SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH PEMBELAJARAN KELAS KHUSUS
Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik
Disusun Oleh :
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah pemeran utama dalam menyampaikan materi pembelajaran, namun
tugas guru tidak hanya sekedar mentransfer atau menyampaikan materi saat proses
pembelajaran. Guru dituntut untuk bertanggung jawab atas pelayanan peserta didik. Hal
itu karena pelayanan peserta didik satu sama lain berbeda-beda dan tergantung dari
peserta didik tersebut.
Pelayanan yang diamati dalam kasus ini adalah pelayanan terhadap anak
berkesulitan kognitif atau kesulitan belajar. Kesulitan belajar merupakan beragam
gangguan dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung karena faktor
internal individu itu sendiri, yaitu disfungsi minimal otak. Kesulitan belajar bukan
disebabkan oleh faktor eksternal berupa lingkungan, sosial, budaya, fasilitas belajar,
dan lain-lain.
Didalam makalah ini akan dijelaskan pengertian kesulitan belajar, bagaimana
pelayanan untuk anak berkesulitan kognitif, faktor-faktor apa saja yang menjadi
penyebab anak berkesulitan kognitif, karkateristik anak kesulitan belajar, penanganan
anak berkesulitan belajar dan hasil observasi di Sekolah Luar Biasa – C Swadaya
Semarang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud kesulitan belajar pada anak berkebutuhan khusus?
2. Apa saja faktor penyebab kesulitan belajar?
3. Apa saja karakteristik kesulitan belajar?
4. Bagaimana penanganan anak kesulitan belajar?
5. Bagaimana pelayanan terhadap anak berkesulitan kognitif di SLB - C Swadaya
Semarang?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil tujuan masalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud kesulitan belajar pada anak berkebutuhan khusus.
2. Mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar.
3. Mengetahui karakteristik kesulitan belajar.
4. Menetahui penanganan anak kesulitan belajar.
5. Mengetahui pelayanan terhadap anak berkesulitan kognitif di SLB - C Swadaya
Semarang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesulitan Belajar/Kognitif
Secara harfiah kesulitan belajar merupakan terjemahan “Learning Disability”
yang berarti ketidakmampuan belajar. Kata disability diterjemahkan kesulitan untuk
memberikan kesan optimis bahwa anak sebenarnya masih mampu untuk belajar. Istilah
lain learning disabilities adalah learning difficulties dan learning differences. Ketiga
istilah tersebut memiliki nuansa pengertian yang berbeda. Disatu pihak, pengguna istilah
learning difference lebih bernada positif, namun dipihak lain istilah learning disabilities
lebing menggambarkan kondisi faktualnya. Untuk menghindari bias dan perbedaan
rujukan, maka digunakan istilah Kesulitan Belajar. Kesulitan belajar adalah
ketidakmampuan belajar, istilah kata yakni disfungsi otak minimal ada yang lain lagi
istilahnya yakni gangguan neurologist.
Kesulitan belajar lebih didefinisikan sebagai gangguan perceptual, konseptual,
memori, maupun ekspresif di dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh gangguan di dalam
sistem saraf pusat otak (gangguan neorubioligis) yang dapat menimbulkan gangguan
perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman,
dan berhitung. Menurut Hammill (1981) ksulitan belajar adalah beragam bentuk
kesulitan yang nyata dalam aktivitas mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis
menalar dan dalam berhitung. Gangguan tersebut berupa gangguan intrinsik yang
diduga karena adanya disfungsi sistem saraf pusat.
Anak-anak disekolah pada umumnya memiliki karakteristik individu yang
berbeda, baik dari segi fisik, mental, intelektual, ataupun social-emosional. Oleh karena
itu mereka juga akan mengalami persoalan belajarnya mesing-masing secara individu,
dan akan mengalami berbagai jenis kesulitan belajar yang berbeda pula., sesuai dengan
karakteristik dan potensinya masing-masing.
B. Faktor-faktor Penyebab Anak Kesulitan belajar
Ada beberapa penyebab kesulitan belajar yang terdapat pada literatur dan hasil
riset (Harwell, 2001), yaitu :
1. Faktor keturunan/bawaan.
2. Gangguan semasa kehamilan, saat melahirkan atau prematur.
3. Kondisi janin yang tidak menerima cukup oksigen atau nutrisi dan atau ibu yang
merokok, menggunakan obat-obatan (drugs), atau meminum alkohol selama masa
kehamilan.
4. Trauma pasca kelahiran, seperti demam yang sangat tinggi, trauma kepala, atau
pernah tenggelam.
5. Infeksi telinga yang berulang pada masa bayi dan balita. Anak yang berkesulitan
belajar biasanya mempunyai sistem imun yang lemah.
6. Awal masa kanak-kanak yang sering berhubungan dengan aluminium, arsenik,
merkuri/raksa, dan neurotoksin lainnya.
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri
atas dua macam, yaitu:
1. Faktor intern anak didik, yang meliputi gangguan atau kekurang mampuan
psikofisik anak yakni:
a. Yang bersifat kognitif, yaitu rendahnya kapasitas intelektual.
b. Ranah afektif, yaitu labilnya emosi dan sikap.
