SlideShare a Scribd company logo
1
MAKALAH TEORI BELAJAR
Pemrosesan Informasi
Disusun Oleh :
Heru Winoto (1102413105)
Dwi Eti Awaliatun (1102415003)
Dedy Wiranto (1102415010)
Fuji Astuti (1102415014)
Anisah Nurul K (1102415035)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
2
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Teori Belajar “Pemrosesan Informasi”
dengan baik. Makalah ini dibuat untuk keperluan tugas Teori Belajar.
Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
manambah wawasan pembaca sehingga pembaca dapat mengetahui apa itu
pemrosesan informasi.
Semoga isi makalah ini dapat mudah dipahami, kami mengucapkan
terimakasih mengucapkan mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat
kata-kata yang salah, kami menyadari makalah ini kurang sempurna, oleh karena
itu saran dan kritik sangat diharapkan sehingga pembuatan makalah yang akan
datang lebih baik lagi
Semarang, April 2016
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................2
1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1 PANDANGAN ROBERT M GAGNE................................................3
2.2 PENGERTIAN PEMROSESAN INFORMASI..................................4
2.3 KARAKTERISTIK PEMROSESAN INFORMASI...........................4
2.3.1 PROSES BERFIKIR...................................................................4
2.3.2 MEKANISME PENGUBAH......................................................5
2.3.3 MODIFIKASI DIRI....................................................................6
2.4 TEORI PEMROSESAN INFORMASI ROBERT M GAGNE...........6
2.5 ANALISIS KELEBIHAN DAN KELEMAHAN................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
3.1 SIMPULAN.........................................................................................15
3.2 SARAN................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai
tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa
mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari
oleh siswa berupa keadan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan
belajar.
Tindakan belajar dari suatu hal tersebut nampak sebagai perilaku belajar
yang nampak dari luar. Pengertian dari belajar sangat beragam, banyak dari para
ahli yang mengartikan secara berbeda-beda definisi dari belajar. Sebagaimana kita
ketahui bahwa belajar merupakan hal yang penting dalam bidang pendidikan. Tentu
saja dalam proses belajar terdapat teori – teori yang memunculkan adanya belajar.
Dari zaman dahulu, para ilmuwan terus mengembangkan teori – teori belajar
sebagai temuan mereka untuk mengembangkan pemikiran belajar mereka. Era
globalisasi telah membawa berbagai perubahan yang memunculkan adanya teori –
teori belajar yang baru guna menyempurnakan teori – teori yang telah ada
sebelumnya. Akan tetapi, kita sebagai insan tak bisa bertolak dengan adanya teori
belajar yang telah ada sebelumnya. Adapun teori belajar selalu bertolak dari sudut
pandangan psikologi belajar tertentu.
Maka psikologi dalam pendidikan menjadi berkembang sangat pesat.
Dengan bermunculnya teori – teri yang baru akan menyempurnakan teori – teori
yang sebelumnya. Berbagai teori belajar dapat dikaji dan diambil manfaat dengan
adanya teori tersebut. tentunya setiap teori belajar memiliki keistimewaan
tersendiri. Bahkan, tak jarang dalam setiap teori belajar juga terdapat kritikan –
kritikan untuk penyempurnaan teori tersebut. dalam hal ini, penulis akan mengkaji
salah teori belajar pemrosesan informasi.
2
1.2 Rumusan Masalah
Latar belakang di atas menghantarkan penulis untuk merumuskan masalah,
yaitu sebagai berikut:
a. Apakah teori pembelajaran pemrosesan informasi menurut Robert Gagne?
b. Bagaimana pendekatan dalam pemrosesan informasi?
c. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran?
d. Seperti apakah ciri-ciri model pembelajaran?
e. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran pemrosesan informasi?
f. Jelaskan karakteristik model pembelajaran pemrosesan informasi?
g. Memahami ciri-ciri model pembelajaran pemrosesan informasi;
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui tokoh pencetus teori pembelajaran pemrosesan infromasi.
b. Mengetahui teori pembelajaran pemrosesan infromasi menurut Robert
Gagne.
c. Mengetahtui tentang pendekatan dalam pemrosesan informasi.
d. Memahami karakteristik model pembelajaran;
e. Memahami model pembelajaran pemrosesan informasi;
f. Memahami ciri-ciri model pembelajaran pemrosesan informasi;
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pandangan Robert M Gagne
Menurut Robert M Gagne, belajar dipandang sebagai proses pengolahan
informasi. Robert M. Gagne adalah seorang psikolog pendidikan berkebangsaan
Amerika yang terkenal dengan penemuannya berupa Condition Of Learning.
Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi,
untuk kemudian diolah, sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil
belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-
kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu
keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan
proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah
rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses
pembelajaran.
Robert Gagne merupakan salah satu tokoh pencetus teori ini. Teori ini
memandang bahwa belajar adalah proses memperoleh informasi, mengolah
informasi, menyimpan informasi, serta mengingat kembali informasi yang
dikontrol oleh otak. Asumsi yang mendasari teori pemrosesan informasi Robert M
Gagne adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam
perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran.
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu: (1)
motivasi; (2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali;
(6) generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik.
Gagne menggabungkan ide-ide berhaviorisme dan kognitivisme dalam
pembelajaran. Menurut Gagne, dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi, untuk diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil
belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal
dengan kondisi eksternal individu. Kondisi internal adalah keadaan dalam diri
individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang
terjadi di dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari
4
lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Kondisi
eksternal ini oleh Gagne disebut sebagai Sembilan peristiwa pembelajaran.
2.2 Pengertian Pemrosesan Informasi
Pemrosesan informasi merupakan teori belajar yang relatif baru dibandingkan
dengan teori-teori belajar lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori ini belajar adalah
mengolah informasi. Sekilas teori ini mirip dengan teori kognitif yaitu lebih
mementingkan proses belajar dari pada hasil. Dalam teori pemrosesan informasi,
proses memang penting, namun yang lebih penting adalah sistem informasi yang
diproses itu yang akan dipelajari siswa. Informasi inilah yang akan menentukan
proses. Bagaimana proses belajar siswa akan berlangsung, sangat ditentukan oleh
informasi yang dipelajari. Dalam teori pemrosesan informasi tidak ada satu proses
belajarpun yang ideal untuk segala situasi dan cocok untuk semua siswa.
Pendekatan proses informasi menganalisis cara anak memipulasi informasi,
monitornya, dan menciptakan strategi menanganinya (Munkata, 2006; Siegler,
2001, 2006; Siegler dan Alibali, 2005). Proses informasi yang efektif meliputi
perhatian, memori, dan proses berfikir.
2.3 Karakteristik Pemrosesan Informasi
Pemrosesan Informasi ini maksudnya adalah bagaimana seseorang dapat
memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama.
Robert Siegler (1998) mendeskripsikan tiga karakteristik utama dari pendekatan
pemrosesan informasi: proses berpikir, mekanisme pengubah, dan modifikasi diri.
2.3.1 Proses Berfikir
Siegler berpendapat bahwa berpikir adalah pemrosesan informasi,
dengan penjelasan ketika anak merasakan, kemudian melakukan penyandian,
merepresentasikan, dan menyimpan informasi, maka proses inilah yang disebut
dengan proses berpikir. Walaupun kecepatan dalam memproses dan
menyimpan informasi terbatas pada satu waktu.
Proses berfikir merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan
konsep dalam belajar yaitu berupa kategori-kategori yang mengelompokkan
5
objek, kejadian dan karakteristik berdasarkan properti umum. Konsep
merupakan elemen dari kognisi yang membantu menyederhanakan dan
meringkas informasi.
Konsep dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Konsep konkret adalah suatu pengertian yang menunjuk pada objek-objek
dalam lingkungan fisik. Konsep ini mewakili golongan benda tertentu,
meja, kursi, lemari, dan sebagainya; golongan sifat tertentu, warna, sifat,
bentuk, dan sebagainya; golongan perbuatan tertentu, duduk, lari,
meloncat, dan sebagainya.
b. Konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili realitas hidup,
tetapi bukan lingkungan hidup fisik. Misalnya lingkaran adalah garis yang
berbentuk bundar yang mempunyai jari-jari yang sama panjang.
2.3.2 Mekanisme Pegubah
