Dokumen tersebut membahas tentang kepentingan sebagai dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu akan berusaha memenuhi kepentingannya untuk merasakan kepuasan dan menghindari masalah. Perbedaan kepentingan antar individu dapat menimbulkan pertentangan sosial jika tidak terintegrasi dengan baik. Faktor sejarah, rasa cinta tanah air, dan konsensus nasional mendorong integrasi nasional di Indonesia.
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Kepentingan Individu
1.
2. Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku
individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan
untuk memenuhi kepentingannya.
Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup
individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi
kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan
sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan
menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi
lingkungannya.
3. maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
individu dalam masyarakat pada hakikatnya
merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan
tersebut.
Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang
yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani,
maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya.
Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :
• Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
• Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
• Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
• Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
• Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
• Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam
kelompoknya
• Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
• Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri
4. Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan
konflik sosial tetapi ada beberapa fase diantaranya :
1. Fase disorganisasi yang terjadi karena kesalahpahaman.
2. Fase dis-integrasi yaitu pernyataan tidak setuju.
Fase dis-integrasi ini memiliki tahapan (Menurut Walter W.
Martin dkk):
• ketidaksepahaman anggota kelompok tentang tujuan yang
dicapai.
• norma sosial tidak membantu dalam mencapai tujuan yang
disepakati.
• norma yang telah dihayati bertentangan satu sama lain.
• sanksi sudah menjadi lemah
• tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma
kelompok.
5. Prasangka dan Diskriminasi
Adalah dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat
merugikan pertumbuh-kembangan dan bahkan integrasi masyarakat.
Prasangka memiliki dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya sejak
masih kecil, unsur sikap bermusuhan sudah nampak. Suatu hal yang saling
berkaitan, apabila individu mempunyai prasangka dan biasanya bersifat
diskriminatif terhadap ras yang diprasangkanya. Tetapi yang bersikap
diskriminatif tanpa didasari prasangka. "Perbedaan pokok antara
prasangka dan diskriminatif adalah bahwa prasangka menunjukkan pada
aspek sikap sedangkan diskriminatif pada tindakan."
Menurut pendapat Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan untuk berespon baik
secara positif dan negatif terhadap seseorang, objek atau situasi. Jadi prasangka
merupakan kecenderungan yang tidak tampak, aksi yang bersifat realistis, sedangkan
prasangka tidak diketahui oleh individu masing-masing. Prasangka ini sebagian bersifat
apriori atau tidak berdasarkan pengalaman sendiri, tergesa-gesa, berdasar generalisasi
yang terlampau cepat dan berat sebelah.
6. Sebab-sebab Timbulnya Prasangka dan Diskriminasi :
Latar belakang sejarah
Dilatar belakangi oleh perkembangan Sosio-Kultural
dan Situasional
Bersumber dari faktor kepribadian
Perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan Agama
Usaha Mengurangi/ Menghilangkan Prasangka dan
Diskriminasi :
Perbaikan kondisi Sosial Ekonomi
Perluasan kesempatan belajar
Sikap terbuka dan sikap lapang
7. Etnhosentris
Ethosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang
menganggap nilai-nilai dan norma-norma
kebudayaannya sendiri sebagai sesuatu yang prima,
terbaik, mutlak dan dipergunakan sebagai tolak ukur
untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan
lain. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak
sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok
lain dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri. Sikap
etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi
nampak canggung dan tidak luwes.
8. Etnosentrisme memiliki dampak positif dan negatif,
berikut ini penjelasannya,
Dampak positif etnosentrisme :
Dapat mempertinggi semangat patriotisme
Dapat menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan
Dapat memepertinggi rasa cinta terhadap bangsa
sendiri.
Dampak negatif etnosentrisme :
Dapat menimbulkan konflik sosial antar suku
Terdapat aliran politik
Menghambat proses asimilasi dan integrasi
Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuaan
Menghambat pertukaran budaya
9. Pertentangan sosial merupakan suatu konflik yang biasanya timbul
akibat faktor – faktor sosial yang biasanya didasari oleh kesalah
pahaman.. Pertentangan sosial ini adalah salah satu akibat dari adanya
perbedaan – perbedaan dari norma yang menyimpang di kehidupan
masyarakat. Pertentangan sosial dapat dilihat dari kehidupan sehari-
hari sebagai contohnya perilaku intoleransi beragama yang pada
mulanya diberitakan bahwa Lembaga survei setara mengumumkan
hasil penelitian mereka baru-baru ini tentang “Toleransi Beragama”
pada masyarakat se Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek).
Dikemukakan bahwa toleransi ber-agama pada masyarakat
Jabodetabek, atau mungkin mencerminkan hal yang sama pada tingkat
nasional, mengalamai kemerosotan. Hal tersebut dapat dihilangkan
dengan cara percaya satu sama lainnya, terbuka, saling pengertian dan
semua itu dapat di tanamkan dari kecil agar tidak mudah salah paham
terhadap orang lain.
10. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya pertentangan sosial antara lain:
Rasa iri antara individu,negara, dan masyarakat
Adanya rasa tidak puas masyarakat terhadap
kepemerintahan
Banyak adu domba antara politik,agama,suku
serta budaya.
11. Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat
majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan
golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan
nasional yang berwujudkan Negara Indonesia.
Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem nasional
yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan
pemerintahan, politik, ekonomi, dan sosial. Aspek-
aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu Suku
Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, Nasional
Indonesia.
12. Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian
unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi
satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi
perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa,
nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial
antara lain:
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil
saling mengisi kebutuhan mereka
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan
bersama mengenai norma dan nilai sosial yang
dilestarikan dan dijadikan pedoman
Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah
serta dijalankan secara konsisten
13. Masalah yang di hadapi indonesia dalam kehidupan sosial
adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk.
Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan.
Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya,
mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka
Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan.
Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam
integrasi:
Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang
dianggap sebagai miliknya
Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan
ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan
keturunan (Tionghoa,arab)
Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk
mempertajam perbedaan kesukuan
Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap
seseorang anggota golongan tertentu
14. Integrasi nasional adalah menggabungkan seluruh
bagian menjadi sebuah keseluruhan & tiap-tiap
bagian tersebut diberi tempat, sehingga akan dapat
membentuk kesatuan yang harmonis didalam
kesatuan Negara , dalam hal ini Negara Republik
Indonesia (NKRI) yang bersemboyang “Bhineka
Tunggal Ika”.
15. Faktor-faktor pendorong integrasi nasional antara lain ialah
sebagai berikut:
Faktor sejarah ialah yang menimbulkan rasa senasib
&seperjuangan.
Keinginan untuk dapat bersatu di semua kalangan bangsa
Indonesia sebagaimana dinyatakan didalam Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Rasa cinta tanah air di semua kalangan bangsa Indonesia,
sebagaimana yang dibuktikan pada masa perjuangan
merebut, menegakkan, serta mengisi kemerdekaan.
Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa &
Negara, sebagaimana yang dibuktikan oleh banyak
pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
Kesepakatan ataupun konsensus nasional didalam
perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila serta
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan
Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
16. Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam
hal kesukubangsaan , agama , bahasa daerah , dan lain sebagainya dapat
menghambat perkembangan Integrasi Nasional .
Negara Indonesia yang begitu luas, terdiri dari ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan yang luas.
Besarnya kemungkinan pada suatu ancaman, tantangan, hambatan serta
gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan juga persatuan
bangsa, baik itu yang berasal dari dalam ataupun luar negeri.
Masih besarnya ketimpangan serta ketidakmerataan pembangunan serta
hasil-hasil pembangunan yang menimbulkan berbagai rasa yang tidak
puas serta keputusasaan pada masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antar-golongan), gerakan separatisme dan juga kedaerahan, demonstrasi
dan unjuk rasa.
Terdapatnya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan pada budayanya serta menganggap
rendah budaya suku bangsa lain.
17. Beberapa hal yang bisa menjadi ancaman didalam
membangun serta memelihara integrasi nasional di
Indonesia antara lain ialah sebagai berikut :
intervensi dalam berbagai bidang oleh Negara
asing
eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya
manusia,
pencurian kekayaan sumber daya,
kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia
beragam,
18. Daftar Pustaka :
Akhman. (2012, 4 Januari). Perbedaan Kepentingan Bab 8. Diperoleh 3
Oktober 2018, dari https://akhman.wordpress.com/2012/01/04/perbedaan-
kepentingan/
Gabusbagus.(2015, 22 November). Pertentangan Sosial
dalam Masyarakat. Diperoleh 3 Oktober 2018, dari
https://gabusbagus.wordpress.com/2015/11/22/pertentangan-sosial-
dalam-masyarakat/
Mandraiman.____.Perbedaan Kepentingan.Diperoleh 3 Oktober 2018,
dari
http://mandraiman.blogspot.com/2013/05/perbedaan-kepentingan-
kepentingan.html
Nathania Septavy.______.Pertentangan Sosial dan Integrasi
Masyarakat.Diperoleh 3 Oktober 2018, dari
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/perbedaan-kepentingan/
Pendidikanku. (2018, 18 Maret). Pengertian Integrasi Nasional Dan
Faktor-Faktornya. Diperoleh 3 Oktober 2018, dari
https://padamu.net/keterampilan-menulis-paragraf/
Saifuddin, Achmad Fedyani. 2011.Catatan Reflektif Antropologi
Sosialbudaya.Jakarta: Institut Antropologi Indonesia
Zakky.(2018, 6 Juni). Pengertian Etnosentrisme Beserta Dampak, Faktor
Penyebab dan Contohnya. Diperoleh 3 Oktober 2018, dari
https://www.zonareferensi.com/pengertian-etnosentrisme/