SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
KEPATUHAN TERHADAP UNDANG-UNDANG
TENTANG PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
PENCUCIAN UANG PADA PERUSAHAAN
PROPERTI
Perspektif Pengembang Rumah Susun Komersial

Oleh:
Eddy Marek Leks, S.H., M.H., ACIArb

www.lekslawyer.com
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
Materi ini terdiri atas:
A. Dasar Hukum;
B. Pengertian Tindak Pidana Pencucian Uang
C.

Pihak Pelapor;

D.

Kebijakan;

E.

Kewajiban Pelaporan.
A.

DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Tindak Pidana Pencucian Uang (“UU TPPU”);
2. Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi

Keuangan

10/1.02.1/PPATK/09/2011

Nomor
Tahun

2011

PERtentang

Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa Bagi
Penyedia Barang dan/ atau Jasa Lainnya (“Perka
PPATK No. 10/2011”)
A. PENGERTIAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
Pasal 1 angka 1 UU TPPU, Pencucian Uang adalah
segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak
pidana sesuai dengan ketentuan dalam UU TPPU. Yang
Pasal 3 UU TPPU:
mana unsur-unsur yang dimaksud terdapat dalam
“Setiap orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan,
membelanjakan,
ketentuan-ketentuanmembayarkan, menghibahkan, menitipkan,
sebagai berikut:
membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta
Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan
hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul
Harta Kekayaan…”
(Cont’d)
Pasal 4 UU TPPU:
“Setiap orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal
usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau
kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang
diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)…”

Pasal 5 UU TPPU:
“Setiap orang yang menerima atau menguasai penempatan,
pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan,
penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya
atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan
atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan…”
(Cont’d)
Hasil tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) UU
TPPU adalah berupa Harta Kekayaan yang diperoleh dari tindak
pidana sebagai berikut:
a. korupsi;
o. penculikan;
b. penyuapan;
p. pencurian;
c. narkotika;
q. penggelapan;
d. psikotropika;
r. penipuan;
e. penyelundupan tenaga kerja; s. pemalsuan uang;
f. penyelundupan migran;
t. perjudian;
g. di bidang perbankan;
u. prostitusi
h. di bidang pasar modal;
v. di bidang perpajakan;
i. di bidang perasuransian;
w. di bidang kehutanan;
j. kepabeanan;
x. di bidang lingkungan;
k. cukai;
y. di bidang perikanan;
l. perdagangan orang;
z. tindak pidana yang
m. perdagangan senjata gelap;
ancaman pidananya 4
n. terorisme;
(empat) tahun/lebih
B.

PIHAK PELAPOR
 Pihak Pelapor terdiri atas:
 Penyedia jasa keuangan (bank, perusahaan
pembiayaan,

perusahaan

asuransi

dan

perusahaan pialang asuransi, dana pensiun
lembaga keuangan, perusahaan efek,);
 Penyedia barang dan/ atau jasa lain (perusahaan
properti/ agen properti, pedagang kendaraan
bermotor, pedagang permata dan perhiasan/
(Cont’d)


Pihak Pelapor dilarang memberitahukan kepada Pengguna Jasa atau pihak lain,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan cara apapun mengenai
wajib menyampaikan laporan transaksi terhadap laporan Transaksi Keuangan
Mencurigakan (“TKM”) yang sedang disusun atau telah disiapkan kepada
PPATK;
C.

KEBIJAKAN
 Prinsip Mengenali Pengguna Jasa oleh Perusahaan
Properti


Kewajiban menerapkan prinsip mengenali pengguna jasa
dilakukan pada saat:
a. Melakukan hubungan usaha dengan pengguna jasa;
b. Terdapat transaksi keuangan dengan mata uang rupiah
dan/atau mata uang asing yang nilainya paling sedikit
atau setara dengan Rp 100.000.000;
c. Terdapat transaksi keuangan mencurigakan yang
terkait tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana
(Cont’d)
 Perusahaan properti wajib untuk menyusun ketentuan internal tentang
pelaksanaan prinsip mengenali pengguna jasa paling lambat 1 tahun sejak
diberlakukannya Perka PPATK No. 10/2011 (20 Maret 2012).
Apabila terdapat perubahan ketentuan internal terkait pelaksanaan prinsip
mengenali pengguna jasa maka perusahaan properti wajib untuk menyampaikan
setiap perubahan kepada PPATK dalam jangka waktu 14 hari kerja sejak
perubahan ditetapkan.
 Prinsip mengenali pengguna jasa meliputi:
A.

