SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
pg. 1 
THAHAROH 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar belakang 
Thoharah adalah miftah (pintu) seseorang untuk melakukan ibadah sholat, agama islam 
sangat mengutamakan bersuci. Karena diterima atau tidak diterimanya amal ibadah 
seseorang tergantung pada bersih atau tidaknya seseorang baik dari hadast kecil maupun 
hadast besar. Bersuci artinya membersihkan badan, pakaian dan tempat sholat dari segala 
kotoran dan najis. 
B. Rumusan masalah 
Pada makalah ini ada beberapa pokok masalah yang akan kami bahas, diantaranya definis i 
thaharah yang diambil dari berbagai pendapat para imam mazhab, dasar-dasar hukum 
thaharah, tata cara bersuci dari najis dan hadast, terakhir tata cara tayamum dan bacaannya 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM THAHARAH 
Thaharah adalah merupakan salah satu syarat dalam melakukan suatu amal ibadah, terutama 
dalam sholat, haji, dan sebagainya, baik itu bersuci dari hadast kecil maupun hadast besar, 
karena setiap amal ibadah yang kurang salah satu syaraynya, maka amal itu kurang 
sempurnah keabsahannya. 
Secara etimologi thaharah berarti bersih dan jauh dari kotoran-kotoran, baik yang kasat 
mata maupun yang tidak kasat mata seperti aib dan dosa. Sedangkan thoharah secara syar`i 
berarti menyucikan diri, pakaian dan tempat dari hadast dan najis dengan menggunakan air 
yang dapat menyucikan serta dengan aturan aturan yang sesuai dengan ajaran agama islam. 
Sedangkan para ulama dan imam memberikan definisi yang berbeda tentang thaharah, 
diantaranya: 
1. Imam Hanafiy.
pg. 2 
Thoharah adalah bersih dari hadast, baik hadast kecil yang hanya cukup dengan 
berwudhu untuk menghilangkan bau atau hal yang semacamnya, dan hadast besar juga biasa 
disebut dengan istilah junub (janabat) yang diwajibkan mandi untuk membersihkannya. 
Kemudian para ulama juga membedakan antara hadast dan khubust. Hadast adalah sesuatu 
yang bersifat syar`i yang sifatnya melekat pada badan atau sesuatu yang datang dan muncul 
dari badan itu sendiri dan tidak bisa dihindari. Sedangkan khubust adalah bentuk dari 
kotoran yang hendak dibersihkan, dan bersifat eksternal kemudian melekat pada badan, 
seperti contoh : najis, kotoran dan hal-hal yang serupa dengannya. (mazhahibul arba`ah) 
2. Imam Syafi`i 
Imam Syafi`i membagi definisi thaharah secara syar`i menjadi dua makna, yang 
pertama. adalah mengerjakan sesuatu yang dapat membolehkan melakukan sholat, baik dari 
berwudhu, mandi, tayamum, menghilangkan najis, atau apapun pekerjaan yang semak 
dengannya. Sedangkan yang kedua. Adalah mengangkat hadast dan menghilangkan najis 
atau pekerjaan yang serupa dan semakna dengannya. (mazhahibul arba`ah) 
3. Imam Hanbali 
Thaharah adalah mengangkat hadast atau hal yang serupa dan semakna dengannya, dan 
menghilangkan najis. Mengangkat hadast maksudnya disini adalah menghilangkan sifat 
yang dapat menghalangi seseorang melakukan sholat atau ibadah serupa yang disyaratkan 
berwudlu atau mandi untk membersihkannya. 
Dari definisi-definisi yang dikemukakan oleh ulama diatas dapatlah simpulkan bahwa thaharah 
adalah suatu pekerjan yang membolehkan seseorang untuk melakukan ibadah, seperti 
berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil, mandi untuk menghilangkan hadast besar, 
tayamum sebagai ganti wudhu atau mandi ketika tidak menemukan air, dan menghilang najis 
sebagai syarat sahnya ibadah, baik dari pakaian yang dipakai maupun tempat yang digunaka n 
untuk beribadah. 
B. DASAR-DASAR HUKUM THAHARAH 
Setiap pekerjaan yang dianjurkan syariat dalam agama pastilah ada dasar-dasar hukum yang 
melandasinya sehingga pekerjaan tersebut dapatlah dipertangggung jawabkan. Adapun 
landasan hukum thaharah sebagaimana firmankan Allah dalam Alqurannya 
a. Dalam surah almuddatsir ayat 1-4 
يا ايها المدثر. قم فانذر. وربك فكبر. وثيابك فطهر
pg. 3 
Artinya: wahai orang yang berkemul (berselimut) , bangunlah, lalu berilah peringatan, 
dan agungkanlah tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu. ( almuddatsir: 1-4) 
b. Dalam ayat lain Allah berfirman 
ان الله يحب التوابين ويحب المتطهرين 
Yang artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyuka i 
orang-orang menyucikan diri. 
Begitulah pentingnya thaharah (bersuci) bahkan ada hadist yang menyebutka n 
bahwasannya kebersihan adalah sebagian dari iman. 
c. Dalam surah At taubat ayat 108 
انه لما نزل قوله تعلى : فيه رجال يحبون ان يتطهروا والله يحب المتطهرين- قال رسول الله صلي الله عليه 
وسلم لاهل قباء ما هذه الطهارة التي اثنى الله بها عليكم قالوا كنا نجمع بين الماء والحجر 
artinya: bahwasannya ketika turun firman Allah ta`ala: (artinya) ada orang orang yang 
ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri (At 
taubah: 108). Rosulullah Saw bersabda kepada penduduk quba`: apakah kesucian yang dipuji 
oleh Allah atasmu ? mereka menjawab: kami menghimpun antara air dan batu. 
Ayat dan hadist yang terdapat pada satu bait diatas membahas tentang diperbolehkannya 
bersuci dengan batu dan air, yang diungkapkan oleh imam Al Gozali dalam kitabnya ihya` 
ulumuddin tentang cara bersuci dari buang besar/kecil. Sehingga kita dapat menjadikan dalil 
diatas sebagai landasan dan dasar thaharah, dimana bersuci adalah perkara yang diwajibkan 
dalam agama. Baik bersuci dengan menggunakan air, batu, debu atau benda padat lain yang 
sekiranya dapat membersihkan korton. 
C. TATA CARA BERSUCI DARI NAJIS DAN HADAST 
Adapun tata cara bersuci dari najis dan hadast sangatla bervariasi dari berbagai ulama 
fiqih, diantaranya : 
1. Imam hanafiyah 
Imam hanafiy dan para pengikiutnya berkata : membersihkan pakaian yang terkena 
najis dengan menyucinya walaupun satu kali sampai sekiranya hilang bentuk atau 
wajah daripada najis mar`iyah atau najis yang terelihat oleh mata, akan tetapi ini 
apabila menyucinya diair yang mengalir atau air yang tuangkan diatas pakaian 
tersebut, apabila menyucinya diawadah maka tidaklah bersih kecuali menyuc inya 
sampai tiga kali dengan syarat memerah atau memerasnya setiap kali mencucinya . 
Apabila pakain itu dicelupkan, maka menyucikannya dengan air yang jernih walaupun
pg. 4 
