SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM ADAPTIF PADA
PENDIDIKAN KELAS KHUSUS
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kelas Khusus
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan untuk semua adalah satu konsep yang seharusnya diwujudkan
dalam kehidupan kita. Hal ini terkait dengan berbagai upaya untuk mencipatakan
kondisi kehidupan yang lebih baik dan kondusif. Pendidikan menjadi satu
jembatan untuk menciptakan kehidupan sebagai upaya mengubah kondisi sulit
menjadi kondisi yang mudah dijalani, Saroni (2012 : 19). Pendidikan bermaksud
membantu peserta didik untuk menumbuhkembngkan potensi-potensi
kemanusiaannya.Tirtarahardja & La Sulo (2005 : 1).
Dalam Kustawan D.(2012 : 1-2) Pendidikan inklusi diharapakan dapat
menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi anak bersekolah atau
dalam upaya pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan dalam waktu
yang bersamaan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan inklusif juga
diharapkan dapat menjawab kesenjangan yang terjadi di masyarakat berkaitan
dengan pemenuhan hak-hak semua warga negara dalam bidang pendidikan.
Menurut permendiknas Nomor 70 tahun 2009 pasal 1, pendidikan inklusif
adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau
bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan
pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Dengan
melihat penertian dari pendidikan inklsif tersebut, yakni anak ABK berhak
mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak regular, maka guru di sekolah
inklusi harus siap untuk bekerja lebih giat krena ABK yang menyenyam di
sekolah inklusif adalah yang terdiri dari beberapa ketunaan atau hambatan. Maka
agar pelayanan di sekolah inklusif menjadi pelayanan yang baik bagi individu
maka diperlukan pengadptasian kurikulum dalam beberapa materi yang
disesuaikian dengan kemampuan dan hambatan yang dimiliki ABK.
Moh. Takdir Ilahi, (2013 : 168), mengatakan bahwa kurikulum penting
untuk menata arah dan tujuan kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak
didik tanpa mengabaikan hak-haknya yang belum tercapai. Secara sederhana,
kurikulum merupakan bagian penting dari setiap perencanaan pendidikan yang
memengaruhi arah dan tujuan anak didik dalam lembaga pendidikan.
Dalam makalah yang dituliskan oleh Mumpuniarti, (2011 : 5), model
pembelajaran inklusi mengharuskan guru melayani siswa dengan berbagai
kebutuhan belajar. Adaptasi kurikulum bagi siswa ABK di sekolah inklusif
meruapakan suatu keharusan. Mengingat bervariasnya kemampuan dan hambatn
yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus. Untuk itu guru mempunyai peranan
penting dalam keberhasilanya anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif.
B. Rumusan Masalah
Berdasrkan latar belakang di atas maka dalam makalah ini akan kami
bahas tentang Bagimana Pengembangan Kurikulum Adaptasi di Sekolah Inklusi,
Apa saja Prinsip dan Pengembangan Kurikulum Adaptif, dan Bagaimana
Penerapan Kurikulum Adaptif di MI Ma’arif Keji.
C. Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan agar para pendidik terutama pendidik yang bergelut
langsung dengan ABK agar dapat memakani pelayananya dengan sungguh-
sungguh memeberikan perhatian kepada ABK terutama yang berkaitan dengan
tujuan pendidikan yang hendak atau yang akan didapatnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inklusif
Dalam permendiknas No 70 tahun 2009 menyebutkan bahwa, pendidikan
inklusif adalah system penyelenggaraan pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki
potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta
didik pada umumnya (Suyanto & Mudjito, 2012 : 5).
Pendidikan inklusif adalah sebuah konsep atau pendekatan pendidikan
yang berusaha menjangkau semua individu tanpa kecuali atau dengan kata lain
pendidikan inklusif adalah : “Sistem pendidikan yang terbuka bagi semua individu
serta mengakomodasi semua kebutuhan sesuai dengan kondisi masing-masing
individu”. Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang menghargai perbedaan
anak dan memberikan layanan kepada setiap anak sesuai dengan kebutuhannya.
Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang tidak diskriminatif. Pendidikan yang
memberiakan layanan terhadap semua anak tanpa memandang kondisi fisik,
mental, intelektual, sosial, emosi, ekonomi, jenis kelamin, suku, bidaya, tempat
tinggal, bahasa dan sebagainya. Semua anak belajar bersama, baik di
kelas/sekolah formal maupun nonformal yang berada di tempat tinggalnya yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing (Kustawan, D., 2012
:8).
B. Pengertian Anak Berkubutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki kebutuhan
khusus sementara atau permanen sehingga membutuhkan pelayanan pendidikan
yang lebih intens ( Moh. Takdir. Ilahi, 2013: 138).
Sedangkan Heward dalam Mudjito, Dkk (2014 : 25), Anak berkebutuhan
khusus adalah anak dengan karakteristik yang berbeda dengan anak pada
umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmamuan mental, emosi, dan
atau fisik. Yang termasuk ke dalam ABK antara lain : tunanetra, tunarungu,
tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak
bebrakat, anak dengan gangguan kesehatan
Karakterstik dan hambatan yang dimiliki oleh ABK memerlukan bentuk
pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi
mereka. Selama ini, pendidikan bagi anak berkelainan disediakan dalam tiga
macam lembaga pendidikan, yaitu Sekolah Berkelainan (SLB), Sekolah Dasar
Luar Biasa, dan Pendidikan Terpadu. SLB sebagai lembaga pendidikan tertua
menampung anak dengan jenis kelaianan yang sama sehingga terdapat SLB
Tunanetra, SLB Tunarungu, SLB Tunagrahita, SLB Tunadaksa, SLB Tunalaras,
dan SLB Tunaganda. Sementara pendidikan terpadu adalah sekolah biasa yang
menampung anak berkelainan, dengan kurikulum, guru, sarana pengajaran, dan
kegiatan belajar mengajar yang sama. Namun kenyataannya selama ini bahwa
baru menampung anak tunanetra, itu pun perkembangannya kurang
menggembirakan karena banyak sekolah umum yang keberatan menerima anak
berkelainan ( Ilahi, 20103 : 18).
C. Pengertian Pembelajaran Adaptif
Irham Hosni, (2003) dalam artikel, E. S. Munir,
(2008), menuliskan bahwa pembelajaran adaptif merupakan pembelajaran biasa
yang dimodifikasi dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dipelajari,
dilaksanakan dan memenuhi kebutuhan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK). Dengan demikian pembelajaran adaptif bagi ABK hakekatnya adalah
Pendidikan Luar Biasa (PLB). Sebab didalam pembelajaran adaptif bagi ABK
yang dirancang adalah pengelolaan kelas, program dan layanannya.
Jadi pembelajaran adaptif pada intinya adalah modifikasi aktivitias,
metode, alat, atau lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk menyediakan
peluang kepada anak dengan kebutuhan khusus mengikuti program pembelajaran
dengan tepat, efektif serta mencapai kepuasan. Prinsip utama dalam modifikasi
aktivitas adalah pe-nyesuaian aktivitas pembelaja-ran yang disesuaikan dengan
potensi siswa dalam melakukan aktivitias tersebut.
D. Pengembangan Kurikulum Adaptif di sekolah Inklusi
Sari Rudiyati, (…), menuliskan bagaimana pengembangan kurikulum adaptif
untuk siswa berkebutuhan pendidikaan khusus yang mengikuti pendidikan di
sekolah inklusif? Ada empat model kemungkinan pengembangan kurikulum
adaptif bagi siswa yang berkebutuhan pendidikan khusus yang mengikuti
pendidikan di sekolah inklusif, yakni: (1) Model duplikasi; (2) Model modifikasi;
(3) Model subtitusi, dan (4) model omisi.
1. Model Duplikasi
Duplikasi artinya salinan yang serupa benar dengan aslinya. Menyalin berarti
membuat sesuatu menjadi sama atau serupa. Dalam kaitannya dengan model
kuriukulum, duplikasi berarti mengembangkan dan atau memberlakukan