Identifikasi pengguna jasa;

B.

Verifikasi pengguna jasa;

C.

pemantauan transaksi pengguna jasa.
(Cont’d)

 Transaksi Keuangan Mencurigakan


TKM berdasarkan Pasal 1 angka 5 huruf a, huruf b, huruf c
dan huruf d UU TPPU adalah:
a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil,
karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari
Pengguna Jasa yang bersangkutan;
b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut
diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari
pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib
dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan
Undang-undang ini;
1.

IDENTIFIKASI PENGGUNA JASA


Perusahaan

properti

perlu

untuk

mengetahui

apakah

pengguna jasa melakukan transaksi untuk kepentingannya
sendiri atau mewakili orang lain.
Jika untuk orang lain maka perusahaan properti wajib untuk
meminta

informasi

mengenai

identitas dan dokumen

pendukung dari pengguna jasa dan orang lain yang
diwakilinya (identitas diri, sumber dana dan tujuan
transaksi).


Perusahaan properti dapat menerapkan permintaan informasi
(Cont’d)

 Informasi yang disampaikan oleh pengguna jasa
a. Perorangan
. Identitas pengguna jasa
-. Nomor identitas kependudukan atau paspor;
-. Nama lengkap;
-. Kewarganegaraan;
-. Alamat tempat tinggal yang tercantum dalam
kartu identitas;
-. Alamat tempat tinggal terkini termasuk nomor
telepon (bila ada);
(Cont’d)
b.

Korporasi


Identitas pengguna jasa
-

Nomor surat keputusan pengesahan korporasi dalam hal telah
berbadan hukum;

-

Nama korporasi;

-

Bentuk korporasi;

-

Bidang usaha; dan

-

Alamat korporasi dan nomor telepon.



Sumber dana;



Tujuan transaksi;



Informasi pihak-pihak yang ditunjuk mempunyai wewenang bertindak
untuk dan atas nama korporasi.
2.

VERIFIKASI PENGGUNA JASA



Penelitian dokumen dilakukan dengan cara:
a. Mencocokkan informasi yang disampaikan pengguna jasa
dengan dokumen identitas asli yang memuat informasi
pengguna jasa;
b. Mencocokkan kesesuaian antara pengguna jasa dengan foto
diri yang tercantum di dalam dokumen identitas pengguna
jasa;
c. Mencocokkan kesamaan tanda tangan dalam formulir
transaksi dengan dokumen identitas pengguna jasa;
d. Pada waktu melihat dokumen aslinya agar dilihat dan
(Cont’d)



Perusahaan properti dapat meminta keterangan kepada pengguna
jasa untuk mengetahui kebenaran formil dokumen dan dapat
meminta dokumen pendukung apabila terdapat keraguan.
3. PEMANTAUAN TRANSAKSI PENGGUNA JASA
 Perusahaan properti harus memperhatikan :
Tata cara pembayaran transaksi

baik tunai atau non

tunai;
Pelaku transaksi;
Nominal transaksi dan/atau tanggal transaksi;
Pelunasan transaksi (apakah dilakukan oleh pengguna
jasa yang

bersangkutan atau pihak lain).
IV. KEWAJIBAN PELAPORAN
 Perusahaan properti wajib menyampaikan:
- Laporan transaksi yang dilakukan oleh pengguna jasa
dengan mata uang rupiah dan/ atau mata uang asing
yang nilainya paling sedikit Rp. 500.000.000,- kepada
PPATK dalam jangka waktu 14 hari kerja terhitung
sejak tanggal transaksi dilakukan.
Laporan transaksi meliputi transaksi pembelian secara
langsung dengan uang tunai, cek atau giro maupun
(Cont’d)
- Dalam hal Pengguna Jasa melakukan Transaksi di bawah Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah), penyedia barang dan/atau jasa lainnya dapat menerapkan
permintaan informasi dan Dokumen secara lebih sederhana.
- Informasi dan Dokmen untuk transaksi di bawah Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) mencakup identitas Pengguna Jasa yang paling sedikit memuat nama,
tanggal lahir, nomor Dokumen identitas dan alamat.
- Identitas Pengguna Jasa dibuktikan dengan kartu tanda penduduk, paspor atau surat
izin mengemudi
Transaksi Keuangan
Mencurigakan

