SlideShare a Scribd company logo
STANDAR KOMPETENSI PENDIDIKAN KELAS KHUSUS
DAN KOMPONEN KURIKULUM
Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Khusus
Dosen pengampu: Bapak Suripto
Disusun oleh:
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. 1
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 3
A. Latar Belakang ........................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
C. Tujuan ........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 5
A. Pengertian tentang Standar Kompetensi dan Kurikulum............................. 5
B. Dasar Hukum tentang Kurikulum Pendidikan Kelas Khusus .................... 5
C. Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus ......................................... 7
D. Komponen-Komponen Kurikulum pada Pendidikan Kelas Khusus ......... 8
E. Metode Pengajaran Anak Berkebutuhan Khusus ...................................... 9
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 11
A. Simpulan .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu merupakan pribadi yang unik, meskipun terlahir kembar
pasti terdapat sesuatu hal yang membedakan antara keduanya. Perbedaan individu
merupakan salah satu aspek yang memperoleh perhatian dalam bidang pendidikan,
terutama kecepatan dan irama perkembangannya. Sehingga manusia dipandang
sebagai makhluk bhineka (individual differences) dengan kekurangan atau
keunggulan masing-masing. Pandangan seperti ini menunjukkan bahwa perbedaan
peserta didik ke dalam kelompok normal dan tidak normal, pintar dan bodoh, dan
pandangan sebelah mata terhadap anak berkebutuhan khusus menjadi tidak relevan
lagi, disinilah perlunya pembelajaran yang efektif sesuai dengan kebutuhan siswa.
Menurut permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Pasal 1, pendidikan inklusif
adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau
bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan
pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Inclusive
Education untuk siswa dengan Special Education Need di sekolah umum adalah
menjadi salah satu reformasi seperti dalam sistem pendidikan saat ini. Dan ia juga
menuliskan bahwa IE mengacu pada semua yang dihargai, diterima, dan dihormati
terlepas dari latar belakang etnis dan budaya, social ekonomi, keadaan,
kemampuan, jenis kelamin, usia, agama, keyakinan, dan perilaku.
Dengan melihat pengertian dari pendidikan inklusif tersebut, anak
berkebutuhan khusus atau yang sering disingkat dengan ABK berhak mendapatkan
pendidikan yang sama dengan anak regular. Maka guru di sekolah inklusif harus
siap untuk bekerja lebih giat, karena ABK yang mengenyam di sekolah inklusif
adalah yang terdiri dari beberapa ketunaan atau hambatan. Namun, bukan hanya
pendidikan inklusif saja yang bisa menciptakan pembelajaran yang efektif bagi
ABK, melainkan Sekolah Luar Biasa (SLB) juga bisa menciptakan pembelajaran
yang efektif. Maka, agar pelayanan di sekolah inklusif ataupun di SLB menjadi
pelayanan yang baik bagi individu, maka diperlukan pengadptasian standar
kompetensi dan komponen kurikulum dalam beberapa materi yang disesuaikan
dengan kemampuan dan hambatan yang dimiliki ABK.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian standar kompetensi dan kurikulum?
2. Apa yang menjadi dasar hukum tentang kurikulum pendidikan kelas khusus?
3. Bagaimana standar kompetensi pada pendidikan kelas khusus?
4
4. Bagaimana komponen-komponen pada pendidikan kelas khusus?
5. Bagaimana metode pengajaran anak berkebutuhan khusus?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut dapat diambil beberapa tujuan yaitu untuk
mengetahui:
1. Pengertian standar kompetensi dan kurikulum.
2. Dasar hukum tentang kurikulum pendidikan kelas khusus.
3. Standar kompetensi pada pendidikan kelas khusus.
4. Komponen-komponen pada pendidikan kelas khusus.
5. Metode pengajaran anak berkebutuhan khusus.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Standar Kompetensi dan Kurikulum
Standar kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang
pendidikan tertentu pula. Menurut Majid (2012) standar kompetensi merupakan
kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang
terstruktur. Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh
para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah
memandang perlu mengembangkan mata pelajaran tertentu misalnya
pengembangan kurikulum muatan lokal, maka perlu dirumuskan standar
kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan lokal tersebut.
Menurut definisi tersebut, SK adalah pernyataan tentang pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik serta tingkat penguasaan
yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran. SK mencakup
dua hal, yaitu standar isi (content standards), dan standar penampilan (performance
standards). SK yang menyangkut isi berupa pernyataan tentang pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari mata
pelajaran tertentu seperti Kewarganegaraan, Matematika, Fisika, Biologi, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris. SK yang menyangkut tingkat penampilan adalah
pernyataan tentang kriteria untuk menentukan tingkat penguasaan peserta didik
terhadap SI.
Sedangkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 kurikulum adalah seperangkat
rencana dan sebuah pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar, dan cara
yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai sebuah tujuan nasional. Tujuan berarti apa yang akan dicapai,
materi berarti apa yang akan dipelajari. Proses berarti apa yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan, sedangkan evaluasi berarti apa yang harus dilakukan untuk
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan. Kurikulum bisa bersifat makro,
artinya pengaturan tetang tujuan, isi/materi, proses dan evaluasi dalam skala
nasional, tetapi juga bisa bersifat mikro yaitu pengaturan tentang hal tersebut
dalam konteks pembelajaran di kelas.
B. Dasar Hukum Kurikulum Pendidikan Kelas Khusus
Menurut permendikbud Nomor 157 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 3
menjelaskan bahwa kurikulum bagi peserta didik berkelainan dan berkebutuhan
khusus yang mengikuti pendidikan satuan pendidikan khusus atau pendidikan
