SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keanekaragaman pada hakikatnya merupakan suatu kelebihan yang dimiliki umat
manusia. Perbedaan itu bisa berupa apa saja. Baik perbedaan jenis kelamin, perbedaan umur,
tempat tinggal, warna kulit, bahasa ataupun budaya.Masingmasing perbedaan tersebut
memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Namun justru perbedaan inilah yang
menjadi bibit perselisihan.
Sepanjang sejarah dunia pada umunya dan Indonesia pada khususnya, perselisihan
kerap kali terjadi pada dua kelompok yang memiliki perbedaan. Banyak sekali perbedaan
yang menjadi cikal bakal perselisihan ataupun permusuhan besar-besaran, tetapi dalam
banyak kasus, perbedaan etnis atau budaya merupakan salah satu yang paling sering menjadi
sorotan. Perbedaan ini sering menjadi awal pertikaian yang sangat sulit untuk dihentikan
bahkan hingga turun temurun.
Indonesia yang dikenal dengan keanearagamannya yang luar biasa tentu saja tidak
dapat luput dari berbagai kasus perselisihan antar dua kelompok budaya. Perselisihan
semacam ini kerap terjadi dalam berbagai bentuk. Mulai dari perebutan hak milik atas suatu
benda, tanah hingga perkelahian fisik yang menyebabkan korban dari di dua belah pihak.
Namun terkadang perselisihan semacam ini bisa berkembang terlalu jauh dan
menyimpang dari apa yang biasanya terjadi. Perselisihan antar etnis atau budaya ternyata
mampu berkembang menjadi suatu tindakan agresif yang membuat pelakunya bertindak
diluar batas bahkan dikategorikan kriminal berat. Kategori criminal tertinggi dari perselisihan
macam ini adalah pembantaian besar-besaran terhadap suatu etnis tertentu. Hal ini pernah
beberapa kali terjadi di masa silam baik di Indonesia ataupun negara lain. Pembantaian ini tak
urung yang menyebabkan jatuhnya banyak korban dan kerugian materil maupun immateril.
Pembantaian semacam ini biasa juga dikenal dengan istilah Genosida
1 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang apa pengertian Genosida dari segi
sosiologi, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Genosida terkait isu etnis, contoh-
contoh kasus Genosida dan tindakan apa yang dilakukan sebagai pengendalian dan
pencegahan atas perilaku tersebut dalam masyarakat.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah adalah agar kita dapat mengetahui apa itu Genosida antar
etnis, beberapa faktor yang menyebabkannya, tindakan pengendalian serta bagaimana
pencegahannya dalam masyarakat.
1.3 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini agar kita mampu memahami mengapa kasus Genosida bisa
terjadi dan dapat ikut serta melakukan pencegahan tindakan tersebut mulai dari sekarang.
1.4 Perumusan Masalah
1. Definisi Genosida
2. Kasus Genosida yang terjadi di Indonesia dan Dunia
3. Pengendalian serta Pencegahan Genosida
2 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Genosida
Genosida dalam ilmu sosiologi termasuk sebagai bagian pola hubungan antar
kelompok. Kontak antar dua kelompok ras dapat diikuti proses akulturasi (perpaduan
budaya), dominasi (satu ras menguasai ras yang lain), paternalism (dominasi ras pendatang),
atau integrasi (pengakuan perbedaan).
Genosida secara umum didefinisikan sebagai sebuah pembantaian besarbesaran secara
sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan
(membuat punah) bangsa tersebut. Kata ini pertama kali digunakan oleh seorang ahli hukum
Polandia, Raphael Lemkin, pada tahun 1944 dalam bukunya Axis Rule in Occupied Europe
yang diterbitkan di Amerika Serika. Kata ini diambil dari bahasa Yunani γένος genos ('ras',
'bangsa' atau 'rakyat') dan bahasa Latin caedere ('pembunuhan').
Genosida merupakan satu dari empat pelanggaran HAM berat yang berada dalam
yurisdiksi International Criminal Court. Pelanggaran HAM berat lainnya ialah kejahatan
terhadap kemanusiaan,kejahatan perang, dan kejahatan Agresi.
Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan
HAM, genosida ialah “ Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan
atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok
agama dengan cara membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau
mental yang berat terhadap anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok
yang menciptakan kemusnahan secara fisik sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan
mencegah kelahiran dalam kelompok; memindahkan secara paksa anak-anak dalam
kelompok ke kelompok lain. “
3 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
2.2 Kasus Genosida dan Faktor-Faktor Penyebabnya
2.2.1. Kasus genosida di Indonesia
Indonesia sebagai Negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau dan wilayah yang
cukup besar memiliki banyak sekali budaya yang terdapat didalamnya. Bahkan di satu pulau
dapat memiliki ratusan kebudayaan yang berbeda. Keanekaragaman ini merupakan suatu
kelebihan namun tidak menutup adanya konflik antar kelompok etnis yang tumbuh tersebar
di seluruh kawasan Indonesia. Hal itu dapat terlihat dari berbagai kasus Genosida yang terjadi
sejauh sejarah berdirinya Indonesia.
• Pembunuhan masal di Bandanaira (Pulau Banda) tahun 1621 oleh Belanda pada
zaman Jan Pietersz Coen. Penduduk dipaksa untuk bekerja. Akibat pembunuhan
tersebut belanda terpaksa mendatangkan budak dr Negara dan daerah lain. Jumlah
pasti tidak diketahui. Dalam kesaksian disebut hamper semua penduduk meninggal,
sebagian kecil melarikan diri.
1. Tragedi pembantaian Jepang di Kalimantan. Tidak hanya kaum prokemerdekaan yg
dibunuh tetapi juga para pemuka agama, pemuka golongan dan para Raja di zaman
itu.
2. Westerling di Sulawesi Selatan. Menurut mantan Diplomat RI, Manai Sophian,
tercatat 40.000 orang meninggal meski Belanda mengklaim hanya 5000 orang yang
meninggal.
3. Tragedi 1965. Setelah gerakan G30SPKI terjadi, gerakan ‘membersihkan’ komunis