masih tersisah warna dan bau najis yang sekiranya tidak membahayakan karna susah 
untuk menghilangkannya kecuali dengan menggunakan sabun atau hal yang serupa 
dengannya, maka itu sudah dihukumi bersih. 
Sedangkan menyucikan tempat yang terkena najis cukup dengan menyiramkan air 
diatasnya tiga kali disertai dengan menggosoknya. Jika terdapat pada badan, maka 
dengan mandi dan menghilangkan najis aini yang terdapat pada badan sampai kita 
merasa yakin akan hilangnya najis tersebut, adapun minyak-minyak yang dianggap 
najis, membersihkannya dengan menyiramkan air padanya tiga kali, atau 
mamasukkannya kedalam wadah dan menyiramkan dengan air kemudia n 
menggerakkan atau menggosoknya dengan tangan sampai sisa sisa minyak hilang dan 
bersih, ini apabila sesuatu yang bersifat cair, sedangkan benda yang bersifat padat 
maka membersihkannya dengan mengugurkan atau menggosoknya sampai bersih 
dengan benda keras sehingga benda tersebut kembali seperti sedia kala. 
Bersuci dari hadast terbagi menjadi dua, pertama. Hadast kecil, bersuci darinya 
cukup hanya dengan berwudhu. dan kedua Hadast besar bersuci darinya dengan mandi 
janabah. Apabila tidak menemukan air maka dengan tayamum. 
2. Imam Malikiah 
Imam Malik dan para pengikutnya berkata: menyucikan tempat najis yaitu 
membersihkan dengan menggunakan air yang bersih walau hanya satu kali dengan 
syarat hilangnya rasa, bau dan warna najis tersebut sekalipun sulit untuk 
menghilangkannya karna keberadaan sisa menunjukkan iya adalah najis, tapi jika 
benar-benar sulit untuk menghilangkannya maka dihukumi sudah bersih (suci). 
Apabila berada pada badan maka harus dengan mandi dan menggosoknya sampai 
benar-benar yakin bersihnya. 
3. Imam Hanbal 
Imam hanbal dan para pengikutnya berkata : tata cara membersihkan benda yang 
terkena najis adalah dengan menggunkan air yang bersih dengan membasuhnya tujuh 
kali sekiranya tidak tersisa warna, bau, dan rasa najis tersebut setelah membasuhnya 
tujuh kali. Apabila najis dari anjing dan babi atau apa-apa yang terlahir dari keduanya 
dari hubungan dengan hewan yang suci maka membersihkannya hendaklah dengan 
menggunakan tanah pada basuhan pertama, boleh dengan sabun atau hal yang serupa 
dengannya, apabila masih terdapat sisa setelah tujuh kali basuhan itu, maka tambahla h
pg. 5 
beberapa kali basuhan lagi sekiranya dapat menghilangkan sisa najis tersebut. Apabila 
masih tidak bisa dibersihkan juga maka hukumilah najis itu sudah bersih 
4. Imam Syafi`iyyah 
Imam Syafi`i dan para pengikutnya berkata : tata cara membersihkan najis yaitu 
dengan menggunakan air bersih pada najis mugholadhoh, yaitu najis anjing dan babi 
atau apa-apa yang terlahir dari keduannya, hendaklah membersihkan tempatnya 
dengan tujuh kali basuhan dengan menyertakan air dan tanah pada salah satu basuhan 
tersebut 
Adapun tata cara membersihkan dengan tanah ada tiga macam: 
a. Mencampurkan tanah dengan air sebelum meletakan pada tempat najis 
b. Meletakan air diatas tempat najis sebelum mencampur dengan tanah 
c. Meletakan tanah dulu diatas tempat najis kemudian dilanjutkan dengan 
menyiramkan air, dan tidak perlu lagi menggunakan tanah untuk basuhan 
selanjutnya setelah menghilangkan bentuk dan wajah najis tertsebut. Apabila 
tempatnya kering maka pililah satu tiga cara yang telah disebutkan diatas, dan 
sedangkan bila tempatnya basah maka basuhlah dulu dengan tanah karna sifatnya 
yang bercampur pada air, atau boleh juga menggunakan dua cara yang disebutkan 
diatas sekalipun najis mugholadhoh, atau cukup membasuhnya tujuh kali tanpa 
harus menambahnya lagi dengan basuhan yang lebih. 
Adapun cara membersihkan najis ringan adalah dengan memercikkan air diatas najis 
walaupun tidak sampai mengalir. Sedangkan najis ringan adalah kencing bayi laki- laki 
yang umurnya belum sampai dua tahun dan belum mengkonsumsi makanan kecuali air 
susu dengan semua jenisnya, diantaranya, keju, kepaia susu, atau mentega yang berasal 
dari susu, baik berupa air susu ibu atau susu lainnya. Berbeda dengan kencing bayi 
perempuan yang agak sulit dihilangkan baunya, maka air kencingnya wajib dicuci, 
sebagaimana yang sabdakan rosulullah saw: 
يغسل من بول الجارية ويرس من بول الغلام: 
Artinya: hendaklah menyuci air kencing bayi perempuan dan memercikkan air pada 
air kencing bayi laki-laki. 
Jika umur bayi sudah mencapai dua tahu maka air kencingnya wajib dicuci walaupun 
belum mengkonsumsi makanan selain susu sebagaimana diwajibkan mencucinya 
ketika bayi itu sudah mengkonsumsi makanan, atau bayi yang sudah diberikan sesuatu
pg. 6 
dengan tujuan memberinya makanan, seperti memberinya obat dan lainya, maka itu 
tidak menjadikan alasan untuk tidak mencuci kencing bayi itu sebagaimana kencing 
bayi yang sudah berumur dua tahun. 
Kemudian tata cara membersihkan najis sedang/tengah maka terbagi menjadi dua : 
a. Najis sedang yang bersifat hukumiah atau najis yang tidak berbentuk, tidak bau, 
tidak berwarna dan tidak berasa seperti kencing bayi yang suda kering. Maka cara 
membersihkannya adalah menyiramkan air pada najis tersebut dan memerasnya 
walau hanya satu kali 
b. Najis ainiyah, yaitu najis yang berbentuk (kasat mata), berbau,berwarna, dan 
berasa. Cara mensucikannya sama seperti cara yang pertama, tetapi dengan syarat 
hilangnya warna, dan bau najis sampai sekiranya terlihat seperti sedia kala 
walaupun masih tersisa rasa karna alasan sulit untuk menghilangkannya. 
D. TATA CARA TAYAMUM DAN BACAANNYA 
a. Pengertian tayamum 
Pengertian tayamum secara bahasa adalah maksud atau niat, sebagaimana sabda 
rasulullah saw , ولا تيمموا الخبيث منه تنفقون 
Makna kalimat تيمموا pada hadist adalah تقصدوا . sedangkan pengertian tayamum 
secara syar`i adalah adalah mengusap wajah dan kedua tangan dengan tanah(debu) 
dengan tujuan dan maksud yang khusus, bukan artinya melumuri wajah dan tangan 
dengan debu, tetapi hanya sekedar meletakan tangan diatas debu yang suci, 
batu,tembok atau pada benda apapun yang sekiranya mengandubg debu, dan 
tayamun hanya disyariatkan ketika tidak mendapatkan air apa bila hendak 
berwudhu sedangkan waktu sholat sudah masuk, atau dilakukan sebab 
terhalangnya pemakaian air karena adanya alasan tertentu seperti sakit dan lain-lain. 