regular di kelas khusus. Kemudian pada Pasal 6 juga dijelaskan bahwa kurikulum
bagi peserta didik yang berkelainan atau berkebutuhan khusus dapat menggunakan
kurikulum pendidikan regular ataupun kurikulum pendidikan khusus. Kurikulum
regular yang dimaksud tersebut adalah kurikulum 2013 PAUD, kurikulum 2013
6
SD/MI, kurikulum SMP/MTs, kurikulum SMA/MA, dan kurikulum SMK/MAK.
Dan kurikulum tersebut bisa digunakan bagi anak berkelainan atau berkebutuhan
khusus yang tidak memiliki hambatan pada intelektual, komunikasi, dan
interaksi/perilaku, dan hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Jadi, bagi anak berkebuutuhan khusus baik yang bersekolah di SLB
maupun pendidikan regular di kelas khusus/pendidikan inklusif memakai
kurikulum yang sama, sebagaimana dijelaskan di atas yang disesuaikan dengan
kebutuhan anak berkelainan dan berkebutuhan khusus.
Mengenai muatan kurikulum yang ada di pendidikan khusus dijelaskan
dalam permendikbud Nomor 157 Tahun 2014 Pasal 9 yaitu:
1. Muatan kurikulum pendidikan khusus bagi peserta didik tunanetra dan
tunadaksa ringan kelas I SDLB/MILB sampai dengan kelas XII
SMALB/MALB atau SMKLB/MAKLB disetarakan dengan muatan kurikulum
pendidikan reguler Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan kelas VIII
SMP/MTs ditambah program kebutuhan khusus dan program pilihan
kemandirian.
2. Muatan kurikulum pendidikan khusus bagi peserta didik tunarungu kelas I
SDLB/MILB sampai dengan kelas XII SMALB/MALB atau SMKLB/MAKLB
disetarakan dengan muatan kurikulum pendidikan reguler Pendidikan Anak
Usia Dini sampai dengan kelas VI SD/MI ditambah program kebutuhan khusus
dan program pilihan kemandirian.
3. Muatan kurikulum pendidikan khusus bagi peserta didik tunagrahita ringan,
tunadaksa sedang, dan autis kelas I SDLB/MILB sampai dengan kelas XII
SMALB/MALB atau SMKLB/MAKLB disetarakan dengan muatan kurikulum
pendidikan reguler Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan kelas IV SD/MI
ditambah program kebutuhan khusus dan program pilihan kemandirian.
4. Muatan kurikulum pendidikan khusus bagi peserta didik tunagrahita sedang
kelas I SDLB/MILB sampai dengan kelas XII SMALB/MALB atau
SMKLB/MAKLB disetarakan dengan muatan kurikulum pendidikan reguler
Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan kelas II SD/MI ditambah program
kebutuhan khusus dan program pilihan kemandirian.
Mengenai program kebutuhan khusus dan program pilihan kemandirian
pendidikan anak berkebutuhan khusus itu juga dijelaskan dalam permendikbud
nomor 157 tahun 2014 pasal 10 ayat 2. Untuk program kebutuhan khusus adalah
sebagai berkut:
1. pengembangan orientasi dan mobilitas, terutama bagi peserta didik tunanetra;
2. pengembangan komunikasi, persepsi, bunyi, dan irama, terutama bagi peserta
didik tunarungu;
3. pengembangan binadiri, terutama bagi peserta didik tunagrahita;
4. pengembangan binadiri dan binagerak, terutama bagi peserta didik tunadaksa;
7
5. pengembangan pribadi dan perilaku sosial, terutama bagi peserta didik
tunalaras; dan
6. pengembangan interaksi, komunikasi, dan perilaku, terutama bagi peserta didik
autis;
Sedangkan program pilihan kemandirian bagi anak berkebutuhan khusus
adalah sebagai berikut:
1. teknologi informasi dan komputer;
2. akupressur;
3. elektronika;
4. otomotif;
5. pariwisata;
6. tata kecantikan;
7. tata boga;
8. tata busana;
9. komunkasi;
10. jurnalistik;
11. seni pertunjukkan; dan
12. seni rupa dan kriya.
C. Standar Kompetensi pada Pendidikan Kelas Khusus
Standar kompetensi pendidikan kelas khusus prinsipnya sama dengan
standar pendidikan pada umumnya yang mencakup kompetensi inti (KI),
kompetensi dasar (KD), dan Indikator Keberhasilan-Evaluasi.
Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap
tingkat, kelas, atau program. Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk
mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh oleh peserta didik melalui
pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan pengetahuan, keterampilan dan sikap
minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah
menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka
kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi. Indikator
keberhasilan adalah penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran
umum SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E mengacu kepada SK dan KD sekolah
umum yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan khusus peserta didik
yang dikembangkan oleh BSNP, sedangkan SK dan KD untuk mata pelajaran
Program Khusus dan Keterampilan dikembangkan oleh satuan Pendidikan Khusus
dengan memperhatikan jenjang dan jenis satuan pendidikan. Pengembangan SK
dan KD untuk semua mata pelajaran pada SDLB, SMPLB dan SMALB C,C1,D1,G
8
diserahkan kepada satuan Pendidikan Khusus yang bersangkutan dengan
memperhatikan tingkat dan jenis satuan pendidikan.
Dengan demikian ada tiga jenis kompetensi (dalam kurikulum) yang harus
dicermati oleh guru kaitannya dengan tujuan pembelajaran dalam setting inklusif,
yaitu: Kompetensi Inti (KI); Kompetensi Dasar (KD), Indikator keberhasilan.
D. Komponen Kurikulum pada Pendidikan Kelas Khusus
Menurut Sari Rudiyati dalam Mada (2016) tujuan adalah seperangkat
kemampuan atau kompetensi yang akan dicapai setelah para siswa menyelesaikan
program pendidikan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan pendidikan atau
pembelajaran secara umum terbagi ke dalam tiga jenis kemampuan, yakni
kemampuan yang berupa: (1) kognitif, (2) Afektif dan (3) Psikomotorik. Jika
ditinjau dari tingkatan atau lingkupmya, tujuan dapat dibedakan pendidikan dapat
diklasifikasikan ke dalam 4 tingkatan atau lingkup, yaitu : (1) tujuan pendidikan
nasional; (2) Tujuan pendidikan lembaga/institusional; (3) Tujuan kurikuler; dan
(4) Tujuan pembelajaran.
Tujuan pendidikan yang paling penting untuk dicermati dan dipahami oleh
guru adalah tujuan pendidikan pada tingkat institusi (tujuan lembaga/ institusional)
dan tujuan pembelajaaran (tujuan instruksional). Jika dikaitkan dengan kurikulum
terkini yang berlaku di Indonesia saat adalah Kuriulum 2013, maka yang dimaksud
dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran kurang lebih sama dengan apa yang