c. Ranah psikomotor (ranah karsa) seperti terganggunya alat-alat indra penglihat dan
pendengar.
2. Faktor ekstern anak didik
a. Lingkungan keluarga (hubungan tidak harmonis).
b. Lingkungan masyarakat (lingkungan yang kumuh, teman yang nakal).
c. Lingkungan sekolah (dekat pasar, guru yang urang profesional, fasilitas dan lain-
lain).
Selain faktor diatas, ada pula faktor khusus yang menimbulkan kesulitan
belajar pada anak didik, yaitu sindrom psikologis berupa learning disability (ketidak
mampuan belajar). Sindrom (syndrome) berarti satuan gejala yang muncul sebagai
indikator adanya keabnormalan psikis yang menimbulkan kesulitan belajar anak didik.
Sindrom itu misalnya:
1. Dyslexia, yaitu ketidak mampuan belajar membaca.
2. Dysgraphia, yaitu ketidak mampuan belajar menulis.
3. Dyscalculia, yaitu ketidak mampuan belajar matematika.
Anak didik yang memiliki sindrom-sindrom diatas secara umum sebenarnya
memiliki IQ yang normal bahkan diantaranya ada yang memiliki kecerdasan di atas
rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar anak didik yang menderita sindrom-
sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya gangguan-gangguan ringan pada
otak (minimal) brain dysfunction.
C. Karakteristik Kesulitan Belajar
Mencermati definisi dan uraian diatas tamoak bahwa kondisi kesulitan belajar
memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu :
1. Gangguan Internal
Penyebab kesulitan belajar berasal dari faktor internal, yaitu berasal dari dalam diri
anak itu sendiri. Anak ini mengalami pemusatan perhatian, sehingga kemampuan
perseptualnya terhambat. Kemampuan perseptual yang terhambat tersebut meliputi
persepsi visual (proses pemahaman terhadap objek yang dilihat), persepsi auditoris
(proses pemahaman terhadap objek yang didengar) maupun persepsi taktil
kinestesis (proses pemahaman terhadap objek yang diraba dan digerakan). Faktor-
faktor internal tersebut menjadi penyebab kesulitan belajar, bukan faktor eksternal
(yang berasal dari luar anak), seperti faktor lingkungan keluarga, budaya, fasilitas
dan lain-lain.
2. Kesenjangan antara Potensi dan Prestasi
Anak berkesulitan belajar memiliki potensi kecerdasan/inteligensi normal, bahkan
beberapa diantaranya di atas rata-rata. Namun demikian, pada kenyataanya mereka
memiliki prestasi akademik yang rendah. Dengan demikian, mereka memiliki
kesenjangan yang nyata antara potensi dan prestasi yang
ditampilkanya. Kesenjangan ini biasanya terjadi pada kemampuan belajar akademik
yang spesifik, yaitu oada kemampuan membaca (disleksia), menulis (disgrafia),
atau berhitung (diskalkulia).
3. Tidak Adanya Gangguan Fisik dan/atau Mental
Anak berkesulitan belajar merupakan anak yang tidak memiliki gangguan fisik atau
mental. Kondisi kesulitan belajar berbeda dengan kondisi masalah belajar erikut
ini :
a. Tunagrahita (Mental Retardation)
Anak tunagrahita memiliki intelegensi antara 50-70. Kondisi tersebut
menghambat prestasi akademik dan adaptasi sosialnya yang bersifat menetap.
b. Lamban Belajar (Slow Learner)
Slow learner adalah anak yang memiliki keterbatasan potensi keserdasan,
sehingga proses belajarnya menjadi lamban. Tingkat kecerdasan mereka sedikit
dibawah rata-rata dengan IQ antara 80-90. Kelambanan belajar mereka merata
pada semua mata pelajaran. Slow leaner disebut anak border line
(“ambang batas”), yaitu berada di antara kategori keserdasan rata-rata dan
kategori mental retardation (tunagrahita).
c. Problem Belajar (Learning Problem)
Anak dengan problem belajar (bermasalah dalam belajar) adalah anak yang
mengalami hambatan belajar karena faktor eksternal.
Faktor eksternal tersebut berupa kondisi lingkungan keluarga, fasilitas belajar di
rumah atau disekolah, dan lain sebagainya. Kondisi ini bersifat
temporer/sementara dan mempengaruhi prestasi belajar.
D. Penanganan Anak Kesulitan Belajar
Penangan yang diberikan pada kasus anak dengan kesulitan belajar tergantung
pada hasil pemeriksaan yang komperhensif dari tim kerja. Penanganan yang diberikan
pada anak kesulitan belajar meliputi :
1. Penatalaksana dibidang Medis
a. Terapi Obat
Pengobatan yang diberikan adalah sesuai dengan gangguan fisik atau psikiatrik
yang diderita oleh anak, misalnya berbagai kondisi depresi dapat diberikan
dengan obat golongan antidepresan. GPPH diberikan obat golongan
psikostimulansia, misalnya Ritalin dll.
b. Terapi Perilaku
Terapi perilaku yang sering diberikan adalah modifikasi perilaku. Dalam halini
anak akan mendapatkan penghargaan langsung jika dia dapat memenuhi suatu
tugas atau tanggung jawab atau perilaku positif tertentu. Di lain pihak, ia akan
mendapatkan peringatan jika ia memperlihatkan perilaku negatif. Dengan adanya
penghargaan dan peringatan langsung ini maka diharapkan anak dapat
mengontrol perilaku negatif yang tidak dikehendaki, baik disekolah maupun di
rumah.
c. Psikoterapi Suportif
Dapat diberikan pada anak dan dan keluarganya. Tujuanya adalah untuk
memberi peringatan dan pemahaman mengenai kesulitan yang ada, sehingga
dapat menimbulkan motivasi yang kosisten dalam usaha untuk memerangi