Sebagaimana firman Allah dalam Alqurannya : وان كنتم مرضى او على سفر او 
جاء احدكم منكم من الغائط, او لامستم النساء فلم تجدوا مائا, فتيممواصعيدا طيبا, فا مسحوا بوجوهكم 
وايديكم منه, ما يريد الله ليجعل عليكم من حرج. 
Artinya : Ayat diatas menunjukkan bahwa tayamum disyariatkan kepada manusia 
ketika tidak menemukan air atau terhalangnya dari memakai air karena sakit dan 
hal-hal lain yang semakna dengannya. (mazahibul arba`ah)
pg. 7 
Adapun dasar dalam hadist nabi saw : عن جابر رضي الله عنه ان النبي صلى الله عليه 
وسلم قال : اعطيت خمسا لم يعطهن احد قبلي :نصرت بالرعب مسيرة شهر, وجعلت لي الارض 
مسجدا وطهورا. فايما رجل ادركته الصلاة فاليصلى. وذكر الحديث.وفي جحديث حذيفه رضي الله 
عنه عند مسلم:وجعلت تربتها لنا طهورا اذا لم نجد الماء. وعن علي عند احمد:وجعل التراب لي 
طهورا. 
Pada hadist diatas menunjukkan bahwa tanah diperbolehkan untuk bersuci 
(tayamum) dengan semua jenisnya. Ini pendapat para imam mazhab kecuali imam 
syafi`i, maka dikhususkan tanah yang bersifat debu aja. (bulugul marom) 
b. Tata cara tayamum 
Sebelum berbicara tentang tata cara tayamum alangkah baiknya dulu kita 
mengetahui rukun tayamum tersebut. Rukum tayamum ada empat (4) yaitu: niat, 
mengusap wajah, mengusap kedua tangan sampai siku-siku dan tertib. 
Dari keterangan diatas dapatlah kita ketahui tata cara bertayamum yaitu hendaklah 
melakukan niat terdahulu kemudian menempelkan kedua telapak tangan pada debu 
yang suci dan mengusapkannya pada wajah, kemudian melakukannya kembali dan 
mengusapkannya pada kedua tangan sampai siku-siku, dilakukan dengan tertib 
sesuai rukunnya diatas dan hendaklah mendahulukan tangan yang kanan atas yang 
kiri menurut kesunahannya. 
Tayamun hanya dilakukan pada dua anggota badan saja, berbeda dengan wudhu 
yang hampir melibatkan semua anggota badan, sebagaimana diuraikan dalam hadist 
nabi saw: وعن بن عمر رضي الله عنهما قال:قال رسولالله صلى الله عليه وسلم: التيمم 
ضربتان:ضربة للوجه,وضربة لليدين. رواه الدار قطني,وصحح الائمة وقفه. 
Artinya : dari ibnu umar r.a berkata: rosulullah saw bersaba: tayamum hanya 
dilakukan dua kali, satu kali untuk wajah dan satu kali lagi untuk kedua tangan. 
(HR. Daru quthniy dan dishohihkan oleh para imam. (bulugul marom) 
Bacaan tayamum. 
a. Bacaan niat tayamum, sebagaimana niat adalah perkara yang penting dalam melakukan 
ibadah, karena setiap amal ibadah tergantung pada niatnya, dalam hadist rosulullah saw 
menjelaskan. انما الاعمال بالنيات وانما لكل امرئ ما نوى فمن كانت هجرته الى الله ورسوله فهجرته 
الى الله ورسوله ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها او امراة ينكحها فهجرته الى ما هجر اليه. رواه بخاري 
ومسلم
pg. 8 
Artinya: sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya dan sesungguhnya 
setiap orang berdasarkan pada apa yang diniatkan. Siapa yang hijrohnya karna ingin 
mendapatkan ridho allah dan rosulnya, maka hijrohnya kepada ridho Allah dan 
rosulnya. Dan siap yang hijrohnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena 
wanita yang ingin dia nikahi maka hijronya akan bernilali seperti apa yang dia niatkan. 
(HR. Bukhori dan Muslim) (Arba`in nawawi). Jadi niat adalah pokok dari segala amal 
ibadahnya seseorang, atau sebagai tolak ukur diterima atau tidaknya amalnya seorang 
hamba. adapun bacaan niat tayamum adalah sebagai berikut. 
نويت التيمم لاستباحة الصلاة فرضا لله تعالى 
Atau boleh juga dengan bacaan, نويت التيمم بدلا عن الوضوع لرفع الحدث الاصغر فرضا لله 
تعالى 
Demikianlah bacaan niat tayamum. Karena tayamum tidak bisa mengankat dan 
menghilangkan hadas atau najis, maka niatnya hanya untuk menggantikan 
wudhu atau sebagai syarat diperbolehkannya sholat, haji, thawaf atau ibadah-ibada 
lain yanh membutuhkan bersih dan suci dari hadst dan najis sebagai syarat 
sahnya ibadah tersebut. 
BAB III 
PENUTUP 
KESIMPULAN : 
Dari uraian panjang diatas dapatlah kita menarik kesimpulan bahwa definis i 
tahaharah adalah suatu pekerjaan yang dapat membolehkan seseorang melakukan ibadah, 
seperti sholat, haji, towaf, baca alquran atau ibadah-ibadah lain yang semakna dan 
mengharuskan untuk bersuci. Baik bersuci dari najis, hadast besar maupun hadast kecil. 
Sebagaimana dijelaskan dalam alquran: 
وان كنتم مرضى او على سفر او جاء احدكم منكم من الغائط, او لامستم النساء فلم تجدوا مائا, فتيممواصعيدا طيبا, 
فا مسحوا بوجوهكم وايديكم منه, ما يريد الله ليجعل عليكم من حرج. 
Artinya : Ayat diatas menunjukkan bahwa tayamum disyariatkan kepada manusia ketika tidak 
menemukan air atau terhalangnya dari memakai air karena sakit dan hal-hal lain 
yang semakna dengannya. (mazahibul arba`ah)
Dalam ayat lain disebutkan 
ان الله يحب التوابين ويحب المتطهرين 
Yang artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyuka i 
orang-orang menyucikan diri. 
Cara bersuci dari najis dan hadast 
a. Cara membersihkan najis mugholadhoh adalah dengan membasuhnya tujuh kali, 
pg. 9 
basuhan pertama dicampur dengan tanah, basuhan kedua memakai sabun dan 
seterusnya dengan air biasa. Najis mugholadho adalah najis anjing, babi dan apa- apa 
yang terlahir dari keduanya hasil dari berhubungan dengan hewan yang suci. 
b. Cara membersihkan najis ringan adalah dengan memercikkan air diatasnya walau tidak 
harus mengalir airnya. Najis ringan itu adalah air kencing bayi laki-laki yang belum 
mengkonmsi makanan selain susu, atau najis yang tidak berwarna, tidak berbau, dan 
tidak berasa, berbeda dengan air kencing bayi perempuan maka harus dicuci, karena 
walaupun masih bayi tapi air kencingnya sudah bau. 
c. Cara membersihkan najis sedang/tengan adalah dengan menyiramkan air pada najis 
kemudian menggosok-gosok atau memehnya sehinggan wanra,bau, dan rasa najis itu 
diyakini akan hilangnya, ini jika najisnya ada pakaian, jika berada pada tempat maka 
pertama harus menghilanhkan bentuk najis tersebut baru kemudian disirami air sampai 
sekiranya tidak tersisa warna, bau dan rasa najis tersebut, dan jika najisnya ada pada 
badang, maka cukup mencucinya sampai diyakini najis itu hilang. Wallahu a`lamu 
bisshowaab.
pg. 10 
DAFTAR PUSTAKA 
1. MAZAHIBUL ARBA`AH (tentang thahara, cara membersihkan najist dan hadast, 
dan cara tayamum). 
2. BULUGHUL MARAM ( tata cara tayamum) 
3. IHYA` ULUMUDDIN ( tentang thahara) 
4. Mister Goegle ( tentang niat tayamum)