termaktub dalam kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator.
Menurut Suripto dan Sukirman (2017) dalam bahan ajar Mata Kuliah
Pembelajaran Kelas Khusus menyebutkan bahwa kurikulum terdiri dari 3
komponen yaitu:
1. Komponen Isi (materi)
Yaitu isi materi yang harus dipelajari oleh siswa untuk dapat mencapai tujuan
yang ditetapkan. Materi pelajaran bisa berupa informasi, konsep, teori dan lain-
lain. Materi harus relevan atau mendukung terhadap pencapaian kompetensi
dasar dan standar kompetensi. Rumusan materi harus dibuat atau
dikembangkan oleh sekolah atau guru yang mengacu pada buku sumber yang
relevan, materi tidak tersedia dalam kurikulum.
2. Komponen Proses
Adalah kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa agar bisa menguasai materi
dan mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Proses pembelajaran
terkait dengan penggunaan metode mengajar, media pembelajar pengoperasian
waktu, pemanfaatan sumber dan pengelolaan kelas.
3. Komponen Evaluasi
Yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan, apakah siswa telah berhasil mencapai kompetensi yang
menjadi tujuan pembelajaran juga untuk mengetahui apakah proses
pembelajaran telah berjalan efektif atau optimal. Jenis penilaian yang
9
dilaksanakan tergantung pada tujuan diselenggarakannya penilaian tersebut.
Misalnya, penilaian formatif dimaksudkan untuk mengetahui kemajuan siswa
dan dalam upaya melakukan perbaikan yang dibutuhkan. Berbeda dengan
penilaian sumatif yang bermaksud menilai kemajuan siswa setelah satu
semester atau dalam periode tertentu, untuk mengetahui perkembangan siswa
secara menyeluruh.
E. Metode Pengajaran Anak Berkebutuhan Khusus
Dalam mengajar anak berkelainan atau berkebutuhan khusus diperlukan
sebuah metode yang dianggap paling efektif. Dalam pemilihannya juga tergantung
dengan gaya belajar dan materi yang diajarkan. Menururt Sudrajat (2015) ada
beberapa metode yang digunakan dalam pengajaran anak berkebutuhan khusus:
1. Communication
Siswa dalam belajar tidak akan lepas dari komunikasi baik siswa antar siswa,
siswa dengan fasilitas belajar, ataupun dengan guru. Kemampuan komunikasi
setiap individu akan mempengaruhi proses dan hasil belajar yang bersangkutan
dan membentuk kepribadiannya. Proses ini dapat mencakup keterampilan
verbal dan non-verbal, serta berbagai jenis simbol.
2. Task Analisis
Analisis tugas adalah prosedur dimana tugas-tugas dipecah kedalam rangkaian
komponen-komponen langkah atau bagian kecil satu tujuan akhir atau
sasaran.Analisis tugas dimaksudkan untuk mendeskripsikan tugas-tugas yang
harus dilakukan ke dalam indikator-indikator kompetensi. Analisis tugasuntuk
menentukan daftar kompetensi. Berdasarkan analisis tugas-tugas yang harus
dilakukan oleh guru di sekolah sebagai tenaga professional, yang pada giliranya
ditentukan kompetensi-kompetensi apa yang diperlukan, sehingga dapat pula
diketahui apakah seorang siswa telah melakukan tugasnya sesuai dengan
kompetensi yang dituntut kepadanya. Kompetensi dasar berfungsi untuk
mengarahkan guru dan fasilitator mengenai target yang harus dicapai dalam
pembelajaran.
3. Direct Instruction
Intruksi langsung adalah metode pengajaran yang menggunakan pendekatan
selangkah-selangkah yang terstruktur dengan cermat, dalam instruksi atau
perintah.Metode ini memberikan pengalaman belajar yang positif dengan
demikian dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk
berprestasi.Pelajaran disampaikan dalam bentuk yang mudah dipelajari
sehingga anak mencapai keberhasilan pada setiap tahap
pembelajaran.Sintaknya adalah orientasi, Prsentasi, latihan terstruktur, latihan
terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi.
4. Prompts
10
Prompt adalah setiap bantuan yang diberikan pada anak untuk menghasilkan
respon yang benar. Prompts memberikan anak informasi tambahan atau
bantuan untuk menjalankan instruksi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setiap individu pastinya memiliki perbedaan masing-masing. Dan karena
sebuah perbedaan itu tidak mengharuskan mereka ada deskriminasi dalam
mendapatkan pendidikan. kemudian pada tahun 2003 diciptakanlah sebuah
pendidikan yang tidak membedakan antara anak normal dengan anak yang
berkebutuhan khusus, yaitu pendidikan inklusi. Untuk pelayanan pendidikan kelas
khusus pastinya terdapat standar kompetensi dan komponen kurikulum yang
terstruktur.
Maka agar pelayanan di menjadi pelayanan yang baik bagi individu maka
diperlukan pengadptasian kurikulum dalam beberapa materi yang disesuaikian
dengan kemampuan dan hambatan yang dimiliki ABK. Hal ini dijelaskan dalam
permendikbud nomor 157 tahun 2014 pasal 6 danpasal 7. Untuk komponen
kurikulumnya terdiri dari komponen isi, komponen proses, dan komponen
evaluasi. Adapun standar kompetensi yang digunakan dalam pendidikan kelas
khusus prinsipnya juga sama dengan kelas regular, yaitu terdapat komptensi inti,
kompetensi dasar, dan indikator keberhasilan. Ketiga hal tersebut sangat berkaitan
antara satu dengan yang lain. Selain itu untuk kefektifan dalam pembelajaran kelas
khusus diperlukan beberapa metode yang sesuai dengan kebutuhan anak
berkebutuhan khusus yang dalam pembahasan makalah ini telah dijelaskan ada 4
metode, diantaranya ada communication, task analisis, direct instruction, dan
prompts. Hal ini dinilai sangat efektif dalam membantu pengajaran bagi pendidikan
anak berkebutuhan khusus.
.
12
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003
tentang Kurikulum. Jakarta: Pusaka Widyatama.
Mada, Andreani. 2016. “Kurikulum ABK di Sekolah Inklusi.” http://andreani77.
blogspot.co.id/2016/05/kurikulum-abk-di-sekolah-inklusi.html (diakses tanggal
7 Maret 2017).
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 2009. Permendikbud
No. 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif. Jakarta: Pusaka Widyatama.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 2014. Permendikbud
No. 157 tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Khusus. Jakarta: Pusaka
Widyatama.
Sudrajat, D.N. 2015. “Metode Pengajaran untuk Anak Brkebutuhan Khusus.”
https://dianns21.wordpress.com/pgsd-unpas/abk/perihal/ (diunduh tanggal 19
Maret 2017).
Suripto dan Sukirman. 2017. Pembelajaran Kelas Khusus. Bahan Ajar. Semarang:
Unnes.