Siegler berpendapat dalam pemrosesan infromasi fokus utamanya adalah
pada peran mekanisme pengubah dalam perkembangan. Ada empat mekanisme
yang bekerja untuk menciptakan perubahan dalam ketrampilan kognitif anak :
a. Encoding (penyandian)
Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Seperti
halnya teori Gagne yang menyatakan informasi dipilih secara selektif, maka
dalam encoding menyandikan informasi yang relevan dengan mengabaikan
informasi yang tidak relevan adalah aspek utama dalam problem solving.
Namun, anak membutuhkan waktu dan usaha untuk melatih encoding ini,
agar dapat menyandi secara otomatis. Encodingadalah proses memasukkan
informasi ke dalam memori. Siegler mengatakan bahwa aspek utama dari
pemecahan problem adalah menyandikan informasi yang relavan dan
mengabaikan informasi yang tidak relevan. Karena biasanya dibutuhkan
waktu dan usaha untuk menyusun strategi baru, anak harus melatihnya
untuk melaksanakan peyandian secara otomatis maksimalkan
efektivitasnya.
6
b. Otomatisitas
Istilah otomatisitas (automaticity) adalah kemampuan untuk memproses
informasi dengan sedikit atau tanpa usaha. Seiring dengan bertambahnya
usia dan pengalaman, pemrosesan informasi menjadi makin otomatis, dan
anak bisa mendeteksi hubungan-hubungan baru antara ide dan kejadian
(Kail, 2002).
c. Konstruksi Strategi
Konstruksi strategi adalah penemuan prosedur baru untuk memproses
informasi. Dalam hal ini Siegler menyatakan bahwa anak perlu menyajikan
informasi kunci untuk suatu problem dan mengkoordinasikan informasi
tersebut dengan pengetahuan sebelumnya yang relevan untuk memecahkan
masalah.
d. Generalisasi
Agar mendapat manfaat penuh dari strategi baru itu, diperlukan generalisasi.
Anak perlu melakukan generalisasi, atau mengaplikasikan, strategi pada
problem lain. Transfer terjadi saat anak mengaplikasikan pengalaman dan
pengetahuan sebelumnya untuk mempelajari atau memecahkan problem
dalam situasi yang baru.
2.3.3 Modifikasi Diri
Modifikasi diri dalam pemrosesan informasi secara mendalam tertuang
dalam metakognisi, yang berarti kognisi atau kognisi atau mengetahui tentang
mengetahui, yang di dalamnya terdapat dua hal yaitu pengetahuan kognitif
dengan aktivitas kognitif.
Pengetahuan kognitif melibatkan usaha monitoring dan refleksi pada
pemikiran seseorang pada saat sekarang, sedangkan aktivitas kognitif terjadi
saat murid secara sadar menyesuaikan dan mengelola strategi pemikiran
mereka pada saat memecahkan masalah dan memikirkan suatu tujuan.
2.4 Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor
yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil
7
kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi
proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan
keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya
interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu.
Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai
hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi
eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam
proses pembelajaran.
Menurut Robert M gagne dalam Rusman (2014: 139-140) dalam proses
pembelajaran model pemrosesan informasi terdiri dari delapan fase, yakni sebagai
berikut:
1. Motivasi, fase awal memulai pembelajaran dengan adanya dorongan untuk
melakukan suatu tindakan dalam mencapai tujuan tertentu (motivasi
instrinsik dan ekstrinsik);
2. Pemahaman, fase ini individu menerima dan memahami informasi yang
diperoleh dari pembelajaran. Pemahaman didapat melalui perhatian;
3. Pemerolehan, individu memberikan makna/mempersepsikan segala
informasi yang pada dirinya sehingga terjadi proses penyimpanan dalam
memori peserta didik;
4. Penahanan, menahan informasi yang sampai pada dirinya sehingga terjadi
proses penyimpanan dalam memori siswa;
5. Ingatan kembali, mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan, bila
ada rangsangan;
6. Generalisasi, menggunakan hasil pembelajaran untuk keperluan tertentu;
7. Perlakuan, perwujudan perubahan perilaku individu sebagai hasil
pembelajaran;
8. Umpan balik, individu memperoleh feedback dari perilaku yang telah
dilakukannya.
Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan
dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang
8
memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama.
Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat
memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indera.
Komponen pertama dari sistem memori yang dijumpai oleh informasi yang masuk
adalah registrasi penginderaan. Registrasi penginderaan menerima sejumlah besar
informasi dari indera dan menyimpannya dalam waktu yang sangat singkat, tidak
lebih dari dua detik. Bila tidak terjadi suatu proses terhadap informasi yang
disimpan dalam register penginderaan, maka dengan cepat informasi itu akan
hilang. Keberadaan register penginderaan mempunyai dua implikasi penting dalam
pendidikan.
Pertama, orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi
itu harus diingat. Kedua, seseorang memerlukan waktu untuk membawa semua
informasi yang dilihat dalam waktu singkat masuk ke dalam kesadaran, (Slavin,
2000: 176). Interpretasi seseorang terhadap rangsangan dikatakan sebagai persepsi.
Persepsi dari stimulus tidak langsung seperti penerimaan stimulus, karena persepsi
dipengaruhi status mental, pengalaman masa lalu, pengetahuan, motivasi, dan
banyak faktor lain. Informasi yang dipersepsi seseorang dan mendapat perhatian,
akan ditransfer ke komponen kedua dari sistem memori, yaitu memori jangka
pendek. Memori jangka pendek adalah sistem penyimpanan informasi dalam
jumlah terbatas hanya dalam beberapa detik. Satu cara untuk menyimpan informasi
dalam memori jangka pendek adalah memikirkan tentang informasi itu atau
mengungkapkannya berkali-kali.
Dalam suatu kegiatan belajar, seseorang menerima informasi dan kemudian
mengolah informasi tersebut di dalam memori. Pemrosesan informasi dalam
memori manusia diproses dan disimpan dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu Sensory
Memory, Short-term Memory, dan Long-term Memory. Model pemrosesan
informasi ini dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut
9
1. Sensory Memory (SM)
Informasi masuk ke dalam sistem pengolah informasi manusia melalui
berbagai saluran sesuai dengan inderanya. Sistem persepsi bekerja pada
informasi ini untuk menciptakan apa yang kita pahami sebagai persepsi.
Karena keterbatasan kemampuan dan banyaknya informasi yang masuk, tidak
semua informasi bisa diolah. Informasi yang baru saja diterima ini disimpan
dalam suatu ruang sementara (buffer) yang disebut sensory memory. Durasi
suatu informasi dapat tersimpan di dalam sensory memory ini sangat singkat,
kurang dari 1/2 sekon untuk informasi visual dan sekitar 3 sekon untuk
informasi audio. Tahap pemrosesan informasi tahap pertama ini sangat
penting karena menjadi syarat untuk dapat melakukan pemrosesan informasi
di tahap berikutnya, sehingga perhatian pembelajar terhadap informasi yang
baru diterimanya ini menjadi sangat diperlukan. Pembelajar akan
memberikan perhatian yang lebih terhadap informasi jika informasi tersebut
memiliki fitur atau ciri khas yang menarik dan jika informasi tersebut mampu
mengaktifkan pola pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (prior
knowledge).
2. Short-term Memory (STM) atau “Working Memory”
10
Short-term memory atau working memory berhubungan dengan apa yang
sedang dipikirkan seseorang pada suatu saat ketika menerima stimulus dari
lingkungan. Durasi suatu informasi tersimpan di dalam short-term
memory adalah 15 – 20 sekon. Durasi penyimpanan di dalam short-term
memory ini akan bertambah lama, bisa menjadi sampai 20 menit, jika terdapat
pengulangan informasi. Informasi yang masuk ke dalam short-term
memory berangsur-angsur menghilang ketika informasi tersebut tidak lagi
diperlukan. Jika informasi dalam short-term memory ini terus digunakan,
maka lama-kelamaan informasi tersebut akan masuk ke dalam tahapan
penyimpanan informasi berikutnya, yaitu long-term memory.
3. Long-term Memory (LTM)
Long-term memory merupakan memory penyimpanan yang relatif permanen,
yang dapat menyimpan informasi meskipun informasi tersebut mungkin tidak
diperlukan lagi. Informasi yang tersimpan di dalam long-term
memory diorganisir ke dalam bentuk struktur pengetahuan tertentu, atau yang
disebut dengan schema. Schemamengelompokkan elemen-elemen informasi
sesuai dengan bagaimana nantinya informasi tersebut akan digunakan,
sehingga schema memfasilitasi akses informasi di waktu mendatang ketika
akan digunakan (proses memanggil kembali informasi). Dengan demikian,
keahlian seseorang berasal dari pengetahuan yang tersimpan dalam bentuk
schema di dalam long-term memory, bukan dari kemampuannya untuk
melibatkan diri dengan elemen-elemen informasi yang belum terorganisasi di
dalam long-term memory.
Penyimpanan informasi dalam long-term memory dapat diumpamakan seperti
peristiwa yang terjadi pada penulisan data ke dalam disket atau hardisk
komputer atau pun perekaman suara ke dalam kaset. Kapasitas penyimpanan
dalam long-term memory ini dapat dikatakan tak terbatas besarnya dengan