kesulitan ini.
d. Pendekatan Psikososial Lainnya
 Psikoedukasi orang tua dan guru
 Pelatihan keterampilan social bagi anak
2. Penatalaksana di bidang Pendidikan
Dalam hal ini terapi yang paling efektif adalah terapi remedial, yaitu bimbingan
langsung oleh guru terlatih dalam mengatasi kesulitan belajar
anak. Guru remedial ini akan menyusun suatu metode pengajaran yang sesuai bagi
setiap anak. Mereka juga melatih anak untuk dapat belajar baik dnegan teknik-
teknik pembelajaran tertentu (sesuai dnegan jenis kesulitan belajar yang dihadapi
anak) yang sangat bermanfaat bagi anak dengan kesulitan belajar.
E. Pelayanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif di SLB - C Swadaya Semarang
Sekolah Luar Biasa (SLB) Swadaya Semarang adalah sekolah yang menampung
siswa dari jenjang TK sampai SMA. SLB - C dengan total siswa 57 siswa itu berada di
Jl. Seteran Utara II/2, MIROTO, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang. Didalam SLB
Swadaya Semarang terbagi menjadi dua golongan yaitu SLB – B (Tuna Rungu) dan
SLB – C (Tuna Grahita). Di SLB Swadaya menggunakan metode mampu didik dan
mampu latih sebagai pelayananya. Kurikulum yang digunakan sekarang adalah
kurikulum 2013. Kami melakukan observasi tentang Pelayanan Terhadap Anak
Berkesulitan Kognitif di SLB – C (Tuna Grahita) kelas 1 dan 3 SD.
Dari hasil observasi dan wawancara kami dengan Ibu Sunarni yang mengajar di
kelas 3 SD SLB - C didapatkan hasil dari 2 siswa, dua-duanya mempunyai masalah
dalam belajar. Dari dua anak tersebut salah satunya mempunyai berkebutuhan ganda
yaitu tuna rungu dan grahita. Pelayanan yang dilakukan oleh Ibu Sunarni kepada anak
didiknya dengan cara pelayanan satu persatu atau perindividual. Dikarenakan peranak
mempunyai kebutuhan berbeda-beda maka sebisa mungkin guru memahami kebutuhan
anak tersebut. Dengan cara seperti itu diharapkan anak akan membantu anak menangkap
materi. Terkadang guru menggunakan media seperti laptop untuk pembelajaran.
Pembelajaran dengan menggunakan laptop digunakan untuk siswa menebak berbagai
macam gambar yang telah guru siapkan. Metode reward dan punishment juga
digunakan guru untuk memacu siswa untuk berkelakuan baik didalam kelas. Ketika
salah satu siswa mengalami kesulitan dalam ujian maka guru akan melakukan remidial
sampai siswa bisa mengerjakan sampai selesai.
Kemudian kami mencoba melakukan observasi di kelas 1 SD SLB – C. Disana
ada 3 siswa yang mempunyai kekurangan sendiri-sendiri. Tetapi mereka sama-sama
mempunyai sifat hyper aktif. Karna itulah guru dikelas tersebut (Ibu Heri) mencoba
menenangkan mereka sebelum pembelajaran. Pelayanan yang dilakukan guru dikelas 1
ini hampir sama dengan kelas 3 tadi yaitu dengan cara pelayanan satu persatu atau
perindividu. Dua siswa diantara tiga tersebut mempunyai kesulitan belajar dalam hal
membaca dan menulis. Ada yang sudah bisa menulis namun susah membaca ada juga
yang belum bisa menulis dan membaca. Maka dari itu guru memperlakukan mereka
berbeda. Dari mulai membimbing membaca sampai membuat titik-titik pola untuk
belajar menulis. Salah satu dari tiga anak di kelas tersebut sebenarnya adalah anak kelas
3 yang dititipkan ke kelas 1 karena kemampuanya masih seperti di kelas 1. Walaupun
seperti itu didalam raportnya nanti masih tercantum kelas 3. Anak tersebut bernama
wulan. Dia masih kesulitan belajar dalam hal menulis dan melihat karna motorik
tanganya yang masih lemah. Wulan juga masih sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar.
Didalam kelas guru terkadang menggunakan alat peraga sebagai media pembelajaran.
Alat peraga tersebut berupa gambar dan angka-angka yang akan digunakan untuk siswa.
Atau juga guru menggunakan jari tangan untuk belajar menghitung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesulitan belajar lebih didefinisikan sebagai gangguan perceptual, konseptual,
memori, maupun ekspresif di dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh gangguan di dalam
sistem saraf pusat otak (gangguan neorubioligis) yang dapat menimbulkan gangguan
perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman,
dan berhitung. Anak-anak disekolah pada umumnya memiliki karakteristik individu
yang berbeda, baik dari segi fisik, mental, intelektual, ataupun social-emosional. Oleh
karena itu mereka juga akan mengalami persoalan belajarnya mesing-masing secara
individu, dan akan mengalami berbagai jenis kesulitan belajar yang berbeda pula.,
sesuai dengan karakteristik dan potensinya masing-masing.
Daftar Pustaka
Luthfie, Muhammad. 2013. Pelayanan Anak Berkesulitan Belajar.
http://infomakalahkuliah.blogspot.co.id/2012/12/pelayanan-anak-berkesulitan-
belajar.html. Diakses pada tanggal 4 April 2017.
Soliha, Sitta. 2012. Karakteristik dan Masalah Perkembangan Anak Berkesulitan Belajar.
https://pendiluarbiasa.wordpress.com/2012/05/25/karakteristik-dan-masalah-
perkembangan-anak-berkesulitan-belajar/. Diakses pada tanggal 4 April 2017
Suryani, Erma Yulinda. 2010. “Kesulitan Belajar”. Magistra. Nomor 73: 33-47. Jakarta.