kurikulum untuk siswa berkebutuhan pendidikan khusus secara sama atau serupa
dengan kurikulum yang digunakan untuk siswa pada umumnya (reguler). Jadi
model duplikasi adalah cara dalam pengembangan kurikulum, dimana siswa-
siswa berkebutuhan pendidikan khusus menggunakan kurikulum yang sama
seperti yang dipakai oleh anak-anak pada umumnya. Model duplikasi dapat
diterapkan pada empat kmponen utama kurikulum, yaitu tujuan, isi, proses dan
evaluasi.
a. Duplikasi Tujuan
Duplikasi tujuan berarti tujuan-tujuan pembelajaran yang diberlakukan
kepada anak-anak pada umumnya/reguler juga diberlakukan kepada siswa
berkebutuhan pendidikan khusus. Dengan demikian standar komptensi lulusan
(SKL) yang diberlakukan untuk siswa reguler juga diberlakukan untuk siswa
berkebutuhan pendidikan khusus, Demikian juga Kompetensi inti (KI),
kompetensi dasar (KD) dan juga indikator keberhasilannya
b. Duplikasi Isi atau materi
Duplikasi isi/materi berarti materi-materi pembelajaran yang diberlakukan
kepada siswa pada umumnya/reguler juga diberlakukan sama kepada siswa-siswa
berkebutuhan pendidikan khusus. Siswa berkebutuhan pendidikan khusus
memperoleh informasi, konsep, teori, materi, pokok bahasan atau sub-sub pokok
bahasan yang sama seperti yang disajikan kepada siswa-siswa pada umumnya/
reguler.
c. Duplikasi proses
Duplikasi proses berarti siswa berkebutuhan pendidikan khusus menjalani
kegiatan atau pengalaman belajar mengajar yang sama seperti yang diberlakukan
kepada siswa-siswa pada umumnya/reguler. Duplikasi proses bisa berarti
kesamaan dalam metode mengajar, lingkung -an/setting belajar, waktu belajar
penggunaan media belajar dan atau sumber belajar.
d. Duplikasi Evaluasi
Duplikasi evaluasi berarti siswa berkebutuhan pendidikan khusus
menjalani evaluasi atau penilaian yang sama seperti yang diberlakukan kepada
siswa-siswa pada umumnya/reguler. Duplikasi evaluasi bisa berarti kesamaan
dalam soal-soal ujian, kesamaan dalam waktu evaluasi, teknik/cara evaluasi, atau
kesamaan dalam tempat atau lingkungan dimana evaluasi dilaksanakan.
2. Model Modifikasi
Modifikasi berarti merubah atau menyesuaikan. Dalam kaitan dengan
model kurikulum untuk siswa berkebutuhan pendidikan khusus, maka model
modifikasi bararti cara pengembangan kurikulum, dimana kurikulum umum yang
diberlakukan bagi siswa-siswa reguler dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi,
kebutuhan dan kemampuan siswa berkebutuhan pendidikan khusus.
Dengan demikian, siswa berkebutuhan pendidikan khusus menjalani
kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan mereka.
Modifikasi dapat diberlakukan pada empat komponen utama, yaitu tujuan, materi,
proses, dan evaluasi.
a. Modifikasi Tujuan
Modifikasi tujuan berarti tujuan-tujuan pembelajaran yang ada dalam
kurikulum umum dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi siswa berkebutuhan
pendidikan khusus. Sebagai konsekuensi dari modifikasi tujuan siswa
berkebutuhan pendidikan khusus, maka akan memiliki rumusan kompetensi
sendiri yang berbeda dengan siswa-siswa reguler, baik berkaitan dengan standar
kompetensi lulusan (SKL), kompetensi inti (SI, kompetensi dasar (KD) maupun
indikator -nya.
b. Modifikasi Materi
Modifikasi ini berarti materi-materi pelajaran yang diberlakukan untuk
siswa reguler dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan
kemampuan siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Dengan demikian, siswa
berkebutuhan pendidikan khusus mendapatkan sajian materi yang sesuai dengan
kondisi, kebutuhan dan kemampuannya. Modifikasi materi bisa berkaitan dengan
keleluasan, kedalaman dan kesulitannya berbeda (lebih rendah) daripada materi
yang diberikan kepada siswa reguler.
c. Modifikasi Proses
Modifikasi proses berarti ada perbedaan dalam kegiatan pembelajaran
yang dijalani oleh siswa berkebutuhan pendidikan khusus dengan yang dialami
oleh siswa pada umumnya. Metode atau strategi pembelajaran umum yang
diberlakukan untuk siswa-siswa reguler tidak diterapkan untuk siswa
berkebutuhan pendidikan khusus. Jadi, mereka memperoleh strategi pembelajaran
khusus yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuannya. Modifikasi
proses atau kegiatan pembelajaran bisa berkaitan dengan penggunaan metode
mengajar, lingkungan/setting belajar, waktu belajar, media belajar serta sumber
belajar.
d. Modifikasi Evaluasi
Modifikasi evaluasi, berarti ada perubahan dalam sistem penilaian hasil
belajar yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan siswa
berkebutuhan pendidikan khusus. Dengan kata lain siswa berkebutuhan
pendidikan khusus menjalani sistem evaluasi yang berbeda dengan siswa-siswa
lainnya. Perubahan tersebut bisa berkaitan dengan perubahan dalam soal-soal
ujian, perubahan dalam waktu evaluasi, teknik/cara evaluasi, atau tempat evaluasi.
Termasuk juga bagian dari modifikasi evaluasi adalah perubahan dalam kriteria
kelulusan, sistem kenaikan kelas, bentuk rapor, ijasah . Dll.
3. Model Omisi
Omisi berarti menghapus/menghilangka. Dalam kaitan dengan model
kurikulum, omisi berarti upaya untuk menghapus/menghilangkan sesuatu, baik
sebagian atau keseluruhan dari kurikulum umum, karena hal tersebut tidak
mungkin diberikaan kepada siswa berkebutuhan pendidikan khusus.
Dengan kata lain, omisi berarti sesuatu yang ada dalam kurikulum umum
tetapi tidak disampaikan atau tidak diberikan kepada siswa berkebutuhan
pendidikan khusus, karena sifatnya terlalu sulit atau mampu dilakukan oleh siswa
berkebutuhan pendidikan khusus. Bedanya dengan substitusi adalah jika dalam
substitusi ada materi pengganti yang sebobot, sedangkan dalam model omisi tidak
ada materi pengganti.
4. Model Adaptasi
Dalam artikal. Toto Yulianto, (2012 : ..), berdasarkan grand
design pendidikan inklusi nasional yang telah disepakati di Palembang tanggal
27-30 November 2007 bahwa yang menjadi substansi implementasi pendidikan
inklusi adalah adaptasi. Adapun adaptasi itu meliputi kurikulum, pembelajaran,
media dan alat pembelajaran, bahan ajar, penilaian serta pelaporan hasil belajar.
Dalam makalah ini pembahasan adaptasi pembelajaran, media/ alat, bahan
ajar, penilaian dan hasil belajar akan dikemas dalam satu bahasan yaitu adaptasi
pembelajaran sehingga secara substansional yang amat diperlukan dalam adaptasi
pada pendidikan inklusi adalah adaptasi kurikulum dan adaptasi pembelajaran.
1. Adaptasi Kurikulum
1) ABK (anak berkebutuhan khusus) dengan kecerdasan rata-rata dapat
menggunakan kurikulum reguler.
2) ABK dengan kecerdasan di atas rata-rata (amat cerdas/ IQ ≥ 125) dapat
diikutkan program akselerasi.
3) ABK dengan kecerdasan di bawah rata-rata (IQ ≤ 90) dapat menggunakan
mengadaptasi kurikum reguler sesuai dengan karakteristik ABK.
4) Jenis ABK tertentu memerlukan program kurikulum plus yaitu program
kurikulum tambahan yang bersifat rehabilitatif-kompensatif dan tidak ada di
sekolah reguler.
5) ABK yang tidak mampu mengikuti alternatif a), b), c) di atas dapat digunakan
program pembelajaran individual (PPI) dimana kurikulum disusun atas dasar
karakteristik ABK secara individual.
2. Adaptasi Pembelajaran
Variabel penting dalam pembelajaran, adalah: a) kondisi pembelajaran, b)
metode pembelajaran, dan c) hasil pembelajaran.
1) Kondisi pembelajaran berkaitan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik
mata pelajaran, kendala, dan karakteristik peserta didik. Adaptasi yang dapat
dilakuan adalah sebagai berikut:
a) mengambil standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sama dengan
kurikulum baku (reguler maupun PLB) namun menurunkan indikator
(mengambil sebagian indikator).
b) Mengambil standar kompetensi yang sama dengan kurikulum reguler dan
merumuskan sendiri standar kompetensinya.
3. Adaptasi Materi Pelajaran
Tidak semua mata pelajaran dan atau materi pelajaran membutuhkan
adaptasi. Hanya mata pelajaran dan atau meteri pelajaran yang menimbulkan