More Related Content

What's hot

Wudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besarWudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besarsafaringga1
 
Haid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhahHaid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhahsutanhasbullah
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharahjannahere
 
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)Kelompok A Teknologi Pendidikan
 
RPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi
RPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi RevisiRPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi
RPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisikreasi_cerdik
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaSchool
 
PPT Sholat fardhu
PPT Sholat fardhuPPT Sholat fardhu
PPT Sholat fardhuiiema
 
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Haristian Sahroni Putra
 
Micro teaching mandi wajib
Micro teaching   mandi wajibMicro teaching   mandi wajib
Micro teaching mandi wajibEncep Ridwan
 
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anjuniska efendi
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaHolong Marina Ops
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.PAUSIL ABU
 

What's hot (20)

PPT Thaharah
PPT ThaharahPPT Thaharah
PPT Thaharah
 
Wudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besarWudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besar
 
Materi Fiqh kelas VII
Materi Fiqh kelas VIIMateri Fiqh kelas VII
Materi Fiqh kelas VII
 
Haid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhahHaid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhah
 
FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharah
 
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
 
RPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi
RPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi RevisiRPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi
RPP Fiqih Kelas 7 MTs Kurtilas Edisi Revisi
 
PowerPoint Haji
PowerPoint HajiPowerPoint Haji
PowerPoint Haji
 
Presentasi Fiqh 2
Presentasi Fiqh   2Presentasi Fiqh   2
Presentasi Fiqh 2
 
Bab i taharah
Bab i taharahBab i taharah
Bab i taharah
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
 
PPT Sholat fardhu
PPT Sholat fardhuPPT Sholat fardhu
PPT Sholat fardhu
 
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
 
Micro teaching mandi wajib
Micro teaching   mandi wajibMicro teaching   mandi wajib
Micro teaching mandi wajib
 
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
 
Rukhsah.pptx
Rukhsah.pptxRukhsah.pptx
Rukhsah.pptx
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
 

Viewers also liked

Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganNasruddin Asnah
 
Makalah agama islam tentang zakat
Makalah agama islam tentang zakatMakalah agama islam tentang zakat
Makalah agama islam tentang zakatAdi New
 
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin sukaPpt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin sukaYuli Budi
 
Jenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najisJenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najisRyan Imutz
 

Viewers also liked (10)

Zakat dan wakaf
Zakat dan wakafZakat dan wakaf
Zakat dan wakaf
 
Zakat
ZakatZakat
Zakat
 
Makalah zakat
Makalah zakatMakalah zakat
Makalah zakat
 
Thoharoh
ThoharohThoharoh
Thoharoh
 
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
 
Makalah agama islam tentang zakat
Makalah agama islam tentang zakatMakalah agama islam tentang zakat
Makalah agama islam tentang zakat
 