More Related Content

What's hot

Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulum
Ulfia Rahmi
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
HanyLuvya
 
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docxTopik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
satrioFajarP
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Arif Winahyu
 
Pendidikan inklusi
Pendidikan inklusiPendidikan inklusi
Pendidikan inklusiAgus Candra
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
NafiahHidayah1
 
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxPembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
TeguhPriyanto33
 
6. Paparan Pemahaman CP PKP SMK PK.pptx
6. Paparan Pemahaman CP  PKP SMK PK.pptx6. Paparan Pemahaman CP  PKP SMK PK.pptx
6. Paparan Pemahaman CP PKP SMK PK.pptx
bkksmkn1sindang
 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Fitri Yusmaniah
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Fitri Yusmaniah
 
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
siti nur alifah
 
Model dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulumModel dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulum
idhessara
 
Jenis-jenis Organisasi Kurikulum
Jenis-jenis Organisasi KurikulumJenis-jenis Organisasi Kurikulum
Jenis-jenis Organisasi Kurikulum
Ambar Fidianingsih
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppAndi Saputro
 
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Wulan Yulian
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Ambar Fidianingsih
 
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSMATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
IWAN SUKMA NURICHT
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Sunawan Sunawan
 
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docx
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docxPernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docx
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docx
yacub Sitorus
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolahkomisariatimmbpp
 

What's hot (20)

Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulum
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
 
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docxTopik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Pendidikan inklusi
Pendidikan inklusiPendidikan inklusi
Pendidikan inklusi
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxPembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
 
6. Paparan Pemahaman CP PKP SMK PK.pptx
6. Paparan Pemahaman CP  PKP SMK PK.pptx6. Paparan Pemahaman CP  PKP SMK PK.pptx
6. Paparan Pemahaman CP PKP SMK PK.pptx
 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
 