kesulitan sebagai akibat langsung dari kelainannya yang membutuhkan adaptasi.
Sebagai contoh dapat disajikan hal-hal sebagai berikut :
· Anak tunagrahita, (antara lain lamban belajar) kesulitan yang amat menonjol
adalah fungsi kognisi dan bahkan bila tingkat ketunagrahitaannya berat juga
fungsi aspek lain mengalami kelainan. Sebagai contoh bila anak itu mengalami
lamban belajar bila dibanding dengan teman rata-rata lain dapat hal-hal sebagai
berikut:
a) Materi disajikan dalam bobot yang berbeda dengan teman rata-rata lain.
Sekalipun dalam satu tujuan pembelajaran yang sama atau dengan kata lain
penyederhanaan materi pelajaran sehingga sesuai dengan tingkat kemampuan
anak.
b) Materi disajikan dengan pendekatan konseptual, maksudnya sebelum anak
dituntut untuk menguasai pengertian secara abstrak harus didahului dengan
penanaman konsep secara kongkrit dan berulang-ulang.
c) Adaptasi materi pelajaran hanya dilakukan terhadap materi-materi yang
menimbulkan kesulitan anak.
·
Penerapan Kurikulum Adaptif Pada Sekolah Inklusif MI Ma’arif Keji,
Ungaran
Profil sekolah
Nama Sekolah : MI Ma'arif Keji
Alamat :Jl. Bima Sakti Raya Desa Keji, Kec. Ungaran Barat,
Kab. Semarang
Kepala Madrasah : Supriyono, S.Pd, M.Pd
MI Ma'arif Keji adalah sekolah Islam formal yang didirikan pada tahun
1973. Berada di daerah pedesaan di gunung Ungaran, Jawa Tengah, Indonesia.
99% dari siswanya beragama muslim dan mayoritas berasal dari masyarakat tidak
mampu. Mengalami masa sulit pada tahun 2003-2005, sekolah terdiri dari 6
ruang kelas, masing-masing 5x6 meter. Ada juga ruang guru berukuran 3x4 meter.
Kamar yang retak dan bangunan tua. Karena sekolah hanya memiliki 58 siswa,
masyarakat tidak tertarik untuk mengirimkan anak-anak mereka untuk belajar di
MI Keji. Karena itu, sekolah hampir ditutup. Berbekal semangat perjuangan dan
doa dari semua guru, manajemen dan tokoh masyarakat untuk menjaga sekolah
Islam ini, sekolah berangsur-angsur membaik dan direnovasi menjadi lebih baik.
Indikator dari improvments dapat dilihat di sekolah yang baru direnovasi itu
sendiri, prestasi siswa, baik di bidang akademik dan non akademik. Pada tahun
2010, MI Keji memperoleh Akreditasi A dengan nilai 89 dari Badan Akreditasi
Nasional (BAN-S / M).
VISI
Formation of generations taqwa to Allah SWT, excellence in science, creativity
and culture
MISSI
Make an effective Islamic school based on humanity
MOTTO
Thinking Globally - Islamic Salafy Morality
Prinsip dan Pengembangan Kurikulum Adaptif
Dalam Modul Pelatihan Pendidikan Inklusif, Kurikulum umum yang
diberlakukan untuk siswa reguler perlu dirubah atau dimodifikasi sesuai dengan
kondisi, kebutuhan dan kemampuan siswa berkebutuhan pendidikan khusus.
Penyesuaian kurikulum dengan kemampuan siswa berkebutuhan pendidikan
khusus. Penyesuaian kurikulum tidak harus sama pada masing-masing komponen,
artinya jika komponen tujuan dan materi harus dimodifikasi, mungkin demikian
juga proses dan evaluasinya.
Proses penyesuaian juga tidak harus sama untuk semua materi. Materi
tertentu perlu dimodifikasi, tetapi mungkin tidak perlu untuk materi yang lain.
Proses modifikasi juga tidak sama untuk semua mata pelajaran. Mata pelajaran
tertentu mungkin perlu banyak modifikasi tetapi tidak demikian untuk mata
pelajaran yang lain. Proses modifikasi juga tidak sama pada masing-masing jenis
kelainan. Siswa berkebutuhan pendidikan khusus yang tidak mengalami hambatan
kecerdasan, misalnya: anak tunanetra, tunarungu, dan tunadaksa, mungkin sedikit
membutuhkan modifikasi kurikulum. Sedang siswa yang mengalami hambatan
kecerdasan (anak tunagrahita) membutuhkan modifikasi hampir pada pada semua
komponen pembelajaran (tujuan, isi, proses dan evaluasi).
Pelaksanaan Inklusivitas MI Maarif Keji
Pendidikan inklusif di MI Maarif Keji Ungaran cukup terkategori sebagai
sekolah yang ideal dilihat dari indeks inklusi. MI Maarif Keji berdiri pada tahun
1973, dan sejak tahun 2009 sekolah ini menerapkan sistem pendidikan inklusif
meskipun masih dengan prasarana yang terbatas dan belum memiliki izin resmi
dari pemerintah hingga selang 2 tahun telah resmi mendapat predikat sebagai
sekolah inklusif. Sekolah ini sudah terbuka untuk menerima semua anak termasuk
anak yang memiliki kebutuhan khusus menetap dengan catatan mereka sudah
memenuhi syarat usia yang telah ditentukan. Disini semua anak berasal dari latar
belakang keluarga yang berbeda. Sekolah ini ada untuk memenuhi kebutuhan
akan pendidikan bagi semua anak di wilayah Kabupaten Semarang.
Sekolah ini menerapkan sistem kurikulum adaptif dengan tujuan agar anak
dapat mengikuti pelajaran di kelas. Selain terapi di ruangan, anak mendapat materi
pelajaran seperti biasa sehingga timbul rasa aman dan dapat diterima. Materi
pelajaran disesuaikan dengan kondisi setiap anak yang memerlukan perhatian
khusus. Dengan adanya Guru Pembimbing Khusus(GPK) yang terdapat di setiap
kelas agar anak mendapat perhatian lebih sehingg tidak tertinggal dengan anak
yang normal. Karena sekolah ini berlatarbelakang sekolah madrasah maka
penanaman mengenai normatif diutamakan. Di sekolah ini terdapat pelajaran
khusus anak diajarkan mengaji hingga menghafal ayat Al-Qur’an dengan guru
ngaji khusus.
Fasilitas
a) Ruang kelas dan ruang guru serta fasilitas di dalamnya sudah cukup
menunjang.
b) Fasilitas untuk siswa mengembangkan bakat sudah cukup memadai.
c) Terdapat Koperasi yang dijalanankan oleh murid
d) Ruang terapi bagi anak berkebutuhan khusus lengkap dengan prasarananya
Tenaga Kependidikan
a) Pendidik dan tenaga kependidikan telah memahami bagaimana pendidikan
inklusif dilakukan
b) Jumlah siswa yang cukup banyak tidak membuat para pendidik
menemukan hambatan-hambatan karena selain guru kelas terdapat pula
Guru Pembimbing Khusus (GPK)
c) Pendidik mengetahui acuan dalam penempatan setiap kelas. Begitupun
memahami kriteria ABK disetiap kelas.
d) Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, pendidik memperhatikan
peserta didiknya.
Peserta Didik
a) Setiap anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami hambatan dalam
belajar.
b) Setiap anak memerlukan dukungan untuk belajar.
c) Sekolah berpusat berpusat pada anak
BAB III
KESIMPULAN
Adapatsi kurikulum juga merupakan salah satu cara untuk pemenuhan hak
bagi ABK yang berada di sekolah inkulisi. Karena setiap individu memiliki
keterbatasan maka pembelajaranpun disesuaikan dengan keberadaan siswa. Untuk
memperlancar proses KBM nya maka diperlukan rencana untuk membuat
adapatasi kurikulum agar semua ABK dapat terlayani dengan baik.
Adaptasi dalam model pembelajaran inklusi saat proses merupakan cara
penyesuaian aktivitas belajar yang sesuai dengan kondisi siswa berkebutuhan
khusus. Penyesuaian tersebut dilakukan pada tahapan belajar perolehan, tahap
ulangan, tahap kecakapan, tahap mempertahankan, tahap perluasan, tahap
penyesuaian, dan tahap penyesuaian.
Setelah menyusun dan mengamati permasalahan makalah ini, penyusun
menyimpulkan bahwa inklusivitas di SDN Griya Bandung Indah cukup ideal.
Dimana dalam hal ini terlihat dari indeks inklusi yang dijadikan acuan kelompok
kami untuk menilai inklusivitas disekolah ini. Adapun perbedaan indeks inklusi
dianalisis berdasarkan atas dasar jumlah ABK, jumlah siswa keseluruhan di kelas,
jumlah guru, dan pengalaman guru mengikuti pelatihan penanganan ABK.
DAFTAR PUSTAKA
David J,Smith (2009), Inklusif (Sekolah Ramah Untuk Semua). Bandung :
NUANSA
Sari Rudiyati, (…). Pengembangan Kurikulum Adaptif di Sekolah Inklusif.
Diakses dari pada tanggal 01 April 2017 dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-sari-rudiyati-
mpd/kurikulum-adaptif-di-sekolah-inklusif.pdf
Sugiarmin, Mohamad (2007) “Mengelola Kelas Inklusif Dengan Pembelajaran
yang Ramah”.
Rudiyati,Sari(2015)”Pengembangan Kurikulum Adaptif di Sekolah Inklusif”