Kewajiban
Pelaporan

Transaksi paling sedikit
Rp 500.000.000,-

Ketentuan internal
tentang pelaksanaan
prinsip mengenali
pengguna jasa

Paling lambat 3
hari sejak
diterimanya surat
permintaan dari
PPATK
Paling lambat 14
hari sejak tanggal
transaksi dilakukan
Paling lama 14
(empat belas) hari
kerja sejak
perubahan tersebut
ditetapkan

Secara manual
dengan format
Lampiran 5 dari
Perka PPATK
No. 12/2011
Secara
elektronik:
https://grips2.p
patk.go.id
secara manual:
oleh jasa
pengiriman
ekspedisi, cap
pos
(Cont’d)

REGISTRASI
Sebelum melaksanakan kewajiban pelaporan, perusahaan properti
wajib untuk melakukan registrasi sebagai pelapor. Registrasi
sebagai pelapor dapat dilakukan oleh perusahaan properti
melalui 2 cara:
a. Web registrasi (dapat dilakukan melalui:
https://grips2.ppatk.go.id/faces/index.xhtml)
b. Manual registrasi (dapat dilakukan dengan menyampaikan
surat permohonan registrasi dengan menggunakan format
sebagaimana dimaksud di dalam Lampiran 1 Perka PPATK
(Cont’d)

 PENYAMPAIAN LAPORAN


Elektronis
- Perusahaan properti wajib untuk menetapkan petugas pelapor
sebanyak 3 orang dengan mengisi formulir petugas pelapor
sebagaimana dimaksud di dalam Lampiran 3 Perka PPATK No.
12/2011.
- Pelaporan

secara

elektronis

dapat

dilakukan

melalui

https://grips2.ppatk.go.id/faces/index.xhtml;jsessionid=E9A70D7
32FBCBE6F9CDCA5F14387BD35
 PENYAMPAIAN LAPORAN – CONT’D


Manual

-

Perusahaan properti wajib untuk menetapkan petugas
pelapor dengan menggunakan formulir sebagaimana
dimaksud di dalam Lampiran 3 Perka PPATK No.
12/2011.

-

Penyampaian laporan dilakukan dengan mengisi
formulir sebagaimana dimaksud di dalam Lampiran 4
Perka PPATK No. 12/2011.



Laporan Transaksi Keuangan Yang Mencurigakan
-

Dilakukan

secara

manual

dengan

menggunakan

format
 PENYAMPAIAN LAPORAN – CONT’D


Jangka waktu penyampaian laporan transaksi keuangan yang
nilainya paling sedikit atau setara dengan Rp. 500.000.000,-

Penyampaian laporan dilakukan paling lambat 14 hari terhitung
sejak:
a.

Untuk pengiriman secara elektronis: tanggal transaksi
dilakukan sampai dengan tanggal penyampaian yang
tercatat secara otomatis di sistem pelaporan PPATK.

b.

Untuk

pengiriman

secara

manual:

tanggal transaksi

dilakukan sampai dengan tanggal penerimaan oleh jasa
pengiriman ekspedisi, cap pos atau tanggal penerimaan di
PPATK.
 PENYAMPAIAN LAPORAN – CONT’D


Ketentuan Internal yang Telah Disusun oleh Penyedia Barang
dan/atau Jasa Lainnya
-

Penyampaian laporan dilakukan paling lambat 1 (satu) tahun
terhitung sejak:
a.

Berlakunya: Perka PPATK No. 12/2011 pada 20 Maret
2012.

b.

Perubahan terhadap ketentuan wajib disampaikan paling
lama 14 (empat belas) hari kerja sejak perubahan tersebut
ditetapkan

c.

Untuk

pengiriman

secara

manual:

tanggal transaksi

dilakukan sampai dengan tanggal penerimaan oleh jasa
(Cont’d)

 PENYIMPANAN DOKUMEN
-

Perusahaan properti wajib untuk menyimpan dokumen
yang berkaitan dengan pengguna jasa minimum selama 5
tahun

sejak

berakhirnya

hubungan

usaha

antara

perusahaan properti dan pengguna jasa.
-

Dokumen yang dimaksud di atas adalah paling sedikit
meliputi identitas Pengguna Jasa dan pihak lain yang
terkait dan formulir hubungan usaha termasuk Dokumen
korespondensi dengan Pengguna Jasa.
 Pelaksanaan Kewajiban Pelaporan
 Pihak Pelapor, pejabat dan pegawainya tidak dapat dituntut, baik secara perdata
maupun pidana, atas pelaksanaan kewajiban pelaporan, kecuali terdapat unsur
penyalahgunaan wewenang, .
 SANKSI
-