durasi penyimpanan seumur hidup. Kapasitas penyimpanan disebut tak
terbatas dalam arti bahwa tidak ada seseorang pun yang pernah kekurangan
“ruang” untuk menyimpan informasi baru, berapa pun umur orang tersebut.
Durasi penyimpanan seumur hidup diartikan sebagai informasi yang sudah
masuk di dalam long-term memory tidak akan pernah hilang, meskipun bisa
11
saja terjadi informasi tersebut tidak berhasil diambil kembali (retrieval)
karena beberapa alasan.
Menurut teori Gagne, hasil pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan
yang berupa kecakapan manusia (Human Capabilities) yang terdiri atas:
1. Informasi Verbal
Informasi verbal adalah hasil pembelajaran yang berupa informasi yang
dinyatakan dalam bentuk verbal (kata-kata atau kalimat) baik secara tertulis
atau lisan. Informasi verbal adalah berupa pemberian nama atau label
terhadap suatu benda atau fakta, pemberian definisi atau pengertian, atau
perumusan mengenai berbagai hal dalam bentuk verbal.
2. Kecakapan Intelektual
Kecakapan intelektual adalah kecakapan individu dalam melakukan interaksi
dengan lingkungan yang menggunakan simbol-simbol. Misalnya simbol-
simbol dalam bentuk matematik, seperti penambahan, pengurangan,
pembagian, perkalian dan sebagainya. Kecakapan intelektual ini mencakup
kecakapan dalam membedakan (diskriminasi). Konsep intelektual sangat
diperlukan dalam menghadapi pemecahan masalah.
3. Strategi Kognitif
Strategi kognitif ialah kecakapan individu untuk melakukan pengendalian
dan mengelola keseluruhan aktifitasnya. Dalam proses pembelajaran, strategi
kognitif ini kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara berfikir agar
terjadi aktifitas yang efektif. Kalau kecakapan intelektual lebih banyak
terarah kepada proses pemikiran pelajar. Strategi kognitif ini memberikan
kemudahan bagi para pelajar untuk memilih informasi verbal dan kecakapan
intelektual yang sesuai untuk diterapkan selama proses pembelajaran dan
berfikir.
4. Sikap
Sikap ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk
memilih berbagai tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap
dapat diartikan sebagai keadaan didalam diri individu yang akan member arah
kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu objek atau rangsangan.
12
Dalam sikap terdapat pemikiran, peradaan yang menyertai pemikiran, dan
kesiapan untuk bertindak.
5. Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan
pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.
Dalam pemrosesan informasi terdapat hambatan-hambatan. Berdasarkan
(Cermak & Craik, dalam Craik & Lockhart, 2002), hambatan teori
pemrosesan informasi antara lain:
ď‚· Tidak semua individu mampu melatih memori secara maksimal
ď‚· Proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung
ď‚· Tingkat kesulitan mengungkap kembali informasi-informasi yang telah
disimpan dalam ingatan
ď‚· Kemampuan otak tiap individu tidak sama.
Proses informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi
(encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (stroge) dan diakhiri dengan
mengungkapkan kembali informas-informasi yang telah disimpan dalam ingatan
(retrival).[8] Teori belajar pemerosesan informasi mendeskripsikan tindakan
belajar merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan.
Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Sistem
syaraf menggunakan kode internal yang merepresentasikan stimulus eksternal.
Dengan cara ini representasi objek/kejadian eksternal dikodekan menjadi informasi
internal dan siap disimpan.
Stroge adalah informasi yang diambilkan dari memori jangka pendek
kemudian diteruskan untuk diproses dan digabungkan ke dalam memori jangka
panjang. Namun tidak semua informasi dari memori jangka pendek dapat disimpan.
Kunci penting dalam penyimpanan di memori jangka panjang adalah adanya
motivasi yang cukup untuk mendorong adanya latihan berulang hal-hal dari memori
jangka pendek.
Retrieval adalah hasil akhir dari proses memori. Mengacu pada pemanfaatan
informasi yang disimpan. Agar dapat diambil kembali, informasi yang disimpan
tidak hanya tersedia tetapi juga dapat diperoleh karena meskipun secara teoritis
13
informasi yang disimpan tersedia tetapi tidak selalu mudah untuk menggunakan dan
menempatkannya.
Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar
merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan. Sembilan tahapan
dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi
mendukung proses-proses internal dalam kegiatan belajar adalah:
1. Menarik perhatian
2. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa
3. Merangsang ingatan pada pra syarat belajar
4. Menyajikan bahan peransang
5. Memberikan bimbingan belajar
6. Mendorong unjuk kerja
7. Memberikan balikan informative
8. Menilai unjuk kerja
9. Meningkatkan retensi dan alih belajar Keunggulan strategi pembelajaran
yang berpijak pada teori pemrosesan informasi:
a. Cara berpikir yang berorientasi pada proses leboh menonjol
b. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek
c. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap
d. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin
dicapai
e. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang
sesungguhnya
f. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai irama masing-masing
individu
g. Balikan informativ memberikan rambu-rambu yang jelas tentang
tingkat unjuk kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja
yang diharapkan.
14
2.5 Analisis Kelebihan dan Kelemahan Pemrosesan Informasi
A. Analisis Kelebihan
Dengan manggunakan teori pemprosesan informasi akan membantu
meningkatkan keaktifan siswa untuk berfikir dalam kegiatan
pembelajaran. Siswa akan berusaha mengaitkan suatu kejadian atau proses
pembelajaran yang menarik dengan materi yang disampaikan, karena
dalam teori pemprosesan informasi guru atau pendidik di tuntut untuk
kreatif dalam memberikan pengajaran terhadap peserta didik. Yang
dimaksud guru kreatif tersebut adalah guru mampu menyajikan materi
pembelajaran dengan menggunakan alat bantu dan metode penyampaian
yang dapat menarik siswa sehingga, siswa akan mudah mengingat dan
memahami materi yang di sampaikan.
B. Analisis Kelemahan
Jika seorang guru tidak nbisa menyampaikan meteri pembelajaran dengan
metode dan alat bantu yang dapat menarik siswa, maka proses
pembelajaran akan terasa membosankan. Sehingga tidak akan menarik
perhatian siswa yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan
pembelajaran. Selain itu apabila menghadapi siswa atau peserta didik yang
benar-benar tidak mampu diajak untuk aktif berfikir maka akan terjadi
ketidak singkronan antara pendidik dan peserta didik sehingga tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Salah satu tokoh pemrosesan informasi adalah Robert Gagne, yang
menyatakan bahwa belajar merupakan seperangkat proses yang bersifat internal
bagi setiap individu yang merupakan hasil transformasi rangsangan yang berasal
dari peristiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan. Karena itulah
teori ini akan membantu kita untuk memahami proses belajar yang terjadi dalam
diri peserta didik, mengerti kondisi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
mengetahui hal-hal yang dapat menghambat dan memperlancar proses belajar
peserta didik, sehingga dengan pengetahuan itu seorang guru akan lebih bijaksana
dan tepat dalam menentukan proses belajar.
Teori pemprosesan informasi menyatakan bahwa hanya sedikit informasi yang
dapat diolah dalam memori kerja setiap saat. Terlalu banyak elemen bisa sangat
membebani memori kerja sehingga menurunkan keefektifan pengolahan informasi.
Jika penerima diharuskan membagi perhatian mereka diantara, dan
mengintegrasikan secara mental dua atau lebih sumber-sumber informasi yang
berkaitan misalnya, teks dan diagram, proses ini mungkin menempatkan suatu
ketegangan yang tidak perlu pada memori kerja yang terbatas dan menghambat
pemerolehan informasi.
Proses informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi
(encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (stroge) dan diakhiri dengan
mengungkapkan kembali informas-informasi yang telah disimpan dalam ingatan
(retrival). Dan proses ini lebih menunjukkan pengolahan pada proses yang terjadi
dalam memory. Sehingga kemudian kekuatan memory ini dibagi menjadi dua yaitu
memory jangka pendek dan memory jangka panjang. Ini kemudian muncul bahwa
dalam suatu memory ada yang hanya mampu menampung informasi dalam jangka
waktu tertentu.
16
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mustofa, M. Thobroni, 2012. “Belajar & Pembelajaran: Pengembangan
Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, (Jakarta:
Ar Ruzz Media
Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran, cet.1 Jakarta: Rineka Cipta
Gagne, M. Robert. 1970. The Conditions of Learning, United States of America
Leslie J. Briggs, Robert M. Gagne, Principles of Instructional DesignI, 1978. New
York Chicago San Francisco Dallas
Ramayulis, 2002. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grapindo Persada