menggelora dimana-mana. Militer dikerahkan ke seluruh negri, Mereka yang
dianggap pendukung komunis, dibantai, ditangkap, disiksa dan dibuang tanpa pernah
ada pengadilan yang adil dan bukti yang jelas. Kebanyakan dari mereka yang
ditangkap adalah buruh dan petani.
4. Tragedi mei 1998 dimana etnis tionghoa mengalami pembantaian, pengrusakan
properti, pemerkosaan dan penculikan.
5. Kerusuhan Sampit, (Februari 2001) Kalimantan Barat antara suku Dayak dan Suku
Madura.
4 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
Kebanyakan kasus Genosida yang terjadi sebelum masa kemerdekaan memiliki motif atau
latar belakang kepentingan politik para penjajah di masa itu. Sedangkan kasus Genosida yang
terjadi setelah kemerdekaan Indonesia seperti kasus G30SPKI,dimana pembantaian dilakukan
terhadap mereka yang menganut paham dan termasuk golongan komunis merupakan kasus
Genosida dengan latar belakang faham atau golongan. Kasus Genosida yang disebut terakhir,
yaitu kerusuhan Sampit merupakan salah satu kasus Genosida yang memiliki latar belakang
pertikaian SARA.
2.2.2. Kasus Genosida Internasional
Selain di Indonesia, dunia memiliki sejarah sendiri tentang terjadinya Genosida. Sebagian
kasus di antaranya adalah :
• Pembantaian bangsa Kanaan oleh bangsa Yahudi pada milenium pertama sebelum
Masehi.
• Pembantaian bangsa Helvetia oleh Julius Caesar pada abad ke-1 SM.
• Pembantaian suku bangsa Keltik oleh bangsa Anglo-Saxon di Britania dan Irlandia
sejak abad ke-7.
• Pembantaian bangsa-bangsa Indian di benua Amerika oleh para penjajah Eropa
semenjak tahun 1492.
• Pembantaian bangsa Aborigin Australia oleh Britania Raya semenjak tahun 1788.
• Pembantaian Bangsa Armenia oleh beberapa kelompok Turki pada akhir Perang
Dunia I.
• Pembantaian Orang Yahudi, orang Gipsi (Sinti dan Roma) dan suku bangsa Slavia
oleh kaum Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
• Pembantaian suku bangsa Jerman di Eropa Timur pada akhir Perang Dunia II oleh
suku-suku bangsa Ceko, Polandia dan Uni Soviet di sebelah timur garis perbatasan
Oder-Neisse.
• Pembantaian lebih dari dua juta jiwa rakyat oleh rezim Khmer Merah pada akhir
tahun 1970-an.
• Pembantaian bangsa Kurdi oleh rezim Saddam Hussein Irak pada tahun 1980-an.
• Pembantaian kaum berkulit hitam di Darfur oleh milisi Janjaweed di Sudan pada
2004. Pembantaian ini dianggap Genosida oleh pemerintah Amerika Serikat namun
dianggap tidak oleh PBB.
5 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
2.3 Pengendalian dan Pencegahan Genosida dalam Masyarakat
Telah dibahas sebelumnya bahwa Genosida merupakan bagian dari pola hubungan
antar kelompok, dalam pokok bahasan disini, Genosida menjadi salah satu pola hubungan
antar kelompok etnis. Berdasarkan uraian kasus kasus diatas, dapat terlihat bahwa genosida
yang terjadi, berkembang dan pecah bukan hanya karena perilaku menyimpang dari kedua
belah pihak yang memanfaatkan rasa etnosentris pada diri mereka untuk melakukan hal yang
tidak manusiawi, tetapi ada juga faktor dari luar kelompok yang menyebabkan itu bisa
terjadi. Salah satu yang dibahas diatas adalah ketidakpuasan kelompok atas kinerja
pemerintah yang tidak tuntas dalam menyelesaikan masalah antar dua belah pihak sehingga
menyebabkan kelompok bersangkutan mencari cara lain untuk menyelesaikan. Atas dasar
solidaritas terhadap sesama kelompok satu etnis, maka mereka melakukan tindakan yang
melanggar hukum dan tidak manusiawi.
Tindakan ini bisa dikategorikan tindakan yang menyimpang atau tidak sesuai harapan
masyarakat. Selain itu adanya diversifikasi yang terjadi baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat menyebabkan kecemburuan sosial dan berujung pada dendam yang
mengakar.
Sehubungan dengan penyimpangan yang dilakukan kelompok tentunya ada
pengendalian sosial yang dilakukan. Menurut Berger, cara pengendalian terakhir dan tertua
adalah dengan paksaan fisik.
Pada kasus kerusuhan Sampit, bentuk pengendalian yang dilakukan adalah dalam
bentuk fisik. Hal ini dilakukan karena kategori penyimpangan yang dilakukan masyarakat
sudah memasuki kategori criminal berat yang direncanakan oleh kolektif. Bentuk
pengendalian yang diambil pun lebih kuat yaitu melalui militer pemerintahan yang turun
langsung dan menghentikan tindakan Genosida secara langsung dan fisik.
Disamping itu, baik di Indonesia maupun internasional telah ditetapkan hukum-
hukum tentang keberlangsungan hidup (HAM) pada umumnya dan perlindungan terhadap
kelompok masyarakat dan golongan baik etnis atau bukan. Di Indonesia Pengadilan HAM
berkedudukan di daerah kabupaten atau daerah kota yang daerah hukumnya meliputi daerah
hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutan. Pengadilan HAM bertugas dan berwenang
memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hakasasi manusia yang berat. Pengadilan HAM
berwenang juga memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat
yang dilakukan di luar batas teritorial wilayah negara Republik Indonesia oleh warga negara
Indonesia.
6 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
Akan tetapi Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara
pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang dilakukan oleh seseorang yang berumur di
bawah 18 (delapan belas) tahun pada saat kejahatan dilakukan. Berdasarkan UU no. 26 tahun
2000, pelanggaran HAM meliputi kejahatan Genosida sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7A :
“ adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan
atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok
agama, dengan cara: Membunuh anggota kelompok; Mengakibatkan penderitaan fisik atau
mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok; Menciptakan kondisi kehidupan
kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau
sebagiannya; Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok
lain; Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam
kelompok; “
Dunia internasional sendiri merujuk peraturan HAM oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
yang merupakan organisasi dunia dan dibentuk dengan alasan utama hak asasi manusia.
Kekejaman dan Genosida setelah Perang Dunia II menyebabkan munculnya konsensus
bahwa organisasi baru ini harus bekerja untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.
Tujuan awal adalah menciptakan kerangka hukum untuk mempertimbangkan dan bertindak
atas keluhan tentang pelanggaran hak asasi manusia. Beberapa hak 370 juta masyarakat adat
di seluruh dunia juga merupakan suatu fokus untuk PBB, dengan Deklarasi tentang Hak-Hak
Masyarakat Adat yang disetujui oleh Majelis Umum pada tahun 2007. Deklarasi ini
menguraikan hak-hak individu dan kolektif untuk budaya , bahasa, pendidikan, identitas,
pekerjaan dan kesehatan, menyikapi isu-isu pasca-kolonial yang dihadapi masyarakat adat
selama berabad-abad. Deklarasi tersebut bertujuan untuk mempertahankan, memperkuat dan
mendorong pertumbuhan adat, budaya institusi dan tradisi. Deklarasi ini juga melarang
diskriminasi terhadap masyarakat adat dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam hal-hal
yang menyangkut masa lalu, masa sekarang dan masa depan mereka.
Meski bisa dilakukan tindakan pengendalian, perlu juga dipahami bahwa tindakan
pencegahan akan jauh lebih baik jika tindakan pencegahan juga dilakukan sejak awal. Jika
menilik kasus genosida bernuansa etnis diatas, dapt terlihat bahwa masalah antar dua
kelompok bertikai dimulai dari ketidakcocokan dan prasangka yang berkembang menjadi
streotip negatif tertentu. Diversifikasi etnis yang dilakukan pihak luar ataupun pemerintah
7 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
juga menjadi salah satu penyebabnya. Dan yang paling utama adalah tidak terselesaikannya
urusan hukum secara tuntas antara kedua belah pihak yang berseteri sehingga salah satu
pihak atau keduanya memilih untuk bertindak secara agresif untuk mendapat keinginannya.
Karena itu tindakan pencegahan yang paling penting adalah berasal dari pemerintah sebagai
pihak yang memiliki kuasa lebih.
Tindakan pencegahan yang paling utama adalah memastikan apabila ada kasus antar
dua kempompok etnis, proses hukum berjalan dengan sebagaimana mestinya sesuai peraturan
yang berlaku dan tanpa memihak salah satunya. Dengan berjalannya proses hukum yang
baik, akan menimbulkan kepercayaan terhadap hukum sehingga jika ada suatu pertikain baik
bernuansa etnis ataupun tidak, kelompok-kelompok tersebut akan mempercayakan
penyelesaiannya kepada hokum pemerintah bukannya malah bertindak agresif dan
menyimpang.
Tindakan pencegahan berikutnya adalah memastikan peraturan-peraturan yang ada
sudah cukup meng-cover segala hak dan kewajiban serta perlindungan bagi masyarakat etnis
tanpa mendahulukan atau menkhususkan etnis manapun. Dengan adanya peraturan tersebut,
masyrakat etnis akan merasa aman dan tidak akan terpicu untuk membuat tindakan sendiri
tapi menjadikan peraturan pemerintah sebagai rujukan pertama.
Kedua pencegahan diatas sangat penting untuk menghindari eskalasi konflik yang
mungkin terjadi antar dua kelompok etnis terutama di Negara Indonesia yang terdiri dari
ribuan suku bangsa berbeda. Penting bagi Indonesia untuk memliki peraturan dengan status
hukum yang kuat tentang keberadaan ettnis-etnis yang berbeda dalam kawasaanya. Tugas
pemerintahlah untuk memastikan semua peraturan dijalankan dengan semestinya.
Selain pencegahan dari pihak luar, anggota kelompok etnis sendiri pun perlu
menumbuhkan rasa toleransi terhadap etnis lain sebagai salah satu langkah merubah pola
pikir atas prasangka maupun stereotip etnis tertentu yang kerap kali menjadi awal
permusuhan antar etnis. Stereotip-stereotip yang berkembang seperti suku Minang yang
perhitungan, suku Batak yang kasar ataupu suku Jawa yang kaku dan konservatif sebenarnya
bisa dihapuskan. Harus ada pemahaman di kalangan semua masyarakat terutama masyarakat
yang masih menganut nilai-nilai etnis tertentu bahwa stereotip bukanlah penilaian mutlak
untuk keseluruhan mayarakat etnis tertentu. Sehingga tidak ada anggapan bahwa etnis
tertentu adalah lebih baik dari etnis lainnya. Sikap saling toleran dan terbuka dengan
perbedaan tentunya mampu menumbuhkan sikap saling menghormati antar etnis sehingga
tidak akan terjadi pertikaian hingga tindakan seperti Genosida.
8 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Genosida yaitu pembunuhan massal terhadap suatu etnis tertentu merupakan tindakan
menyimpang yang tidak manusiawi yang seringkali diikuti dengan perilaku menyimpang
lainnya seperti penculikan, pemerkosaan dan penyiksaan.
Banyak hal yang melatarbelakangi tindakan Genosida seperti adanya kepentingan
politik, ekonomi dan juga rasa etnosentrisme berlebihan sehingga membuat suatu etnis pantas
memusnahkan etnis lainnya.
Rasa etnosentrisme negatif dapat dicegah mulai dari pemerintah yang harus
memastikan adanya peraturan hukum yang kuat tentang masyarakat etnis, pelaksanaanya
hingga tuntas dan tanpa memihak, serta harus adanya pemahaman dari masyrakat sendiri
tentang toleransi antar etnis. Pengendalian Genosida apabila sudah terjadi adalah berupa
pengendalian fisik melibatkan pihak berwajib baik dari dalam negeri maupun luar negeri jika
dibutuhkan.
9 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Genosida
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilan_HAM
http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa
http://id.wikipedia.org/wiki/Tutsi
http://members.fortunecity.com/sakinahonline/alislam/www.alislam.or.id/informasi/i-sampit-
berdarah.html
http://nyanyoataraxis.wordpress.com/2009/06/14/genosida-di-indonesia/
10 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan

More Related Content

What's hot

Konsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat, Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat, Bangsa dan NegaraST_Nurlelasari
 
Makalah genosida
Makalah genosidaMakalah genosida
Makalah genosidaryanaffd
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudaabd_
 
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMAHak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMAVanya Angellista
 
Arti penting dan peran tokoh
Arti penting dan peran tokohArti penting dan peran tokoh
Arti penting dan peran tokohguruppkn11
 
Ppt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMPpt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMFebrinaa24
 
Kelompok Sosial
Kelompok Sosial Kelompok Sosial
Kelompok Sosial leohggi
 
konsep hak dan kewajiban asasi manusia
konsep hak dan kewajiban asasi manusiakonsep hak dan kewajiban asasi manusia
konsep hak dan kewajiban asasi manusiaabd_
 
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBANPELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBANSena Aditya
 
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)Febri Irwanta
 
upaya penegakan ham
upaya penegakan hamupaya penegakan ham
upaya penegakan hamchisdyratna
 
Pelestarian kebudayaan indonesia
Pelestarian kebudayaan indonesiaPelestarian kebudayaan indonesia
Pelestarian kebudayaan indonesiaKatherine Vici
 
Memahami bentuk bentuk perubahan sosial
Memahami bentuk bentuk perubahan sosialMemahami bentuk bentuk perubahan sosial
Memahami bentuk bentuk perubahan sosialSalma Van Licht
 
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia Rosita Muliawati
 
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan Rusia
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan RusiaRevolusi industri, Perancis, Amerika dan Rusia
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan RusiaAnisa Salma
 
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"Dedi Saputra
 

What's hot (20)

Konsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat, Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
 
Makalah genosida
Makalah genosidaMakalah genosida
Makalah genosida
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesiaMakalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
 
Konflik Sosial
Konflik SosialKonflik Sosial
Konflik Sosial
 
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMAHak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
 
Arti penting dan peran tokoh
Arti penting dan peran tokohArti penting dan peran tokoh
Arti penting dan peran tokoh
 
Ppt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMPpt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAM
 
Kelompok Sosial
Kelompok Sosial Kelompok Sosial
Kelompok Sosial
 
konsep hak dan kewajiban asasi manusia
konsep hak dan kewajiban asasi manusiakonsep hak dan kewajiban asasi manusia
konsep hak dan kewajiban asasi manusia
 
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBANPELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
 
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)
 
upaya penegakan ham
upaya penegakan hamupaya penegakan ham
upaya penegakan ham
 
Pelestarian kebudayaan indonesia
Pelestarian kebudayaan indonesiaPelestarian kebudayaan indonesia
Pelestarian kebudayaan indonesia
 
Memahami bentuk bentuk perubahan sosial
Memahami bentuk bentuk perubahan sosialMemahami bentuk bentuk perubahan sosial
Memahami bentuk bentuk perubahan sosial
 
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
 
Presentasi hubungan sosial
Presentasi hubungan sosialPresentasi hubungan sosial
Presentasi hubungan sosial
 
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan Rusia
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan RusiaRevolusi industri, Perancis, Amerika dan Rusia
Revolusi industri, Perancis, Amerika dan Rusia
 
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
 

Similar to GENOSIDA DAN PENCEGAHANNYA

Ancaman Budaya.pptx
Ancaman Budaya.pptxAncaman Budaya.pptx
Ancaman Budaya.pptxNuraeniSPd1
 
Multikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi Masyarakat
Multikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi MasyarakatMultikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi Masyarakat
Multikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi MasyarakatAnissatul Mukhoiriyah
 
PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA.pptx
PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA.pptxPERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA.pptx
PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA.pptxfikrikhairul1
 
384632984-PLURALITAS-pptx.pptx
384632984-PLURALITAS-pptx.pptx384632984-PLURALITAS-pptx.pptx
384632984-PLURALITAS-pptx.pptxryan980558
 
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi MasyarakatBab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakatmuhammad harsye ibra
 
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bMasyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bResti Muliani
 
Konflik Etnis Tanpa Kelompok Etnis: Sebuah Studi Sosiologis
Konflik Etnis Tanpa Kelompok Etnis: Sebuah Studi SosiologisKonflik Etnis Tanpa Kelompok Etnis: Sebuah Studi Sosiologis
Konflik Etnis Tanpa Kelompok Etnis: Sebuah Studi SosiologisAryaSutaWirawan
 
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi MasyarakatPertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi MasyarakatAngling_seto
 
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxMETODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxArdianAlaziz
 
keragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxkeragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxArdianAlaziz
 

Similar to GENOSIDA DAN PENCEGAHANNYA (20)

Ancaman Budaya.pptx
Ancaman Budaya.pptxAncaman Budaya.pptx
Ancaman Budaya.pptx
 
Multikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi Masyarakat
Multikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi MasyarakatMultikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi Masyarakat
Multikulturalisme di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi Masyarakat
 
Multietnik yapi
Multietnik yapiMultietnik yapi
Multietnik yapi
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA.pptx
PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA.pptxPERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA.pptx
PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA.pptx
 
Bab i23 fix
Bab i23 fixBab i23 fix
Bab i23 fix
 
Ancaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRIAncaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRI
 
384632984-PLURALITAS-pptx.pptx
384632984-PLURALITAS-pptx.pptx384632984-PLURALITAS-pptx.pptx
384632984-PLURALITAS-pptx.pptx
 
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi MasyarakatBab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
 
TENTANG Moderasi Beragama
TENTANG Moderasi BeragamaTENTANG Moderasi Beragama
TENTANG Moderasi Beragama
 
Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2
 
Wawancara iii
Wawancara iiiWawancara iii
Wawancara iii
 
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan KesederajatanManusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bMasyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
 
Konflik Etnis Tanpa Kelompok Etnis: Sebuah Studi Sosiologis
Konflik Etnis Tanpa Kelompok Etnis: Sebuah Studi SosiologisKonflik Etnis Tanpa Kelompok Etnis: Sebuah Studi Sosiologis
Konflik Etnis Tanpa Kelompok Etnis: Sebuah Studi Sosiologis
 
Bab vi power point
Bab vi power pointBab vi power point
Bab vi power point
 
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi MasyarakatPertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
 
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxMETODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
 
keragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxkeragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptx
 

More from Arly Hidayat

Pemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasionalPemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasionalArly Hidayat
 
8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utaraArly Hidayat
 
Iklan produk shampo head
Iklan produk shampo headIklan produk shampo head
Iklan produk shampo headArly Hidayat
 
Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisSistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisArly Hidayat
 
Teori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaTeori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaArly Hidayat
 
Teori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaTeori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaArly Hidayat
 
3 powerpoint free_com_islamic
3 powerpoint free_com_islamic3 powerpoint free_com_islamic
3 powerpoint free_com_islamicArly Hidayat
 

More from Arly Hidayat (20)

10 batik
10 batik10 batik
10 batik
 
Jenis
JenisJenis
Jenis
 
Anggota bpupki
Anggota bpupkiAnggota bpupki
Anggota bpupki
 
Pemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasionalPemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasional
 
Microsoft access
Microsoft accessMicrosoft access
Microsoft access
 
8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara
 
Iklan produk shampo head
Iklan produk shampo headIklan produk shampo head
Iklan produk shampo head
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisSistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis
 
Teori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaTeori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesia
 
Paruh pipit
Paruh pipitParuh pipit
Paruh pipit
 
Teori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaTeori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesia
 
Nilai pancasila
Nilai  pancasilaNilai  pancasila
Nilai pancasila
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Ppt agama winda
Ppt agama windaPpt agama winda
Ppt agama winda
 
Planet uranus 1
Planet uranus 1Planet uranus 1
Planet uranus 1
 
3 powerpoint free_com_islamic
3 powerpoint free_com_islamic3 powerpoint free_com_islamic
3 powerpoint free_com_islamic
 
Cabang olahraga
Cabang olahragaCabang olahraga
Cabang olahraga
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
028
028028
028
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