More Related Content

What's hot

Asas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiaAsas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiawidemulia
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranrofieamirasyka
 
Model model manajemen berbasis sekolah
Model  model manajemen berbasis sekolahModel  model manajemen berbasis sekolah
Model model manajemen berbasis sekolahbagibagiilmu
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islamPpt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islamrismariszki
 
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptkKajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptkgusty_21
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaYeti Rohayati
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDdodikdomek
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Pajeg Lempung
 
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan IslamPendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan IslamMythaChan
 
Makalah Manajemen Pendidikan Islam
Makalah Manajemen Pendidikan IslamMakalah Manajemen Pendidikan Islam
Makalah Manajemen Pendidikan IslamMythaChan
 
kekuasaan dan politik di sekolah
kekuasaan dan politik di sekolahkekuasaan dan politik di sekolah
kekuasaan dan politik di sekolahYuliaLian
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahRachma Wati
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
 
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraEmirita Reta
 
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...weny maniez
 

What's hot (20)

Asas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiaAsas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesia
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaran
 
Model model manajemen berbasis sekolah
Model  model manajemen berbasis sekolahModel  model manajemen berbasis sekolah
Model model manajemen berbasis sekolah
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islamPpt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islam
 
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptkKajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
 
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan IslamPendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
 