More Related Content

What's hot

Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikRINISUGIYARTI
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuNastiti Rahajeng
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
yuni dwinovika
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranMuhammad Faried Johan
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Hafiza .h
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Dedy Wiranto
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
PutriAgilya
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
Bekha Mahardhika
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
Lutfi Koto
 
Tugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaranTugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaranhuzaipah
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif
Nhia Item
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitifMitha Ye Es
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Rina Rahmawati
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
audiasls
 

What's hot (20)

Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristik
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individu
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
 
Tugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaranTugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaran
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 

Similar to Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi

Pendekatan Pemrosesan Informasi FIX.docx
Pendekatan Pemrosesan Informasi FIX.docxPendekatan Pemrosesan Informasi FIX.docx
Pendekatan Pemrosesan Informasi FIX.docx
Ferihana
 
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk PembelajaranPendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
FAJAR MENTARI
 
MAKALAH_TIM_3_Belajar&Pembelajaran[2].docx
MAKALAH_TIM_3_Belajar&Pembelajaran[2].docxMAKALAH_TIM_3_Belajar&Pembelajaran[2].docx
MAKALAH_TIM_3_Belajar&Pembelajaran[2].docx
JulianBastenRumbobia
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadiMitha Ye Es
 
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori PembelajaranTugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Rosmalia Eva
 
Teori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasiTeori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasi
Ainal Yaqin
 