Model dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulumModel dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulum
 
Jenis-jenis Organisasi Kurikulum
Jenis-jenis Organisasi KurikulumJenis-jenis Organisasi Kurikulum
Jenis-jenis Organisasi Kurikulum
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
 
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSMATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
 
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docx
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docxPernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docx
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docx
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
 

Similar to Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum

Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulumechan_vega
 
Standar pendidikan nasional
Standar pendidikan nasionalStandar pendidikan nasional
Standar pendidikan nasionalDaniel Lubies
 
Kurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMPKurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMP
Dasrieny Pratiwi
 
Kurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMPKurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMParvinefriani
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13hermantea27
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Firlita Nurul Kharisma
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
lutfan adli
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Desi Wijayanti
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Ahmad Al Fairuzz
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Yusuf Arie
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013made64
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Firlita Nurul Kharisma
 
Kurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smpKurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smp
Sri Ayu Fadhilah
 
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)Harun Ar
 
11. KURIKULUM MERDEKA.pptx
11. KURIKULUM MERDEKA.pptx11. KURIKULUM MERDEKA.pptx
11. KURIKULUM MERDEKA.pptx
ANTARIKSA6
 
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptx
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptxwokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptx
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptx
lutfi584351
 
Pelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBKPelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBKAnan Nur
 
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
rayyan nafiz
 

Similar to Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum (20)

Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
 
KTSP BSNP
KTSP BSNPKTSP BSNP
KTSP BSNP
 
Standar pendidikan nasional
Standar pendidikan nasionalStandar pendidikan nasional
Standar pendidikan nasional
 
Kurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMPKurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMP
 
Kurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMPKurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMP
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smpKurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smp
 
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
 
11. KURIKULUM MERDEKA.pptx
11. KURIKULUM MERDEKA.pptx11. KURIKULUM MERDEKA.pptx
11. KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptx
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptxwokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptx
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptx
 
Pelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBKPelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBK
 
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
 

More from Dedy Wiranto

Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Dedy Wiranto
 
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Dedy Wiranto
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Dedy Wiranto
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Dedy Wiranto
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Dedy Wiranto
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Dedy Wiranto
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Dedy Wiranto
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
Dedy Wiranto
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Dedy Wiranto
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Dedy Wiranto
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Dedy Wiranto
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Dedy Wiranto
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dedy Wiranto
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Dedy Wiranto
 
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxMakalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Dedy Wiranto
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususMakalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Dedy Wiranto
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Dedy Wiranto
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Dedy Wiranto
 
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Dedy Wiranto
 
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikMakalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Dedy Wiranto
 

More from Dedy Wiranto (20)

Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
 
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
 
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxMakalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususMakalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
 
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikMakalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 

Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum

  • 1. STANDAR KOMPETENSI PENDIDIKAN KELAS KHUSUS DAN KOMPONEN KURIKULUM Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Khusus Dosen pengampu: Bapak Suripto Disusun oleh: JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017
  • 2. 2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................................. 1 DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 3 A. Latar Belakang ........................................................................................... 3 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3 C. Tujuan ........................................................................................................ 4 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 5 A. Pengertian tentang Standar Kompetensi dan Kurikulum............................. 5 B. Dasar Hukum tentang Kurikulum Pendidikan Kelas Khusus .................... 5 C. Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus ......................................... 7 D. Komponen-Komponen Kurikulum pada Pendidikan Kelas Khusus ......... 8 E. Metode Pengajaran Anak Berkebutuhan Khusus ...................................... 9 BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 11 A. Simpulan .................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu merupakan pribadi yang unik, meskipun terlahir kembar pasti terdapat sesuatu hal yang membedakan antara keduanya. Perbedaan individu merupakan salah satu aspek yang memperoleh perhatian dalam bidang pendidikan, terutama kecepatan dan irama perkembangannya. Sehingga manusia dipandang sebagai makhluk bhineka (individual differences) dengan kekurangan atau keunggulan masing-masing. Pandangan seperti ini menunjukkan bahwa perbedaan peserta didik ke dalam kelompok normal dan tidak normal, pintar dan bodoh, dan pandangan sebelah mata terhadap anak berkebutuhan khusus menjadi tidak relevan lagi, disinilah perlunya pembelajaran yang efektif sesuai dengan kebutuhan siswa. Menurut permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Pasal 1, pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Inclusive Education untuk siswa dengan Special Education Need di sekolah umum adalah menjadi salah satu reformasi seperti dalam sistem pendidikan saat ini. Dan ia juga menuliskan bahwa IE mengacu pada semua yang dihargai, diterima, dan dihormati terlepas dari latar belakang etnis dan budaya, social ekonomi, keadaan, kemampuan, jenis kelamin, usia, agama, keyakinan, dan perilaku. Dengan melihat pengertian dari pendidikan inklusif tersebut, anak berkebutuhan khusus atau yang sering disingkat dengan ABK berhak mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak regular. Maka guru di sekolah inklusif harus siap untuk bekerja lebih giat, karena ABK yang mengenyam di sekolah inklusif adalah yang terdiri dari beberapa ketunaan atau hambatan. Namun, bukan hanya pendidikan inklusif saja yang bisa menciptakan pembelajaran yang efektif bagi ABK, melainkan Sekolah Luar Biasa (SLB) juga bisa menciptakan pembelajaran yang efektif. Maka, agar pelayanan di sekolah inklusif ataupun di SLB menjadi pelayanan yang baik bagi individu, maka diperlukan pengadptasian standar kompetensi dan komponen kurikulum dalam beberapa materi yang disesuaikan dengan kemampuan dan hambatan yang dimiliki ABK. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian standar kompetensi dan kurikulum? 2. Apa yang menjadi dasar hukum tentang kurikulum pendidikan kelas khusus? 3. Bagaimana standar kompetensi pada pendidikan kelas khusus?
  • 4. 4 4. Bagaimana komponen-komponen pada pendidikan kelas khusus? 5. Bagaimana metode pengajaran anak berkebutuhan khusus? C. Tujuan Dari rumusan masalah tersebut dapat diambil beberapa tujuan yaitu untuk mengetahui: 1. Pengertian standar kompetensi dan kurikulum. 2. Dasar hukum tentang kurikulum pendidikan kelas khusus. 3. Standar kompetensi pada pendidikan kelas khusus. 4. Komponen-komponen pada pendidikan kelas khusus. 5. Metode pengajaran anak berkebutuhan khusus.
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Standar Kompetensi dan Kurikulum Standar kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula. Menurut Majid (2012) standar kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah memandang perlu mengembangkan mata pelajaran tertentu misalnya pengembangan kurikulum muatan lokal, maka perlu dirumuskan standar kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan lokal tersebut. Menurut definisi tersebut, SK adalah pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran. SK mencakup dua hal, yaitu standar isi (content standards), dan standar penampilan (performance standards). SK yang menyangkut isi berupa pernyataan tentang pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran tertentu seperti Kewarganegaraan, Matematika, Fisika, Biologi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. SK yang menyangkut tingkat penampilan adalah pernyataan tentang kriteria untuk menentukan tingkat penguasaan peserta didik terhadap SI. Sedangkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 kurikulum adalah seperangkat rencana dan sebuah pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar, dan cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan nasional. Tujuan berarti apa yang akan dicapai, materi berarti apa yang akan dipelajari. Proses berarti apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan, sedangkan evaluasi berarti apa yang harus dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan. Kurikulum bisa bersifat makro, artinya pengaturan tetang tujuan, isi/materi, proses dan evaluasi dalam skala nasional, tetapi juga bisa bersifat mikro yaitu pengaturan tentang hal tersebut dalam konteks pembelajaran di kelas. B. Dasar Hukum Kurikulum Pendidikan Kelas Khusus Menurut permendikbud Nomor 157 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 3 menjelaskan bahwa kurikulum bagi peserta didik berkelainan dan berkebutuhan khusus yang mengikuti pendidikan satuan pendidikan khusus atau pendidikan regular di kelas khusus. Kemudian pada Pasal 6 juga dijelaskan bahwa kurikulum bagi peserta didik yang berkelainan atau berkebutuhan khusus dapat menggunakan kurikulum pendidikan regular ataupun kurikulum pendidikan khusus. Kurikulum regular yang dimaksud tersebut adalah kurikulum 2013 PAUD, kurikulum 2013