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin sukaPpt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
 
Jenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najisJenis jenis air dan najis
Jenis jenis air dan najis
 
Presentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh ZakatPresentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh Zakat
 
Fiqh zakat .ppt
Fiqh zakat .pptFiqh zakat .ppt
Fiqh zakat .ppt
 

Similar to MAKALAH THOHARAH (20)

THAHARAH.ppt.pptx
THAHARAH.ppt.pptxTHAHARAH.ppt.pptx
THAHARAH.ppt.pptx
 
Tugas Haidah.pptx
Tugas Haidah.pptxTugas Haidah.pptx
Tugas Haidah.pptx
 
Bab 1 thaharah new
Bab 1 thaharah newBab 1 thaharah new
Bab 1 thaharah new
 
Ppt bab v ( thaharoh )
Ppt bab v ( thaharoh )Ppt bab v ( thaharoh )
Ppt bab v ( thaharoh )
 
Ppt fiqih
Ppt fiqihPpt fiqih
Ppt fiqih
 
Thahara
ThaharaThahara
Thahara
 
Makalah rahim
Makalah rahimMakalah rahim
Makalah rahim
 
Makalah rahim
Makalah rahimMakalah rahim
Makalah rahim
 
Modul thaharah-kelompok
Modul thaharah-kelompokModul thaharah-kelompok
Modul thaharah-kelompok
 
Materi Fiqh Thaharah
Materi Fiqh ThaharahMateri Fiqh Thaharah
Materi Fiqh Thaharah
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
 
ATH-THAHARAH.pptx
ATH-THAHARAH.pptxATH-THAHARAH.pptx
ATH-THAHARAH.pptx
 
Hubungan tahara dengan shalat
Hubungan tahara dengan shalatHubungan tahara dengan shalat
Hubungan tahara dengan shalat
 
Hubungan tahara dengan shalat
Hubungan tahara dengan shalatHubungan tahara dengan shalat
Hubungan tahara dengan shalat
 
Bab v (ketentuan thaharah)
Bab v (ketentuan thaharah)Bab v (ketentuan thaharah)
Bab v (ketentuan thaharah)
 
Makalah thaharah lia
Makalah thaharah liaMakalah thaharah lia
Makalah thaharah lia
 
Tayamum
TayamumTayamum
Tayamum
 
Presentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptxPresentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptx
 
Presentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptxPresentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptx
 
Presentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptxPresentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptx
 

More from Muhammad Idris

العلم والعقل
العلم والعقلالعلم والعقل
العلم والعقلMuhammad Idris
 
الثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتالثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتMuhammad Idris
 
الجرب القذرة
الجرب القذرةالجرب القذرة
الجرب القذرةMuhammad Idris
 
Tolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimTolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimMuhammad Idris
 
Tahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamTahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamMuhammad Idris
 
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamProspek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamMuhammad Idris
 
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMuhammad Idris
 
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMakalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMuhammad Idris
 
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMakalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMuhammad Idris
 
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMakalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMuhammad Idris
 
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامأطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامMuhammad Idris
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Muhammad Idris
 
Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Muhammad Idris
 
Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Muhammad Idris
 
Pedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahPedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahMuhammad Idris
 
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahBahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahMuhammad Idris
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inMuhammad Idris
 

More from Muhammad Idris (20)

العلم والعقل
العلم والعقلالعلم والعقل
العلم والعقل
 
الثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتالثمار 101 نبت
الثمار 101 نبت
 
الجرب القذرة
الجرب القذرةالجرب القذرة
الجرب القذرة
 
Tolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimTolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslim
 
Tajassus
TajassusTajassus
Tajassus
 
Tahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamTahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islam
 
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamProspek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
 
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
 
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMakalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
 
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMakalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
 
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMakalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
 
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامأطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
 
Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2
 
Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1
 
Pedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahPedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiah
 
Gawda
GawdaGawda
Gawda
 
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahBahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
 
Biografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`iBiografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`i
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`in
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

