Eksperimen menggunakan kalorimeter untuk menentukan kapasitas kalor spesifik kuningan. Kuningan dipanaskan lalu dimasukkan ke dalam kalorimeter berisi air. Suhu diukur setiap setengah menit untuk menghitung kenaikan suhu. Data diolah menggunakan persamaan kalor untuk menghitung kapasitas kalor kuningan sebesar 378,7 J/kg°C dengan standar deviasi 5,68. Hasilnya memiliki ketelitian 3,
1. I. Tujuan Percobaan
Menentukan Kapasitas Kalor Spesifik ( kalor jenis ) Suatu bahan dengan
menggunakan kalorimeter
II. Alat-alat yang digunakan
Kalorimeter lengkap dengan pengaduknya dan bejana pelindung
Bahan yang akan digunakan kalor jenisnya yaitu kuningan
Thermometer 0-100o C
Neraca duduk
Gelas ukur
Alat pemanas ( kompor listrik )
Penjepit
2. III.Langkah Percobaan
1. Memanaskan Sejumlah air menggunakan oven pemanas yang telah diisi dengan bahan
yaitu kuningan, selama sekurang-kurangnya 15 menit.
2. Menimbang calorimeter kosong dan pengaduknya
3. Menimbang calorimeter dan pengaduk yang telah diisi air.
4. Kalorimeter dimasukkan kedalam bejana pelindung kemudian suhunya diukur.
5. Mengukur suhu air yang telah dipanaskan.
6. Kuningan yang berada dalam oven diangkat dan dimasukkan kedalam calorimeter yang
berisi air ( yang terdapat dalam bejana pelindung ) kemudian setiap ½ menit suhu air
dalam calorimeter diukur sambil mengaduk calorimeter secara perlahan-lahan.
7. Setelah 3 kali pengukuran thermometer diangkat dan dimasukkan kedalam gelas ukur
yang telah berisi air untuk menentukan volume thermometer.
IV. Dasar Teori
Kalor adalah suatu energi yang ditransfer dari suatu obyek kepada obyek lain yang
hanya disebabkan oleh perbedaan temperature. Kalor mengalir dari system bertemperatur
tinggi menuju kesistem bertemperatur rendah. Ketika dua benda dicampur dalam suatu
system terisolasi, maka terjadi serah-terima kalor. Jika system berada dalam keadaan
terisolasi sempurna, tidak terjadi aliran energi dari lingkungan menuju kesistem dan
sebaliknya, bersandar pada hukum kekekalan energi, kalor yang dilepas dari bagian
bertemperatur tinggi sama dengan kalor yang diterima oleh bagian yang bertemperatur
lebih rendah. Ungkapan azas Black menyatakan :
Kalor lepas = Kalor yang diserap
QLepas = m c ΔT = QTerima = m c ΔT
Dengan, Q = Kalor suatu bahan
m = Massa suatu bahan
c = Kalor jenis suatu bahan
ΔT= ( T2 – T1 )
3. Setiap zat memiliki perbedaan dalam jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan
temperature pada jumlah masa yang dimiliki oleh zat itu. Perbandingan banyaknya kalor yang
diperlukan benda sehingga temperaturnya naik sebesar 1o C dinamakan Kapasitas Kalor suatu
benda
C = Q
m ΔT
Dengan persamaan :
mbcb (T2 – TA) + maca (TA-T1) + mkck (TA-T1) + mtct (TA-T1)
cb = maca ( TA-T1) + mkck (TA-T1) + mtct (TA-T1)
mb (T2-TA)
dengan, cb = kalor jenis bahan
ma = massa air
mk = massa kalorimeter
mt = massa termometer
mb = massa bahan
ck = kalor jenis kalorimeter
ct = kalor jenis termometer
ca = kalor jenis air
TA = Suhu Akhir
T1 = Suhu Awal
T2 = Suhu Akhir
V. Tabel Hasil Pengamatan
percobaa
n
Massa ( kg) Kalor jenis (J/kgoK) Suhu (oC)
bahan air kalorimeter Air kalorimeter termometer T1 T2TA
I 0,1256 0,1837 0,1187 4200 390 840 24 60 26
II 0,1256 0,1837 0,1187 4200 390 840 25 62 27