Perusahaan properti yang tidak menyampaikan laporan
dalam jangka waktu pelaporan yang telah ditentukan di
dalam Perka PPATK No. 12/2011 baik untuk transaksi
keuangan yang nilainya paling sedikit atau setara dengan
Rp. 500.000.000,- dan transaksi keuangan mencurigakan
dikenai sanksi administratif sebagai berikut:
a. Peringatan;
b. Teguran tertulis;
c. Pengumuman kepada publik mengenai tindakan atau
sanksi; dan/ atau
Leks&Co
Menara Palma 17 Floor, Suite17-02B
Jl. H. R. Rasuna Said Blok X2 Kav.6
Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia
T. +62 21 5795 7550
F. +62 21 5795 7551
www.lekslawyer.com

www.lekslawyer.com

More Related Content

What's hot

surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatNakano
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukumMeehawk
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2villa kuta indah
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Nakano
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
Aliran aliran hukum pidana
 Aliran aliran hukum pidana  Aliran aliran hukum pidana
Aliran aliran hukum pidana hanggardatu
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidanaNuelimmanuel22
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan rupaka
 
Resume Hukum Perdata Internasional
Resume Hukum Perdata InternasionalResume Hukum Perdata Internasional
Resume Hukum Perdata InternasionalIca Diennissa
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugat
 
Teori biologi kriminal
Teori biologi kriminalTeori biologi kriminal
Teori biologi kriminal
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukum
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
Hukum pajak slide
Hukum pajak slideHukum pajak slide
Hukum pajak slide
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Aliran aliran hukum pidana
 Aliran aliran hukum pidana  Aliran aliran hukum pidana
Aliran aliran hukum pidana
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Resume Hukum Perdata Internasional
Resume Hukum Perdata InternasionalResume Hukum Perdata Internasional
Resume Hukum Perdata Internasional
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
 

Viewers also liked

Policy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesiaPolicy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesiaLeks&Co
 
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia Leks&Co
 
The Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerThe Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerLeks&Co
 
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Leks&Co
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamLeks&Co
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan TanahLeks&Co
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasLeks&Co
 
Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanPresentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanLeks&Co
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Leks&Co
 
Leks&co company profile
Leks&co company profileLeks&co company profile
Leks&co company profileLeks&Co
 
Mall lease agreement
Mall lease agreementMall lease agreement
Mall lease agreementLeks&Co
 
Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Leks&Co
 
Contoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus AkuisisiContoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus AkuisisiLeks&Co
 
Hukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunHukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunLeks&Co
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuLeks&Co
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahLeks&Co
 
Mixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium LawMixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium LawLeks&Co
 
Drafting contract
Drafting contractDrafting contract
Drafting contractLeks&Co
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganSyarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganLeks&Co
 

Viewers also liked (20)

Policy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesiaPolicy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesia
 
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia
Overview Of Foreign Investment Law In Indonesia
 
The Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerThe Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by Foreigner
 
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan Tanah
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
 
Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanPresentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
 
Leks&co company profile
Leks&co company profileLeks&co company profile
Leks&co company profile
 
Mall lease agreement
Mall lease agreementMall lease agreement
Mall lease agreement
 
Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Contract presentation day 1
Contract presentation day 1
 
Contoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus AkuisisiContoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus Akuisisi
 
Hukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunHukum Rumah Susun
Hukum Rumah Susun
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
 
Mixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium LawMixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium Law
 
Drafting contract
Drafting contractDrafting contract
Drafting contract
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganSyarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
 

Similar to Kepatuhan Terhadap Undang-undang Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Pada Perusahaan Properti

Pelatihan kyc (8 okt 2011)
Pelatihan kyc (8 okt 2011)Pelatihan kyc (8 okt 2011)
Pelatihan kyc (8 okt 2011)ejaja49
 
Salinan pp nomor 61 tahun 2021
Salinan pp nomor 61 tahun 2021Salinan pp nomor 61 tahun 2021
Salinan pp nomor 61 tahun 2021CIkumparan
 
4. MATERI PRESENTASI REFRESHMENT APU PPT.pptx
4. MATERI PRESENTASI REFRESHMENT APU PPT.pptx4. MATERI PRESENTASI REFRESHMENT APU PPT.pptx
4. MATERI PRESENTASI REFRESHMENT APU PPT.pptxwinasalarina
 
156pmk 062017 penerapan prinsip pengguna jasa lelang
156pmk 062017 penerapan prinsip pengguna jasa lelang156pmk 062017 penerapan prinsip pengguna jasa lelang
156pmk 062017 penerapan prinsip pengguna jasa lelangTotok Hartanto
 