Makalah proses belajar
Makalah proses belajarMakalah proses belajar
Makalah proses belajar
azmah fikriyah
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
PratiwiKartikaSari
 
Teori kognitif
Teori kognitif  Teori kognitif
Teori kognitif
PratiwiKartikaSari
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Antonius Lela Nihamaking
 
Ppt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetikPpt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetik
CiliburempatAsyik
 
P teori belajar untuk program PAUD
P teori belajar       untuk program PAUDP teori belajar       untuk program PAUD
P teori belajar untuk program PAUD
HappyIkaMelpina
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
Narendra
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
sundelubek1
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikan
Elsina Sihombing
 
Teori Belajar Kelompok 6.pptx
Teori Belajar Kelompok 6.pptxTeori Belajar Kelompok 6.pptx
Teori Belajar Kelompok 6.pptx
Rizqi322491
 
Information System Approach Psychology
Information System Approach PsychologyInformation System Approach Psychology
Information System Approach PsychologyChici Ernest
 
Scaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikScaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifik
NurWakhidah11
 

Similar to Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi (20)

Pendekatan Pemrosesan Informasi FIX.docx
Pendekatan Pemrosesan Informasi FIX.docxPendekatan Pemrosesan Informasi FIX.docx
Pendekatan Pemrosesan Informasi FIX.docx
 
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk PembelajaranPendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
 
MAKALAH_TIM_3_Belajar&Pembelajaran[2].docx
MAKALAH_TIM_3_Belajar&Pembelajaran[2].docxMAKALAH_TIM_3_Belajar&Pembelajaran[2].docx
MAKALAH_TIM_3_Belajar&Pembelajaran[2].docx
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadi
 
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori PembelajaranTugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
 
Teori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasiTeori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasi
 
Makalah proses belajar
Makalah proses belajarMakalah proses belajar
Makalah proses belajar
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 
Teori kognitif
Teori kognitif  Teori kognitif
Teori kognitif
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
 
Ppt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetikPpt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetik
 
P teori belajar untuk program PAUD
P teori belajar       untuk program PAUDP teori belajar       untuk program PAUD
P teori belajar untuk program PAUD
 
Lulinda riska
Lulinda riskaLulinda riska
Lulinda riska
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikan
 
Teori Belajar Kelompok 6.pptx
Teori Belajar Kelompok 6.pptxTeori Belajar Kelompok 6.pptx
Teori Belajar Kelompok 6.pptx
 
Information System Approach Psychology
Information System Approach PsychologyInformation System Approach Psychology
Information System Approach Psychology
 
Scaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikScaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifik
 

More from Dedy Wiranto

Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Dedy Wiranto
 
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Dedy Wiranto
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Dedy Wiranto
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Dedy Wiranto
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Dedy Wiranto
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Dedy Wiranto
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Dedy Wiranto
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
Dedy Wiranto
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Dedy Wiranto
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Dedy Wiranto
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Dedy Wiranto
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dedy Wiranto
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Dedy Wiranto
 
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxMakalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Dedy Wiranto
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususMakalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Dedy Wiranto
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Dedy Wiranto
 
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumMakalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Dedy Wiranto
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Dedy Wiranto
 
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Dedy Wiranto
 
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikMakalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Dedy Wiranto
 

More from Dedy Wiranto (20)

Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
 
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
 
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxMakalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususMakalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
 
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumMakalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
 
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
 
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikMakalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
 

Recently uploaded

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 

Recently uploaded (20)

