (“Penyewa”) Tuan Moeliono Halim (“Pemberi Sewa”) Kasus Posisi: Penyewa pada tahun 1990 mulai menyewa bangunan milik Pemberi Sewa untuk jangka waktu sampai tahun 1999. Namun, pada tahun 1991 Pemberi Sewa menjaminkan bangunan tersebut kepada Pemohon Sita yang berakibat disitanya bangunan tersebut pada tahun 1992 atas permohonan Pemohon Sita. Penyewa mengajukan bantahan ke Pengadilan Negeri Tangerang dengan menyatakan sewa-menyewanya sah dan memohon pengangkatan sita eksekusinya sampai habis masa sewa. Dalam akta pengakuan utang antara Pemohon Sita dan Pemberi Sewa terdapat klausul yang menyatakan bahwa “tanah yang dijaminkan pada Pemohon Sita adalah dalam keadaan bebas dan tidak boleh dijaminkan ataupun diberi beban diatasnya.” 5. Sengketa karena Sita Eksekusi
  • 52. Kaidah hukum: Hakim Mahkamah Agung membenarkan Pemohon Sita sebagai pemohon kasasi karena bantahan pihak ketiga terhadap sita eksekusi harus diajukan oleh pemilik atau orang merasa bahwa ia adalah pemilik, sedangkan pembantah adalah Penyewa yang tidak berhak mengajukan bantahan atas sita eksekusi tersebut. Dengan demikian, kaidah hukum dari putusan ini adalah penyewa tidak berhak mengajukan bantahan terhadap sita eksekusi karena yang berhak melakukan bantahan eksekusi adalah pemilik atau orang yang merasa memiliki objek sita tersebut. 5. Sengketa karena Sita Eksekusi (cont.)

Editor's Notes

  1. w
  2. w
  3. w
  4. w
  5. w
  6. w
  7. w
  8. w
  9. w
  10. w
  11. w
  12. w
  13. w
  14. w
  15. w
  16. w
  17. w
  18. w