More Related Content

What's hot

Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)
Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)
Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)Bee_BQ
 
Slow learner
Slow learnerSlow learner
Slow learneriwan Alit
 
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatan
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatanLaporan kaijian bahasa murid masalah penglihatan
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatancikgusuepkhas
 
Masalah pembelajaran
Masalah pembelajaranMasalah pembelajaran
Masalah pembelajaran
Rizzty Mennelz
 
Definisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khususDefinisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khusus
Zeffy Akmal
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
Ekta Lifiana
 
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah lakuBuku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
diba96jamal
 
BAHASA KANAK-KANAK AUTISME
BAHASA KANAK-KANAK AUTISMEBAHASA KANAK-KANAK AUTISME
BAHASA KANAK-KANAK AUTISME
Shahrizzat Md Sukor
 
KESULITAN BELAJAR PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR FKIP PGSD
KESULITAN BELAJAR PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR FKIP PGSDKESULITAN BELAJAR PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR FKIP PGSD
KESULITAN BELAJAR PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR FKIP PGSD
universitas Negeri Medan
 
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abkMakalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abkAiyUis NuriEanty
 
Kanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasKanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasRasLamia Othman
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Warman Tateuteu
 
Masalah Pembelajaran & Disleksia
Masalah Pembelajaran & DisleksiaMasalah Pembelajaran & Disleksia
Masalah Pembelajaran & Disleksia
spear_cml
 
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewBermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewMegat Panji Alam
 
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajarANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
Mitha Ye Es
 

What's hot (20)

Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)
Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)
Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)
 
Slow learner
Slow learnerSlow learner
Slow learner
 
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatan
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatanLaporan kaijian bahasa murid masalah penglihatan
Laporan kaijian bahasa murid masalah penglihatan
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
Masalah pembelajaran
Masalah pembelajaranMasalah pembelajaran
Masalah pembelajaran
 
Tugasan 2 kanak2 khas
Tugasan 2 kanak2 khasTugasan 2 kanak2 khas
Tugasan 2 kanak2 khas
 
Definisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khususDefinisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khusus
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
 
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah lakuBuku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
 
BAHASA KANAK-KANAK AUTISME
BAHASA KANAK-KANAK AUTISMEBAHASA KANAK-KANAK AUTISME
BAHASA KANAK-KANAK AUTISME
 
KESULITAN BELAJAR PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR FKIP PGSD
KESULITAN BELAJAR PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR FKIP PGSDKESULITAN BELAJAR PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR FKIP PGSD
KESULITAN BELAJAR PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR FKIP PGSD
 
Terencat akal
Terencat akalTerencat akal
Terencat akal
 
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abkMakalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abk
 
Kanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasKanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khas
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 
Masalah Pembelajaran & Disleksia
Masalah Pembelajaran & DisleksiaMasalah Pembelajaran & Disleksia
Masalah Pembelajaran & Disleksia
 
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewBermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
 
KAJIAN KES KANAK-KANAK DOWN SINDROM
KAJIAN KES KANAK-KANAK DOWN SINDROMKAJIAN KES KANAK-KANAK DOWN SINDROM
KAJIAN KES KANAK-KANAK DOWN SINDROM
 
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajarANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
 
Assignment PKU
Assignment PKUAssignment PKU
Assignment PKU
 

Similar to Makalah Pembelajaran Kelas Khusus

Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan BelajarMakalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
Fian DeBoris
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Muhammad Hamdani
 
Kelompok 8 kb3
Kelompok 8 kb3Kelompok 8 kb3
Kelompok 8 kb3
AnnisaFortuna
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi33335
 