  • 6. 6 SD/MI, kurikulum SMP/MTs, kurikulum SMA/MA, dan kurikulum SMK/MAK. Dan kurikulum tersebut bisa digunakan bagi anak berkelainan atau berkebutuhan khusus yang tidak memiliki hambatan pada intelektual, komunikasi, dan interaksi/perilaku, dan hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Jadi, bagi anak berkebuutuhan khusus baik yang bersekolah di SLB maupun pendidikan regular di kelas khusus/pendidikan inklusif memakai kurikulum yang sama, sebagaimana dijelaskan di atas yang disesuaikan dengan kebutuhan anak berkelainan dan berkebutuhan khusus. Mengenai muatan kurikulum yang ada di pendidikan khusus dijelaskan dalam permendikbud Nomor 157 Tahun 2014 Pasal 9 yaitu: 1. Muatan kurikulum pendidikan khusus bagi peserta didik tunanetra dan tunadaksa ringan kelas I SDLB/MILB sampai dengan kelas XII SMALB/MALB atau SMKLB/MAKLB disetarakan dengan muatan kurikulum pendidikan reguler Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan kelas VIII SMP/MTs ditambah program kebutuhan khusus dan program pilihan kemandirian. 2. Muatan kurikulum pendidikan khusus bagi peserta didik tunarungu kelas I SDLB/MILB sampai dengan kelas XII SMALB/MALB atau SMKLB/MAKLB disetarakan dengan muatan kurikulum pendidikan reguler Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan kelas VI SD/MI ditambah program kebutuhan khusus dan program pilihan kemandirian. 3. Muatan kurikulum pendidikan khusus bagi peserta didik tunagrahita ringan, tunadaksa sedang, dan autis kelas I SDLB/MILB sampai dengan kelas XII SMALB/MALB atau SMKLB/MAKLB disetarakan dengan muatan kurikulum pendidikan reguler Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan kelas IV SD/MI ditambah program kebutuhan khusus dan program pilihan kemandirian. 4. Muatan kurikulum pendidikan khusus bagi peserta didik tunagrahita sedang kelas I SDLB/MILB sampai dengan kelas XII SMALB/MALB atau SMKLB/MAKLB disetarakan dengan muatan kurikulum pendidikan reguler Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan kelas II SD/MI ditambah program kebutuhan khusus dan program pilihan kemandirian. Mengenai program kebutuhan khusus dan program pilihan kemandirian pendidikan anak berkebutuhan khusus itu juga dijelaskan dalam permendikbud nomor 157 tahun 2014 pasal 10 ayat 2. Untuk program kebutuhan khusus adalah sebagai berkut: 1. pengembangan orientasi dan mobilitas, terutama bagi peserta didik tunanetra; 2. pengembangan komunikasi, persepsi, bunyi, dan irama, terutama bagi peserta didik tunarungu; 3. pengembangan binadiri, terutama bagi peserta didik tunagrahita; 4. pengembangan binadiri dan binagerak, terutama bagi peserta didik tunadaksa;
  • 7. 7 5. pengembangan pribadi dan perilaku sosial, terutama bagi peserta didik tunalaras; dan 6. pengembangan interaksi, komunikasi, dan perilaku, terutama bagi peserta didik autis; Sedangkan program pilihan kemandirian bagi anak berkebutuhan khusus adalah sebagai berikut: 1. teknologi informasi dan komputer; 2. akupressur; 3. elektronika; 4. otomotif; 5. pariwisata; 6. tata kecantikan; 7. tata boga; 8. tata busana; 9. komunkasi; 10. jurnalistik; 11. seni pertunjukkan; dan 12. seni rupa dan kriya. C. Standar Kompetensi pada Pendidikan Kelas Khusus Standar kompetensi pendidikan kelas khusus prinsipnya sama dengan standar pendidikan pada umumnya yang mencakup kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan Indikator Keberhasilan-Evaluasi. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas, atau program. Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh oleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi. Indikator keberhasilan adalah penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran umum SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E mengacu kepada SK dan KD sekolah umum yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan khusus peserta didik yang dikembangkan oleh BSNP, sedangkan SK dan KD untuk mata pelajaran Program Khusus dan Keterampilan dikembangkan oleh satuan Pendidikan Khusus dengan memperhatikan jenjang dan jenis satuan pendidikan. Pengembangan SK dan KD untuk semua mata pelajaran pada SDLB, SMPLB dan SMALB C,C1,D1,G
  • 8. 8 diserahkan kepada satuan Pendidikan Khusus yang bersangkutan dengan memperhatikan tingkat dan jenis satuan pendidikan. Dengan demikian ada tiga jenis kompetensi (dalam kurikulum) yang harus dicermati oleh guru kaitannya dengan tujuan pembelajaran dalam setting inklusif, yaitu: Kompetensi Inti (KI); Kompetensi Dasar (KD), Indikator keberhasilan. D. Komponen Kurikulum pada Pendidikan Kelas Khusus Menurut Sari Rudiyati dalam Mada (2016) tujuan adalah seperangkat kemampuan atau kompetensi yang akan dicapai setelah para siswa menyelesaikan program pendidikan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan pendidikan atau pembelajaran secara umum terbagi ke dalam tiga jenis kemampuan, yakni kemampuan yang berupa: (1) kognitif, (2) Afektif dan (3) Psikomotorik. Jika ditinjau dari tingkatan atau lingkupmya, tujuan dapat dibedakan pendidikan dapat diklasifikasikan ke dalam 4 tingkatan atau lingkup, yaitu : (1) tujuan pendidikan nasional; (2) Tujuan pendidikan lembaga/institusional; (3) Tujuan kurikuler; dan (4) Tujuan pembelajaran. Tujuan pendidikan yang paling penting untuk dicermati dan dipahami oleh guru adalah tujuan pendidikan pada tingkat institusi (tujuan lembaga/ institusional) dan tujuan pembelajaaran (tujuan instruksional). Jika dikaitkan dengan kurikulum terkini yang berlaku di Indonesia saat adalah Kuriulum 2013, maka yang dimaksud dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran kurang lebih sama dengan apa yang termaktub dalam kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator. Menurut Suripto dan Sukirman (2017) dalam bahan ajar Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Khusus menyebutkan bahwa kurikulum terdiri dari 3 komponen yaitu: 1. Komponen Isi (materi) Yaitu isi materi yang harus dipelajari oleh siswa untuk dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Materi pelajaran bisa berupa informasi, konsep, teori dan lain- lain. Materi harus relevan atau mendukung terhadap pencapaian kompetensi dasar dan standar kompetensi. Rumusan materi harus dibuat atau dikembangkan oleh sekolah atau guru yang mengacu pada buku sumber yang relevan, materi tidak tersedia dalam kurikulum. 