Dokumen tersebut membahas tentang ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT. Ikhlas didefinisikan sebagai niat yang tulus tanpa pamrih dalam mengerjakan amal ibadah. Ciri orang yang ikhlas antara lain senantiasa beramal walaupun tidak dipuji orang lain, dan menjauhi larangan Allah. Dokumen ini menyarankan agar kita usahakan ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT tanpa tergiur oleh harta
3. Ikhlas menurut
beberapa
Sahabat dan
Ulama:
Ikhlas, sebagaimana dikatakan oleh seorang tabi’in yang
bernama Al-Junaid, adalah “Rahasia antara Allah dan
hamba-Nya, tidak diketahui malaikat sehingga menulisnya,
atau setan sehingga merusaknya, dan juga hawa nafsu
sehingga mengganggunya.”
Atau sebagaimana dikatakan Ruaim bin Ahmad, “Ikhlas adalah
engkau tidak menengok apa yang telah engkau kerjakan.”
Sedangkan, Ibnul Qayyim menyatakan bahwa ikhlas yaitu memurnikan amalan dari
perhatian makhluk, dan menjauhkannya dari perhatian makhluk bahkan dari dirinya
sendiri. Dikatakan pula bahwa ikhlas adalah melupakan perhatian makhluk dengan
selalu mencari perhatian Sang Khalik.”
Apa ituIkhlas?
4. Bentuk perilaku ikhlas ada dua, yaitu sebagai berikut. :
Ikhlas dalam ucapan
Maksudnya ucapan yang disampaikan dengan tulus, tidak mengandung
unsur dusta, tidak bermaksud membuat orang lain celaka, dan tidak karena
terpaksa, melainkan atas dasar sukarela. Contoh orang yang ikhlas dalam
ucapan antara lain ucapan guru yang sedang mengajarkan ilmu kepada
murid- muridnya, ticapan orang tua ketika sedang menasihati anaknya, dan
ucapan suami yang sedang membimbing istrinya.
Ikhlas dalam perbuatan
Maksudnya perbuatan yang dilakukan dengan tulus, tanpa pamrih dan
sepenuh hati. Orangyang ikhlas dalam beramal dan berbuat sesuatu, tidak
akan merasa terbebani atau terpaksa atas perbuatannya itu. Melainkan ia
merasa senang dan gembira telah dapat beramal atau berbuat demikian.
Contohnya, memberikan bantuan berupa barang atau jasa pekerjaan
kepada orang lain, meskipun terasa berat waktu mengerjakannya, namun
tetap dilaksanakannya dengan sukacita, karena senang
melakukannya. Selain itu juga, tidak membicarakan perihal bantuannya itu
kepada orang lain, apalagi mengungkit- ungkitnya di kemudian hari.
5. Ayat-ayat Yang Menerangkan Ikhlas
1. QS. al-Bayyinah: 5
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
(mengikhlaskan) ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah
agama yang lurus”
2. QS. Yunus : 105
“dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama
dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu Termasuk orang-orang
yang musyrik”
6. 3. QS. Al A’raaf : 29
“Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". dan (katakanlah):
"Luruskanlah muka (diri)mu di Setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan
mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. sebagaimana Dia telah menciptakan kamu
pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)"”
4. QS. An Nisaa’ : 125
“dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya
kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang
lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya”
Maksud dari ayat-ayat diatas ialah amal-amal ibadah apa saja jika tidak dijiwai dengan ikhlas
berarti tidak hidup, mati bagaikan bangkai, tidak membawa manfaat sama sekali. Malah, maaf,
menjijikkan seperti bankai yang harus segera dikubur.
7. Ciri Orang Yang Ikhlas
Orang-orang yang ikhlas memiliki ciri yang bisa dilihat, diantaranya:
1.Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam beramal, baik dalam
keadaan sendiri atau bersama orang banyak, baik ada pujian ataupun celaan.
2.Terjaga dari segala yang diharamkan Allah, baik dalam keadaan bersama
manusia atau jauh dari mereka
3.Dalam dakwah, akan terlihat bahwa seorang dai yang ikhlas akan merasa
senang jika kebaikan terealisasi di tangan saudaranya sesama dai, sebagaimana
dia juga merasa senang jika terlaksana oleh tangannya.
8. A. Kesimpulan
Secara etimologis, kata ikhlas merupakan bentuk mashdar dari kata akhlasha yang
berasal dari akar kata khalasha. Menurut Luis Ma’luuf, kata khalasha ini mengandung
beberapa macam arti sesuai dengan konteks kaliamatnya. Ia bisa berarti shafaa
(jernih), najaa wa salima (selamat), washala (sampai), dan I’tazala (memisahkan
diri). Maksudnya, didalam menjalankan amal ibadah apa saja harus disertai dengan niat yang
ikhlas tanpa pamrih apapun.
tidaklah heran apabila kini belum belum banyak orang yang bisa bersikap ikhlas,
padahal dia sudah seringkali berkata “Akan melakukan segala sesuatu dengan ikhlas”.
mungkin dia sudah bisa bersikap ikhlas, tetapi rasa ikhlas itu tidak sepenuhnya
terwujud. Namun, hal itu lebih baik daripada rasa ikhlas tersebut tidak ada sama sekali dalam
diri seseorang. Ibaratnya, rasa ikhlas itu bisa secara perlahan-lahan ditambah dan terus
dipupuk dalam dirinya. Sehingga, ketika melakukan segala sesuatu, dia bisa bersikap ikhlas
secara penuh dan tidak setengah-setengah.
Dan orang yang tidak ikhlas atau mengerjakan sesuatu bukan karna Allah dinamakan musyrik
yang akan disiksa didalam neraka.
B. Saran
Mari kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT kita usahakan ikhlas dalam beribadah kepada
Allah SWT. Jangan sampi tergiur karna harta atau yang lainnya.