Bahan kuliah money loundering
Bahan kuliah money lounderingBahan kuliah money loundering
Bahan kuliah money lounderingAli Smith
 
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,20186,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018Giriyogodwis
 
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...Ardhita Gendys Pardana
 
Uu 8 tahun_2010_tindak_pidana_pencucian_uang
Uu 8 tahun_2010_tindak_pidana_pencucian_uangUu 8 tahun_2010_tindak_pidana_pencucian_uang
Uu 8 tahun_2010_tindak_pidana_pencucian_uangmapjmakassar
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu b...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu b...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu b...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu b...adeayularassati
 
Pencucian Uang (Money Laundering)
Pencucian Uang (Money Laundering)Pencucian Uang (Money Laundering)
Pencucian Uang (Money Laundering)Muhammad Rizkye
 
Sosialisasi APU-PPT PPPSPM.pptx
Sosialisasi APU-PPT PPPSPM.pptxSosialisasi APU-PPT PPPSPM.pptx
Sosialisasi APU-PPT PPPSPM.pptxproditrkj
 
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magister
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar MagisterSidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magister
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magisterivanricky2
 
UU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundryUU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundrySei Enim
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tIndonesia Anti Corruption Forum
 
Uu152002 1210838102706860-9
Uu152002 1210838102706860-9Uu152002 1210838102706860-9
Uu152002 1210838102706860-9budilombok
 

Similar to Kepatuhan Terhadap Undang-undang Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Pada Perusahaan Properti (20)

Pelatihan kyc (8 okt 2011)
Pelatihan kyc (8 okt 2011)Pelatihan kyc (8 okt 2011)
Pelatihan kyc (8 okt 2011)
 
Salinan pp nomor 61 tahun 2021
Salinan pp nomor 61 tahun 2021Salinan pp nomor 61 tahun 2021
Salinan pp nomor 61 tahun 2021
 
4. MATERI PRESENTASI REFRESHMENT APU PPT.pptx
4. MATERI PRESENTASI REFRESHMENT APU PPT.pptx4. MATERI PRESENTASI REFRESHMENT APU PPT.pptx
4. MATERI PRESENTASI REFRESHMENT APU PPT.pptx
 
156pmk 062017 penerapan prinsip pengguna jasa lelang
156pmk 062017 penerapan prinsip pengguna jasa lelang156pmk 062017 penerapan prinsip pengguna jasa lelang
156pmk 062017 penerapan prinsip pengguna jasa lelang
 
Bahan kuliah money loundering
Bahan kuliah money lounderingBahan kuliah money loundering
Bahan kuliah money loundering
 
Bea+meterai
Bea+meteraiBea+meterai
Bea+meterai
 
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,20186,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
 
Korupsi dan TPPU.pptx
Korupsi dan TPPU.pptxKorupsi dan TPPU.pptx
Korupsi dan TPPU.pptx
 
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...
 
Uu 8 tahun_2010_tindak_pidana_pencucian_uang
Uu 8 tahun_2010_tindak_pidana_pencucian_uangUu 8 tahun_2010_tindak_pidana_pencucian_uang
Uu 8 tahun_2010_tindak_pidana_pencucian_uang
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu b...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu b...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu b...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu b...
 
Uu 25 2003 Pjls
Uu 25 2003 PjlsUu 25 2003 Pjls
Uu 25 2003 Pjls
 
Uu 25 2003
Uu 25 2003Uu 25 2003
Uu 25 2003
 
Pencucian Uang (Money Laundering)
Pencucian Uang (Money Laundering)Pencucian Uang (Money Laundering)
Pencucian Uang (Money Laundering)
 
Sosialisasi APU-PPT PPPSPM.pptx
Sosialisasi APU-PPT PPPSPM.pptxSosialisasi APU-PPT PPPSPM.pptx
Sosialisasi APU-PPT PPPSPM.pptx
 
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magister
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar MagisterSidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magister
Sidang tesis untuk mendapatkan Gelar Magister
 
UU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundryUU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundry
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
 
Uu152002 1210838102706860-9
Uu152002 1210838102706860-9Uu152002 1210838102706860-9
Uu152002 1210838102706860-9
 