2. Komponen Proses Adalah kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa agar bisa menguasai materi dan mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Proses pembelajaran terkait dengan penggunaan metode mengajar, media pembelajar pengoperasian waktu, pemanfaatan sumber dan pengelolaan kelas. 3. Komponen Evaluasi Yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, apakah siswa telah berhasil mencapai kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran juga untuk mengetahui apakah proses pembelajaran telah berjalan efektif atau optimal. Jenis penilaian yang
  • 9. 9 dilaksanakan tergantung pada tujuan diselenggarakannya penilaian tersebut. Misalnya, penilaian formatif dimaksudkan untuk mengetahui kemajuan siswa dan dalam upaya melakukan perbaikan yang dibutuhkan. Berbeda dengan penilaian sumatif yang bermaksud menilai kemajuan siswa setelah satu semester atau dalam periode tertentu, untuk mengetahui perkembangan siswa secara menyeluruh. E. Metode Pengajaran Anak Berkebutuhan Khusus Dalam mengajar anak berkelainan atau berkebutuhan khusus diperlukan sebuah metode yang dianggap paling efektif. Dalam pemilihannya juga tergantung dengan gaya belajar dan materi yang diajarkan. Menururt Sudrajat (2015) ada beberapa metode yang digunakan dalam pengajaran anak berkebutuhan khusus: 1. Communication Siswa dalam belajar tidak akan lepas dari komunikasi baik siswa antar siswa, siswa dengan fasilitas belajar, ataupun dengan guru. Kemampuan komunikasi setiap individu akan mempengaruhi proses dan hasil belajar yang bersangkutan dan membentuk kepribadiannya. Proses ini dapat mencakup keterampilan verbal dan non-verbal, serta berbagai jenis simbol. 2. Task Analisis Analisis tugas adalah prosedur dimana tugas-tugas dipecah kedalam rangkaian komponen-komponen langkah atau bagian kecil satu tujuan akhir atau sasaran.Analisis tugas dimaksudkan untuk mendeskripsikan tugas-tugas yang harus dilakukan ke dalam indikator-indikator kompetensi. Analisis tugasuntuk menentukan daftar kompetensi. Berdasarkan analisis tugas-tugas yang harus dilakukan oleh guru di sekolah sebagai tenaga professional, yang pada giliranya ditentukan kompetensi-kompetensi apa yang diperlukan, sehingga dapat pula diketahui apakah seorang siswa telah melakukan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang dituntut kepadanya. Kompetensi dasar berfungsi untuk mengarahkan guru dan fasilitator mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran. 3. Direct Instruction Intruksi langsung adalah metode pengajaran yang menggunakan pendekatan selangkah-selangkah yang terstruktur dengan cermat, dalam instruksi atau perintah.Metode ini memberikan pengalaman belajar yang positif dengan demikian dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk berprestasi.Pelajaran disampaikan dalam bentuk yang mudah dipelajari sehingga anak mencapai keberhasilan pada setiap tahap pembelajaran.Sintaknya adalah orientasi, Prsentasi, latihan terstruktur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. 4. Prompts
  • 10. 10 Prompt adalah setiap bantuan yang diberikan pada anak untuk menghasilkan respon yang benar. Prompts memberikan anak informasi tambahan atau bantuan untuk menjalankan instruksi.
  • 11. 11 BAB III PENUTUP A. Simpulan Setiap individu pastinya memiliki perbedaan masing-masing. Dan karena sebuah perbedaan itu tidak mengharuskan mereka ada deskriminasi dalam mendapatkan pendidikan. kemudian pada tahun 2003 diciptakanlah sebuah pendidikan yang tidak membedakan antara anak normal dengan anak yang berkebutuhan khusus, yaitu pendidikan inklusi. Untuk pelayanan pendidikan kelas khusus pastinya terdapat standar kompetensi dan komponen kurikulum yang terstruktur. Maka agar pelayanan di menjadi pelayanan yang baik bagi individu maka diperlukan pengadptasian kurikulum dalam beberapa materi yang disesuaikian dengan kemampuan dan hambatan yang dimiliki ABK. Hal ini dijelaskan dalam permendikbud nomor 157 tahun 2014 pasal 6 danpasal 7. Untuk komponen kurikulumnya terdiri dari komponen isi, komponen proses, dan komponen evaluasi. Adapun standar kompetensi yang digunakan dalam pendidikan kelas khusus prinsipnya juga sama dengan kelas regular, yaitu terdapat komptensi inti, kompetensi dasar, dan indikator keberhasilan. Ketiga hal tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang lain. Selain itu untuk kefektifan dalam pembelajaran kelas khusus diperlukan beberapa metode yang sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus yang dalam pembahasan makalah ini telah dijelaskan ada 4 metode, diantaranya ada communication, task analisis, direct instruction, dan prompts. Hal ini dinilai sangat efektif dalam membantu pengajaran bagi pendidikan anak berkebutuhan khusus. .
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Kurikulum. Jakarta: Pusaka Widyatama. Mada, Andreani. 2016. “Kurikulum ABK di Sekolah Inklusi.” http://andreani77. blogspot.co.id/2016/05/kurikulum-abk-di-sekolah-inklusi.html (diakses tanggal 7 Maret 2017). Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 2009. Permendikbud No. 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif. Jakarta: Pusaka Widyatama. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 2014. Permendikbud No. 157 tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Khusus. Jakarta: Pusaka Widyatama. Sudrajat, D.N. 2015. “Metode Pengajaran untuk Anak Brkebutuhan Khusus.” https://dianns21.wordpress.com/pgsd-unpas/abk/perihal/ (diunduh tanggal 19 Maret 2017). Suripto dan Sukirman. 2017. Pembelajaran Kelas Khusus. Bahan Ajar. Semarang: Unnes.