K5.0 PENGURUSAN BILIK DARJAH INKLUSIF MELIBATKAN MURID BERKEPERLUAN KHAS (MBK...
K5.0 PENGURUSAN BILIK DARJAH INKLUSIF MELIBATKAN MURID BERKEPERLUAN KHAS (MBK...K5.0 PENGURUSAN BILIK DARJAH INKLUSIF MELIBATKAN MURID BERKEPERLUAN KHAS (MBK...
K5.0 PENGURUSAN BILIK DARJAH INKLUSIF MELIBATKAN MURID BERKEPERLUAN KHAS (MBK...
PJ0621MuhammadNaufal
 
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docxMakalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
safiraeong
 
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATFikahati Rachmawati
 
Kesulitan Belajar
Kesulitan BelajarKesulitan Belajar
Kesulitan Belajar
Sholihatun_nisa
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
loloxmanahati
 
Anak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAnak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptx
Adam Superman
 
Pert. 1 KES. BELAJAR DLM PERSPEKTIF PENDIDIKAN.docx.pptx
Pert. 1 KES. BELAJAR DLM PERSPEKTIF PENDIDIKAN.docx.pptxPert. 1 KES. BELAJAR DLM PERSPEKTIF PENDIDIKAN.docx.pptx
Pert. 1 KES. BELAJAR DLM PERSPEKTIF PENDIDIKAN.docx.pptx
KakaSatriaPratama
 
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdfPresentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
amandalingga
 
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
eviy ana
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 
diagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docxdiagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docx
luthfiahkhairani
 
Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
Septian Muna Barakati
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
Ayu Imtyas Rusdiansyah
 

Similar to Makalah Pembelajaran Kelas Khusus (20)

Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan BelajarMakalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
 
12
1212
12
 
Kelompok 8 kb3
Kelompok 8 kb3Kelompok 8 kb3
Kelompok 8 kb3
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
K5.0 PENGURUSAN BILIK DARJAH INKLUSIF MELIBATKAN MURID BERKEPERLUAN KHAS (MBK...
K5.0 PENGURUSAN BILIK DARJAH INKLUSIF MELIBATKAN MURID BERKEPERLUAN KHAS (MBK...K5.0 PENGURUSAN BILIK DARJAH INKLUSIF MELIBATKAN MURID BERKEPERLUAN KHAS (MBK...
K5.0 PENGURUSAN BILIK DARJAH INKLUSIF MELIBATKAN MURID BERKEPERLUAN KHAS (MBK...
 
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docxMakalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
 
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
 
Kesulitan Belajar
Kesulitan BelajarKesulitan Belajar
Kesulitan Belajar
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
 
Anak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAnak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptx
 
Pert. 1 KES. BELAJAR DLM PERSPEKTIF PENDIDIKAN.docx.pptx
Pert. 1 KES. BELAJAR DLM PERSPEKTIF PENDIDIKAN.docx.pptxPert. 1 KES. BELAJAR DLM PERSPEKTIF PENDIDIKAN.docx.pptx
Pert. 1 KES. BELAJAR DLM PERSPEKTIF PENDIDIKAN.docx.pptx
 
Buat bk updete
Buat bk updeteBuat bk updete
Buat bk updete
 
Buat bk updete
Buat bk updeteBuat bk updete
Buat bk updete
 
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdfPresentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
 
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
diagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docxdiagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docx
 
Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 

More from Dedy Wiranto

Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Dedy Wiranto
 
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Dedy Wiranto
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Dedy Wiranto
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Dedy Wiranto
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Dedy Wiranto
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Dedy Wiranto
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Dedy Wiranto
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
Dedy Wiranto
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Dedy Wiranto
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Dedy Wiranto
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Dedy Wiranto
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Dedy Wiranto
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dedy Wiranto
 
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxMakalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Dedy Wiranto
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususMakalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Dedy Wiranto
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Dedy Wiranto
 
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumMakalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Dedy Wiranto
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Dedy Wiranto
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Dedy Wiranto
 
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Dedy Wiranto
 

More from Dedy Wiranto (20)

Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
 
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
 
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxMakalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususMakalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
 
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumMakalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
 