Makalah Manajemen Pendidikan Islam
Makalah Manajemen Pendidikan IslamMakalah Manajemen Pendidikan Islam
Makalah Manajemen Pendidikan Islam
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
kekuasaan dan politik di sekolah
kekuasaan dan politik di sekolahkekuasaan dan politik di sekolah
kekuasaan dan politik di sekolah
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
 
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
 

Similar to Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus

Jurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah LiteraturJurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah LiteraturImam Nashokha
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfErlinaAriSavelia
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfErlinaAriSavelia
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitaTjoetnyak Izzatie
 
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan InklusifRisa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusifrisa zakiatul
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdfAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdfZukét Printing
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docxAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docxZukét Printing
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulumshahrul93
 
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahManajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahNuruddin Arranirri
 
Jurnal Homeschooling hj. Ade Muslimat
Jurnal Homeschooling hj. Ade MuslimatJurnal Homeschooling hj. Ade Muslimat
Jurnal Homeschooling hj. Ade MuslimatAde Muslimat
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualGigyh Ardians
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for alliwan Alit
 
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !asrafhudzaifi
 
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013eka noviana
 
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
1 buku kurikulum  k 13 paud-ok1 buku kurikulum  k 13 paud-ok
1 buku kurikulum k 13 paud-okEka Fadiyah Wati
 
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_okAbdul Rahman
 
Ipa smp 7 guru
Ipa smp 7 guruIpa smp 7 guru
Ipa smp 7 guruBudhi Emha
 

Similar to Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus (20)

Jurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah LiteraturJurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah Literatur
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan InklusifRisa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
 
Gru proposal (2)
Gru  proposal (2)Gru  proposal (2)
Gru proposal (2)
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdfAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docxAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulum
 
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahManajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
 
Jurnal Homeschooling hj. Ade Muslimat
Jurnal Homeschooling hj. Ade MuslimatJurnal Homeschooling hj. Ade Muslimat
Jurnal Homeschooling hj. Ade Muslimat
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !
Pendidikan Inklusif AUD untuk pegangan !
 
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
1 buku kurikulum  k 13 paud-ok1 buku kurikulum  k 13 paud-ok
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
 
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
 
Ipa smp 7 guru
Ipa smp 7 guruIpa smp 7 guru
Ipa smp 7 guru
 

More from Dedy Wiranto

Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Dedy Wiranto
 
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Dedy Wiranto
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiDedy Wiranto
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Dedy Wiranto
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalDedy Wiranto
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Dedy Wiranto
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranDedy Wiranto
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaDedy Wiranto
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieDedy Wiranto
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Dedy Wiranto
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDedy Wiranto
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususDedy Wiranto
 
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxMakalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxDedy Wiranto
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
 
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumMakalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumDedy Wiranto
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiDedy Wiranto
 
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalDedy Wiranto
 

More from Dedy Wiranto (20)

Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
 
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
 
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxMakalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
 
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumMakalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
 

Recently uploaded

Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxaristasaputri46
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...Kanaidi ken
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIgloriosaesy
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 

Recently uploaded (20)

Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus

  • 1. MAKALAH MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM ADAPTIF PADA PENDIDIKAN KELAS KHUSUS disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kelas Khusus KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan untuk semua adalah satu konsep yang seharusnya diwujudkan dalam kehidupan kita. Hal ini terkait dengan berbagai upaya untuk mencipatakan kondisi kehidupan yang lebih baik dan kondusif. Pendidikan menjadi satu jembatan untuk menciptakan kehidupan sebagai upaya mengubah kondisi sulit menjadi kondisi yang mudah dijalani, Saroni (2012 : 19). Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuhkembngkan potensi-potensi kemanusiaannya.Tirtarahardja & La Sulo (2005 : 1). Dalam Kustawan D.(2012 : 1-2) Pendidikan inklusi diharapakan dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi anak bersekolah atau dalam upaya pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan dalam waktu yang bersamaan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan inklusif juga diharapkan dapat menjawab kesenjangan yang terjadi di masyarakat berkaitan dengan pemenuhan hak-hak semua warga negara dalam bidang pendidikan. Menurut permendiknas Nomor 70 tahun 2009 pasal 1, pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Dengan melihat penertian dari pendidikan inklsif tersebut, yakni anak ABK berhak mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak regular, maka guru di sekolah inklusi harus siap untuk bekerja lebih giat krena ABK yang menyenyam di sekolah inklusif adalah yang terdiri dari beberapa ketunaan atau hambatan. Maka agar pelayanan di sekolah inklusif menjadi pelayanan yang baik bagi individu maka diperlukan pengadptasian kurikulum dalam beberapa materi yang disesuaikian dengan kemampuan dan hambatan yang dimiliki ABK. Moh. Takdir Ilahi, (2013 : 168), mengatakan bahwa kurikulum penting untuk menata arah dan tujuan kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak didik tanpa mengabaikan hak-haknya yang belum tercapai. Secara sederhana,
  • 3. kurikulum merupakan bagian penting dari setiap perencanaan pendidikan yang memengaruhi arah dan tujuan anak didik dalam lembaga pendidikan. Dalam makalah yang dituliskan oleh Mumpuniarti, (2011 : 5), model pembelajaran inklusi mengharuskan guru melayani siswa dengan berbagai kebutuhan belajar. Adaptasi kurikulum bagi siswa ABK di sekolah inklusif meruapakan suatu keharusan. Mengingat bervariasnya kemampuan dan hambatn yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus. Untuk itu guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilanya anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. B. Rumusan Masalah Berdasrkan latar belakang di atas maka dalam makalah ini akan kami bahas tentang Bagimana Pengembangan Kurikulum Adaptasi di Sekolah Inklusi, Apa saja Prinsip dan Pengembangan Kurikulum Adaptif, dan Bagaimana Penerapan Kurikulum Adaptif di MI Ma’arif Keji. C. Tujuan Makalah Makalah ini bertujuan agar para pendidik terutama pendidik yang bergelut langsung dengan ABK agar dapat memakani pelayananya dengan sungguh- sungguh memeberikan perhatian kepada ABK terutama yang berkaitan dengan tujuan pendidikan yang hendak atau yang akan didapatnya.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Inklusif Dalam permendiknas No 70 tahun 2009 menyebutkan bahwa, pendidikan inklusif adalah system penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya (Suyanto & Mudjito, 2012 : 5). Pendidikan inklusif adalah sebuah konsep atau pendekatan pendidikan yang berusaha menjangkau semua individu tanpa kecuali atau dengan kata lain pendidikan inklusif adalah : “Sistem pendidikan yang terbuka bagi semua individu serta mengakomodasi semua kebutuhan sesuai dengan kondisi masing-masing individu”. Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang menghargai perbedaan anak dan memberikan layanan kepada setiap anak sesuai dengan kebutuhannya. Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang tidak diskriminatif. Pendidikan yang memberiakan layanan terhadap semua anak tanpa memandang kondisi fisik, mental, intelektual, sosial, emosi, ekonomi, jenis kelamin, suku, bidaya, tempat tinggal, bahasa dan sebagainya. Semua anak belajar bersama, baik di kelas/sekolah formal maupun nonformal yang berada di tempat tinggalnya yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing (Kustawan, D., 2012 :8). B. Pengertian Anak Berkubutuhan Khusus Anak Berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki kebutuhan khusus sementara atau permanen sehingga membutuhkan pelayanan pendidikan yang lebih intens ( Moh. Takdir. Ilahi, 2013: 138). Sedangkan Heward dalam Mudjito, Dkk (2014 : 25), Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmamuan mental, emosi, dan atau fisik. Yang termasuk ke dalam ABK antara lain : tunanetra, tunarungu,
  • 5. tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak bebrakat, anak dengan gangguan kesehatan Karakterstik dan hambatan yang dimiliki oleh ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka. Selama ini, pendidikan bagi anak berkelainan disediakan dalam tiga macam lembaga pendidikan, yaitu Sekolah Berkelainan (SLB), Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Pendidikan Terpadu. SLB sebagai lembaga pendidikan tertua menampung anak dengan jenis kelaianan yang sama sehingga terdapat SLB Tunanetra, SLB Tunarungu, SLB Tunagrahita, SLB Tunadaksa, SLB Tunalaras, dan SLB Tunaganda. Sementara pendidikan terpadu adalah sekolah biasa yang menampung anak berkelainan, dengan kurikulum, guru, sarana pengajaran, dan kegiatan belajar mengajar yang sama. Namun kenyataannya selama ini bahwa baru menampung anak tunanetra, itu pun perkembangannya kurang menggembirakan karena banyak sekolah umum yang keberatan menerima anak berkelainan ( Ilahi, 20103 : 18). C. Pengertian Pembelajaran Adaptif Irham Hosni, (2003) dalam artikel, E. S. Munir, (2008), menuliskan bahwa pembelajaran adaptif merupakan pembelajaran biasa yang dimodifikasi dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dipelajari, dilaksanakan dan memenuhi kebutuhan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dengan demikian pembelajaran adaptif bagi ABK hakekatnya adalah Pendidikan Luar Biasa (PLB). Sebab didalam pembelajaran adaptif bagi ABK yang dirancang adalah pengelolaan kelas, program dan layanannya. Jadi pembelajaran adaptif pada intinya adalah modifikasi aktivitias, metode, alat, atau lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk menyediakan peluang kepada anak dengan kebutuhan khusus mengikuti program pembelajaran dengan tepat, efektif serta mencapai kepuasan. Prinsip utama dalam modifikasi aktivitas adalah pe-nyesuaian aktivitas pembelaja-ran yang disesuaikan dengan potensi siswa dalam melakukan aktivitias tersebut.