GENOSIDA DAN PENCEGAHANNYA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman pada hakikatnya merupakan suatu kelebihan yang dimiliki umat manusia. Perbedaan itu bisa berupa apa saja. Baik perbedaan jenis kelamin, perbedaan umur, tempat tinggal, warna kulit, bahasa ataupun budaya.Masingmasing perbedaan tersebut memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Namun justru perbedaan inilah yang menjadi bibit perselisihan. Sepanjang sejarah dunia pada umunya dan Indonesia pada khususnya, perselisihan kerap kali terjadi pada dua kelompok yang memiliki perbedaan. Banyak sekali perbedaan yang menjadi cikal bakal perselisihan ataupun permusuhan besar-besaran, tetapi dalam banyak kasus, perbedaan etnis atau budaya merupakan salah satu yang paling sering menjadi sorotan. Perbedaan ini sering menjadi awal pertikaian yang sangat sulit untuk dihentikan bahkan hingga turun temurun. Indonesia yang dikenal dengan keanearagamannya yang luar biasa tentu saja tidak dapat luput dari berbagai kasus perselisihan antar dua kelompok budaya. Perselisihan semacam ini kerap terjadi dalam berbagai bentuk. Mulai dari perebutan hak milik atas suatu benda, tanah hingga perkelahian fisik yang menyebabkan korban dari di dua belah pihak. Namun terkadang perselisihan semacam ini bisa berkembang terlalu jauh dan menyimpang dari apa yang biasanya terjadi. Perselisihan antar etnis atau budaya ternyata mampu berkembang menjadi suatu tindakan agresif yang membuat pelakunya bertindak diluar batas bahkan dikategorikan kriminal berat. Kategori criminal tertinggi dari perselisihan macam ini adalah pembantaian besar-besaran terhadap suatu etnis tertentu. Hal ini pernah beberapa kali terjadi di masa silam baik di Indonesia ataupun negara lain. Pembantaian ini tak urung yang menyebabkan jatuhnya banyak korban dan kerugian materil maupun immateril. Pembantaian semacam ini biasa juga dikenal dengan istilah Genosida 1 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
  • 2. Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang apa pengertian Genosida dari segi sosiologi, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Genosida terkait isu etnis, contoh- contoh kasus Genosida dan tindakan apa yang dilakukan sebagai pengendalian dan pencegahan atas perilaku tersebut dalam masyarakat. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah adalah agar kita dapat mengetahui apa itu Genosida antar etnis, beberapa faktor yang menyebabkannya, tindakan pengendalian serta bagaimana pencegahannya dalam masyarakat. 1.3 Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini agar kita mampu memahami mengapa kasus Genosida bisa terjadi dan dapat ikut serta melakukan pencegahan tindakan tersebut mulai dari sekarang. 1.4 Perumusan Masalah 1. Definisi Genosida 2. Kasus Genosida yang terjadi di Indonesia dan Dunia 3. Pengendalian serta Pencegahan Genosida 2 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Genosida Genosida dalam ilmu sosiologi termasuk sebagai bagian pola hubungan antar kelompok. Kontak antar dua kelompok ras dapat diikuti proses akulturasi (perpaduan budaya), dominasi (satu ras menguasai ras yang lain), paternalism (dominasi ras pendatang), atau integrasi (pengakuan perbedaan). Genosida secara umum didefinisikan sebagai sebuah pembantaian besarbesaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan (membuat punah) bangsa tersebut. Kata ini pertama kali digunakan oleh seorang ahli hukum Polandia, Raphael Lemkin, pada tahun 1944 dalam bukunya Axis Rule in Occupied Europe yang diterbitkan di Amerika Serika. Kata ini diambil dari bahasa Yunani γένος genos ('ras', 'bangsa' atau 'rakyat') dan bahasa Latin caedere ('pembunuhan'). Genosida merupakan satu dari empat pelanggaran HAM berat yang berada dalam yurisdiksi International Criminal Court. Pelanggaran HAM berat lainnya ialah kejahatan terhadap kemanusiaan,kejahatan perang, dan kejahatan Agresi. Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, genosida ialah “ Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan cara membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang menciptakan kemusnahan secara fisik sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan mencegah kelahiran dalam kelompok; memindahkan secara paksa anak-anak dalam kelompok ke kelompok lain. “ 3 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
  • 4. 2.2 Kasus Genosida dan Faktor-Faktor Penyebabnya 2.2.1. Kasus genosida di Indonesia Indonesia sebagai Negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau dan wilayah yang cukup besar memiliki banyak sekali budaya yang terdapat didalamnya. Bahkan di satu pulau dapat memiliki ratusan kebudayaan yang berbeda. Keanekaragaman ini merupakan suatu kelebihan namun tidak menutup adanya konflik antar kelompok etnis yang tumbuh tersebar di seluruh kawasan Indonesia. Hal itu dapat terlihat dari berbagai kasus Genosida yang terjadi sejauh sejarah berdirinya Indonesia. • Pembunuhan masal di Bandanaira (Pulau Banda) tahun 1621 oleh Belanda pada zaman Jan Pietersz Coen. Penduduk dipaksa untuk bekerja. Akibat pembunuhan tersebut belanda terpaksa mendatangkan budak dr Negara dan daerah lain. Jumlah pasti tidak diketahui. Dalam kesaksian disebut hamper semua penduduk meninggal, sebagian kecil melarikan diri. 1. Tragedi pembantaian Jepang di Kalimantan. Tidak hanya kaum prokemerdekaan yg dibunuh tetapi juga para pemuka agama, pemuka golongan dan para Raja di zaman itu. 2. Westerling di Sulawesi Selatan. Menurut mantan Diplomat RI, Manai Sophian, tercatat 40.000 orang meninggal meski Belanda mengklaim hanya 5000 orang yang meninggal. 3. Tragedi 1965. Setelah gerakan G30SPKI terjadi, gerakan ‘membersihkan’ komunis menggelora dimana-mana. Militer dikerahkan ke seluruh negri, Mereka yang dianggap pendukung komunis, dibantai, ditangkap, disiksa dan dibuang tanpa pernah ada pengadilan yang adil dan bukti yang jelas. Kebanyakan dari mereka yang ditangkap adalah buruh dan petani. 4. Tragedi mei 1998 dimana etnis tionghoa mengalami pembantaian, pengrusakan properti, pemerkosaan dan penculikan. 5. Kerusuhan Sampit, (Februari 2001) Kalimantan Barat antara suku Dayak dan Suku Madura. 4 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