Recently uploaded

Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

Makalah Pembelajaran Kelas Khusus

  • 1. MAKALAH PEMBELAJARAN KELAS KHUSUS Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik Disusun Oleh : JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017 BAB I PENDAHULUAN
  • 2. A. Latar Belakang Guru adalah pemeran utama dalam menyampaikan materi pembelajaran, namun tugas guru tidak hanya sekedar mentransfer atau menyampaikan materi saat proses pembelajaran. Guru dituntut untuk bertanggung jawab atas pelayanan peserta didik. Hal itu karena pelayanan peserta didik satu sama lain berbeda-beda dan tergantung dari peserta didik tersebut. Pelayanan yang diamati dalam kasus ini adalah pelayanan terhadap anak berkesulitan kognitif atau kesulitan belajar. Kesulitan belajar merupakan beragam gangguan dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung karena faktor internal individu itu sendiri, yaitu disfungsi minimal otak. Kesulitan belajar bukan disebabkan oleh faktor eksternal berupa lingkungan, sosial, budaya, fasilitas belajar, dan lain-lain. Didalam makalah ini akan dijelaskan pengertian kesulitan belajar, bagaimana pelayanan untuk anak berkesulitan kognitif, faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab anak berkesulitan kognitif, karkateristik anak kesulitan belajar, penanganan anak berkesulitan belajar dan hasil observasi di Sekolah Luar Biasa – C Swadaya Semarang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud kesulitan belajar pada anak berkebutuhan khusus? 2. Apa saja faktor penyebab kesulitan belajar? 3. Apa saja karakteristik kesulitan belajar? 4. Bagaimana penanganan anak kesulitan belajar? 5. Bagaimana pelayanan terhadap anak berkesulitan kognitif di SLB - C Swadaya Semarang? C. Tujuan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil tujuan masalah sebagai berikut: 1. Mengetahui apa yang dimaksud kesulitan belajar pada anak berkebutuhan khusus. 2. Mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar. 3. Mengetahui karakteristik kesulitan belajar. 4. Menetahui penanganan anak kesulitan belajar. 5. Mengetahui pelayanan terhadap anak berkesulitan kognitif di SLB - C Swadaya Semarang. BAB II
  • 3. PEMBAHASAN A. Pengertian Kesulitan Belajar/Kognitif Secara harfiah kesulitan belajar merupakan terjemahan “Learning Disability” yang berarti ketidakmampuan belajar. Kata disability diterjemahkan kesulitan untuk memberikan kesan optimis bahwa anak sebenarnya masih mampu untuk belajar. Istilah lain learning disabilities adalah learning difficulties dan learning differences. Ketiga istilah tersebut memiliki nuansa pengertian yang berbeda. Disatu pihak, pengguna istilah learning difference lebih bernada positif, namun dipihak lain istilah learning disabilities lebing menggambarkan kondisi faktualnya. Untuk menghindari bias dan perbedaan rujukan, maka digunakan istilah Kesulitan Belajar. Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan belajar, istilah kata yakni disfungsi otak minimal ada yang lain lagi istilahnya yakni gangguan neurologist. Kesulitan belajar lebih didefinisikan sebagai gangguan perceptual, konseptual, memori, maupun ekspresif di dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh gangguan di dalam sistem saraf pusat otak (gangguan neorubioligis) yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman, dan berhitung. Menurut Hammill (1981) ksulitan belajar adalah beragam bentuk kesulitan yang nyata dalam aktivitas mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis menalar dan dalam berhitung. Gangguan tersebut berupa gangguan intrinsik yang diduga karena adanya disfungsi sistem saraf pusat. Anak-anak disekolah pada umumnya memiliki karakteristik individu yang berbeda, baik dari segi fisik, mental, intelektual, ataupun social-emosional. Oleh karena itu mereka juga akan mengalami persoalan belajarnya mesing-masing secara individu, dan akan mengalami berbagai jenis kesulitan belajar yang berbeda pula., sesuai dengan karakteristik dan potensinya masing-masing. B. Faktor-faktor Penyebab Anak Kesulitan belajar Ada beberapa penyebab kesulitan belajar yang terdapat pada literatur dan hasil riset (Harwell, 2001), yaitu : 1. Faktor keturunan/bawaan. 2. Gangguan semasa kehamilan, saat melahirkan atau prematur. 3. Kondisi janin yang tidak menerima cukup oksigen atau nutrisi dan atau ibu yang merokok, menggunakan obat-obatan (drugs), atau meminum alkohol selama masa kehamilan. 4. Trauma pasca kelahiran, seperti demam yang sangat tinggi, trauma kepala, atau pernah tenggelam. 5. Infeksi telinga yang berulang pada masa bayi dan balita. Anak yang berkesulitan belajar biasanya mempunyai sistem imun yang lemah.