MAKALAH THOHARAH

  • 1. pg. 1 THAHAROH BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Thoharah adalah miftah (pintu) seseorang untuk melakukan ibadah sholat, agama islam sangat mengutamakan bersuci. Karena diterima atau tidak diterimanya amal ibadah seseorang tergantung pada bersih atau tidaknya seseorang baik dari hadast kecil maupun hadast besar. Bersuci artinya membersihkan badan, pakaian dan tempat sholat dari segala kotoran dan najis. B. Rumusan masalah Pada makalah ini ada beberapa pokok masalah yang akan kami bahas, diantaranya definis i thaharah yang diambil dari berbagai pendapat para imam mazhab, dasar-dasar hukum thaharah, tata cara bersuci dari najis dan hadast, terakhir tata cara tayamum dan bacaannya BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM THAHARAH Thaharah adalah merupakan salah satu syarat dalam melakukan suatu amal ibadah, terutama dalam sholat, haji, dan sebagainya, baik itu bersuci dari hadast kecil maupun hadast besar, karena setiap amal ibadah yang kurang salah satu syaraynya, maka amal itu kurang sempurnah keabsahannya. Secara etimologi thaharah berarti bersih dan jauh dari kotoran-kotoran, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata seperti aib dan dosa. Sedangkan thoharah secara syar`i berarti menyucikan diri, pakaian dan tempat dari hadast dan najis dengan menggunakan air yang dapat menyucikan serta dengan aturan aturan yang sesuai dengan ajaran agama islam. Sedangkan para ulama dan imam memberikan definisi yang berbeda tentang thaharah, diantaranya: 1. Imam Hanafiy.
  • 2. pg. 2 Thoharah adalah bersih dari hadast, baik hadast kecil yang hanya cukup dengan berwudhu untuk menghilangkan bau atau hal yang semacamnya, dan hadast besar juga biasa disebut dengan istilah junub (janabat) yang diwajibkan mandi untuk membersihkannya. Kemudian para ulama juga membedakan antara hadast dan khubust. Hadast adalah sesuatu yang bersifat syar`i yang sifatnya melekat pada badan atau sesuatu yang datang dan muncul dari badan itu sendiri dan tidak bisa dihindari. Sedangkan khubust adalah bentuk dari kotoran yang hendak dibersihkan, dan bersifat eksternal kemudian melekat pada badan, seperti contoh : najis, kotoran dan hal-hal yang serupa dengannya. (mazhahibul arba`ah) 2. Imam Syafi`i Imam Syafi`i membagi definisi thaharah secara syar`i menjadi dua makna, yang pertama. adalah mengerjakan sesuatu yang dapat membolehkan melakukan sholat, baik dari berwudhu, mandi, tayamum, menghilangkan najis, atau apapun pekerjaan yang semak dengannya. Sedangkan yang kedua. Adalah mengangkat hadast dan menghilangkan najis atau pekerjaan yang serupa dan semakna dengannya. (mazhahibul arba`ah) 3. Imam Hanbali Thaharah adalah mengangkat hadast atau hal yang serupa dan semakna dengannya, dan menghilangkan najis. Mengangkat hadast maksudnya disini adalah menghilangkan sifat yang dapat menghalangi seseorang melakukan sholat atau ibadah serupa yang disyaratkan berwudlu atau mandi untk membersihkannya. Dari definisi-definisi yang dikemukakan oleh ulama diatas dapatlah simpulkan bahwa thaharah adalah suatu pekerjan yang membolehkan seseorang untuk melakukan ibadah, seperti berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil, mandi untuk menghilangkan hadast besar, tayamum sebagai ganti wudhu atau mandi ketika tidak menemukan air, dan menghilang najis sebagai syarat sahnya ibadah, baik dari pakaian yang dipakai maupun tempat yang digunaka n untuk beribadah. B. DASAR-DASAR HUKUM THAHARAH Setiap pekerjaan yang dianjurkan syariat dalam agama pastilah ada dasar-dasar hukum yang melandasinya sehingga pekerjaan tersebut dapatlah dipertangggung jawabkan. Adapun landasan hukum thaharah sebagaimana firmankan Allah dalam Alqurannya a. Dalam surah almuddatsir ayat 1-4 يا ايها المدثر. قم فانذر. وربك فكبر. وثيابك فطهر
  • 3. pg. 3 Artinya: wahai orang yang berkemul (berselimut) , bangunlah, lalu berilah peringatan, dan agungkanlah tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu. ( almuddatsir: 1-4) b. Dalam ayat lain Allah berfirman ان الله يحب التوابين ويحب المتطهرين Yang artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyuka i orang-orang menyucikan diri. Begitulah pentingnya thaharah (bersuci) bahkan ada hadist yang menyebutka n bahwasannya kebersihan adalah sebagian dari iman. c. Dalam surah At taubat ayat 108 انه لما نزل قوله تعلى : فيه رجال يحبون ان يتطهروا والله يحب المتطهرين- قال رسول الله صلي الله عليه وسلم لاهل قباء ما هذه الطهارة التي اثنى الله بها عليكم قالوا كنا نجمع بين الماء والحجر artinya: bahwasannya ketika turun firman Allah ta`ala: (artinya) ada orang orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri (At taubah: 108). Rosulullah Saw bersabda kepada penduduk quba`: apakah kesucian yang dipuji oleh Allah atasmu ? mereka menjawab: kami menghimpun antara air dan batu. Ayat dan hadist yang terdapat pada satu bait diatas membahas tentang diperbolehkannya bersuci dengan batu dan air, yang diungkapkan oleh imam Al Gozali dalam kitabnya ihya` ulumuddin tentang cara bersuci dari buang besar/kecil. Sehingga kita dapat menjadikan dalil diatas sebagai landasan dan dasar thaharah, dimana bersuci adalah perkara yang diwajibkan dalam agama. Baik bersuci dengan menggunakan air, batu, debu atau benda padat lain yang sekiranya dapat membersihkan korton. C. TATA CARA BERSUCI DARI NAJIS DAN HADAST Adapun tata cara bersuci dari najis dan hadast sangatla bervariasi dari berbagai ulama fiqih, diantaranya : 1. Imam hanafiyah Imam hanafiy dan para pengikiutnya berkata : membersihkan pakaian yang terkena najis dengan menyucinya walaupun satu kali sampai sekiranya hilang bentuk atau wajah daripada najis mar`iyah atau najis yang terelihat oleh mata, akan tetapi ini apabila menyucinya diair yang mengalir atau air yang tuangkan diatas pakaian tersebut, apabila menyucinya diawadah maka tidaklah bersih kecuali menyuc inya sampai tiga kali dengan syarat memerah atau memerasnya setiap kali mencucinya . Apabila pakain itu dicelupkan, maka menyucikannya dengan air yang jernih walaupun