Uu 15 2002
Uu 15 2002Uu 15 2002
Uu 15 2002
 

More from Leks&Co

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanLeks&Co
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilLeks&Co
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusPenyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusLeks&Co
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal DraftingLeks&Co
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Leks&Co
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahLeks&Co
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerLeks&Co
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Leks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSLeks&Co
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTILeks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiLeks&Co
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan PermukimanLeks&Co
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Leks&Co
 

More from Leks&Co (20)

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
 
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusPenyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal Drafting
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker properti
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan Permukiman
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
 

Kepatuhan Terhadap Undang-undang Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Pada Perusahaan Properti

  • 1. KEPATUHAN TERHADAP UNDANG-UNDANG TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG PADA PERUSAHAAN PROPERTI Perspektif Pengembang Rumah Susun Komersial Oleh: Eddy Marek Leks, S.H., M.H., ACIArb www.lekslawyer.com
  • 2. TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG Materi ini terdiri atas: A. Dasar Hukum; B. Pengertian Tindak Pidana Pencucian Uang C. Pihak Pelapor; D. Kebijakan; E. Kewajiban Pelaporan.
  • 3. A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (“UU TPPU”); 2. Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 10/1.02.1/PPATK/09/2011 Nomor Tahun 2011 PERtentang Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa Bagi Penyedia Barang dan/ atau Jasa Lainnya (“Perka PPATK No. 10/2011”)
  • 4. A. PENGERTIAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG Pasal 1 angka 1 UU TPPU, Pencucian Uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam UU TPPU. Yang Pasal 3 UU TPPU: mana unsur-unsur yang dimaksud terdapat dalam “Setiap orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, ketentuan-ketentuanmembayarkan, menghibahkan, menitipkan, sebagai berikut: membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan…”
  • 5. (Cont’d) Pasal 4 UU TPPU: “Setiap orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)…” Pasal 5 UU TPPU: “Setiap orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan…”
  • 6. (Cont’d) Hasil tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) UU TPPU adalah berupa Harta Kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana sebagai berikut: a. korupsi; o. penculikan; b. penyuapan; p. pencurian; c. narkotika; q. penggelapan; d. psikotropika; r. penipuan; e. penyelundupan tenaga kerja; s. pemalsuan uang; f. penyelundupan migran; t. perjudian; g. di bidang perbankan; u. prostitusi h. di bidang pasar modal; v. di bidang perpajakan; i. di bidang perasuransian; w. di bidang kehutanan; j. kepabeanan; x. di bidang lingkungan; k. cukai; y. di bidang perikanan; l. perdagangan orang; z. tindak pidana yang m. perdagangan senjata gelap; ancaman pidananya 4 n. terorisme; (empat) tahun/lebih
  • 7. B. PIHAK PELAPOR  Pihak Pelapor terdiri atas:  Penyedia jasa keuangan (bank, perusahaan pembiayaan, perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi, dana pensiun lembaga keuangan, perusahaan efek,);  Penyedia barang dan/ atau jasa lain (perusahaan properti/ agen properti, pedagang kendaraan bermotor, pedagang permata dan perhiasan/
  • 8. (Cont’d)  Pihak Pelapor dilarang memberitahukan kepada Pengguna Jasa atau pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan cara apapun mengenai wajib menyampaikan laporan transaksi terhadap laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (“TKM”) yang sedang disusun atau telah disiapkan kepada PPATK;