  • 5. Kebanyakan kasus Genosida yang terjadi sebelum masa kemerdekaan memiliki motif atau latar belakang kepentingan politik para penjajah di masa itu. Sedangkan kasus Genosida yang terjadi setelah kemerdekaan Indonesia seperti kasus G30SPKI,dimana pembantaian dilakukan terhadap mereka yang menganut paham dan termasuk golongan komunis merupakan kasus Genosida dengan latar belakang faham atau golongan. Kasus Genosida yang disebut terakhir, yaitu kerusuhan Sampit merupakan salah satu kasus Genosida yang memiliki latar belakang pertikaian SARA. 2.2.2. Kasus Genosida Internasional Selain di Indonesia, dunia memiliki sejarah sendiri tentang terjadinya Genosida. Sebagian kasus di antaranya adalah : • Pembantaian bangsa Kanaan oleh bangsa Yahudi pada milenium pertama sebelum Masehi. • Pembantaian bangsa Helvetia oleh Julius Caesar pada abad ke-1 SM. • Pembantaian suku bangsa Keltik oleh bangsa Anglo-Saxon di Britania dan Irlandia sejak abad ke-7. • Pembantaian bangsa-bangsa Indian di benua Amerika oleh para penjajah Eropa semenjak tahun 1492. • Pembantaian bangsa Aborigin Australia oleh Britania Raya semenjak tahun 1788. • Pembantaian Bangsa Armenia oleh beberapa kelompok Turki pada akhir Perang Dunia I. • Pembantaian Orang Yahudi, orang Gipsi (Sinti dan Roma) dan suku bangsa Slavia oleh kaum Nazi Jerman pada Perang Dunia II. • Pembantaian suku bangsa Jerman di Eropa Timur pada akhir Perang Dunia II oleh suku-suku bangsa Ceko, Polandia dan Uni Soviet di sebelah timur garis perbatasan Oder-Neisse. • Pembantaian lebih dari dua juta jiwa rakyat oleh rezim Khmer Merah pada akhir tahun 1970-an. • Pembantaian bangsa Kurdi oleh rezim Saddam Hussein Irak pada tahun 1980-an. • Pembantaian kaum berkulit hitam di Darfur oleh milisi Janjaweed di Sudan pada 2004. Pembantaian ini dianggap Genosida oleh pemerintah Amerika Serikat namun dianggap tidak oleh PBB. 5 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
  • 6. 2.3 Pengendalian dan Pencegahan Genosida dalam Masyarakat Telah dibahas sebelumnya bahwa Genosida merupakan bagian dari pola hubungan antar kelompok, dalam pokok bahasan disini, Genosida menjadi salah satu pola hubungan antar kelompok etnis. Berdasarkan uraian kasus kasus diatas, dapat terlihat bahwa genosida yang terjadi, berkembang dan pecah bukan hanya karena perilaku menyimpang dari kedua belah pihak yang memanfaatkan rasa etnosentris pada diri mereka untuk melakukan hal yang tidak manusiawi, tetapi ada juga faktor dari luar kelompok yang menyebabkan itu bisa terjadi. Salah satu yang dibahas diatas adalah ketidakpuasan kelompok atas kinerja pemerintah yang tidak tuntas dalam menyelesaikan masalah antar dua belah pihak sehingga menyebabkan kelompok bersangkutan mencari cara lain untuk menyelesaikan. Atas dasar solidaritas terhadap sesama kelompok satu etnis, maka mereka melakukan tindakan yang melanggar hukum dan tidak manusiawi. Tindakan ini bisa dikategorikan tindakan yang menyimpang atau tidak sesuai harapan masyarakat. Selain itu adanya diversifikasi yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan kecemburuan sosial dan berujung pada dendam yang mengakar. Sehubungan dengan penyimpangan yang dilakukan kelompok tentunya ada pengendalian sosial yang dilakukan. Menurut Berger, cara pengendalian terakhir dan tertua adalah dengan paksaan fisik. Pada kasus kerusuhan Sampit, bentuk pengendalian yang dilakukan adalah dalam bentuk fisik. Hal ini dilakukan karena kategori penyimpangan yang dilakukan masyarakat sudah memasuki kategori criminal berat yang direncanakan oleh kolektif. Bentuk pengendalian yang diambil pun lebih kuat yaitu melalui militer pemerintahan yang turun langsung dan menghentikan tindakan Genosida secara langsung dan fisik. Disamping itu, baik di Indonesia maupun internasional telah ditetapkan hukum- hukum tentang keberlangsungan hidup (HAM) pada umumnya dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat dan golongan baik etnis atau bukan. Di Indonesia Pengadilan HAM berkedudukan di daerah kabupaten atau daerah kota yang daerah hukumnya meliputi daerah hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutan. Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hakasasi manusia yang berat. Pengadilan HAM berwenang juga memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang dilakukan di luar batas teritorial wilayah negara Republik Indonesia oleh warga negara Indonesia. 6 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