4. VI. Pengolahan data
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dengan menggunakan bahan Kuningan, maka
untuk mencari kalor jenis kuningan (cb), yaitu menggunakan persamaan :
cb = maca ( TA-T1) + mkck (TA-T1) + mtct (TA-T1)
mb (T2-TA)
Percobaan I
Dik : mb = 0,1256 kg
ma = 0,1837 kg
mk = 0,1187 kg
ca = 4200 J/kgoK
ck = 390 J/kgoK
ct = 840 J/kgoK
T1 = 24oC = 2970K
T2 = 60 oC = 3330K
TA = 26oC = 2990K
Dit : cb
Peny :
Untuk massa thermometer (mt), yaitu :
mt = ρkaca x Volume
ρkaca = 2500 kg/m3
Volume = batas thermometer yang tercelup – batas air
= 4,4 ml – 3 ml
= 1,4 ml = 0,0014 L = 1,4 x 10-3L
= 1,4 x 10-3dm3 = 1,4 x 10-3m3
mt = ρkaca x Volume
= 2500 kg/m3 x 1,4 x 10-3m3
= 3500 x 10-6kg
= 3,5 x 10-3 kg
cb = maca ( TA-T1) + mkck (TA-T1) + mtct (TA-T1)
mb (T2-TA)
cb = (0,1837kg)(4200J/kgoK)(2990K-2970K) + (0,1187 kg)(390 J/kgoC)(2990K-2970K) +
(3,5 x 10-3kg)(840J/kgoK)( 2990K-2970K)
0,1256 kg(3330K-2990K)
5. cb = 1543,08 J + 92,586 J + 5,88J
4,2704 kgoK
= 384,400J/kgoK
Percobaan II
Dik : mb = 0,1256 kg
ma = 0,1837 kg
mk = 0,1187 kg
ca = 4200 J/kgoK
ck = 390 J/kgoK
ct = 840 J/kgoK
T1 = 25oC = 2980K
T2 = 62 oC = 3350K
TA = 27oC = 3000K
Dit : cb
Peny :
Untuk massa thermometer (mt), yaitu :
mt = ρkaca x Volume
ρkaca = 2500 kg/m3
Volume = batas thermometer yang tercelup – batas air
= 4,4 ml – 3 ml
= 1 ml = 0,001 L = 1 x 10-3L
= 1 x 10-6dm3 = 1 x 10-6m3
mt = ρkaca x Volume
= 2500 kg/m3 x 1 x 10-6 m3
= 2500 x 10-6 kg
=2,5 x 10-3 kg
cb = maca ( TA-T1) + mkck (TA-T1) + mtct (TA-T1)
mb (T2-TA)
cb = (0,1837kg)(4200J/kgoK)(3000K-2980K) + (0,1187 kg)(390J/kgoK)( 3000K-2980K) +
(2,5 x 10-3kg)(840J/kgoK)( 3000K-2980K)
0,1256 kg(3350K-3000K)
7. Uji Ketelitian
Cliteratur – Cukur x 100% = 380 J/kgoK – 378,717J/kgoK x 100 %
Cliteratur 380 J/kgoC
= 3,37 %
VIII. Kesimpulan
Kalor Mengalir dari bagian bertemperatur tingi menuju bagian yang betemperatur
rendah. Jika system berada dalam keadaan terisolasi sempurna, tidak terjadi aliran energi
dari lingkungan menuju kesistem dan sebaliknya, bersandar pada hukum kekekalan energi,
kalor yang dilepas dari bagian bertemperatur tinggi sama dengan kalor yang diterima oleh
bagian yang bertemperatur lebih rendah. Ungkapan azas Black menyatakan :
Kalor lepas = Kalor yang diserap
Pertukaran energi yang berlangsung seperti diatas merupakan dasar kerja
calorimeter. Calorimeter adalah teknik pengukuran kwantitas perubahan panas. Bila
kapasitas kalor dari calorimeter diketahui, maka calorimeter dapat digunakan untuk
menentukan kalor jenis suatu zat. Metode yang digunakan dikenal denagan metode
pencampuran, yaitu benda yang ingin diketahui kalor jenisnya dipanasi sampai temperature
t2, kemudian dimasukkan dalam calorimeter yang berada dalam kesetimbangan temperature
t1 dengan air didalamnya, sehingga terjadi keseimbangantemperatur t3 dari pencampuran
antara calorimeter berisi air dingin dengan benda. Factor terpenting yang harus
diperhatikan dalam calorimeter adalah semaksimal mungkin system calorimeter berada
dalam kondisi terisolasi dengan lingkungannya ( tidak terjadi pertukaran kalor antara
calorimeter dengan lingkungannya ). Dengan demikian kalor yang dilepas benda sama dengan
kalor yang diterima oleh calorimeter dan air dingin.