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 

Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi

  • 1. 1 MAKALAH TEORI BELAJAR Pemrosesan Informasi Disusun Oleh : Heru Winoto (1102413105) Dwi Eti Awaliatun (1102415003) Dedy Wiranto (1102415010) Fuji Astuti (1102415014) Anisah Nurul K (1102415035) FAKULTAS ILMU PENDIDIKN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
  • 2. 2
  • 3. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Teori Belajar “Pemrosesan Informasi” dengan baik. Makalah ini dibuat untuk keperluan tugas Teori Belajar. Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan manambah wawasan pembaca sehingga pembaca dapat mengetahui apa itu pemrosesan informasi. Semoga isi makalah ini dapat mudah dipahami, kami mengucapkan terimakasih mengucapkan mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat kata-kata yang salah, kami menyadari makalah ini kurang sempurna, oleh karena itu saran dan kritik sangat diharapkan sehingga pembuatan makalah yang akan datang lebih baik lagi Semarang, April 2016
  • 4. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..........................................................................................ii DAFTAR ISI........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1 1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................1 1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................2 1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN............................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3 2.1 PANDANGAN ROBERT M GAGNE................................................3 2.2 PENGERTIAN PEMROSESAN INFORMASI..................................4 2.3 KARAKTERISTIK PEMROSESAN INFORMASI...........................4 2.3.1 PROSES BERFIKIR...................................................................4 2.3.2 MEKANISME PENGUBAH......................................................5 2.3.3 MODIFIKASI DIRI....................................................................6 2.4 TEORI PEMROSESAN INFORMASI ROBERT M GAGNE...........6 2.5 ANALISIS KELEBIHAN DAN KELEMAHAN................................14 BAB III PENUTUP..............................................................................................15 3.1 SIMPULAN.........................................................................................15 3.2 SARAN................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar dari suatu hal tersebut nampak sebagai perilaku belajar yang nampak dari luar. Pengertian dari belajar sangat beragam, banyak dari para ahli yang mengartikan secara berbeda-beda definisi dari belajar. Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar merupakan hal yang penting dalam bidang pendidikan. Tentu saja dalam proses belajar terdapat teori – teori yang memunculkan adanya belajar. Dari zaman dahulu, para ilmuwan terus mengembangkan teori – teori belajar sebagai temuan mereka untuk mengembangkan pemikiran belajar mereka. Era globalisasi telah membawa berbagai perubahan yang memunculkan adanya teori – teori belajar yang baru guna menyempurnakan teori – teori yang telah ada sebelumnya. Akan tetapi, kita sebagai insan tak bisa bertolak dengan adanya teori belajar yang telah ada sebelumnya. Adapun teori belajar selalu bertolak dari sudut pandangan psikologi belajar tertentu. Maka psikologi dalam pendidikan menjadi berkembang sangat pesat. Dengan bermunculnya teori – teri yang baru akan menyempurnakan teori – teori yang sebelumnya. Berbagai teori belajar dapat dikaji dan diambil manfaat dengan adanya teori tersebut. tentunya setiap teori belajar memiliki keistimewaan tersendiri. Bahkan, tak jarang dalam setiap teori belajar juga terdapat kritikan – kritikan untuk penyempurnaan teori tersebut. dalam hal ini, penulis akan mengkaji salah teori belajar pemrosesan informasi.
  • 6. 2 1.2 Rumusan Masalah Latar belakang di atas menghantarkan penulis untuk merumuskan masalah, yaitu sebagai berikut: a. Apakah teori pembelajaran pemrosesan informasi menurut Robert Gagne? b. Bagaimana pendekatan dalam pemrosesan informasi? c. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran? d. Seperti apakah ciri-ciri model pembelajaran? e. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran pemrosesan informasi? f. Jelaskan karakteristik model pembelajaran pemrosesan informasi? g. Memahami ciri-ciri model pembelajaran pemrosesan informasi; 1.3 Tujuan Pembahasan Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui tokoh pencetus teori pembelajaran pemrosesan infromasi. b. Mengetahui teori pembelajaran pemrosesan infromasi menurut Robert Gagne. c. Mengetahtui tentang pendekatan dalam pemrosesan informasi. d. Memahami karakteristik model pembelajaran; e. Memahami model pembelajaran pemrosesan informasi; f. Memahami ciri-ciri model pembelajaran pemrosesan informasi;
  • 7. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pandangan Robert M Gagne Menurut Robert M Gagne, belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi. Robert M. Gagne adalah seorang psikolog pendidikan berkebangsaan Amerika yang terkenal dengan penemuannya berupa Condition Of Learning. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah, sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi- kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Robert Gagne merupakan salah satu tokoh pencetus teori ini. Teori ini memandang bahwa belajar adalah proses memperoleh informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi, serta mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Asumsi yang mendasari teori pemrosesan informasi Robert M Gagne adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu: (1) motivasi; (2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6) generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik. Gagne menggabungkan ide-ide berhaviorisme dan kognitivisme dalam pembelajaran. Menurut Gagne, dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal dengan kondisi eksternal individu. Kondisi internal adalah keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi di dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari
  • 8. 4 lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Kondisi eksternal ini oleh Gagne disebut sebagai Sembilan peristiwa pembelajaran. 2.2 Pengertian Pemrosesan Informasi Pemrosesan informasi merupakan teori belajar yang relatif baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori ini belajar adalah mengolah informasi. Sekilas teori ini mirip dengan teori kognitif yaitu lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil. Dalam teori pemrosesan informasi, proses memang penting, namun yang lebih penting adalah sistem informasi yang diproses itu yang akan dipelajari siswa. Informasi inilah yang akan menentukan proses. Bagaimana proses belajar siswa akan berlangsung, sangat ditentukan oleh informasi yang dipelajari. Dalam teori pemrosesan informasi tidak ada satu proses belajarpun yang ideal untuk segala situasi dan cocok untuk semua siswa. Pendekatan proses informasi menganalisis cara anak memipulasi informasi, monitornya, dan menciptakan strategi menanganinya (Munkata, 2006; Siegler, 2001, 2006; Siegler dan Alibali, 2005). Proses informasi yang efektif meliputi perhatian, memori, dan proses berfikir. 2.3 Karakteristik Pemrosesan Informasi Pemrosesan Informasi ini maksudnya adalah bagaimana seseorang dapat memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Robert Siegler (1998) mendeskripsikan tiga karakteristik utama dari pendekatan pemrosesan informasi: proses berpikir, mekanisme pengubah, dan modifikasi diri. 2.3.1 Proses Berfikir Siegler berpendapat bahwa berpikir adalah pemrosesan informasi, dengan penjelasan ketika anak merasakan, kemudian melakukan penyandian, merepresentasikan, dan menyimpan informasi, maka proses inilah yang disebut dengan proses berpikir. Walaupun kecepatan dalam memproses dan menyimpan informasi terbatas pada satu waktu. Proses berfikir merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan konsep dalam belajar yaitu berupa kategori-kategori yang mengelompokkan