  • 7. Akan tetapi Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang dilakukan oleh seseorang yang berumur di bawah 18 (delapan belas) tahun pada saat kejahatan dilakukan. Berdasarkan UU no. 26 tahun 2000, pelanggaran HAM meliputi kejahatan Genosida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7A : “ adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara: Membunuh anggota kelompok; Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok; Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya; Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain; Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; “ Dunia internasional sendiri merujuk peraturan HAM oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang merupakan organisasi dunia dan dibentuk dengan alasan utama hak asasi manusia. Kekejaman dan Genosida setelah Perang Dunia II menyebabkan munculnya konsensus bahwa organisasi baru ini harus bekerja untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang. Tujuan awal adalah menciptakan kerangka hukum untuk mempertimbangkan dan bertindak atas keluhan tentang pelanggaran hak asasi manusia. Beberapa hak 370 juta masyarakat adat di seluruh dunia juga merupakan suatu fokus untuk PBB, dengan Deklarasi tentang Hak-Hak Masyarakat Adat yang disetujui oleh Majelis Umum pada tahun 2007. Deklarasi ini menguraikan hak-hak individu dan kolektif untuk budaya , bahasa, pendidikan, identitas, pekerjaan dan kesehatan, menyikapi isu-isu pasca-kolonial yang dihadapi masyarakat adat selama berabad-abad. Deklarasi tersebut bertujuan untuk mempertahankan, memperkuat dan mendorong pertumbuhan adat, budaya institusi dan tradisi. Deklarasi ini juga melarang diskriminasi terhadap masyarakat adat dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam hal-hal yang menyangkut masa lalu, masa sekarang dan masa depan mereka. Meski bisa dilakukan tindakan pengendalian, perlu juga dipahami bahwa tindakan pencegahan akan jauh lebih baik jika tindakan pencegahan juga dilakukan sejak awal. Jika menilik kasus genosida bernuansa etnis diatas, dapt terlihat bahwa masalah antar dua kelompok bertikai dimulai dari ketidakcocokan dan prasangka yang berkembang menjadi streotip negatif tertentu. Diversifikasi etnis yang dilakukan pihak luar ataupun pemerintah 7 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
  • 8. juga menjadi salah satu penyebabnya. Dan yang paling utama adalah tidak terselesaikannya urusan hukum secara tuntas antara kedua belah pihak yang berseteri sehingga salah satu pihak atau keduanya memilih untuk bertindak secara agresif untuk mendapat keinginannya. Karena itu tindakan pencegahan yang paling penting adalah berasal dari pemerintah sebagai pihak yang memiliki kuasa lebih. Tindakan pencegahan yang paling utama adalah memastikan apabila ada kasus antar dua kempompok etnis, proses hukum berjalan dengan sebagaimana mestinya sesuai peraturan yang berlaku dan tanpa memihak salah satunya. Dengan berjalannya proses hukum yang baik, akan menimbulkan kepercayaan terhadap hukum sehingga jika ada suatu pertikain baik bernuansa etnis ataupun tidak, kelompok-kelompok tersebut akan mempercayakan penyelesaiannya kepada hokum pemerintah bukannya malah bertindak agresif dan menyimpang. Tindakan pencegahan berikutnya adalah memastikan peraturan-peraturan yang ada sudah cukup meng-cover segala hak dan kewajiban serta perlindungan bagi masyarakat etnis tanpa mendahulukan atau menkhususkan etnis manapun. Dengan adanya peraturan tersebut, masyrakat etnis akan merasa aman dan tidak akan terpicu untuk membuat tindakan sendiri tapi menjadikan peraturan pemerintah sebagai rujukan pertama. Kedua pencegahan diatas sangat penting untuk menghindari eskalasi konflik yang mungkin terjadi antar dua kelompok etnis terutama di Negara Indonesia yang terdiri dari ribuan suku bangsa berbeda. Penting bagi Indonesia untuk memliki peraturan dengan status hukum yang kuat tentang keberadaan ettnis-etnis yang berbeda dalam kawasaanya. Tugas pemerintahlah untuk memastikan semua peraturan dijalankan dengan semestinya. Selain pencegahan dari pihak luar, anggota kelompok etnis sendiri pun perlu menumbuhkan rasa toleransi terhadap etnis lain sebagai salah satu langkah merubah pola pikir atas prasangka maupun stereotip etnis tertentu yang kerap kali menjadi awal permusuhan antar etnis. Stereotip-stereotip yang berkembang seperti suku Minang yang perhitungan, suku Batak yang kasar ataupu suku Jawa yang kaku dan konservatif sebenarnya bisa dihapuskan. Harus ada pemahaman di kalangan semua masyarakat terutama masyarakat yang masih menganut nilai-nilai etnis tertentu bahwa stereotip bukanlah penilaian mutlak untuk keseluruhan mayarakat etnis tertentu. Sehingga tidak ada anggapan bahwa etnis tertentu adalah lebih baik dari etnis lainnya. Sikap saling toleran dan terbuka dengan perbedaan tentunya mampu menumbuhkan sikap saling menghormati antar etnis sehingga tidak akan terjadi pertikaian hingga tindakan seperti Genosida. 8 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan
  • 9. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Genosida yaitu pembunuhan massal terhadap suatu etnis tertentu merupakan tindakan menyimpang yang tidak manusiawi yang seringkali diikuti dengan perilaku menyimpang lainnya seperti penculikan, pemerkosaan dan penyiksaan. Banyak hal yang melatarbelakangi tindakan Genosida seperti adanya kepentingan politik, ekonomi dan juga rasa etnosentrisme berlebihan sehingga membuat suatu etnis pantas memusnahkan etnis lainnya. Rasa etnosentrisme negatif dapat dicegah mulai dari pemerintah yang harus memastikan adanya peraturan hukum yang kuat tentang masyarakat etnis, pelaksanaanya hingga tuntas dan tanpa memihak, serta harus adanya pemahaman dari masyrakat sendiri tentang toleransi antar etnis. Pengendalian Genosida apabila sudah terjadi adalah berupa pengendalian fisik melibatkan pihak berwajib baik dari dalam negeri maupun luar negeri jika dibutuhkan. 9 Makalah Genosida | SMAN 16 Medan