  • 6. D. Pengembangan Kurikulum Adaptif di sekolah Inklusi Sari Rudiyati, (…), menuliskan bagaimana pengembangan kurikulum adaptif untuk siswa berkebutuhan pendidikaan khusus yang mengikuti pendidikan di sekolah inklusif? Ada empat model kemungkinan pengembangan kurikulum adaptif bagi siswa yang berkebutuhan pendidikan khusus yang mengikuti pendidikan di sekolah inklusif, yakni: (1) Model duplikasi; (2) Model modifikasi; (3) Model subtitusi, dan (4) model omisi. 1. Model Duplikasi Duplikasi artinya salinan yang serupa benar dengan aslinya. Menyalin berarti membuat sesuatu menjadi sama atau serupa. Dalam kaitannya dengan model kuriukulum, duplikasi berarti mengembangkan dan atau memberlakukan kurikulum untuk siswa berkebutuhan pendidikan khusus secara sama atau serupa dengan kurikulum yang digunakan untuk siswa pada umumnya (reguler). Jadi model duplikasi adalah cara dalam pengembangan kurikulum, dimana siswa- siswa berkebutuhan pendidikan khusus menggunakan kurikulum yang sama seperti yang dipakai oleh anak-anak pada umumnya. Model duplikasi dapat diterapkan pada empat kmponen utama kurikulum, yaitu tujuan, isi, proses dan evaluasi. a. Duplikasi Tujuan Duplikasi tujuan berarti tujuan-tujuan pembelajaran yang diberlakukan kepada anak-anak pada umumnya/reguler juga diberlakukan kepada siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Dengan demikian standar komptensi lulusan (SKL) yang diberlakukan untuk siswa reguler juga diberlakukan untuk siswa berkebutuhan pendidikan khusus, Demikian juga Kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD) dan juga indikator keberhasilannya b. Duplikasi Isi atau materi Duplikasi isi/materi berarti materi-materi pembelajaran yang diberlakukan kepada siswa pada umumnya/reguler juga diberlakukan sama kepada siswa-siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Siswa berkebutuhan pendidikan khusus memperoleh informasi, konsep, teori, materi, pokok bahasan atau sub-sub pokok bahasan yang sama seperti yang disajikan kepada siswa-siswa pada umumnya/ reguler.
  • 7. c. Duplikasi proses Duplikasi proses berarti siswa berkebutuhan pendidikan khusus menjalani kegiatan atau pengalaman belajar mengajar yang sama seperti yang diberlakukan kepada siswa-siswa pada umumnya/reguler. Duplikasi proses bisa berarti kesamaan dalam metode mengajar, lingkung -an/setting belajar, waktu belajar penggunaan media belajar dan atau sumber belajar. d. Duplikasi Evaluasi Duplikasi evaluasi berarti siswa berkebutuhan pendidikan khusus menjalani evaluasi atau penilaian yang sama seperti yang diberlakukan kepada siswa-siswa pada umumnya/reguler. Duplikasi evaluasi bisa berarti kesamaan dalam soal-soal ujian, kesamaan dalam waktu evaluasi, teknik/cara evaluasi, atau kesamaan dalam tempat atau lingkungan dimana evaluasi dilaksanakan. 2. Model Modifikasi Modifikasi berarti merubah atau menyesuaikan. Dalam kaitan dengan model kurikulum untuk siswa berkebutuhan pendidikan khusus, maka model modifikasi bararti cara pengembangan kurikulum, dimana kurikulum umum yang diberlakukan bagi siswa-siswa reguler dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Dengan demikian, siswa berkebutuhan pendidikan khusus menjalani kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan mereka. Modifikasi dapat diberlakukan pada empat komponen utama, yaitu tujuan, materi, proses, dan evaluasi. a. Modifikasi Tujuan Modifikasi tujuan berarti tujuan-tujuan pembelajaran yang ada dalam kurikulum umum dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Sebagai konsekuensi dari modifikasi tujuan siswa berkebutuhan pendidikan khusus, maka akan memiliki rumusan kompetensi sendiri yang berbeda dengan siswa-siswa reguler, baik berkaitan dengan standar kompetensi lulusan (SKL), kompetensi inti (SI, kompetensi dasar (KD) maupun indikator -nya.
  • 8. b. Modifikasi Materi Modifikasi ini berarti materi-materi pelajaran yang diberlakukan untuk siswa reguler dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Dengan demikian, siswa berkebutuhan pendidikan khusus mendapatkan sajian materi yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuannya. Modifikasi materi bisa berkaitan dengan keleluasan, kedalaman dan kesulitannya berbeda (lebih rendah) daripada materi yang diberikan kepada siswa reguler. c. Modifikasi Proses Modifikasi proses berarti ada perbedaan dalam kegiatan pembelajaran yang dijalani oleh siswa berkebutuhan pendidikan khusus dengan yang dialami oleh siswa pada umumnya. Metode atau strategi pembelajaran umum yang diberlakukan untuk siswa-siswa reguler tidak diterapkan untuk siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Jadi, mereka memperoleh strategi pembelajaran khusus yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuannya. Modifikasi proses atau kegiatan pembelajaran bisa berkaitan dengan penggunaan metode mengajar, lingkungan/setting belajar, waktu belajar, media belajar serta sumber belajar. d. Modifikasi Evaluasi Modifikasi evaluasi, berarti ada perubahan dalam sistem penilaian hasil belajar yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Dengan kata lain siswa berkebutuhan pendidikan khusus menjalani sistem evaluasi yang berbeda dengan siswa-siswa lainnya. Perubahan tersebut bisa berkaitan dengan perubahan dalam soal-soal ujian, perubahan dalam waktu evaluasi, teknik/cara evaluasi, atau tempat evaluasi. Termasuk juga bagian dari modifikasi evaluasi adalah perubahan dalam kriteria kelulusan, sistem kenaikan kelas, bentuk rapor, ijasah . Dll. 3. Model Omisi Omisi berarti menghapus/menghilangka. Dalam kaitan dengan model kurikulum, omisi berarti upaya untuk menghapus/menghilangkan sesuatu, baik sebagian atau keseluruhan dari kurikulum umum, karena hal tersebut tidak mungkin diberikaan kepada siswa berkebutuhan pendidikan khusus.
  • 9. Dengan kata lain, omisi berarti sesuatu yang ada dalam kurikulum umum tetapi tidak disampaikan atau tidak diberikan kepada siswa berkebutuhan pendidikan khusus, karena sifatnya terlalu sulit atau mampu dilakukan oleh siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Bedanya dengan substitusi adalah jika dalam substitusi ada materi pengganti yang sebobot, sedangkan dalam model omisi tidak ada materi pengganti. 4. Model Adaptasi Dalam artikal. Toto Yulianto, (2012 : ..), berdasarkan grand design pendidikan inklusi nasional yang telah disepakati di Palembang tanggal 27-30 November 2007 bahwa yang menjadi substansi implementasi pendidikan inklusi adalah adaptasi. Adapun adaptasi itu meliputi kurikulum, pembelajaran, media dan alat pembelajaran, bahan ajar, penilaian serta pelaporan hasil belajar. Dalam makalah ini pembahasan adaptasi pembelajaran, media/ alat, bahan ajar, penilaian dan hasil belajar akan dikemas dalam satu bahasan yaitu adaptasi pembelajaran sehingga secara substansional yang amat diperlukan dalam adaptasi pada pendidikan inklusi adalah adaptasi kurikulum dan adaptasi pembelajaran. 1. Adaptasi Kurikulum 1) ABK (anak berkebutuhan khusus) dengan kecerdasan rata-rata dapat menggunakan kurikulum reguler. 2) ABK dengan kecerdasan di atas rata-rata (amat cerdas/ IQ ≥ 125) dapat diikutkan program akselerasi. 3) ABK dengan kecerdasan di bawah rata-rata (IQ ≤ 90) dapat menggunakan mengadaptasi kurikum reguler sesuai dengan karakteristik ABK. 4) Jenis ABK tertentu memerlukan program kurikulum plus yaitu program kurikulum tambahan yang bersifat rehabilitatif-kompensatif dan tidak ada di sekolah reguler. 5) ABK yang tidak mampu mengikuti alternatif a), b), c) di atas dapat digunakan program pembelajaran individual (PPI) dimana kurikulum disusun atas dasar karakteristik ABK secara individual.
  • 10. 2. Adaptasi Pembelajaran Variabel penting dalam pembelajaran, adalah: a) kondisi pembelajaran, b) metode pembelajaran, dan c) hasil pembelajaran. 1) Kondisi pembelajaran berkaitan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik mata pelajaran, kendala, dan karakteristik peserta didik. Adaptasi yang dapat dilakuan adalah sebagai berikut: a) mengambil standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sama dengan kurikulum baku (reguler maupun PLB) namun menurunkan indikator (mengambil sebagian indikator). b) Mengambil standar kompetensi yang sama dengan kurikulum reguler dan merumuskan sendiri standar kompetensinya. 3. Adaptasi Materi Pelajaran Tidak semua mata pelajaran dan atau materi pelajaran membutuhkan adaptasi. Hanya mata pelajaran dan atau meteri pelajaran yang menimbulkan kesulitan sebagai akibat langsung dari kelainannya yang membutuhkan adaptasi. Sebagai contoh dapat disajikan hal-hal sebagai berikut : · Anak tunagrahita, (antara lain lamban belajar) kesulitan yang amat menonjol adalah fungsi kognisi dan bahkan bila tingkat ketunagrahitaannya berat juga fungsi aspek lain mengalami kelainan. Sebagai contoh bila anak itu mengalami lamban belajar bila dibanding dengan teman rata-rata lain dapat hal-hal sebagai berikut: a) Materi disajikan dalam bobot yang berbeda dengan teman rata-rata lain. Sekalipun dalam satu tujuan pembelajaran yang sama atau dengan kata lain penyederhanaan materi pelajaran sehingga sesuai dengan tingkat kemampuan anak. b) Materi disajikan dengan pendekatan konseptual, maksudnya sebelum anak dituntut untuk menguasai pengertian secara abstrak harus didahului dengan penanaman konsep secara kongkrit dan berulang-ulang. c) Adaptasi materi pelajaran hanya dilakukan terhadap materi-materi yang menimbulkan kesulitan anak. ·