  • 9. 5 objek, kejadian dan karakteristik berdasarkan properti umum. Konsep merupakan elemen dari kognisi yang membantu menyederhanakan dan meringkas informasi. Konsep dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Konsep konkret adalah suatu pengertian yang menunjuk pada objek-objek dalam lingkungan fisik. Konsep ini mewakili golongan benda tertentu, meja, kursi, lemari, dan sebagainya; golongan sifat tertentu, warna, sifat, bentuk, dan sebagainya; golongan perbuatan tertentu, duduk, lari, meloncat, dan sebagainya. b. Konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili realitas hidup, tetapi bukan lingkungan hidup fisik. Misalnya lingkaran adalah garis yang berbentuk bundar yang mempunyai jari-jari yang sama panjang. 2.3.2 Mekanisme Pegubah Siegler berpendapat dalam pemrosesan infromasi fokus utamanya adalah pada peran mekanisme pengubah dalam perkembangan. Ada empat mekanisme yang bekerja untuk menciptakan perubahan dalam ketrampilan kognitif anak : a. Encoding (penyandian) Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Seperti halnya teori Gagne yang menyatakan informasi dipilih secara selektif, maka dalam encoding menyandikan informasi yang relevan dengan mengabaikan informasi yang tidak relevan adalah aspek utama dalam problem solving. Namun, anak membutuhkan waktu dan usaha untuk melatih encoding ini, agar dapat menyandi secara otomatis. Encodingadalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Siegler mengatakan bahwa aspek utama dari pemecahan problem adalah menyandikan informasi yang relavan dan mengabaikan informasi yang tidak relevan. Karena biasanya dibutuhkan waktu dan usaha untuk menyusun strategi baru, anak harus melatihnya untuk melaksanakan peyandian secara otomatis maksimalkan efektivitasnya.
  • 10. 6 b. Otomatisitas Istilah otomatisitas (automaticity) adalah kemampuan untuk memproses informasi dengan sedikit atau tanpa usaha. Seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman, pemrosesan informasi menjadi makin otomatis, dan anak bisa mendeteksi hubungan-hubungan baru antara ide dan kejadian (Kail, 2002). c. Konstruksi Strategi Konstruksi strategi adalah penemuan prosedur baru untuk memproses informasi. Dalam hal ini Siegler menyatakan bahwa anak perlu menyajikan informasi kunci untuk suatu problem dan mengkoordinasikan informasi tersebut dengan pengetahuan sebelumnya yang relevan untuk memecahkan masalah. d. Generalisasi Agar mendapat manfaat penuh dari strategi baru itu, diperlukan generalisasi. Anak perlu melakukan generalisasi, atau mengaplikasikan, strategi pada problem lain. Transfer terjadi saat anak mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya untuk mempelajari atau memecahkan problem dalam situasi yang baru. 2.3.3 Modifikasi Diri Modifikasi diri dalam pemrosesan informasi secara mendalam tertuang dalam metakognisi, yang berarti kognisi atau kognisi atau mengetahui tentang mengetahui, yang di dalamnya terdapat dua hal yaitu pengetahuan kognitif dengan aktivitas kognitif. Pengetahuan kognitif melibatkan usaha monitoring dan refleksi pada pemikiran seseorang pada saat sekarang, sedangkan aktivitas kognitif terjadi saat murid secara sadar menyesuaikan dan mengelola strategi pemikiran mereka pada saat memecahkan masalah dan memikirkan suatu tujuan. 2.4 Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil
  • 11. 7 kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Menurut Robert M gagne dalam Rusman (2014: 139-140) dalam proses pembelajaran model pemrosesan informasi terdiri dari delapan fase, yakni sebagai berikut: 1. Motivasi, fase awal memulai pembelajaran dengan adanya dorongan untuk melakukan suatu tindakan dalam mencapai tujuan tertentu (motivasi instrinsik dan ekstrinsik); 2. Pemahaman, fase ini individu menerima dan memahami informasi yang diperoleh dari pembelajaran. Pemahaman didapat melalui perhatian; 3. Pemerolehan, individu memberikan makna/mempersepsikan segala informasi yang pada dirinya sehingga terjadi proses penyimpanan dalam memori peserta didik; 4. Penahanan, menahan informasi yang sampai pada dirinya sehingga terjadi proses penyimpanan dalam memori siswa; 5. Ingatan kembali, mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan, bila ada rangsangan; 6. Generalisasi, menggunakan hasil pembelajaran untuk keperluan tertentu; 7. Perlakuan, perwujudan perubahan perilaku individu sebagai hasil pembelajaran; 8. Umpan balik, individu memperoleh feedback dari perilaku yang telah dilakukannya. Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang
  • 12. 8 memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indera. Komponen pertama dari sistem memori yang dijumpai oleh informasi yang masuk adalah registrasi penginderaan. Registrasi penginderaan menerima sejumlah besar informasi dari indera dan menyimpannya dalam waktu yang sangat singkat, tidak lebih dari dua detik. Bila tidak terjadi suatu proses terhadap informasi yang disimpan dalam register penginderaan, maka dengan cepat informasi itu akan hilang. Keberadaan register penginderaan mempunyai dua implikasi penting dalam pendidikan. Pertama, orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi itu harus diingat. Kedua, seseorang memerlukan waktu untuk membawa semua informasi yang dilihat dalam waktu singkat masuk ke dalam kesadaran, (Slavin, 2000: 176). Interpretasi seseorang terhadap rangsangan dikatakan sebagai persepsi. Persepsi dari stimulus tidak langsung seperti penerimaan stimulus, karena persepsi dipengaruhi status mental, pengalaman masa lalu, pengetahuan, motivasi, dan banyak faktor lain. Informasi yang dipersepsi seseorang dan mendapat perhatian, akan ditransfer ke komponen kedua dari sistem memori, yaitu memori jangka pendek. Memori jangka pendek adalah sistem penyimpanan informasi dalam jumlah terbatas hanya dalam beberapa detik. Satu cara untuk menyimpan informasi dalam memori jangka pendek adalah memikirkan tentang informasi itu atau mengungkapkannya berkali-kali. Dalam suatu kegiatan belajar, seseorang menerima informasi dan kemudian mengolah informasi tersebut di dalam memori. Pemrosesan informasi dalam memori manusia diproses dan disimpan dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu Sensory Memory, Short-term Memory, dan Long-term Memory. Model pemrosesan informasi ini dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut
  • 13. 9 1. Sensory Memory (SM) Informasi masuk ke dalam sistem pengolah informasi manusia melalui berbagai saluran sesuai dengan inderanya. Sistem persepsi bekerja pada informasi ini untuk menciptakan apa yang kita pahami sebagai persepsi. Karena keterbatasan kemampuan dan banyaknya informasi yang masuk, tidak semua informasi bisa diolah. Informasi yang baru saja diterima ini disimpan dalam suatu ruang sementara (buffer) yang disebut sensory memory. Durasi suatu informasi dapat tersimpan di dalam sensory memory ini sangat singkat, kurang dari 1/2 sekon untuk informasi visual dan sekitar 3 sekon untuk informasi audio. Tahap pemrosesan informasi tahap pertama ini sangat penting karena menjadi syarat untuk dapat melakukan pemrosesan informasi di tahap berikutnya, sehingga perhatian pembelajar terhadap informasi yang baru diterimanya ini menjadi sangat diperlukan. Pembelajar akan memberikan perhatian yang lebih terhadap informasi jika informasi tersebut memiliki fitur atau ciri khas yang menarik dan jika informasi tersebut mampu mengaktifkan pola pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (prior knowledge). 2. Short-term Memory (STM) atau “Working Memory”
  • 14. 10 Short-term memory atau working memory berhubungan dengan apa yang sedang dipikirkan seseorang pada suatu saat ketika menerima stimulus dari lingkungan. Durasi suatu informasi tersimpan di dalam short-term memory adalah 15 – 20 sekon. Durasi penyimpanan di dalam short-term memory ini akan bertambah lama, bisa menjadi sampai 20 menit, jika terdapat pengulangan informasi. Informasi yang masuk ke dalam short-term memory berangsur-angsur menghilang ketika informasi tersebut tidak lagi diperlukan. Jika informasi dalam short-term memory ini terus digunakan, maka lama-kelamaan informasi tersebut akan masuk ke dalam tahapan penyimpanan informasi berikutnya, yaitu long-term memory. 3. Long-term Memory (LTM) Long-term memory merupakan memory penyimpanan yang relatif permanen, yang dapat menyimpan informasi meskipun informasi tersebut mungkin tidak diperlukan lagi. Informasi yang tersimpan di dalam long-term memory diorganisir ke dalam bentuk struktur pengetahuan tertentu, atau yang disebut dengan schema. Schemamengelompokkan elemen-elemen informasi sesuai dengan bagaimana nantinya informasi tersebut akan digunakan, sehingga schema memfasilitasi akses informasi di waktu mendatang ketika akan digunakan (proses memanggil kembali informasi). Dengan demikian, keahlian seseorang berasal dari pengetahuan yang tersimpan dalam bentuk schema di dalam long-term memory, bukan dari kemampuannya untuk melibatkan diri dengan elemen-elemen informasi yang belum terorganisasi di dalam long-term memory. Penyimpanan informasi dalam long-term memory dapat diumpamakan seperti peristiwa yang terjadi pada penulisan data ke dalam disket atau hardisk komputer atau pun perekaman suara ke dalam kaset. Kapasitas penyimpanan dalam long-term memory ini dapat dikatakan tak terbatas besarnya dengan durasi penyimpanan seumur hidup. Kapasitas penyimpanan disebut tak terbatas dalam arti bahwa tidak ada seseorang pun yang pernah kekurangan “ruang” untuk menyimpan informasi baru, berapa pun umur orang tersebut. Durasi penyimpanan seumur hidup diartikan sebagai informasi yang sudah masuk di dalam long-term memory tidak akan pernah hilang, meskipun bisa