  • 4. 6. Awal masa kanak-kanak yang sering berhubungan dengan aluminium, arsenik, merkuri/raksa, dan neurotoksin lainnya. Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yaitu: 1. Faktor intern anak didik, yang meliputi gangguan atau kekurang mampuan psikofisik anak yakni: a. Yang bersifat kognitif, yaitu rendahnya kapasitas intelektual. b. Ranah afektif, yaitu labilnya emosi dan sikap. c. Ranah psikomotor (ranah karsa) seperti terganggunya alat-alat indra penglihat dan pendengar. 2. Faktor ekstern anak didik a. Lingkungan keluarga (hubungan tidak harmonis). b. Lingkungan masyarakat (lingkungan yang kumuh, teman yang nakal). c. Lingkungan sekolah (dekat pasar, guru yang urang profesional, fasilitas dan lain- lain). Selain faktor diatas, ada pula faktor khusus yang menimbulkan kesulitan belajar pada anak didik, yaitu sindrom psikologis berupa learning disability (ketidak mampuan belajar). Sindrom (syndrome) berarti satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis yang menimbulkan kesulitan belajar anak didik. Sindrom itu misalnya: 1. Dyslexia, yaitu ketidak mampuan belajar membaca. 2. Dysgraphia, yaitu ketidak mampuan belajar menulis. 3. Dyscalculia, yaitu ketidak mampuan belajar matematika. Anak didik yang memiliki sindrom-sindrom diatas secara umum sebenarnya memiliki IQ yang normal bahkan diantaranya ada yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar anak didik yang menderita sindrom- sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya gangguan-gangguan ringan pada otak (minimal) brain dysfunction. C. Karakteristik Kesulitan Belajar Mencermati definisi dan uraian diatas tamoak bahwa kondisi kesulitan belajar memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu : 1. Gangguan Internal Penyebab kesulitan belajar berasal dari faktor internal, yaitu berasal dari dalam diri anak itu sendiri. Anak ini mengalami pemusatan perhatian, sehingga kemampuan perseptualnya terhambat. Kemampuan perseptual yang terhambat tersebut meliputi
  • 5. persepsi visual (proses pemahaman terhadap objek yang dilihat), persepsi auditoris (proses pemahaman terhadap objek yang didengar) maupun persepsi taktil kinestesis (proses pemahaman terhadap objek yang diraba dan digerakan). Faktor- faktor internal tersebut menjadi penyebab kesulitan belajar, bukan faktor eksternal (yang berasal dari luar anak), seperti faktor lingkungan keluarga, budaya, fasilitas dan lain-lain. 2. Kesenjangan antara Potensi dan Prestasi Anak berkesulitan belajar memiliki potensi kecerdasan/inteligensi normal, bahkan beberapa diantaranya di atas rata-rata. Namun demikian, pada kenyataanya mereka memiliki prestasi akademik yang rendah. Dengan demikian, mereka memiliki kesenjangan yang nyata antara potensi dan prestasi yang ditampilkanya. Kesenjangan ini biasanya terjadi pada kemampuan belajar akademik yang spesifik, yaitu oada kemampuan membaca (disleksia), menulis (disgrafia), atau berhitung (diskalkulia). 3. Tidak Adanya Gangguan Fisik dan/atau Mental Anak berkesulitan belajar merupakan anak yang tidak memiliki gangguan fisik atau mental. Kondisi kesulitan belajar berbeda dengan kondisi masalah belajar erikut ini : a. Tunagrahita (Mental Retardation) Anak tunagrahita memiliki intelegensi antara 50-70. Kondisi tersebut menghambat prestasi akademik dan adaptasi sosialnya yang bersifat menetap. b. Lamban Belajar (Slow Learner) Slow learner adalah anak yang memiliki keterbatasan potensi keserdasan, sehingga proses belajarnya menjadi lamban. Tingkat kecerdasan mereka sedikit dibawah rata-rata dengan IQ antara 80-90. Kelambanan belajar mereka merata pada semua mata pelajaran. Slow leaner disebut anak border line (“ambang batas”), yaitu berada di antara kategori keserdasan rata-rata dan kategori mental retardation (tunagrahita). c. Problem Belajar (Learning Problem) Anak dengan problem belajar (bermasalah dalam belajar) adalah anak yang mengalami hambatan belajar karena faktor eksternal. Faktor eksternal tersebut berupa kondisi lingkungan keluarga, fasilitas belajar di rumah atau disekolah, dan lain sebagainya. Kondisi ini bersifat temporer/sementara dan mempengaruhi prestasi belajar.
  • 6. D. Penanganan Anak Kesulitan Belajar Penangan yang diberikan pada kasus anak dengan kesulitan belajar tergantung pada hasil pemeriksaan yang komperhensif dari tim kerja. Penanganan yang diberikan pada anak kesulitan belajar meliputi : 1. Penatalaksana dibidang Medis a. Terapi Obat Pengobatan yang diberikan adalah sesuai dengan gangguan fisik atau psikiatrik yang diderita oleh anak, misalnya berbagai kondisi depresi dapat diberikan dengan obat golongan antidepresan. GPPH diberikan obat golongan psikostimulansia, misalnya Ritalin dll. b. Terapi Perilaku Terapi perilaku yang sering diberikan adalah modifikasi perilaku. Dalam halini anak akan mendapatkan penghargaan langsung jika dia dapat memenuhi suatu tugas atau tanggung jawab atau perilaku positif tertentu. Di lain pihak, ia akan mendapatkan peringatan jika ia memperlihatkan perilaku negatif. Dengan adanya penghargaan dan peringatan langsung ini maka diharapkan anak dapat mengontrol perilaku negatif yang tidak dikehendaki, baik disekolah maupun di rumah. c. Psikoterapi Suportif Dapat diberikan pada anak dan dan keluarganya. Tujuanya adalah untuk memberi peringatan dan pemahaman mengenai kesulitan yang ada, sehingga dapat menimbulkan motivasi yang kosisten dalam usaha untuk memerangi kesulitan ini. d. Pendekatan Psikososial Lainnya  Psikoedukasi orang tua dan guru  Pelatihan keterampilan social bagi anak 2. Penatalaksana di bidang Pendidikan Dalam hal ini terapi yang paling efektif adalah terapi remedial, yaitu bimbingan langsung oleh guru terlatih dalam mengatasi kesulitan belajar anak. Guru remedial ini akan menyusun suatu metode pengajaran yang sesuai bagi setiap anak. Mereka juga melatih anak untuk dapat belajar baik dnegan teknik- teknik pembelajaran tertentu (sesuai dnegan jenis kesulitan belajar yang dihadapi anak) yang sangat bermanfaat bagi anak dengan kesulitan belajar.