  • 4. pg. 4 masih tersisah warna dan bau najis yang sekiranya tidak membahayakan karna susah untuk menghilangkannya kecuali dengan menggunakan sabun atau hal yang serupa dengannya, maka itu sudah dihukumi bersih. Sedangkan menyucikan tempat yang terkena najis cukup dengan menyiramkan air diatasnya tiga kali disertai dengan menggosoknya. Jika terdapat pada badan, maka dengan mandi dan menghilangkan najis aini yang terdapat pada badan sampai kita merasa yakin akan hilangnya najis tersebut, adapun minyak-minyak yang dianggap najis, membersihkannya dengan menyiramkan air padanya tiga kali, atau mamasukkannya kedalam wadah dan menyiramkan dengan air kemudia n menggerakkan atau menggosoknya dengan tangan sampai sisa sisa minyak hilang dan bersih, ini apabila sesuatu yang bersifat cair, sedangkan benda yang bersifat padat maka membersihkannya dengan mengugurkan atau menggosoknya sampai bersih dengan benda keras sehingga benda tersebut kembali seperti sedia kala. Bersuci dari hadast terbagi menjadi dua, pertama. Hadast kecil, bersuci darinya cukup hanya dengan berwudhu. dan kedua Hadast besar bersuci darinya dengan mandi janabah. Apabila tidak menemukan air maka dengan tayamum. 2. Imam Malikiah Imam Malik dan para pengikutnya berkata: menyucikan tempat najis yaitu membersihkan dengan menggunakan air yang bersih walau hanya satu kali dengan syarat hilangnya rasa, bau dan warna najis tersebut sekalipun sulit untuk menghilangkannya karna keberadaan sisa menunjukkan iya adalah najis, tapi jika benar-benar sulit untuk menghilangkannya maka dihukumi sudah bersih (suci). Apabila berada pada badan maka harus dengan mandi dan menggosoknya sampai benar-benar yakin bersihnya. 3. Imam Hanbal Imam hanbal dan para pengikutnya berkata : tata cara membersihkan benda yang terkena najis adalah dengan menggunkan air yang bersih dengan membasuhnya tujuh kali sekiranya tidak tersisa warna, bau, dan rasa najis tersebut setelah membasuhnya tujuh kali. Apabila najis dari anjing dan babi atau apa-apa yang terlahir dari keduanya dari hubungan dengan hewan yang suci maka membersihkannya hendaklah dengan menggunakan tanah pada basuhan pertama, boleh dengan sabun atau hal yang serupa dengannya, apabila masih terdapat sisa setelah tujuh kali basuhan itu, maka tambahla h
  • 5. pg. 5 beberapa kali basuhan lagi sekiranya dapat menghilangkan sisa najis tersebut. Apabila masih tidak bisa dibersihkan juga maka hukumilah najis itu sudah bersih 4. Imam Syafi`iyyah Imam Syafi`i dan para pengikutnya berkata : tata cara membersihkan najis yaitu dengan menggunakan air bersih pada najis mugholadhoh, yaitu najis anjing dan babi atau apa-apa yang terlahir dari keduannya, hendaklah membersihkan tempatnya dengan tujuh kali basuhan dengan menyertakan air dan tanah pada salah satu basuhan tersebut Adapun tata cara membersihkan dengan tanah ada tiga macam: a. Mencampurkan tanah dengan air sebelum meletakan pada tempat najis b. Meletakan air diatas tempat najis sebelum mencampur dengan tanah c. Meletakan tanah dulu diatas tempat najis kemudian dilanjutkan dengan menyiramkan air, dan tidak perlu lagi menggunakan tanah untuk basuhan selanjutnya setelah menghilangkan bentuk dan wajah najis tertsebut. Apabila tempatnya kering maka pililah satu tiga cara yang telah disebutkan diatas, dan sedangkan bila tempatnya basah maka basuhlah dulu dengan tanah karna sifatnya yang bercampur pada air, atau boleh juga menggunakan dua cara yang disebutkan diatas sekalipun najis mugholadhoh, atau cukup membasuhnya tujuh kali tanpa harus menambahnya lagi dengan basuhan yang lebih. Adapun cara membersihkan najis ringan adalah dengan memercikkan air diatas najis walaupun tidak sampai mengalir. Sedangkan najis ringan adalah kencing bayi laki- laki yang umurnya belum sampai dua tahun dan belum mengkonsumsi makanan kecuali air susu dengan semua jenisnya, diantaranya, keju, kepaia susu, atau mentega yang berasal dari susu, baik berupa air susu ibu atau susu lainnya. Berbeda dengan kencing bayi perempuan yang agak sulit dihilangkan baunya, maka air kencingnya wajib dicuci, sebagaimana yang sabdakan rosulullah saw: يغسل من بول الجارية ويرس من بول الغلام: Artinya: hendaklah menyuci air kencing bayi perempuan dan memercikkan air pada air kencing bayi laki-laki. Jika umur bayi sudah mencapai dua tahu maka air kencingnya wajib dicuci walaupun belum mengkonsumsi makanan selain susu sebagaimana diwajibkan mencucinya ketika bayi itu sudah mengkonsumsi makanan, atau bayi yang sudah diberikan sesuatu
  • 6. pg. 6 dengan tujuan memberinya makanan, seperti memberinya obat dan lainya, maka itu tidak menjadikan alasan untuk tidak mencuci kencing bayi itu sebagaimana kencing bayi yang sudah berumur dua tahun. Kemudian tata cara membersihkan najis sedang/tengah maka terbagi menjadi dua : a. Najis sedang yang bersifat hukumiah atau najis yang tidak berbentuk, tidak bau, tidak berwarna dan tidak berasa seperti kencing bayi yang suda kering. Maka cara membersihkannya adalah menyiramkan air pada najis tersebut dan memerasnya walau hanya satu kali b. Najis ainiyah, yaitu najis yang berbentuk (kasat mata), berbau,berwarna, dan berasa. Cara mensucikannya sama seperti cara yang pertama, tetapi dengan syarat hilangnya warna, dan bau najis sampai sekiranya terlihat seperti sedia kala walaupun masih tersisa rasa karna alasan sulit untuk menghilangkannya. D. TATA CARA TAYAMUM DAN BACAANNYA a. Pengertian tayamum Pengertian tayamum secara bahasa adalah maksud atau niat, sebagaimana sabda rasulullah saw , ولا تيمموا الخبيث منه تنفقون Makna kalimat تيمموا pada hadist adalah تقصدوا . sedangkan pengertian tayamum secara syar`i adalah adalah mengusap wajah dan kedua tangan dengan tanah(debu) dengan tujuan dan maksud yang khusus, bukan artinya melumuri wajah dan tangan dengan debu, tetapi hanya sekedar meletakan tangan diatas debu yang suci, batu,tembok atau pada benda apapun yang sekiranya mengandubg debu, dan tayamun hanya disyariatkan ketika tidak mendapatkan air apa bila hendak berwudhu sedangkan waktu sholat sudah masuk, atau dilakukan sebab terhalangnya pemakaian air karena adanya alasan tertentu seperti sakit dan lain-lain. Sebagaimana firman Allah dalam Alqurannya : وان كنتم مرضى او على سفر او جاء احدكم منكم من الغائط, او لامستم النساء فلم تجدوا مائا, فتيممواصعيدا طيبا, فا مسحوا بوجوهكم وايديكم منه, ما يريد الله ليجعل عليكم من حرج. Artinya : Ayat diatas menunjukkan bahwa tayamum disyariatkan kepada manusia ketika tidak menemukan air atau terhalangnya dari memakai air karena sakit dan hal-hal lain yang semakna dengannya. (mazahibul arba`ah)