  • 15. 11 saja terjadi informasi tersebut tidak berhasil diambil kembali (retrieval) karena beberapa alasan. Menurut teori Gagne, hasil pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan yang berupa kecakapan manusia (Human Capabilities) yang terdiri atas: 1. Informasi Verbal Informasi verbal adalah hasil pembelajaran yang berupa informasi yang dinyatakan dalam bentuk verbal (kata-kata atau kalimat) baik secara tertulis atau lisan. Informasi verbal adalah berupa pemberian nama atau label terhadap suatu benda atau fakta, pemberian definisi atau pengertian, atau perumusan mengenai berbagai hal dalam bentuk verbal. 2. Kecakapan Intelektual Kecakapan intelektual adalah kecakapan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungan yang menggunakan simbol-simbol. Misalnya simbol- simbol dalam bentuk matematik, seperti penambahan, pengurangan, pembagian, perkalian dan sebagainya. Kecakapan intelektual ini mencakup kecakapan dalam membedakan (diskriminasi). Konsep intelektual sangat diperlukan dalam menghadapi pemecahan masalah. 3. Strategi Kognitif Strategi kognitif ialah kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan mengelola keseluruhan aktifitasnya. Dalam proses pembelajaran, strategi kognitif ini kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara berfikir agar terjadi aktifitas yang efektif. Kalau kecakapan intelektual lebih banyak terarah kepada proses pemikiran pelajar. Strategi kognitif ini memberikan kemudahan bagi para pelajar untuk memilih informasi verbal dan kecakapan intelektual yang sesuai untuk diterapkan selama proses pembelajaran dan berfikir. 4. Sikap Sikap ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih berbagai tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap dapat diartikan sebagai keadaan didalam diri individu yang akan member arah kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu objek atau rangsangan.
  • 16. 12 Dalam sikap terdapat pemikiran, peradaan yang menyertai pemikiran, dan kesiapan untuk bertindak. 5. Kecakapan Motorik Kecakapan motorik ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik. Dalam pemrosesan informasi terdapat hambatan-hambatan. Berdasarkan (Cermak & Craik, dalam Craik & Lockhart, 2002), hambatan teori pemrosesan informasi antara lain: ď‚· Tidak semua individu mampu melatih memori secara maksimal ď‚· Proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung ď‚· Tingkat kesulitan mengungkap kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan ď‚· Kemampuan otak tiap individu tidak sama. Proses informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (stroge) dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informas-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrival).[8] Teori belajar pemerosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan. Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Sistem syaraf menggunakan kode internal yang merepresentasikan stimulus eksternal. Dengan cara ini representasi objek/kejadian eksternal dikodekan menjadi informasi internal dan siap disimpan. Stroge adalah informasi yang diambilkan dari memori jangka pendek kemudian diteruskan untuk diproses dan digabungkan ke dalam memori jangka panjang. Namun tidak semua informasi dari memori jangka pendek dapat disimpan. Kunci penting dalam penyimpanan di memori jangka panjang adalah adanya motivasi yang cukup untuk mendorong adanya latihan berulang hal-hal dari memori jangka pendek. Retrieval adalah hasil akhir dari proses memori. Mengacu pada pemanfaatan informasi yang disimpan. Agar dapat diambil kembali, informasi yang disimpan tidak hanya tersedia tetapi juga dapat diperoleh karena meskipun secara teoritis
  • 17. 13 informasi yang disimpan tersedia tetapi tidak selalu mudah untuk menggunakan dan menempatkannya. Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan. Sembilan tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-proses internal dalam kegiatan belajar adalah: 1. Menarik perhatian 2. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa 3. Merangsang ingatan pada pra syarat belajar 4. Menyajikan bahan peransang 5. Memberikan bimbingan belajar 6. Mendorong unjuk kerja 7. Memberikan balikan informative 8. Menilai unjuk kerja 9. Meningkatkan retensi dan alih belajar Keunggulan strategi pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan informasi: a. Cara berpikir yang berorientasi pada proses leboh menonjol b. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek c. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap d. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai e. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya f. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai irama masing-masing individu g. Balikan informativ memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.
  • 18. 14 2.5 Analisis Kelebihan dan Kelemahan Pemrosesan Informasi A. Analisis Kelebihan Dengan manggunakan teori pemprosesan informasi akan membantu meningkatkan keaktifan siswa untuk berfikir dalam kegiatan pembelajaran. Siswa akan berusaha mengaitkan suatu kejadian atau proses pembelajaran yang menarik dengan materi yang disampaikan, karena dalam teori pemprosesan informasi guru atau pendidik di tuntut untuk kreatif dalam memberikan pengajaran terhadap peserta didik. Yang dimaksud guru kreatif tersebut adalah guru mampu menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan alat bantu dan metode penyampaian yang dapat menarik siswa sehingga, siswa akan mudah mengingat dan memahami materi yang di sampaikan. B. Analisis Kelemahan Jika seorang guru tidak nbisa menyampaikan meteri pembelajaran dengan metode dan alat bantu yang dapat menarik siswa, maka proses pembelajaran akan terasa membosankan. Sehingga tidak akan menarik perhatian siswa yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Selain itu apabila menghadapi siswa atau peserta didik yang benar-benar tidak mampu diajak untuk aktif berfikir maka akan terjadi ketidak singkronan antara pendidik dan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.
  • 19. 15 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Salah satu tokoh pemrosesan informasi adalah Robert Gagne, yang menyatakan bahwa belajar merupakan seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap individu yang merupakan hasil transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan. Karena itulah teori ini akan membantu kita untuk memahami proses belajar yang terjadi dalam diri peserta didik, mengerti kondisi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, mengetahui hal-hal yang dapat menghambat dan memperlancar proses belajar peserta didik, sehingga dengan pengetahuan itu seorang guru akan lebih bijaksana dan tepat dalam menentukan proses belajar. Teori pemprosesan informasi menyatakan bahwa hanya sedikit informasi yang dapat diolah dalam memori kerja setiap saat. Terlalu banyak elemen bisa sangat membebani memori kerja sehingga menurunkan keefektifan pengolahan informasi. Jika penerima diharuskan membagi perhatian mereka diantara, dan mengintegrasikan secara mental dua atau lebih sumber-sumber informasi yang berkaitan misalnya, teks dan diagram, proses ini mungkin menempatkan suatu ketegangan yang tidak perlu pada memori kerja yang terbatas dan menghambat pemerolehan informasi. Proses informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (stroge) dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informas-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrival). Dan proses ini lebih menunjukkan pengolahan pada proses yang terjadi dalam memory. Sehingga kemudian kekuatan memory ini dibagi menjadi dua yaitu memory jangka pendek dan memory jangka panjang. Ini kemudian muncul bahwa dalam suatu memory ada yang hanya mampu menampung informasi dalam jangka waktu tertentu.
  • 20. 16 DAFTAR PUSTAKA Arif Mustofa, M. Thobroni, 2012. “Belajar & Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, (Jakarta: Ar Ruzz Media Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran, cet.1 Jakarta: Rineka Cipta Gagne, M. Robert. 1970. The Conditions of Learning, United States of America Leslie J. Briggs, Robert M. Gagne, Principles of Instructional DesignI, 1978. New York Chicago San Francisco Dallas Ramayulis, 2002. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia. Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grapindo Persada