  • 11. Penerapan Kurikulum Adaptif Pada Sekolah Inklusif MI Ma’arif Keji, Ungaran Profil sekolah Nama Sekolah : MI Ma'arif Keji Alamat :Jl. Bima Sakti Raya Desa Keji, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang Kepala Madrasah : Supriyono, S.Pd, M.Pd MI Ma'arif Keji adalah sekolah Islam formal yang didirikan pada tahun 1973. Berada di daerah pedesaan di gunung Ungaran, Jawa Tengah, Indonesia. 99% dari siswanya beragama muslim dan mayoritas berasal dari masyarakat tidak mampu. Mengalami masa sulit pada tahun 2003-2005, sekolah terdiri dari 6 ruang kelas, masing-masing 5x6 meter. Ada juga ruang guru berukuran 3x4 meter. Kamar yang retak dan bangunan tua. Karena sekolah hanya memiliki 58 siswa, masyarakat tidak tertarik untuk mengirimkan anak-anak mereka untuk belajar di MI Keji. Karena itu, sekolah hampir ditutup. Berbekal semangat perjuangan dan doa dari semua guru, manajemen dan tokoh masyarakat untuk menjaga sekolah Islam ini, sekolah berangsur-angsur membaik dan direnovasi menjadi lebih baik. Indikator dari improvments dapat dilihat di sekolah yang baru direnovasi itu sendiri, prestasi siswa, baik di bidang akademik dan non akademik. Pada tahun 2010, MI Keji memperoleh Akreditasi A dengan nilai 89 dari Badan Akreditasi Nasional (BAN-S / M). VISI Formation of generations taqwa to Allah SWT, excellence in science, creativity and culture MISSI Make an effective Islamic school based on humanity MOTTO Thinking Globally - Islamic Salafy Morality
  • 12. Prinsip dan Pengembangan Kurikulum Adaptif Dalam Modul Pelatihan Pendidikan Inklusif, Kurikulum umum yang diberlakukan untuk siswa reguler perlu dirubah atau dimodifikasi sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Penyesuaian kurikulum dengan kemampuan siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Penyesuaian kurikulum tidak harus sama pada masing-masing komponen, artinya jika komponen tujuan dan materi harus dimodifikasi, mungkin demikian juga proses dan evaluasinya. Proses penyesuaian juga tidak harus sama untuk semua materi. Materi tertentu perlu dimodifikasi, tetapi mungkin tidak perlu untuk materi yang lain. Proses modifikasi juga tidak sama untuk semua mata pelajaran. Mata pelajaran tertentu mungkin perlu banyak modifikasi tetapi tidak demikian untuk mata pelajaran yang lain. Proses modifikasi juga tidak sama pada masing-masing jenis kelainan. Siswa berkebutuhan pendidikan khusus yang tidak mengalami hambatan kecerdasan, misalnya: anak tunanetra, tunarungu, dan tunadaksa, mungkin sedikit membutuhkan modifikasi kurikulum. Sedang siswa yang mengalami hambatan kecerdasan (anak tunagrahita) membutuhkan modifikasi hampir pada pada semua komponen pembelajaran (tujuan, isi, proses dan evaluasi). Pelaksanaan Inklusivitas MI Maarif Keji Pendidikan inklusif di MI Maarif Keji Ungaran cukup terkategori sebagai sekolah yang ideal dilihat dari indeks inklusi. MI Maarif Keji berdiri pada tahun 1973, dan sejak tahun 2009 sekolah ini menerapkan sistem pendidikan inklusif meskipun masih dengan prasarana yang terbatas dan belum memiliki izin resmi dari pemerintah hingga selang 2 tahun telah resmi mendapat predikat sebagai sekolah inklusif. Sekolah ini sudah terbuka untuk menerima semua anak termasuk anak yang memiliki kebutuhan khusus menetap dengan catatan mereka sudah memenuhi syarat usia yang telah ditentukan. Disini semua anak berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda. Sekolah ini ada untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan bagi semua anak di wilayah Kabupaten Semarang.
  • 13. Sekolah ini menerapkan sistem kurikulum adaptif dengan tujuan agar anak dapat mengikuti pelajaran di kelas. Selain terapi di ruangan, anak mendapat materi pelajaran seperti biasa sehingga timbul rasa aman dan dapat diterima. Materi pelajaran disesuaikan dengan kondisi setiap anak yang memerlukan perhatian khusus. Dengan adanya Guru Pembimbing Khusus(GPK) yang terdapat di setiap kelas agar anak mendapat perhatian lebih sehingg tidak tertinggal dengan anak yang normal. Karena sekolah ini berlatarbelakang sekolah madrasah maka penanaman mengenai normatif diutamakan. Di sekolah ini terdapat pelajaran khusus anak diajarkan mengaji hingga menghafal ayat Al-Qur’an dengan guru ngaji khusus. Fasilitas a) Ruang kelas dan ruang guru serta fasilitas di dalamnya sudah cukup menunjang. b) Fasilitas untuk siswa mengembangkan bakat sudah cukup memadai. c) Terdapat Koperasi yang dijalanankan oleh murid d) Ruang terapi bagi anak berkebutuhan khusus lengkap dengan prasarananya Tenaga Kependidikan a) Pendidik dan tenaga kependidikan telah memahami bagaimana pendidikan inklusif dilakukan b) Jumlah siswa yang cukup banyak tidak membuat para pendidik menemukan hambatan-hambatan karena selain guru kelas terdapat pula Guru Pembimbing Khusus (GPK) c) Pendidik mengetahui acuan dalam penempatan setiap kelas. Begitupun memahami kriteria ABK disetiap kelas. d) Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, pendidik memperhatikan peserta didiknya. Peserta Didik a) Setiap anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami hambatan dalam belajar. b) Setiap anak memerlukan dukungan untuk belajar. c) Sekolah berpusat berpusat pada anak
  • 14. BAB III KESIMPULAN Adapatsi kurikulum juga merupakan salah satu cara untuk pemenuhan hak bagi ABK yang berada di sekolah inkulisi. Karena setiap individu memiliki keterbatasan maka pembelajaranpun disesuaikan dengan keberadaan siswa. Untuk memperlancar proses KBM nya maka diperlukan rencana untuk membuat adapatasi kurikulum agar semua ABK dapat terlayani dengan baik. Adaptasi dalam model pembelajaran inklusi saat proses merupakan cara penyesuaian aktivitas belajar yang sesuai dengan kondisi siswa berkebutuhan khusus. Penyesuaian tersebut dilakukan pada tahapan belajar perolehan, tahap ulangan, tahap kecakapan, tahap mempertahankan, tahap perluasan, tahap penyesuaian, dan tahap penyesuaian. Setelah menyusun dan mengamati permasalahan makalah ini, penyusun menyimpulkan bahwa inklusivitas di SDN Griya Bandung Indah cukup ideal. Dimana dalam hal ini terlihat dari indeks inklusi yang dijadikan acuan kelompok kami untuk menilai inklusivitas disekolah ini. Adapun perbedaan indeks inklusi dianalisis berdasarkan atas dasar jumlah ABK, jumlah siswa keseluruhan di kelas, jumlah guru, dan pengalaman guru mengikuti pelatihan penanganan ABK. DAFTAR PUSTAKA David J,Smith (2009), Inklusif (Sekolah Ramah Untuk Semua). Bandung : NUANSA Sari Rudiyati, (…). Pengembangan Kurikulum Adaptif di Sekolah Inklusif. Diakses dari pada tanggal 01 April 2017 dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-sari-rudiyati- mpd/kurikulum-adaptif-di-sekolah-inklusif.pdf Sugiarmin, Mohamad (2007) “Mengelola Kelas Inklusif Dengan Pembelajaran yang Ramah”. Rudiyati,Sari(2015)”Pengembangan Kurikulum Adaptif di Sekolah Inklusif”