  • 7. pg. 7 Adapun dasar dalam hadist nabi saw : عن جابر رضي الله عنه ان النبي صلى الله عليه وسلم قال : اعطيت خمسا لم يعطهن احد قبلي :نصرت بالرعب مسيرة شهر, وجعلت لي الارض مسجدا وطهورا. فايما رجل ادركته الصلاة فاليصلى. وذكر الحديث.وفي جحديث حذيفه رضي الله عنه عند مسلم:وجعلت تربتها لنا طهورا اذا لم نجد الماء. وعن علي عند احمد:وجعل التراب لي طهورا. Pada hadist diatas menunjukkan bahwa tanah diperbolehkan untuk bersuci (tayamum) dengan semua jenisnya. Ini pendapat para imam mazhab kecuali imam syafi`i, maka dikhususkan tanah yang bersifat debu aja. (bulugul marom) b. Tata cara tayamum Sebelum berbicara tentang tata cara tayamum alangkah baiknya dulu kita mengetahui rukun tayamum tersebut. Rukum tayamum ada empat (4) yaitu: niat, mengusap wajah, mengusap kedua tangan sampai siku-siku dan tertib. Dari keterangan diatas dapatlah kita ketahui tata cara bertayamum yaitu hendaklah melakukan niat terdahulu kemudian menempelkan kedua telapak tangan pada debu yang suci dan mengusapkannya pada wajah, kemudian melakukannya kembali dan mengusapkannya pada kedua tangan sampai siku-siku, dilakukan dengan tertib sesuai rukunnya diatas dan hendaklah mendahulukan tangan yang kanan atas yang kiri menurut kesunahannya. Tayamun hanya dilakukan pada dua anggota badan saja, berbeda dengan wudhu yang hampir melibatkan semua anggota badan, sebagaimana diuraikan dalam hadist nabi saw: وعن بن عمر رضي الله عنهما قال:قال رسولالله صلى الله عليه وسلم: التيمم ضربتان:ضربة للوجه,وضربة لليدين. رواه الدار قطني,وصحح الائمة وقفه. Artinya : dari ibnu umar r.a berkata: rosulullah saw bersaba: tayamum hanya dilakukan dua kali, satu kali untuk wajah dan satu kali lagi untuk kedua tangan. (HR. Daru quthniy dan dishohihkan oleh para imam. (bulugul marom) Bacaan tayamum. a. Bacaan niat tayamum, sebagaimana niat adalah perkara yang penting dalam melakukan ibadah, karena setiap amal ibadah tergantung pada niatnya, dalam hadist rosulullah saw menjelaskan. انما الاعمال بالنيات وانما لكل امرئ ما نوى فمن كانت هجرته الى الله ورسوله فهجرته الى الله ورسوله ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها او امراة ينكحها فهجرته الى ما هجر اليه. رواه بخاري ومسلم
  • 8. pg. 8 Artinya: sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya dan sesungguhnya setiap orang berdasarkan pada apa yang diniatkan. Siapa yang hijrohnya karna ingin mendapatkan ridho allah dan rosulnya, maka hijrohnya kepada ridho Allah dan rosulnya. Dan siap yang hijrohnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dia nikahi maka hijronya akan bernilali seperti apa yang dia niatkan. (HR. Bukhori dan Muslim) (Arba`in nawawi). Jadi niat adalah pokok dari segala amal ibadahnya seseorang, atau sebagai tolak ukur diterima atau tidaknya amalnya seorang hamba. adapun bacaan niat tayamum adalah sebagai berikut. نويت التيمم لاستباحة الصلاة فرضا لله تعالى Atau boleh juga dengan bacaan, نويت التيمم بدلا عن الوضوع لرفع الحدث الاصغر فرضا لله تعالى Demikianlah bacaan niat tayamum. Karena tayamum tidak bisa mengankat dan menghilangkan hadas atau najis, maka niatnya hanya untuk menggantikan wudhu atau sebagai syarat diperbolehkannya sholat, haji, thawaf atau ibadah-ibada lain yanh membutuhkan bersih dan suci dari hadst dan najis sebagai syarat sahnya ibadah tersebut. BAB III PENUTUP KESIMPULAN : Dari uraian panjang diatas dapatlah kita menarik kesimpulan bahwa definis i tahaharah adalah suatu pekerjaan yang dapat membolehkan seseorang melakukan ibadah, seperti sholat, haji, towaf, baca alquran atau ibadah-ibadah lain yang semakna dan mengharuskan untuk bersuci. Baik bersuci dari najis, hadast besar maupun hadast kecil. Sebagaimana dijelaskan dalam alquran: وان كنتم مرضى او على سفر او جاء احدكم منكم من الغائط, او لامستم النساء فلم تجدوا مائا, فتيممواصعيدا طيبا, فا مسحوا بوجوهكم وايديكم منه, ما يريد الله ليجعل عليكم من حرج. Artinya : Ayat diatas menunjukkan bahwa tayamum disyariatkan kepada manusia ketika tidak menemukan air atau terhalangnya dari memakai air karena sakit dan hal-hal lain yang semakna dengannya. (mazahibul arba`ah)
  • 9. Dalam ayat lain disebutkan ان الله يحب التوابين ويحب المتطهرين Yang artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyuka i orang-orang menyucikan diri. Cara bersuci dari najis dan hadast a. Cara membersihkan najis mugholadhoh adalah dengan membasuhnya tujuh kali, pg. 9 basuhan pertama dicampur dengan tanah, basuhan kedua memakai sabun dan seterusnya dengan air biasa. Najis mugholadho adalah najis anjing, babi dan apa- apa yang terlahir dari keduanya hasil dari berhubungan dengan hewan yang suci. b. Cara membersihkan najis ringan adalah dengan memercikkan air diatasnya walau tidak harus mengalir airnya. Najis ringan itu adalah air kencing bayi laki-laki yang belum mengkonmsi makanan selain susu, atau najis yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa, berbeda dengan air kencing bayi perempuan maka harus dicuci, karena walaupun masih bayi tapi air kencingnya sudah bau. c. Cara membersihkan najis sedang/tengan adalah dengan menyiramkan air pada najis kemudian menggosok-gosok atau memehnya sehinggan wanra,bau, dan rasa najis itu diyakini akan hilangnya, ini jika najisnya ada pakaian, jika berada pada tempat maka pertama harus menghilanhkan bentuk najis tersebut baru kemudian disirami air sampai sekiranya tidak tersisa warna, bau dan rasa najis tersebut, dan jika najisnya ada pada badang, maka cukup mencucinya sampai diyakini najis itu hilang. Wallahu a`lamu bisshowaab.
  • 10. pg. 10 DAFTAR PUSTAKA 1. MAZAHIBUL ARBA`AH (tentang thahara, cara membersihkan najist dan hadast, dan cara tayamum). 2. BULUGHUL MARAM ( tata cara tayamum) 3. IHYA` ULUMUDDIN ( tentang thahara) 4. Mister Goegle ( tentang niat tayamum)