  • 9. C. KEBIJAKAN  Prinsip Mengenali Pengguna Jasa oleh Perusahaan Properti  Kewajiban menerapkan prinsip mengenali pengguna jasa dilakukan pada saat: a. Melakukan hubungan usaha dengan pengguna jasa; b. Terdapat transaksi keuangan dengan mata uang rupiah dan/atau mata uang asing yang nilainya paling sedikit atau setara dengan Rp 100.000.000; c. Terdapat transaksi keuangan mencurigakan yang terkait tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana
  • 10. (Cont’d)  Perusahaan properti wajib untuk menyusun ketentuan internal tentang pelaksanaan prinsip mengenali pengguna jasa paling lambat 1 tahun sejak diberlakukannya Perka PPATK No. 10/2011 (20 Maret 2012). Apabila terdapat perubahan ketentuan internal terkait pelaksanaan prinsip mengenali pengguna jasa maka perusahaan properti wajib untuk menyampaikan setiap perubahan kepada PPATK dalam jangka waktu 14 hari kerja sejak perubahan ditetapkan.  Prinsip mengenali pengguna jasa meliputi: A. Identifikasi pengguna jasa; B. Verifikasi pengguna jasa; C. pemantauan transaksi pengguna jasa.
  • 11. (Cont’d)  Transaksi Keuangan Mencurigakan  TKM berdasarkan Pasal 1 angka 5 huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d UU TPPU adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-undang ini;
  • 12. 1. IDENTIFIKASI PENGGUNA JASA  Perusahaan properti perlu untuk mengetahui apakah pengguna jasa melakukan transaksi untuk kepentingannya sendiri atau mewakili orang lain. Jika untuk orang lain maka perusahaan properti wajib untuk meminta informasi mengenai identitas dan dokumen pendukung dari pengguna jasa dan orang lain yang diwakilinya (identitas diri, sumber dana dan tujuan transaksi).  Perusahaan properti dapat menerapkan permintaan informasi
  • 13. (Cont’d)  Informasi yang disampaikan oleh pengguna jasa a. Perorangan . Identitas pengguna jasa -. Nomor identitas kependudukan atau paspor; -. Nama lengkap; -. Kewarganegaraan; -. Alamat tempat tinggal yang tercantum dalam kartu identitas; -. Alamat tempat tinggal terkini termasuk nomor telepon (bila ada);
  • 14. (Cont’d) b. Korporasi  Identitas pengguna jasa - Nomor surat keputusan pengesahan korporasi dalam hal telah berbadan hukum; - Nama korporasi; - Bentuk korporasi; - Bidang usaha; dan - Alamat korporasi dan nomor telepon.  Sumber dana;  Tujuan transaksi;  Informasi pihak-pihak yang ditunjuk mempunyai wewenang bertindak untuk dan atas nama korporasi.
  • 15. 2. VERIFIKASI PENGGUNA JASA  Penelitian dokumen dilakukan dengan cara: a. Mencocokkan informasi yang disampaikan pengguna jasa dengan dokumen identitas asli yang memuat informasi pengguna jasa; b. Mencocokkan kesesuaian antara pengguna jasa dengan foto diri yang tercantum di dalam dokumen identitas pengguna jasa; c. Mencocokkan kesamaan tanda tangan dalam formulir transaksi dengan dokumen identitas pengguna jasa; d. Pada waktu melihat dokumen aslinya agar dilihat dan
  • 16. (Cont’d)  Perusahaan properti dapat meminta keterangan kepada pengguna jasa untuk mengetahui kebenaran formil dokumen dan dapat meminta dokumen pendukung apabila terdapat keraguan.
  • 17. 3. PEMANTAUAN TRANSAKSI PENGGUNA JASA  Perusahaan properti harus memperhatikan : Tata cara pembayaran transaksi baik tunai atau non tunai; Pelaku transaksi; Nominal transaksi dan/atau tanggal transaksi; Pelunasan transaksi (apakah dilakukan oleh pengguna jasa yang bersangkutan atau pihak lain).
  • 18. IV. KEWAJIBAN PELAPORAN  Perusahaan properti wajib menyampaikan: - Laporan transaksi yang dilakukan oleh pengguna jasa dengan mata uang rupiah dan/ atau mata uang asing yang nilainya paling sedikit Rp. 500.000.000,- kepada PPATK dalam jangka waktu 14 hari kerja terhitung sejak tanggal transaksi dilakukan. Laporan transaksi meliputi transaksi pembelian secara langsung dengan uang tunai, cek atau giro maupun
  • 19. (Cont’d) - Dalam hal Pengguna Jasa melakukan Transaksi di bawah Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), penyedia barang dan/atau jasa lainnya dapat menerapkan permintaan informasi dan Dokumen secara lebih sederhana. - Informasi dan Dokmen untuk transaksi di bawah Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) mencakup identitas Pengguna Jasa yang paling sedikit memuat nama, tanggal lahir, nomor Dokumen identitas dan alamat. - Identitas Pengguna Jasa dibuktikan dengan kartu tanda penduduk, paspor atau surat izin mengemudi