  • 7. E. Pelayanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif di SLB - C Swadaya Semarang Sekolah Luar Biasa (SLB) Swadaya Semarang adalah sekolah yang menampung siswa dari jenjang TK sampai SMA. SLB - C dengan total siswa 57 siswa itu berada di Jl. Seteran Utara II/2, MIROTO, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang. Didalam SLB Swadaya Semarang terbagi menjadi dua golongan yaitu SLB – B (Tuna Rungu) dan SLB – C (Tuna Grahita). Di SLB Swadaya menggunakan metode mampu didik dan mampu latih sebagai pelayananya. Kurikulum yang digunakan sekarang adalah kurikulum 2013. Kami melakukan observasi tentang Pelayanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif di SLB – C (Tuna Grahita) kelas 1 dan 3 SD. Dari hasil observasi dan wawancara kami dengan Ibu Sunarni yang mengajar di kelas 3 SD SLB - C didapatkan hasil dari 2 siswa, dua-duanya mempunyai masalah dalam belajar. Dari dua anak tersebut salah satunya mempunyai berkebutuhan ganda yaitu tuna rungu dan grahita. Pelayanan yang dilakukan oleh Ibu Sunarni kepada anak didiknya dengan cara pelayanan satu persatu atau perindividual. Dikarenakan peranak mempunyai kebutuhan berbeda-beda maka sebisa mungkin guru memahami kebutuhan anak tersebut. Dengan cara seperti itu diharapkan anak akan membantu anak menangkap materi. Terkadang guru menggunakan media seperti laptop untuk pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan laptop digunakan untuk siswa menebak berbagai macam gambar yang telah guru siapkan. Metode reward dan punishment juga digunakan guru untuk memacu siswa untuk berkelakuan baik didalam kelas. Ketika salah satu siswa mengalami kesulitan dalam ujian maka guru akan melakukan remidial sampai siswa bisa mengerjakan sampai selesai. Kemudian kami mencoba melakukan observasi di kelas 1 SD SLB – C. Disana ada 3 siswa yang mempunyai kekurangan sendiri-sendiri. Tetapi mereka sama-sama mempunyai sifat hyper aktif. Karna itulah guru dikelas tersebut (Ibu Heri) mencoba menenangkan mereka sebelum pembelajaran. Pelayanan yang dilakukan guru dikelas 1 ini hampir sama dengan kelas 3 tadi yaitu dengan cara pelayanan satu persatu atau perindividu. Dua siswa diantara tiga tersebut mempunyai kesulitan belajar dalam hal membaca dan menulis. Ada yang sudah bisa menulis namun susah membaca ada juga yang belum bisa menulis dan membaca. Maka dari itu guru memperlakukan mereka berbeda. Dari mulai membimbing membaca sampai membuat titik-titik pola untuk belajar menulis. Salah satu dari tiga anak di kelas tersebut sebenarnya adalah anak kelas 3 yang dititipkan ke kelas 1 karena kemampuanya masih seperti di kelas 1. Walaupun seperti itu didalam raportnya nanti masih tercantum kelas 3. Anak tersebut bernama wulan. Dia masih kesulitan belajar dalam hal menulis dan melihat karna motorik tanganya yang masih lemah. Wulan juga masih sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar. Didalam kelas guru terkadang menggunakan alat peraga sebagai media pembelajaran. Alat peraga tersebut berupa gambar dan angka-angka yang akan digunakan untuk siswa. Atau juga guru menggunakan jari tangan untuk belajar menghitung.
  • 8. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesulitan belajar lebih didefinisikan sebagai gangguan perceptual, konseptual, memori, maupun ekspresif di dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh gangguan di dalam sistem saraf pusat otak (gangguan neorubioligis) yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman, dan berhitung. Anak-anak disekolah pada umumnya memiliki karakteristik individu yang berbeda, baik dari segi fisik, mental, intelektual, ataupun social-emosional. Oleh karena itu mereka juga akan mengalami persoalan belajarnya mesing-masing secara individu, dan akan mengalami berbagai jenis kesulitan belajar yang berbeda pula., sesuai dengan karakteristik dan potensinya masing-masing.
  • 9. Daftar Pustaka Luthfie, Muhammad. 2013. Pelayanan Anak Berkesulitan Belajar. http://infomakalahkuliah.blogspot.co.id/2012/12/pelayanan-anak-berkesulitan- belajar.html. Diakses pada tanggal 4 April 2017. Soliha, Sitta. 2012. Karakteristik dan Masalah Perkembangan Anak Berkesulitan Belajar. https://pendiluarbiasa.wordpress.com/2012/05/25/karakteristik-dan-masalah- perkembangan-anak-berkesulitan-belajar/. Diakses pada tanggal 4 April 2017 Suryani, Erma Yulinda. 2010. “Kesulitan Belajar”. Magistra. Nomor 73: 33-47. Jakarta.