  • 20. Transaksi Keuangan Mencurigakan Kewajiban Pelaporan Transaksi paling sedikit Rp 500.000.000,- Ketentuan internal tentang pelaksanaan prinsip mengenali pengguna jasa Paling lambat 3 hari sejak diterimanya surat permintaan dari PPATK Paling lambat 14 hari sejak tanggal transaksi dilakukan Paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak perubahan tersebut ditetapkan Secara manual dengan format Lampiran 5 dari Perka PPATK No. 12/2011 Secara elektronik: https://grips2.p patk.go.id secara manual: oleh jasa pengiriman ekspedisi, cap pos
  • 21. (Cont’d) REGISTRASI Sebelum melaksanakan kewajiban pelaporan, perusahaan properti wajib untuk melakukan registrasi sebagai pelapor. Registrasi sebagai pelapor dapat dilakukan oleh perusahaan properti melalui 2 cara: a. Web registrasi (dapat dilakukan melalui: https://grips2.ppatk.go.id/faces/index.xhtml) b. Manual registrasi (dapat dilakukan dengan menyampaikan surat permohonan registrasi dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud di dalam Lampiran 1 Perka PPATK
  • 22. (Cont’d)  PENYAMPAIAN LAPORAN  Elektronis - Perusahaan properti wajib untuk menetapkan petugas pelapor sebanyak 3 orang dengan mengisi formulir petugas pelapor sebagaimana dimaksud di dalam Lampiran 3 Perka PPATK No. 12/2011. - Pelaporan secara elektronis dapat dilakukan melalui https://grips2.ppatk.go.id/faces/index.xhtml;jsessionid=E9A70D7 32FBCBE6F9CDCA5F14387BD35
  • 23.  PENYAMPAIAN LAPORAN – CONT’D  Manual - Perusahaan properti wajib untuk menetapkan petugas pelapor dengan menggunakan formulir sebagaimana dimaksud di dalam Lampiran 3 Perka PPATK No. 12/2011. - Penyampaian laporan dilakukan dengan mengisi formulir sebagaimana dimaksud di dalam Lampiran 4 Perka PPATK No. 12/2011.  Laporan Transaksi Keuangan Yang Mencurigakan - Dilakukan secara manual dengan menggunakan format
  • 24.  PENYAMPAIAN LAPORAN – CONT’D  Jangka waktu penyampaian laporan transaksi keuangan yang nilainya paling sedikit atau setara dengan Rp. 500.000.000,- Penyampaian laporan dilakukan paling lambat 14 hari terhitung sejak: a. Untuk pengiriman secara elektronis: tanggal transaksi dilakukan sampai dengan tanggal penyampaian yang tercatat secara otomatis di sistem pelaporan PPATK. b. Untuk pengiriman secara manual: tanggal transaksi dilakukan sampai dengan tanggal penerimaan oleh jasa pengiriman ekspedisi, cap pos atau tanggal penerimaan di PPATK.
  • 25.  PENYAMPAIAN LAPORAN – CONT’D  Ketentuan Internal yang Telah Disusun oleh Penyedia Barang dan/atau Jasa Lainnya - Penyampaian laporan dilakukan paling lambat 1 (satu) tahun terhitung sejak: a. Berlakunya: Perka PPATK No. 12/2011 pada 20 Maret 2012. b. Perubahan terhadap ketentuan wajib disampaikan paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak perubahan tersebut ditetapkan c. Untuk pengiriman secara manual: tanggal transaksi dilakukan sampai dengan tanggal penerimaan oleh jasa
  • 26. (Cont’d)  PENYIMPANAN DOKUMEN - Perusahaan properti wajib untuk menyimpan dokumen yang berkaitan dengan pengguna jasa minimum selama 5 tahun sejak berakhirnya hubungan usaha antara perusahaan properti dan pengguna jasa. - Dokumen yang dimaksud di atas adalah paling sedikit meliputi identitas Pengguna Jasa dan pihak lain yang terkait dan formulir hubungan usaha termasuk Dokumen korespondensi dengan Pengguna Jasa.
  • 27.  Pelaksanaan Kewajiban Pelaporan  Pihak Pelapor, pejabat dan pegawainya tidak dapat dituntut, baik secara perdata maupun pidana, atas pelaksanaan kewajiban pelaporan, kecuali terdapat unsur penyalahgunaan wewenang, .
  • 28.  SANKSI - Perusahaan properti yang tidak menyampaikan laporan dalam jangka waktu pelaporan yang telah ditentukan di dalam Perka PPATK No. 12/2011 baik untuk transaksi keuangan yang nilainya paling sedikit atau setara dengan Rp. 500.000.000,- dan transaksi keuangan mencurigakan dikenai sanksi administratif sebagai berikut: a. Peringatan; b. Teguran tertulis; c. Pengumuman kepada publik mengenai tindakan atau sanksi; dan/ atau
  • 29. Leks&Co Menara Palma 17 Floor, Suite17-02B Jl. H. R. Rasuna Said Blok X2 Kav.6 Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia T. +62 21 5795 7550 F. +62 21 5795 7551 www.lekslawyer.com www.lekslawyer.com

Editor's Notes

  1. <number>